Kota Palembang
2010
.id
go.
ps
.b
a
kot
ng
ba
em
al
p
://
tp
ht
ISBN : 979.470.390.3
.id
Ukuran Buku : 21 cm x 29,7 cm
go
Jumlah Halaman :IV + 72 halaman
p s.
.b
Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
ta
Penyunting : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
o
gk
Diterbitkan Oleh : BPS Kota Palembang
n
ba
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu gambaran ekonomi daerah yang
memberikan informasi Statistik Ekonomi Makro yang banyak dimanfaatkan oleh birokrasi pemerintah
dalam rangka menyusun kerangka kebijakan pembangunan daerah. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palembang menyusun buku publikasi Produk Domestik
.id
Data yang disajikan dalam Publikasi ini adalah data PDRB atas dasar harga berlaku maupun
go
harga konstan tahun 2000. Kami ucapkan terima kasih kepada instansi terkait yang dapat membantu
p s.
data-data yang diperlukan sehingga publikasi ini dapat diterbitkan.
.b
ta
Akhirnya saran dan kritik yang membangun dari seluruh pemakai data publikasi ini kami harapkan
untuk perbaikan di masa yang akan datang.
o
n gk
ba
m
le
-i-
DAFTAR ISI
Halaman
.id
BAB II RUANG LINGKUP DAN METODOLOGI................................................... 10
go
2.1. Pertanian .......................................................................................... 10
2.2. Pertambangan dan Penggalian....................................................... 12
s.
2.3. Industri Pengolahan ......................................................................... 15
p
2.4. Listrik, Gas dan Air Bersih ................................................................ 17
.b
2.5. Bangunan ........................................................................................ 18
ta
2.6. Perdagangan, Hotel dan Restoran ................................................. 18
2.7.
o
Pengangkutan dan Komunikasi....................................................... 20
gk
2.8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ............................... 24
2.9 Jasa-jasa .......................................................................................... 29
n
ba
- ii -
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Kota Palembang Tahun 2010 ..................... 35
Tabel 2. Struktur Ekonomi Kota Palembang Menurut Sektor Primer, Sekunder dan
Tersier Dengan Migas ....................................................................................... 37
.id
Tabel 5. Sumber-sumber Pertumbuhan PDRB Kota Palembang Menurut Sektoral
go
Dengan Migas ..................................................................................................... 45
s.
Tabel 6. Pendapatan Regional Perkapita Kota Palembang Atas Dasar Harga Berlaku
p
.b
Tahun 2005-2010 ............................................................................................... 47
ta
Tabel 7. Persentase Kenaikan Pendapatan Regional Perkapita dan Inflasi Sektoral
o
Kota Palembang Tahun 2004-2010................................................................... 48
n gk
ba
m
le
pa
://
tp
ht
- iii -
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1. Kontribusi PDRB Kota Palembang Dengan Migas Tahun 2010 ........................ 38
.id
go
p s.
.b
o ta
n gk
ba
m
le
pa
://
tp
ht
- iv -
Pendahuluan 1
PENDAHULUAN
statistik sebagai dasar penentuan strategi dan kebijakan, agar sasaran pembangunan dapat
.id
alembang adalah kota pembangunan, dimana saat ini Palembang sedang giat-
go
melakukan pembangunan berbagai infrastruktur. Selain infrastruktur yang tidak kalah penting
s.
adalah pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi merupakan ukuran untuk menilai
p
.b
kesejahteraan manusia dalam sebuah masyarakat. Pembangunan Ekonomi ini tidak dapat
ta
dipisahkan dari pertumbuhan ekonomi, karena pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu aspek
o
gk
dari pembangunan ekonomi. Fungsi dari pembangunan ekonomi adalah mendorong pertumbuhan
n
ba
data statistik sebagai dasar penentuan strategi dan kebijakan, agar sasaran pembangunan dapat
://
yang telah diambil pada masa-masa yang lalu perlu sumber daya manusia,
dimonitor dan dilihat hasil-hasilnya. Berbagai data sumber daya modal
statistik yang merupakan ukuran kuantitas mutlak dan kewirausahaan
diperlukan untuk memberikan gambaran tentang merupakan faktor-faktor
keadaan pada masa yang lalu dan masa kini, serta yang mempengaruhi
sasaran-sasaran yang akan dicapai pada masa yang pertumbuhan dan
akan datang. Pembangunan ekonomi secara ringkas pembangunan ekonomi
adalah suatu keadaan dimana ada perbaikan
(”Development is a state in which things are improving”) atau secara lengkap Pembangunan
Ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf
dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Dengan perkataan lain, arah dari pembangunan
ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik secara mantap, dan dengan
Untuk mengetahui tingkat dan pertumbuhan pendapatan masyarakat, perlu disajikan statistik
Pendapatan Regional secara berkala, untuk digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan
.id
regional khususnya di bidang ekonomi.
go
Angka-angka pendapatan regional dapat juga dipakai sebagai bahan evaluasi dari hasil
p s.
pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan oleh berbagai pihak, baik pemerintah daerah
.b
maupun swasta.
o ta
Statistik pendapatan regional merupakan indikator ekonomi yang disusun berdasarkan data
gk
statistik lainnya baik produksi maupun ketenagakerjaan. Kualitas statistik pendapatan regional akan
n
ba
ditentukan oleh kualitas dari berbagai jenis data yang berasal dari instansi terkait.
m
Pendapatan regional yang diamati menurut harga tahun dasar (at constant price) akan
le
ekonomi yang sudah dikurangi perubahan harga atau inflasi atas barang dan jasa yang diproduksi.
://
Lebih jauh pertumbuhan ekonomi masing-masing sektor ekonomi akan memberikan indikator bagi
tp
ht
pengguna data untuk mengukur sampai seberapa jauh keberhasilan pemerintah dalam
meningkatkan kontribusi setiap sektor tersebut dalam perekonomian daerah.
Selain itu Pendapatan Regional atas dasar harga konstan akan dapat pula mengukur
keberhasilan pembangunan di suatu daerah, dengan membandingkan pertumbuhan ekonomi
dengan wilayah-wilayah lain. Dengan membandingkan pertumbuhan masing-masing sektor antar
propinsi akan dapat pula mengukur kemajuan setiap daerah.
Pendapatan Regional menurut harga yang berlaku (at current price) akan memberi petunjuk
kontribusi atau pangsa masing-masing sektor dalam data perekonomian daerah. Dengan
mengetahui besarnya kontribusi sektor ekonomi akan dapat pula dipakai oleh pengguna data untuk
menyusun prioritas kebijaksanaan pembangunan daerah. Indikator yang sangat populer dari
pendapatan regional atas dasar harga berlaku adalah apa yang dikenal dengan pendapatan
perkapita (income percapita). Pendapatan perkapita merupakan pendapatan yang diterima oleh
masing-masing penduduk dan bila dibandingkan antar propinsi akan menunjukkan tingkat
Disamping itu pendapatan regional atas dasar harga berlaku akan dapat pula
menggambarkan tingkat inflasi makro yang menunjukkan perkembangan tingkat harga dari seluruh
.id
1.1 PENGERTIAN PENDAPATAN REGIONAL
go
Untuk dapat memudahkan penggunaan data statistik pendapatan regional, beberapa
s.
pengertian yang perlu diketahui antara lain:
p
.b
ta
a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Pasar
o
gk
PDRB atas dasar harga pasar (harga yang berlaku) merupakan penjumlahan nilai tambah
n
bruto (gross value added) dari seluruh sektor perekonomian di dalam suatu wilayah/daerah
ba
m
dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Yang dimaksud dengan nilai tambah adalah
le
selisih nilai produksi (output) dengan biaya antara (intermediate input). Nilai tambah bruto
pa
mencakup komponen faktor produksi: upah dan gaji, bunga modal, sewa tanah, keuntungan,
://
tp
penyusutan, serta pajak tak langsung netto. Faktor pendapatan adalah merupakan balas jasa
ht
faktor produksi yang terdiri dari tenaga kerja (labour), modal (capital), tanah (land), managerial
(1) Segi produksi, merupakan jumlah nilai tambah bruto produksi barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam suatu wilayah/daerah dalam suatu periode
(2) Segi pendapatan, merupakan nilai balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang
ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu,
(3) Segi pengeluaran, merupakan jumlah seluruh pengeluaran yang dilakukan untuk konsumsi
pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan stok dan ekspor netto
(ekspor dikurangi impor) di dalam suatu wilayah/daerah dalam periode tertentu, biasanya
satu tahun.
PDRN atas dasar harga pasar merupakan PDRB yang dikurangi dengan penyusutan
.id
go
(depreciation). Penyusutan dikeluarkan dari PDRB oleh karena aus/susutnya barang modal
s.
selama berproduksi seperti mesin-mesin, peralatan, kendaraan, gedung, dll.
p
.b
c. Produk Domestik Regional Netto (PDRN) Atas Dasar Biaya Faktor
o ta
PDRN atas dasar biaya faktor adalah PDRN dengan harga pasar dikurangi dengan pajak
n gk
tidak langsung ditambah dengan subsidi dari pemerintah. Pajak tidak langsung tersebut terdiri
ba
dari pajak penjualan, bea ekspor, cukai dan pajak tidak langsung lainnya.
m
le
ini akan menaikkan harga barang. Subsidi yang diberikan oleh pemerintah bertujuan untuk
://
tp
membantu para konsumen sehingga harga menjadi turun dan dapat dijangkau oleh daya beli
ht
(purchasing power) masyarakat. Subsidi tersebut terdiri dari subsidi pupuk, subsidi BBM dan
subsidi lainnya. Selisih antara pajak tidak langsung dengan subsidi disebut dengan pajak
langsung netto.
d. Pendapatan Regional
Dari konsep/definisi diatas ternyata bahwa PDRN atas dasar biaya faktor merupakan
jumlah balas jasa faktor-faktor produksi dalam proses produksi, tidak seluruhnya menjadi milik
Sebaliknya PDRN tersebut harus pula ditambah dengan pendapatan yang diperoleh dari
daerah lain. Bila pendapatan penduduk yang masuk (income in flow) dan yang keluar (income
out flow) dapat dicatat dengan pendapatan netto antar wilayah/daerah didapatkan pendapatan
Oleh karena sulitnya memperoleh data pendapatan masuk dan pendapatan keluar dalam
suatu wilayah/daerah maka PDRN atas dasar biaya faktor diasumsikan sama dengan pen-
dapatan regional (produk regional netto) atau dengan kata lain pendapatan netto (pendapatan
.id
e. Pendapatan Perkapita
go
Pendapatan perkapita merupakan pendapatan yang diterima oleh masing-masing
p s.
penduduk. Pendapatan perkapita tersebut diperoleh dengan membagi pendapatan
.b
ta
regional/produk regional netto dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
o
gk
(1) Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar (gross regional domestic product
n
ba
(2) Produk Domestik Regional Netto atas dasar harga pasar (net regional domestic product at
pa
market prices) bila dikurangi pajak tidak langsung netto (pajak tidak langsung dikurang
://
(3) Produk Domestik Regional Netto atas dasar biaya faktor (net regional domestic product at
factor cost) bila ditambah dengan pendapatan netto (pendapatan masuk dikurang
(4) Pendapatan Regional (regional income) bila dikurangi dengan pajak pendapatan
profit), iuran kesejahteraan sosial (social security contribution), ditambah dengan transfer
yang diterima rumahtangga, bunga netto atas hutang pemerintah, akan sama dengan;
(5) Pendapatan Perorangan (personal income) bila dikurangi pajak rumahtangga, transfer yang
Di dalam literatur ekonomi terdapat perbedaan pengertian produk domestik dengan produk
regional. Kenyataan menunjukkan bahwa sebagian dari kegiatan produksi yang dilakukan di
suatu daerah, beberapa faktor produksinya berasal dari wilayah/daerah lain, seperti tenaga
kerja, mesin/alat bahkan modal untuk investasi. Dengan demikian menyebabkan nilai produksi
.id
di wilayah/daerah atau domestik tidak sama dengan pendapatan yang diterima oleh penduduk
go
tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya arus pendapatan yang mengalir antar daerah
s.
(termasuk juga yang mengalir dari/ke luar negeri) pada umumnya terdiri dari upah/gaji, deviden
p
.b
dan keuntungan, akhirnya timbullah perbedaan antara produk domestik dan produk regional.
o ta
Produk regional merupakan produk domestik setelah ditambah pendapatan yang mengalir
n gk
ke dalam wilayah/daerah tersebut, kemudian dikurangi pendapatan yang mengalir keluar
ba
wilayah/daerah. Sehingga dapat dikatakan bahwa produk regional merupakan produk yang
m
le
betul-betul dihasilkan oleh faktor-faktor produksi (tenaga kerja, tanah, modal, managerial) yang
pa
dimiliki penduduk wilayah/daerah yang bersangkutan. Namun karena masih terbatasnya data
://
untuk memantau pendapatan yang mengalir dari/ke luar suatu wilayah/daerah, maka antara
tp
ht
produk domestik dengan produk regional sampai saat ini diasumsikan sama.
terjadi di pasar. Pada umumnya harga tersebut cenderung menaik sehingga pendapatan
regional atas dasar harga yang berlaku dari tahun ke tahun selalu menunjukkan kenaikan.
tidak termasuk lagi pengaruh harga. Pengertian yang umum digunakan para ekonom yaitu
.id
pendapatan yang telah dihilangkan pengaruh inflasinya.
go
Pendapatan regional atas dasar harga berlaku yang telah dikurangi dengan perkembangan
s.
p
inflasi dikenal dengan pendapatan regional atas dasar harga konstan. Pendapatan regional
.b
ta
yang terakhir inilah pada umumnya banyak dimanfaatkan oleh para birokrat, peneliti dan
para ekonom.
o
n gk
1.2 PERUBAHAN TAHUN DASAR
ba
Penyajian PDB maupun PDRB tahun 2009 masih menggunakan tahun dasar 2000. Pada
m
le
tahun 2010 nanti akan diadakan perubahan tahun dasar dari tahun 2000 menjadi tahun 2010.
pa
Hal ini dikarenakan untuk menyempurnakan cakupan perhitungan yang lebih komprehensif
://
tp
karena dalam jangka waktu sepuluh tahun telah terjadi perubahan struktur/bentuk komoditas
ht
Selain itu, perkembangan ekonomi dunia kurun waktu sepuluh tahun yang diwarnai oleh
pertengahan tahun 1997, hadirnya krisis ekonomi berdampak kepada perubahan struktur
perekonomian Indonesia. Sehingga struktur ekonomi tahun 2000 telah berbeda dengan tahun
1993. Untuk itu, pemutakhiran tahun dasar 1993 ke tahun dasar 2000 pada saat itu menjadi
perlu dilakukan agar hasil estimasi PDB maupun PDRB sektoral maupun penggunaannya akan
menjadi realistis, dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap
fenomena pergeseran struktur produksi lintas sektor. Tabel Input-Output tahun 2000 secara
baku juga dipakai sebagai basis bagi penyusunan series baru penghitungan PDB dan PDRB
Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) maupun Indeks Harga Konsumen (IHK) juga
disusun dengan menggunakan tahun dasar yang baru, yaitu tahun 2000. Bahkan sekarang
sudah mulai disusun dengan menggunakan tahun dasar 2007. Penyempurnaan metodologi
berikut perluasan cakupan komoditinya akan menghasilkan suatu series IHPB dan IHK baru
yang akan digunakan sebagai deflator dalam penghitungan estimasi PDB dan PDRB sektoral
.id
go
maupun penggunaan.
s.
