Anda di halaman 1dari 9

Diperiksa oleh:

Ujian :  Tengah Semester  Akhir Semester  Susulan


Semester :  Ganjil  Genap  Antara T. A : 2020 / 2021 (20202)
Sifat Ujian :
KMK – Nama Mata Kuliah : MN0033 - Ekonomi Manajerial
 Buka Buku Tutup Buku
Hari / Tanggal : Senin, 14 Juni 2021 Perlengkapan Ujian :
 Kalkulator Tabel
Dosen : Basuki Toto Rahmanto, S.E., M.M., M.Ak.
Berkas Jawaban Ujian:
Waktu Ujian : 14.00 - 16.00 WIB  Softcopy  Tertulis

NIM Mahasiswa : 2019104407 Kelas : 04PAMN


Nama Mahasiswa : Chintya

Perhatikan hal-hal berikut ketika ujian berlangsung:


• Soal terdiri dari 5 soal (total bobot 100%)
• Untuk soal hitungan tunjukkan cara pengerjaannya
• Mahasiswa diperkenankan menjawab dengan diketik ke word atau tulis tangan.
• Jika tulis tangan, jawaban ditulis pada kertas Folio bergaris dengan tulisan yang mudah dibaca lalu di scan
atau foto dengan pencahayaan yang terang, tidak blur, dan foto-foto tersebut dimasukkan dalam 1 file
ekstensi .docx
• File jawaban dikonvert dalam 1 file berformat .pdf
• Save as nama file pdf: Nama _ NIM _ UAS EkoManajerial _
• Jawaban mahasiswa di upload ke leaps dan google classroom sesuai jadwal pelaksanaan UAS

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!


1. (Bobot 20%), Peranan pemerintah dalam perekonomian sangatlah penting.
a. Coba Anda jelaskan apa yang menjadi penyebab pentingnya peranan pemerintah sehingga diperlukan?
dan sebutkan apa saja peranannya!:
b. Sebutkan dan jelaskan apa yang menjadi penyebab kegagalan pemerintah menurut penelitian dari
Hayman (1993)!
c. Peran pemerintah yang sukses dalam hubungannya dengan perekonomian dan masyarakat bisnis di
suatu negara akan menciptakan brand image bagi negara tersebut seperti Singapura yang terkenal
sebagai negara yang sangat probisnis atau Jepang yang terkenal sebagai negara produsen elektronik.
Menurut Anda apakah Indonesia telah memiliki brand image? Jelaskan jawaban Anda wajib disertai
sumber referensinya! (catatan: jika tidak mencantumkan sumber referensi maka point tidak diberikan
maksimal)

2. (Bobot 20%), Mr. Stark seorang CEO mempertimbangkan 2 (dua) proyek independen. Proyek A dan Proyek
B. Pengeluaran kas awal dari Proyek A adalah Rp.500.000.000 dan pengeluaran kas awal proyek B
Rp.700.000.000 Tingkat pengembalian yang disyaratkan dari kedua proyek adalah 10%. Arus kas tahunan
setelah pajak yang diharapkan dari proyek tersebut adalah sebagai berikut :
Tahun Proyek A (Rp) Proyek B (Rp)
1 80.000.000 130.000.000
2 80.000.000 130.000.000
3 80.000.000 130.000.000
4 80.000.000 130.000.000
5 80.000.000 130.000.000
6 80.000.000 130.000.000
Berdasar informasi tersebut Anda diminta membantu Mr. Stark untuk menghitung untuk masing-masing
proyek:

Hal. 1 / 3
a. NPV?
b. PI?
c. Payback periode?
d. IRR?
e. Berdasar jawaban a sampai d, proyek mana yang akan Anda rekomendasikan?

