Anda di halaman 1dari 35

DUKUNGAN KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI PADA

PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

PROPOSAL LITERATURE REVIEW

OLEH :
RISHA RISNA DEWI
NIM : PO.62.20.1.17.344

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
FEBRUARI 2021
DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI
PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

PROPOSAL LITERATURE REVIEW


Diajukan kepada
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan Program Sarjana Terapan Keperawatan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
FEBRUARI 2021

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Literature Review ini diajukan oleh :

Nama : Risha Risna Dewi


Nim : PO.62.20.1.17.344
Program studi : Sarjana Terapan Keperawatan
Judul Proposal : Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Depresi pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Palangka Raya, …………….. 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Nang Randu Utama, S.Pd., MA. Agnes Dewi Astuti, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom.
NIP. 197310092000031003 NIP. 198006162001122001

KATA PENGANTAR

ii
Puji dan syukur saya ucapkan pada Tuhan yang Maha Esa atas karunia dan
berkat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Proposal dengan judul “Hubungan Dukungan
Keluarga Dengan Tingkat Depresi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2”. Proposal ini
merupakan salah satu syarat dalam proses penelitian pada Program Studi Sarjana
Terapan Keperawatan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya.

Penyusunan proposal Literature Review ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih, yaitu
kepada :

1. Ibu Dhini, M.Kes., selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya.
2. Ibu Ns. Reny Sulistyowati, S.Kep., M.Kep., selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Palangka Raya yang telah memberikan kesempatan dan
dorongan kepada kami untuk menyelesaikan Program Studi Sarjana Terapan
Keperawatan.
3. Ibu Ns. Ester Inung Sylvia, M.Kep., Sp.MB., selaku Ketua Program Studi Sarjana
Terapan Keperawatan yang telah memberikan dan kesempatan kami untuk
menyelesaikan Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan.
4. Ibu Ns. Missesa, M.Kep., Sp.Kep J selaku Ketua Penguji yang telah memberikan
masukan dan saran demi kesempurnaan proposal Literature Review ini.
5. Bapak Dr. Nang Randu Utama, S.Pd., MA., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran dan motivasi dalam
penyusunan proposal Literature Review.
6. Ibu Agnes Dewi Astuti, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom., selaku Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan saran dan motivasi dalam
penyusunan proposal Literature Review
7. Seluruh Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis.
8. Ayah dan Ibu yang telah memberikann doa dan dukungan baik moral maupun material.
9. Teman-teman Prodi Sarjana Terapan Keperawatan reguler IV yang selalu memberikan
semangat, motivasi, dan dukungan dalam menyelesaikan proposal Literature Review
ini.

iii
10.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan proposal Literature
Review.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan penelitian ini karena penulis menyadari dan jauh dari kesempurnaan.
Penulis berharap penelitian ini manfaat bagi pembaca.

Palangka Raya, Februari 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................v
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II METODE.............................................................................................................................................
A. Strategi Pencarian Literatur.......................................................................................................5
B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi.......................................................................................................6
C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas.........................................................................................7
DAFTAR RUJUKAN.......................................................................................................................................

v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kata Kunci Literature Review........................................................................................................
5
Tabel 2.2 Format PICOS dalam Literature Review.......................................................................................
6
Tabel 2.3 Judul Artikel Penelitian yang memenuhi cut off penelitian............................................................
7

vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Air PRISMA...............................................................................................................7

vii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Jurnal 1
LAMPIRAN 2 : Jurnal 2
LAMPIRAN 3 : Jurnal 3
LAMPIRAN 4 : Jurnal 4
LAMPIRAN 5 : Jurnal 5
LAMPIRAN 6 : Jurnal 6
LAMPIRAN 7 : Jurnal 7
LAMPIRAN 8 : Jurnal 8
LAMPIRAN 9 ; Jurnal 9
LAMPIRAN 10 : Jurnal 10

viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika


pankreas tidak dapat menghasilkan hormon insulin yang cukup atau ketika tubuh
tidak efektif menggunakan insulin yang dihasilkan (Meidikayanti et al., 2017).
Diabetes melitus (DM) adalah sebagai suatu penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia karena adanya kelainan sekresi insulin, kerja insulin,
atau kedua-duanya (Soelistijo et al., 2015).
Penyakit metabolik diabetes melitus yaitu suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar
gula dalam darah melebihi normal (70 – 140 mg/dL) (Supriati et al., 2016).
Disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai
akibat dari insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi insulin dapat disebabkan oleh
gangguan produksi insulin oleh sel beta Langerhans kelenjar pankreas atau
disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (Mujabi and
Yuniartika, 2018).
Data yang diperoleh dari World Health Organization (WHO), terdapat 422
juta pasien DM di dunia (Global report on diabetes mellitus, 2016). Prevalensi DM
di Indonesia menurut hasil Riset Kesehatan Daerah (Riskesdas) terus mengalami
kenaikan yaitu dari 1,1% pada tahun 2007 menjadi 2,1% pada tahun 2013
(Riskesdas, 2013). Prevalensi DM di Jawa Tengah juga mengalami kenaikan
setiap tahunnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah melaporkan terdapat
13,6% pasien DM pada tahun 2013, pada tahun 2014 meningkat menjadi 14,96%,
dan pada tahun 2015 kembali meningkat menjadi 16,69% (Dinkes Jateng, 2015).
Prevalensi DM di Kabupaten Kendal mencapai 2.954 orang. Jumlah tersebut
membuat DM menjadi kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) kedua tertinggi
setelah kasus hipertensi (Dinkes Kabupaten Kendal, 2012).

1
2

Penyakit diabetes melitus yang tidak ditangani dengan baik dan tepat dapat
menimbulkan dampak fisiologis maupun pskologis, untuk dampak fisiologis dari
penyakit diabetes melitus yaitu dapat menyebabkan komplikasi pada organ tubuh
seperti mata, jantung, ginjal, pembuluh darah dan saraf yang akan
membahayakan jiwa dari penderita diabetes. Komplikasi yang didapat pada
penderita diabetes melitus yaitu menimbulkan sifat akut maupun kronis.
Komplikasi akut timbul saat terjadi penurunan atau peningkatan kadar glukosa
darah secara tiba-tiba sedangkan komplikasi kronis muncul dengan efek
peningkatan kadar glukosa darah dalam jangka waktu lama. Komplikasi tersebut
dapat menyebabkan pendeknya rentang hidup dari penderita diabetes melitus.
(Schteingart, 2006).
Untuk dampak pskologis dari penyakit diabetes melitus ini yaitu, diantaranya
kecemasan, kehilangan minat, mudah marah, tersinggung bahkan depresi.
Kondisi depresi terjadi akibat faktor fisik dan psikososial yang berhubungan
dengan penyakit atau terapinya. Depresi pada penderita diabetes melitus terjadi
akibat meningkatnya tekanan pasien yang dialami dari penyakitnya yang kronik..
Depresi dapat muncul saat pasien menerima diagnosa diabetes melitus. Mereka
beranggapan bahwa penyakit diabetes melitus akan banyak menimbulkan
permasalahan seperti pengobatan yang mahal, terapi yang lama, dan terjadinya
komplikasi (Handayani dan Dewi, 2009).
Depresi merupakan salah satu masalah terbesar gangguan psikologis pada
pasien DM tipe 2, dengan prevalensi antara 24% hingga 29%. Depresi pada DM
tipe 2 juga sangat berhubungan dengan ketidakmampuan mengkontrol glikemik,
meningkatkan komplikasi, meningkatkan kematian, menurunkan fungsi fisik dan
fungsi pikiran, serta meningkatkan biaya kesehatan. Pasien yang mengalami
depresi tingkat berat terutama karena masalah fisik yang belum teratasi seperti
penyakit DM yang diderita selama bertahun-tahun sehingga tingkat depresi
semakin tinggi. Ditinjau dari tingkat pendidikan, pasien DM dengan pendidikan
rendah dapat lebih mudah mengalami depresi daripada pasien DM yang
berpendidikan menengah atau tinggi hal itu karena kurangnya paparan informasi
3

