DISUSUN OLEH
PRODI S1 KEPERAWATAN
1
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2020
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH : KELOMPOK 2
(........................................) (........................................)
2
KATA PENGANTAR
Kediri. Terima kasih saya ucapkan kepada bapak pembina praktikum ditempat, dan
bapak ibu dosenyang telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima
kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung
kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Kami menyadari,
bahwa laporanpendahuluan dan asuhan keperawatan yang kami buat ini masih jauh
dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan
ilmu pengetahuan.
penulis
3
DAFTAR ISI
Daftar pustaka..................................................................................................... v
Definisi ........................................................................................................ 1
Klasifikasi.................................................................................................... 1
Etiologi......................................................................................................... 2
Manifestasi klinis......................................................................................... 3
Patofisiologi................................................................................................. 5
Pemeriksaan penunjang................................................................................ 6
Penatalaksanaan........................................................................................... 7
WOC............................................................................................................ 9
4
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
dimana kadar glukosa darah berada di bawah normal, yang dapat terjadi karena
antara lain penderita merasa pusing, lemas, gemetar, pandangan menjadi kabur
dan gelap, berkeringat dingin, detak jantung meningkat dan terkadang sampai
B. Klasifikasi
1. Keluhan adanya kadar glukosa darah plasma yang rendah. Gejala otonom
5
1. True hipoglikemi, ditandai dengan kadar glukosa darah sewaktu < 60 mg/dl
2. Koma hipoglikemi, ditandai dengan kadar glukosa darah sewaktu < 30 mg/dl
C. Etiologi
a. penggunaan insulin
b. penggunaan sulfonylurea
b. insulinoma
6
D. Manifestasi Klinis
saat itu pasien masih sadar sehingga dapat di ambil tindakan yang perlu untuk
fungsi otak yang lebih awal dari fase I dan di namakan ganguan fungsi otak
jauh pada fase gangguan fungsi otak, terdapat dua jenis hilangnya kewaspadaan,
Yang akut misalnya : pada pasien DMT I dengan glukosa darah terkontrol
sangat ketat mendekati normal, adanya neuropati autonom pada pasien yang sudah
lama menderita DM, dan menggunakan beta bloker yang non selektif,kehilangan
hipoglikemia dengan gejala-gejala saraf pusat, kadar glukosa kurang dari 50 mg%
7
Factor-faktor yang dapat menimbulkan hipoglikemia berat dan
farmakologik (beta bloker non selektif), dan pemberian obat sulfonylurea (obat
manifestasinya adalah lebih bervariasi, sering terjadi dengan cara yang tidak jelas
menyadari apa yang sesungguhnya yang sedang terjadi dan tidak mampu untuk
setidaknya dapat memalukan dan yang lebih buruk sangat membahayakan. Ketiga
meskipun pemulihan yang berarti dan hipoglikemia dapat cepat dan sempurna
dalam beberapa menit setelah pengobatan yang sesuai, banyak pasien secara
atau bahkan selama beberapa hari setelah reaksi insulin. Akhirnya dalam kondisi
Di kutip dari Karen Bruke 2005 :1478 ada beberapa tanda gejala ataupun
1. Lapar
8
2. Mual-muntah
3. Pucat,kulit dingin
4. Sakit kepala
5. Nadi cepat
6. Hipotensi
7. Irritabilitas
1. Sakit kepala
2. Koma
E. Patofisiologi
bergantung pada glukosa untuk digunakan sebagai bahan bakar. Saat jumlah
astrosit, namun itu dipakai dalam beberapa menit saja. Untuk melakukan kerja
yang begitu banyak, otak sangat tergantung pada suplai glukosa secara terus
menerus dari darah ke dalam jaringan interstitial dalam system saraf pusat dan
Oleh karena itu, jika jumlah glukosa yang di suplai oleh darah menurun,
maka akan mempengaruhi juga kerja otak. Pada kebanyakan kasus, penurunan
9
mental seseorang telah dapat dilihat ketika gula darahnya menurun hingga di
bawah 65 mg/dl (3.6 mM). Saat kadar glukosa darah menurun hingga di bawah 10
mg/dl (0.55 mM), sebagian besar neuron menjadi tidak berfungsi sehingga dapat
menghasilkan koma.