3. (Bobot 20%), Struktur biaya PT Agung Cahya Tanpa Purnama merupakan perusahaan produsen pembuat
cireng jeletot rasa durian terkenal dari Bandung. Struktur biaya dengan kapasitas normal sebanyak 1.000
output, ditunjukkan oleh tabel sbb:
Keterangan Variabel Cost/unit Total Fixed Cost
Biaya bahan langsung 900 0
Biaya Upah langsung 800 0
Biaya Overhead 700 500.000
Biaya pemasaran 500 300.000
Biaya administrasi 200 100.000
Jumlah 3.100 900.000
Berdasar informasi tersebut Anda diminta membantu Agung untuk:
(a) Hitunglah penetapan harga menurut:
✓ Variable costing + markup
✓ Full costing + markup
✓ Variable cost + markup
✓ Full cost + markup
Masing-masing dengan catatan: margin laba sebesar 10% dari biaya rata-rata
(b) Soal sama dengan (a), dengan menambahkan adanya inflasi 6%!

4. (Bobot 20%), Diketahui informasi jumlah penawaran dan permintaan berdasarkan harga yang
ditetapkan untuk produk Cimol Nugget yang dikeluarkan oleh PT. Maunya Enak Terus adalah
sebagai berikut:
Harga Jumlah Penawaran Jumlah Permintaan
(Rp.) (pack) (pack)
55.000 200 180
45.000 170 250
Jika biaya per unit produk adalah Rp. 35.000, hitung:
a. Harga keseimbangan pasar!
b. Laba yang diperoleh!
c. Kontribusi Laba atas Total Revenue!

5. (bobot 20%), Studi Kasus:


Gawat, 91 juta data pengguna Tokopedia yang diduga bocor
bisa diunduh gratis
kontan.co.id, 5 Juli 2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada awal Mei 2020, sekitar 15 juta data Tokopedia dikabarkan bocor. Akun
yang membocorkan juga mengaku memiliki dan akan menjual 91 juta data pengguna Tokopedia. Data yang
sebelumnya siap dijual seharga US$ 5.000 atau sekitar Rp 70 juta itu kini bisa diunduh secara bebas. Pakar
keamanan siber, Pratama Persadha pada Sabtu sore, 4 Juli 2020 menemukan, salah satu anggota pada
sebuah grup Facebook terkait keamanan siber yang berisi hampir 15.000 anggota memberikan link tautan
untuk mengunduh data Tokopedia sebanyak 91 juta secara gratis. Saat Pratama melakukan penelusuran,
link tersebut bersumber pada salah satu akun bernama @Cellibis di forum Raidsforum yang memang sudah
membagikan lebih dulu pada Jumat 3 Juli 2020. Akun tersebut membagikan secara hampir cuma-cuma di
Raidforums yang sebelumnya dia dapatkan dari cara membeli data tersebut di darkweb sebesar US$ 5.000.
Pratama menjelaskan, ini menjadi pelajaran yang sangat berharga. “Tokopedia harus bertanggungjawab
karena data pengguna bocor. Ini membuktikan bahwa Tokopedia benar-benar sudah diretas, tidak seperti
penjelasan Tokopedia sebelumnya yang mengatakan “hanya” terjadi upaya peretasan di platformnya,”
Hal. 2 / 3
kata Pratama yang juga Chairman Communication and Information System Security
Research Center (CISSReC), dalam pernyataan tertulis kepada Kontan.co.id Ahad (5/7). Namun Pratama
menjelaskan, meski data itu gratis, pada saat pengunduhan juga tidak mudah. File ini disimpan di server
Amerika sehingga harus menggunakan VPN dengan IP Amerika. Raidforums memiliki mata uang tersendiri.
Dan semua member yang mendaftar terlebih dahulu bisa menggunakannya. “Member bisa mendepositkan
uang melalui layanan Paypal minimal sebesar 8 euro yang jika dirupiahkan sebesar Rp
130.000 akan mendapatkan 30 credit,” jelas Pratama. Jika sudah membayar, link hosting dari pihak ketiga
akan muncul dan siap diunduh dengan hasil unduhan berbentuk format .zip dengan ukuran data sebesar
9,5 GB. Lalu setelah dilakukan ekstrak file akhir berbentuk .txt sebesar 28,5 GB.
Tapi tidak lantas kita bisa membuka file teks sebesar itu. Harus ada aplikasi khusus semisal ultraedit untuk
bisa membuka nya. “Setelah itu kita bisa melihat data sebanyak 91.174.216 yang berisikan nama lengkap,
nama akun, email, toko online, tanggal lahir, nomor HP, tanggal mendaftar, serta beberapa data yang
terenkripsi berbentuk hash,” ujar Partamna. Lalu dengan mudahnya dengan fitur pencarian, keyword email
atau nomor telepon yang ingin dicari bisa dengan mudah ditemukan. Sampai Ahad 5 Juli 2020 Pukul
10.00 WIB, tautan link untuk mengunduh data 91 juta akun Tokopedia itu masih bisa diakses. Menurut
Pratama hingga saat itu sudah ada 58 anggota yang sudah mengunduhnya. Pada tautan tersebut tertulis
link akan kadaluarsa sampai 5 hari ke depan. Data yang bocor adalah sama dengan awal Mei 2020 lalu, yaitu
data yang diambil per Maret 2020. Tapi ketika Kontan.co.id kembali melakukan pengecekan pukul
18.00 WIB, tautan link itu sudah dihapus. Kendati begitu menurut Pratama, adanya 91 juta data yang bocor
ini membuktikan betapa lemahnya regulasi perundang-undangan kita yang menaungi wilayah siber dan data
pribadi. Sekali lagi, RUU Perlindungan Data Pribadi harus segera diselesaikan dan wajib mengatur sanksi
serta standar teknologi yang dijalankan untuk penyelenggara sistem elektronik.
Tanpa aturan yang tegas setiap penyelenggara sistem elektronik baik negara maupun swasta tidak ada
tekanan untuk menciptakan sistem dan maintenance terbaik. General Data Protection Regulation (GDPR)
memberikan contoh pada kita bagaimana aturan turunannya memberikan list apa saja teknologi yang harus
diaplikasikan. Biila ada kebocoran data akan dilakukan pemeriksaan dan apabila ada hal yang belum
dilakukan maka bisa dikenai tuntutan dengan nilai maksimum 20 juta euro. Kalau data ini jatuh ke tangan
orang yang tidak bertanggung jawab, sangat memungkinkan digunakan sebagai sumber dasar tindakan
kriminal. Data yang sudah beredar ini bisa digunakan untuk tindak kejahatan. “Misalnya telemarketing
palsu. Lalu yang paling berbahaya mengaku dari Tokopedia menelepon calon korban. Karena nama, email
dan nomor seluler jelas valid. Memudahkan para penipu meminta sejumlah uang mengaku dari pihak
manapun termasuk tokopedia,” terang Pratama. Bila para pelaku jago melakukan cracking hash, maka
password memungkinkan diketahui dan selanjutnya bisa terjadi pengambilalihan akun. Hingga
Ahad (5/7) sore, Kontan.co.id belum bisa memperoleh konfirmasi dari Tokopedia. Tapi CEO Tokopedia,
William Tanuwijaya pada saat kebocoran Mei 2020 lalu mengajak pengguna Tokopedia mengikuti anjuran
langkah pengamanan. Seperti mengganti password akun Tokopedia secara berkala. Juga tidak
menggunakan kata sandi yang sama di berbagai platform digital, dan tidak memberikan one time passrword
(OTP) ke pihak lain. (kontan.co.id - Industri)
Pertanyaan:
a. Jelaskan yang dimaksud dengan etika bisnis, dan jelaskan juga mengapa dalam berbisnis perlu
beretika!
b. Berdasarkan artikel yang diberikan, menurut Anda apakah Tokopedia melakukan pelanggaran etika
bisnis? Jika iya, menurut Anda pelanggaran dalam bentuk apa saja? Sebutkan dan jelaskan!
c. Jelaskan yang dimaksud dengan tata Kelola perusahaan, dan sebutkan serta jelaskan prinsip-prinsip
dalam tata Kelola perusahaan!