mengenai pola pengambilan koping stres yang tepat agar terhindar dari depresi.
Pasien DM yang memiliki pekerjaan wiraswasta juga dapat mengalami depresi
tingkat sedang, hal ini karena tingkat persaingan kerja sangat tinggi dan lapangan
pekerjaan kurang memadai serta tunjangan gaji yang kurang. Dengan demikian
untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga sehari-hari kurang dari cukup,
faktor tersebut juga dapat memicu keadaan stres yang berlebihan dan
bermanifestasi kepada depresi (Aminah and Abbas, 2019).
Depresi adalah salah satu bentuk gangguan jiwa pada alam perasaan
(afektif, mood) yang ditandai kemurungan, kesedihan, kelesuan, kehilangan
gairah hidup, tidak ada semangat, dan merasa tidak berdaya, perasaan bersalah
atau berdosa, tidak berguna dan putus asa. Tingkat depresi terdiri dari ringan,
sedang dan berat (Iyus Yosep, 2007).
Depresi yaitu gangguan kejiwaan yang banyak berkaitan dengan penyakit
kronis. Penyebab terjadinya depresi dapat dikarenakan misalnya kurangnya
motivasi yang diberikan keluarga dan bisa juga disebabkan rasa khawatir yang
berlebihan akan terjadinya komplikasi sehingga lama kelamaan akan terjadinya
depresi. Apabila pasien sudah depresi, dapat menyebabkan pasien menjadi tidak
patuh terhadap instruksi dokter, tidak melaksanakan perintah dokter, tidak
melakukan aturan diet akibatnya kadar gula darah tidak terkontrol. Jika kadar gula
darah tidak terkontrol akan meningkatkan resiko terjadinya komplikasi. Kalau
terjadi kadar gula darah tidak terkontrol dan komplikasi, ini akan mempengaruh
kualitas hidupnya (Shunmugam, 2017).
Penelitian Yusra (2011), menyatakan bahwa hasil wawancara dengan lima
orang pasien DM tipe 2, dua orang diantaranya mengatakan sudah bosan dengan
penyakitnya dan merasa telah membebani keluarga, sedangkan tiga pasien
lainnya merasa sulit melakukan ibadah dan kurang diperhatikan keluarganya.
Oleh sebab itu, kondisi penyakit DM tipe 2 menimbulkan masalah psikologis dan
fisik yang berfokus pada pentingnya dukungan orang sekitar terutama keluarga.
Penanganan depresi adalah dengan memberikan perhatian dan dukungan
yang baik bagi penderita diabetes melitus. Mengatasi depresi akan lebih mudah
4

dilakukan dengan adanya bantuan dari keluarga, akan tetapi tidak adanya
keluarga akan dapat menimbulkan bahkan memperburuk depresi itu sendiri.
Dukungan keluarga sangat penting bagi penderita DM karena keluarga adalah
orang terdekat pasien yang dapat membantu agar pasien dapat tetap sehat dan
meningkatkan adaptasi kehidupan mereka. Berbagai bentuk dukungan keluarga
diharapkan dapat mengurangi risiko untuk terjadinya depresi pada pasien
diabetes melitus. Keluarga berperan sebagai motivator, fasilitator sekaligus
sebagai pendamping yang baik dengan begitu penderita diabetes melitus akan
selalu merasa diperhatikan dan diharapkan penderita diabetes melitus mampu
melakukan aktivitas sehari-harinya secara mandiri (Supriati et al., 2016).
Dukungan keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa
kehidupan, sifat dan jenis dukungan berbeda dalam berbagai tahap-tahap siklus
kehidupan. Dukungan dapat diberikan oleh semua orang, tetapi dukungan
keluarga merupakan hal penting bagi anggota keluarga yang sedang sakit.
Dukungan keluarga dapat berupa dukungan sosial internal seperti dukungan dari
suami, istri atau dukungan dari saudara kandung dan dapat juga berupa
dukungan keluarga eksternal diluar keluarga inti. Dukungan keluarga membuat
keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal. Sebagai
akibatnya, hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga (Friedman, dkk.
2010).
Dukungan keluarga yaitu suatu bentuk hubungan interpersonal yang meliputi
sikap, tindakan dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga anggota
keluarga merasa ada yang memperhatikan terutama pada anggota keluarga yang
sakit. Dukungan keluarga diyakini memiliki pengaruh terhadap kualitas hidup
penderita DM, terdapat 4 dukungan keluarga yaitu dukungan emosional,
dukungan instrumental, dukungan penghargaan, dan dukungan informasi.
Keluarga merupakan bagian penting dari seseorang begitu pula dengan penderita
DM. Penderita DM tipe 2 diasumsikan memiliki masa-masa sulit seperti berbenah
diri, sering mengontrol gula darah, pola makan, dan aktivitas Dukungan keluarga
dan kepedulian dari orang-orang terdekat penderita diabetes melitus memberikan
5

