Anda di halaman 1dari 6

Penerapan Checklist Keselamatan

Operasi atau Tindakan Beresiko


DISUSUN OLEH :
1.NUKE FITRIA ( 1901017)
2.MALIK UMAR (1901011)
Pengertian penerapan Checklist Keselamatan Operasi (Surgical Safety Checklist)

► Checklist Keselamatan Operasi (Surgical Safety Checklist) merupakan bagian dari Safe
Surgery Saves Lives yang berupa alat komunikasi untuk keselamatan pasien yang
digunakan oleh tim bedah di ruang operasi. Surgical Safety Checklist adalah sebuah daftar
periksa untuk memberikan pembedahan yang aman dan berkualitas pada pasien. Surgical
safety checklist merupakan alat komunikasi untuk keselamatan pasien yang digunakan
oleh tim bedah di ruang operasi. Tim bedah terdiri dari perawat, dokter bedah, anestesi
dan lainnya. Tim bedah harus konsisten melakukan setiap item yang dilakukan dalam
pembedahan mulai dari sign in, time out, sign out sehingga dapat meminimalkan setiap
risiko yang tidak diinginkan (Safety & Compliance, 2012).
Tujuan diciptakannya Save Surgery Saves Lives

► Checklist Keselamatan Operasi (Surgical Safety Checklist) merupakan bagian dari Save
Surgery Saves Lives diciptakan oleh sekelompok ahli Internasional dengan tujuan untuk
meningkatkan keselamatan pasien selama menjalani prosedur bedah di seluruh dunia.
WHO mengidentifikasi tiga fase operasi yaitu sebelum induksi anestesi (sign in), sebelum
sayatan kulit (time out) dan sebelum pasien meninggalkan ruang operasi (sign out)
(Cavoukian, 2009).
Fase-fase operasi yang menerapkan Surgical Safety Checklist

► Dalam pelaksanaan prosedur safety surgical operasi meliputi 3 fase yaitu :


► 1. Pelaksanaan Sign On
2. Pelaksanaan Time Out
► 3. Pelaksanaan Sign Out
► Dasar Hukum Surgical Safety Checklist
► 1. Rekomendasi WHO (World Health Organization) tentang Patient Safety dan Safe Surgical Saves Live
► 2.Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1691/menkes/Per/VIII/2011 tentang keselamatan pasien di rumah sakit yang tertuang dalam Bab IV Pasal
8 ayat 1 dan 2 yang isinya adalah :
► 1). Setiap rumah sakit wajib mengupayakan pemenuhan sasaran keselamatan pasien
► 2). Sasaran keselamatan pasien sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi :
► a. ketepatan identifikasi pasien
► b. peningkatan komunikasi yang efektif
► c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
► d. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
► e. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
► f. Pengurangan resiko pasien jatuh

Kesimpulan

► Surgical Safety Checklist adalah sebuah daftar periksa untuk memberikan pembedahan
yang aman dan berkualitas pada pasien. Surgical Safety Checklist merupakan alat
komunikasi, mendorong teamwork untuk keselamatan pasien yang digunakan oleh tim
profesional diruang operasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan
menurunkan kematian serta komplikasi akibat pembedahan, dan memerlukan persamaan
persepsi antara ahli bedah, anestesi dan perawat juga meningkatan keselamatan pasien di
kamar bedah baik sebelum operasi, selama operasi, dan sesudah operasi.
Saran

► 1. Bagi rumah sakit khususnya di kamar bedah surgery safety checklist sangat bermanfaat
karena melindungi perawat dan tim bedah lainnya karena dapat dijadikan sebagai aspek
legal yang dapat dipertanggungjawabkan karena seluruh kegiatan yang dilakukan pada
pasien akan diverifikasi dan terdokumentasi didalamnya termasuk kegiatan persiapan
pembedahan, seperti informed concent
► 2. Bagi rumah sakit yang sudah menggunakan surgery safety checklist dari WHO agar
melakukan evaluasi dan tetap memotivasi tim agar kondisi apapun tetap menggunakannya.
► 3. Bagi keperawatan akan melindungi perawat bedah yang terlibat didalam tim karena ada
pernyataan khusus yang ditujukan kepada perawat sebagai instrumentator yang akan
diverifikasi persiapan alat dan kelengkapan alat setelah tindakan pembedahan selesai.
► 4. Perlu adanya sosialisasi, dukungan dan keterlibatan semua pihak agar perawat bersama
semua tim yang terlibat mempuyai tujuan, keyakinan dan kerjasama yang baik untuk

Anda mungkin juga menyukai