F. Pemeriksaaan Penunjang
Diperiksa untuk mengetahui kadar gula darah puasa (sebelum diberi glukosa 75
Diperiksa 2 jam setelah diberi glukosa dengan nilai normal < 140 mg/dl/2 jam
3. HBA1c
darah yang sesungguhnya karena pasien tidak dapat mengontrol hasil tes dalam
pada orang normal antara 4- 6%. Semakin tinggi maka akan menunjukkan
10
G. Penatalaksanaan
1. Glukosa oral
kapiler, berikan 10-20 gram glukosa oral. Dapat berupa roti, pisang atau
2. Glukosa intravena
120 mg/Dl
a. Bila belum sadar, dilanjutkan infus maltosa 10% atau glukosa 10%
b. Injeksi metil prednisolon 62,5 – 125 mg intravena dan dapat diulang. Dapat
c. Injeksi efedrin 25 -50 mg (bila tidak ada kontra indikasi) atau injeksi
11
glukagon, berikan 20 gram glukosa oral dan dilanjutkan dengan 40 gram
sebaiknya pasien tersebut dirawat di rumah sakit, karena ada risiko jatuh
dengan infus dekstrosa 10% selama ± 3 hari. Monitor glukosa darah setiap
H.
12
WOC
Penuaan, keturunan, gaya hidup, kehamilan, obesitas
Glukosa meningkat
Diabetes Mellitus
Hipoglikemia
Glikogenolisis
Pengaktifan saraf
simpatis
Defisit glikogen ke hepar
Pelepasan adrenalin
MK : Gula darah menurun <60mg/dl
Resiko Syok
Respon negatif
Penurunan nutrisi jaringan
Bradikardi, pucat,
Respon SSP
gemetar
Respon otak
MK :
Penurunan Curah
Jantung
13
Korteks serebri kurang suplai
energi (<50mg/dl)
MK :
Timbul sekret dijalan Perfusi Perifer Tidak Efektif
napas
MK :
Bersihan Jalan napas
tidak efektif
14
ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
A. Pengkajian
1. Pengkajian
1) A (Airway)
2) B (Breathing)
crowing)
3) C (Circulation)
4) D (Disability)
15
V : Coba memanggil klien dengan keras di dekat telinga klien, jika
adalah menekan bagian putih dari kuku tangan (di pangkal kuku),
selain itu dapat juga dengan menekan bagian tengah tulang dada
5) E (Exposure)
mellitus kita harus mengkaji apakah ada luka/infeksi pada tubuh klien
1) Pernafasan (B1)
2) Kardiovaskuler (B2)
3) Persyarafan (B3)
4) Perkemihan (B4)
5) Pencernaan (B5)
16
6) Muskuloskeletal dan integument (B6)
b. Secondary Survey
1) Allergies
2) Medication
3) Past illness/pregnancy
2. Anamnesa
a. Identitas
penanggung biaya.
b. Keluhan Utama
17
Berisi tentang kapan terjadinya hipoglikemia, apa yang dirasakan klien
f. Pengkajian bio-psiko-sosio-spiritual
kondisinya.
g. Pemeriksaan Diagnostik
kurang
B. Diagnosa
18
C. Intervensi
1. Ketidakstabilan Setelah dilakukan perawatan selama 4 jam maka gula darah stabi dengan Observasi :
kadarglukosa darah criteria hasil:
1. Identifikasi
b/d penyerapan
Meni Cukupm sed Cukupme Meni tanda dan
glukosa vaskular
ngkat enurun ang ningkat ngkat gejala
hipoglikemia.
Mengantuk 1 2 3 4 5 2. Identifikasi
kemungkinan
Pusing 1 2 3 4 5
penyebab
Lesu 1 2 3 4 5 hipoglikemia.
Keluhanlapar 1 2 3 4 5 Teraupetik :
Kadarglukosa 1 2 3 4 5 1. Berikan
dalamdarah karbohidrat
sederhana bila
perlu
2. Berikan
glukosa atau
member
19
minum air
gula
3. Berikan
karbohidrat
kompleks dan
protein susu
diet
4. Pertahankan
kepatenan
jalan napas
seperti
memberikan
nasal kanul
dan posisiskan
pasien semi
fowler.
