Anda di halaman 1dari 13

Bahasa Indonesia

1. Jelaskan apa perbedaan bahasa dan Bahasa Indonesia ?


Bahasa
> Bahasa merupakan suatu ungkapan yang mengandung maksud untuk
menyampaikan sesuatu kepada orang lain. sesuatu yang dimaksudkan oleh pembicara
bisa dipahami dan dimengerti oleh pendengar atau lawan bicara melalui bahasa yang
diungkapkan .
> bahasa merupakan alat utama untuk berkomunikasi dalam kehidupan manusia , baik
secara individu maupun kolektif sosial.
Bahasa Indonesia
> Bahasa Indonesia adalah bahasa kebanggaan warga negara tanah ibu Pertiwi yang
menjadi bahasa resmi dan bahasa persatuan Republik Indonesia

2. Apa yang dimaksud dengan Bahasa itu bersifat arbitrer dan Bahasa bersifat dinamis ?
Bahasa Bersifat Arbiter
> Arbiter atau manasuka berarti tidak terdapat suatu keharusan bahwa suatu rangkaian
bunyi tertentu harus mengandung arti yang tertentu pula contoh :
kata burung yang didefinisikan sejenis binatang vertebrata yang mempunyai sayap
dan bertelur . kita tidak dapat menjelaskan mengapa binatang tersebut dilambangkan
dengan bunyi burung dan buka berbunyi birung , borung , atau lambang lainnya .
Bahasa Bersifat Dinamis
> Bahasa bersifat dinamis yang artinya bahasa tidak terlepas dari kemungkinan
perubahan yang sewaktu waktu dapat terjadi .

3. Jelaskan sejarah perkembangan Bahasa Indonesia dan kapan Bahasa Indonesia diresmikan
menjadi Bahasa persatuan Indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa Indonesia
Apabila ditinjau dari prespektif historis Negara Indonesia, bahasa Indonesia diadopsi dari
prototipe bahasa Melayu. Bahasa Melayu merupakan salah satu bahasa daerah yang berada
di Negara Indonesia. Bahasa Melayu telah dipakai sebagai lingua franca selama berabadabad
sebelumnya di seluruh kawasan tanah air kita. Berdasarkan bukti-bukti sejarah yang
ditemukan, seperti: prasasti yang ditemukan di Palembang, Jambi dan Bangka, dapat diambil
sebuah analisia bahwa bahasa Melayu sudah dipergunakan sejak dulu di beberapa wilayah
Indonesia khususnya di wilayah-wilayah sumatera dan terdapat beberapa kerajaan besar
yang berpengaruh pada saat itu. Kerajaan Sriwijaya merupakan sebuah kerajaan besar yang
terletak di wilayah Sumatera. Seiring dengan kejayaan kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu
mengalami perkembangan yang signifikan. Perubahan sosio kultural pada tata kehidupan
masyarakat terus berlangsung searah dengan perkembangan zaman, termasuk perubahan
kedudukan bahasa Melayu bagi bangsa Indonesia. Pada saat perjuangan kemerdekaan,
bangsa Indonesia memerlukan alat pemersatu dalam berinteraksi antar suku bangsa yang
ada di Indonesia. Dipilihlah bahasa Melayu sebagai bahasa pemersatu bangsa di Indonesia.
kapan Bahasa Indonesia diresmikan menjadi Bahasa persatuan Indonesia?
Pada peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 ditetapkan bahasa Melayu
menjadi bahasa Indonesia. Penetapan itu pun merupakan awal bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai bahasa nasional

