Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MENYUSUI DALAM

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDALLE
KAB. PANGKEP

Fitria Wati1, Hasanuddin2, Sitti Aminah3


1
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
2
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
3
Poltekkes Kemenkes Makassar

ABSTRAK

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam-garam organik yang
disekresi oleh kedua payudara, merupakan makanan pertama dan utama di awal kehidupan seorang
bayi dan merupakan makanan yang paling mudah dicerna oleh bayi. ASI sangat kaya akan gizi dan
memiliki komposisi nutrisi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan bayi (Suradi, 2008). Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antara pengetahuan, dukungan keluarga, sosial budaya,
dan peran petugas kesehatan dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah
kerja puskesmas Mandalle kab. Pangkep.Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik
dengan metode cross sectional, populasi dalam penelitian adalah ibu-ibu yang mempunyai anak bayi
sebanyak 66 jiwa.Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 40
responden.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil analisis bivariat
didapatkan pengaruh pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif (p = 0,000), pengaruh dukungan
keluarga/suami dengan pemberian ASI Eksklusif (p=0,002), pengaruh sosial budaya dengan
pemberian ASI Eksklusif (p = 0,074) dan pengaruh peran petugas kesehatan dengan pemberian ASI
Eksklusif (p = 0,057). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara pengetahuan
dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Mandalle
Kab.Pangkep.

Kata Kunci : Pemberian ASI Eksklusif, Pengetahuan, Dukungan keluarga, Peran Petugas Kesehatan
dan Sosial Budaya

PENDAHULUAN Dari data profil kesehatan pada tahun


Peningkatan program ASI eksklusif 2010 persentase BBLR mengalami
merupakan salah satu bentuk usaha peningkatan menjadi 1.73% dari kelahiran
Pemerintah dalam hal pencapaian Millenium hidup, cakupan kunjungan bayi meningkat
Development Goals (MDGs) pada tahun 2014 menjadi 78,45%, dan cakupan ASI Eksklusif
mengenai prevalensi gizi kurang dan gizi meningkat menjadi 67,58%, sedangkan pada
buruk.ASI merupakan makanan alami pertama tahun 2011 persentase BBLR mengalami
untuk bayi dan harus diberikan berupa makan peningkatan menjadi 2.35 % dari kelahiran
tambahan sekurang-kurangnya sampai usia 4 hidup, cakupan kunjungan bayi meningkat
bulan dan jika mungkin sampai usia 6 bulan. menjadi 145.381 bayi (88.57%), cakupan ASI
ASI harus menjadi makanan utama selama Eksklusif mengalami penurunan dari tahun lalu
tahun pertama bayi dan menjadi makanan menjadi 41,32 % (Dinkes Sulsel, 2012).
penting selama tahun kedua.ASI harus Data Dinas Kesehatan Kabupaten
memberikan faktor-faktor anti infeksi unik yang Pangkep pada tahun 2010 jumlah bayi yang
tidak dapat diberikan oleh makanan lain mendapatkan ASI Eksklusif 5.017 dari 6.190
(Rosidah, 2008). jumlah bayi atau sekitar 81,1%. Pada tahun
Direktur Jenderal Bina Gizi dan 2011 yang mendapatkan ASI eksklusif 5.142
Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan dari 6.319 jumlah bayi atau sekitar 81,37%.
Slamet Riyadi Yuwono menyebutkan, Data dari Puskesmas Mandalle pada
berdasarkan data Susenas (Survei Sosial tahun 2010 terdapat 126 bayi yang
Ekonomi Nasional) tahun 2010, baru ada 33,6 mendapatkan ASI Eksklusif dari 145 jumlah
persen bayi umur 0-6 bulan yang bayi. Dan pada tahun 2011 terdapat 120 bayi
mendapatkan ASI eksklusif. yang mendapatkan ASI eksklusif dari 165
jumlah bayi.Hal ini membuktikan masih ada

1
Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013 ● ISSN : 2302-1721
bayi yang belum mendapatkan ASI dalam analisis bivariat yaituanalisis yang dilakukan
wilayah kerja puskesmas Mandalle. untuk menghubungkan variabel yang ada
Berdasarkan uraian di atas sehingga meliputi variabel bebas terhadap variabel
peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Faktor- terikat. Uji stastistik pada analisis bivariat
faktor yang mempengaruhi ibu menyusui menggunakan chi square dengan p<0,05, dan
dalam pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia data diolah dengan menggunakan program
0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas komputerisasi.
Mandalle kabupaten Pangkep.
HASIL PENELITIAN
BAHAN DAN METODE 1. Analisa Univariat
Lokasi, populasi, dan sampel penelitian Tabel V.2. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan permasalahan yang Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif di
diteliti, maka jenis penelitian ini adalah desain wilayah kerja Puskesmas Mandalle Kab.
deskriptif analitik dengan rancangan cross Pangkep Bulan Januari Tahun 2013
sectional. Penelitian ini dilakukan diwilayah Pemberian ASI Persen
Frequency
kerja Puskesmas Mandalle Kabupaten Eksklusif (%)
Pangkep pada tanggal 14 sampai 31 Januari ASI Eksklusif 12 30
2013.
Tidak ASI
Populasi dalam penelitian ini adalah 28 70
Eksklusif
adalah ibu-ibu yang mempunyai anak bayi
Total 40 100
yang berada di wilayah Puskesmas Mandalle
Sumber : Data Primer
bulan Januari - November sebanyak 66
jiwa.Sampel pada penelitian ini sejumlah 40 Tabel V.2 di atas menjelaskan bahwa
jiwadiambil secara non random dengan sebagian besar responden tidak
menggunakan purposive sampling,di mana
memberikan ASI secara eksklusif.
sampel yang diambil adalah sampel yang
Pemberian ASI eksklusif sebanyak 12
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
responden (30%) dan pemberian tidak ASI
oleh peneliti.
eksklusif sebanyak 28 responden (70%).
1) Kriteria Inklusi
a) Ibu yang memiliki anak bayi berusia
2. Analisa Bivariat
≤ 6 bulan dan berjenis kelamin laki-
a. Pengetahuan Ibu Menyusui
laki dan perempuan.
Tabel V.7. Distribusi Responden
b) Ibu yang bersedia untuk dijadikan
Berdasarkan Pengaruh Pengetahuan
responden.
dengan Pemberian ASI Eksklusif di
2) Kriteria Eksklusi
wilayah kerja Puskesmas Mandalle Kab.
a) Ibu yang memiliki bayi premature.
Pangkep Bulan Januari Tahun 2013
b) Ibu yang memiliki bayi yang sakit
sehingga tidak mampu menghisap Pemberian ASI
dengan baik. Pengetahuan ASI Tidak ASI Total
c) Ibu yang memiliki fisik yang kurang Eksklusif Eksklusif
menunjang dalam pemberian ASI N % N % n %
meliputi putting susu yang Tinggi 12 66,7 12 66,7 24 60
bermasalah, gizi yang kurang, ibu Rendah 0 0 16 72,7 16 40
yang memiliki penyakit kronik, dan
ibu yang memiliki riwayat melahirkan Total 12 30 28 70 40 100
sesar.Ibu yang tidak bersedia untuk p = 0,000 (p< 0,05)
menjadi responden. Sumber : Data Primer
Pengolahan dan Analisa Data
Setelah dilakukan uji statistik yaitu
Setelah data terkumpul kemudian
Chi square test yaitu didapatkan nilai p<
peneliti melakukan pengolahan data dengan
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
langkah-langkah sebagai berikut: Pertama
ada pengaruh antara pengetahuan ibu
editing Kedua, coding Ketiga, entery data,
menyusui dengan pemberian ASI
Keempat.Pengolahan data dilakukan dengan
eksklusif di Puskesmas Mandalle
menggunakan bantuan komputer (SPSS).
Pangkep.
Analisa statistik yang digunakan adalah:
Pertama, analisis univariat yaitumenganalisis
variabel-variabel yang ada secara deskriptif
dengan menghitung distribusi frekuensi dan
persentasi terhadap setiap variabel.Kedua,

