Anda di halaman 1dari 4

Flutter ialah UI Toolkit atau cara kita membuat interface untuk membangun aplikasi dan

untuk mobile, web ataupun aplikasi desktop dari 1 codebase yang sama. Nah disini kita
menekankan di bagian mobile nya, maksudnya mobile nya disini umum baik temen-temen
mau mengembangka iOS ataupun Andorid.
Perlu kita ketahui bahwa di flutter memakai bahasa pemerograman dart, yang di mana Dart
sendiri menggunakan konsep OOP (object oriented programming).
Dart adalah bahasa pemrograman dikembangkan oleh google sejak tahun 2007 dipimpin oleh
Lars Bak dan Kasper Lund yang berfokus untuk optimalisasi sisi client. Tidak hanya
digunakan untuk pengembangan aplikasi seluler, Dart juga dapat digunakan untuk
mengembangkan berbagai macam aplikasi seperti web, micro service, desktop dan aplikasi
lain yang mengusung teknologi Internet of Things (IoT).
Nah SDK (Software Development Kit) itu adalah sekumpulan fungsi-fungsi atau class-class
yg dibutuhkan seorang programmer untuk membuat sebuah aplikasi.
1. Dengan menggunakan Flutter kita dapat mengembangkan sebuah aplikasi iOS atau
android iru dengan cepat. Kenapa? Jawaban : karena Fluter ini sudah disediakan widget-
widget atau class-class lainnya yg kita perlukan membuat aplikasi mobile tersebut.
Selain itu Flutter memiliki fitur – “Hot Reload” yaitu kita untuk melihat perubahan-
perubahan yg kita lakukan pada aplikasi kita tanpa perlu melakukan compile ulang tipa
kali kita lakukan perubahan, nah itu yg maksud “Hot Reload”.
2. Kita dapat membangun sebuah aplikasi denagan UI fleksibel, ekspresif, dan baik.
Karena flutter sendiri sudah menyediakan berbagai macam widget. Sekarang Fluter
sendiri sudah memiliki widget dan class-class yg mendukung matesial desain dan
Cupertino desain. Cupertino design itu dipakai oleh iOS.
3. Lalu ada Native Performance yaitu aplikasi yg kita buat dapat memiliki kinerja sesuai
dengan platform apapun, karena Flutter itu sudah menggabungkan perbedaan-perbedaan
antar platform (iOS & Android) seperti cara scroll, cara navigasinya , icons& font-font
nya
Seperti tadi yg sudah dijelaskan bahwa Fluter itu memiliki widget yg mendukung Material
Desain & Cupertino Desain.
Material Desain itu sendiri seperti apa?
Jawab : Material desain itu adalah Bahasa visual yg menggabungkan antara prinsip desain
yg baik dengan inovasi teknologi dan sains yg sudah ada pada saat ini. Nah material desain
itu sendiri adalah Metafora (jadinya Bahasa perbandingan). Jadi material desain itu
terinspirasi dari dunia nyata yaitu ada tekstur, cahaya, shadow.
Apa itu widget?
Jawab: nah widget di Flutter itu sendiri hamper bisa diupamakan seperti benda di dunia
nyata, supaya lebih jelas sya akan memberikan contoh :
Di dunia nyata setiap benda terdiri dari banyak benda lainnya, disini ada contoh saya punya
secangkir kopi = secangkir itu merupakan benda faktanya secangkir kopi itu adalah terdiri
dari 3 hal.
Yaitu pertama cangkir yg merupakan (objek/benda) lalu Kopinya sendiri yg merupakan
(objek/benda) dan juga Air (benda), jadi ketiga buah bend aini digabung maka jadilah
secangkir kopi.
Nah klo di Futter itu seperti apa?
Jawab: nah di Flutter sendiri itu setiap widget terdiri dari widget yg lainnya
5 Alasan Flutter sangat penting bagi developer?
1. Flutter is Beautiful, itu dikarenakan user interface UI aplikasi, selain terlihat canting UI-
nya ini menunjukan betapa dalam kustomisasi yang bisa didapatkan jika menggunakan
flutter.
2. Flutter itu adaptif untuk mobile, namun seberapa adaptif kah? Didalam flutter itu bisa
otomastis akan merubah apps agar cocok dengan OS yg digunakan Aplikasi jadi terlihat
seakan-akan dibuat khusus untuk operating system tersebut. Sehingga kamu sebagai
developer bisa fokus untuk mengerjakan hal-hal penting.
3. Flutter ada Stateful Hot Reload
Stateful hot reload adalah fitur di mana codingan kamu bisa langsung muncul di virtual
machine. Kamu bisa lihat langsung hasil dari perubahan yang kamu lakukan. Hal ini
tentu dapat membantumu untuk melihat perubahan estetika seperti merubah warna
background.
4. Flutter bisa untuk ChromeOS
Ketika mencoba agar sebuah produk aplikasi bisa ada versi desktop, hal yang paling
susah adalah memastikan UI yang tadinya di layar kecil bisa terlihat bagus di layar besar
(layar desktop). Selain itu harus ada perubahan pada bagaimana aplikasi menerima dan
mengenali input dari pengguna.
Sebagai contoh, mayoritas aplikasi desktop menggunakan keyboard, mouse atau
trackpad. Sedangkan pengguna aplikasi mobile akan lebih menggunakan sentuhan ke
layar.