Sejalan dengan pergeseran tahun dasar 1993 ke tahun 2000, dan dari tahun 2000 ke
p
.b
tahun 2010 nantinya diharapkan kedua jenis indeks harga tersebut dapat mendukung langkah
o ta
penyempurnaan penghitungan estimasi PDB dan PDRB kedepannya.
n gk
Ketersediaan data dasar (raw data) baik harga maupun volume (quantum) tahun terbaru
ba
(dalam hal ini tahun 2010) secara rinci pada masing-masing sektor ekonomi relative lebih
m
le
lengkap dan berkelanjutan dibandingkan kondisi pada tahun 2000. Hal itu dimungkinkan
pa
yang lebih lengkap dan terinci serta berkesinambungan, diharapkan estimasi PDB dan PDRB
dengan tahun dasar 2010 dapat disusun lebih akurat dan konsisten.
tertuang dalam buku panduan yang baru “Sistem Neraca Nasional” dinyatakan bahwa estimasi
PDB atas dasar harga konstan sebaiknya dimutakhirkan secara periodik dengan menggunakan
tahun referensi yang berakhiran 0 dan 5. Hal ini juga sudah didukung oleh komitmen pimpinan
BPS Negara ASEAN tahun 2000, yang dimaksudkan agar besaran angka-angka PDB dapat
saling diperbandingkan antar Negara dan antar waktu guna keperluan analisis kinerja
perekonomian negara.
Selama ini klasifikasi sektor masih mengacu pada SNA 1993, dimana semua negara
harus menggunakan klasifikasi baru 9 sektor yang terdiri dari sektor Pertanian, Pertambangan
dan Penggalian, Industri Pengolahan, Listrik, Gas dan Air Minum, Bangunan, Perdagangan,
Hotel dan Restoran, Pengangkutan dan Komunikasi, Keuangan, Persewaan dan Jasa
Khusus untuk melihat peranan pemerintah (termasuk pertahanan) dan swasta, maka di-
pisahkan subsektor pemerintahan umum dengan subsektor swasta (terdiri dari jasa sosial ke-
.id
go
masyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi, dan jasa perorangan dan rumahtangga). Jasa
s.
pertanian sebagian dimasukkan ke sektor industri pengolahan, sebagian ke sektor jasa-jasa
p
.b
dan jasa perusahaan. Pengolahan sederhana dari hasil-hasil pertanian masuk ke sektor
ta
industri pengolahan.
o
gk
Klasifikasi tersebut dipakai secara serentak untuk penerbitan publikasi PDRB 2008 seri
n
ba
RUANG LINGKUP
DAN METODOLOGI
Proses Penghitungan PDRB dilakukan secara teliti sektor demi sektor, dimana masing-masing
sektor terdiri atas beberapa sub sektor untuk mengetahui nilai tambah yang dihasilkan di tiap-tiap
sektor
Dalam bab ini akan diuraikan secara sektoral mengenai ruang lingkup dan definisi dari
.id
masing-masing sektor dan sub sektor, cara-cara perhitungan Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas
go
dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000, serta sumber datanya.
p s.
2.1 Pertanian
.b
ta
2.1.1 Tanaman Bahan Makanan
o
gk
Sub sektor ini mencakup komoditi bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon,
n
ba
Sub sektor ini mencakup semua jenis kegiatan tanaman perkebunan yang diusahakan baik
ht
oleh rakyat maupun oleh perusahaan perkebunan. Komoditi yang dicakup meliputi antara
lain cengkeh, jahe, jambu mete, jarak, kakao, karet, kapas, kapuk, kayu manis, kelapa,
kelapa sawit, kemiri, kina, kopi, lada, pala, vanili, serat karung, tebu, tembakau, teh serta
Sub sektor ini mencakup semua kegiatan pembibitan dan budidaya segala jenis ternak dan
peternakan. Jenis ternak yang dicakup adalah sapi, kerbau, kambing, babi, kuda, ayam,
itik, telur ayam, telur itik, susu sapi serta hewan peliharaan lainnya.
2.1.4 Kehutanan
Sub sektor ini mencakup kegiatan penebangan segala jenis kayu serta pengambilan daun-
daunan, getah-getahan dan akar-akaran, termasuk juga kegiatan perburuan. Komoditi yang
dicakup meliputi kayu gelondongan (baik yang berasal dari hutan rimba maupun hutan
.id
budidaya), kayu bakar, rotan, arang, bambu, terpentin, gondorukem, kopal, menjangan,
go
babi hutan, serta hasil hutan lainnya.
p s.
.b
2.1.5 Perikanan
o ta
gk
Sub sektor ini mencakup semua kegiatan penangkapan, pembenihan dan budidaya segala
n
jenis ikan dan biota air lainnya, baik yang berada di air tawar maupun di air asin. Komoditi
ba
m
hasil perikanan antara lain seperti ikan tuna dan jenis ikan laut lainnya, ikan mas dan jenis
le
ikan darat lainnya, ikan bandeng dan jenis ikan air payau lainnya, udang dan binatang
pa
berkulit keras lainnya, cumi-cumi dan binatang lunak lainnya, rumput laut serta tumbuhan
://
tp
laut lainnya.
ht
Jasa pertanian merupakan jasa-jasa khusus yang diberikan untuk menunjang kegiatan
ekonomi pertanian berdasarkan suatu pungutan atau kontrak tertentu. Termasuk dalam
jasa pertanian adalah penyewaan alat pertanian dengan operatornya dengan syarat
pengelolaan dan resiko usaha tersebut dilakukan secara terpisah. Dalam penghitungan
nilai tambah sektor pertanian, secara konsep nilai tambah jasa pertanian ini terdistribusi
pada masing-masing sub sektor (misalnya jasa dokter hewan pada sub sektor peternakan,
jasa memetik kopi pada sub sektor perkebunan). Akan tetapi karena sampai saat ini belum
didapat informasi yang lengkap tentang jasa pertanian, maka untuk alasan praktisnya nilai
tersebut dianggap terwakili dalam besarnya persentase mark-up untuk tiap-tiap sub sektor
pertanian.
Pendekatan yang digunakan dalam memperkirakan nilai tambah sektor pertanian adalah
melalui pendekatan dari sudut produksi. Pendekatan ini didasarkan pada pertimbangan
.id
Secara umum, nilai output setiap komoditi diperoleh dari hasil perkalian antara produksi
go
yang dihasilkan dengan harga produsen komoditi bersangkutan. Menurut sifatnya, output
p s.
dibedakan atas dua jenis yaitu output utama dan output ikutan. Disamping itu diperkirakan
.b
ta
melalui besaran persentase pelengkap yang diperoleh dari berbagai survei khusus. Total
o
gk
output suatu sub sektor merupakan penjumlahan dari nilai output utama dan ikutan dari
n
seluruh komoditi ditambah dengan nilai pelengkapnya. Nilai Tambah Bruto (NTB) suatu sub
ba
sektor diperoleh dari penjumlahan NTB tiap-tiap komoditi. NTB ini didapat dari
m
le
pengurangan nilai output atas harga produsen terhadap seluruh biaya-biaya antara, yang
pa
dalam prakteknya biasa dihitung melalui perkalian antara rasio NTB terhadap output
://
tp
komoditi tertentu. Untuk keperluan penyajian data NTB atas dasar harga konstan 2000
ht
(2000=100), digunakan metode revaluasi, yaitu metode dimana seluruh produksi dan
biaya-biaya antara dinilai berdasarkan harga tahun dasar 2000. Khusus untuk sub sektor
diperoleh melalui suatu rumus persamaan yang menggunakan tiga peubah, yakni:
banyaknya ternak yang dipotong ditambah selisih populasi ternak dan selisih antara ekspor
Seluruh jenis komoditi yang dicakup dalam sektor pertambangan dan penggalian,
dikelompokkan dalam tiga sub sektor, yaitu pertambangan minyak dan gas bumi (migas),
.id
penyiapan pengeboran, penambangan, penguapan, pemisahan serta penampungan
go
untuk dapat dijual atau dipasarkan. Komoditi yang dihasilkan adalah minyak bumi,
p s.
kondensat dan gas bumi. Metode penghitungan yang digunakan adalah pendekatan
.b
ta
produksi. Output atas dasar harga berlaku, diperoleh melalui perkalian antara kuantum
o
gk
barang yang dihasilkan dengan harga per unit produksi pada masing-masing tahun. NTB
n
atas dasar harga berlaku diperoleh dengan mengalikan output tersebut dengan rasio
ba
NTB terhadap output pada masing-masing tahun. Sedangkan output atas dasar harga
m
le
konstan 2000 diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan kuantum barang yang
pa
dihasilkan pada masing-masing tahun dengan harga per unit produksi pada tahun 2000.
://
tp
Melalui perkalian antara output dengan rasio NTB terhadap output tahun 2000 diperoleh
ht
benda padat, baik di bawah maupun di atas permukaan bumi serta seluruh kegiatan
lainnya yang bertujuan untuk memanfaatkan bijih logam dan hasil tambang lainnya. Hasil
dari kegiatan ini adalah batubara, pasir besi, bijih timah, bijih nikel, ferro nikel, nikel
mates, bijih bauksit, bijih tembaga, bijih emas dan perak, bijih mangan, belerang, yodium,
Untuk memperoleh output beberapa komoditi tambang seperti batubara, bijih bauksit,
bijih timah, bijih tembaga, bijih nikel, ferro nikel, nikel mates, bijih emas dan bijih perak
tetap digunakan metode pendekatan produksi. Cara yang digunakan untuk memperoleh
output dan NTB atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000 ditempuh
cara yang sama dengan cara yang digunakan pada sub sektor pertambangan migas,
yaitu revaluasi.
Untuk memperoleh output dan NTB komoditi pasir besi, bijih mangan dan belerang
.id
2.2.3 Penggalian
go
Sub sektor ini mencakup penggalian dan pengambilan segala jenis barang galian seperti
ps.
batu-batuan, pasir dan tanah yang pada umumnya berada pada permukaan bumi. Hasil
.b
ta
dari kegiatan ini adalah batu gunung, batu kali, batu kapur, koral, kerikil, batu karang,
o
gk
batu marmer, pasir untuk bahan bangunan, pasir silika, pasir kwarsa, kaolin, tanah liat,
n
Termasuk dalam sub sektor penggalian adalah komoditi garam kasar. NTB atas dasar
m
le
harga konstan 2000 diperoleh dengan mengalikan output dengan rasio NTB output
pa
tahun 2000. Output harga berlaku diperoleh melalui perkalian antara output atas dasar
://
tp
harga konstan 2000 dengan indeks harga perdagangan besar (IHPB) garam
ht
(2000=100). Dengan mengalikan output atas dasar harga berlaku tersebut dengan rasio
NTB terhadap output pada masing-masing tahun, diperoleh NTB atas dasar harga
berlaku.
Output komoditi penggalian lainnya atas dasar harga konstan 2000 diestimasi melalui
pergeseran output tahun 1993 menjadi output tahun 2000, dengan menggunakan
perubahan output sektor bangunan atas dasar harga konstan (1993=100). Lalu output ini
dikalikan dengan rasio NTB terhadap output tahun 2000. Output harga berlaku diperoleh
setelah output atas dasar harga konstan 2000 dikalikan dengan indeks HPB penggalian
(2000=100). Selanjutnya untuk memperoleh NTB atas dasar harga berlaku, output ini
Seperti halnya pada seri tahun dasar 1993, industri pengolahan dibedakan atas dua
kelompok besar yaitu pertama industri pengolahan minyak dan gas bumi (migas), kedua
Pengilangan minyak bumi meliputi produk LPG yang dihasilkan oleh pengilangan gas
.id
alam. Pendekatan penghitungan output untuk sub sektor ini menggunakan pendekatan
go
produksi. Output atas dasar harga berlaku adalah merupakan perkalian antara produksi
p s.
dengan harga untuk masing-masing tahun, sedang atas dasar harga konstan
.b
ta
digunakan cara revaluasi, yaitu produksi pada masing-masing tahun dikalikan dengan
o
gk
harga pada tahun dasar. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari output atas
n
dasar harga berlaku dikalikan dengan rasio NTB untuk masing-masing tahun, sedang
ba
untuk NTB atas dasar harga konstan dikalikan dengan rasio NTB pada tahun dasar.
m
le
pa
Sejak tahun 1993 industri pengolahan tanpa migas disajikan menurut dua digit kode
ht
Klasifikasi Lapangan Usaha Industri (KLUI) yaitu industri makanan, minuman dan
tembakau (31); industri tekstil, pakaian jadi dan kulit (32); industri kayu, bambu dan
rotan (33); industri kertas dan barang dari kertas (34); industri kimia dan barang-barang
dari kimia dan karet (35); industri barang galian bukan logam (36); industri logam dasar
(37); industri barang dari logam, mesin, dan peralatannya (38); dan industri pengolahan
lainnya (39).