4. Apa yang Anda ketahui tentang sejarah perkembangan Bahasa Indonesia sejak ditetapkan
sebagai bahasa pemersatu bangsa ?
Dalam ikrar Sumpah Pemuda, salah satunya adalah pengakuan Bahasa Indonesia
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tanah air dan bangsa Indonesia. Dalam
sejarahnya, Bahasa Indonesia sendiri adalah sebuah proses perkembangan dari bahasa
Melayu yang menjadi bahasa “Lingua Franca” diantara keberagaman etnis, bangsa dan
latar belakang sosial yang hidup di kepulauan nusantara. Lingua Franca yang berasal dari
bahasa Latin artinya adalah bahasa penghubung antara komunitas yang berbeda bahasa
di wilayah geografis yang cukup luas (nusantara).
Dalam perkembangannya, apa yang kita kenal sebagai Bahasa Indonesia menjadi
meluas karena peran dari percetakan diawal abad ke-20 yang menerbitkan kesusastraan
dan pers nasional. Dari Bahasa Indonesia terjadi pembentukan kesadaran nasional
dikalangan anak muda terpelajar saat itu. Indonesia yang dibayangkan (imagined
community) kian dipersatukan oleh bahasa yang memungkinkan warganya dari berbagai
latar belakang sosial, bersentuhan dengan dunia modern.
Karena itu Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi alat ekspresi dari nasionalisme,
tapi juga aspirasi tentang Indonesia. Dalam dunia kolonial yang hirarkis (dan rasis),
Bahasa Indonesia juga menjadi ekspresi dari kebebasan dan persaamaaan diantara
sesama manusia. Maka benar seperti dikatakan Ben Anderson (2000) dalam Kuasa Kata:
Jelajah Budaya-Budaya Politik di Indonesia, bahwa fungsi publik utama bahasa Indonesia
terletak dalam perannya sebagai pemersatu.
5. Sebutkan macam-macam kelemahan ragam bahasa tulis dan lisan ?
Kelemahan ragam bahasa tulis, yakni sebagi berikut
 Alat atau sarana yang dapat memperjelas pengertian seperti bahasa lisan tidak
ada. Akibatnya, bahasa tulis pun harus disusun lebih sempurna.
 Tidak mampu menyajikan berita secara lugas dan jujur.
 Hal yang tidak ada dalam bahasa tulis pun tidak dapat diperjelas.
Lisan
 berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap bahkan terdapat frase - frase sederhana
 penutur sering mengulangi beberapa kalimat
 tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan
 aturan aturan bahasa yang dilakukan tidak formal
 dipengaruhi oleh waktu dan kondisi
 apa yang dibicarakan belum tentu dimengerti oleh pendengarnya

Tulis
 sering terjadi salah pengertian
 perlu pemahaman bagi yang menerima
 tidak dapat bertemu secara langsung
 alat / sarana yg memperjelas pengertian spt bahasa lisan itu tidak ada akibatnya
bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna
 tidak mampu menyajikan berita secara lugas , jernih , dan jujur , jika harus mengikuti
kaidah - kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual
 yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjela/ ditolong , oleh karena itu
dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar

6. Ejaan apa yang sempat ada ? Namun, tidak sempat diberlakukan dan berikan alasannya ?
Ejaan yang sempat ada tetapi tidak sempat diberlakukan adalah ejaan pembaharuan

Pada tahun 1954 diadakan kongres Bahasa Indonesia II di Medan, kongres membicarakan
perubahan sistem ejaan. Oleh karena itu, Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan
mengeluarkan surat keputusan pada 19 juli 1956 bernomor 44876/S tentang pembentukan
panitia perumusan ejaan baru. Setelah bekerja satu tahun berhasil menyusun patokan-
patokan baru, patokan tersebut terumus dalam Ejaan Pembaharuan.
Terdapat beberapa perubahan dalam ejaan pembaharuan ini, misalnya kata menyanyi dalam
ejaan Soewandi ditulis menjanji dalam ejaan pembaharuan ditulis meñañi;
kata kerbau menjadi kerbaw; sungai menjadi sungay; sampai menjadi sampay.

Ejaan ini tidak diresmikan karena ejaan ini dianggap sulit dalam penulisannya seperti huruf
ŋ, ń, dan š yang tidak ada dalam mesin ketik.