Dengan Flutter, kamu hanya perlu menambahkan beberapa baris kode seperti
MediaQuery. Voila! aplikasi yang sebelumnya didesain untuk mobile akan terlihat
cocok untuk layar desktop.
Selain itu, kamu juga bisa menambahkan input yang umum bagi pengguna desktop
seperti backspace (untuk menutup dialog atau ke halaman sebelumnya) hanya dengan
sedikit baris kode menggunakan RawKeyboardListener.
5. Flutter bisa untuk Web
Tentu keahlian untuk membuat aplikasi web akan sangat berguna mengingat 4.4 miliar
orang adalah pengguna aktif internet dan memiliki akses ke web. Untungnya semua
widget yang disediakan Flutter untuk mobile dapat digunakan dalam membuat aplikasi
web. Dart akan diterjemahkan ke HTML, CSS dan Canvas. Selanjutnya akan melalui
Dart2js compiler sebelum menjadi JavaScript yang dapat dibaca oleh browser.
PENJELASAN CODINGAN FLUTTER

Penjelasan : fungsi main() adalah fungsi yg akan dijalankan pertama kali Ketika sebuah
aplikasi / program tuh dijalankan

Penjelasan : untuk membuat class di flutter cukup mengetik stl lalu otomastis tersedia indent
class flutter. Nah stl itu adalah sourcut untyuk membuat StatelesWidget. Yang perlu kalian
tahu adalah saya membuat class MyApp yg merupakan turunan dari StatelessWidget.

Penjelasan : MaterialApp adalah sebuah widget yg berisi data-data yg diperlukan oleh


aplikasi yg menggunakan Material Design.

Penjelasan : property home adalah tampilan awal yg akan ditampilkan oleh si MaterialApp
itu sendiri (Widget MaterialApp). Untuk widget Scaffold ini adalah tampilan dasar dari
sebuah aplikasi android. Scaffold ini sendiri punya banyak property, disini kita gunakan
property appBar = itu untuk judulnya
Kekurangan Flutter
1. Ukuran file yang besar
Ukuran file juga menjadi salah satu tantangan dari aplikasi yang dikembangkan
dengan Flutter. Pasalnya, ukuran file aplikasinya cenderung lebih besar.
Jika dibandingkan dengan aplikasi yang dikembangkan dengan Java atau Kotlin,
memang aplikasi Flutter memiliki ukuran yang jauh lebih besar.
Dari sudut pandang pengguna tentu saja tidak terlalu suka dengan aplikasi yang
memiliki ukuran terlalu besar karena bisa memakan memori smartphone mereka.
2. Library yang masih belum lengkap
Kekurangan selanjutnya dari Flutter adalah dari sisi library yang masih belum terlalu
lengkap jika dibandingkan dengan native development.
Flutter memang bisa disebut masih baru sehingga tidak semua fungsi yang dibutuhkan
oleh developer bisa ditemukan dalam library.
Meski begitu, dukungan Google untuk Flutter sangat mengesankan sehingga bisa
diprediksikan bahwa mereka akan terus meningkatkan library dan memberi
kemudahan bagi pengguna.

Anda mungkin juga menyukai