Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Inhalan adalah substansi atau larutan yang mudah menguap, yang berubah
menjadi gas pada suhu ruangan. Inhalan dapat menguap karena kandungan
hidrokarbonnya, seperti contohnya lem yang dibuka tutupnya maka kandungan
toluene didalamnya akan berubah menjadi gas yang menguap dan menyebabkan lem
mengeras. Beberapa jenis hidrokarbon yang mudah menguap seperti toluene, xilen,
trikloroetilene, trikloroetan, hexane, gasoline, komponen-komponen tersebut
dikelompokkan dalam inhalan yang dipercaya memiliki bahan farmakologis tertentu.

Karena memiliki kandungan farmakologis, jika terhirup oleh manusia maka


dapat menimbulkan efek pada tubuh hingga menyebabkan masalah yang dikenal
sebagai gangguan terkait inhalan (inhalant-related disorders). Dalam Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition (DSM-5), gangguan inhalan ini
dipisahkan dari anestesi inhalan seperti nitrat oksida, golongan amil, butyl, atau
isobutyl. Meski rokok dan kokain termasuk salah satu bahan yang memiliki efek
inhalan, tetapi mereka dimasukkan sebagai kelompok gangguan tersendiri.

Artikel ini akan membahas mengenai gangguan terkait inhalan, yang pada
DSM-5 terdiri dari tiga aspek, pertama gangguan terkait penggunaan inhalan, yatu
gangguan klinis signifikan yang disebabkan oleh masalah inhalasi hidrokarbon yang
mudah menguap, kedua adalah gangguan yang dipicu inhalan, yaitu efek toksik yang
disebabkan oleh terhirupnya inhalan ke dalam tubuh, aspek ketiga adalah gangguan
terkait inhalan tidak spesifik, yaitu pasien yang memiliki dugaan keterlibatan akan
inhalan tetapi tidak memenuhi salah satu dari dua aspek spesifik diatas.

Anda mungkin juga menyukai