7. Tuliskan pengalaman yang paling berkesan dalam hidup Anda, dengan menggunakan kaidah
yang berlaku di dalam Ejaan Bahasa Indonesia! (Minimal 2 paragraf)
Pada Desember 2016 , saya pergi berlibur ke Malaysia tepatnya di Kuala Lumpur
bersama 2 orang teman saya. Pada saat itu usia kami 16 tahun .Ini merupakan pengalaman
pertama kami pergi keluar negeri tanpa orangtua dan tidak mengikuti travel agensi. Kami
memutuskan liburan bertiga saja karena ingin berpetualang dan memberanikan diri untuk
berpergian ke negeri orang.
Ketika sampai di Malaysia, pada awalnya berjalan dengan baik baik saja dan masih
sesuai dengan rencana perjalanan kami yang telah dibuat sebelum keberangkatan. Tetapi
pada hari ketiga liburan, kami menaiki transportasi umum yaitu MRT. Sebenarnya dari awal
sampai di Kuala Lumpur, kami sudah sering menggunakan MRT ini. Tapi pada hari ketiga
tidak tahu kenapa kami justru kebingungan dengan sistem MRT yang kami naiki ini. Pada
saat MRT ini berjalan, kami ternyata salah memasuki keretanya. Kereta yang kami masuki
ini, menuju ke daerah yang cukup jauh dari Kuala Lumpur. Sehingga kami panik , dan setiap
pemberhentian , kami berhenti dan keluar . hingga 3 kali keluar dan masuk MRT , kami
sudah ketakutan dan bingung harus melakukan apalagi. Pada akhirnya, ada seorang
mahasiswa disana kebetulan orang Indonesia menolong kami , dan pada akhirnya kami
selamat sampai ke hotel .

8. Jelaskan dan berikan contoh jenis-jenis diksi berdasarkan maknanya!


a. Makna Denotatif
Denotatif adalah makna yang sebenarnya dari suatu kalimat. Contoh :
 Ryan sering “kerja keras” untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
 Robby adalah seorang yang “gemar membantu”, dia disukai banyak orang.
 Carla berinvestasi sejak dulu, sekarang ia mendapatkan “keuntungan melimpah”
b. Makna Konotatif
Konotatif adalah kata atau kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya. Contoh :
 Rio harus “membanting tulang” untuk menghidupi keluarganya.
 Hanny adalah seorang “kutu buku”, itu sebabnya ia banyak tahu tentang
berbagai hal
 Romeo suka berinvestasi sejak dulu, tahun ini ia mendapat “durian runtuh”.

9. Jelaskan dan berikan contoh jenis-jenis diksi berdasarkan leksikal!


1. Sinonim
Sinonim adalah kata yang mempunyai arti yang sama dengan kata lain. Berikut ini
contoh sinonim,
 Bahagia = Senang
 Matahari = Mentari
 Cantik = Elok
 Lezat = Enak
 Pintar = Pandai
2. Antonim
Antonim adalah kata yang memiliki arti berlawanan dengan kata lain. Berikut contoh
antonim:
 Naik x Turun
 Besar x Kecil
 Banyak x Sedikit
 Tinggi x Rendah
 Gelap x Terang
 Cepat x Lambat
 Bagus x Jelek
 Mahal x Murah
3. Homonim
Homonim adalah kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama namun artinya berbeda
satu sama lain. Berikut contoh homonim,
 Bulan itu terlihat bulat penuh malam ini
 Semua karyawan mendapatkan gaji setiap bulan
Kata bulan pada kedua kalimat tersebut memiliki arti yang berbeda walaupun ejaan dan
lafalnya sama.
4. Homofon
Homofon adalah kata yang memiliki ejaan dan makna yang berbeda, namun lafal sama.
Berikut contoh homofon,
 Anton menabung uangnya di Bank secara rutin
 Bang Anton bekerja di perusahaan pembiayaan
Kata “Bank” dan “Bang” pada kalimat di atas memiliki lafal yang sama, namun ejaan dan
maknanya berbeda.
5. Homograf
Homograf adalah kata yang memiliki lafal dan arti yang berbeda, namun ejaannya sama.
Berikut contoh homograf,
 Makanan favorit wanita itu adalah tahu goreng
 Wanita itu tidak tahu kalau hari ini libur
Kata “Tahu” pada kalimat di atas ejaannya sama, tapi memiliki arti yang berbeda.
6. Polisemi
Polisemi adalah kata yang memiliki lebih dari satu arti. Berikut contoh polisemi,
 Para nasabah yang menabung di Bank akan mendapat bunga setiap bulan
 Andini adalah salah satu bunga desa yang paling cantik
Kata “Bunga” pada kalimat di atas memiliki arti yang berbeda walaupun menggunakan
kata yang sama.