kenyamanan, perhatian, kasih sayang, dan motivasi pencapaian kesembuhan


dengan sikap menerima kondisinya. Hal tersebut dapat teramati melalui
ungkapan salah satu penderita diabetes melitus yang menyebutkan bahwa
melalui usahanya serta bantuan dari orang-orang terdekat, penderita tersebut
dapat teratur mengonsumsi obat sesuai dosis yang diberikan dokter (Noviarini et
al 2013).
Solusi dalam hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada
pasien diabetes melitus tipe 2 yaitu melalui berbagai macam bentuk dukungan
yang dapat diberikan keluarga dalam meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes
melitus, mulai dari memperhatikan kondisi pasien, mengingatkan jadwal meminum
obat dan menyuntik insulin pada pasien, serta memberikan perhatian dan kasih
sayang penuh terhadap pasien. Salah satu yang mempengaruhi tingkat depresi
pada pasien diabetes melitus adalah kurangnya dukungan dan perhatian dari
keluarga. Dukungan keluarga yang baik serta kehangatan keluarga dapat
meningkatkan semangat pasien serta mengurangi risiko terjadinya depresi pada
pasien diabetes melitus tipe 2. Hubungan antara dukungan keluarga dengan
tingkat depresi pada pasien diabetes melitus tipe 2 dilakukan agar dapat
mengetahui mengenai intervensi promotif dan preventif yang efektif untuk
mengurangi depresi pada pasien diabetes melitus tipe 2.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka

dirumuskan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana hubungan dukungan

keluarga dengan tingkat depresi pada pasien diabetes melitus tipe 2”

1. Tujuan Umum

Menjelaskan hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada

pasien diabetes melitus tipe 2.


6

2. Tujuan Khusus

a. Menjelaskan dukungan keluarga pada pasien diabetes melitus tipe 2.

b. Menjelaskan tingkat depresi pada pasien diabetes melitus tipe 2.

c. Menjelaskan hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada

pasien diabetes melitus tipe 2.


BAB II

Metodologi Penelitian

A. Strategi Pencarian Literatur

1. Protokol dan Registrasi

Literature review merupakan bentuk daru ulasan, ringkasan dan pemikiran


penulis yang sifat nya menyeluruh mengenai hubungan dukungan keluarga dengan
tingkat depresi pada pasien diabetes melitus tipe 2. Protokol dan evaluasi dari
literatur review akan menggunakan PRISMA checklist untuk menentukan
penyeleksian studi yang telah ditemukan dan disesuaikan dengan tujuan dari
literature review (Nursalam, 2020).

Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas
tidak dapat menghasilkan hormon insulin yang cukup atau ketika tubuh tidak efektif
menggunakan insulin yang dihasilkan (Meidikayanti et al., 2017).

Depresi yaitu gangguan kejiwaan yang banyak berkaitan dengan penyakit


kronis. Penyebab terjadinya depresi dapat dikarenakan misalnya kurangnya
motivasi yang diberikan keluarga dan bisa juga disebabkan rasa khawatir yang
berlebihan akan terjadinya komplikasi sehingga lama kelamaan akan terjadinya
depresi (Shunmugam, 2017).

Depresi adalah salah satu bentuk gangguan jiwa pada alam perasaan
(afektif, mood) yang ditandai kemurungan, kesedihan, kelesuan, kehilangan
gairah hidup, tidak ada semangat, dan merasa tidak berdaya, perasaan bersalah
atau berdosa, tidak berguna dan putus asa. Tingkat depresi terdiri dari ringan,
sedang dan berat (Iyus Yosep, 2007).

Dukungan keluarga yaitu suatu bentuk hubungan interpersonal yang meliputi


sikap, tindakan dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga anggota

7
8

keluarga merasa ada yang memperhatikan terutama pada anggota keluarga yang
sakit (Noviarini et al 2013).

2. Database Pencarian

Pencarian literatur dilakukan pada bulan Januari 2021. Data yang digunakan
pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh bukan dari pengamatan
langsung, akan tetapi diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti-peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang didapat berupa artikel jurnal
bereputasi baik nasional maupun internasional dengan tema yaitu hubungan
dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada pasien diabetes melitus tipe 2.
Pencarian literatur dalam literature review ini menggunakan satu database dengan
kriteria kualitas tinggi dan sedang, yaitu Google Schoolar.

