Anda di halaman 1dari 7

PERTOLONGAN PERTAMA TERGIGIT ULAR

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen Pembimbing : Yuni sapto ER, M.Kep

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

1. Ade Lia (108118035)


2. Annisa Dwi Agustina (108118036)
3. Farida Wulandari (108118037)

PROGAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH CILACAP

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya serta kesempatan kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Pertolongan perta tergigit ular” ini tepat
pada waktunya. Tidak lupa pula kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
Yuni sapto ER, M.Kep yang telah membimbing kami serta mengajarkan kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan yang
perlu diperbaiki, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya.

Akhir kata kami sampaikan, semoga makalah ini dapat berguna dan membantu proses
pembelajaran bagi kita, terutama bagi kami sebagai penyusun.

Penyusun

Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Menurut Sentra Informasi Keracunan Nasional Badan POM ular merupakan
jenis hewan melata yang banyak terdapat di Indonesia. Ular tersebut memiliki taring
dan bisa yang dapat mematikan mangsanya. Biasanya setelah digigit akan
memunculkan reaksi seperti nyeri lokal, perdarahan, dan memar. Namun, jika gigitan
tersebut tidak segera ditangani maka akan menimbulkan komplikasi berupa cacat fisik
dan gagal ginjal kronis. Gigitan ular yang mematikan ini, perlu kita waspadai dengan
memiliki pengetahuan yang baik tentang cara pertolongan pertama jika itu terjadi.
Pengetahuan yang baik kemungkinan mampu mengurangi angka kematian pada kasus
gigitan ular. Masyarakat sekarang mungkin masih belum dan jarang mengetahui cara
pertolongan pertama jika terkena gigitan ular yang terbaru. Dahulu jika orang terkena
gigitan ular justru dengan disayat, diikat kuat dengan tali bahkan tak jarang dihisap.
Namun saat ini WHO dalam buku yang berjudul “guidelines for management of snake
bites” menerbitkan cara pertolongan pertama jika terjadi gigitan ular. Berupa
menenangkan pasien/korban, immobilisasi dan Pressure Immobilisation (balut tekan).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara melakukan pertolongan perta saat tergigit ular ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pertolongan pertama saat tergigit ular
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERTOLONGAN PERTAMA PADA GIGITAN ULAR


Hal yang paling utama dalam melakukan pertolongan pada korban gigitan ular berbisa
adalah sang penolong tidak boleh Panik dan berusaha menenangkan korban juga agar
tidak ikut panik. Lakukan segala tindakan dengan benar dan cepat (tapi tidak tergesa‐
gesa).
1. Sebagai tindakan pertama kita sebaiknya mengetahui prinsip dasar penanganan
gawat darurat dengan Metode DR CAB (Danger Response Circulation Airways
Breath) :
a. Danger (Bahaya)
Pastikan bahwa posisi penolong dan korban tidak dalam keadaan bahaya.
Singkirkan ular dari sekitar kita, agar mencegah ada gigitan yang kedua atau ketiga.
Posisikan penolong dan korban dalam posisi yang tidak membahayakan dari
berbagai ancaman.
b. Response (Respon)
Ajak bicara sang korban untuk mendapatkan respon, sehingga kita tahu bahwa dia
dalam keadaan sadar dan dapat merespon apa yang kita lontarkan. Setelah itu
mintalah pertolongan dengan berteriak “Tolong!!!”, dan juga menghubungi Unit
Gawat Darurat 118 dan 119, jika dari telpon selular (GSM) bisa menghubungi 112.
c. Circulation (Sirkulasi)
Memastikan sirkulasi darah lancar dengan memastikan ada tidaknya denyut jantung
pada korban. Denyut jantung bisa ditentukan dengan meraba arteri karotis didaerah
leher korban, caranya dengan meletakkan 2‐3 jari (telunjuk dan jari tengah)
ditengah‐tengah leher korban hingga teraba trachea lalu geser ke kiri/kanan kira‐
kira 2‐3 cm tekan dengan lembut 5‐10 detik. Jika denyutan nadi terasa, maka
lanjutkan ke langkah berikutnya yaitu airways.
d. Airways (Jalur Nafas)
Pastikan bahwa sang korban tidak terganggu jalur pernafasannya, jika terjadi
gangguan maka harus dibebaskan jalur nafasnya. Perhatikan posisi leher! Posisi
leher harus tetap lurus agar tidak menganggu jalur pernafasan.
e. Breath (Pernafasan)
Setelah memastikan jalur pernafasannya tidak terganggu, maka selanjutnya kita
harus memastikan bahwa sang korban bernafas dengan normal. Normalnya
manusia akan bernafas 12‐30 kali dalam satu menit. Jika korban tidak bernafas
dengan normal, atau sama sekali tidak bernafas, maka harus diberikan nafas
bantuan atau CPR (Cardiopulmonary Resuscitation)
2. Imobilisasi luka gigitan dan Lakukan pembalutan elastis

Pembalutan dimulai diatas luka gigitan, jangan tutupi luka gigitan, sehingga
memungkinkan untuk melakukan insisi nantinya jika diperlukan. Jangan buka
balutan hingga sampai di Klinik atau Rumah Sakit.
Imobilisasi luka gigitan bisa dilakukan dengan menggunakan bidai, atau papan
yang menyangga tangan/kaki, sehingga tangan/kaki korban tidak banyak bergerak.
3. Tenangkan korban

jangan banyak melakukan aktifitas/gerakan yang menguras tenaga dan


mempercepat detak jantung, karena bisa ular akan semakin cepat menyebar
seiring detak jantung.
4. Kenali ular yang menggigit (LANGKAH VITAL dan PENTING!)

Di Indonesia ini sangat penting dan vital, karena tim medis akan lebih mudah dan
cepat menanganinya jika mengetahui jenis bisanya. Minimnya pengetahuan tim
medis akan jenis ular juga biasanya mempersulit penanganan pada korban.
 Jika dapat mengenali ular, sesuaikan tindakan pertolongan sesuai dengan
karakter efek bisa nya terhadap manusia.
 Jika luka gigitan terdapat dua titik yang nyata, berarti berbisa tinggi

 Jika luka gigitan membentuk huruf U dengan jumlah luka banyak berarti
tidak berbisa.

 Jika tidak dapat mengenali jenis ular, anggap bahwa itu ular yang berbisa
tinggi dan mematikan. Jika anda memiliki telpon selular yang ada
kameranya mungkin anda bisa memotretnya. Hafalkan ciri‐ciri ular
tersebut (warna, bentuk tubuh, bentuk kepala, gerak‐gerik, dan perilaku
khususnya)
5. Jika pertolongan tidak segera datang, sebaiknya anda segera membawa korban
ke Rumah Sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut. Informasikan kepada
tim medis / dokter kronologis yang terjadi, apa yang sudah dilakukan dan ular apa
yang menggigit, serta sudah berapa lama. Biasanya dokter akan melakukan
observasi selama 1x24 jam setelah pasien mendapatkan suntikan antibisa ular dan
yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

CSl Bioplasma ‐ Immunohaematology. CSL Principles of First Aid for Snakebite. 2005.
Victoria

Publisher. 2010. London Menzies School of Health Research. Australian Snakebite

Sudoyo AW, et.al. (ed.) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. 2006. FK UI.

Jakarta. Hlm. 210‐212. Sioux Indonesia. Makalah pengantar : Identifikasi dan

Penanganan Ular di Indonesia. 2011. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai