Anda di halaman 1dari 5

NOTULEN

Nama Pertemuan : Sosialisasi Anemia dan Distribusi Tablet Tambah Darah


Hari, tanggal : Kamis, 22 Oktober 2020
Pukul : 08.30 - 11.30 WIB
Tempat :
Pemimpin Acara :
Notulis :
Peserta Acara :
Hasil/Materi :
1. Pembukaan
Acara dibuka dengan doa bersama pada pukul 08.30 WIB oleh Ibu Nita
merupakan guru UKS, ucapan selamat datang dan terimakasih kepada petugas
Puskesmas 2 yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan penyuluhan
dengan materi anemia dan thalasemia, permintaan maaf apabila banyak
kekurangan dalam sarana dan prasarana yang telah disediakan. Semoga acara
hari ini dapat berjalan dengan lancar, serta dapat bermanfaat bagi siswi SMA
Negeri
2. Sambutan
a. Ucapan terimakasih atas kesempatan yang diberikan
b. Upaya pencegahan anemia dan talasemia dapat dilakukan saat remaja,
dilakukan skrining untuk mengetahui apakah anak tersebut mengalami
anemia dan talasemia, khususnya dilakukan pada remaja putri. Kenapa
remaja putri? Karena remaja putri yang akan mengalami masa kehamilan.
Kita berharap remaja yang sehat dapat melahirkan generasi yang
berkualitas.
c. Dalam rangka untuk mencegah anemia dan talasemia maka kita lakukan
skrining untuk mengetahui kadar HB pada remaja putri. Selain itu dengan
mengkonsumsi TDD secara rutin juga akan mencegah terjadinya anemia.
Distribusi TTD telah rutin dilakukan oleh Puskesmas, dan kami juga sudah
berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk menyelenggarakan minum
TTD secara serentak selama satu minggu sekali.
d. Semoga dengan adanya skrining dan penyuluhan ini serta distribusi TTD
dapat memberikan pemahaman pentingnya minum TTD dan dapat
mencegah terjadinya anemia dan talasemia.
3. Penyampaian Materi Anemia disampaikan
a. Pengertian Anemia
Suatu keadaan kadar Hemoglobin (HB) dalam darah kurang dari
normal. Dinyatakan sebagai anemia bila terdapat nilai kriteri sebagai berikut :
No Jeni Kelamin / Usia Kadar HB
1 Laki-laki HB <13 gr/dl
2 Perempuan dewasa tidak hamil HB <12 gr/dl
3 Perempuan HB <11 gr/dl
4 Anak usia 6-14 tahun HB <12 gr/dl
5 Anak usia 6 bulan – 6 tahun HB <11 gr/dl
(WHO, 1968)
b. Penyebab Anemia
1) Konsumsi makanan sumber zat besi yang kurang
2) Kebutuhan zat besi yang mneingkat (kehamilan, menstruasi,
tumbuh kembang balita)
3) Menderita penyakit infeksi; kecacingan
4) Pendarahan yang berlebihan
5) Konsumsi TTD yang tidak sesuai dari anjuran
c. Tanda-tanda Anemia
1) 5 L ; Lesuh, lemah, letih, lelah dan lalai
2) Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang dan
konjungtiva pucat
3) Bibir, lidah, kulit dan telapak tangan tampak pucat
4) Nyeri tulang pada kasus yang lebih parah anemi menyebabkan
tachikardi dan pingsan.
d. Akibat Anemia
1) Kadar oksigen dalam jaringan tubuh menurun  aktivitas fisik /
otot/ otak/ daya tahan menurun
2) Remaja  konsentrasi belajar menurun  prestasi menurun
3) Menurunnya kemampua fisik olahragawan
4) Resiko kehamilan

e. Upaya Pencegahan Anemia


1) Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging'
ikan' unggas' makanan &autdisertai minum sari buah yang
mengandung vitamin C dan asam askorbat untuk meningkatkan
absorbsi besi 9dan menghindari atau mengurangi
minum kopi' teh' teh es' minuman ringan yang
mengandung karbonat dan minum susu pada saat makan.
2) Suplementasi besi. merupakan cara untuk menanggulangi
Anemia di daerah dengan prevalensi tinggi. Pemberian
suplementasi besi pada remaja dosis 1 mg/KgBB/hari.
3) Untuk meningkatkan absorbsi besi'  sebaiknya
suplementasi  besi tidak diberi bersama  susu'kopi'  teh'
minuman ringan yang  mengandung  karbonat  multi
vitamin yang  mengandung  phosphate dan kalsium.
4) Skrining  anemia. Pemeriksaan  hemoglobin
dan hematokrit  masih merupakan pilihan untuk  skrining
anemia devisiensi besi
f. Pola Makan Pencegahan Anemia
1) Bahan Makanan Sumber Fe
Berdasarkan jenis ketersediaan zat besi di dalam bahan
makanan, dikenal dua jenis yaitu besi heme dan non heme.
 Besi non heme merupakan sumber utama zat besi dalam
makanan dan terdapat dalam semua jenis sayuran hijau,
bunga kol dan brokoli,  kacang polong hijau, sawi, bayam,
kangkung, daun katuk, kacang merah, kc. Almon, kentang,
lobak, dll. Buah : kismis dan anggur, apel, melon, jeruk dan
limau, bit hijau, plum, dll. Zat besi non heme dalam tubuh
hanya diserap 1-2 %,
 Zat besi hem: hati,telur,dan daging. Daya serap 2x lipat
dibanding besi non heme
2) Penghambat penyerapan Fe
Hindari mkn/ minuman tsb atau jangan minum bersama-
sama dengan inhibitor/penghamba yaitu : tanin pada teh kopi,
kalsium pada susu.

