Anda di halaman 1dari 8

TUGAS LATIHAN PERTEMUAN 11

NAMA : ILHAM HIDAYATULLAH


NPM : 1810631170025
KELAS : 6B

1. Jelaskan perbedaan antara peningkatan citra dengan restorasi citra ?


2. Sebutkan empat jenis derau menurut kelas dan berikan penjelasan secarasingkat masing-
masing?
3. Gambarkan fungsi kerapatan probabilitas untuk derau-derau berikut?
a. Derau Gaussian
b. Derau eksponensial negative
c. Derau Gamma
d. Derau Raylight
4. Apa yang disebut dengan derau-derau berikut?
a. Derau “Garam dan Merica”
b. Derau periodis.
5. Gonzalez dan Wood mendefinisikan derau Gamma sebagai berikut

Adapun Myler dan Weeks mendefinisikan sebagai :

Tunjukkan bahwa kedua rumus tersebut sebenarnya sama saja.


6. Jelaskan bahwa derau eksponensial merupakan bentuk khusus untuk derau Gamma,
yakni jika b = 1.
7. Tunjukkan bahwa pernyataan berikut benar, “Filter Wiener tidak lain adalah filter
inversi jika K pada Persamaan 11.40 berupa nol”. Buktikan pula dengan memberikan
nilai K sama dengan nol pada saat menguji filtrwien.
8. Berikan derau Gaussian pada citra boneka.png dengan  = 10 dan ukuran jendela 3 x
3. Kemudian, cobalah hilangkan derau dengan menggunakan filtermedian, max, min,
titik tengah, rerata aritmetik, dan rerata Yp. Manakah yangterbaik berdasarkan ukuran
MSE?
9. Jelaskan bahwa pemanggilan msecitra(Img,K) dan msecitra(K,Img) memberikan hasil
yang sama.

JAWABAN
1. Istilah restorasi mempunyai perbedaan makna dengan peningkatan citra.
Peningkatan citra (image enhancement) merupakan istilah yang menyatakan usaha
untuk membuat gambar agar lebih baik dari sudut pandang pengolahnya.
Berbeda dengan peningkatan citra, restorasi citra merupakan proses untuk membuat
citra yang kualitasnya turun akibat adanya tambahan derau agar menjadi mirip
dengan keadaan aslinya. Itulah sebabnya, pembahasan restorasi akan dimulai dengan
pembahasan derau.

2. Empat jenis derau menurut kelas :


1) Derau tambahan (additive noise): Derau ini biasa muncul karena sensor yang
bekerja tidak sempurna dan memberikan isyarat tambahan terdistribusi Gaussian,
yang tidak bergantung pada isyarat asli.
2) Derau perkalian (multiplicative noise): Derau perkalian biasa terjadi pada filem
fotografi. Deraunya biasa disebut sebagai derau bercak (speckle noise).
3) Derau impuls (impulse noise): Sensor ataupun saluran data terkadang
memberikan derau berbentuk biner (0 atau 1).
4) Derau kuantisasi (quantization noise): Derau kuantisasi termasuk sebagai derau
yang bergantung pada isyarat. Hal ini terjadi saat kuantisasi terhadap isyarat
dilakukan sebelum dikonversi menjadi isyarat digital. Derau ini dapat
mengakibatkan detail citra hilang

3. Gambarkan fungsi kerapatan probabilitas untuk derau-derau berikut :


A. Derau Gaussian biasa muncul pada sebarang isyarat. Derau putih (white
noise) biasa menyertai pada siaran televisi yang berasal dari stasiun pemancar
yang lemah. Derau butiran biasa muncul dalam film-film fotografi. Derau
yang
dinamakan ‘garam dan merica’ sering mewarnai citra. Derau garam berwarna
putih dan derau garam berwarna hitam. Menunjukkan efek derau
dalam isyarat satu-dimensi.

B. Derau eksponensial negative merupakan jenis derau yang dihasilkan oleh


laser yang koheren ketika citra diperoleh. Oleh karena itu, derau ini sering
disebut sebagai bercak laser (Myler and Weeks, 1993).
Gambar Fungsi kepadatan probabilitas derau eksponensial negative

C. Derau Gamma Dalam hal ini, x adalah nilai aras keabuan, a>0, b berupa
bilangan bulat positif, dan tanda ! menyatakan faktorial. Rerata dan varians
berupa:

Gambar fungsi kepadatan probabilitas derau Gamma


D. Derau Rayleigh mempunyai PDF seperti berikut:

Dalam hal ini, x adalah nilai aras keabuan. Rerata dihitung dengan menggunakan
rumus

Gambar Fungsi kepadatan probabilitas derau Rayleigh

4. Pengertian derau :
(a) Derau “Garam dan Merica” : Derau garam dan merica biasa dinamakan
sebagai derau impuls positif dan negatif, derau tembakan, atau derau biner.
Derau ini biasa disebabkan oleh gangguan yang tiba-tiba dan tajam pada
proses perolehan isyarat citra. Bentuknya berupa bintik-bintik hitam atau
putih di dalam citra. Derau garam dan merica, sering muncul pada citra yang
diperoleh melalui kamera.
(b) Derau periodis : Derau yang sifatnya periodik (bukan acak atau random) akan
menghasilkan derau periodik. Citra yang terkorupsi oleh derau periodik
secara visual akan tampak terdapat garis-garis (bars) pada citra.
5. Dalam hal ini, x adalah nilai aras keabuan, a>0, b berupa bilangan bulat positif, dan
tanda ! menyatakan faktorial. Rerata dan varians berupa:

6. Derau gamma (atau kadang disebut Erlang) merupakan efek penapisan lolos-rendah
terhadap citra yang mengandung derau eksponensial sebagai hasil pengambilan citra
yang teriluminasi oleh laser yang koheren (Myler dan Weeks,1993).
7. Filter Wiener yang diusulkan pertama kali oleh N. Wiener pada tahun 1942
dilaksanakan dengan meminimumkan kesalahan kuadrat rerata antara citra ideal
dan citra terestorasi. Apabila f adalah citra ideal dan f adalah citra terestorasi,
kesalahan kuadrat reratanya berupa :

dengan M adalah tinggi citra dan N adalah lebar citra. Solusi atas problem di atas
dikenal dengan nama filter Wiener. Dalam kawasan frekeuensi, solusi untuk filter
Wiener berupa (McAndrew, 2004):

8. Dalam hal ini, fa adalah citra sebelum terkena derau dan fb adalah citra yang telah
direstorasi. Semakin kecil nilai MSE, kinerja restorasi citra semakin baik.
9. Berikut adalah contoh untuk menghitung MSE citra asli dan citra hasil restorasi:

Contoh di atas digunakan untuk merestorasi citra pantai.png yang dikenai derau
Gaussian dengan 3 x 3 dan ꝍ = 10. Selanjutnya, citra yang ternau derau
tersebut ditapis dengan filter rerata aritmetik. Hasilnya (K) dibandingkan dengan
citra asli (Img).

Anda mungkin juga menyukai