Kelas : SI 6D NIM : 1805022041 Mata kuliah : Tata Tulis Laporan Dosen Pengampu : Isni Khairina, S.Pd., M.Pd.
Contoh kutipan kalimat tidak langsung
1. Mengutip penuturan Prof. Ir. Mohamad Sahari Besari, M.Sc., Ph.D yang bersumber dari catatan mengenai Pidato Pengukuhan Doktor Honoris Causa, pada pemberian gelar Doktor Honoris Causa dalam Ilmu Pengetahuan Teknik Sipil oleh Institut Teknologi Bandung, 25 Maret 1977, Roosseno kecil terobsesi masuk TH Bandoeng, setelah begitu terkesan dan kagum setiap kali melihat kereta api express Betawi-Suroboyo yang melintasi jembatan rangka Kali Madiun. Kenangan indah inilah yang kelak mengobarkan hasrat dalam dirinya untuk membuat jembatan seperti yang dilihatnya semasa kecil. 2. Menurut Tjokorda (Republika, 24 September 1995), metode konstruksi konvensional untuk membangun jalan layang akan semakin ditinggalkan orang. Sebab, cara tersebut sangat mengganggu lalu lintas yang padat di bawahnya selama masa konstruksi. Disinilah alat sederhana Sosrobahu temuan Tjokorda, menawarkan alternatif lain dengan sejumlah keuntungan. 3. Menurut Dr. Drajat Hoedajanto ahli struktur dari Institut Teknologi Bandung ("Sosrobahu Bertumpu di Atas Piring", GATRA, 21 Agustus 2004), Sosrobahu pada landasannya hanya metode sangat sederhana kepada pelaksanaannya (memutar bahu lengan beton jalan layang). Sistem ini cocok dipakai pada elevated toll road (jalan tol layang dalam kota) yang biasanya mengalami faktor yang menghalangi lalu lintas dibawahnya yang pada. Sosrobahu terbukti ada manfaatnya dalam babak pembangunan jalan layang, sangat aplikatif, teruji elok teknis dan ekonomis.
Contoh kutipan kalimat langsung
1. "[Pada 1937] muncul tulisannya yang terkenal sebagai teori syarat tekuk dari Roosseno dalam majalah De Ingenieur in Ned Indie, nomor 11 bulan November. Roosseno memberikan pemecahan secara grafis untuk mengatasi panjang tekuk tiang, guna menyelesaikan masalah portal jembatan,” tulis Eka Budianta dalam Cakrawala Roosseno (2008: 39). 2. “Semenjak saya masih muda saya sudah tertarik pada dunia Teknik. Karena itu sesudah saya lulus AMS (bagian B) saya masuk THS (Technisch Hoogeschool) di Bandung” tutur Roosseno dalam pengantar buku Roosseno Manusia Beton (1987 : v) karya Solichin Salam. 3. ”Sebagai insinyur muda, Roosseno selalu mengutamakan penggunaan beton untuk bangunan teknik sipil karena (ia) berpendapat 'raw material' beton mudah diperoleh di Indonesia sehingga harga bangunan dapat menjadi murah.” (Dr Ir FX Supartono, dalam Pembukaan Seminar Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia, Jakarta, 19 Agustus 2008).