SELAMAT MENGERJAKAN

Hal. 3 / 3
Lembar Jawaban

1. Jawaban Pertanyaan Nomor 1


a. Penyebab diperlukan peranan pemerintah dalam Perekonomian:
- Terjadinya inflasi dan deflasi menimbulkan perekonomian hancur lebur dan cenderung tidak stabil
selama beberapa tahun.
- Pajak pada barang mengalami peningkatan signifikan, sehingga daya masyarakat untuk memiliki
suatu barang baru menurun.
- Pertumbuhan ekonomi semakin anjlok, diperlukan obligasi dan surat utang negara agar bisa
memulihkan perekonomian seperti sedia kala.
- Terjadinya kegagalan pasar terutama di dalam negeri. Karena bahan bakunya tidak selalu tersedia
dan harga barang jadi kenaikan secara signifikan Peranan Pemerintah dalam Perekonomian:

- Wewenang dan fungsi pemerintahan


- Mendorong dan melindungi dunia usaha
- Memelihara sistem moneter dengan baik
- Hak paten, Hak cipta, Merk dagang dan Monopoli
- Peraturan untuk perusahaan
- Peraturan tentang Monopoli Publik
- Kegiatan usaha dan Perpajakan
b. Kegagalan pemerintah (government failure) Menurut kajian riset Hayman, 1993
a. informasi tidak sempurna
b. pengawasan yang terbatas atas reaksi pihak swasta
c. pengawasan yang terbatas atas perilaku birokrat
d. hambatan dalam proses politik
e. adanya biaya transaksi yang besar
dari yang dimaksud diatas ialah: Kegagalan Pemerintah dalam memberikan pelayanan bagi
dunia bisnis memberikan image negatif suatu negara, yang berdampak terhadap perkembangan
investasi dari negara lain.
c. Indonesia memiliki brand image Bhinneka Tunggal Ika yakni keragaman Budaya, Bahasa, adat
istiadat, suku dan agama dalam suatu bentuk kesatuan kehidupan bermasyarakat. Penilaian
brand image ini diberikan oleh Organisasi Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk bidang
Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) pada Sidang Umum UNESCO ke 39 yang
berlangsung di Markas Besar UNESCO, Paris hingga tanggal 14 November 2017 (source:
https://whc.unesco.org/en/publications/). Inilah yang harus dijaga jangan sampai terpecahkan.
Karena kalau brand ini tidak dijaga, maka Indonesia sudah tidak lagi memiliki brand image

2.
a. NPV
Expected ruturn dari kedua proyek adalah 10%
Proyek A
𝑅𝑝.80.000.000 𝑅𝑝.80.000.000 𝑅𝑝.80.000.000 𝑅𝑝.80.000.000 𝑅𝑝.80.000.000 𝑅𝑝.80.000.000
𝑁𝑃𝑉 = (1.10)¹
+ (1.10)²
+ (1.10)³
+ (1.10)⁴
+ (1.10)⁵ (1.10)⁶
-
Rp. 500.000.000
NPV = [Rp. 72.727.272,72 + Rp. 66.115.702,47 + Rp. 60.105.184,07 + Rp. 54.641.076,42 +
Rp. 49.673.705,84 + Rp. 45.157.914,40] – Rp. 500.000.000
NPV = Rp. 348.420.855,92 – Rp. 500.000.000
NPV = Rp. 151.579.114,08
berdasarkan hitungan NPV bernilai negative sehingga proyek ditolak karena hanya akan
mengurangi kekayaan para pemegang saham.
Hal. 4 / 3
Proyek B
𝑅𝑝.130.000.000 𝑅𝑝.130.000.000 𝑅𝑝.130.000.000 𝑅𝑝.130.000.000
𝑁𝑃𝑉 = (1.10)¹
+ (1.10)²
+ (1.10)³
+ (1.10)⁴
+
𝑅𝑝.130.000.000 𝑅𝑝.130.000.000
(1.10)⁵ (1.10)⁶
- Rp. 700.000.000
NPV = [Rp.118.181.818,18+Rp.107.438.016,52+Rp. 97.670.924,11+
Rp.88.791.749,19+Rp.80.719.771,99+Rp.73.381.610,99] - Rp.700.000.000
NPV = Rp. 566.183.890,89 – Rp.700.000.000
NPV = - Rp. 133.816.109,11
b. PI?
PI Proyek A = $566.183.890,89 : $500.000.000 = 0,696 [ not accepted because PI < 1]
PI Proyek B = $566.183.890,89 : $700.000.000 = 1,132 [accepted because PI < 1]

