21
o
w
Contoh 8. ll.
4
a.
5 2 5 2 5 .3 15
3 —2 3 3 3.3 9
b.
4 3 4 —2 4. —2 —8
10 16 10 5 10 . 5 50
C.
3 5 3 16 3 . 16 48
—’ + - C Q dan —’ ' C Q
q s q s
p r r dan r r p
l q
y disebut inverse perkalian (kebalikan) dari — , ditulis dengan
o
w
Contoh 8. 12.
a. Tanpa harus menghitung lebih dahulu, dengan menggunakan sifat
komutatif dapat ditentukan:
2
ika 2 + = — + x
3 7 7 3
jika 4 + 3 —3 3
7
'
5 7
4 y'»
5
jika , maka z
9 7 9 7
jika t —2 —2 3 3
3 35 5
b. Tanpa harus menghitung lebih dahulu, dengan menggunakan sifat
asosiatif dapat ditentukan:
ika 2 5 5 1 1
z — x——
2 2
—i X
6 3 6
jika I 4
—3 4 —3 + — + ,
+ *y maka
2 5 2 4 5
jika 1 2 2
2 3 2
3
—i 5 —51 , t= 6
jika t — +
2 3 2 3
c. 2 adalah lawan —2 sebab 2 + (—2 ) = 0
adalah lawan sebab 3 + —3 = 0
5 5 5 5
Lawan dari — 2—' 7 adalah7 2 sebab 7+ 7
3 3 3 3 3 3
Lawan dari 42 22 adalah — 22 42 sebab 22 — 22 0
5 5 5 5 5 5
d. Kebalikan 2 adalah sebab 2
2 2
Kebalikan 2 adalah
3 2 3 2
9
Kebalikan 34
5 5
adalah sebab 19 5
19 5 19
8.24
2 8 —3
Kebalikan adalah sebab —8 —3
— 2— — I
3 3 8 3 8
Definisi 8.8
Suaiu grup adalah suatu himpunan dengan satu Operasi tertentu yang
memenuhi sifat ketertutupan, asosiatif, identitas dan invers.
Contoh R.13.
a. I = ( . . . , —2 , —1, 0, 1, 2,.....}
(I, +) adalah grup karena operasi + memenuhi sifat-sifat ketertutupan,
asosiatif, identitas, dan invers. (I, +) juga grup Abel.
b. A = {—1, 0, l ]
(A, +) adalah bukan grup karena operasi + tidak memenuhi sifat
ketertutupan, sebagai contoh (—I) + (—1) ‹f A, dan I + 1 = 2 c A.
2 2
C. B= ——,0,—
3 3
(B, +) adalah bukan grup. Mengapa?
d. C = (— I, I )
(C, x) adalah grup. Mengapa / Apa invers —1? Apa invers 1?
Apakah3 (C,4 x) grup komutatif?
e D=
— — 1
4
(D, x) adalah bukan grup. Mengapa? Sifat grup yang mana yang tidak
dipenuhi?
8.25
o
w
G. BILANGAN RASIONAL DESIMAL
Contoh S. 14.
a. Bilangan-bilangan Nasional per sepuluhan mempunyai satu angka
decimal setelah koma.
0,5; — 0 7;
0
28 2' 2,8‘ 127 = 12 12, 7
10 IU 10 l0
Contoh d.15.
2 2.2 4
0, 4
5 5.2 10
8.27
13 l 3.4 52
0,52
25 25.4 100
3 3.125 375
0,375
8 8.125 1000
16 4.4 4 = 0,4
40 10.4 l‹›
123 41.3 41 — 0 41
100.3 100
b. 6 dicai’i sebagai berikut
25
0, 24
25
5, 6 = 0, 24
0 25
l()()
100
5 0
dicari sebagai berikut.
0, 625
8 5 000
48
5 = 0, 621
20 8
16
40
40
0
c, dicari sebagai berikut.
0, 4545
Jika pembagian diteruskan maka akan diperoleh:
I1 5 0
44
= 0 45454545 .
60 l1
8.28 15
60
55
d. 7 5
9 dicari sebagai berikut
0, 777 11 7 000
Jika pembagian diteruskan akan diperoleh:
63 7
= 0, 777777....
70 9
63
70
63
7
Dari contoh-contoh di atas, contoh b menghasilkan sisa not sehingga
6 = 0,24 dan = 0,625. Proses pembagiannya berakhir maka decimal-
25 0
decimal 0,24 dan 0,625 ditulis mempunyai akhir sehingga disebut rlesiinul
berakhir (her nina/i/zy decimal).
Contoh c menghasilkan sisa tidak nol sehingga proses pembagian dapat
dilakukan terns-menerus, tiada henti, tanpa akhir, dan berulang sehingga
diperoleh decimal berulang yang tidak berakhir, disebut besiina/ herulun g
[repeating decimal).
Ternyata setiap bilangan rational pecahan mempunyai bentuk decimal
berakhir atau berulang. Jika bilangan rational pecah dapat mempunyai
bentuk decimal berakhir atau decimal berulang maka bagaimana dengan
konversinya? Pertanyaan ini mengundang jawaban untuk menunjukkan
bahwa decimal berakhir dan decimal berulang dapat dinyatakan dengan
bentuk perbandingan a , dengan a dan b bilangan-bilangan bulat dan b 0.
b
a. Untuk decimal berakhir, pengubahan menjadi bentuk bilangan rational
dilakukan dengan menggunakan notasi decimal yang diperluas
l
10 "—
0k
1
io l - io 2 ' i i dan seterusnya
io’ io' ioo l0 1000
io '
b. Untuk decimal berulang, pengubahan menjadi bentuk bilangan rational
dilakukan dengan melihat banyaknya angka yang berulang.
Jika pecahan decimal n dengan k angka berulang (teratur) maka
n dikalikan 10 sehingga dipeioleh n.IO .
• a 8.29
o
w
Kemudian, n. l0 k dikurangi n dan persamaan yang diperoleh diselesaikan
untuk memperoleh n.
Contoh 8. / 6.
2
. 0, 234 2x l0 ' + 3x 10 + 4x 10
2x 3 4x
x 100 1000
10
2.100 3.10 4
10.100“ 100.10 1000
200 30 4
1000“ 1000 1000
234
1000
c. Mengubah n = 0,727272
l00n = 72,727272 ...
menjadi bentuk bilangan rational
(banyaknya angka berulang adalah dua
sehingga pengalinya adalah 100)
n = 72 5.9 = 8
99 11.9 11
5
I ) Tulislah nama yang lain dari
2) Carilah jumlahnya:
3 5
,)
4“ 9 d)
—6 9 —5
b) +— e) i 2+ h) 22 + 42
7 5 6 3 7
— l6 6
3 1 2 i)
15 7 f.) 4 2 3 7 3