Anda di halaman 1dari 3

A.

SEJARAH DUSUN RANGKO

Dusun Rangko adalah sebuah dusun yang berada di Desa Boleng, Kecamatan Komodo, Kabupaten
Manggarai Barat. Dusun Rangko merupakan.

kabupaten Manggarai Barat adalah suatu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur,
Indonesia. Kabupaten Mangarai Barat merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Manggarai
berdasarkan Undang Undang No. 8 Tahun 2003. Wilayahnya meliputi daratan Pulau Flores
bagian Barat dan beberapa pulau kecil di sekitarnya, diantaranya adalah Pulau Komodo, Pulau
Rinca, Pulau Seraya Besar, Pulau Seraya Kecil, Pulau Bidadari dan Pulau Longos. Luas wilayah
Kabupaten Manggarai Barat adalah 9.450 km² yang terdiri dari wilayah daratan seluas
2.947,50 km² dan wilayah lautan 7.052,97 km².

B. ASAL USUL DUSUN RANGKO

C.

Nama Rangko berasal dari kata Bugis yang artinya “kering”. Kampung Rangko pertama kali ditemukan
oleh seorang laki-laki yang bernama La Anca. Pada abad ke 18 La Anca masuk ke pulau Bajo bersama
beberapa kelompok migran dari Sulawesi. Sesampainya mereka di pulau Bajo mereka langsung
membangun perkampungan. Setelah beberapa tahun menetap di pulau Bajo, La Anca merasa tempat
itu semakin sempit karena semakin banyak penduduknya. Merasakan hal itu La Anca dan beberapa
orang lainnya berpindah ke daratan Flores, daratan Flores yang didatangi mereka pertama kali adalah
Kampung Ujung (Hotel Marina) Labuan Bajo. Setelah La Anca dan beberapa orang menginjakkan
kakinya ke daratan ini mereka langsung membuat pemukiman. Nama Rangko pertama kali digunakan
pertama kali untuk menamai tempat ini karena pada saat itu tempat ini sangat kering sehingga tempat
ini dinamakan Rangko.

Seiring berjalannya waktu La Anca merasakan bahwa lokasi yang mereka tempati sekarang tidak terlalu
nyaman. Kala itu La Anca mencoba dan beberapa orang kembali menyisiri pantai kea rah timur hingga
mereka singgah di sebuah tempat yang sekarang disebut “Manjarite”. Namun bagi mereka Manjarite
juga tidak terlalu nyaman untuk ditinggali saat itu. La Anca dan rombongan lainnya kembali menelusuri
pesisir pantai tersebut dan berhenti ke sebuah tempat yang sekarang dikenal sebagai Rangko kecil
(Sebelum PLN Rangko). Saat itu mereka merasa bahwa tempat itu yang cocok buat mereka dan mereka
kemudian menyebar ditempat itu dan membangun tempat tinggal mereka. Namun tidak dengan La
Anca, ia kembali menyisir pantai hingga ia berhenti di sebuah tempat yang menurutnya sangat cocok
dijadikan tempat tinggal untuk mereka yang sebagai nelayan, tempat itu adalah “Rangko”.

Setelah merasa nyaman ditempat itu La Anca kemudian teringat dengan La Sahamad, sepupunya yang
tinggal di pulau Bajo. La Anca kemudian pergi menemui La Sahamad, dan berkata “untuk apa tinggal di
sini, di sini tanahnya gundul. Di sana tanhnya masih luas, kemudian La Sahamad mengiyakan ajakan La
Anca dan mereka sama-sama tinggal di kampung Rangko ini.

La Anca memiliki anak yang bernama Hamma, Sae,

Sedangkan La Sahama memiliki keturunan yaitu

Keturuna La Anca ada dua orang, semuanya telah meninggl dunia dan tidak memiliki keturunan lagi.
Sedangkan La Sahamad me

D. ASAL USUL GOA RANGKO

La Anca adalah seorang penduduk pertama yang menempati Dusun Rangko. Beliau adalah orang
pertama yang menemukan keberadaan Gua Rangko. Gua Rangko ditemukan pada tahun 70-an.

Pada suatu hari La Anca pergi berburu Rusa di atas gunung. Ia mendengar suara gonggongan Anjing. Ia
berpikir bahwa suara gonggongan Anjing tersebut ditujukan untuk monyet yang ada di atas pohon,
namun setelah ia mendekati asal suara Anjing tersebut ia tidak mendengar suara monyet. Karna merasa
penasaran La Anca terus mendekati sumber suara Anjing tersebut, sesampainya ia di sumber suara
Anjing tersebut ia melihat seekor Anjing sedang berdiri di depan sebuah goa dan Anjing tersebut
menggonggong rusa yang ada di dalam goa. La Anca yang melihat hal itu langsung masuk ke dalam goa
tersebut dan sesampainya di dalam goa tanpa berpikir panjang La Anca langsung menikam rusa itu
dengan menggunakan pisau yang ia bawa.

Setelah La Anca mendapatkan rusa tersebut ia langsung kembali ke kampung Rangko. Sesampainya di
kampung ia ditanya oleh seorang warga, “dimana kamu mendapatkan rusa tersbut?” lalu La Anca
menjawab “rusa ini saya dapat di dalam goa. Tadi dikejar sama Anjing. Saya pikir rusa ini lari turun ke
laut ternyata masuk ke dalam gua”.

Setelah masyarakat kampung Rangko mengetahui informasi tentang goa tersebut, mereka lalu
mendatanginya. Namun pada saat itu goa tersebut belum terlalu di perdulikan karena masyarakat masih
menganggap bahwa goa tersebut adalah sebuh lubang biasa.

Pada sekitar tahun 90-an goa tesebut mulai dikunjungi kembali. Setiap lebaran goa tersebut ramai
dikunjungi oleh masyarakat Boleng untuk piknik dan mandi-mandi di dalam goa tersebut.

Goa Rangko mulai dipublikasikan pada tahun 2014 oleh 5 orang Mahasiswa. Mereka mengunjungi goa
Rangko dan kemudian goa tersebut foto semenarik mungkin lalu mereka posting ke media sosial.
Setelah diposting ke media sosial banyak orang yang berdatangan ke Dusun Rangko, baik wisatawan
loka hingga mancanegara untuk melihat goa Rangko.

Anda mungkin juga menyukai