3. Kata Kunci
Pencarian artikel atau jurnal menggunakan kata kunci (AND, or OR) yang
digunakan untuk memperluas atau menspesifikkan pencarian, sehingga
mempermudah dalam penentuan artikel atau jurnal yang digunakan. Kata kunci
dalam literature review ini disesuaikan dengan Medical Subject Heading (MeSH)
dan terdiri dari sebagai berikut:
9

Tabel 1 Kata Kunci Literature Review

Hubungan Keluarga Dukungan Depresi Tingkat Diabetes Melitus Pasien


Hubungan Keluarga Dukungan Depresi Tingkat Diabetes Melitus Pasien
OR OR OR OR OR OR OR
Relasi Relatives Penerimaan Depresif Tahap DMT2 Penderita

B. Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan PICOS framework, yang
terdiri dari:

1. Population/problem yaitu populasi atau masalah yang akan di analisis sesuai


dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review.

2. Intervention yaitu suatu tindakan penatalaksanaan terhadap kasus perorangan atau


masyarakat serta pemaparan tentang penatalaksanaan studi sesuai dengan yang
sudah ditentukan dalam literature review.

3. Comparation yaitu intervensi atau penatalaksanaan lain yang digunakan sebagai


pembanding, jika tidak ada bisa menggunakan kelompok kontrol dalam studi yang
terpilih.

4. Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperoleh pada studi terdahulu yang sesuai
dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review.

5. Study design yaitu desain penelitian yang digunakan dalam artikel yang akan di
review.

Tabel 2 Format PICOS dalam Literature Review


Kriteria Inklusi Eksklusi
Populasi Pasien diabetes melitus Bukan pasien diabetes melitus
Intervensi Intervensi depresi Bukan depresi
Pembanding Tidak ada pembanding
10

Luaran Hubungan dukungan keluarga dengan Tidak dijelaskan hubungan


tingkat depresi pada pasien diabetes dukungan keluarga dengan
melitus tipe 2 tingkat depresi pada penderita
diabetes melitus tipe 2
Desain penelitian Cross-sectional Selain cross sectional
Tahun publikasi 2016-2021 sebelum 2016
Bahasa Indonesia Selain bahasa Indonesia

C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas

1. Hasil Pencarian dan Seleksi Studi

Dari hasil penelusuran jurnal melalui database Pubmed, dan

Google Scholar menggunakan kata kunci MeSH, peneliti memperoleh

3.050 artikel penelitian. Peneliti mendapatkan jurnal yang sesuai

dengan kata kunci tersebut. Hasil pencarian yang sudah didapatkan

kemudian diperiksa duplikasi, diskrining dan yang tidak relevan dengan

topik penelitian dihapus sehingga diperoleh 20 jurnal penelitian .

Assessment yang dilakukan berdasarkan kelayakan terhadap kriteria

inklusi dan eksklusi didapatkan sebanyak 10 jurnal yang bisa

dipergunakan dalam literature review (Nursalam, 2020). Hasil seleksi

studi dapat digambarkan dalam diagram alir berdasarkan PRISMA

(Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta Analyses )

dalam gambar berikut:


11

Identification
Penelitian diidentifikasi melalui database Google Scholar (n = 3.050)

Jumlah artikel penelitian yang terduplikasi dan tidak relavan setelah dihapus
(n = 1.000)
Screening

Artikel
penelitian
Artikel penelitian yang telah disaring (n = 23) yang
dieksklusi
(n = 3 )
Eligibility

Artikel teks lengkap dinilai untuk


kelayakannya (n= 20 )

Artikel penelitian dengan desain


kuantitatif
Included

(n = 10)

Gambar 2.1 Diagram Alir PRISMA


12

2. Penelitian Kualitas

Hasil akhir dari total artikel yang tersedia dan diperoleh

selanjutnya di analisis melalui critical appraisal untuk memenuhi syarat

yang dilakukan oleh para peneliti. Penilaian pada kriteria diberi nilai ya,

tidak, tidak jelas atau tidak berlaku. Pada setiap kriteria dengan skor

“ya” diberi satu poin dan nilai lainnya adalah nol. Setiap skor studi

selanjutnya dihitung dan dijumlahkan. Pada penelitian ini diambil 10

artikel penelitian dengan nilai skor tertinggi yang dianggap memenuhi

kriteria critical appraisal dengan nilai titik cut off yang telah disepakati

oleh peneliti. Pada penelitian ini nilai cut-off nya adalah 50% dari total

pertanyaan pada critical appraisal yang digunakan.

