Permenkumham Nomor 4 Tahun 2014
Permenkumham Nomor 4 Tahun 2014
REPUBLIK INDONESIA
No.392, 2014 KEMENKUMHAM. Pengesahan Badan Hukum.
Perubahan Anggaran Dasar. Data. Perseroan
Terbatas. Pengajuan. Tata Cara.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.392 2
www.djpp.kemenkumham.go.id
3 2014, No.392
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.392 4
www.djpp.kemenkumham.go.id
5 2014, No.392
(3) Biaya yang telah dibayarkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berlaku untuk jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari
terhitung sejak tanggal dibayarkan.
(4) Biaya yang telah dibayarkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak dapat ditarik kembali.
Pasal 6
(1) Nama Perseroan yang dipesan harus memenuhi persyaratan yang
diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
tata cara pengajuan dan pemakaian nama Perseroan.
(2) Pemohon wajib mengisi formulir pernyataan yang berisi bahwa nama
Perseroan yang dipesan telah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan Pemohon bertanggung jawab penuh
terhadap nama Perseroan yang dipesan.
Pasal 7
(1) Nama Perseroan yang telah disetujui oleh Menteri diberikan
persetujuan pemakaian nama secara elektronik.
(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit
memuat:
a. nomor pemesanan nama Perseroan;
b. nama Perseroan yang dapat dipakai;
c. tanggal pemesanan;
d. tanggal daluarsa; dan
e. kode pembayaran.
(3) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya untuk 1
(satu) nama Perseroan.
Pasal 8
Dalam hal nama tidak memenuhi persyaratan pengajuan dan pemakaian
nama Perseroan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, Menteri dapat menolak nama Perseroan tersebut secara
elektronik.
Pasal 9
Pemakaian nama Perseroan yang telah mendapat persetujuan Menteri
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 berlaku untuk jangka waktu paling
lama 60 (enam puluh) hari.
Pasal 10
Format Pengajuan Nama Perseroan dan tata cara pengisiannya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 serta surat pernyataan dan tata
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.392 6
www.djpp.kemenkumham.go.id
7 2014, No.392
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.392 8
www.djpp.kemenkumham.go.id
9 2014, No.392
(5) Perubahan anggaran dasar tidak boleh dinyatakan dalam akta Notaris
setelah lewat jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana
dimaksud pada ayat (4).
(6) Permohonan persetujuan perubahan anggaran dasar tertentu
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan kepada Menteri, dalam
jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
akta Notaris yang memuat perubahan anggaran dasar.
(7) Apabila jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud
pada ayat (6) telah lewat, permohonan persetujuan perubahan
anggaran dasar tidak dapat diajukan kepada Menteri.
Pasal 19
Perubahan anggaran dasar yang diputuskan di luar RUPS harus
dinyatakan dalam akta Notaris dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga
puluh) hari terhitung sejak tanggal persetujuan seluruh pemegang saham.
Pasal 20
Permohonan persetujuan perubahan anggaran dasar tertentu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) dan ayat (2) diajukan oleh
Pemohon melalui SABH dengan cara mengisi Format Perubahan dilengkapi
keterangan mengenai dokumen pendukung.
Pasal 21
Jika dalam permohonan persetujuan perubahan anggaran dasar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 terdapat perubahan nama
Perseroan, permohonan persetujuan perubahan anggaran dasar diajukan
setelah pemakaian nama memperoleh persetujuan dari Menteri.
Pasal 22
Ketentuan mengenai tata cara permohonan pengesahan badan hukum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 14 sampai dengan Pasal
16, berlaku secara mutatis mutandis untuk tata cara permohonan
persetujuan perubahan anggaran dasar.
Pasal 23
(1) Pengisian Format Perubahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20
juga harus dilengkapi dengan dokumen pendukung yang disampaikan
secara elektronik.
(2) Dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa
pernyataan secara elektronik dari Pemohon mengenai dokumen
perubahan anggaran dasar yang telah lengkap.
