Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurangnya pengetahuan dan sikap pada pekerja di sektor informal menyebabkan banyak
ketidaktahuan dan ketidakpahaman tentang pentingnya untuk mengetahui kesehatan dan
keselamatan kerja yang dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja atau penyakit akibat
kerja, untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan melakukan promosi kesehatan dan
keselamatan kerja. Penerapan K3 sangat penting sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja
di lingkungan kerja. Hal ini merupakan bentuk upaya dalam menciptakan lingkungan kerja
yang aman, nyaman dan sehat, serta dapat menekan angka kecelakaan akibat kerja dan
penyakit akibat kerja.
Disadari bahwa pelaksanaan K3 di sektor informal tidak hanya merupakan tanggung jawab
pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak, khususnya masyarakat industri.
Kesehatan dan keselamatan kerja penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua
organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat
tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Dengan demikian semua pihak terkait
berkewajiban untuk berperan aktif sesuai fungsi dan kewenangannya untuk membudayakan
K3 sehingga dapat mencegah kasus kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK). Agar
pelaksanaan K3 dapat mencapai hasil yang optimal harus didukung oleh sumber daya
manusia dibidang K3. (Depnakertrans RI, 2009).
Menurut perkiraan International Labour Organization (ILO) (2004), setiap tahun di seluruh
dunia 2 juta orang meninggal karena masalah-masalah akibat kerja. Dari jumlah ini, 354.000
orang mengalami kecelakaan fatal. Di samping itu, setiap tahun ada 270 juta pekerja yang
mengalami kecelakaan akibat kerja dan 160 juta yang terkena penyakit akibat kerja. Penyakit
akibat kerja ini sudah termasuk dengan penyakit akibat luka ringan hingga penyakit akibat
kerja dengan luka berat yang menyebabkan kematian pekerja. (International Labour
Organization, 2004).
Dengan adanya potensi bahaya yang besar, maka perlu adanya penerapan progam
pencegahan kecelakaan kerja dalam pelaksanaan K3 di sektor informal. Sehingga dapat
meningkatkan efisiensi dan produktifitas tenaga kerja. Misalnya dengan promosi K3 yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tenaga kerja akan pentingnya K3, agar lebih
memahami bahwa keselamatan pekerja lebih utama.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya Promosi Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di sektor informal. oleh karena itu perlu adanya promosi
kesehatan dan keselamatan kerja di kalangan tenaga kerja, pengusaha, masyarakat
merupakan hal yang penting bagi perusahaan, guna terciptanya hubungan yang harmonis,
dinamis serta berkeadilan yang menjamin ketenangan usaha, ketenangan kerja
dan produktivitas melalui pengembangan peningkatan pengetahuan pekerja.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Pengertian Promkes K3 di Tempat Kerja
b. Mengetahui Sasaran Promkes K3 di Tempat Kerja
c. Mengetahui Tujuan Adanya Promkes K3 di Tempat Kerja
d. Mengetahui Manfaat Promkes K3 di Tempat Kerja
e. Mengetahui Jenis Promkes K3 di Tempat Kerja
f. Mengetahui Strategi Terbaik Untuk Promkes Promkes K3 di Tempat Kerja
g. Mengetahui Metode Promkes K3 di Tempat Kerja
h. Mengetahui Langkah Pengembangan Promkes Promkes K3 di Tempat Kerja
i. Menganalisis Jurnal Mengenai Promkes K3 di Sektor Informal

C. Manfaat
1. Sebagai masukan untuk pekerja di sektor informal agar lebih memperhatikan aspek
keselamatan dan kesehatan kerja di dalam melakukan pekerjaannya.
2. Sebagai masukan bagi perusahaan agar dapat menjalankan program promosi K3 dengan
lebih baik lagi untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap serta produktivitas para
pekerja.
3. Sebagai bahan referensi untuk penulis lain yang ingin meneliti tentang promosi
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sektor informal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Promkes K3 di Tempat Kerja


Badan kesehatan dunia (World Health Organization) menjelaskan, promosi kesehatan di
tempat kerja adalah berbagai kebijakan dan aktivitas di tempat kerja yang dirancang untuk
membantu pekerja (employee) dan perusahaan (employer) di semua level untuk memperbaiki
dan meningkatkan kesehatan mereka dengan melibatkan partisipasi pekerja, manajemen dan
stakeholder lainnya (Notoadmojo, 2010).
Promosi kesehatan di tempat kerja adalah upaya promosi kesehatan yang diselenggarakan
di tempat kerja, selain untuk memberdayakan masyarakat di tempat kerja untuk mengenali
masalah dan tingkat kesehatannya, serta mampu mengatasi, memelihara, meningkatkan, dan
melindungi kesehatannya sendiri juga memelihara dan meningkatkan tempat kerja yang sehat
(Kholid, 2012).
Menurut George (1998) dalam Helliyanti (2009), Safety promotions atau promosi K3
adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mendorong dan menguatkan kesadaran dan
perilaku pekerja tentang K3 sehingga dapat melindungi pekerja, property, dan lingkungan.
Program K3 menjadi efektif apabila terdapat perubahan sikap dan perilaku pada pekerja.

Anda mungkin juga menyukai