Anda di halaman 1dari 6

HAK ATAS TANAH DI PERGURUAN TINGGI NEGERI

INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN (ITK)


Oleh: Hairun Nisa – 08171023
Berdasarkan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan (2017), menjelaskan bahwa
Institut Teknologi Kalimantan (ITK) termasuk perguruan tinggi negeri yang memulai proses
perkuliahan pada tahun 2012 di perguruan tinggi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)
dan ITK memiliki fokusan terhadap bidang teknologi dunia industri. Dimana pada tahun
2014 terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 125 Tahun 2014 tentang
Pendirian Institut Teknologi Kalimantan yang menjelaskan mengenai resminya didirikan
perguruan tinggi negeri ITK di lingkungan Kementeran Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi di KM.15 Karang Joang, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur yang
ditetapkan pada tanggal 6 Oktober sebagai hari jadi ITK (SPIN ITK, 2017). Selain itu, pada
Pasal 3, menjelaskan bahwa segala pembiayaan yang diperlukkan bagi penyelenggaraan ITK
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Pemerintah Daerah
dapat membantu dalam pembiayaannya.
Luas lahan ITK yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi sebesar 300 hektar, hal ini
termasuk salah satu dalam pemenuhan pendirian kampus PTN yakni dalam 1 lokasi institut
memiliki luas minimal 30 hektar (Pasal 7 dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 100 Tahun 2016). Selain itu, dalam pendirian
Kampus ITK didirikan dan/atau diselenggarakan oleh pihak Pemerintah, dimana dalam status
lahan ITK adalah hak pakai atas nama pemerintah dengan dibuktikan dokumen tanah atau
sertifikat hak pakai. Dimana dalam sistem hak pakai yang merupakan salah satu hak atas
tanah yang bersifat tetap serta bukan termasuk dari perjanjian sewa-menyewa atau pejanjian
dalam pengolahan tanah yang telah diberikan (Pasal 41 Ayat 1 dalam UUPA).
Sebelumnya dalam pengurusan dan penerbitan sertifikat tersebut membutuhkan jangka
waktu yang relatif lama, disebabkan karena melalui proses perundingan lahan dan/atau
ruislag diantara kedua belah pihak antara pihak PT PLN (Persero) dengan pihak Pemerintah
Provinsi (SPIN ITK, 2017). Berikut disajikan gambar yang merupakan kondisi eksisting
lahan Kampus Institut Teknologi Kalimantan, Karang Joang, Balikpapan Utara, Kota
Balikpapan.
Gambar 1. Kondisi Eksisting Lahan Kampus Institut Teknologi Kalimantan,
Karang Joang, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan
Sumber: Google Earth, 2020; Google Maps, 2020; dan wiroadita28.blogspot.com, 2016
Kampus ITK direncanakan sebagai kampus terbesar di Asia Tenggara dengan memiliki
luas mencapai 300 hektar yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi (dikutip dari itk.ac.id,
2015). Pada tahun 2018, lahan Kampus ITK hanya seluas 60 hektar (sebelumnya merupakan
hasil dari ruislag dengan PT PLN (Persero)) yang diberikan kepada Kemenristekdikti.
Kemudian pada tahun 2018, mendapatkan pendanaan APBN dalam pembangunan Gedung E,
F, dan G, sehingga adanya proses pembebasan lahan ITK dengan saat ini total luas mencapai
160 hektar dan sisa luas lahan ITK sebesar 140 hektar belum diserahkan oleh Pemprov
(Dikutip dari kaltim.tribunnews, 2019).
Hak atas tanah yang ditempati oleh Kampus ITK, yakni tidak memiliki jangka waktu.
Hal ini tergantung kepada kebijakan pemerintah pusat, dimana jika lahan hak atas tanah
dicabut dengan adanya pembubarannya PTN dengan beberapa alasan berdasarkan Pasal 18
dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
100 Tahun 2016. Alasan yang dimaksudkan, yaitu diantaranya karena
a. PTN dinyatakan tidak terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi;
b. perubahan kebijakan Pemerintah dan/atau peraturan perundang-undangan;
c. tidak lagi memenuhi syarat pendirian; dan/atau
d. dikenai Sanksi Administratif berat.
Dalam hal ini sangat bergantung pada kebijakan Pemerintah Pusat yang merupakan
pihak hak pakai atas tanah ITK yang kemudian dihibahkan ke Kemenrestekdikti, yang
sebelumnya merupakan aset Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan diserahkan kepada
Pemerintah Pusat. Diserahkannya kepada Pemerintah Pusat, dikarenakan diawali dengan
rencana pendirian PTN ITK yakni dengan pemikiran dari pemerintah untuk melakukkan
keseimbangan di bidang teknologi pada setiap pulau di Indonesia, sehingga diberi penugasan
kepada Rektor ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) untuk melakukkan penginisiasian
pendirian institut teknologi baru di Kalimantan dan dicanangkan di Kota Balikpapan. Dalam
pengkoordinasiannya dengan Pemerintah Kota Balikpapan yang dapat membantu dalam
pemenuhan prasarana jaringan jalan, jaringan listrik (PLN), dan jaringan air (PDAM), serta
pada pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan menyediakan lahan seluas 300
hektar sesuai dengan permintaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk pendirian PTN
teknik, kemudian dilakukkan pemenuhan persyaratan peraturan perundangan-undangan
dalam pendirian PTN dan yang lain sebagainya (SPIN ITK, 2017).
Pendirian Perguruan Tinggi Negeri Institut Teknologi Kalimatan dalam
pembangunannya dapat dikatakan membutuhkan waktu yang relatif lama. Dapat dilihat dari
sisi pengurusan sertifikat lahan pun cukup membutuhkan waktu yang sangat lama dalam
membebaskan lahan serta belum secara keseluruhan dari luas sebesar 300 hektar yang
dibebaskan kemudian dihibahkan kepada Kemenristekdikti. Dalam hal ini tentu dapat
menjadi hambatan dalam proses pengembangan dan pembangunan kampus ITK. Dari awal
tahun 2012 hingga saat ini (tahun 2020) dalam pengurusan dokumen tanah (sertifikat lahan)
ITK telah mengalami hambatan yang cukup banyak, dimana hingga saat ini hanya sekitar 160
hektar lahan ITK yang dihibahkan dari Pemprov Kaltim kepada Kemeristekdikti dan sisanya
belum dibebaskan (dikutip dari itk.ac.id, 2019).
Selain itu, untuk prasarana jaringan jalan (KM.15) sebagai akses menuju kampus ITK
merupakan milik masyarakat yang melakukkan kerjasama Pemkot dengan menerapkan
sistem hak pinjam pakai. Hal ini tidak dilakukkannya sewa-menyewa ataupun dipungut
biaya, namun jika suatu saat masyarakat tersebut ingin mengambil lahan sebagai akses
tersebut, pemkot harus memberikannya. Sehingga, akan memiliki risiko yang lebih besar di
masa yang akan datang dengan awal tujuan pemerintah maupun keputusan presiden, yakni
mewujudkan peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia serta pemerataan dan
peningkatan mutu pendidikan tinggi di bidang teknologi berbasis industri hanya akan gagal
dan tidak terealisasikan dengan baik.
Solusi dari permasalahan-permasalahan tersebut adalah sebaiknya dari pihak Pemprov
Kaltim dan Pemkot Balikpapan lebih upaya dan terfokus dalam pengurusan pembebasan
lahan ITK termasuk dokumen tanah (sertifikat lahan) maupun pembiayaan APBN/APBD
dalam pembebasan lahan. Kemudian, diberikan secara keseluruhan (luas 300 hektar) kepada
Pemerintah Pusat agar dihibahkan kepada Kementrian Ristekdikti. Hal ini bertujuan untuk
memperlancar dalam pengembangan dan pembangunan kampus ITK secara keseluruhan dan
lebih efisien. Selain itu, untuk merealisasikan keseimbangan di bidang teknologi pada setiap
pulau di Indonesia, salah satunya di Kalimantan dengan fokusan pada dunia industri.

Referensi
Kemeristekdikti. 2016. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 100 Tahun 2016 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran
Perguruan Tinggi Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan
Tinggi Swasta. Jakarta: Sekretariat Negara.
Presiden Republik Indonesia. 1960. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Jakarta: Sekretariat Negara.
Presiden Republik Indonesia. 2014. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 125
Tahun 2014 tentang Pendirian Institut Teknologi Kalimantan. Jakarta: Sekretariat
Negara.
Adita, Wiro. 2016. Sejarah Berdirinya Institut Teknologi Kalimantan (ITK).
http://wiroadita28.blogspot.com/2016/08/sejarah-berdirinya-institut-teknologi_28.html.
[Diakses: 28 Agustuts 2016]
Humas DPRD Prov. 2013. Sertifikat ITK Selesai 22 Agustus. https://dprd-
kaltimprov.go.id/read/news/2013/1520/sertifikat-itk-selesai-22-agustus.html. [Diakses:
15 Agustus 2013]
Humas ITK. 2015. Dari Balikpapan, ITK Ingin Mendunia. https://itk.ac.id/dari-balikpapan-
itk-ingin-mendunia/. [Diakses: 28 September 2015]
Humas ITK. 2018. ITK Rayakan Dies Natalis ke-4. https://itk.ac.id/itk-rayakan-dies-natalis-
ke-4/. [Diakses: 08 Oktober 2018]
Kartono Jino Prayudi, dan Rafan Arif Dwinanto. 2019. Sambut Ibu Kota Baru Indonesia,
Institut Teknologi Kalimantan Tambah Tiga Gedung Kuliah.
https://kaltim.tribunnews.com/2019/09/09/sambut-ibu-kota-baru-indonesia-institut-tek
nologi-kalimantan-tambah-tiga-gedung-kuliah?page=3. [Diakses: 09 September 2019]
Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan. 2017. Laporan Tahunan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2017. Jakarta: RISTEKDIKTI.
Rumengan, Teddy. 2014. Pembebasan Lahan untuk ITK Balikpapan Belum Rampung.
https://kbr.id/nusantara/1022014/pembebasan_lahan_untuk_itk_balikpapan_belum_ram
pung/60932.html. [Diakses: 05 Oktober 2014]
SPIN ITK. 2017. Buku Pandua SPInITK dan Peraturan Akademik ITK 2017/2018.
Balikpapan: Institut Teknologi Kalimantan.
Zubaidah, Siti, dan Budi Susilo. 2019. Walikota Balikpapan Rizal Effendi Ingin Sarana
Kampus ITK Lebih Besar dari ITK dan ITS Surabaya.
https://kaltim.tribunnews.com/2019/10/02/walikota-balikpapan-rizal-effendi-ingin-
sarana-kampus-itk-lebih-besar-dari-itb-dan-its-surabaya?page=all. [Diakses: 02
Oktober 2019]

Anda mungkin juga menyukai