Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Berdasarkan UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

yang bertujuan untuk membangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki

integritas dan profesional dibutuhkan pegawai ASN untuk

melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan dan tugas

pembangunan tertentu.

Dalam rangka menjamin efisiensi, efektifitas dan akurasi

pengambilan keputusan dalam manajemen ASN diperlukan sistem

informasi ASN. Sistem informasi ASN merupakan rangkaian dan data

mengenai pegawai ASN yang disusun secara sistematis, menyeluruh dan

terintegrasi.

Sesuai Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun

2019 tentang Pelatihan Kepemimpinan Pengawas bahwa untuk

memenuhi standar kompetensi manajerial dan mengembangkan

kompetensi kepemimpinan bagi pejabat pengawas, perlu didukung

adanya pelaksanaan pengembangan kompetensi manajerial melalui jalur

pelatihan struktural kepemimpinan pengawas.. Pelatihan

Kepemimpinan Pengawas diatur dalam peraturan pemerintah yang

mengatur mengenai manajemen pegawai negeri sipil dengan Kompetensi

adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku seorang PNS

yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan dalam melaksanakan

1
tugas jabatannya, dimana Pejabat Pengawas bertanggung jawab

mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat

pelaksana.

Dalam rangka perkembangan teknologi yang semakin canggih

sistem Penyimpanan data kepegawaian merupakan hal yang penting

bagi setiap unit kerja atau organisasi. Berbagai macam cara telah

dirancang sedemikian rupa guna memudahkan proses penyimpanan

data tersebut. Keberadaan sistem pendukung ini erat kaitannya dengan

sistem informasi yang digunakan untuk mendukung proses manajemen

kepegawaian, sehingga pada muaranya sistem informasi tersebut

diintegrasikan dalam satu sistem yang terintegrasi yang mudah diakses

dan dimanfaatkan untuk para pegawai khususnya lingkup Dinas

Pangan Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan adanya penyimpanan data

yang berbasis digital ini tidak hanya mempermudah prosesnya namun

juga diharapkan dapat membuat data kepegawaian aman dari

kerusakan yang tidak diharapkan. Penyimpanan dokumen kepegawaian

Dinas Pangan yang berjumlah 63 orang saat ini masih menyimpan

dokumen secara manual, sehingga sering terjadi kehilangan dokumen.

sehingga tidak maksimal dan selalu meminta kembali dokumen untuk

pengurusan administrasi kepegawaian seperti pengurusan pangkat,

bkenaikan gaji berkala dan urusan lainnya, sementara deadline sudah

waktunya ini salah satu penyebab masalah. . Olehnya di rencana aksi

2
perubahan ini penulis mengambil inisiatif untuk melakukan perubahan

atau inovasi dengan menggunakan sistem digitalisasi.

2. Tujuan

Penyusunan rencana aksi perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan

layanan administrasi kepegawaian, secara spesifik adalah memudahkan

para pegawai dalam memantau proses layanan kepegawaian melalui

pemanfaatan sistem manajemen berbasis digitalisasi berupa aplikasi

manajemen informasi data kepegawaian Dari hasil diskusi dengan

mentor, stakeholder internal organisasi dan stakeholder eksternal

disepakati perlu melaksanakan sistem manajemen yang berbasis digital

berupa pembuatan Aplikasi penyimpanan Data Kepegawaian, sehingga

dalam pengelolaan pelayanan kepegawaan dapat lebih efektif, efisien,

transparan dan akuntabel.

Jangka waktu rencana pelaksanaan proyek perubahan beserta

tujuan yang akan dicapai dibagi menjadi tiga tahapan, antara lain

a. Jangka Pendek

Tujuan jangka pendek adalah tersusunnya sistem aplikasi

penyimpanan data Kepegawaian. Adapun rincian dalam jangka

pendek meliputi pembentukan tim, penyusunan SOP, pembuatan

aplikasi sampai dengan pelaksanaan uji coba sistem aplikasi tahap

pertama.

b. Jangka Menengah

3
Tujuan jangka menengah adalah tersusunnya panduan dalam

pengoperasian aplikasi, sehingga akan memudahkan pengguna

dalam menjalankan aplikasi. Pengguna yang dimaksud dalam hal ini

adalah para pejabat pengelola kepegawaian sekaligus melakukan uji

coba sistem aplikasi tahap kedua dengan menghasilkan data

kepegawaian.

c. Jangka Panjang

Tujuan jangka panjang menghasilkan terintegrasinya data

kepegawaian dengan data simpeg berbasis digital.

3. Manfaat

a. Manfaat bagi organisasi

1. Meningkatkan kinerja layanan kepegawaian dengan

memanfaatkan teknologi informasi.

2. Penyimpanan data menjadi lebih mudah

3. Penyimpanan data kepegawaian menjadi valid dan aman

A. Manfaat bagi stakeholder

1. Akses data kepegawaian menjadi lebih mudah

2. Pelayanan lebih lancar dan mudah

B. Manfaat Bagi diri sendiri (Projec Leader

1. Mendorong diri sendiri untuk belajar hal baru.

2. Meningkatkan kemampuan diri untuk berkoordinasi dan

berkolaborasi.

4
3. Mendorong diri sendiri berinovas untuk peningkatan kinerja.

5
BAB II

PROFIL KINERJA ORGANISASI

2.1. Visi dan Misi Organisasi


Visi dan Misi Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah

VISI : (Diisi dengan visi RPJMD periode berkenaan)

MISI I : (Diisi dengan misi RPJMD periode berkenaan)

Tujuan Sasaran Strategi Arah


1 Mewujudkan Visi dan Misi Gubernur Provinsi Sulawesi Meningkatkan ketersediaan dan Pemantapan ketersediaan Kebijakan
Meningkatkan ketersediaan
Tengah melalui kebijakan dan program pangan penanganan kerawanan pangan pangan dan mengurangi dan penanganan kerawanan
dilaksanakan secara sinergis, terpadu dan kerawanan pangan pangan
berkesinambungan berbasis sumberdaya lokal.
2 Mewujudkan sinkronisasi dan sinergitas pembangunan Meningkatkan Sistem Distribusi Pemantapan sistem distribusi Meningkatkan Sistem
antara Renstra Dinas pangan dengan visi, misi, tujuan, dan stabilisasi harga pangan pangan yang efektif dan efisien Distribusi dan stabilisasi
kebijakan, program RPJMD Tahun 2016-2021 sesuai harga pangan
dengan tugas pokok dan fungsi berbasis mitigasi
bencana alam;
3 Mewujudkan partisipasi seluruh pemangku Meningkatkan pemenuhan Pembinaan dan pengembangan Meningkatkan pemenuhan
kepentingan sesuai dengan peran dan kapasitas yang kebutuhan konsumsi dan konsumsi pangan masyarakat kebutuhan konsumsi dan
dimiliki dalam pembangunan ketahanan pangan; keamanan pangan yang beragam, bergizi, keamanan pangan
berimbang dan aman (berlabel
halal dan Prima 3)
4 Menjadi tolok ukur kinerja pembangunan bidang Meningkatkan sistem koordinasi Pembinaan, Pemantauan dan Meningkatkan sistem
ketahanan pangan sebagai dasar dalam pengendalian dan peran kelembagaan ketahanan Pengawasan keamanan pangan koordinasi kelembagaan
dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pangan segar ketahanan pangan
pembangunan selama 5 (lima) tahun;
5 Sebagai alat ukur kinerja untuk menjamin keterkaitan Meningkatkan pemberdayaan Penguatan kelembagaan Meningkatkan pemberdayaan
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan masyarakat dibidang pangan ketahanan pangan secara efisien masyarakat dibidang pangan
pengawasan kegiatan Dinas Pangan. dan efektif

6
6 Meningkatnya dukungan infrastruktur pangan dalam Meningkatkan dukungan Peningkatan Manajemen Meningkatkan peran
mewujudkan ketahanan pangan. infrastruktur pangan dalam Ketahanan Pangan melalui kelembagaan dibidang
mewujudkan ketahanan pangan peningkatan pemberdayaan dan pangan
peran kelembagaan dibidang
ketahanan pangan

7
2.2. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 63
Tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan tata kerja Dinas Pangan Provinsi,
mempunyai struktur sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Keuangan dan Aset
b. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
3. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, terdiri dari :
a. Seksi Ketersediaan Pangan
b. Seksi Kerawanan Pangan
c. Seksi Sumberdaya Pangan
4. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, terdiri dari :
a. Seksi Distribusi Pangan
b. Seksi Harga Pangan
c. Seksi Cadangan Pangan Masyarakat
5. Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan
a. Seksi Konsumsi Pangan
b. Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan
c. Seksi Ketahanan Pangan
6. UPT Dinas
7. Kelompok Jabatan Fungsional

2.3. Tugas

Anda mungkin juga menyukai