c. payback periode?
Proyek A
Tahun 0 = - Rp 500.000.000
Tahun 1 = 80.000.000 > - 500.000.000 + 80.000.000 = - 420.000.000
Tahun 2 = 80.000.000 > - 420.000.000 + 80.000.000 = - 340.000.000
Tahun 3 = 80.000.000 > - 340.000.000 + 80.000.000 = - 260.000.000
Tahun 4 = 80.000.000 > - 260.000.000 + 80.000.000 = - 180.000.000
Tahun 5 = 80.000.000 > - 180.000.000 + 80.000.000 = - 80.000.000
Tahun 6 = 80.000.000 > - 80.000.000 + 80.000.000 = 0
PBP = 5 + (180.000.000/80.000.000)
= 5 + 2,25
= 7,25 Tahun
Proyek B
Tahun 0 = - Rp 700.000.000
Tahun 1 = 130.000.000 > - 700.000.000 + 130.000.000 = - 570.000.000
Tahun 2 = 130.000.000 > - 570.000.000 + 130.000.000 = - 440.000.000
Tahun 3 = 130.000.000 > - 440.000.000 + 130.000.000 = - 310.000.000
Tahun 4 = 130.000.000 > - 310.000.000 + 130.000.000 = - 180.000.000
Tahun 5 = 130.000.000 > - 180.000.000 + 130.000.000 = - 50.000.000
Tahun 6 = 130.000.000 > - 50.000.000 + 130.000.000 = 80.000.000
PBP = 6 + (50.000.000/80.000.000)
= 6 + 0,625
= 6,63 Tahun
d. IRR?
Trial Error 10%
Proyek A:
➢ 500.000.000 = [80.000.000 / (1+10%)¹] + [80.000.000 / (1+10%)²] + [80.000.000 / (1+10%)³] +
[80.000.000 / (1+10%)4] + [80.000.000 / (1+10%)5] + [80.000.000 / (1+10%)6]
➢ 72.727 + 66.666 + 61.538 + 57.142 + 53.333 + 50.000
➢ 500.000.000 = 361.406
Proyek B:
➢ 700.000.000 = [130.000.000 / (1+10%)¹] + [130.000.000 / (1+10%)²] + [130.000.000 / (1+10%)³] +
[130.000.000 / (1+10%)4] + [130.000.000 / (1+10%)5] + [130.000.000 / (1+10%)6]
➢ 118.181 + 108.333 + 100.000 + 92.587 + 86.666 + 81.250
➢ 700.000.000 = 587.017
Trial Error 15%
Proyek A:
➢ 500.000.000 = [80.000.000 / (1+15%)¹] + [80.000.000 / (1+15%)²] + [80.000.000 / (1+15%)³] +
[80.000.000 / (1+15%)4] + [80.000.000 / (1+15%)5] + [80.000.000 / (1+15%)6]

Hal. 5 / 3
➢ 69.565 + 61.538 + 55.172 + 50.000 + 45.714 + 42.105
➢ 500.000.000 = 324.094
Proyek B:
➢ 700.000.000 = [130.000.000 / (1+15%)¹] + [130.000.000 / (1+15%)²] + [130.000.000 / (1+15%)³] +
[130.000.000 / (1+15%)4] + [130.000.000 / (1+15%)5] + [130.000.000 / (1+15%)6]
➢ 113.043 + 100.000 + 89.655 + 81.250 + 74.825 + 68.421
➢ 700.000.000 = 527.194
Interpolasi:
Present Value 10% > ICO > Present Value 15%
Proyek A:
361.406 > 500.000.000 > 324.094

0,05 [ x 0,10 $361.406 $ 499.638.594


IRR 500.000.000
X 0,15 $ 324.094
$361.406 - $324.094 = 37.312
X / 0,05 = 499.638.594 / 37.312
X = (499.638.594) (0,05) / 37.312
X = 24.981.929,7 / 37.312 = 669,54%
IRR = 0,10 + (669,54) = 669,64 (Pembulatan 669,6%)

Proyek B:
587.017 > 700.000.000 > 527.194

0,05 [ x 0,10 $587.017 $ 699.412.983


IRR 700.000.000
X 0,15 $ 527.194
$587.017 - $527.194 = $59.823
X / 0,05 = 699.412.983 / 59.823
X = (699.412.983) (0,05) / 59.823
X = 34.970.649,15 / 59.823 = 584,56 (Pembulatan 584,60%)
IRR = 0,10 + (584,60) = 584,70%
Kesimpulan jawaban dari A hingga D (maaf ya pak kalau tidak berurutan ):
Mr.Stark merekomendasikan mengambil proyek B meskipun sebagian jumlah nominal terpaut cukup jauh dari
proyek A, namun investasi jangka panjang terpenuhi dibandingkan dengan proyek A

Hal. 6 / 3
3.
kapasitas normal = 1.000 output
Keterangan Biaya Variabel (V x Q)
Biaya Bahan Langsung 900.000
Biaya Upah Langsung 800.000
Biaya Overhead Pabrik 700.000
Biaya Pemasaran 500.000
Biaya Administrasi 200.000
Total Variabel Cost 3.100.000
Fixed Cost 900.000
Total Cost 4.000.000
Biaya rata-rata/produk (TC/Output produk) 4.000
Margin 10% dari biaya rata-rata 400
A. Variable Costing + markup -> harga = biaya produksi variable + margin laba
= (900 + 800 + 700) + 400 = 2.800 per produk
B. Full Costing + markup -> harga = biaya produksi fungsional + margin laba
= [(900 + 800 + 700) + 900] + 400 = 3.700 per produk
C. Variabel Cost + markup -> harga = biaya variable + margin laba
= (900 + 800 + 700 + 500 + 200) + 400 = 3.500 per produk
D. Full Cost + markup -> harga = biaya rata-rata + margin laba
= [(900 + 800 + 700 + 500 + 200) + 900] + 400 = 4.400 per produk

b. Adanya inflasi 6%
VC/produ Kenaikan VC dari FC/produk Mark Up Harga
k inflasi jual/produk
Variabel costing + markup 2400 2.544 900 400 2.944
Full costing + markup 2400 2.544 900 400 3.844
Variabel cost + markup 3100 3.286 900 400 3.686
Full cost + markup 3100 3.286 900 400 4.586

4.
fungsi penawaran :

170−200 − 30
slope (b) = 45000−55000 = −10.000 = 0,003

𝑃−𝑃1 𝑄−𝑄1
nilai a : 𝑃2−𝑃1 = 𝑄2−𝑄1

𝑃−55.000 𝑄−200
: 45.000−55.000 = 170−200

𝑃−55.000 𝑄−200
: =
− 10.000 −30
-30P + 1.650.000 = - 10.000Q + 2.000.000
-30P = - 10.000Q + 350.000
P = 333.3q - 11.666,6
-333,3Q = -P - 11.666,6