2 Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013 ● ISSN : 2302-1721


b. Dukungan Keluarga/Suami Pemberian ASI
Tabel V.8. Distribusi Responden Sosial ASI Tidak ASI Total
Berdasarkan Pengaruh Dukungan Budaya Eksklusif Eksklusif
Keluarga dengan Pemberian ASI N % N % N %
Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Positif 4 18,2 18 81,8 22 55
Mandalle Kab. Pangkep Bulan Januari Negatif 8 44,4 10 55,6 18 45
Tahun 2013 Total 12 30 28 70 40 100
Pemberian ASI p = 0,073 (p> 0,05)
ASI Tidak ASI Sumber : Data Primer
Dukungan Total
Eksklusif Eksklusif
Keluarga
N % N % N % Setelah dilakukan uji statistik yaitu
Mendukung 11 50 11 50 22 55 Chi square test yaitu didapatkan nilai p>
Tidak 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
1 5,56 17 94,4 18 45
Mendukung ada tidak ada pengaruh antara sosial
Total 12 30 28 70 40 100 budaya dengan pemberian ASI eksklusif
p = 0,002 (p< 0,05) di Puskesmas Mandalle Pangkep.
Sumber : Data Primer
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan uji statistik yaitu 1. Pengaruh pengetahuan ibu menyusui
Chi square test yaitu didapatkan nilai p< dengan pemberian ASI Eksklusif.
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian di atas
ada pengaruh antara dukungan keluarga menjelaskan bahwa dari 24 ibu (60%) yang
dengan pemberian ASI eksklusif di berpengetahuan tinggi ada 12 ibu (66,7%)
Puskesmas Mandalle Pangkep. yang berpengetahuan tinggi memberikan
ASI Eksklusif. Hal ini sesuai dengan
c. Peran Petugas Kesehatan pendapat Notoatmodjo (2010) yang
Tabel V.9. Distribusi Responden mengungkapkan bahwa perilaku yang
Berdasarkan Pengaruh Peran Petugas didasari oleh pengetahuan akan lebih
Kesehatan dengan Pemberian ASI langgeng dari pada perilaku yang tidak
Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan
Mandalle Kab. Pangkep Bulan Januari ibu dalam ASI Eksklusif dapat
Tahun 2013 mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI
Pemberian ASI eksklusif. Semakin baik pengetahuan ibu
Peran ASI Tidak ASI Total tentang manfaat ASI eksklusif, maka
Petugas Eksklusif Eksklusif seorang ibu akan memberikan ASI
Kesehatan N % N % N % eksklusif pada anaknya, begitupun juga
Baik 11 39,3 17 60,7 28 70 sebaliknya.
Buruk 1 8,3 11 91,7 12 30 Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
Total 12 30 28 70 40 100 penelitian yang sebelumnya yang dilakukan
p = 0,052 (p> 0,05) oleh Rohani (2009) di Sumatera Utara dan
Sumber : Data Primer Putri (2012) di Tangerang menyatakan
bahwa terjadi peningkatan pemberian ASI
Setelah dilakukan uji statistik yaitu eksklusif jika disertai dengan peningkatan
Chi square test yaitu didapatkan nilai p> pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif.
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Hal ini sesuai dengan teori yang
ada tidak ada pengaruh antara peran menyatakan bahwa semakin baik tingkat
petugas kesehatan dengan pemberian pengetahuan ibu mengenai manfaat ASI
ASI eksklusif di Puskesmas Mandalle eksklusif bagi bayi dan ibu maka seorang
Pangkep. ibu akan memberikan ASI eksklusif.
Menurut De Laune dan Ladner mengatakan
d. Sosial Budaya bahwa pengalaman hidup dapat
Tabel V.10. Distribusi Responden mempengaruhi pengetahuan seseorang.
Berdasarkan Pengaruh Sosial Budaya 2. Pengaruh dukungan keluarga/suami
dengan Pemberian ASI Eksklusif di dengan pemberian ASI Eksklusif.
wilayah kerja Puskesmas Mandalle Kab. Berdasarkan hasil penelitian dari 22
Pangkep Bulan Januari Tahun 2013 ibu yang mendapatkan dukungan
keluarga/suami terdapat 11 ibu (50%) yang
memberikan ASI eksklusif namun ada 11
(50%) yang mendapat dukungan