5. Pertahankan
akses IV
Edukasi :
1. Anjurkan
membawa
20
karbohidrat
sederhana
setiap saat
2. Anjurkan
memakai
identitas
darurat yang
tepat
3. Anjurkan
monitor kadar
gula darah
4. Anjurkan
berdiskusi
dengan tim
perawat
diabetes
tentang
program yang
sesuai
5. Jelaskan
interaksi
antara diet,
21
insuli/agen
oral, dan
olahraga
6. Ajarkan
pengelolaan
hipoglikemia
(mis.
Tandadangejal
a, factor resiko
pengobatan
hipoglikemia)
7. Ajarkan
perawatan
mandiri
hipoglikemia
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
glucagon
22
Menin Cukupme seda Cukupmeni menin al (Frekuensi
gkat nurun ng ngkat gkat dan kekuatan
nadi, frekuensi
Kekuata 1 2 3 4 5 napas, TD)
nnadi 2. Monitor status
cairan (Turgor
Output 1 2 3 4 5
kulit, CRT)
urine
3. Monitor
Tingkat 1 2 3 4 5
tingkat
kesadara
kesadarandan
n
pupil
Teraupetik:
23
an penyebab /
resiko syok
2. Jelaskan tanda
dan gejala
syok
3. Anjurkan
memperbanya
k cairan oral
Kolaborasi ;
Kolaborasi pemberian
IV
24
cairan
Terapeutik :
Palpitasi 1 2 3 4 5
1. Posisikan
Takikardia 1 2 3 4 5 semi-Fowler
atau Fowler
Lelah 1 2 3 4 5 2. Berikan diet
jantung yang
Pucat/sianosis sesuai
3. Fasilitasi
pasien dan
keluarga untuk
Tekanan 1 2 3 4 5
modifikasi
darah gaya hidup
sehat
CRT 1 2 3 4 5 4. Berikan terapi
relaksasi untuk
mengurangi
stress
5. Berikan
dukungan
emosional dan
spiritual
Edukasi :
1. Anjurkan
beraktivitas
fisik sesuai
toleransi
2. Anjurkan
beraktivitas
fisik secara
25
bertahap
3. Ajarkan pasien
dan keluarga
mengukur BB
harian
4. Ajarkan pasien
dan keluarga
mengukur
intake dan
output cairan
harian
Kolaborasi :
1. Kolaborasi
pemberian
antiaritmia
26
Format Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
Data umum
Nama : Tn. M
Umur : 61 tahun
Jenis kelamin :L
Agama : Islam
Pendidikan :SD
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Banjaran
Data khusus
1. Subyektif
xxvii
Keluarga px mengatakan sejak sabtu malampukul 02.00 px keluar keringat
dingin lalu pada hari seninpagi px hanya minum susu entrasol dan minum
obat glimipiorit, kemudian pukul 08.00 px tidak sadarkan diri dan keluarga
membawa ke RSUD Gambiran Kota Kediri di IGD dengan keringat dingin,
gemetar, dan mual.
Q : Qualitas=
R : Regio=
S : Severity=
T : Time =
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Menurut Ahency for Health Care Polcy and Research (Data Obyektif)
Intensitas
No Diskripsi
Nyeri
1 Pasien
Nyeri mengatakan tidak nyeri
Pasien
mengatakan sedikit nyeri atau
2
ringan
Ringan
Pasien nampak
gelisah
Nyeri Pasien mengatakan nyeri masih
Sedang bisa ditahan / sedang
3 Pasien nampak gelisah
xxviii
Pasien mengatakan nyeri
tidak dapat ditahan / berat
4 Nyeri
Pasien sangat gelisah
Berat
Fungsi mobilitas dan
perilaku pasien berubah
Pasien
mengataan nyeri tidak
5 tertahankan / sangat berat
Sangat
Perubahan ADL
Berat
yang mencolok
( Ketergantungan ), putus asa
Tidak ada
Riwayat alergi :
o ya Otidak
Jelaskan : ............................................................