(3) Dokumen perubahan anggaran dasar sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) disimpan oleh Notaris, yang meliputi:
a. akta tentang perubahan anggaran dasar yang dibuat Notaris;
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.392 10
www.djpp.kemenkumham.go.id
11 2014, No.392
BAB IV
PEMBERITAHUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PERSEROAN
DAN PERUBAHAN DATA PERSEROAN
Bagian Kesatu
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
Pasal 24
(1) Perubahan anggaran dasar Perseroan selain sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 cukup diberitahukan oleh Pemohon kepada Menteri.
(2) Permohonan pemberitahuan perubahan anggaran dasar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), diajukan oleh Pemohon melalui SABH dengan
cara mengisi Format Perubahan dilengkapi dengan dokumen
pendukung.
Pasal 25
(1) Pengisian Format Perubahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
ayat (2) juga harus dilengkapi dengan dokumen pendukung yang
disampaikan secara elektronik.
(2) Dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa
pernyataan secara elektronik dari Pemohon mengenai dokumen
perubahan anggaran dasar yang telah lengkap.
(3) Dokumen perubahan anggaran dasar sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) disimpan Notaris, yang meliputi:
a. akta tentang perubahan anggaran dasar yang dibuat Notaris;
b. notula RUPS perubahan anggaran dasar atau keputusan
pemegang saham di luar RUPS;
c. akta tentang penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan
pemisahan yang dibuat Notaris jika perubahan anggaran dasar
dalam rangka penggabungan, dengan melampirkan:
1. akta tentang persetujuan penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, dan pemisahan rancangan penggabungan,
peleburan, pengambilalihan, dan pemisahan dari Perseroan;
2. fotokopi laporan keuangan yang meliputi 3 (tiga) tahun buku
terakhir dari setiap Perseroan yang akan melakukan
penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan pemisahan;
dan
3. bukti pengumuman dalam 1 (satu) surat kabar mengenai
ringkasan rancangan penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, dan pemisahan Perseroan.
d. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak yang diketahui Notaris sesuai
dengan aslinya;
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.392 12
www.djpp.kemenkumham.go.id
13 2014, No.392
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.392 14
www.djpp.kemenkumham.go.id
15 2014, No.392
Pasal 30
Pengisian Format Perubahan mengenai perubahan anggaran dasar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dan Pasal 23 ayat (2) dapat
dilakukan juga secara bersama dengan pengisian Format Perubahan
mengenai data Perseroan.
BAB V
PERMOHONAN SECARA NONELEKTRONIK
Pasal 31
(1) Dalam hal permohonan pengesahan badan hukum, permohonan
perubahan anggaran dasar, atau permohonan perubahan data
perseroan terbatas tidak dapat diajukan secara elektronik karena
disebabkan oleh:
a. Notaris yang tempat kedudukannya belum tersedia jaringan
internet; atau
b. SABH tidak berfungsi sebagaimana mestinya berdasarkan
pengumuman resmi oleh Menteri,
Pemohon dapat mengajukan permohonan secara manual.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
secara tertulis dengan melampirkan:
a. dokumen pendukung; dan/atau
b. surat keterangan dari Kepala Kantor Telekomunikasi setempat
yang menyatakan bahwa tempat kedudukan Notaris yang
bersangkutan belum terjangkau oleh fasilitas internet.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 32
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum, persetujuan
perubahan anggaran dasar Perseroan yang telah ditetapkan sebelum
berlakunya Peraturan Menteri ini; dan
b. surat pemberitahuan Menteri mengenai perubahan anggaran dasar
dan pemberitahuan perubahan data Perseroan,
dinyatakan tetap berlaku sepanjang belum dilakukan perubahan dan
pencabutan oleh Menteri atau pembatalan oleh pengadilan.
Pasal 33
Permohonan pengesahan pendirian yang telah diajukan dan sedang
diproses sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, diproses berdasarkan
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.392 16
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 Maret 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 26 Maret 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN
www.djpp.kemenkumham.go.id