Hal. 7 / 3
Q = 0,003P + 35,003
Q = 35,003 + 0,003P

Fungsi permintaan:

250−180 − 70
slope (b) = 45000−55000 = −10.000 = 0,007

𝑃−𝑃1 𝑄−𝑄1
nilai a : 𝑃2−𝑃1 = 𝑄2−𝑄1

𝑃−55.000 𝑄−180
: 45.000−55.000 = 250−180

𝑃−55.000 𝑄−180
: =
− 10.000 70
: 70P – 3.850.000 = - 10.000Q + 1.800.000
: 70P = - 10.000Q + 5.650.000
P = 142,86 + 80.714,28
142,86Q = -P + 80.714,28
Q = -0,007P + 564,99 (564,984 pembulatan menjadi 564,99)
Q = 564,99 - 0,007P

a. harga keseimbangan pasar


Qd = Qs
564,99 - 0,007P = 35,003 + 0,003P
- 0,007P - 0,003P = 35,003 – 564,99
-0,01p = -530
P = 53.000

Qd = 565,03 - 0,007P = 564,99 - 0,007(53.000) = 194 Unit


Qs = 35,003 + 0,003P = 35,003 + 0,003(53.000) = 194 Unit
harga keseimbangan pasar = Rp. 53.000

b. laba = penerimaan total (TR) – Biaya total (TC)


= (P x Q) – (biaya produk x Q)
= (53.000 x 194) – (35.000 x 194)
= 10.282.000 – 6.790.000
= 3.492.000
Laba yang diperoleh Rp. 3.492.000

c. kontribusi laba atas total revenue


= 3.492.000 / 10.282.000
= 0,339% dibulatkan menjadi 0,034%
Kontribusi Laba Atas Total Revenue Sebesar 0,34%

Hal. 8 / 3
5.
a. Etika Bisnis Adalah merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat
Mengapa Bisnis Perlu Beretika :
1. Karena bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan perlu mempertimbangkan nilai-nilai
manusiawi, apabila tidak akan mengorbankan hidup banyak orang, sehingga masyarakatpun
berkepentinan agar bisnis dilaksanakan secara etis;
2. Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, sehingga
membutuhkan etika sebagai pedoman dan orientasi bagi pengambilan keputusan, kegiatan, dan
tindak tanduk manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya;
3. Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, maka dalam persaingan bisnis
tersebut, orang yang bersaing dengan tetap memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang
semakin profesional justru akan menang.
b. dari artikel yang diatas, menurut pendapat saya melanggar etika bisnis, berupa keamanan data pengguna
(diperjualbelikan). Karena data merupakan salah satu hal sekecil tapi hal tersebut wajib dijaga secara ketat
mungkin karena data tersebut adalah data pribadi dari pengguna Tokopedia, apabila tidak dijaga maka data bisa
kebobolan dan mengakibatkan disalahgunakan untuk hal-hal berbau negatif. Tokopedia merupakan salah satu
contoh pelanggaran etika bisnis, beberapa hari kemudian mereka melakukan improvement besar-besaran untuk
keamanan data.

c. Perusahaan adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang,


pengurus/pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang
kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau
suatu system yang mengendalikan perusahaan
Prinsip-Prinsip Dari Tata Kelola Perusahaan :
1. Transparansi: yaitu ketebukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dalam
mengemukakan informasi materil dan relevan mengenai perusahaan.
2. Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan
kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat
3. Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi sehingga
pengelola perusahaan terlaksana secara efektif.
4. Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan per-
UU-an yang berlaku.
5. Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul
berdasarkan perjanjian dan peratutan per-UU-an yang berlaku.

Hal. 9 / 3

Anda mungkin juga menyukai