2. Obyektif
Keadaan umum : Baik Sedang Lemah
A. AIRWAY
Snoring Ya Tidak
Gurgling Ya Tidak
Stridor Ya Tidak
Wheezing Ya Tidak
Perdarahan Ya Tidak
xxix
B. BREATHING
Gerakan dada Simetris Asimetris
C. CIRCULATION
Akral tangan dan kaki Hangat Dingin
Perdarahan Ya Tidak
D. DISABILITY/STATUS NEUROLOGI
Tingkat kesadaran :
Unresponsive :
xxx
RR :22 x/menit
Nadi : 98x/menit
MAP :……….mmHg
Produksi urine :
A. Darah Lengkap
Hematokrit:46,7(N : 35,0 – 50 gr / dl )
B. Kimia Darah
Ureum :..........................( N : 10 – 50 mg / dl )
SGOT :..........................( N : 2 – 17 )
SGPT :..........................( N : 3 – 19 )
BUN :.........................( N : 20 – 40 / 10 – 20 mg / dl )
xxxi
Total Protein :......................( N : 6,7 – 8,7 mg / dl )
GD Sewaktu : 47 mg/dl
C. Analisa elektrolit
Jenis Hasil
Pemeriksaan
Foto Rontgent
USG
EEG
CT-Scan
MRI
xxxii
Endoscopy
Lain-lain
Contusio/memar Ya Tidak
Laserasi/jejas Ya Tidak
Swelling/bengkak Ya Tidak
Grimace Ya Tidak
Mata
Midriasis Ø: mm
Miosis Ø: mm.
Hidung
xxxiii
Laserasi/jejas Ya Tidak
Epistaksis Ya Tidak
Telinga
Othorhea Ya Tidak
Cairan Ya Tidak
Luka Ya Tidak
Mulut
Luka Ya Tidak
Perdarahan Ya Tidak
Muntahan Ya Tidak
Leher
Contusio/memar Ya Tidak
xxxiv
Tenderness/kekakuan Ya Tidak
Laserasi Ya Tidak
Swelling/bengkak Ya Tidak
Pain/nyeri Ya Tidak
Instability Ya Tidak
Crepitasi Ya Tidak
Thoraks :
Deformitas Ya Tidak
Contusio/memar Ya Tidak
Laserasi Ya Tidak
Swelling/bengkak Ya Tidak
Instability Ya Tidak
Crepitasi Ya Tidak
Paru – paru :
Lain-lain:...........
Lain-lain:..............
xxxv
Batuk Ya Tidak Produktif Ya Tidak
Jantung
Abdomen
Jejas Ya Tidak
Distensi Ya Tidak
Massa Ya Tidak
Mual Ya Tidak
Muntah Ya Tidak
xxxvi
Ekstremitas
Deformitas Ya Tidak
Contusio/memar Ya Tidak
Tenderness/kekakuan Ya Tidak
Laserasi/jejas Ya Tidak
Swelling/bengkak Ya Tidak
Restaint Ya Tidak
Kontraktur Ya Tidak
Parese Ya Tidak
Plegi Ya Tidak
Fraktur Ya Tidak
Kekuatan otot 5 5
4 5
Oedema - -
+ +
Kulit
Pelvis/Genetalia
xxxvii
Deformitas Ya Tidak
Swelling/bengkak Ya Tidak
Perdarahan Ya Tidak
Instability Ya Tidak
Priapismus Ya Tidak
Makan: Makan:
1 porsi ¼ porsi
Minum: Minum:
2 gelas ½ gelas
Siang Siang
Makan: Makan:
1 porsi 4 sendok
Minum: Minum:
3 gelas 1 gelas
Malam Malam
Makan: Makan:
xxxviii
Minum: Minum:
2 gelas ½ gelas
putih
Lauk : Lauk :
Sayur : Sayur :
Hijau, wortel
Minum : Minum/Infus :
5 Usaha untuk
Tidak ada Memasang infus
mengatasi masalah
b. Pola Eliminasi
No Pemenuhan Sebelum Sakit Setelah Sakit
Eliminasi BAB /
BAK
BAK: 1x BAK: 1
BAB: 1x BAB: 1
Siang Siang
BAK: 1x BAK: 2
BAB: - BAB: -
xxxix
Malam Malam
BAK: 1x BAK: 1
BAB: - BAB : -
BAB : BAB :
kecoklatan Kecoklatan
amoniak amoniak
BAB : BAB :
Busuk Busuk
jernih pekat
BAB : BAB :
Lembek Cair
6 Cara mengatasi
Tidak ada Tidak ada
masalah
- 2jam
xl
2 Gangguan tidur Tidak ada Tidak ada
3 Upaya mengatasi
Tidak ada Tidak ada
masalah gangguan tidur
Contusio/memar Ya Tidak
Tenderness/kekakuan Ya Tidak
Laserasi Ya Tidak
Swelling/bengkak Ya Tidak
xli
K. TERAPI YANG TELAH DIBERIKAN
D10 14 Tpm
Ranitidin 2x 1 ampul
CPG 1x1
Furosemid ½-0-0
2. Resiko syok
(............................................)