3
Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013 ● ISSN : 2302-1721
keluarga/suami tetapi tidak memberikan Hasil ini juga berbeda dengan riset
ASI eksklusif. Amiruddin (2008), yang menyatakan bahwa
Meskipun dukungan keluarga/suami adanya hubungan pemberian ASI dengan
sangat mempengaruhi pemberian ASI sosial ekonomi ibu di mana ibu yang
eksklusif namun ada 11 ibu (50%) yang mempunyai sosial yang rendah mempunyai
tidak memberikan ASI eksklusif tapi peluang 4,6 kali memberikan ASI dibanding
mendapatkan dukungan keluarga/suami. ibu dengan sosial yang tinggi
Hal tersebut disebabkan kebanyakan dari bertambahnya pendapatan keluarga atau
ibu yang mendapatkan dukungan status sosial ekonomi yang tinggi serta
keluarga/suami berstatus ekonomi tinggi lapangan pekerjaan bagi perempuan,
membuat mereka mampu membeli susu berhubungan dengan cepatnya pemberian
formula serta pendidikan yang rendah pun susu botol artinya mengurangi
mendukung ibu untuk tidak memberikan kemungkinan untuk menyusui bayi dalam
ASI eksklusif. Hal ini sejalan dengan waktu yang lama.
penelitian yang dilakukan oleh Mardeyanti Hasil penelitian ini juga sejalan
di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta (2009) dengan hasil penelitian sebelumnya yang
menjelaskan bahwa hasil analisis regresi dilakukan oleh Putri (2012) yang
logistic menunjukkan bahwa tingkat mengatakan bahwa tidak adanya pengaruh
pendidikan ibu yang rendah meningkatkan sosial budaya dalam pemberian ASI
resiko ibu untuk tidak memberikan ASI eksklusif dikarenakan masyarakat memiliki
eksklusif. kebiasaan yang dilakukan bertahun-tahun
3. Pengaruh Peran Petugas Kesehatan dalam memberikan makanan/minuman
dengan pemberian ASI Eksklusif. sebelum bayi berusia enam bulan.
Berdasarkan hasil penelitian
ditemukan 28 ibu yang beranggapan peran KESIMPULAN
petugas kesehatan baik, di mana terdapat Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat
11 ibu (39,3%) yang memberikan ASI ditarik kesimpulan bahwa :
eksklusif namun ada 17 ibu (60,7%) yang 1. Ada pengaruh pengetahuan ibu menyusui
tidak memberikan ASI eksklusif. Masih terhadap pemberian ASI Eksklusif di
terdapatnya ibu yang beranggapan peran wilayah Puskesmas Mandalle Kab.
petugas kesehatan baik tapi tidak Pangkep.
memberikan ASI eksklusif dikarenakan juga 2. Ada pengaruh dukungan keluarga
oleh tidak lancarx produksi ASI, tak adanya terhadap pemberian ASI Eksklusif di
dukungan keluarga, dan status ekonomi wilayah Puskesmas Mandalle Kab.
yang tinggi yang dimiliki oleh ibu yang Pangkep.
berada di wilayah kerja Puskesmas 3. Tidak ada pengaruh status sosial budaya
Mandalle. terhadap pemberian ASI Eksklusif di
Hal ini tak sejalan dengan yang wilayah kerja Puskesmas Mandalle Kab.
dijelaskan oleh Koosha A. Pangkep.
Hashemifesharaki R. dan Mousavinasah N. 4. Tidak ada pengaruh peran petugas
(2008) yang menjelaskan bahwa salah satu kesehatan terhadap pemberian ASI
factor lamanya setiap ibu memberikan ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
adalah pelayanan kesehatan masyarakat Mandalle Kab. Pangkep.
yang baik.
Berdasarkan hasil uji statistic Chi SARAN
Squre tidak terdapat adanya pengaruh Berdasarkan hasil dan kesimpulan
antara peran petugas kesehatan dengan penelitian yang mengacu pada tujuan khusus,
pemberian ASI Eksklusif (p=0,052). adapun saran-saran beberapa hal yang terkait
4. Pengaruh sosial budaya dengan pemberian dalam pemberian ASI eksklusif sebagai
ASI Eksklusif. berikut:
Berdasarkan hasil analisa data di atas 1. Untuk tempat penelitian
menunjukkan proporsi pemberian ASI Diharapkan dapat
eksklusif lebih sedikit pada ibu yang meningkatkan cakupan ASI eksklusif
memiliki sosial budaya yang positif dengan dengan motivasi/dukungan dari petugas
yang memiliki sosial budaya yang negatif. kesehatan dengan melibatkan pula
Berdasarkan hasil uji statistic Chi Squre keaktifan kader dan lintas sektor untuk
tidak terdapat adanya pengaruh antara peningkatan pemberian ASI eksklusif.
sosial budaya dengan pemberian ASI 2. Untuk profesi
Eksklusif (p=0,073). Perlu lebih meningkatkan
perannya dalam mempromosikan

4 Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013 ● ISSN : 2302-1721


pemberian ASI eksklusif di mana pun dilakukan dengan observasi utamanya
mereka bertugas. Selain itu juga, petugas terhadap peran petugas kesehatan
kesehatan lebih banyak mendukung ibu setempat terhadap pemberian ASI
untuk memberikan ASI eksklusif dari eksklusif.
pada memberikan susu botol. 5. Untuk masyarakat
3. Untuk peneliti Masyarakat sebaiknya lebih
Lebih melakukan pendekatan meningkatkan pemahaman dan
yang baik terhadap ibu agar lebih dalam pengetahuan mereka mengenai
mengkaji lagi alasan ibu mengenai pemberian ASI eksklusif terutama yang
pemberian ASI eksklusif. bersangkutan dengan manfaat ASI
4. Untuk peneliti berikutnya eksklusif, serta mengamalkan praktik
Untuk peneliti berikutnya pemberian ASI eksklusif dalam keluarga
sebaiknya melakukan penelitian ini bukan dan lingkungan tempat tinggal mereka.
hanya dengan kuesioner tapi dapat

DAFTAR PUSTAKA

Admin.2008. ASI Eksklusif 6 Bulan.Diakses 07 Mei 2010.

. 2010. Program ASI Eksklusif Hingga Bayi Enam Bulan.

Ambarwati, R.E. &Wulandari, Diah. 2008. Asuhan Kebidanan (NIFAS). Yogyakarta: MitraCendikia.

Arini. 2012. Mengapa Seorang Ibu Harus Menyusui?. Yogyakarta: Flash Book.

Baskoro, A. 2008.ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui . Yogyakarta: Banyu Media.

Brunner &Suddarth.2010. Keperawatan Medikal Bedah vol. 1. Jakarta: EGC.

Cadwell, Karin & Turner-Maffei, Cindy. 2011. Buku Saku Manajemen Laktasi. Jakarta: EGC.

Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan.2011. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan .Makassar.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep. 2011. Profil Kesehatan Kabupaten Pangkep. Pangkep: Dinas Kesehatan
Kabupaten Pangkep.

Derni & Meidya. 2008. Serba-Serbi Menyusui. Jakrta: Warna Publishing.

Dewi. 2010. Kualitas dan Memeras ASI.

Dwi, Hesty. 2011. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja
Puskesmas Bungoro kab. Pangkep. [Skripsi]. Makassar: UIT.

Erlina.2010. Produksi ASI dan Faktor Yang Mempengaruhi.

Ertiana, Dwi. 2011. Hubungan Antar Dukungan keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di desa Kencong
Kec.Kepungkab. Kediri. [Skripsi]. Februhartanty, Judhiastuty. 2009. Peran Ayah dalam Optimalisasi
Praktek Pemberian ASI Sebuah Studi di Daerah Urban Jakarta: Jakarta.

IDAI. 2008. Bedah ASI. Jakarta: FKUI.

Irawati. 2010. Menyusui Pada Satu Jam Pertama Kehidupan Dilanjutkan Dengan Menyusui Eksklusif 6 Bulan,
Menyelamatkan Lebih Dari Satu Juta Bayi.

Kristiyanasari, weni. 2011. ASI, Menyusui Dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika.

Lubis, N. U. 2010. Manfaat Pemakaian ASI Eksklusif.

Meiliasari, Mila. 2009. Menyusui Bukan hanya Tugas Ibu.

Nahawardani, Dwi Putri. 2011. Hubungan Pengetahua Ibu Menyusui Terhadap Teknik pemberian ASI (Laktasi)
Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Serai Bengkulu.[Skripsi]. Bengkulu: Fikes UMB.

5
Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013 ● ISSN : 2302-1721
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. 2011. Konsepdan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan edisi 2. Jakarta: Salemba
Medika.

Paramita, Rahadian P. 2009. Dukungan Ayah dalam Praktik Pemberian ASI Masih Minim.

Pertiwi, Putri. 2012. Gambaran Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif di kelurahan
Kunciran Indah Tangerang.[Skripsi]. Depok: FIK UI.

Prasetyono, DwiSunar. 2009. BukuPintar ASI Eksklusif pengenalan, praktik dan pemanfaatannya. Yogyakarta:
Diva Press.

Proverawati, atikah & Rahmawati, Eni. 2010. Kapita Selekta ASI &Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.

Riksani, Ria. 2012. Keajaiban ASI (Air SusuIbu). Jakarta: Dunia Sehat.

Rizema, Sitiatavaputra. 2012. Panduan Riset Keperawatan dan Penulisan Ilmiah. Yogyakarta : D-Medika.

Roesli, Utami. 2010. Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta: Pustaka Bunda.

Sartika, Dewi. 2008. Hubungan Antara Perawatan Payudara Post Natal Dengan Kesuksesan ASI Eksklusif Di
Dusun Sempu Pakembinangun Sleman Yogyakarta.[Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.

Siregar, A. M. 2010. Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.

Sholichah, Nur. 2011. Hubungan Perawatan Payudara Pada Ibu Post Partum Dengan Kelancaran Pengeluaran
ASI Di Desa Karang Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.[Skripsi]. Semarang: IPB.

Soetjiningsih. 2012. ASI petunjuk untuk tenaga kesehatan. Jakarta: EGC.

Sugiyono. 2009. Statistika Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suherni, dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya.


Sulistyawati, ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Andi.

Suradi, Ruliana. 2008. Manajemen Laktasi. Jakarta: Perkumpulan Perinatologi Indonesia.

6 Volume 3 Nomor 1 Tahun 2013 ● ISSN : 2302-1721

Anda mungkin juga menyukai