7. Hipernim dan Hiponim


Hipernim adalah kata yang dapat mewakili banyak kata lainnya. Sedangkan arti hiponim
adalah kata yang dapat terwakili oleh kata hipernim. Berikut contoh hipernim dan
hiponim,
 Di kebun binatang itu terdapat banyak binatang liar, misalnya gajah, singa, buaya,
rusa, kuda, dan lain-lain.
Pada kalimat di atas, binatang liar merupakan hipernim dan kata hiponim-nya : gajah,
singa, buaya, rusa, kuda, dan lain-lain.

10. Jelaskan fungsi dari konteks teks akademik?


11. Mengapa teks akademik tidak boleh menggunakan kalimat minor dan takgramatika?
Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Kalimat minor berkekurangan
salah satu dari unsur pengisi subjek  atau finit/predikator. Akibatnya, kalimat tersebut dapat
dianalisis dari sudut pandang leksikogramatika, serta tidak dapat pula dianalisis menurut
jenis dan fungsinya. Keberadaan kalimat minor pada teks akademik tidak saja menyebabkan
tidak dapat diidentifikasinya unsur-unsur leksikogramatika secara ideasional dan
interpersonal, tetapi juga menyebabkan terhentinya arus informasi secara tekstual. Teks
akademik yang mengandung kalimat takgramatikal, baik yang berkekurangan maupun yang
berkelebihan unsur tertentu, adalah teks yang menunjukkan ciri bahasa takbaku. Oleh
karena itu, derajat keilmiahan teks tersebut berkurang. Secara tekstual, ketakgramatikalan
pada teks akademik menunjukkan ciri ketidakilmiahan atau ciri lisan. Selain sulit
ditabulasikan ke dalam stuktur kalimat, ketakgramatikalan juga mengganggu pemahaman
pembaca, yang pada akhirnya juga mengurangi tingkat keterbacaan teks tersebut.
12. Jelaskan dan sebutkan struktur teks ulasan buku?
a. Identitas yang memaparkan informasi berupa judul, penulis, tahun terbit dll suatu
karya yang ingin diulas. Identtitas berfungsi untuk memberikan deskripsi tentang wujud
fisik buku beserta ciri-cirinya. Identitas buku bersifat oposional yaitu boleh ada atau
boleh tidak ada.
b. Bagian orientasi berisi gambaran umum karya sastra yang akan diulas, misalnya, berisi
tentang gambaran umum sebuah karya atau benda yang akan diulas. Gambaran umum
karya atau benda tersebut dapat berupa nama, kegunaan , dan sebagainya.
c. Tafsiran isi berisi pandangan sendiri mengenai kaya atau benda yang diulas. Bagian ini
dilakukan setelah mengevaluasi karya atau barang tersebut. Pada bagian ini penulis
biasanya membandingkan karya atau benda tersebut dengan karya atau benda yang
mirip. Penulis menilai kekurangan dan kelebihan karya yang diulas.
d. Pada bagian evaluasi penulis mengevaluasi karya, penampilan, dan produksi. Bagian
evaluasi juga berisi gambaran tentang detail suatu karya atau benda yang diulas. Hal ini
bisa berupa bagian, ciri-ciri, dan kaulitas karya tersebut. Penulis harus
mempertimbangkan kriteria ulasan yang spesifik dan seimbang. Evaluasi yang baik juga
perlu memasukan suber/refrensi untuk mendukung evaluasi.
e. Pada bagian rangkuman, penulis memberikan ulasan akhir yang berisi simpulan karya
tersebut dengan mengemukakan kembali keseluruhan opini pada teks. Pada bagian
rangkuman penulis dituntut untuk menyajikan rekomendasi secara tegas dengan
memasukan penjelasan lebih mendalam terkait opininya agar kritik terdengar adil dan
masuk akal bagi khalayak umum
13. Jelaskan tujuan dan kesimpulan dari konteks teks akademik!
Tujuan :
 Untuk memecahkan masalah tertentu
 Untuk Mencapai tujuan khusus tertentu
 Untuk Menambah pengetahuan, ilmu dan konsep pengetahuan tentang satu pokok
masalah tertentu
Kesimpulan dari konteks teks akademik merupakan kajian atas sebuah masalah
tertentu yang tujuan pembahasannya harus mampu memberikan alternative
penyelesaian masalah.
14. Jelaskan ciri-ciri teks akademik dan berikan contoh!
a) Padat informasi
 Padat informasi dinilai dari :
1) Informasi dipadatkan melalui kalimat simpleks.
- Informasi yang dipadatkan dapat berupa kalimat sematan yang ditandai
oleh “[[…]]” atau kelompok adverbia yang ditandai oleh “[…]”.
2) Informasi dipadatkan melalui nominalisasi.
- Pemadatan informasi terjadi di tingkat leksis.
- Nominalisasi : upaya pembendaan dari, misalnya, proses (verba), kondisi
(adjektiva), sirkumstansi (adverbia), dan logika (konjungsi).
 Contoh pemadatan informasi yang berupa kelompok adverbia untuk memperluas
kelompok nomina pada unsur subjek dan pelengkap : Konsep makna akan
mengawali uraian [tentang komunikasi lintas budaya] (Teks Bahasa, Beratha, 2004).
b) Sederhana dalam struktur kalimat
 Teks akademik lebih banyak mengandung kalimat simpleks dibanding kalimat
kompleks yang secara ideasional menunjukkan logika kesederhanaan.
 Contoh kalimat simpleks:
Seorang guru menentukan bahan ajar [dengan buku teks].
Studi ini menguji keterkaitan [antara usia dan kinerja manager].
c) Bersifat Monologis
 Teks akademik bersifat monologis dengan banyak mendayagunakan kalimat
indikatif deklaratif artinya teks tersebut memberikan informasi kepada
pembaca dalam satu arah.
d) Padat kata-kata lesikal
 Kata leksikal merupakan kata isi seperti nomina, verba-predikator, adjektiva,
dan adverbia tertentu.
 Pada contoh di bawah, kata-kata yang dicetak tebal adalah kata-kata struktural
dan kata-kata yang tidak dicetak tebal adalah kata-kata leksikal.
Kesimpulan bahwa sifat ketahanan tanaman karet terhadap PGDC
dikendalikan oleh dua pasang gen utama mematahkan dugaan sebelumnya
yang menyebutkan bahwa sifat tersebut dikendalikan secara poligenik.
e) Banyak memanfaatkan nominalisasi
 Nominalisasi adalah proses pembentukan nomina yang berasal dari morfem
atau kelas kata yang lain.
 Contoh:
- Pengendalian PDFC dengan cara penyemprotan fungisida terbukti kurang
bermanfaat,… (Teks Biologi, Hartana & Sinaga, 2004)
- Analisis regresi sederhana digunakan untuk menguji sebab-akibat antara
satu variable dengan satu variable lainnya. (Teks Ekonomi, Supriyono,
2006)
- Oleh karena itu, sumbangan wanita terhadap kelangsungan keluarga
sangatlah besar. (Teks Sosial, Wahyuningsih & Poerwanto, 2004)
- Keterbatasan pengetahuan tentang komunikasi lintas budaya
menimbulkan ketidakwajaran dalam komunikasi.
f) Banyak memanfaatkan istilah teknis
 Pada prinsipnya isitlah teknis merupakan penamaan kepada sesuatu dengan
menggunakan nomina yang antara lain dibangun melalui proses nominalisasi.
Istilah teknis merupakan bagian yang esensial pada teks akademik, karena
istilah teknis digunakan sesuai dengan tuntutan bidang ilmu, tataran keilmuan,
dan latar (setting) pokok persoalan yang disajikan didalamnya.
 Contoh
1) Penelitian di lapangan dimulai dari pengamatan dan koleksi langsung
terhadap famili Balanophoraceae …, dilakukan pencatatan data atau
informasi yang … berupa karakter morfologi yang mungkin hilang
setealh pengawetan seperti ada/tidaknya getah, warna daun, warna
batang, tumbuhan inangnya, ketinggan lokasi di atas permukaan laut
(Teks Biologi Mukhti, Syamsuardi & Chairul, 2012)
2) Menurut morfologi Gunung Kelud dapat dibagi menjadi 5 unit, yaitu
puncak dan kawah Gunung Kelud, badan Kelud, cekungan parasitik
Kelud, kaki dan dataran Kelud. Genung Kelud mempunyai
ketinggian lebih dari 1731 meter dol, dan mempunyai morfologi yang
tidak teratur. Hal ini disebabkan adanya erupsi yang bersifat
eksplosif yang diikuti pembentukan kubah lava. (teks Fisika, Santosa,
Mashurim Sutriosno, Wafi, Salim & Armi, 2012)
 Dua hal penting yang perlu dicatat tentang istilah teknis :
1) Istilah teknis merupakan alat yang baik untuk membuat taksonomi
atau klasifikasi terhadap pokok persoalan yang disajikan di dalam
teks,
2) Istilah teknis perlu didefinisikan untuk meningkatkan pemahaman
terhadap isi secara keseluruhan.
g) Bersifat taksonomik dan abstrak
 Pada dasarnya taksonomi adalah pemetaan pokok persoalan melalui klasifikasi
terhadap sesuatu.
 Pada teks akademik bahwa perpindahan dari pemaparan peristiwa duniawi
menuju penyusunan ilmiah yang sistematis adalah perpindahan dari deskripsi
menuju klasifikasi. Untuk itu dibutuhkan teknis taksonomi
 Teks akademik dikatakan abstrak karena pokok persoalan yang dibicarakan di
dalamnya seringkali merupakan hasil dari pemformulasian pengalaman nyata
menjadi teori.
h) Kata verbal menjadi nominal
i) Menekankan bentuk pasif dalam suatu pokok permasalahan sehingga menjadi objektif
 Penggunaan bentuk pasif dari teks akademik dimasudkan untuk menghilangkan
subjek berupa manusia, sehingga unsur kalimat yang berperan sebagai subjek
dijadikan pokok permasalahan di dalam teks tersebut
 Contoh :
- Studi ini didasarkan pada gagasan bahwa komitmen organisasi mendorong
manager berpartisipasi dalam proses penganggaran.
j) Banyak memanfaatkan metafora gramatika
 Metafora gramatika adalah pergeseran dari satu jenis leksis ke jenis leksis lain
atau dari tataran gramatika yang lebih tinggi ke tataran gramatika yang lebih
rendah. Metafora gramatika terjadi pada ungkapan yang inkongruen, sebagai
kebalikan dari ungkapa kongruen
 Contoh
1) Kongruen (sebelum terjadi pergeseran)
Karet berhenti tumbuh sebab PGDC, menyerang. Karet memproduksi
sedikit getah sebab PGDC menyerang. Getah karet turun.
2) Inkongruen (setelah terjadi pergeseran)
Serangan PGDC dapat menyebabkan terhentinya pertumbuhan dan
penurunan produksi … Bersifat monologis
k) Teks akademik tidak mengandung kalimat minor
 Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap dimana kekurangan salah satu
dari unsur subjek atau finit/prediktor
 Akibatnya kalimat tersebut dapat dianalisis dari sudut pandang
leksikogramatika, serta tidak dapat dianalisis menurut jenis dan fungsinya.
 Kalimat minor dapat dikatakan sebagai “nonklimat” dengan menganalogikan
istilah “nonkalimat” untuk menyebut “kalimat tidak lengkap” yang masih
dijumpai pada teks akademik dalam bahasa Indonesia
 Teks akademik yang masih mengandung banyak kalimat minor
menunjukkan ciri ragam bahasa nonbaku (nonilmiah)
l) Teks akademik tidak mengandung kalimat takgramatikal
 Kalimat takgramatikal adalah kalimat yang secara gramatikal mengandung
kekurangan atau kelebihan unsur tertentu, misalnya kata lesikal seperti nomina
dan verba, atau kata struktural seperti konjungsi dan preposisi.
 Contoh:
1) Pengujian tersebut menghasilkan data 28 nomor semai yang
