Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 4

Nama : Ni Made Dina Rahmawati


NIM : 1811031137
Kelas : C/IV

1. Dalam merancang sebuah pembelajaran ada beberapa hal yang harus diperhatikan
oleh seoarang guru.
a. Memilih Pendekatan Pembelajaran
Memilih pendekatan pembelajaran adalah salah satu aktivitas guru dalam
kegiatan merancang pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tidak bersifat kaku
tapi tetap harus terencana tentunya sebelum memilih pendekatan pembelajran
guru harus memperhatikan materi pembelajaran, karakteristik peserta didik dan
prinsip pembejaran yang lain. Karena pendekatan pembelajaran adalah cara
pandang seorang guru/pendidik dalam proses pembelajaran yang bertujuan
untuk mencapai tujuan instruksional. Dengan kata lain pendekatan adalah cara
yang harus ditempuh oleh guru dan murud untuk menghasilkan proses belajar
yang optimal. Pendekatan ada dua yaitu pendekatan student centered learning
(SCL) dan teacher centered learning (TCL)
b. Menentukan Strategi Pembelajaran
Setelah menentukan pendekatan pembelajaran yang digunakan, hal
selanjutnya yang perlu diperhatikan oleh guru dalam melaksanakan
pembelajaran yaitu mentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan.
Strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan atau
prosedur pembelajaran dan suatu set materi yang didesain untuk mencapai
tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Sehingga, strategi pembelajaran
dapat diartikan sebagai seperangkat materi dan prosedur pembelajaran yang
digunakan bersama-sama oleh guru dan siswa agar siswa memperoleh hasil
belajar. Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan diantaranya
strategi pembelajaran ekspositori, strategi pembelajaran inkuiri, strategi
pembelajaran berbasis masalah, strategi peningkatan kemampuan berfikir,
pembelajaran kooperatif atau cooperative learning, pembelajaran kontekstual
(Contextual Tachig Learning), strategi pembelajaran afektif,
c. Menentukan Metode Pembelajaran
Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang
dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga dalam menggunakan suatu
metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan.
Ketepatan penggunaan suatu metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi
dalam kegiatan pembelajaran. Metode merupakan suatu cara yang digunakan
oleh guru dalam proses pembelajaran yang hendak dicapai, semakin tepat
metode yang digunakan oleh seorang guru maka pembelajaran akan semakin
baik. Metode pembelajaran ada beberapa jenis diantaranya metode ceramah,
metode tanya jawab, metode diskusi, metode pemberian tugas, metode
demonstrasi, metode eksperimen.
d. Menentukan Teknik dan TaktikPembelajaran
Teknik dan Taktik dalam pembelajaran merupakan penjelasan dan
penjabaran suatu metode pembelajaran. Teknik dalam pembelajaran dapat
didefinisikan sebagai daya upaya, atau usaha-usaha yang ditempuh oleh
seseorang guru dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan pengajaran dengan
cara yang paling praktis, namun tetap harus selalu merujuk dan berpijak pada
metode tertentu. Sedangkan taktik pembelajaran adalah gaya seorang guru dalam
melaksanakan metode dan teknik pembelajaran. Adapun jenis-jenis taktik yang
dapat dilakukan oleh seorang guru adalah teknik penyajian, teknik pembinaan
partisipasi peserta didik dalam kelompok besar, teknik dalam diskusi, teknik –
teknik simulasi, teknik-teknik pelatihan kelompok T, teknik pelatihan tanpa
bicara, dan teknik ketrampilan praktis dan kepelatihan.
e. Menentukan Model Pembelajaran
Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman guru dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran
adalah unsur penting dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Melalui model pembelajaran guru dapat memilih pola untuk
merancang pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapakan. Selama pelaksanaan model pembelajaran guru
bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator kegiatan
belajar peserta didik. Adapun jenis-jenis model pembelajaran diantaranya model
yang berorientasi pada interaksi sosial, model yang berorientasi pada
pemrosesan informasi, dan model yang berorientasi pada pribadi.

2. Hubungan antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan model pembelajaran


yaitu saling berhubungan dan menjadi satu kesatuan yang utuh membentuk model
pembelajaran. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari
penerapan suatu pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran.

3. Model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang berpusat pada


guru. Model pembelajaran langsung merupakan suatu model pembelajaran yang
menuntut guru untuk menjadi model bagi siswa dalam menyampaikan pengetahuan.
Dengan model pembelajaran langsung tentunya guru harus menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan pula. Meskipun dalam pembelajaran langsung hanya
berpusat pada guru saja tentunya model pembelajaran langsung diimabangi dengan
teknik dan taktik pembelajaran seorang guru. Taktik dan tak taktik seorang guru
sangat mempengaruhi suasana pembelajaran. Apabila seorang guru menggunakan
model pembelajaranlangsung dengan teknik presentasi saja dan hanya berdiam diri
di depan kelas tentunya suasana kelas akan menjadi membosankan. Lain halnya
jika dalam penyampaian pembelajaran langsung, guru sangat aktif memperhatikan
siswanya dan adanya timbal balik antara guru dan siswa seperti proses tanya jawab,
tentunya model pembelajaran langsung yang diterapkan oleh guru akan
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran.
4. Dalam merancang pembelajaran dengan model pembelajaran langsung, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal-hal yang dimaksud adalah sebagai
berikut.
a) Kurangi tingkat kesulitan di awal pembelajaran.
Pembelajaran hendaknya diawali dengan kegiatan-kegiatan yang mudah
dipahami pebelajar agar mereka dapat mengaitkan antara pengetahuan yang
telah mereka miliki dan pengetahuan baru yang mereka akan pelajari.
b) Gunakanlah urutan dan panduan untuk mendukung pebelajar di tahap awal
pembelajaran
Kegiatan pembelajaran sebaiknya diurutkan dengan sistematis agar
pebelajar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, terutama di awal
kegiatan. Disamping itu, pengajar mengarahkan pebelajar dengan menyediakan
panduan agar pebelajar terbimbing melaksanakan setiap kegiatan yang telah
dirancang guru. Dengan demikian, pebelajar menjadi paham mekanisme
pembelajaran dan guru menjadi semakin mudah dalam memantau dan
mengontrol pebelajar.
c) Berikanlah umpan balik yang mendukung penguasaan konsep bagi para
pebelajar
Mengingat strategi pembelajaran langsung diarahkan, dipantau dan
dikontrol oleh pengajar, maka agar pebelajar benar-benar diketahui telah
menguasai konsep yang diajarkan atau tidak maka pengajar haruslah
memberikan umpan balik. Umpan balik dimaksud tidak hanya sekedar
membenarkan atau menyalahkan tanggapan/ jawaban pebelajar, melainkan
pengajar secara aktif mendukung penguasaan konsep para pebelajarnya
d) Sediakanlah latihan mandiri bagi pebelajar secara luas
Pengajar hendaknya memberikan kesempatan bagi pebelajar untuk
latihan mandiri secara luas. Hal ini dimaksudkan agar pebelajar memiliki
peluang lebih lanjut untuk melatihkan konsep-konsep yang telah diterimanya.
Pengajar dapat memantau para pebelajar melakukan latihan mandiri dengan
memberikan kegiatan yang disebut seatwork (mengerjakan pekerjaan/latihan di
tempat duduk pebelajar masing-masing).

5. Hal yang harus diperhatikan seorang guru dalam menentukan masalah adalah
sebagai berikut.
a) Karakteristik; masalah nyata dalam kehidupan, adanya relevansi dengan
kurikulum, tingkat kesulitan dan tingkat kompleksitas masalah, masalah
memiliki kaitan dengan berbagai disiplin ilmu, keterbukaan masalah, sebagai
produk akhir.
b) Kontesk; masalah tidak terstruktur, menantang, memotivasi, memiliki elemen
baru.
c) Sumber dan Lingkungan Belajar; masalah dapat memberikan dorongan untuk
dipecahkan secara kolaboratif, independen untuk bekerja sama, adanya
bimbingan dalam proses memecahkan masalah dan menggunakan sumber,
adanya sumber informasi, dan hal-hal yang diperlukan dalam proses pemecahan
masalah.

6. Karateristik pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut. 1)


Permasalahan menjadi starting poin dalam belajar; 2) Permasalahan yang diangkat
adalah yang ada didunia nyata yang tidak tersruktur; 3) Permasalahan
membutuhkan perspektif ganda (multiple perspective); 4) Permasalahan, menantang
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi yang kemuddian
membutuhkan identifikasi kebutuan belajar dan bidang baru dalam belajar; 5)
Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utuma; 6) Pemanfaatan sumber
pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasi informassi merupakan
proses yang esensial dalam Problem Bassed Learning; 7) Belajar adalah
kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif; 8) Pengembangan keterampilan inkuiri dan
pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk
mencari solusi dari sebuah permasalahan; 9) Keterbukaan proses dalam Problem
Bassed Learning meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar; dan 10)
Problem Bassed Learning melibatkan evaluasi dan review siswa dan proses belajar.

7. Kelebihan yang dimiliki pembelajaran Problem Bassed Learning menurut Murda


& Yudiana, 2016 adalah sebagai berikut.
a) Problem Bassed Learning merupakan teknik yang cukup bagus untuk
memahami isi pembelajaran.
b) Problem Bassed Learning dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan
kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
c) Problem Bassed Learning dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
d) Problem Based Learning dapat membantu siswa bagaimana mentransfer
pengetahuan untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata
e) Problem Based Learning dapat membantu siswa mengembangkan pengetahuan
barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
Disamping itu, PBL dapat mendukung siswa untuk melakukan evaluasi sendiri
baik terhadap hasil maupun proses belajarnya
f) Problem Based Learning dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk
berfikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyelesaikan
dengan pengetahuan baru
g) Problem Based Learning dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
dapat mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

8. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)


menurut (Mohammad Jauhar. 2011) adalah sebagai berikut:
a) Menyadari Masalah
Implemanatsi problem based learning adalah harus dimulai dengan
kesadaran adanya masalah yang harus di pecakan.Pada tahapan ini guru
membimbing siswa pada kesadaran adanya kesenjanagn atau gap yang dirasakan
oleh manusia atau lingkungan sosial.Biasanya melalui pertanyaan-pertanyaan.
b) Merumuskan Masalah
Bahan pelajaran dalam bentuk topik yang dapat dicari dari kesenjangan,
slanjutnya difokuskan pada masalah apa yang pantas untuk dikaji..Kemampuan
yang diharapkan dari siswa dalam langkah ini adalah siswa dapat menentukan
prioritas masalah.Siswa dapat memanfaatkan pengetahuanya untuk mengkaji,
memerinci, dan menganalisis masalah sehingga pada akhirnya muncul rumusan
masalah yang jelas, spesifik, dan dapat dipecahkan.
c) Merumuskan Hipotesis
Sebagai proses berpikir ilmiah yang merupakan perpaduan dari berpikir
deduktif dan induktif, maka merumuskan hipotesis merupakan langkah penting
yang tidak boleh ditinggalkan.

d) Mengumpulkan Data
Sebagai proses berpikir empiris, keberadaan data dalam proses berpikir
ilmiah merupakan hal yang sangat penting. Sebab, menentukan cara
menyelesaikan masalah sesuai dengan hipotesis yang diajukan harus diajukan
sesuai dengan data yang ada. Kemampuan yang diharapkan pada tahap ini
adalah kecakapan siswa untuk mengumpulkan dan memilah data, kemudian
memetakan dan menyajikan dalam berbagai tampilan sehingga mudah dipahami.
e) Menguji Hipotesis
Berdasarkan data yang dikumpulkan, akhirnya siswa mengumpulkan
hipotesis mana yang diterima dan mana yang ditolak kemampuan yang
diharapkan dari siswa dalam tahapan ini adalah kecakapan menelaah data dan
sekaligus membahasnya untuk melihat hubungannya dengan masalah yang
dikaji. Disamping itu, diharapkan siswa dapat mengambil keputusan dan
mengambil kesimpulan.
f) Menentukan Pilihan Penyelesaian
Merupakan akhir dari proses metode problem based learning.
Kemampuan diharapkan dari tahapan ini adalah kecakapan memilih alternatif
penyelesaian yang memungkinkan dapat dilakukan serta dapat
memperhitungkan kemungkinan yang akan terjadi sehubungan dengan alternatif
yang dipilihnya, termasuk memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada
pilihannya.

Anda mungkin juga menyukai