Didalam perhitungan pada tahun dasar 2000=100 digunakan sebagai acuan adalah
Tabel Input-Output Indonesia tahun 2000 sehingga semua kode KLUI yang dimulai
Seperti halnya pada seri tahun dasar 1993, maka pada industri pengolahan tanpa
migas ini juga dibedakan atas tiga bagian yaitu: industri pengolahan tanpa migas besar
se2 (tenaga kerja > 20 orang), industri pengolahan tanpa migas kecil (tenaga kerja 5 -
19 orang) dan industri pengolahan tanpa migas kerajinan rumahtangga (tenaga kerja <
4 orang).
dihitung lebih dahulu, kemudian setelah dikurangi dengan biaya antara diperoleh
.id
nilai tambah brutonya. Pada prinsipnya metode estimasi yang digunakan, baik
go
pada seri lama maupun seri baru tidak berbeda yaitu menggunakan cara inflasi
p s.
untuk menghitung atas dasar harga berlaku dan cara ekstrapolasi untuk
.b
ta
menghitung atas dasar harga konstannya.
o
gk
- Industri Kecil dan Kerajinan Rumahtangga
n
Pada prinsipnya cakupan dan definisi kegiatan Industri Kecil dan Kerajinan
ba
Besar/Sedang tanpa Migas. Perbedaannya terletak pada jumlah tenaga kerja yang
pa
Industri Kecil jika tenaga kerjanya berjumlah antara 5 sampai 19 orang. Sedangkan
ht
output dan NTB sub sektor ini diperbaiki dengan menggunakan pendekatan tenaga
kerja, yang dihitung secara rinci menurut kegiatan industri yang dikelompokkan
2.4.1 Listrik
Kegiatan ini mencakup pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik, baik yang
Daerah dan listrik yang diusahakan oleh swasta (perorangan maupun perusahaan),
dengan tujuan untuk dijual. Listrik yang dibangkitkan atau yang diproduksi meliputi
.id
go
listrik yang dijual, dipakai sendiri, hilang dalam transmisi, dan listrik yang dicuri.
s.
Metode penghitungan untuk seri 2000 pada sub sektor ini adalah sama dengan metode
p
.b
penghitungan yang dipakai pada seri 1993 yaitu dengan menggunakan pendekatan
ta
produksi.
o
n gk
2.4.2 Gas Kota
ba
Kegiatan ini meliputi pengolahan gas cair, produksi gas dengan karbonasi arang atau
m
le
dengan pengolahan yang mencampur gas dengan gas alam atau petroleum atau gas
pa
lainnya, serta penyaluran gas cair melalui suatu sistem pipa saluran kepada rumah
://
Metode penghitungan untuk seri 2000 pada sub sektor ini adalah sama dengan metode
penghitungan yang dipakai pada seri 1993 yaitu dengan menggunakan pendekatan
produksi.
Kegiatan sub sektor air bersih mencakup proses pembersihan, pemurnian dan proses
penyalurannya secara langsung melalui pipa dan alat lain ke rumahtangga, instansi
pemerintah maupun swasta. Metode penghitungan yang digunakan pada seri 2000 ini
masih sama dengan metode penghitungan yang digunakan pada seri 1993 yaitu
2.5 Bangunan
digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana lainnya, seperti: bangunan gedung, jalan,
jembatan, landasan pesawat terbang, jalan dan jembatan kereta api, terowongan, pengairan,
bangunan air dan drainase, bangunan sanitasi, dermaga, bangunan pembangkit, transmisi dan
.id
distribusi tenaga listrik, dan bangunan jaringan komunikasi. Termasuk juga kegiatan persewaan
go
mesin/peralatan konstruksi dengan operatornya.
s.
Metode yang digunakan untuk mendapatkan NTB sektor bangunan adalah melalui
p
.b
pendekatan arus barang (Commodity Flows). Penggunaan metode ini didasarkan pada
o ta
pemikiran bahwa besarnya output pada sektor bangunan sejalan dengan besarnya input
gk
komoditi yang dipergunakan untuk bangunan. Metode estimasi untuk memperoleh output dan
n
ba
NTB sektor bangunan, menggunakan cara ekstrapolasi yang mana output dan nilai tambah
m
bruto dengan harga konstan harus diperoleh dahulu sebelum memperoleh output dan NTB
le
pa
harga berlaku.
://
tp
2.6.1 Perdagangan
Kegiatan yang dicakup dalam sub sektor perdagangan meliputi kegiatan membeli dan
meliputi kegiatan pengumpulan dan penjualan kembali barang baru atau bekas oleh
pedagang dari produsen atau importir ke pedagang besar lainnya, pedagang eceran,
perusahaan dan lembaga yang tidak mencari untung. Sedangkan perdagangan eceran
rumahtangga tanpa merubah sifat, baik barang baru atau barang bekas. Metode yang
digunakan yaitu metode arus barang. Output atau margin perdagangan merupakan
selisih antara nilai jual dan nilai beli barang yang diperdagangkan setelah dikurangi
dengan biaya angkut barang dagangan yang dikeluarkan oleh pedagang. Dengan cara
metode arus barang, output dihitung berdasarkan margin perdagangan yang timbul
penggalian, industri serta barang-barang yang berasal dari impor. NTB diperoleh
.id
berdasarkan perkalian antara total output dengan rasio NTB. Kemudian untuk
go
memperoleh total NTB sub sektor perdagangan adalah dengan menjumlahkan NTB
p s.
tersebut dengan pajak penjualan dan bea masuk barang impor.
.b
o ta
2.6.2 Hotel
gk
Sub sektor ini mencakup kegiatan penyediaan akomodasi yang menggunakan
n
ba
akomodasi disini adalah hotel berbintang maupun tidak berbintang, serta tempat tinggal
le
pa
lainnya yang digunakan untuk menginap seperti losmen, motel dan sejenisnya.
://
Termasuk pula kegiatan penyediaan makanan dan minuman serta penyediaan fasilitas
tp
lainnya bagi para tamu yang menginap dimana kegiatan-kegiatan tersebut berada
ht
karena datanya sulit dipisahkan. NTB sub sektor hotel diperoleh dengan menggunakan
pendekatan produksi. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah malam kamar
dan indikator harganya adalah rata-rata tarif per malam kamar. Output atas dasar
harganya. Sedangkan NTB diperoleh berdasarkan perkalian output dengan rasio NTB-
nya. Output dan NTB atas dasar harga konstan dihitung dengan menggunakan metode
ekstrapolasi.
2.6.3 Restoran
Kegiatan sub sektor restoran mencakup usaha penyediaan makanan dan minuman jadi
yang pada umumnya dikonsumsi di tempat penjualan. Kegiatan yang termasuk dalam
sub sektor ini seperti rumah makan, warung nasi, warung kopi, katering dan kantin.
Pendekatan yang digunakan untuk menghitung NTB sub sektor restoran yaitu
.id
2.7 Pengangkutan dan Komunikasi
go
2.7.1 Pengangkutan
p s.
Kegiatan yang dicakup dalam sub sektor pengangkutan terdiri atas Jasa Angkutan Rel,
.b
ta
Angkutan Jalan Raya, Angkutan Laut, Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan,
o
gk
Angkutan Udara, dan Jasa penunjang Angkutan. Kegiatan pengangkutan meliputi
n
kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya
ba
dengan menggunakan alat angkut atau kendaraan, baik bermotor maupun tidak
m
le
- Angkutan Rel
api yang sepenuhnya dikelola oleh Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka).
Metode estimasi yang digunakan yaitu pendekatan produksi. Output dan NTB atas
dasar harga berlaku diolah dari laporan keuangan Perumka. Sedangkan output
atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan metode ekstrapolasi yaitu
diperoleh berdasarkan perkalian antara output atas dasar harga konstan dengan
kendaraan jalan raya, baik bermotor maupun tidak bermotor. Termasuk pula
estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output atas dasar harga
untuk masing-masing jenis angkutan. Sedangkan output atas dasar harga konstan
.id
diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi. NTB dihitung berdasarkan
go
perkalian antara rasio NTB dengan outputnya.
p s.
.b
- Angkutan Laut
o ta
Meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang dengan menggunakan
gk
kapal laut yang beroperasi di dalam dan ke luar daerah domestik. Tidak termasuk
n
ba
kegiatan pelayaran laut yang diusahakan oleh perusahaan lain yang berada dalam
m
satu satuan usaha, dimana kegiatan pelayaran ini sifatnya hanya menunjang
le
pa
kegiatan induknya dan data yang tersedia sulit untuk dipisahkan. Pada dasarnya
://
metode estimasi NTB angkutan laut seri tahun 2000 sama dengan seri tahun dasar
tp
1993. Perbedaan kedua seri tersebut terletak dalam penggunaan rasio NTB.
ht
Dalam seri 1993, rasio NTB mencerminkan keadaan tahun 1993 serta merupakan
rasio gabungan antara kegiatan angkutan penumpang dan barang. Sedangkan seri
2000, rasio NTB mencerminkan keadaan tahun 2000 dimana rasio NTB untuk
produksi dengan indikator harganya. Output atas dasar harga konstan dihitung
tidak bermotor, serta kegiatan penyeberangan dengan alat angkut kapal ferry.
yang digunakan adalah jumlah penumpang, barang dan mobil yang diangkut.
.id
produksi dengan indikator harga yang terdiri dari angkutan sungai, danau serta
go
penyeberangan. Untuk output atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode
p s.
ekstrapolasi. Sedangkan NTB diperoleh berdasarkan perkalian antara rasio NTB
.b
ta
dengan outputnya.
o
gk
- Angkutan Udara
n
ba
Output atas dasar harga berlaku angkutan udara diperoleh dari perusahaan
NTB dengan outputnya. Output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh
(terminal dan parkir), bongkar muat laut dan darat, keagenan penumpang,
ekspedisi laut dan jasa penunjang lainnya. Metode estimasi yang digunakan adalah
pendekatan produksi. Output dan NTB atas dasar harga berlaku dari kegiatan-
produksi dan harga. Rasio-rasio yang digunakan adalah rasio NTB, rasio mark-up
2.7.2 Komunikasi
.id
Sub sektor ini terdiri dari kegiatan Pos dan Giro, Telekomunikasi dan Jasa Penunjang
go
Komunikasi.
p s.
Pos dan Giro mencakup kegiatan pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal
.b
ta
pengiriman surat, wesel dan paket pos yang diusahakan oleh Perum Pos dan Giro.
o
gk
Kegiatan telekomunikasi meliputi pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal
n
pengiriman berita melalui telegram, telepon dan telex yang diusahakan oleh PT
ba
(pager) dan telepon seluler (ponsel). Metode estimasi yang digunakan adalah
://
tp
penerimaan Pos dan Giro serta Telekomunikasi diperoleh dari laporan keuangan. NTB
atas dasar harga berlaku diperoleh pula dari laporan keuangan berupa penjumlahan
upah dan gaji, penyusutan, laba/rugi dan komponen-komponen lainnya dari NTB.
Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan metode
ekstrapolasi.
Output dan NTB jasa penunjang komunikasi diestimasi dengan pendekatan produksi,
yaitu dengan menggunakan jumlah perusahaan sebagai indikator produksi, dan rata-
rata Pendapatan per perusahaan sebagai indikator harganya. Sedangkan output dan
2.8.1 Bank
Kegiatan yang dicakup adalah kegiatan yang memberikan jasa keuangan pada pihak
lain seperti menerima simpanan terutama dalam bentuk giro dan deposito, memberikan
.id
membeli dan menjual surat-surat berharga, mendiskonto surat wesel/kertas
go
dagang/surat hutang dan sejenisnya, menyewakan tempat menyimpan barang
s.
berharga dan sebagainya. Output dari usaha perbankan adalah jumlah penerimaan
p
.b
atas jasa pelayanan bank yang diberikan kepada pemakainya, seperti biaya
ta
administrasi atas transaksi dengan bank, biaya pengiriman wesel dan sebagainya.
o
gk
Dalam output bank dimasukkan pula imputasi jasa bank yang besarnya sama dengan
n
ba
Asuransi adalah salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang usaha pokoknya
ht
tersebut (termasuk tunjangan hari tua). Pada pihak ditanggung dapat menerima biaya
Jasa asuransi ini dapat dibedakan menjadi asuransi jiwa, asuransi sosial serta asuransi
kerugian.
Asuransi jiwa adalah usaha perasuransian yang khusus menanggung resiko kematian,
kecelakaan atau sakit, termasuk juga jaminan hari tua/masa depan pihak tertanggung.
Nilai pertanggungan ditentukan dan disetujui oleh kedua belah pihak yang dicantumkan
Asuransi kerugian adalah usaha perasuransian yang khusus menanggung resiko atas
kerugian, kehilangan atau kerusakan harta milik/benda termasuk juga tanggung jawab
hukum pada pihak ketiga yang mungkin terjadi terhadap benda/harta milik tertanggung
karena sebab-sebab tertentu dengan suatu nilai pertanggungan yang besarnya telah
ditentukan dan disetujui oleh kedua belah pihak yang dicantumkan dalam surat
perjanjian.
Asuransi sosial adalah usaha perasuransian yang mencakup usaha asuransi jiwa
.id
(kerugian) yang dibentuk pemerintah berdasarkan peraturan-peraturan yang mengatur
go
hubungan antara pihak asuransi dengan seluruh/segolongan masyarakat untuk tujuan
p s.
sosial. Pihak asuransi ini akan menerima/menampung sejumlah iuran/ sumbangan
.b
ta
wajib dari masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan umum, seperti: jasa
o
gk
angkutan, jasa kesehatan, jasa/pelayanan terhadap pemilik kendaraan bermotor dan
n
pelayanan hari tua. Output dari kegiatan asuransi merupakan rekapitulasi dari output
ba
asuransi jiwa, asuransi bukan jiwa (asuransi sosial, asuransi dan reasuransi kerugian
m
le
Biaya antara yang dikeluarkan dalam kegiatan asuransi berupa biaya umum (seperti
://
tp
pembelian alat tulis kantor, BBM, rekening listrik dan sebagainya), biaya
ht
NTB atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan selisih antara output dan biaya
antara yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Sedangkan untuk NTB atas
dasar harga konstan diperoleh dengan cara sebagai berikut: untuk asuransi jiwa
pemegang polisi; untuk asuransi sosial menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai
metode deflasi dan sebagai deflatornya adalah indeks harga perdagangan besar
(IHPB) umum.
- Dana Pensiun
Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola program yang menjanjikan
kepada peserta pada saat peserta pensiun dan dengan cara yang ditetapkan
dalam peraturan dana pensiun. Manfaat pensiun terdiri dari manfaat pensiun
normal pensiun dipercepat, manfaat pensiun cacat dan manfaat pensiun ditunda.
jenis dana pensiun dibedakan menjadi dua yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja dan
Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Output dan NTB atas dasar harga berlaku dari
.id
kegiatan Dana Pensiun diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan kegiatan
go
tersebut. Sedangkan estimasi output dan NTB atas harga konstan diperoleh
p s.
dengan menggunakan cara deflasi/ ekstrapolasi dan sebagai deflatornya adalah
.b
ta
IHK umum atau jumlah peserta.
o
gk
- Pegadaian
n
ba
membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar hukum
://
tp
sesuai dengan nilai barang jaminan yang diserahkan pihak peminjam tanpa syarat
apapun mengenai penggunaan dananya. Output dan NTB atas dasar harga
berlaku dari kegiatan pegadaian diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan
Perum Pegadaian. Outputnya terutama terdiri dari sewa modal, bunga deposito
dan lain-lain. NTB diperoleh dengan mengurangkan output dengan biaya antara.
Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan
nasabah.
- Lembaga Pembiayaan
barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.
Lembaga pembiayaan ini mencakup kegiatan sewa guna usaha, modal ventura,
anjak piutang, kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Output dan struktur input
atas dasar harga berlaku lembaga pembiayaan ini diperoleh dari Direktorat
.id
Perbankan dan Usaha Jasa Pembiayaan Departemen Keuangan. Sedangkan
go
output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode
p s.
ekstrapolasi, dan sebagai ekstrapolatornya adalah jumlah perusahaan.
.b
ota
2.8.3 Jasa Penunjang Keuangan
n gk
Mencakup kegiatan pedagang valuta asing, pasar modal dan jasa penunjangnya,
ba
izin Bank Indonesia untuk melakukan transaksi valuta asing dan membeli travel
check, dan perusahaan tersebut tidak boleh melakukan pengiriman uang dan
menagih sendiri ke luar negeri. Output dari pedagang valuta asing merupakan
selisih penjualan valuta asing dengan pembelian valuta asing. NTB atas dasar
harga berlaku diperoleh dari perkalian rasio NTB terhadap outputnya. Sedangkan
NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode deflasi.
Sub sektor ini meliputi usaha persewaan bangunan dan tanah, baik yang menyangkut
bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal seperti perkantoran, pertokoan
serta usaha persewaan tanah persil. Output untuk persewaan bangunan tempat tinggal
diperoleh dari perkalian antara pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita untuk
sewa rumah, kontrak rumah, sewa beli rumah dinas, perkiraan sewa rumah, pajak dan
Sedangkan output usaha persewaan bangunan bukan tempat tinggal diperoleh dari
perkalian antara luas bangunan yang disewakan dengan rata-rata tarif sewa per m2.
NTB diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan outputnya. NTB atas dasar
.id
harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai
go
ekstrapolatornya indeks luas bangunan.
p s.
.b
2.8.5 Jasa Perusahaan
o ta
- Jasa Hukum (Advokat/ pengacara, Notaris)
n gk
ba
Yang dimaksud dengan advokat adalah ahli hukum yang berwenang bertindak
m
sebagai penasehat atau pembela perkara dalam pengadilan, baik perkara pidana
le
maupun perdata. Sedangkan notaris adalah orang yang ditunjuk dan diberi kuasa
pa
://
Jasa akuntansi dan pembukuan adalah usaha jasa pengurusan tata buku dan
pemeriksaan pembukuan termasuk juga jasa pengolahan data dan tabulasi yang
Jasa pengolahan dan penyajian data adalah usaha jasa pengolahan dan penyajian
data yang bersifat umum baik secara elektronik komputer maupun manual atas
dasar balas jasa atau kontrak. Termasuk didalamnya adalah jasa komputer
Jasa Bangunan, arsitek dan teknik adalah usaha jasa konsultasi bangunan, jasa
.id
go
Jasa Persewaan Mesin dan Peralatan adalah usaha persewaan mesin dan
s.
peralatannya untuk keperluan pertanian, pertambangan dan ladang minyak,
p
.b
industri pengolahan, konstruksi dan mesin-mesin keperluan kantor. Output jasa
o ta
perusahaan diperoleh dari perkalian antara indikator produksi (jumlah perusahaan
gk
atau tenaga kerja) dengan indikator harga (rata-rata output perusahaan atau per
n
ba
tenaga kerja).
m
le
2.9 Jasa-jasa
pa
Jasa pemerintahan pada prinsip-nya terbagi dua yakni pertama pelayanan dari
pemerintahan departemen dan pertahanan, dan kedua pelayanan yang diberikan oleh
pemerintahan lainnya.
yang tugasnya mengajar dikategorikan sebagai jasa pendidikan. Begitu juga dokter
maupun pemerintah daerah yang terdiri dari pemerintah daerah tingkat I, tingkat II
.id
go
- Jasa Pemerintah Lainnya
p s.
Jasa pemerintah lainnya meliputi kegiatan yang bersifat jasa seperti sekolah-
.b
ta
sekolah pemerintah, universitas pemerintah, rumah sakit pemerintah, bimbingan
o
gk
masyarakat terasing, musium, perpustakaan, tempat-tempat rekreasi yang dibiayai
n
masyarakat.
://
tp
Belanja pegawai dari sektor ini terdiri dari gaji pokok, honorarium dan tunjangan
belanja rutin, seperti pembayaran honor pegawai negeri yang turut dalam kegiatan
proyek.
belanja pegawai. Struktur biaya dari sektor ini tidak memuat unsur surplus usaha.
serta perkiraan penyusutan. Data untuk estimasi NTB sektor pemerintahan umum
Belanja pegawai jasa pemerintahan lainnya yang ditransfer dari pemerintah pusat
dan daerah diperoleh dari realisasi anggaran belanja pembangunan menurut sektor
.id
dan sub sektor. Sedangkan belanja pegawai jasa pemerintahan lainnya untuk
go
pemerintah daerah diperoleh dari laporan belanja pegawai menurut jenis
p s.
pengeluaran.
.b
ta
Disamping belanja pegawai, penyusutan juga termasuk dalam penghitungan NTB
o
gk
jasa pemerintahan lainnya. Dimana nilai penyusutan diperkirakan sekitar 5 persen
n
Perkiraan NTB sektor pemerintahan umum dan jasa lainnya atas dasar harga
m
le
panti wreda, yayasan pemeliharaan anak cacat/YPAC, rumah ibadat dan sejenisnya,
baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Output jasa sosial dan
produksi seperti jumlah murid menurut jenjang pendidikan, jumlah tempat tidur rumah
sakit, jumlah dokter, jumlah anak yang diasuh, jumlah orang lanjut usia yang dirawat,
jumlah rumah ibadah, jumlah anak cacat yang dirawat dengan rata-rata output per
masing-masing indikator.
Meliputi kegiatan produksi dan distribusi film komersial dan film dokumenter untuk
kepentingan pemerintah serta reproduksi film video, jasa bioskop dan panggung
hiburan, studio radio, perpustakaan, museum, kebun binatang, gedung oleh raga,
kolam renang, klab malam, taman hiburan, lapangan golf, lapangan tenis, bilyar,
klub Galatama, artis film, artis panggung, karaoke, video klip, studio televisi dan
stasiun pemancar radio yang dikelolah oleh swasta. Output atas dasar harga
.id
berlaku diperoleh dengan menggunakan metode pendekatan produksi, yaitu output
go
diperoleh dari hasil perkalian antara indikator produksi dengan indikator harga.
p s.
Output kegiatan produksi film diperoleh dari perkalian antara jumlah film yang
.b
ta
diproduksi dengan rata-rata output per film. Output kegiatan distribusi film
o
gk
diperoleh dari perkalian antara rasio biaya sewa film dengan output bioskop,
n
sedangkan output bioskop diperoleh dari perkalian antara jumlah penonton dengan
ba
berdasarkan pajak tontonan yang diterima pemerintah. Output untuk jasa hiburan
pa
dan rekreasi lainnya pada umumnya didasarkan pada hasil perkalian antara
://
tp
output per indikatornya. Dan NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil
Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan menggunakan metode
Meliputi segala jenis kegiatan jasa yang pada umumnya melayani perorangan dan
.id
go
b) Jasa perbengkelan/reparasi lainnya seperti perbaikan/reparasi jam, televisi,
s.
radio, lemari es, mesin jahit, sepeda dan barang-barang rumahtangga lainnya.
p
.b
c) Jasa pembantu rumahtangga, mencakup koki, tukang kebun, penjaga malam,
ta
pengasuh bayi dan anak, dan sejenis-nya.
o
gk
Jasa perorangan lainnya, mencakup tukang binatu, tukang cukur, tukang jahit,
n
ba
tukang semir sepatu dan sejenisnya. Output atas dasar harga berlaku untuk jasa
m
perbengkelan serta jasa perorangan dan rumah tangga diperoleh dari perkalian
le
antara masing-masing jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per tenaga
pa
://
sejenisnya diperoleh dari perkalian antara pengeluaran per kapita untuk pembantu
ht
rumah tangga dengan jumlah penduduk pertengahan tahun untuk jasa perorangan
Dan NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB
dengan output, rasio NTB diperoleh dari hasil Survei Khusus Pendapatan Regional
(SKPR). Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan
GAMBARAN PEREKONOMIAN
KOTA PALEMBANG
Data PDRB yang disajikan menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola
Kondisi perekonomian kota Palembang bisa dikatakan mulai stabil seiring dengan mulai
membaiknya perekonomian secara global di sepanjang tahun 2010. ditengah dampak krisis global
.id
go
yang masih terasa di sepanjang tahun 2010 . Namun bukan berarti krisis tersebut tidak
s.
berpengaruh terhadap perekonomian pemerintah Kota Palembang.
p
.b
ta
Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Kota Palembang Tahun 2010
o
n gk
Sektor ADH Berlaku ADH Konstan
ba
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai data pendukung dapat mencerminkan
gambaran mengenai penciptaan nilai tambah bruto dari berbagai aktivitas ekonomi di Kota
Secara sektoral PDRB merupakan hasil penciptaan nilai tambah dari setiap sektor ekonomi
yang ada di suatu daerah. Data PDRB yang disajikan menggambarkan kemampuan suatu daerah
dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki.
.id
3.1 STRUKTUR EKONOMI KOTA PALEMBANG
go
p s.
Struktur ekonomi menggambarkan kontribusi atau peranan masing-masing sektor dalam
.b
ta
pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dalam konteks lebih jauh akan mem-
o
gk
perlihatkan bagaimana suatu perekonomian mengalokasikan sumber-sumber ekonomi di berbagai
n
sektor. Hal tersebut juga dapat menggambarkan ketergantungan suatu daerah terhadap
ba
tiga sektor utama, yaitu sektor Primer, Sekunder, dan Tersier. Sektor Primer mencakup kegiatan
Pengolahan, Listrik, Gas dan Air Bersih serta Bangunan. Sektor Tersier mencakup kegiatan
Perdagangan, Hotel dan Restoran, Pengangkutan dan Komunikasi, Keuangan, Persewaan dan
Tabel 2. Struktur Ekonomi Kota Palembang Menurut Sektor Primer, Sekunder, dan Tersier
Tahun
2004 2010
Sektor
.id
Primer 0.69 0.45
go
Sekunder 54.99 56.47
p s.
.b
Tersier 44.32 43.08
o ta
Jumlah 100.00 100.00
n gk
Pada Tabel 2. terlihat bahwa struktur ekonomi Kota Palembang sektor sekunder dengan
ba
m
migas masih mendominasi perekonomian dalam kurun waktu 2004 – 2010. Perkembangan sektor
le
sekunder terus meningkat dari 54,99 persen di tahun 2004 menjadi 56,47 persen di tahun 2010.
pa
://
Sektor industri pengolahan mempunyai andil terbesar pada sektor sekunder ini sebesar 51,88
tp
persen dengan migas dan 28,45 persen tanpa migas seperti terlihat dalam Tabel 3.
ht
Sektor tersier masih berada diperingkat kedua sebesar 44,32 persen di tahun 2004 dan 43,08
persen di tahun 2010. Sektor-sektor yang memberikan kontribusi cukup besar di sektor ini adalah
sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 16,02 persen dengan migas dan 22,74 persen
tanpa migas. Diikuti sektor jasa-jasa sebesar 12,20 persen dengan migas dan 17,32 persen tanpa
migas serta sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,62 persen dengan migas dan 13,66
Sedangkan peran serta sektor primer hanya sebesar 0,69 persen di tahun 2004 dan terus
menurun menjadi sebesar 0,45 persen di tahun 2010. Walaupun Propinsi Sumatera Selatan
merupakan lumbung padi nasional, namun sektor pertanian bukanlah sektor andalan bagi Kota
Palembang.
Dengan Tanpa
Sektor
Migas Migas
1. Pertanian 0,45 0,64
.id
5. Bangunan 5,66 8,03
go
s.
6. Perdagangan Hotel dan Restoran 16,02 22,74
p
.b
7. Pengangkutan dan Komunikasi 9,62 13,66
ta
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 5,24 7,44
o
gk
9. Jasa-jasa 12,20 17,32
n
ba
0.45
12.20
ht
5.24 0.00
9.62
49.60
16.02
5.66 1.21
Pertanian
Pertambangan & Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas, dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa
Laju pertumbuhan ekonomi merupakan tolok ukur keberhasilan kinerja ekonomi daerah serta
dapat menunjukkan arah kebijakan pembangunan suatu wilayah pada kurun waktu tertentu.
Pertumbuhan tersebut merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor
ekonomi, yang secara tidak langsung merupakan gambaran tingkat perubahan ekonomi yang
terjadi. Laju pertumbuhan yang berbeda-beda, sebagai akibat berbedanya kondisi dan
permasalahan masing-masing sektor, pada gilirannya akan memberikan respon yang berbeda
.id
go
pada usaha-usaha pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan dan akan mengakibatkan
s.
terjadinya pergeseran dalam alokasi sumber-sumber ekonomi.
p
.b
Terjadinya krisis global di tahun 2008 cukup
ta
laju pertumbuhan ekonomi
o
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kota
gk
merupakan salah satu Palembang. Pada beberapa sektor ekonomi
n
ba
keberhasilan
Dengan inflasi sebesar persen mampu mempercepat
tp
pembangunan suatu
ht
.id
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 3,53 6,22
go
5. Bangunan 7,12 8,03
p s.
6. Perdagangan Hotel dan Restoran 2,79 6,67
.b
ta
7. Pengangkutan dan Komunikasi 11,63 11,23
o
gk
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 8,57 7,79
n
Laju pertumbuhan tertinggi Produk Domestik regional Bruto (PDRB) Kota Palembang tahun
ht
2010 adalah sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 11,23 persen diikuti sektor bangunan
sebesar 8,03 persen. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan berada di urutan ketiga
sebesar 7,79 persen serta keempat sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 6,67 persen.
Selanjutnya adalah sektor Listrik, gas, dan air bersih sebesar 6,22 persen dan sektor jasa-jasa
sebesar 6,10 persen. Sedangkan sektor-sektor lainnya pertumbuhannya masih dibawah enam
persen.
Dari Tabel 4. terlihat bahwa laju pertumbuhan dengan migas sedikit lebih cepat dari 5,60
persen di tahun 2009 menjadi 6,60 persen di tahun 2010. Begitu juga laju pertumbuhan tanpa
PENGANGKUTAN
12 & KOMUNIKASI
11.23
10
BANGUNAN
8.03 7.79
.id
8
KEUANGAN,JASA-JASA
go
PERSEWAAN &
6.22 6.67 6.10
6 JASA
PERDAGANGAN, PERUSAHAAN
s.