memperlihatkan sifat tahan, 4 nomor moderat, dan 14 nomor rentan. (Teks
Biologi, Hartana & Sinaga, 2004)
2) Wanita yang bekerja di tobong gamping dalam kenyataan hidup sehari-
harinya disibukkan dengan bekerja mencari nafkah dan mengerjakan
pekerjaan rumah tangga. (Teks Sosial, Wahyuningsing & Poerwanto, 2004)
 Kata (yang) seharusnya tidak perlu ada pada kalimat nomor 1, dan perlu
tambahan kata (mereka) setelah kata sehari-harinya pada kalimat nomor 2,
karena termasuk kata yang memiliki unsur kelebihan dan kekurangan sehingga
kalimat ini termasuk kalimat takgramatikal. Kalimat takgramatikal biasanya
terdapat pada teks non akademik.
m) Teks akademik teks akademik tergolong ke dalam genre factual
 Sebagian besar teks akademik adalah teks ilmiah sehingga tergolong pada genre
faktual karena ditulis berdasarkan kenyataan empiris bukan pada rekaan atau
khayalan
n) Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Sistem Pengacuan Esfora
 Pengacuan esfora dimanfaatkan pada teks akademik untuk menunjukkan
prinsip generalitas,
 Bahwa benda yang disebut di dalam kelompok nomina tersebut bukan benda
yang mengacu kepada penyebutan sebelumnya
 Pada teks-teks akademik yang dicontohkan, sekitar 50% dari jumlah
kelompok
nomina yang ada mengandung penegas, yaitu benda pada kelompok nomina
tersebut diberi penjelasan yang berupa kualfikasi.
 Contoh
- Penyakit gugur daun corynespora.
- Penyakit gugur daun corynespora menyerang beberapa tanaman karet.
- Yang menyerang beberapa tanaman karet.
o) Memanfaatkan Proses Relasional Atributif dan Proses Relasional Identifikatif
 Proses Relasional Atributif
- Proses relasional atributif merupakan alat yang baik untuk membuat deskripsi
dengan menampilkan sifat,ciri, atau keadaan benda yang dideskripsikan.
menyatakan bahwa biasanya definisi dibuat terhadap istilah teknis.
- Contoh kalimat atributif:
Usia merupakan salah satu faktor demografi yang mempengaruhi diferensiasi
tenaga kerja dalam sikap dan perilaku.
 Proses Relasional Identifikatif
- Proses relasional identifikatif merupakan alat yang baik untuk membuat definisi
atau identifikasi terhadap sesuatu.
- Contoh kalimat identifikatif:
Usia adalah bagian dari eksistensi yang dihitung dari awal kelahiran sampai titik
waktu tertentu.

15. Jelaskan dan sebutkan kaidah kebahasaan teks ulasan!


1. Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna
konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Istilah umum  : film, ikan, bunga.
Istilah khusus : komedi, gurame, mawar.
2. Sinonim dan Antonim
a. Sinonim adalah kata yang memiliki bentuk yang berbeda, tetapi memiliki arti
atau pengertian yang sama atau mirip. Contoh: “Obrolan orang itu mirip
dengan dialogdalam film Romeo dan Juliet.
b. Antonim adalah kata yang artinya berlawanan satu dengan yang lain. Contoh:
“besar atau kecil bukanlah jaminan barang itu berharga atau tidak.”
3. Menggunakan Konjungsi
Contoh :
 Konjungsi koordinatif : dan, atau, tetapi
 Konjungsi subkoordinatif : jika, agar, meskipun, alih-alih, sebagai, sebab,
karena, maka, sesudah , sebelum , sementara
 Konjungsi antar kalimat : sebaliknya, disamping itu, selanjutnya.
4. Menggunakan Preposisi
Preposisi adalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frasa
preposisional
Contoh : di, ke, pada, daripada, dengan, secara, tanpa, bagi.

Anda mungkin juga menyukai