4. Materi Talasemia oleh


a. Apa itu Talasemia?
Talasemia adalah penyakit kelainan darah bawaan akibat sel darah merah
yang mudah rusak di dalam tubuh. Hal ini diakibatkan oleh kurang atau
tidak terbentuknya rantai protein (globin) pembentuk hemoglobin utama.
Talasemia dapat diturunkan dan gejala yang muncul menyerupai gejala
anemia pada umumnya.
b. Apa tanda dan gejala pada talasemia?
Gejala pada penderita talasemia dapat bermacam-macam tergantung
tingkat keparahannya. Secara umum, gejala mirip dengan anemia bisa
seperti lemas, mata berkunang-kunang, kepucatan pada selaput mata,
mukosa mulut, telapak tangan dan jaringan di bawah kuku. Anak dengan
talasemia juga dapat mengalami penurunan nafsumakan dan gangguan
pertumbuhan serta perkembangan. Pada talasemia yang berat dapat
ditemukan beberapa tanda seperti ;
 Warna kekuningan pada kulit atau bagian putih mata
 Urin gelap (akibat sel darah merah yang rusak)
 Pembesaran limpa, hati, atau jantung
 Masalah/perubahan bentuk tulang terutama tulang wajah
c. Jenis Talasemia
 Talasemia Mayor ; adalah penderita talasemia, memerlukan tranfusi
darah seumur hidup, dan menimbulkan gangguang tumbang
 Talasemia Minor : adalah pembawa sifat talasemia dan tidak memiliki
masalah untuk beraktifitas normal namun menurunkan sifat
talasemianya.
d. Pencegahan Talasemia
Pencegahan Talasemia dapat dilakukan dengan melakukan
skrining pembawa sifat Talasemia sebelum menikah. Jika ternyata hasil
menunjukkan positif pembawa sifat Talasemia, yang dapat dilakukan
untuk mencegah penyakit ini adalah menghindari pernikahan sesama
pembawa sifatnya
Apabila seseorang yang sudah memiliki pasangan terdiagnosis
sebagai pembawa sifat Talasemia, direkomendasikan untuk melakukan
skrining Talasemia pada pasangannya juga. Karena Talasemia
merupakan penyakit genetik atau keturunan, pernikahan sesama
pembawa gen Talasemia berpotensi melahirkan anak dengan Talasemia
mayor yang menyebabkan konsekuensi transfusi darah seumur hidup
(transfusion dependent) pada anak tersebut.
Bagi pasien yang telah terdiagnosis Talasemia mayor, satu-satu
nya pilihan terapi adalah transfusi darah seumur hidup dengan berbagai
risiko dan efek sampingnya. Hal ini tentu bukan hal yang mudah,
dukungan dan semangat tentunya sangat berarti bagi pasien dan keluarga
5. Dilanjutkan Diskusi dan Tanya Jawab
a. Apa komplikasi yang ditimbulkan jika anemia ? (Salma)
Jawab : pada remaja akan menurunkan nilai akademik, karena jika
mengalami 5L pada saar pelajaran akan tidak fokus, pada ibu hamil akan
melahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR), kematian bayi di dalam rahmi
(IUFD). Pada anak akan menyebabkan gangguan tumbang.
b. Bagimana cara menceha konstipasi saat minum TTD? (Nabila)
Jawab: efek sampig TTD salah satunya menyebabkan konstipasi, untuk
mencegah konstipasi dapat dilakukan dengan mengkonsumsi banyak
minum air putih dan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang tinggi
serat.
6. Rencana Tindak Lanjut
Distribusi TTD setiap bulannya untuk siswi kelas 7-9 dan penyuluhan kesehatan
lainnya.
7. Penutup
Acara ditutup oleh Ibu Nita selaku guru UKS dan bersamaan dengan minum TTD
secara serntak pukul 11.30 WIB.

Anda mungkin juga menyukai