Dari hasil telaah menggunakan critical appraisal dari 10 artikel

penelitian diperoleh artikel yang mencapai skor cut off 50% sebanyak

10 artikel dengan nilai masing-masing skor sebagai berikut:

Tabel 3 Judul Artikel Penelitian yang memenuhi cut off penelitian

Skor
No Judul Penelitian
(Total Skor 10)
1. Hubungan antara diabetes melitus tipe 2 dengan tingkat 8
depresi dan kualitas hidup pasien di RSUD Daya kota
Makasar
2. Hubungan dukungan keluarga Dengan Kualitas Hidup 8
Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Pademawu
3. Hubungan dukungan keluarga dengan kejadian depresi pada 8
pasien diabetes melitus di rumah sakit Muhammadiyah
Gresik
4. Hubungan kadar gula darah dengan tingkat depresi dan 8
aktifitas fisik pada penderIta diabetes melitus
13

5. Dukungan keluarga berpengaruh kualitas hidup pada lansia 8


dengan diagnosa diabetes melitus
6. Gambaran tingkat depresi pasien diabetes melitus di 8
Kabupaten Kendal
7. Hubungan penerimaan diri dengan depresi pada penderita 7
diabetes melitus tipe 2
8. 7
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet
Diabetes Pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Puskesmas Limo Depok
9. Hubungan dukungan sosial dan motivasi dengan perawatan 7
mandiri pada pasien diabetes melitus tipe 2 di poliklinik
penyakit dalam RSUD Mokopido Toli-Toli
10. Dukungan keluarga dan kualitas hidup pasien diabetes 7
melitus

LAMPIRAN 1
14

Critical Appraisal Jurnal 1

Critical Appraisal for Cross Sectional Design


JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Hubungan Antara Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Tingkat Depresi
Dan Kualitas Hidup Pasien Di RSUD Daya Kota Makasar
Penulis : Sitti Aminah , Hartati , Iqraeni Alfirda Abbas
Tahun : 2019
Alamat Artikel :https://www.neliti.com/publications/316539/hubungan-antara-
diabetes-melitus-tipe-2-dengan-tingkat-depresi-dan-kualitas-hidu

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel di √
definisikan dengan jelas
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan secara √
rinci ?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalakan
Apakah kriteria standar yang obyektif digunakan untuk √
mengukur kondisi ?
Apakah factor perancu diidentifikasi ? √
Apakah strategi untuk menangani factor perancu √
dinyatakan ?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan ?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan ? √

LAMPIRAN 2
15

Critical Appraisal Jurnal 2

Critical Appraisal for Cross Sectional Design


JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Diabetes Melitus
Tipe 2 di Puskesmas Pademawu
Penulis : Wulan Meidikayanti , Chatarina Umbul Wahyuni
Tahun : 2017
Alamat Artikel : http://e-journal.unair.ac.id/index.php/JBE/article/viewFile/4914/3892

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel di √
definisikan dengan jelas
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan secara √
rinci ?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalakan
Apakah kriteria standar yang obyektif digunakan untuk √
mengukur kondisi ?
Apakah factor perancu diidentifikasi ? √
Apakah strategi untuk menangani factor perancu √
dinyatakan ?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan ?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan ? √

LAMPIRAN 3
16

Critical Appraisal Jurnal 3

Critical Appraisal for Cross Sectional Design


JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kejadian Depresi Pada Pasien
Diabetes Melitus di Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik
Penulis : Tina Handayani Nasution , Fiqih Andrian Ilmansyah
Tahun : 2016
Alamat Artikel : https://majalahfk.ub.ac.id/index.php/mkfkub/article/view/109

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel di √
definisikan dengan jelas
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan secara √
rinci ?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalakan
Apakah kriteria standar yang obyektif digunakan untuk √
mengukur kondisi ?
Apakah factor perancu diidentifikasi ? √
Apakah strategi untuk menangani factor perancu √
dinyatakan ?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan ?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan ? √
17

