Anda di halaman 1dari 3

TUGAS AKHIR PROGRAM (TAP) ILMU ADMINISTRASI NEGARA

(ADPU–4500)

Penting !
Kerjakanlah soal ujian ini dengan jujur, jika terbukti melakukan kecurangan/contek-mencontek
selama ujian, Anda akan dikenai sanksi akademis berupa pengurangan nilai
atau tidak diluluskan (diberi nilai E).
Apabila terbukti menggunakan JOKI pada saat ujian, semua mata kuliah yang ditempuh
akan diberi nilai E.

A. Petunjuk Menjawab Soal


1. Jawablah pertanyaan dengan cara menganalisis permasalahan yang ditanyakan dengan
menggunakan logika berpikir Anda sendiri berdasarkan konsep dan teori yang relevan.
2. Jika jawaban Anda hanya menyalin konsep, teori, dan atau model yang terdapat dalam
modul/Buku Materi Pokok (BMP), maka jawaban Anda belum memenuhi syarat untuk
dinyatakan lulus.
3. Jawaban Anda akan dinilai berdasarkan 8 (delapan) aspek berikut:
a. Pemahaman terhadap pertanyaan yang diberikan.
b. Pemahaman terhadap isu, masalah, atau pertanyaan kunci yang ditulis dalam kasus.
c. Titik pandang yang digunakan dalam memahami masalah.
d. Pemahaman terhadap informasi yang disajikan dalam kasus.
e. Pemahaman terhadap konsep kunci yang diminta sebagai dasar analisis.
f. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam menganalisis permasalahan.
g. Penafsiran dan kesimpulan.
h. Penyampaian saran/rekomendasi.

B. Kasus
INILAH KALIMANTAN UTARA, PROVINSI KE-34 REPUBLIK INDONESIA
Provinsi Kalimantan Utara atau biasa disingkat Kaltara merupakan pemekaran dari provinsi
Kalimantan Timur. Kaltara yang beribu kota Tanjung Selor dibentuk berdasarkan Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2012 yang ditetapkan pada 25 Oktober 2012. Peresmiannya dilaksanakan oleh
Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden pada 22 April 2013, bersamaan dengan pelantikan Dr. H.
Irianto Lambri sebagai penjabat Gubernur Kaltara.

Potensi tersimpan
Irianto mengungkapkan, Kaltara mempunyai potensi luar biasa. Sebagai gambaran, luas
wilayah Kaltara adalah sekitar 72.567,49 kilometer persegi. Potensi unggulan Kaltara antara lain dari
sektor perkebunan, kelautan dan perikanan, pertanian, peternakan, pertambangan dan wisata.
Kaltara memiliki 4 (empat) kabupaten dan 1 (satu) kota, yaitu Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten
Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan. Suku asli Kaltara adalah
Bulungan, Dayak dan Tidung. Sebagai bagian dari Indonesia, Kaltara menyambut penduduk
pendatang yang antara lain berasal dari Pulau Jawa, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi. Inilah yang
menciptakan harmonisasi dalam keberagaman etnik, budaya, dan agama di Kalimantan Utara.
Keberagaman yang dimiliki Kaltara bukanlah penghalang pengembangan daerah. Justru ini akan
menjadi potensi besar dalam kemajuan tata pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik
apabila dikelola secara cerdas dan proaktif. Lokasi Kaltara terbilang strategis. Secara geografis,
Kaltara berbatasan dengan negeri jiran Malaysia. Kaltara menjadi salah satu wilayah garda depan
Indonesia.
Posisi lokasi seperti ini, menjadikan Kaltara mempunyai tanggungjawab menjaga kadaulatan
negara dengan membangun sektor pertahanan, baik di udara, darat maupun laut.
Pulau Kalimantan identik dengan kawasan Indonesia yang masih hijau berkat area hutan yang cukup
lebat. Demikian pula dengan Kaltara yang memiliki perhatian khusus pada aktivitas konservasi dan
pelestarian kawasan hutan dan area seluas sekitar 23 juta hektar hutan tropis yang melintang di tiga
negara yaitu Malaysia, Brunei dan Indonesia, 72 persennya merupakan wilayah Indonesia dan
mayoritas membentang di wilayah Kaltara. Kawasan hutan ini menjadi penyedia oksigen dunia yang
perlu dilestarikan dan dibudidayakan, dan Kaltara akan menjadi terdepan dalam menjaga warisan
dunia ini.
Strategi
Usia muda tidak memupuskan optimisme Kaltara dalam memajukan daerahnya. Sumber daya
alam yang kaya, lokasi yang strategis, obyek-obyek wisata yang mempesona dimanfaatkan Kaltara
untuk berkontribusi bagi bangsa. Irianto menuturkan Kaltara akan bersiap untuk terus melangkah
maju dengan sistem pemerintahan yang transparan. Kaltara saat ini tengah membangun
kawasannya agar menjadi provinsi yang tangguh dengan kolaborasi optimal dari berbagai sektor
demi menciptakan iklim usaha yang kondusif dan terpercaya.
Dengan menggenggam kata kunci Transparan, Tangguh dan Terpercaya, Kaltara menyimpan
keinginan untuk membuka diri agar semakin dikenal, tidak hanya di Indonesia tetapi di dunia. Tiga
kata kunci tersebut juga menjadi fondasi pengelolaan potensi Kaltara. Kaltara saat ini tengah
berfokus pada program swasembada pangan, perdagangan maritim, energi, dan sumber daya
mineral. Irianto mengharapkan agar Kaltara mampu menarik investor. Potensi yang ditawarkan
kepada investor salah satunya terkait rencana pembangunan Kawasan Industri dan Perdagangan
Internasional (KIPI) di daerah Tanah Kuning, Bulungan. Kawasan ini dinilai sangat strategis karena
berlokasi di jalur pelayaran nasional dan internasional Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang
merupakan pintu gerbang menuju wilayah Asia Pasifik dan Eropa.
Selain itu tersedia lahan untuk pengembangan kawasan industri dan pelabuhan internasional
yang mudah dicapai dengan akses darat. Di antaranya dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di
Kaltara seperti Tanjung Selor, Malinau, dan Tideng Pale. Kawasan ini berbatasan lanagsung dengan
Berau, salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur. Irianto mengatakan
“wilayah ini memiliki kekayaan alam yang sangat besar, dalam waktu 19 bulan, kami berusaha
bergerak cepat untuk mengantarkan Kaltara menjadi provinsi yang mandiri, kuat dan maju”.
Berbagai kemudahan, diberikan kepada pelaku usaha yang berinvestasi di Kaltara, asalkan
memenuhi persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mempermudah dan mempercepat perizinan siap melayani
para investor, SKPD tersebut di antaranya adalah Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan
Terpadu, Dinas ESDM, dan Badan Lingkungan Hidup. “Meskipun saat ini masih dalam kondisi serba
terbatas pelayanan yang baik. Alhamdu lillah, hingga saat ini tidak ada keluhan secara prinsip dari
pelaku usaha yang mengurus perizinan di Pemprov Kaltara,” ujuar Irianto.
Irianto meyakini bahwa optimisme yang diiringi dengan kerja keras dan inovasi akan
membuahkan hasil yang signifikan dalam percepatan pembangunan di Kaltara. Walaupun di satu sisi
Kaltara belum menjadi provinsi yang sepenuhnya maju, Iirianto percaya dengan “berlari”, Kaltara
akan menjadi salah satu provinsi terdepan Indonesia. “Potensi lain yang kami tawarkan di antaranya
peluang untuk mengembangkan usaha di sektor pertanian dan perkebunan, perikanan, sumber daya
energi dan mineral serta pariwisata. Selain itu kami juga paparkan rencana pembangunan di
antaranya infrastruktur jalan dan jembatan, bandara, serta sistem jaringan transportasi kereta api,”
ujarnya.

SUMBER: KOMPAS (11 DESEMBER 2014), diunduh dari


http://otda.kemendagri.go.id/index.php/berita-210?star=30, Januari 2015

NILAI
MAKSIMUM

C. Pertanyaan

1. Provinsi Kaltara sebagai provinsi baru tidak mudah menghadapi perubahan, untuk itu
diperlukan energi ekstra dari seluruh perangkat Pemda yang didukung oleh seluruh elemen
masyarakatnya.
a. Jelaskan minimal 3 (tiga) peran penjabat Gubernur Provinsi Kaltara dalam (10)
pengembangan daerah sebagai salah satu wilayah garda depan Indonesia.
b. Jelaskan minimal 3 (tiga) faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan (06)
kebijakan pemerintah daerah Provinsi Kaltara dalam rencana pembangunan kawasan
industri dan perdagangan internasional (KIPI).

2. Provinsi Kaltara dalam menata dan memajukan wilayahnya agar dapat berhasil dengan (08)
maksimal, diperlukan strategi berupa penggunaan teknologi informasi (IT). Uraikan
dampak utama penggunaan IT bagi administrator pemerintah provinsi!
3. Apabila Anda ditunjuk dalam Tim Pengembangan Pemerintah Provinsi Kaltara, hal-hal apa (10)
saja yang harus mendapat perhatian Anda dalam merencanakan kegiatan intervensi.
Gunakan rencana intervensi dari Miftah Thoha sesuai bahasan dalam wacana!

Total Skor (34)

(disalin oleh: AKBP Purn. H. Susanto, S.IPem, S.Ikom, S.A.P.)

Tanggal Paraf

28/9-07

Anda mungkin juga menyukai