xlii
ANALISA DATA
Dx Medis : DM Hipo
xliii
2 DS: Glikogeolisis Resiko syok
Pasien mengatakan lemas
DO: Defisist gikogen pada hepar
Gula darah kurang dari 60mg/dl
Akral dingin Gula darah menurun <60 mg/dL
Pucat
Mukosa bibir kering
TTV:
TD:160/90 RR: 22
N : 98 S: 36
GDA :46
RENCANA KEPERAWATAN
xliv
NamaKlien : Tn.M
DxMedis : DM Hipo
1 Ketidak stabilan kadar Setelah dilakukanperawatanselama4 jam maka gula darah Observasi :
glukosa darah b/d stabil dengan kriteria hasil:
1. Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia.
penyerapan glukosa
Menin Cukupme sedang Cukupme Mening 2. Identifikasi kemungkinan penyebab
vaskular
gkat nurun ningkat kat hipoglikemia.
Teraupetik :
Mengant 1 ˡ 3 4 5
1. Berikan karbohidra tsederhana bila perlu
uk
Pusing 1 ˡ 3 4 5 2. Berikan glukosa atau member minum air
gula
lesu 1 ˡ 3 4 5
3. Berikan karbohidrat kompleks dan protein
Keluhan 1 ˡ 3 4 5
susu diet
lapar
4. Pertahankan kepatenan jalan napas seperti
Kadargl 1 ˡ 3 4 5
memberikan nasal kanul dan posisiskan
ukosada
pasien semi fowler.
lamdara
xlv
h 5. Pertahankan akses IV
Edukasi :
xlvi
glukosa darah Menin Cukup Sedang Cukup Mening 1. Monitor status kardio pulmonal (Frekuensi
gkat menurun meningk kat dan kekuatannadi, frekuensinapas, TD)
at 2. Monitor status cairan (Turgor kulit, CRT)
Kekuata 1 ˡ 3 4 5 3. Monitor tingkatkesadaran dan pupil
n nadi Teraupetik:
Output 1 ˡ 3 4 5
urine 1. Berikan oksigen untuk mempertahankan
Tingkat 1 ˡ 3 4 5
saturasi oksigen >94%
kesadara
2. Pasangkan jalur IV
n
Edukasi ;
Tingkat 1 ˡ 3 4 5
kesadara
n
xlvii
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DxMedis : DM Hipo
xlviii
Ranitidin 2 x 1 ampul, CPG 1x1 dan N : 88 S:36
furosemid. GDA:56
P:Lanjutkan intervensi
xlix
pupil Pucat
4. Menganjurka nmemperbanyak CRT < 2 detik
TTV:
cairan oral seperti menganjurkan
TD:130/90 RR: 22
keluarga pasien untuk memberikan N : 84 S: 36
air gula
GDA :56
5. Mengkolaborasikan terapi dengan
GCS : Aye:4 Verbal :5 Motorik :6
tenaga medis pemberian terapi
pemberian ijeksi Ranitidin 2 x 1 A: Risiko syok
ampul, CPG 1x1 dan furosemid. P: lanjutkanintervensi
l
li
lii
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.
liii