LAMPIRAN 4

Critical Appraisal Jurnal 4

Critical Appraisal for Cross Sectional Design


JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Tingkat Depresi Dan Aktifitas
Fisik Pada Penderita Diabetes Melitus
Penulis : M. Faiq Mujabi , Wachidah Yuniartika
Tahun : 2018
Alamat Artikel : https://core.ac.uk/download/pdf/304713768.pdf

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel di √
definisikan dengan jelas
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan secara √
rinci ?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalakan
Apakah kriteria standar yang obyektif digunakan untuk √
mengukur kondisi ?
Apakah factor perancu diidentifikasi ? √
Apakah strategi untuk menangani factor perancu √
dinyatakan ?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan ?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan ? √
18

LAMPIRAN 5

Critical Appraisal Jurnal 5

Critical Appraisal for Cross Sectional Design


JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Dukungan keluarga berpengaruh kualitas hidup pada lansia dengan
diagnosa diabetes melitus
Penulis : Diah Ratnawati , Chandra Tri Wahyudi , Heby Zetira
Tahun : 2019
Alamat Artikel : http://journals.stikim.ac.id/index.php/jiiki/article/view/229

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel di √
definisikan dengan jelas
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan secara √
rinci ?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalakan
Apakah kriteria standar yang obyektif digunakan untuk √
mengukur kondisi ?
Apakah factor perancu diidentifikasi ? √
Apakah strategi untuk menangani factor perancu √
dinyatakan ?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan ?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan ? √
19

LAMPIRAN 6

Critical Appraisal Jurnal 6

Critical Appraisal for Cross Sectional Design


JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Gambaran Tingkat Depresi Pasien Diabetes Melitus Di Kabupaten


Kendal
Penulis : Livana PH , Indah Permata Sari , Hermanto
Tahun : 2018
Alamat Artikel :
http://ejournal.poltekkesternate.ac.id/ojs/index.php/juke/article/view/86

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel di √
definisikan dengan jelas
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan secara √
rinci ?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalakan
Apakah kriteria standar yang obyektif digunakan untuk √
mengukur kondisi ?
Apakah factor perancu diidentifikasi ? √
Apakah strategi untuk menangani factor perancu √
dinyatakan ?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan ?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan ? √
20

LAMPIRAN 7

Critical Appraisal Jurnal 7

Critical Appraisal for Cross Sectional Design


JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Hubungan penerimaan diri dengan depresi pada penderita diabetes
melitus tipe 2
Penulis : Sofiyah
Tahun : 2016
Alamat Artikel : http://ejurnal.mercubuana-
yogya.ac.id/index.php/psikologi/article/view/397

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel di √
definisikan dengan jelas
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan secara √
rinci ?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalakan
Apakah kriteria standar yang obyektif digunakan untuk √
mengukur kondisi ?
Apakah factor perancu diidentifikasi ? √
Apakah strategi untuk menangani factor perancu √
dinyatakan ?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan ?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan ? √
21

LAMPIRAN 8

Critical Appraisal Jurnal 8

Critical Appraisal for Cross Sectional Design


JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Pada
Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Puskesmas Limo
Depok
Penulis : Dayan Hisni , Retno Widowati , Nur Wahidin

Tahun : 2017
Alamat Artikel : http://journal.unas.ac.id/ilmu-budaya/article/view/429

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel di √
definisikan dengan jelas
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan secara √
rinci ?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalakan
Apakah kriteria standar yang obyektif digunakan untuk √
mengukur kondisi ?
Apakah factor perancu diidentifikasi ? √
Apakah strategi untuk menangani factor perancu √
dinyatakan ?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan ?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan ? √
22

LAMPIRAN 9

Critical Appraisal Jurnal 9

Critical Appraisal for Cross Sectional Design


JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Hubungan dukungan sosial dan motivasi dengan perawatan mandiri
pada pasien diabetes melitus tipe 2 di poliklinik penyakit dalam
RSUD Mokopido Toli-Toli
Penulis : Vini Paskalini Rembang , Mario E. Katuuk , Reginus Malara
Tahun : 2017
Alamat Artikel : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/14856

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel di √
definisikan dengan jelas
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan secara √
rinci ?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalakan
Apakah kriteria standar yang obyektif digunakan untuk √
mengukur kondisi ?
Apakah factor perancu diidentifikasi ? √
Apakah strategi untuk menangani factor perancu √
dinyatakan ?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan ?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan ? √
23

