DISUSUN
OLEH :
KEOMPOK 10
MALANG
2021
5
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
Oleh:
KELOMPOK 10
Pada Tanggal:…………………….
Pembimbing kelompok :
Mengesahkan,
Pembimbing Kelompok,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena Rahmat -Nya
sehingga dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “LP ASKEP KELUARGA PADA PASIEN
DENGAN PHBS”.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak atas bimbingan dan masukan yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan tugas
ini.
kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Untuk itu kami mengharapkan
masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan tugas ini. Semoga laporan
kasus ini dapat berguna bagi kita semua.
penulis
7
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang..............................................................................1
Tujuan……….……………….……….. ………………………..2
2.1.2 Etiologi…….............................................................................5
2.3.1 Pengkajian................................................................................28
2.3.4 Implementasi...............................................................................32
2.4 penutup..............................................................................................37
LAMPIRAN (ASKEP)…………………………………………………......…..
9
BAB 1
PENDAHULUAN
Lingkungan sehat adalah suatu keadaan lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
Keadaan perumahan merupakan salah satu factor yang menentukan keadaan hygiene dan
sanitasi lingkungan. Seperti yang dikemukakan WHO bahwa perumahan yang tidak cukup
dan terlalu sempit mengakibatkan pula tingginya kejadian penyakit dalam masyarakat.
Perumahan yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar,
namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah sehat yang layak dihuni. Rumah
sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan sehingga
memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Untuk menciptakan rumah sehat maka diperlukan perhatian terhadap beberapa aspek yang
sangat berpengaruh antara lain : sirkulasi udara yang baik, penerangan yang cukup, air bersih
terpenuhi, pembungan air limbaf diatur dengan baik, bagian-bagian ruang seperti lantai dan
dinding tidak lembab serta tidak terpengaruh pencemaran seperti bau, rembesan air kotor
maupun udara kotor. Sedangkan syarat rumah sehat menurut Winslow yaitu memenuhi
kebutuhan fisiologis, psikologis, harus dapat menghindarkan dari kecelakaan, dan dapat
menghindarkan dari terjadinya penyakit.
Dengan terciptanya lingkungan yang sehat maka penyakit yang diakibatkan oleh masalah
lingkungan dapat dicegah.
1.3 Tujuan
a) Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan PHBS
b) Untuk mengetahui penyebab dari PHBS
c) Untuk mengetahui patofisiologi dari PHBS
d) Untuk Mengetahui asuhan Keperawatan PHBS serta menerapkan proses
keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi kasus asuhan keperawatan keluarga dengan masalah utama PHBS pada
Tn.D
1
0
1.4 Manfaat
Agar menjadi wawasan dan pengetahuan bagi masayarakat dan diharapkan dapat
memberikan manfaat untuk lebih memahami terkait PHBS serta perawatan saat
dirumah dan juga sebagai masukan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat khususnya tim program kunjungan rumah (home care)
atau Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Sasaran PHBS tatanan rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu
pasangan usia subur, ibu hamil dan menyusui, anak dan remaja, usia lanjut dan
pengasuh anak. Indikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau
permasalahan kesehatan. Indikator PHBS rumah tangga yang digunakan yaitu
mengacu kepada standar pelayanan minimal bidang kesehatan ada sepuluh
indikator, yaitu :
Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, dan
tenaga para medis lainnya). Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah
terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan
tambahan makanan atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah berupa
cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi,
sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. ASI pertama berupa
cairan bening berwarna kekuningan (colostrums), sangat baik untuk bayi
karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.
Makan sayur dan buah sangat penting karena sayur dan buah mengandung
vitamin dan mineral yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh
serta mengandung serat yang tinggi. Konsumsi sayur dan buah yang tidak
merusak kandungan gizinya adalah dengan memakannya dalam keadaan
mentah atau dikukus. Merebus dengan air akan melarutkan beberapa vitamin
dan mineral dalam sayur dan buah tersebut. Pemanasan tinggi akan
menguraikan beberapa vitamin seperti vitamin C.
2.1.3 Klasifikasi
Dari sepuluh indikator PHBS maka akan didapatkan empat klasifikasi rumah
tangga yang menjalankan PHBS. Menurut Dinas Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2007 klasifikasi tersebut sebagai berikut 6,7,8 :
Pemeriksaan diagnostic yang bisa dilakukan di dalam PHBS ini yaitu, pemeriksaan
kesehatan secara rutin baik pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, asam urat, gula
darah, cek lab (darah lengkap).
1) Promotif
2) Preventif
2.1.7 Komplikasi
Bagi orang yang tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat akan berisiko
terserang penyakit. Jika perilaku hidup bersih dan sehat ini tidak diterapkan maka
akan berdampak pada timbulnya komplikasi penyakit lain. Komplikasi PHBS dapat
menyebabkan :
1. Diare karena tidak menerapkan cuci tangan yang bersih.
3. Kematian yang disebabkan karena pada saat persalinan tidak ditolong oleh
tenaga kesehatan.
2.2. Konsep Keluarga
1) The Nuclear Family (Keluarga Inti), yaitu keluarga yang terdiri suami,
istri dan anak.
2) The Dyad Family, yaitu keluarga yang terdiri suami dan istri yang hidup
dalam satu rumah tetapi tanpa anak.
3) Keluarga usila, yaitu keluarga yang terdiri dari suatu istri yang sudah tua
dengan sudah memisahkan diri.
4) The Childless Family, yaitu keluarga tanpa anak karena terlambat
menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya. Penyebabnya
adalah karena mengejar karir atau pendidikan yang terjadi pada wanita.
5) The Extended Family (keluarga besar), yaitu keluarga yang terdiri tiga
generasi hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai
paman,bibi, orang tua (kakek dan nenek), keponakan dan lain sebagainya.
6) The Single Parent Family (keluarga duda atau janda), yaitu keluarga yang
terdiri dari suatu orang tua bisa ayah atau ibu. Penyebabnya dapat terjadi
karena proses perceraian, kematian atau bahkan ditinggalkan.
7) Commuter Family, yaitu keluarga dengan kedua orang tua bekerja di kota
yang berbeda, tetapi setiap akhir pekan semua anggota keluarga dapat
berkumpul bersama di salah satu kota yang menjadi tempat tinggal.
8) Multigenerational Family, yaitu keluarga dengan generasi atau kelompok
umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.
9) Kin-network Family, yaitu keluarga dengan beberapa keluarga inti tinggal
dalam satu rumah atau saling berdekatan menggunakan barang-barang
serta pelayanan bersama. Seperti, menggunakan dapur, kamar mandi,
televise, atau telepon bersama.
10) Blended Family, yaitu keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang
menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
11) The Single adult living alone / single adult family, yaitu keluarga yang
terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya (separasi)
seperti perceraian atau di tinggal mati.
b. Keluarga Non-Tradisional
1) The unmarried teenage mother, yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua
terutama ibu dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
2) The stepparent family, yaitu keluarga dengan orangtua tiri.
Menurut friedman (1999), lima fungsi dasar keluarga adalah sebagai berikut :
a) Fungsi Afektif
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
d. Patrilokal
e. Keluarga menikah
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu, yaitu suami dan istri
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga
masing-masing, secara psikologis keluarga tersebut sudah memeliki keluarga
baru. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain :
1) Membina hubungan intim dan kepuasan bersama
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, semetara kebutuhan anak yang lain
juga harus terpenuhi
4) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling repot)
d.Tahap IV keluarga dengan anak usia sekolah (families with school children)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuki sekolah pada usia 6 tahun dan
berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini umumnya keluarga mencapai jumlah
anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Tugas perkembangan
keluarga pada tahap ini antara lain sebagai berikut:
Tahap ini dimulai pada anak saat usia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada
usia 19-20 tahun, pada saat anak meninggalkan rumah orangtuanya. Tujuan keluarga
adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih
besar unutk mempersiapkan diri lebih menjadi dewasa. Tugas perkembangan
keluarga pada tahap ini antara lain sebagai berikut:
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab
mengingat remaja ynag sudah bertambah dewasa dan meningkat
otonominya.
2) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga
3) Membantu orang tua suami dan istri yang sedang sakit dan memasuki masa
tua.
4) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya
5) Menata kembali fasilitasi dan sumber yang ada pada keluarga
6) Berperan suami istri, kakek, dan nenek
7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak- anaknya
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Beberapa pasangan pada fase ini akan
dirasakan sulit karena masalah usia lanjut, perpisahan dengan anak, dan perasaan
gagal sebagai orang tua. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain
sebagai berikut:
1) Mempertahankan kesehatan
Tahap terakhir perkembangan keluarga dimulai pada saat salah satu pasangan
pensiun, berlanjut salah satu pasangan meninggal, sampai keduanya meninggal.
Proses usia lanjut dan pension merupakan realita yang tidak dapat dihindari karena
berbagai proses usia lanjut dan pensiun merupakan realita yang tidak dapat dihindari
karena berbagai proses stressor dan kehilangan yang harus dialami keluarga. Tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain sebagai berikut:
1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
1) Jenis Kelamin
2) Umur
3) Pekerjaan
Semakin sedikit keluarga yang terdapat disuatu rumah tangga maka sering
muncul masalah yang mengarah lima tugas keluarga karena minimnya
komunikasi dalam pengambilan keputusan (Anggara, 2012)
32
6) Pendidikan
Terdapat 2 type keluarga, dimana type keluarga yang pertama adalah type
keluarga tradisional yang terdiri dari 11 jenis type keluarga dan yang kedua
type non-tradisional atau type modern yang terdiri dari 8 type keluarga. Setiap
type keluarga dalam rumah tangga berbeda dengan satu sama lain. Pada
umumya keluarga mengalami kesulitan berkomunikasi dalam sehari-hari,
sehingga untuk memutuskan dan atau mencari solusi dari masalah itu sulit.
e. Agama
Bagian ini menjelaskan tentang tugas keluarga yang belum terpenuhi dan
kendala yang dihadapi oleh keluarga. Pada saat perkembangan yang belum
terpenuhi ini dapat mengakibatkan kondisi pasien mengalami stress sehingga
klien tidak ada keinginan menjaga PHBS
i. Riwayat kesehatan keluarga inti.
1) Karakteristik Rumah
Yaitu jumlah anggota keluarga yang sehat dan fasilitas keluarga yang
menunjang kesehatan (askes, jamsostek, kartu sehat, asuransi, atau yang lain).
Fasilitas fisik yang dimiliki anggota keluarga (peralatan kesehatan), dukungan
psikologis anggota keluarga atau masyarakat, dan fasilitas sosial yang ada
disekitar keluarga yang dapat digunakan untuk meningkatkan upaya
kesehatan.
l. Struktur Keluarga
1) Struktur peran
Menjelaskan nilai atau norma yang dipelajari dan dianut oleh keluarga
1) Fungsi Afektif
Diagnosis keperawatan keluarga yang muncul dapat bersifat actual, resiko dan
sejahtera dengan penjabaran sebagai berikut :
1) Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)
3) Aktivitas kolaboratif
4) Intervensi SIKI
A. Kesimpulan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat .
B.Saran
Diharapkan hasil laporan kasus ini dapat menambah pengetahuan dan dapat dijadikan
sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dalam menerapkan asuhan keperawatan
keluarga khususnya pada pasien dengan yang ada riwayat tekanan darah tinggi
DAFTAR PUSTAKA
https://muslimafiyah.com/beberapa-masalah-kesehatan-yang-sering-muncul-di-
keluarga.html