ABSTRAK
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam-garam organik yang
disekresi oleh kedua payudara, merupakan makanan pertama dan utama di awal kehidupan seorang
bayi dan merupakan makanan yang paling mudah dicerna oleh bayi. ASI sangat kaya akan gizi dan
memiliki komposisi nutrisi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan bayi (Suradi, 2008). Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antara pengetahuan, dukungan keluarga, sosial budaya,
dan peran petugas kesehatan dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah
kerja puskesmas Mandalle kab. Pangkep.Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik
dengan metode cross sectional, populasi dalam penelitian adalah ibu-ibu yang mempunyai anak bayi
sebanyak 66 jiwa.Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 40
responden.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil analisis bivariat
didapatkan pengaruh pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif (p = 0,000), pengaruh dukungan
keluarga/suami dengan pemberian ASI Eksklusif (p=0,002), pengaruh sosial budaya dengan
pemberian ASI Eksklusif (p = 0,074) dan pengaruh peran petugas kesehatan dengan pemberian ASI
Eksklusif (p = 0,057). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara pengetahuan
dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Mandalle
Kab.Pangkep.
Kata Kunci : Pemberian ASI Eksklusif, Pengetahuan, Dukungan keluarga, Peran Petugas Kesehatan
dan Sosial Budaya
1
Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013 ● ISSN : 2302-1721
bayi yang belum mendapatkan ASI dalam analisis bivariat yaituanalisis yang dilakukan
wilayah kerja puskesmas Mandalle. untuk menghubungkan variabel yang ada
Berdasarkan uraian di atas sehingga meliputi variabel bebas terhadap variabel
peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Faktor- terikat. Uji stastistik pada analisis bivariat
faktor yang mempengaruhi ibu menyusui menggunakan chi square dengan p<0,05, dan
dalam pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia data diolah dengan menggunakan program
0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas komputerisasi.
Mandalle kabupaten Pangkep.
HASIL PENELITIAN
BAHAN DAN METODE 1. Analisa Univariat
Lokasi, populasi, dan sampel penelitian Tabel V.2. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan permasalahan yang Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif di
diteliti, maka jenis penelitian ini adalah desain wilayah kerja Puskesmas Mandalle Kab.
deskriptif analitik dengan rancangan cross Pangkep Bulan Januari Tahun 2013
sectional. Penelitian ini dilakukan diwilayah Pemberian ASI Persen
Frequency
kerja Puskesmas Mandalle Kabupaten Eksklusif (%)
Pangkep pada tanggal 14 sampai 31 Januari ASI Eksklusif 12 30
2013.
Tidak ASI
Populasi dalam penelitian ini adalah 28 70
Eksklusif
adalah ibu-ibu yang mempunyai anak bayi
Total 40 100
yang berada di wilayah Puskesmas Mandalle
Sumber : Data Primer
bulan Januari - November sebanyak 66
jiwa.Sampel pada penelitian ini sejumlah 40 Tabel V.2 di atas menjelaskan bahwa
jiwadiambil secara non random dengan sebagian besar responden tidak
menggunakan purposive sampling,di mana
memberikan ASI secara eksklusif.
sampel yang diambil adalah sampel yang
Pemberian ASI eksklusif sebanyak 12
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
responden (30%) dan pemberian tidak ASI
oleh peneliti.
eksklusif sebanyak 28 responden (70%).
1) Kriteria Inklusi
a) Ibu yang memiliki anak bayi berusia
2. Analisa Bivariat
≤ 6 bulan dan berjenis kelamin laki-
a. Pengetahuan Ibu Menyusui
laki dan perempuan.
Tabel V.7. Distribusi Responden
b) Ibu yang bersedia untuk dijadikan
Berdasarkan Pengaruh Pengetahuan
responden.
dengan Pemberian ASI Eksklusif di
2) Kriteria Eksklusi
wilayah kerja Puskesmas Mandalle Kab.
a) Ibu yang memiliki bayi premature.
Pangkep Bulan Januari Tahun 2013
b) Ibu yang memiliki bayi yang sakit
sehingga tidak mampu menghisap Pemberian ASI
dengan baik. Pengetahuan ASI Tidak ASI Total
c) Ibu yang memiliki fisik yang kurang Eksklusif Eksklusif
menunjang dalam pemberian ASI N % N % n %
meliputi putting susu yang Tinggi 12 66,7 12 66,7 24 60
bermasalah, gizi yang kurang, ibu Rendah 0 0 16 72,7 16 40
yang memiliki penyakit kronik, dan
ibu yang memiliki riwayat melahirkan Total 12 30 28 70 40 100
sesar.Ibu yang tidak bersedia untuk p = 0,000 (p< 0,05)
menjadi responden. Sumber : Data Primer
Pengolahan dan Analisa Data
Setelah dilakukan uji statistik yaitu
Setelah data terkumpul kemudian
Chi square test yaitu didapatkan nilai p<
peneliti melakukan pengolahan data dengan
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
langkah-langkah sebagai berikut: Pertama
ada pengaruh antara pengetahuan ibu
editing Kedua, coding Ketiga, entery data,
menyusui dengan pemberian ASI
Keempat.Pengolahan data dilakukan dengan
eksklusif di Puskesmas Mandalle
menggunakan bantuan komputer (SPSS).
Pangkep.
Analisa statistik yang digunakan adalah:
Pertama, analisis univariat yaitumenganalisis
variabel-variabel yang ada secara deskriptif
dengan menghitung distribusi frekuensi dan
persentasi terhadap setiap variabel.Kedua,
3
Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013 ● ISSN : 2302-1721
keluarga/suami tetapi tidak memberikan Hasil ini juga berbeda dengan riset
ASI eksklusif. Amiruddin (2008), yang menyatakan bahwa
Meskipun dukungan keluarga/suami adanya hubungan pemberian ASI dengan
sangat mempengaruhi pemberian ASI sosial ekonomi ibu di mana ibu yang
eksklusif namun ada 11 ibu (50%) yang mempunyai sosial yang rendah mempunyai
tidak memberikan ASI eksklusif tapi peluang 4,6 kali memberikan ASI dibanding
mendapatkan dukungan keluarga/suami. ibu dengan sosial yang tinggi
Hal tersebut disebabkan kebanyakan dari bertambahnya pendapatan keluarga atau
ibu yang mendapatkan dukungan status sosial ekonomi yang tinggi serta
keluarga/suami berstatus ekonomi tinggi lapangan pekerjaan bagi perempuan,
membuat mereka mampu membeli susu berhubungan dengan cepatnya pemberian
formula serta pendidikan yang rendah pun susu botol artinya mengurangi
mendukung ibu untuk tidak memberikan kemungkinan untuk menyusui bayi dalam
ASI eksklusif. Hal ini sejalan dengan waktu yang lama.
penelitian yang dilakukan oleh Mardeyanti Hasil penelitian ini juga sejalan
di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta (2009) dengan hasil penelitian sebelumnya yang
menjelaskan bahwa hasil analisis regresi dilakukan oleh Putri (2012) yang
logistic menunjukkan bahwa tingkat mengatakan bahwa tidak adanya pengaruh
pendidikan ibu yang rendah meningkatkan sosial budaya dalam pemberian ASI
resiko ibu untuk tidak memberikan ASI eksklusif dikarenakan masyarakat memiliki
eksklusif. kebiasaan yang dilakukan bertahun-tahun
3. Pengaruh Peran Petugas Kesehatan dalam memberikan makanan/minuman
dengan pemberian ASI Eksklusif. sebelum bayi berusia enam bulan.
Berdasarkan hasil penelitian
ditemukan 28 ibu yang beranggapan peran KESIMPULAN
petugas kesehatan baik, di mana terdapat Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat
11 ibu (39,3%) yang memberikan ASI ditarik kesimpulan bahwa :
eksklusif namun ada 17 ibu (60,7%) yang 1. Ada pengaruh pengetahuan ibu menyusui
tidak memberikan ASI eksklusif. Masih terhadap pemberian ASI Eksklusif di
terdapatnya ibu yang beranggapan peran wilayah Puskesmas Mandalle Kab.
petugas kesehatan baik tapi tidak Pangkep.
memberikan ASI eksklusif dikarenakan juga 2. Ada pengaruh dukungan keluarga
oleh tidak lancarx produksi ASI, tak adanya terhadap pemberian ASI Eksklusif di
dukungan keluarga, dan status ekonomi wilayah Puskesmas Mandalle Kab.
yang tinggi yang dimiliki oleh ibu yang Pangkep.
berada di wilayah kerja Puskesmas 3. Tidak ada pengaruh status sosial budaya
Mandalle. terhadap pemberian ASI Eksklusif di
Hal ini tak sejalan dengan yang wilayah kerja Puskesmas Mandalle Kab.
dijelaskan oleh Koosha A. Pangkep.
Hashemifesharaki R. dan Mousavinasah N. 4. Tidak ada pengaruh peran petugas
(2008) yang menjelaskan bahwa salah satu kesehatan terhadap pemberian ASI
factor lamanya setiap ibu memberikan ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
adalah pelayanan kesehatan masyarakat Mandalle Kab. Pangkep.
yang baik.
Berdasarkan hasil uji statistic Chi SARAN
Squre tidak terdapat adanya pengaruh Berdasarkan hasil dan kesimpulan
antara peran petugas kesehatan dengan penelitian yang mengacu pada tujuan khusus,
pemberian ASI Eksklusif (p=0,052). adapun saran-saran beberapa hal yang terkait
4. Pengaruh sosial budaya dengan pemberian dalam pemberian ASI eksklusif sebagai
ASI Eksklusif. berikut:
Berdasarkan hasil analisa data di atas 1. Untuk tempat penelitian
menunjukkan proporsi pemberian ASI Diharapkan dapat
eksklusif lebih sedikit pada ibu yang meningkatkan cakupan ASI eksklusif
memiliki sosial budaya yang positif dengan dengan motivasi/dukungan dari petugas
yang memiliki sosial budaya yang negatif. kesehatan dengan melibatkan pula
Berdasarkan hasil uji statistic Chi Squre keaktifan kader dan lintas sektor untuk
tidak terdapat adanya pengaruh antara peningkatan pemberian ASI eksklusif.
sosial budaya dengan pemberian ASI 2. Untuk profesi
Eksklusif (p=0,073). Perlu lebih meningkatkan
perannya dalam mempromosikan
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, R.E. &Wulandari, Diah. 2008. Asuhan Kebidanan (NIFAS). Yogyakarta: MitraCendikia.
Arini. 2012. Mengapa Seorang Ibu Harus Menyusui?. Yogyakarta: Flash Book.
Cadwell, Karin & Turner-Maffei, Cindy. 2011. Buku Saku Manajemen Laktasi. Jakarta: EGC.
Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan.2011. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan .Makassar.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep. 2011. Profil Kesehatan Kabupaten Pangkep. Pangkep: Dinas Kesehatan
Kabupaten Pangkep.
Dwi, Hesty. 2011. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja
Puskesmas Bungoro kab. Pangkep. [Skripsi]. Makassar: UIT.
Ertiana, Dwi. 2011. Hubungan Antar Dukungan keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di desa Kencong
Kec.Kepungkab. Kediri. [Skripsi]. Februhartanty, Judhiastuty. 2009. Peran Ayah dalam Optimalisasi
Praktek Pemberian ASI Sebuah Studi di Daerah Urban Jakarta: Jakarta.
Irawati. 2010. Menyusui Pada Satu Jam Pertama Kehidupan Dilanjutkan Dengan Menyusui Eksklusif 6 Bulan,
Menyelamatkan Lebih Dari Satu Juta Bayi.
Kristiyanasari, weni. 2011. ASI, Menyusui Dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika.
Nahawardani, Dwi Putri. 2011. Hubungan Pengetahua Ibu Menyusui Terhadap Teknik pemberian ASI (Laktasi)
Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Serai Bengkulu.[Skripsi]. Bengkulu: Fikes UMB.
5
Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013 ● ISSN : 2302-1721
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2011. Konsepdan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan edisi 2. Jakarta: Salemba
Medika.
Paramita, Rahadian P. 2009. Dukungan Ayah dalam Praktik Pemberian ASI Masih Minim.
Pertiwi, Putri. 2012. Gambaran Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif di kelurahan
Kunciran Indah Tangerang.[Skripsi]. Depok: FIK UI.
Prasetyono, DwiSunar. 2009. BukuPintar ASI Eksklusif pengenalan, praktik dan pemanfaatannya. Yogyakarta:
Diva Press.
Proverawati, atikah & Rahmawati, Eni. 2010. Kapita Selekta ASI &Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.
Riksani, Ria. 2012. Keajaiban ASI (Air SusuIbu). Jakarta: Dunia Sehat.
Rizema, Sitiatavaputra. 2012. Panduan Riset Keperawatan dan Penulisan Ilmiah. Yogyakarta : D-Medika.
Sartika, Dewi. 2008. Hubungan Antara Perawatan Payudara Post Natal Dengan Kesuksesan ASI Eksklusif Di
Dusun Sempu Pakembinangun Sleman Yogyakarta.[Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
Sholichah, Nur. 2011. Hubungan Perawatan Payudara Pada Ibu Post Partum Dengan Kelancaran Pengeluaran
ASI Di Desa Karang Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.[Skripsi]. Semarang: IPB.