LISTRIK,GAS,&
AIR BERSIH HOTEL &
p
4 RESTORAN
.b
PERTANIAN 4.44
ta
INDUSTRI
2 2,30
o
PENGOLAHAN
gk
0 0
n
PERTAMBANGAN
ba
&
PENGGALIAN
m
le
pa
://
(PDRB) Kota Palembang tidak begitu besar, karena Kota Palembang bukanlah sentra
pertanian. Pertumbuhan sektor pertanian meningkat sebesar 2,30 persen dibawah total
Sumber pertumbuhan sektor pertanian berasal dari sub sektor tanaman bahan
makanan yang naik dari tahun sebelumnya sebesar 1,87 persen, sub sektor peternakan
sebesar 3,96 persen dan sub sektor perikanan sebesar 0,16 persen.
dan industri tanpa migas. Industri pengilangan minyak bumi di kota Palembang mempunyai
peranan yang cukup besar dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto setelah
Pertumbuhan sektor industri pengolahan pada tahun 2010 sebesar 4,44 persen,
berasal dari sub sektor industri migas (pengilangan minyak bumi) yang naik sebesar 0,51
persen, sedangkan pertumbuhan sub sektor industri tanpa migas sebesar 6,17 persen.
.id
Sumber pertumbuhan sub sektor industri tanpa migas ini berasal dari industri
go
makanan, minuman dan tembakau meningkat sebesar 6,39 persen, industri tekstil, barang
s.
kulit dan alas kaki 5,56 persen, industri barang kayu dan hasil hutan lainnya mengalami
p
.b
penurunan sebesar 3,63 persen, industri kertas dan barang cetakan 6,37 persen, industri
o ta
pupuk, kimia dan barang karet 6,53 persen, industri semen dan barang galian bukan logam
gk
8,41 persen, serta industri alat angkut, mesin dan peralatannya yang meningkat 1,93
n
ba
Pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih di Kota Palembang pada tahun 2010
://
tp
naik sebesar 6,22 persen. Sektor ini merupakan kegiatan yang sangat vital dalam
ht
kehidupan masyarakat banyak. Pentingnya sektor ini dalam fungsinya menunjukkan daya
dukung infrastruktur ekonomi pada proses industrialisasi yang mulai tampak, guna
mencapai akselerasi pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan sub sektor listrik meningkat
6,87 persen dari tahun sebelumnya. Sub sektor gas mulai stabil pertumbuhannya sebesar
3,61 persen. Sedangkan pertumbuhan sub sektor air bersih di Kota Palembang pada tahun
Sektor bangunan tumbuh sebesar 8,03 persen jika dibandingkan tahun 2009.
swasta.
.id
Pemulihan perekonomian yang semakin berimbang mendorong laju pertumbuhan ke
go
arah yang lebih baik, khususnya sektor perdagangan, hotel dan restoran. Visit Musi 2008
p s.
setelah secara nyata turut mendorong laju pertumbuhan ekonomi Kota Palembang
.b
ta
terutama pada sektor ini pada tahun ini mulai mengalami peningkatan. Laju pertumbuhan
o
sektor perdagangan, hotel dan restoran yang tahun sebelumnya sebesar 2,79 persen
n gk
menjadi 6,67 persen yang terdiri dari sub sektor perdagangan besar dan eceran sebesar
ba
6,58 persen, sub sektor hotel naik dari 6,01 persen di tahun 2009 menjadi sebesar 6,30
m
le
persen di tahun 2010, dan sub sektor restoran juga meningkat dari 5,67 persen di tahun
pa
yang merupakan mata pencaharian sebagian besar penduduk dimana pada kelompok ini
Sektor pengangkutan dan komunikasi pada tahun 2010 naik sebesar 11,23 persen
dari tahun 2009. Sumbangan terbesar berasal dari sub sektor pengangkutan khususnya
angkutan udara sebesar 12,97 persen, diikuti jasa penunjang angkutan sebesar 10,78
persen , angkutan sungai, danau, dan penyeberangan sebesar 5,30 serta angkutan jalan
raya sebesar 3,04 persen. Sedangkan sub sektor angkutan rel nampaknya kurang diminati
masyarakat Kota Palembang sehingga laju pertumbuhannya hanya sebesar 0,39 persen
dari tahun sebelumnya. Sub sektor komunikasi masih bertumpu pada pos dan
Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan meningkat dibanding tahun lalu
yaitu sebesar 7,79 persen. Terdiri dari sub sektor bank sebesar 3,42 persen, lembaga
.id
keuangan tanpa bank sebesar 6,21 persen, jasa penunjang keuangan sebesar 2,99
go
persen, sewa bangunan 8,38 persen dan jasa perusahaan sebesar 7,56 persen.
p s.
3.2.8 Sektor Jasa-jasa
.b
ta
Pertumbuhan sektor jasa-jasa tahun 2010 tetap dari tahun sebelumnya dari yaitu
o
gk
sebesar 6,10 persen, terdiri dari sub sektor pemerintahan umum dan sub sektor swasta,
n
dimana sub sektor pemerintahan umum meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 5,60
ba
persen dari 3,51 persen pada tahun sebelumnya. Sedangkan sub sektor swasta menurun
m
le
Laju Sumbangan
Sektor Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan
Tahun 2010 Ekonomi
1. Pertanian 2,30 0,02
.id
3. Industri Pengolahan 4,44 1,63
go
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 6,22 0,09
p s.
5. Bangunan 8,03 0,63
.b
ta
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,67 1,33
o
gk
7. Pengangkutan dan Komunikasi 11,23 1,64
n
7,79 0,53
Perusahaan
m
Pada tahun 2010 sektor pengangkutan dengan migas laju pertumbuhan sebesar 11,23
ht
persen ternyata mampu memberikan sumbangan terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Kota
Palembang sebesar 1,64 persen, sehingga diharapkan ada perhatian khusus dari pemerintah untuk
sektor ini. Sektor industri pengolahan dengan laju pertumbuhan jauh lebih kecil yaitu sebesar 4,44
ternyata mampu memberikan sumbangan yang hampir sama yaitu sebesar 1,63 persen kemudian
sektor perdagangan,hotel dan restoran dengan sumbangan sebesar 1,33 persen. Sedangkan
sektor pertanian dengan laju pertumbuhan di tahun 2010 sebesar 2,30 persen merupakan
penyumbang terkecil dalam sektor-sektor ekonomi sebesar 0,02 persen seperti terlihat pada Tabel
5.
Perkembangan harga dalam makro ekonomi merupakan suatu variabel yang sangat penting
bagi pemerintah untuk menyusun kerangka kebijaksanaan pembangunan. Dengan tingkat harga
yang tinggi apabila kita lihat dari sisi pihak produsen (supply) akan memperoleh keuntungan (profit)
yang lebih banyak, sebaliknya justru merugikan dari sisi demand sebagai konsumen akhir. Dengan
tingginya tingkat harga tentunya akan mengurangi kemampuan daya beli masyarakat, sehingga
.id
go
Secara keseluruhan laju inflasi di tingkat produsen seluruh sektor ekonomi tahun 2010
s.
sebesar 8,06 persen dengan migas dan 7,11 persen tanpa migas, meningkat dari tahun
p
.b
sebelumnya sebesar 1,88 persen dengan migas dan 5,48 persen tanpa migas. Secara sektoral
o ta
inflasi tertinggi terjadi di sektor jasa-jasa sebesar 11,63 persen. Sedangkan inflasi pada sektor-
gk
sektor lainnya berada dibawah sepuluh persen kecuali sektor industri pengolahan sebesar 10,33
n
ba
persen.
m
le
Pendapatan perkapita adalah jumlah seluruh balas jasa faktor produksi yang diterima oleh
://
tp
setiap penduduk secara rata-rata dalam keterlibatannya pada faktor produksi dalam proses
ht
produksi sehingga sering digunakan sebagai indikator dalam melihat tingkat kesejahteraan atau
Dengan migas, pendapatan perkapita penduduk kota Palembang berdasarkan harga berlaku
pada tahun 2010 sebesar Rp. 29.570.281 atau bertambah sebesar Rp. 3.651.491 dari tahun 2009.
Sedangkan berdasarkan harga berlaku tanpa migas, pendapatan perkapita penduduk kota
Palembang pada tahun 2010 sebesar Rp. 20.829.762 atau meningkat sebesar Rp. 2.541.353 dari
tahun sebelumnya.
Berdasarkan harga konstan dengan migas, pendapatan perkapita penduduk kota Palembang
naik sebesar Rp. 538.016 atau naik dari Rp. 9.647.392 di tahun 2009 menjadi di Rp. 10.185.408
tahun 2010. Apabila unsur migas dikeluarkan, maka pendapatan perkapita penduduk kota
Palembang naik sebesar Rp. 542.885 atau naik dari Rp. 8.565.981 di tahun 2009 menjadi Rp.
.id
2005 15.052.436 10.572.890
go
s.
2006 17.714.309 12.185.578
p
.b
ta
2007 20.230.261 14.109.410
o
gk
2008 24.462.150 16.543.143
n
ba
Pada Tabel 6. terlihat bahwa pendapatan regional perkapita Kota Palembang tahun 2004-
2010 menunjukkan peningkatan baik dengan migas maupun tanpa migas. Hal ini memberikan arti
yang positif bahwa kenaikan inflasi baik sektoral maupun inflasi di tingkat konsumen lebih kecil
Tahun 2010 inflasi sektoral kota Palembang sebesar 8,06 persen dengan migas dan 7,11
persen tanpa migas, namun kegiatan perekonomian masih mampu menaikkan pendapatan
masyarakat sebesar 14,09 persen dengan migas dan 13,90 persen tanpa migas per tahun. Salah
satu keberhasilan Pemerintah Kota Palembang dalam mengatasi laju inflasi ditengah krisis yang
melanda perekonomian dunia terlihat pada Tabel 7. Dimana dalam kurun waktu 2004-2010 setiap
kenaikan inflasi sektoral diikuti dengan kenaikan pendapatan perkapita yang cukup besar baik
dengan migas maupun tanpa migas. Artinya dengan kenaikan laju inflasi tersebut masyarakat
masih mampu mengatasi adanya kenaikan harga yang pada beberapa tahun terakhir ini kurang
stabil dikarenakan adanya kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan beberapa bahan makanan
pokok.
.id
go
Dengan Migas Tanpa Migas
ps.
Tahun
.b
Pendapatan Inflasi Pendapatan Inflasi
ta
Perkapita Sektoral Perkapita Sektoral
o
n gk
2004 13,23 7,78 15,26 8,16
ba
m
.id
go
ps.
.b
o ta
n gk
ba
m
le
pa
://
tp
ht
KOTA PALEMBANG
TABEL 1. PDRB KOTA PALEMBANG ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA Rp)
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
.id
a. Minyak dan Gas Bumi 0 0 0 0 0 0 0
o
b. Pertambangan tanpa Migas 0 0 0 0 0 0 0
.g
c. Penggalian 0 0 0 0 0 0 0
s
bp
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 9.051.292 12.178.037 15.091.192 17.506.573 21.939.947 22.561.838 25.996.716
a. Industri Migas 4.778.991 7.316.637 9.235.677 10.416.835 13.690.492 13.395.297 15.492.415
1. Pengilangan Minyak Bumi 4.778.991 7.316.637
t a.
9.235.677 10.416.835 13.690.492 13.395.297 15.492.415
ko
2. Gas Alam Cair 0 0 0 0 0 0 0
b. Industri Tanpa Migas 4.272.301 4.861.400 5.855.515 7.089.738 8.249.455 9.166.541 10.504.301
ng
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 1.487.694 1.627.830 1.886.010 2.263.333 2.613.775 2.896.624 3.361.120
ba
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 68.569 75.464 87.048 101.933 120.900 127.499 143.225
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 129.591 131.915 136.777 150.825 167.864 172.145 186.396
m
4. Kertas dan Barang Cetakan 3.871 4.439 5.005 5.886 6.943 7.692 8.985
le
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 2.538.615 2.969.333 3.681.062 4.497.223 5.257.603 5.870.641 6.698.100
pa
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 22.732 27.960 32.798 40.022 48.652 55.798 68.480
://
9. Barang lainnya 0 0 0 0 0 0 0
ht
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 335.475 389.892 460.465 506.566 550.980 585.340 632.646
a. Listrik 282.611 330.624 390.262 425.896 455.956 476.016 511.702
b. Gas 8.476 12.137 16.425 20.958 28.261 35.510 38.839
c. Air Bersih 44.388 47.131 53.778 59.712 66.763 73.814 82.105
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 3.466.574 4.143.279 4.746.598 5.530.179 6.522.154 7.212.579 8.395.926
a. Perdagangan Besar & Eceran 3.085.167 3.687.209 4.200.916 4.858.450 5.679.978 6.242.053 7.252.227
b. Hotel 41.779 45.217 48.130 59.712 82.272 95.040 110.005
c. Restoran 339.628 410.853 497.552 612.017 759.904 875.486 1.033.694
bersambung…..
sambungan Tabel 1…
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 1.799.022 2.447.929 2.930.593 3.452.981 4.136.921 4.499.178 5.042.711
a. Pengangkutan 1.224.097 1.696.589 2.018.361 2.318.508 2.731.639 2.763.483 2.962.502
1. Angkutan Rel 29.530 30.077 34.067 32.508 33.739 34.060 35.908
2. Angkutan Jalan Raya 591.203 939.027 1.153.543 1.362.009 1.604.291 1.528.783 1.597.284
3. Angkutan Laut 231.774 268.524 303.934 330.094 406.362 421.671 410.964
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 47.112 65.877 70.138 74.545 87.411 91.745 97.309
5. Angkutan Udara 137.418 179.232 206.677 248.502 303.526 366.515 448.557
6. Jasa Penunjang Angkutan 187.060 213.852 250.002 270.850 296.310 320.709 372.480
.id
b. Komunikasi 574.925 751.340 912.232 1.134.473 1.405.282 1.735.695 2.080.209
1. Pos dan Telekomunikasi 569.378 744.536 904.235 1.125.660 1.396.397 1.726.419 2.070.308
o
2. Jasa Penunjang Komunikasi 5.547 6.804 7.997 8.813 8.885 9.276 9.901
s .g
8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & 1.165.065 1.371.758 1.562.100 1.795.562 2.138.806 2.417.860 2.747.846
bp
JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
85.122
13.246
98.297
14.994
t a.
112.548
15.830
144.369
17.147
149.969
19.009
153.193
20.657
165.193
23.267
ko
c. Jasa Penunjang Keuangan 393 438 498 558 623 654 700
ng
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 1.310.544 1.609.188 1.953.751 2.381.992 3.095.491 3.872.060 4.611.902
pa
3. Perorangan & Rumahtangga 538.338 597.115 691.296 768.990 870.742 959.462 1.109.483
PDRB DENGAN MIGAS 19.287.616 24.595.162 29.591.538 34.429.082 42.290.513 45.500.993 52.412.794
PDRB TANPA MIGAS 14.508.625 17.278.525 20.355.861 24.012.247 28.600.021 32.105.696 36.920.379
Keterangan : r) Angka Revisi *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat-sangat Sementara
TABEL 2. PDRB KOTA PALEMBANG ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA Rp)
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
.id
a. Minyak dan Gas Bumi 0 0 0 0 0 0 0
o
b. Pertambangan tanpa Migas 0 0 0 0 0 0 0
.g
c. Penggalian 0 0 0 0 0 0 0
s
bp
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 5.095.533 5.284.980 5.485.441 5.734.651 5.963.705 6.203.585 6.479.068
a.
a. Industri Migas 1.962.947 1.936.643 1.907.981 1.876.308 1.907.981 1.898.441 1.908.152
1. Pengilangan Minyak Bumi 1.962.947 1.936.643 1.907.981 1.876.308 1.907.981 1.898.441 1.908.152
t
ko
2. Gas Alam Cair 0 0 0 0 0 0 0
ng
b. Industri Tanpa Migas 3.132.586 3.348.337 3.577.460 3.858.343 4.055.724 4.305.144 4.570.916
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 1.062.563 1.135.880 1.230.281 1.334.644 1.397.239 1.496.621 1.592.235
ba
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 62.449 66.658 71.257 75.853 79.686 82.220 86.790
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 119.329 120.558 121.703 122.943 121.703 119.268 114.942
m
4. Kertas dan Barang Cetakan 3.129 3.363 3.628 3.893 4.158 4.381 4.660
le
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 1.850.707 1.984.698 2.110.901 2.279.133 2.408.959 2.556.177 2.723.133
pa
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 17.215 19.628 21.813 23.644 25.277 27.529 29.843
://
9. Barang lainnya 0 0 0 0 0 0 0
ht
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 174.147 186.629 204.440 217.441 228.040 236.099 250.795
a. Listrik 136.034 147.329 162.392 171.923 178.448 183.445 196.048
b. Gas 6.138 7.308 7.969 8.665 9.522 10.153 10.520
c. Air Bersih 31.975 31.992 34.079 36.853 40.070 42.501 44.227
6. PERD., HOTEL & RESTORAN 2.376.819 2.590.029 2.795.938 3.022.420 3.276.507 3.367.981 3.592.542
a. Perdag. Besar & Eceran 2.080.776 2.248.278 2.424.043 2.612.135 2.819.635 2.885.050 3.075.026
b. Hotel 33.247 33.491 34.905 39.030 46.128 48.898 51.977
c. Restoran 262.796 308.260 336.990 371.255 410.744 434.033 465.539
bersambung…..
sambungan Tabel 2…
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 1.337.304 1.532.965 1.741.812 1.958.932 2.215.550 2.473.261 2.751.036
a. Pengangkutan 962.522 1.066.711 1.191.085 1.303.825 1.386.545 1.452.512 1.531.612
1. Angkutan Rel 21.574 21.533 22.950 21.610 21.653 21.707 21.792
2. Angkutan Jalan Raya 451.921 508.833 586.739 648.094 672.988 687.794 708.718
3. Angkutan Laut 159.011 175.812 189.807 203.164 231.877 241.645 242.871
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 38.849 40.547 41.593 43.469 45.216 46.677 49.150
5. Angkutan Udara 138.103 154.937 171.835 197.214 218.125 245.390 277.210
6. Jasa Penunjang Angkutan 153.064 165.049 178.161 190.274 196.686 209.299 231.871
.id
b. Komunikasi 374.782 466.254 550.727 655.107 829.005 1.020.749 1.219.424
1. Pos dan Telekomunikasi 370.706 461.807 545.852 649.804 823.327 1.014.833 1.213.268
o
2. Jasa Penunjang Komunikasi 4.076 4.447 4.875 5.303 5.678 5.916 6.156
s .g
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN 776.314 851.012 920.101 1.001.097 1.068.967 1.160.568 1.250.981
bp
JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
73.179
9.075
84.000
9.094
t a.
94.668
9.181
109.001
9.478
111.155
10.275
112.544
10.878
116.394
11.554
ko
c. Jasa Penunjang Keuangan 268 274 286 303 322 334 344
ng
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 776.641 818.809 864.007 929.465 1.003.265 1.038.479 1.096.606
pa
3. Perorangan & Rumahtangga 440.791 483.768 531.520 559.821 588.148 626.175 674.503
PDRB DENGAN MIGAS 12.226.258 13.087.898 13.998.092 14.998.693 16.037.922 16.936.204 18.053.454
PDRB TANPA MIGAS 10.263.311 11.151.255 12.090.111 13.122.385 14.129.941 15.037.763 16.145.302
Keterangan : r) Angka Revisi *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat-sangat Sementara
TABEL 3. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KOTA PALEMBANG ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DENGAN MIGAS)
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
.id
a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
o
b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
.g
c. Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
s
bp
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 46,93 49,51 51,00 50,85 51,88 49,59 49,60
a.
a. Industri Migas 24,78 29,75 31,21 30,26 32,37 29,44 29,56
1. Pengilangan Minyak Bumi 24,78 29,75
t 31,21 30,26 32,37 29,44 29,56
ko
2. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
ng
b. Industri Tanpa Migas 22,15 19,77 19,79 20,59 19,51 20,15 20,04
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 7,71 6,62 6,37 6,57 6,18 6,37 6,41
ba
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 0,36 0,31 0,29 0,30 0,29 0,28 0,27
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 0,67 0,54 0,46 0,44 0,40 0,38 0,36
m
4. Kertas dan Barang Cetakan 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
le
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 13,16 12,07 12,44 13,06 12,43 12,90 12,78
pa
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 0,12 0,11 0,11 0,12 0,12 0,12 0,13
://
7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
tp
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 0,11 0,10 0,09 0,09 0,08 0,08 0,07
9. Barang lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
ht
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 1,74 1,59 1,56 1,47 1,30 1,29 1,21
a. Listrik 1,47 1,34 1,32 1,24 1,08 1,05 0,98
b. Gas 0,04 0,05 0,06 0,06 0,07 0,08 0,07
c. Air Bersih 0,23 0,19 0,18 0,17 0,16 0,16 0,16
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 17,97 16,85 16,04 16,06 15,42 15,85 16,02
a. Perdag. Besar & Eceran 16,00 14,99 14,20 14,11 13,43 13,72 13,84
b. Hotel 0,22 0,18 0,16 0,17 0,19 0,21 0,21
c. Restoran 1,76 1,67 1,68 1,78 1,80 1,92 1,97
bersambung…..
sambungan Tabel 3…
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 9,33 9,95 9,90 10,03 9,78 9,89 9,62
a. Pengangkutan 6,35 6,90 6,82 6,73 6,46 6,07 5,65
1. Angkutan Rel 0,15 0,12 0,12 0,09 0,08 0,07 0,07
2. Angkutan Jalan Raya 3,07 3,82 3,90 3,96 3,79 3,36 3,05
3. Angkutan Laut 1,20 1,09 1,03 0,96 0,96 0,93 0,78
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0,24 0,27 0,24 0,22 0,21 0,20 0,19
5. Angkutan Udara 0,71 0,73 0,70 0,72 0,72 0,81 0,86
6. Jasa Penunjang Angkutan 0,97 0,87 0,84 0,79 0,70 0,70 0,71
.id
b. Komunikasi 2,98 3,05 3,08 3,30 3,32 3,81 3,97
1. Pos dan Telekomunikasi 2,95 3,03 3,06 3,27 3,30 3,79 3,95
o
2. Jasa Penunjang Komunikasi 0,03 0,03 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02
s .g
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN 6,04 5,58 5,28 5,22 5,06 5,31 5,24
bp
JASA PERUSAHAAN
a. Bank
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
0,44
0,07
0,40
0,06
t a.0,38
0,05
0,42
0,05
0,35
0,04
0,34
0,05
0,32
0,04
ko
c. Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
ng
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 6,79 6,54 6,60 6,92 7,32 8,51 8,80
pa
2. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
://
3. Perorangan & Rumahtangga 2,79 2,43 2,34 2,23 2,06 2,11 2,12
Keterangan : r) Angka Revisi *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat-sangat Sementara
TABEL 4. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KOTA PALEMBANG ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(TANPA MIGAS)
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
.id
a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
o
.g
c. Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
s
bp
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 29,45 28,14 28,77 29,53 28,84 28,55 28,45
a. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
1. Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 ta.0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
ko
2. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Industri Tanpa Migas 29,45 28,14 28,77 29,53 28,84 28,55 28,45
ng
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 10,25 9,42 9,27 9,43 9,14 9,02 9,10
ba
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 0,47 0,44 0,43 0,42 0,42 0,40 0,39
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 0,89 0,76 0,67 0,63 0,59 0,54 0,50
m
4. Kertas dan Barang Cetakan 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
le
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 17,50 17,19 18,08 18,73 18,38 18,29 18,14
pa
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 0,16 0,16 0,16 0,17 0,17 0,17 0,19
7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
://
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 0,15 0,14 0,13 0,13 0,12 0,11 0,10
tp
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 2,31 2,26 2,26 2,11 1,93 1,82 1,71
a. Listrik 1,95 1,91 1,92 1,77 1,59 1,48 1,39
b. Gas 0,06 0,07 0,08 0,09 0,10 0,11 0,11
c. Air Bersih 0,31 0,27 0,26 0,25 0,23 0,23 0,22
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 23,89 23,98 23,32 23,03 22,80 22,47 22,74
a. Perdag. Besar & Eceran 21,26 21,34 20,64 20,23 19,86 19,44 19,64
b. Hotel 0,29 0,26 0,24 0,25 0,29 0,30 0,30
c. Restoran 2,34 2,38 2,44 2,55 2,66 2,73 2,80
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 12,40 14,17 14,40 14,38 14,46 14,01 13,66
a. Pengangkutan 8,44 9,82 9,92 9,66 9,55 8,61 8,02
1. Angkutan Rel 0,20 0,17 0,17 0,14 0,12 0,11 0,10
2. Angkutan Jalan Raya 4,07 5,43 5,67 5,67 5,61 4,76 4,33
3. Angkutan Laut 1,60 1,55 1,49 1,37 1,42 1,31 1,11
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0,32 0,38 0,34 0,31 0,31 0,29 0,26
5. Angkutan Udara 0,95 1,04 1,02 1,03 1,06 1,14 1,21
6. Jasa Penunjang Angkutan 1,29 1,24 1,23 1,13 1,04 1,00 1,01
b. Komunikasi 3,96 4,35 4,48 4,72 4,91 5,41 5,63
.id
1. Pos dan Telekomunikasi 3,92 4,31 4,44 4,69 4,88 5,38 5,61
2. Jasa Penunjang Komunikasi 0,04 0,04 0,04 0,04 0,03 0,03 0,03
o
.g
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN 8,03 7,94 7,67 7,48 7,48 7,53 7,44
s
JASA PERUSAHAAN
bp
a. Bank 0,59 0,57 0,55 0,60 0,52 0,48 0,45
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
0,09
0,00
0,09
0,00
t a.0,08
0,00
0,07
0,00
0,07
0,00
0,06
0,00
0,06
0,00
ko
d. Sewa Bangunan 6,66 6,62 6,41 6,20 6,31 6,38 6,32
ng
2. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
pa
2. Hiburan & Rekreasi 0,08 0,08 0,08 0,07 0,07 0,07 0,07
3. Perorangan & Rumahtangga 3,71 3,46 3,40 3,20 3,04 2,99 3,01
ht
Keterangan : r) Angka Revisi *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat-sangat Sementara
TABEL 5. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KOTA PALEMBANG ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DENGAN MIGAS)
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
.id
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
o
.g
b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
s
c. Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
bp
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 41,68 40,38 39,19 38,23 37,19 36,63 35,89
a. Industri Migas 16,06 14,80 ta.
13,63 12,51 11,90 11,21 10,57
ko
1. Pengilangan Minyak Bumi 16,06 14,80 13,63 12,51 11,90 11,21 10,57
2. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
ng
b. Industri Tanpa Migas 25,62 25,58 25,56 25,72 25,29 25,42 25,32
ba
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 8,69 8,68 8,79 8,90 8,71 8,84 8,82
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 0,51 0,51 0,51 0,51 0,50 0,49 0,48
m
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 0,98 0,92 0,87 0,82 0,76 0,70 0,64
le
4. Kertas dan Barang Cetakan 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
pa
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 15,14 15,16 15,08 15,20 15,02 15,09 15,08
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 0,14 0,15 0,16 0,16 0,16 0,16 0,17
://
7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
tp
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 0,14 0,13 0,13 0,12 0,12 0,11 0,11
ht
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 1,42 1,43 1,46 1,45 1,42 1,39 1,39
a. Listrik 1,11 1,13 1,16 1,15 1,11 1,08 1,09
b. Gas 0,05 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06
c. Air Bersih 0,26 0,24 0,24 0,25 0,25 0,25 0,24
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 19,44 19,79 19,97 20,15 20,43 19,89 19,90
a. Perdag. Besar & Eceran 17,02 17,18 17,32 17,42 17,58 17,03 17,03
b. Hotel 0,27 0,26 0,25 0,26 0,29 0,29 0,29
c. Restoran 2,15 2,36 2,41 2,48 2,56 2,56 2,58
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 10,94 11,71 12,44 13,06 13,81 14,60 15,24
a. Pengangkutan 7,87 8,15 8,51 8,69 8,65 8,58 8,48
1. Angkutan Rel 0,18 0,16 0,16 0,14 0,14 0,13 0,12
2. Angkutan Jalan Raya 3,70 3,89 4,19 4,32 4,20 4,06 3,93
3. Angkutan Laut 1,30 1,34 1,36 1,35 1,45 1,43 1,35
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0,32 0,31 0,30 0,29 0,28 0,28 0,27
5. Angkutan Udara 1,13 1,18 1,23 1,31 1,36 1,45 1,54
6. Jasa Penunjang Angkutan 1,25 1,26 1,27 1,27 1,23 1,24 1,28
b. Komunikasi 3,07 3,56 3,93 4,37 5,17 6,03 6,75
.id
1. Pos dan Telekomunikasi 3,03 3,53 3,90 4,33 5,13 5,99 6,72
2. Jasa Penunjang Komunikasi 0,03 0,03 0,03 0,04 0,04 0,03 0,03
o
.g
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN 6,35 6,50 6,57 6,67 6,67 6,85 6,93
s
JASA PERUSAHAAN
bp
a. Bank 0,60 0,64 0,68 0,73 0,69 0,66 0,64
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
0,07
0,00
0,07
0,00
t a.0,07
0,00
0,06
0,00
0,06
0,00
0,06
0,00
0,06
0,00
ko
d. Sewa Bangunan 4,96 5,06 5,09 5,14 5,16 5,37 5,46
ng
2. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
pa
2. Hiburan & Rekreasi 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
3. Perorangan & Rumahtangga 3,61 3,70 3,80 3,73 3,67 3,70 3,74
ht
Keterangan : r) Angka Revisi *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat-sangat Sementara
TABEL 6. DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KOTA PALEMBANG ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(TANPA MIGAS)
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
.id
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
o
.g
b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
s
c. Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
bp
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 30,52 30,03 29,59 29,40 28,70 28,63 28,31
a. Industri Migas 0,00 0,00 ta.0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
ko
1. Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
ng
b. Industri Tanpa Migas 30,52 30,03 29,59 29,40 28,70 28,63 28,31
ba
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 10,35 10,19 10,18 10,17 9,89 9,95 9,86
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 0,61 0,60 0,59 0,58 0,56 0,55 0,54
m
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 1,16 1,08 1,01 0,94 0,86 0,79 0,71
le
4. Kertas dan Barang Cetakan 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
pa
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 18,03 17,80 17,46 17,37 17,05 17,00 16,87
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 0,17 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18
://
7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
tp
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 0,17 0,16 0,15 0,14 0,13 0,13 0,12
ht
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 1,70 1,67 1,69 1,66 1,61 1,57 1,55
a. Listrik 1,33 1,32 1,34 1,31 1,26 1,22 1,21
b. Gas 0,06 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07
c. Air Bersih 0,31 0,29 0,28 0,28 0,28 0,28 0,27
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 23,16 23,23 23,13 23,03 23,19 22,40 22,25
a. Perdagangan Besar & Eceran 20,27 20,16 20,05 19,91 19,96 19,19 19,05
b. Hotel 0,32 0,30 0,29 0,30 0,33 0,33 0,32
c. Restoran 2,56 2,76 2,79 2,83 2,91 2,89 2,88
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 13,03 13,75 14,41 14,93 15,68 16,45 17,04
a. Pengangkutan 9,38 9,57 9,85 9,94 9,81 9,66 9,49
1. Angkutan Rel 0,21 0,19 0,19 0,16 0,15 0,14 0,13
2. Angkutan Jalan Raya 4,40 4,56 4,85 4,94 4,76 4,57 4,39
3. Angkutan Laut 1,55 1,58 1,57 1,55 1,64 1,61 1,50
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0,38 0,36 0,34 0,33 0,32 0,31 0,30
5. Angkutan Udara 1,35 1,39 1,42 1,50 1,54 1,63 1,72
6. Jasa Penunjang Angkutan 1,49 1,48 1,47 1,45 1,39 1,39 1,44
b. Komunikasi 3,65 4,18 4,56 4,99 5,87 6,79 7,55
.id
1. Pos dan Telekomunikasi 3,61 4,14 4,51 4,95 5,83 6,75 7,51
2. Jasa Penunjang Komunikasi 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04
o
.g
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN 7,56 7,63 7,61 7,63 7,57 7,72 7,75
s
JASA PERUSAHAAN
bp
a. Bank 0,71 0,75 0,78 0,83 0,79 0,75 0,72
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
0,09
0,00
0,08
0,00
t a.0,08
0,00
0,07
0,00
0,07
0,00
0,07
0,00
0,07
0,00
ko
d. Sewa Bangunan 5,91 5,94 5,90 5,88 5,86 6,05 6,10
ng
2. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
pa
2. Hiburan & Rekreasi 0,10 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09
3. Perorangan & Rumahtangga 4,29 4,34 4,40 4,27 4,16 4,16 4,18
ht
Keterangan : r) Angka Revisi *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat-sangat Sementara
TABEL 7. INDEKS PERKEMBANGAN PDRB KOTA PALEMBANG ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
.id
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
o
.g
b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
s
c. Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
bp
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 206,22 277,46 343,84 398,87 499,88 514,05 592,30
a. Industri Migas 253,05 387,42 t a.
489,03 551,58 724,92 709,29 820,33
ko
1. Pengilangan Minyak Bumi 253,05 387,42 489,03 551,58 724,92 709,29 820,33
2. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
ng
b. Industri Tanpa Migas 170,86 194,42 234,17 283,53 329,91 366,58 420,08
ba
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 173,41 189,74 219,84 263,82 304,67 337,63 391,78
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 135,56 149,19 172,09 201,52 239,02 252,06 283,15
m
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 114,23 116,28 120,57 132,95 147,97 151,74 164,31
le
4. Kertas dan Barang Cetakan 153,92 176,50 199,01 234,04 276,06 305,84 357,26
pa
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 175,48 205,25 254,44 310,86 363,42 405,79 462,99
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 169,60 208,61 244,71 298,60 362,99 416,31 510,93
://
7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
tp
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 133,02 153,26 168,02 191,21 211,28 226,47 238,08
ht
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 255,73 297,21 351,01 386,15 420,01 446,20 482,26
a. Listrik 279,61 327,11 386,11 421,37 451,11 470,95 506,26
b. Gas 2.943,06 4.214,24 5.703,13 7.277,08 9.812,85 12.329,86 13.485,76
c. Air Bersih 148,85 158,05 180,34 200,24 223,89 247,53 275,34
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 197,46 236,00 270,37 315,00 371,50 410,83 478,23
a. Perdagangan Besar & Eceran 200,98 240,20 273,66 316,50 370,02 406,63 472,44
b. Hotel 146,57 158,63 168,85 209,48 288,62 333,42 385,91
c. Restoran 176,84 213,93 259,07 318,67 395,68 455,86 538,24
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 185,71 252,69 302,52 356,44 427,04 464,44 520,55
a. Pengangkutan 158,75 220,02 261,75 300,68 354,25 358,38 384,19
1. Angkutan Rel 167,81 170,92 193,60 184,74 191,73 193,56 204,06
2. Angkutan Jalan Raya 159,69 253,64 311,58 367,89 433,34 412,94 431,44
3. Angkutan Laut 135,98 157,54 178,32 193,67 238,41 247,39 241,11
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 131,98 184,56 196,49 208,84 244,88 257,02 272,61
5. Angkutan Udara 302,73 394,85 455,31 547,45 668,66 807,43 988,16
6. Jasa Penunjang Angkutan 141,98 162,31 189,75 205,57 224,90 243,42 282,71
b. Komunikasi 290,90 380,17 461,58 574,03 711,05 878,24 1.052,56
.id
1. Pos dan Telekomunikasi 292,49 382,47 464,51 578,26 717,34 886,88 1.063,53
2. Jasa Penunjang Komunikasi 186,70 229,01 269,17 296,63 299,06 312,22 333,25
o
.g
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN 191,37 225,32 256,58 294,93 351,31 397,15 451,35
s
JASA PERUSAHAAN
bp
a. Bank 176,55 203,88 233,43 299,43 311,05 317,74 342,62
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
147,26
159,11
166,69
177,33
t a.
175,99
201,62
190,63
225,91
211,33
252,23
229,65
264,78
258,67
283,40
ko
d. Sewa Bangunan 197,41 233,64 266,40 304,06 368,49 418,49 476,52
ng
2. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
pa
2. Hiburan & Rekreasi 142,47 161,17 186,19 210,22 235,00 263,75 288,68
3. Perorangan & Rumahtangga 164,04 181,95 210,65 234,32 265,33 292,36 338,08
ht
PDRB DENGAN MIGAS 194,23 247,68 298,00 346,72 425,88 458,21 527,82
PDRB TANPA MIGAS 180,42 214,87 253,13 298,60 355,65 399,25 459,12
Keterangan : r) Angka Revisi *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat-sangat Sementara
TABEL 8. INDEKS PERKEMBANGAN PDRB KOTA PALEMBANG ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
.id
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
o
.g
b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
c. Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
s
bp
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 116,10 120,41 124,98 130,66 135,88 141,34 147,62
a. Industri Migas 103,94 102,55 t a.
101,03 99,35 101,03 100,52 101,04
ko
1. Pengilangan Minyak Bumi 103,94 102,55 101,03 99,35 101,03 100,52 101,04
2. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
ng
b. Industri Tanpa Migas 125,28 133,91 143,07 154,30 162,19 172,17 182,80
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 123,85 132,40 143,40 155,57 162,86 174,45 185,59
ba
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 123,46 131,78 140,87 149,96 157,54 162,55 171,58
m
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 105,19 106,27 107,28 108,37 107,28 105,13 101,32
le
4. Kertas dan Barang Cetakan 124,41 133,72 144,25 154,79 165,33 174,19 185,29
pa
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 127,93 137,19 145,91 157,54 166,51 176,69 188,23
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 128,44 146,44 162,75 176,41 188,59 205,39 222,66
://
7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
tp
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 107,74 109,98 112,02 114,25 117,19 118,73 121,02
ht
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 132,75 142,27 155,84 165,75 173,83 179,98 191,18
a. Listrik 134,59 145,76 160,66 170,09 176,55 181,49 193,96
b. Gas 2.131,25 2.537,50 2.767,01 3.008,68 3.306,25 3.525,35 3.652,78
c. Air Bersih 107,23 107,28 114,28 123,58 134,37 142,53 148,31
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 135,38 147,53 159,26 172,16 186,63 191,84 204,63
a. Perdagangan Besar & Eceran 135,55 146,46 157,91 170,17 183,68 187,94 200,32
b. Hotel 116,64 117,49 122,45 136,92 161,82 171,54 182,34
c. Restoran 136,84 160,51 175,47 193,31 213,87 226,00 242,40
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 138,05 158,24 179,80 202,22 228,71 255,31 283,98
a. Pengangkutan 124,82 138,34 154,47 169,09 179,81 188,37 198,63
1. Angkutan Rel 122,60 122,37 130,42 122,81 123,05 123,36 123,84
2. Angkutan Jalan Raya 122,07 137,44 158,48 175,06 181,78 185,78 191,43
3. Angkutan Laut 93,29 103,15 111,36 119,20 136,04 141,77 142,49
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 108,84 113,59 116,52 121,78 126,67 130,77 137,69
5. Angkutan Udara 304,24 341,32 378,55 434,46 480,53 540,59 610,69
6. Jasa Penunjang Angkutan 116,17 125,27 135,22 144,42 149,28 158,86 175,99
b. Komunikasi 189,63 235,92 278,66 331,47 419,46 516,48 617,01
.id
1. Pos dan Telekomunikasi 190,43 237,23 280,41 333,81 422,95 521,33 623,27
2. Jasa Penunjang Komunikasi 137,19 149,68 164,09 178,49 191,11 199,12 207,20
o
.g
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN 127,51 139,78 151,13 164,44 175,58 190,63 205,48
s
JASA PERUSAHAAN
bp
a. Bank 151,78 174,22 196,35 226,08 230,55 233,43 241,41
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
100,89
108,50
101,10
110,93
t a.
102,07
115,79
105,37
122,67
114,23
130,36
120,93
135,22
128,45
139,27
ko
d. Sewa Bangunan 123,82 135,26 145,66 157,49 169,02 185,70 201,27
ng
2. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
pa
2. Hiburan & Rekreasi 115,65 124,58 135,23 145,79 156,35 166,96 180,36
3. Perorangan & Rumahtangga 134,32 147,41 161,96 170,59 179,22 190,81 205,53
ht
PDRB DENGAN MIGAS 123,12 131,80 140,97 151,04 161,51 170,55 181,81
PDRB TANPA MIGAS 127,63 138,67 150,35 163,18 175,71 187,00 200,77
Keterangan : r) Angka Revisi *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat-sangat Sementara
TABEL 9. LAJU PERTUMBUHAN PDRB KOTA PALEMBANG ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
.id
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
o
.g
b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
s
c. Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
bp
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 10,25 34,54 23,92 16,01 25,32 2,83 15,22
a. Industri Migas 8,87 53,10 t a.
26,23 12,79 31,43 (2,16) 15,66
ko
1. Pengilangan Minyak Bumi 8,87 53,10 26,23 12,79 31,43 (2,16) 15,66
2. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
ng
b. Industri Tanpa Migas 11,83 13,79 20,45 21,08 16,36 11,12 14,59
ba
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 15,29 9,42 15,86 20,01 15,48 10,82 16,04
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 13,72 10,06 15,35 17,10 18,61 5,46 12,33
m
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 2,64 1,79 3,69 10,27 11,30 2,55 8,28
le
4. Kertas dan Barang Cetakan 12,01 14,67 12,75 17,60 17,96 10,79 16,81
pa
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 10,33 16,97 23,97 22,17 16,91 11,66 14,09
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 19,26 23,00 17,30 22,03 21,56 14,69 22,73
://
7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
tp
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 6,13 15,22 9,63 13,80 10,49 7,19 5,13
ht
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 23,42 16,22 18,10 10,01 8,77 6,24 8,08
a. Listrik 25,07 16,99 18,04 9,13 7,06 4,40 7,50
b. Gas 72,56 43,19 35,33 27,60 34,85 25,65 9,37
c. Air Bersih 8,42 6,18 14,10 11,03 11,81 10,56 11,23
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 22,86 19,52 14,56 16,51 17,94 10,59 16,41
a. Perdag. Besar & Eceran 23,66 19,51 13,93 15,65 16,91 9,90 16,18
b. Hotel 11,53 8,23 6,44 24,06 37,78 15,52 15,75
c. Restoran 17,46 20,97 21,10 23,01 24,16 15,21 18,07
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 19,72 36,07 19,72 17,83 19,81 8,76 12,08
a. Pengangkutan 9,99 38,60 18,97 14,87 17,82 1,17 7,20
1. Angkutan Rel 7,50 1,85 13,27 (4,58) 3,79 0,95 5,43
2. Angkutan Jalan Raya 9,10 58,83 22,84 18,07 17,79 (4,71) 4,48
3. Angkutan Laut 2,35 15,86 13,19 8,61 23,10 3,77 (2,54)
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 8,27 39,83 6,47 6,28 17,26 4,96 6,06
5. Angkutan Udara 30,54 30,43 15,31 20,24 22,14 20,75 22,38
6. Jasa Penunjang Angkutan 11,13 14,32 16,90 8,34 9,40 8,23 16,14
b. Komunikasi 47,48 30,68 21,41 24,36 23,87 23,51 19,85
.id
1. Pos dan Telekomunikasi 47,89 30,76 21,45 24,49 24,05 23,63 19,92
2. Jasa Penunjang Komunikasi 14,77 22,66 17,53 10,20 0,82 4,40 6,74
o
.g
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN 17,80 17,74 13,88 14,95 19,12 13,05 13,65
s
JASA PERUSAHAAN
bp
a. Bank 24,04 15,48 14,50 28,27 3,88 2,15 7,83
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
9,58
11,33
13,20
11,45
t a.5,58
13,70
8,32
12,05
10,86
11,65
8,67
4,98
12,63
7,03
ko
d. Sewa Bangunan 18,26 18,35 14,02 14,13 21,19 13,57 13,87
ng
2. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 1,00 0,00 0,00 0,00 0,00
pa
2. Hiburan & Rekreasi 3,41 13,13 15,52 12,90 11,79 12,24 9,45
3. Perorangan & Rumahtangga 13,78 10,92 15,77 11,24 13,23 10,19 15,64
ht
PDRB DENGAN MIGAS 14,70 27,52 20,31 16,35 22,83 7,59 15,19
PDRB TANPA MIGAS 16,76 19,09 17,81 17,96 19,11 12,26 15,00
Keterangan : r) Angka Revisi *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat-sangat Sementara
TABEL 10. LAJU PERTUMBUHAN PDRB KOTA PALEMBANG ATAS DASAR KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
a. Tanaman Bahan Makanan 3,98 3,77 (1,06) 1,78 2,00 0,34 1,87
b. Tanaman Perkebunan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 3,30 3,19 2,98 5,99 6,65 3,93 3,96
d. Kehutanan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
e. Perikanan (3,70) (12,60) 1,85 6,12 0,60 3,72 0,16
.id
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
o
b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
.g
c. Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
s
bp
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 3,61 3,72 3,79 4,54 3,99 4,02 4,44
a. Industri Migas
(0,95)
(1,34)
(1,34)
t a.