LAMPIRAN 10

Critical Appraisal Jurnal 20

Critical Appraisal for Cross Sectional Design


JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross Sectional Studies

Judul Artikel : Hubungan Keputusasaan dengan Depresi pada Pasien Diabetes


Melitus di Padang
Penulis : Rika Sarfika
Tahun : 2019
Alamat Artikel : http://ners.fkep.unand.ac.id/index.php/ners/article/view/232

Ya Tidak Tidak Tidak


jelas berlaku
Apakah kriteria untuk dimasukkan dalam sampel di √
definisikan dengan jelas
Apakah subjek penelitian dan latarnya dijelaskan secara √
rinci ?
Apakah eksposur diukur dengan cara yang valid dan √
dapat diandalakan
Apakah kriteria standar yang obyektif digunakan untuk √
mengukur kondisi ?
Apakah factor perancu diidentifikasi ? √
Apakah strategi untuk menangani factor perancu √
dinyatakan ?
Apakah hasil diukur dengan cara yang dapat √
diandalkan ?
Apakah analisis statistik yang tepat digunakan ? √
24

DAFTAR PUSTAKA
Aminah S. and Abbas I.A., 2019, Jurnal Media Keperawatan : Politeknik Kesehatan
Makassar Jurnal Media Keperawatan : Politeknik Kesehatan Makassar, Jurnal Media
Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar , 10 (02), 55–61.

Friedman. M.M., Bowden V.R., & jones E.G, (2010). Buku ajar keperawatan keluarga:
riset, teori, dan praktik Ed 5. Jakarta: EGC.

Global report on diabetes mellitus. (2016). WHO Library Cataloguing-inPulication


Data. World Health Organization.

Handayani D.Y. and Dewi D.E., 2009, ANALISIS KUALITAS HIDUP PENDERITA
DAN KELUARGA PASCA SERANGAN STROKE (DENGAN GEJALA SISA), psycho idea, 7
(1), 35–44.

Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2013. http://www.depkes.go.id. (Diakses pada


tanggal 24 September 2016).

Meidikayanti W., Wahyuni C.U., Timur J. and Pamekasan K., 2017, HUBUNGAN

DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI

PUSKESMAS PADEMAWU The Correlation between Family Support with Quality of Life

Diabetes Mellitus Type 2 in Pademawu, , (July), 240–252.

Mujabi M.F. and Yuniartika W., 2018, Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Tingkat
Depresi Dan Aktifitas Fisik Pada Penderita Diabetes Mellitus, Jurnal Berita Ilmu Keperawatan,
11 (2), 73–83.

Noviarini N.A., Dewi M.P. and Prabowo H., 2013, Hubungan Antara Dukungan Sosial
dengan Kualitas Hidup pada Pecandu Narkoba yang sedang Menjalani Rehabilitasi, Jurnal
Fakultas Psikologi, 5, 8–9. Terdapat di: file:///C:/Users/net/Downloads/957-2742-1-PB.pdf.

Nursalam, 2020, Penulisan Literature Review dan Systematic Review Pada


Pendidikan Keperawatan/Kesehatan (Contoh) , Priyantini, D., ed., Fakultas Keperawatan
25

Universitas Airlangga, Surabaya.

Shunmugam P., 2017, Hubungan Antara Depresi Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Amplas Medan, Terdapat di:
https://pdfs.semanticscholar.org/a874/f33936852f79474c27d0a944674266fe9187.pdf.

Soelistijo S., Novida H., Rudijanto A., Soewondo P., Suastika K., Manaf A., Sanusi H.,
Lindarto D., Shahab A., Pramono B., Langi Y., Purnamasari D. and Soetedjo N., 2015,
Konsesus Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe2 Di Indonesia 2015 , PB.
PERKENI.

Supriati L., Nasution T.H. and Ilmansyah F.A., 2016, Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Kejadian Depresi Pada Pasien Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Muhammadiyah
Gresik, Majalah Kesehatan FKUB, 3 (4)

Yusra A., 2011, Hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien
diabetes mellitus tipe 2 di poliklinik penyakit dalam rumah sakit umum pusat fatmawati Jakarta,
Tesis, 1–137. Terdapat di: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20280162-T Aini Yusra.pdf.

Yosep Iyus. (2007). Keperawatan Jiwa. Bandung: PT. Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai