SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana
Kedokteran Gigi
Oleh :
NIM : 100600008
MEDAN 2013
Tahun 2013
Prevalensi pasien kompromis medis di poli gigi dan mulut RSUP H. Adam
Malik tahun 2010 – 2013.
xi + 42 halaman
Tidak hanya pasien normal yang datang ke dokter gigi untuk dilakukannya
perawatan, tapi juga pasien yang memiliki kondisi-kondisi tertentu yang sering
disebut dengan pasien kompromis medis. Pasien kompromis medis tentu menjadi
pertimbangan yang penting bagi para dokter gigi. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui prevalensi pasien kompromis medis di Poli Gigi dan Mulut RSUP H.
Adam Malik tahun 2010 – 2013.
TIM PENGUJI
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal penelitian dengan
judul “Prevalensi Pasien Kompromis Medis di Poli Gigi dan Mulut RSUP H. Adam
Malik Medan Tahun 2010 – 2013” yang merupakan salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan proposal ini penulis ingin mengucapkan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu tercinta, Ibunda Hj. N. Maharani,
M.A atas do’a, kasih sayang, dan pengorbanannya yang tak terhingga kepada penulis.
Dan tak mengurangi rasa hormat dan kasih sayang penulis mengucapkan terima kasih
juga yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda tercinta, Edy Zuhri Dalimunthe atas
do’a, pengorbanan, dan dukungannya yang besar selama ini kepada penulis.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak tyerima kasih kepada
yang terhormat :
Penulis,
100600008
Halaman
LAMPIRAN
Tabel Halaman
Grafik Halaman
1.2 Permasalahan
Berapakah prevalensi pasien kompromis medis yang datang ke Poli Gigi dan
Mulut RSUP H. Adam Malik dari Juni 2010 – Juni 2013 berdasarkan usia dan jenis
kelamin ?
1.4.1 Bagi akademisi dengan adanya hasil penelitian ini, dapat memberikan
informasi tentang kaitan penyakit sistemik terhadap perawatan gigi dan
mulut.
1.4.3 Bagi Dinas Kesehatan dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan
dapat menjadi rujukan tentang distribusi penyakit sistemik yang diderita
oleh masyarakat.
1.4.4 Bagi RSUP H. Adam Malik Medan dengan adanya hasil penelitian ini,
diharapkan dapat menjadi masukan dalam upaya-upaya peningkatan
pelayanan kesehatan di rumah sakit tentang penatalaksanaan pasien
kompromis medis di Poli Gigi dan Mulut.
TINJAUAN PUSTAKA
Normal 140 90
Borderline 140-159 90-94
Hipertensi ringan 160 95
Hipertensi definitif 160-179 95-140
2.3.1 Etiologi
Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) atau Diabetes Melitus Tergantung
Insulin disebabkan oleh destruksi sel β Langerhans akibat proses autoimun.
Sedangkan Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) atau Diabetes
Melitus Tidak Tergantung Insulin disebabkan kegagalan relatif sel β dan resistensi
insulin.15
Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang
pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa
oleh hati. Sel β pankreas tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini
sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari
berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, maupun pada rangsangan
glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel β pankreas
mengalami desensitisasi terhadap glukosa.15
2.3.3 Diagnosa
Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa diabetes melitus dapat dilakukan
dengan pemeriksaan glukosa darah sewaktu, kadar glukosa darah puasa, kemudian
dapat diikuti dengan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) standar.15
Keluhan dan gejala yang khas ditambah hasil pemeriksaan glukosa darah
sewaktu > 200 mg/dl atau glukosa darah puasa > 126 mg/dl sudah cukup untuk
menegakkan diagnosa diabetes melitus. Bila hasil pemeriksaan glukosa darah
meragukan, pemeriksaan TTGO diperlukan untuk memastikan diagnosa diabetes
melitus. Kadar plasma 2 jam setelah TTGO > 200 mg/dl sudah termasuk kategori
diabetes.15
2.3.4 Klasifikasi
Klasifikasi diabetes melitus menurut American Diabetes Association (1997)
adalah:16
2.4.1 Asma
Asma merupakan gangguan inflamasi kronik jalan nafas yang melibatkan
berbagai sel inflamasi. Dasar penyakit ini adalah hiperaktivitas bronkus dalam
berbagai tingkat, obstruksi jalan nafas, dan gejala pernafasan. Obstruksi jalan nafas
pada umumnya bersifat reversibel, namun dapat menjadi kurang reversibel bahkan
relatif nonreversibel, tergantung berat dan lamanya penyakit.15
Gejalanya bersifat paroksimal, yaitu membaik pada siang hari dan memburuk
pada malam hari.15
Terapi asma adalah sebagai berikut.15
• Asma ringan : agonis p 2 inhalasi bila perlu atau agonis p 2 oral sebelum
exercise atau terpapar alergen
• Asma sedang : antiinflamasi setiap hari dan agonis p 2 inhalasi bila perlu
• Asma berat : steroid inhalasi, teofilin slow release atau agonis p 2 long acting,
steroid oral selang sehari atau dosis tunggal harian dan agonis p 2 inhalasi
sesuai kebutuhan.
• Kebiasaan merokok
• Polusi udara
• Paparan debu, asap, dan gas-gas kimiawi akibat kerja
• Riwayat infeksi saluran nafas
• Bersifat genetik
Manifestasi klinis dari PPOK antara lain batuk, sputum putih atau mukoid (jika
ada infeksi menjadi purulen atau mkopurulen), sesak sampai menggunakan otot-otot
pernafasan tambahan untuk bernafas.15
2.5.1. Anemia
Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit lebih
rendah dari normal. Dikatakan anemia bila Hb < 1,4 gr/dl dan Ht < 41% pada pria
atau Hb < 12 gr/dl dan Ht < 37% pada wanita. Gejala umum anemia antara lain cepat
lelah, takikardi, palpitasi, dan takipnea pada latihan fisik.15
Anemia dapat dibagi atas anemia mikrositik hipokrom, anemia makrositik,
anemia karena perdarahan, anemia hemolitik, dan anemia aplastik.15
2.5.3. Leukemia
Leukemia adalah penyakit keganasan pada jaringan hematopoetik yang ditandai
dengan penggantian elemen sumsum tulang normal oleh sel darah abnormal atau sel
leukemik. Hal ini disebabkan oleh profilerasi tidak terkontrol dari klon sel darah
Gagal ginjal terbagi atas 2, yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis.
Gagal ginjal akut adalah penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba yang biasanya, tapi
tidak seluruhnya, dan bersifat reversibel.15
Etiologi gagal ginjal akut dikelompokkan atas 3, yaitu:11
1. Praginjal atau sirkulasi. Terjadi akibat kurangnya perfusi ginjal dan perbaikan
dapat terjadi dengan cepat setelah kelainan tersebut diperbaiki, misalnya
hipovolemia atau hipotensi, penurunan curah jantung, dan peningkatan
viskositas darah.
2. Pascaginjal atau obstruksi. Terjadi akibat obstruksi aliran urin, misalnya
obstruksi pada kandung kemih, uretra, ureter, dan sebagainya.
3. Ginjal atau intrinsik atau parenkimal. Akibat penyakit pada ginjal atau
pembuluhnya.
Pasien
Normal Kompromis
Medis
Obat yang
Klasifikasi Leukemia
Dikonsumsi
Kompromis Medis
Epidemiologi
- Jenis Kelamin
- Umur
Prevalensi Pasien
Kompromis Medis
Kriteria inklusi:
• Data rekam medik pasien yang datang ke Poli Gigi dan Mulut yang
setidaknya memiliki tentang data pribadi pasien (usia, jenis kelamin) dan
tentang penyakit sistemik yang diderita dari Juni 2010 - Juni 2013.
Kriteria eksklusi:
• Data rekam medik pasien yang datang ke Poli Gigi dan Mulut RSUP H.
Adam Malik Medan selain Juni 2010 – Juni 2013.
• Dara rekam medik pasien yang datang ke Poli Gigi dan Mulut RSUP H.
Adam Malik Medan yang tidak mencantumkan data pribadi pasien dan
tentang penyakit sistemik yang diderita.
Data diolah secara manual dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan grafik.
Populasi
Rekam medik pasien yang datang ke Poli Gigi dan Mulut RSUP H.
Adam Malik Medan dari Juni 2010 – Juni 2013.
Sampel
Rekam medik pasien kompromis medis yang datang ke Poli Gigi dan
Mulut RSUP H. Adam Malik Medan dari Juni 2010 – Juni 2013.
Variabel
- Jenis Kelamin
- Umur
Pengolahan Data
4.2 Prevalensi Pasien Kompromis Medis di Poli Gigi dan Mulut RSUP H.
Adam Malik
Dari data-data yang diperoleh dari RSUP H. Adam Malik sejumlah besar
sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 312 rekam medis, diperoleh ada 24 pasien
yang memiliki kondisi kompromis medis. Persentase pasien kompromis medis di Poli
Gigi dan Mulut pada tahun 2010 hingga Juni 2013 sebanyak 7,69%.
4.3 Distribusi Pasien Kompromis Medis di Poli Gigi dan Mulut RSUP H.
Adam Malik Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari 24 orang pasien kompromis medis di Poli Gigi dan Mulut tahun 2010 –
2013 diperoleh persentase yang terjadi pada laki-laki sebesar 45,83% dan pada
perempuan sebesar 54,17%.
Tabel 5. Distribusi pasien kompromis medis di poli gigi dan mulut RSUP H. Adam Malik
tahun 2010-2013 berdasarkan jenis kelamin.
45.83%
54.17% Laki-Laki
Perempuan
4.4 Distribusi Pasien Kompromis Medis di Poli Gigi dan Mulut RSUP H.
Adam Malik Berdasarkan Usia
Dari 24 pasien kompromis medis di Poli Gigi dan Mulut RSUP H. Adam
Malik, diperoleh persentase yang tertinggi pada rentang usia 41-50 tahun dan 51-60
tahun yaitu sebanyak 29,16%, pada usia 61-70 tahun sebanyak 25%, kemudian
persentase terendah pada usia 21-30 tahun dan 31-40 tahun sebesar 8,34%. Usia
pasien kompromis medis di Poli Gigi dan Mulut paling muda adalah 23 tahun dan
paling tua pada usia 65 tahun.
Tabel 6. Distribusi pasien kompromis medis di poli gigi dan mulut RSUP H. adam malik
tahun 2010-2013 berdasarkan usia
Usia (Tahun) Pasien Kompromis Medis di Poli Gigi dan Mulut
Jumlah (Orang) Persentase
21 - 30 2 8,34%
31 - 40 2 8,34%
41 - 50 7 29,16%
51 - 60 7 29,16%
61 - 70 6 25%
8,34%
25% 8,34%
21-30
31-40
29,16%
41-50
29,16% 51-60
61-70
4.5 Distribusi Penyakit Kompromis Medis di Poli Gigi dan Mulut RSUP
H. Adam Malik Tahun 2010-2013.
Dari 24 pasien kompromis medisdi Poli Gigi dan Mulut RSUP H. Adam
Malik, persentase paling besar adalah pasien diabetes melitus sebesar 50%, kemudian
pasien hipertensi sebesar 29,16%, pasien asma sebanyak 8,33%, pasien ITP, PPOK,
dan gagal ginjal sebesar 4,17%. Tidak ditemukan pasien leukemia dan anemia yang
melakukan perawatan di Poli Gigi dan Mulut RSUP H. Adam Malik tahun 2010-
2013.
Tabel 7. Distribusi penyakit kompromis medis di poli gigi dan mulut RSUP H. Adam malik
tahun 2010-2013
Grafik 3. Distribusi penyakit kompromis medis di poli gigi dan mulut RSUP H. Adam Malik
tahun 2010-2013
4,17% 4,17%
4,17%
Hipertensi
8,33% 29,16%
Diabetes melitus
Asma
PPOK
ITP
Gagal Ginjal
50%
4.6 Distribusi Pasien Hipertensi di Poli Gigi dan Mulut RSUP H. Adam
Malik Tahun 2010-2013 Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
Dari 7 pasien yang menderita hipertensi yang melakukan perawatan di Poli
Gigi dan Mulut RSUP H. Adam Malik Tahun 2010-2013, ada 57,14% yang berjenis
kelamin pria, dan 42,86% yang berjenis kelamin wanita.
Persentase tertinggi untuk pasien hipertensi berdasarkan usia ada di kelompok
usia 61-70 tahun yaitu sebesar 42,85%, kemudian usia 51-60 tahun sebesar 28,57%,
dan kelompok usia 21-30 tahun dan 41-50 tahun sebesar 14,29%.
Grafik 4. Distribusi pasien hipertensi di poli gigi dan mulut RSUP H. Adam Malik tahun
2010-2013 berdasarkan jenis kelamin
42,86%
57,14% Laki-laki
Perempuan
Tabel 9. Distribusi pasien hipertensi di poli gigi dan mulut RSUP H. Adam Malik tahun
2010-2013 berdasarkan usia
14,29%
42,85% 14,29%
21-30
41-50
51-60
28,57% 61-70
4.7 Distribusi Pasien Diabetes Melitus di Poli Gigi dan Mulut RSUP H.
Adam Malik Tahun 2010-2013 Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
Dari 12 pasien yang menderita diabetes melitus yang ada di Poli Gigi dan
Mulut RSUP H. Adam Malik tahun 2010 - 2013, ada 58,33% yang berjenis kelamin
wanita, dan 41,67% yang berjenis kelamin laki-laki.
Persentase tertinggi untuk pasien diabetes melitus yang ada di Poli Gigi dan
Mulut ada di kelompok usia 41-50 tahun dan 51-60 tahun yakni sebesar 41,67%,
kemudian kelompok usia 31-40 tahun dan 61-70 tahun sebesar 8,33%.
Tabel 10. Distribusi pasien diabetes melitus di poli gigi dan mulut berdasarkan jenis kelamin
41,67%
58,33% Laki-laki
Perempuan
Tabel 11. Distribusi pasien diabetes melitus di poli gigi dan mulut berdasarkan usia
Usia (tahun) Jumlah (orang) Persentase
31-40 1 8,33%
41-50 5 41,67%
51-60 5 41,67%
61-70 1 8,33%
Total 12 100%
Grafik 7. Distribusi pasien diabetes melitus di poli gigi dan mulut berdasarkan usia
8,33% 8,33%
31-40
41,67% 41,67% 41-50
51-60
61-70
4.10 Distribusi Pasien Gangguan Ginjal di Poli Gigi dan Mulut RSUP H.
Adam Malik Tahun 2010-2013 Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
Dari tahun 2010-2013, hanya ada 1 orang yang menderita gangguan ginjal
yang melakukan perawatan di Poli Gigi dan Mulut RSUP. H. Adam Malik. Pasien
tersebut berjenis kelamin laki-laki dan berusia 54 tahun.
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian diperoleh jumlah sampel yang sesuai dengan proporsi
penelitian yang melakukan perawatan di Poli Gigi dan Mulut RSUP H. Adam Malik
Medan tahun 2010 – 2013 yaitu sebanyak 312 pasien. Jumlah total pasien dengan
semua diagnosa penyakit gigi dan mulut di RSUP H. Adam Malik dari Januari 2010 –
Juni 2013 sebanyak 2928 pasien. Dari 312 pasien yang ada di Poli Gigi dan Mulut
RSUP H. Adam Malik tahun 2010-2013, ada 24 pasien yang memiliki kondisi
kompromis medis. Prevalensi pasien kompromis medis di Poli Gigi dan Mulut pada
tahun 2010 -2013 sebanyak 7,69%.
Dari 24 pasien kompromis medis yang di rawat di Poli Gigi dan Mulut RSUP
H. Adam Malik Medan berdasarkan jenis kelamin diperoleh bahwa pasien yang
terbanyak terjadi pada pasien yang berjenis kelamin perempuan dibandingkan dengan
yang berjenis kelamin laki-laki (tabel 5). Dari data tersebut diperoleh rasio antara
laki-laki dan perempuan yaitu 1 : 1,18. Hasil penelitian ini diperkuat dengan
penelitian Kittipong dkk tahun 2009 yang melaporkan bahwa jumlah pasien
perempuan yang memiliki kondisi kompromis medis lebih banyak dibandingkan
dengan laki-laki dengan rasio antara laki-laki dan perempuan 1 : 1,77.3 Namun
kondisi ini berbeda dengan hasil penelitian Olejede dkk tahun 2013 yang melaporkan
bahwa jumlah pasien kompromis medis lebih banyak pada pria yaitu 52%, sedangkan
wanita 48% dengan rasio antara perempuan dan laki-laki 1 : 1,08.26 Terlihat tidak ada
perbedaan rasio yang terlalu signifikan antara laki-laki dan perempuan. Artinya siapa
saja bisa mengalami kondisi kompromis medis.
Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa pasien kompromis medis di Poli Gigi dan
Mulut RSUP H. Adam Malik terjadi hampir pada semua rentang usia dari yang paling
muda yaitu umur 23 tahun dan yang paling tua 65 tahun. Persentase yang paling
tinggi terdapat pada rentang usia 41-50 tahun dan 51-60 tahun yaitu sebanyak
29,16%, pada usia 61-70 tahun sebanyak 25%, kemudian persentase terendah pada
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa prevalensi pasien
kompromis medis di Poli Gigi dan Mulut RSUP. H. Adam Malik tahun 2010 – 2013
sebesar 7,69%. Dari prevalensi tersebut, persentase tertinggi terjadi pada perempuan
yaitu sebesar 54,17% dan laki-laki sebesar 45,83% sehingga diperoleh rasio
perbandingan antara laki-laki dan perempuan sebesar 1 : 1,18.
Pasien kompromis medis di Poli Gigi dan Mulut hampir terjadi di seluruh
rentang usia dari yang paling muda yaitu usia 23 tahun dan yang paling tua usia 65
tahun. Persentase tertinggi terjadi pada usia 41 – 50 tahun dan 51 – 60 tahun yaitu
sebesar 29,16%, sedangkan persentase terendah terjadi pada kelompok usia 21-30
tahun dan 31-40 tahun sebesar 8,34%.
Distribusi penyakit kompromis medis di Poli Gigi dan Mulut RSUP H. Adam
Malik tahun 2010 – 2013 tertinggi adalah penyakit diabetes melitus yakni sebesar
50% dibandingkan dengan penyakit lain. Untuk penyakit hipertensi yang ada di Poli
Gigi dan Mulut lebih banyak diderita oleh laki-laki dibandingkan perempuan dengan
rasio perbandingan sebesar 1 : 1,33 dan lebih banyak terjadi pada kelompok usia 61 –
70 tahun.untuk penyakit diabetes melitus diderita oleh lebih banyak perempuan
dibandingkan dengan laki-laki dengan rasio perbandingan 1 : 1,39 dan terbanyak
pada kelompok usia 41 -50 tahun dan 51 – 60 tahun.
6.2 Saran
Dari data penelitian ini diperoleh data bahwa perempuan memiliki persentase
lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Maka perlu diadakan penyuluhan tentang
pentingnya menjaga kesehatan sistemik dan juga kesehatan gigi dan mulut. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan berperannya pola perilaku,
pola hidup, serta pola asupan makanan yang sehat.
Agama : Islam
Orang Tua
Riwayat Pendidikan
Anggaran Penelitian
Jadwal Kegiatan
Kegiatan Bulan
Juli September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Penentuan x x x x
judul,
pembuatan
proposal,
seminar
proposal
Perbaikan x
proposal
Pengumpulan x x
data
Analisa data x
Laporan x x
Diskusi x x