(1,48)
(1,48)
(1,66)
(1,66)
1,69
1,69
(0,50)
(0,50)
0,51
0,51
ko
2. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
ng
b. Industri Tanpa Migas 6,68 6,89 6,84 7,85 5,12 6,15 6,17
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 6,85 6,90 8,31 8,48 4,69 7,11 6,39
ba
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 6,38 6,74 6,90 6,45 5,05 3,18 5,56
m
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 1,48 1,03 0,95 1,02 (1,01) (2,00) (3,63)
le
4. Kertas dan Barang Cetakan 6,43 7,48 7,88 7,30 6,81 5,36 6,37
pa
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 6,93 7,24 6,36 7,97 5,70 6,11 6,53
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 14,43 14,02 11,13 8,39 6,91 8,91 8,41
://
7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
tp
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 1,62 2,08 1,85 1,99 2,57 1,32 1,93
ht
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 7,97 7,17 9,54 6,36 4,87 3,53 6,22
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 8,47 8,97 7,95 8,10 8,41 2,79 6,67
a. Perdag. Besar & Eceran 7,99 8,05 7,82 7,76 7,94 2,32 6,58
b. Hotel 4,78 0,73 4,22 11,82 18,19 6,01 6,30
c. Restoran 12,91 17,30 9,32 10,17 10,64 5,67 7,26
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 13,41 14,63 13,62 12,47 13,10 11,63 11,23
a. Pengangkutan 7,44 10,82 11,66 9,47 6,34 4,76 5,45
1. Angkutan Rel 1,75 (0,19) 6,58 (5,84) 0,20 0,25 0,39
2. Angkutan Jalan Raya 4,67 12,59 15,31 10,46 3,84 2,20 3,04
.id
1. Pos dan Telekomunikasi 32,60 24,58 18,20 19,04 26,70 23,26 19,55
2. Jasa Penunjang Komunikasi 8,49 9,10 9,62 8,78 7,07 4,19 4,06
o
.g
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN 9,26 9,62 8,12 8,80 6,78 8,57 7,79
s
JASA PERUSAHAAN
bp
a. Bank 23,77 14,79 12,70 15,14 1,98 1,25 3,42
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
0,23
1,90
0,21
2,24
t a.0,96
4,38
3,23
5,94
8,41
6,27
5,87
3,73
6,21
2,99
ko
d. Sewa Bangunan 8,15 9,24 7,69 8,12 7,32 9,87 8,38
ng
2. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
pa
2. Hiburan & Rekreasi 6,25 7,73 8,54 7,81 7,24 6,78 8,03
3. Perorangan & Rumahtangga 9,02 9,75 9,87 5,32 5,06 6,47 7,72
ht
PDRB DENGAN MIGAS 6,42 7,05 6,95 7,15 6,93 5,60 6,60
PDRB TANPA MIGAS 7,96 8,65 8,42 8,54 7,68 6,42 7,37
Keterangan : r) Angka Revisi *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat-sangat Sementara
TABEL 11. INDEKS IMPLISIT PDRB KOTA PALEMBANG TAHUN 2000-2009 MENURUT LAPANGAN USAHA
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
.id
a. Minyak dan Gas Bumi - - - - - - -
b. Pertambangan tanpa Migas - - - - - - -
o
c. Penggalian - - - - - - -
s .g
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 177,63 230,43 275,11 305,28 367,89 363,69 401,24
bp
a. Industri Migas 243,46 377,80 484,05 555,18 717,54 705,59 811,91
1. Pengilangan Minyak Bumi
2. Gas Alam Cair
243,46
-
377,80
-
t a.
484,05
-
555,18
-
717,54
-
705,59
-
811,91
-
ko
b. Industri Tanpa Migas 136,38 145,19 163,68 183,75 203,40 212,92 229,81
ng
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 140,01 143,31 153,30 169,58 187,07 193,54 211,09
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 109,80 113,21 122,16 134,38 151,72 155,07 165,02
ba
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 108,60 109,42 112,39 122,68 137,93 144,33 162,17
m
4. Kertas dan Barang Cetakan 123,71 132,00 137,95 151,19 166,98 175,58 192,81
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 137,17 149,61 174,38 197,32 218,25 229,66 245,97
le
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 132,05 142,45 150,36 169,27 192,48 202,69 229,47
pa
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 123,47 139,35 150,00 167,37 180,29 190,74 196,73
tp
9. Barang lainnya - - - - - - -
ht
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 192,64 208,91 225,23 232,97 241,62 247,92 252,26
a. Listrik 207,75 224,41 240,32 247,72 255,51 259,49 261,01
b. Gas 138,09 166,08 206,11 241,87 296,80 349,75 369,19
c. Air Bersih 138,82 147,32 157,80 162,03 166,62 173,68 185,64
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 145,85 159,97 169,77 182,97 199,06 214,15 233,70
a. Perdagangan Besar & Eceran 148,27 164,00 173,30 186,00 201,44 216,36 235,84
b. Hotel 125,66 135,01 137,89 152,99 178,36 194,36 211,64
c. Restoran 129,24 133,28 147,65 164,85 185,01 201,71 222,04
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 134,53 159,69 168,25 176,27 186,72 181,91 183,30
a. Pengangkutan 127,18 159,05 169,46 177,82 197,01 190,26 193,42
1. Angkutan Rel 136,88 139,68 148,44 150,43 155,82 156,91 164,78
2. Angkutan Jalan Raya 130,82 184,55 196,60 210,16 238,38 222,27 225,38
3. Angkutan Laut 145,76 152,73 160,13 162,48 175,25 174,50 169,21
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 121,27 162,47 168,63 171,49 193,32 196,55 197,98
5. Angkutan Udara 99,50 115,68 120,28 126,01 139,15 149,36 161,81
6. Jasa Penunjang Angkutan 122,21 129,57 140,32 142,35 150,65 153,23 160,64
b. Komunikasi 153,40 161,14 165,64 173,17 169,51 170,04 170,59
.id
1. Pos dan Telekomunikasi 153,59 161,22 165,66 173,23 169,60 170,12 170,64
2. Jasa Penunjang Komunikasi 136,09 153,00 164,04 166,19 156,48 156,80 160,83
o
.g
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN 163,97 176,70 183,56 195,15 213,65 226,19 236,77
s
JASA PERUSAHAAN
bp
a. Bank 116,32 117,02 118,89 132,45 134,92 136,12 141,93
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
145,96
146,64
164,88
159,85
t a.
172,42
174,13
180,91
184,16
185,00
193,48
189,90
195,81
201,38
203,49
ko
d. Sewa Bangunan 159,43 172,73 182,89 193,07 218,01 225,36 236,76
ng
2. Hiburan & Rekreasi 123,19 129,37 137,69 144,20 150,31 157,98 160,06
3. Perorangan & Rumahtangga 122,13 123,43 130,06 137,36 148,05 153,23 164,49
ht
PDRB DENGAN MIGAS 157,76 187,92 211,40 229,55 263,69 268,66 290,32
PDRB TANPA MIGAS 141,36 154,95 168,37 182,99 202,41 213,50 228,68
Keterangan : r) Angka Revisi *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat-sangat Sementara
TABEL 12. LAJU INFLASI PDRB KOTA PALEMBANG TAHUN 2000-2009 MENURUT LAPANGAN USAHA
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
a. Tanaman Bahan Makanan 7,00 2,71 3,62 12,73 2,14 4,64 6,62
b. Tanaman Perkebunan - - - - - - -
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 5,74 7,44 6,95 13,50 19,62 (0,47) 2,55
d. Kehutanan - - - - - - -
e. Perikanan 1,37 11,37 10,05 11,97 8,07 7,15 1,15
.id
a. Minyak dan Gas Bumi - - - - - - -
b. Pertambangan tanpa Migas - - - - - - -
o
.g
c. Penggalian - - - - - - -
s
bp
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 6,41 29,72 19,39 10,96 20,51 (1,14) 10,33
a. Industri Migas 9,91 55,18 28,12 14,69 29,24 (1,66) 15,07
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 7,90 2,36 6,97 10,62 10,31 3,46 9,07
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 6,90 3,11 7,91 10,00 12,90 2,21 6,42
ba
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 1,15 0,76 2,71 9,16 12,43 4,64 12,35
m
4. Kertas dan Barang Cetakan 5,24 6,69 4,51 9,60 10,44 5,15 9,82
le
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 3,18 9,07 16,56 13,15 10,61 5,23 7,10
pa
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 4,22 7,88 5,55 12,58 13,71 5,31 13,21
7. Logam Dasar Besi & Baja - - - - - - -
://
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 4,44 12,87 7,64 11,58 7,72 5,80 3,14
tp
9. Barang lainnya - - - - - - -
ht
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 14,31 8,45 7,81 3,43 3,71 2,61 1,75
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 13,27 9,68 6,12 7,78 8,79 7,58 9,13
a. Perdagangan Besar & Eceran 14,51 10,61 5,67 7,32 8,31 7,40 9,01
b. Hotel 6,44 7,44 2,13 10,95 16,58 8,98 8,89
c. Restoran 4,03 3,13 10,78 11,65 12,23 9,03 10,08
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 5,56 18,70 5,36 4,77 5,93 (2,58) 0,76
a. Pengangkutan 2,37 25,06 6,54 4,94 10,79 (3,43) 1,67
1. Angkutan Rel 5,64 2,05 6,27 1,34 3,58 0,70 5,01
2. Angkutan Jalan Raya 4,23 41,07 6,53 6,89 13,43 (6,76) 1,40
.id
1. Pos dan Telekomunikasi 11,54 4,97 2,75 4,57 (2,09) 0,30 0,31
2. Jasa Penunjang Komunikasi 5,79 12,43 7,21 1,31 (5,84) 0,20 2,58
o
.g
8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN 11,54 7,76 3,88 6,31 9,48 5,87 4,68
s
JASA PERUSAHAAN
bp
a. Bank 0,22 0,60 1,60 11,41 1,87 0,89 4,27
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
c. Jasa Penunjang Keuangan
9,33
9,25
12,96
9,01
t a. 4,58
8,93
4,93
5,76
2,26
5,06
2,65
1,20
6,04
3,92
ko
d. Sewa Bangunan 9,35 8,34 5,88 5,56 12,92 3,37 5,06
ng
2. Hiburan & Rekreasi (2,68) 5,01 6,43 4,72 4,24 5,10 1,32
3. Perorangan & Rumahtangga 4,36 1,06 5,37 5,62 7,78 3,50 7,35
ht
PDRB DENGAN MIGAS 7,78 19,12 12,49 8,59 14,87 1,88 8,06
PDRB TANPA MIGAS 8,16 9,61 8,66 8,68 10,61 5,48 7,11
Keterangan : r) Angka Revisi *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat-sangat Sementara
TABEL 13. PENDAPATAN REGIONAL DAN PENDAPATAN PER KAPITA KOTA PALEMBANG ATAS DASAR
HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (DENGAN MIGAS)
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 19.287.616 24.595.162 29.591.538 34.429.082 42.290.513 45.500.993 52.412.794
(JUTA Rp)
.id
(JUTA Rp)
o
s .g
bp
3. PRODUK DOMESTIK REGIONAL NETTO 17.208.411 21.943.804 26.401.570 30.717.627 37.731.596 40.595.986 46.762.695
ATAS DASAR HARGA PASAR
(JUTA Rp) t a.
ko
ng
4. PAJAK TIDAK LANGSUNG NETO 1.399.044 1.784.031 2.146.448 2.497.343 3.067.579 3.300.454 3.801.807
ba
(JUTA Rp)
m
le
pa
5. PRODUK DOMESTIK REGIONAL NETTO 15.809.367 20.159.772 24.255.123 28.220.284 34.664.017 37.295.532 42.960.888
://
(JUTA Rp)
ht
6. JUMLAH PENDUDUK PERTENGAHAN 1304211 1338793 1.369.239 1.394.954 1.417.047 1.438.938 1.455.284
TAHUN (JIWA)
7. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 14.788.724 18.371.146 21.611.668 24.681.159 29.844.115 31.621.232 36.015.509
PER KAPITA
(Rp)
8. PENDAPATAN REGIONAL PER KAPITA 12.121.786 15.058.170 17.714.309 20.230.261 24.462.150 25.918.790 29.520.621
(Rp)
Keterangan : r) Angka Revisi *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat-sangat Sementara
TABEL 14. PENDAPATAN REGIONAL DAN PENDAPATAN PER KAPITA KOTA PALEMBANG ATAS DASAR
HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (TANPA MIGAS)
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 14.508.625 17.278.525 20.355.861 24.012.247 28.600.021 32.105.696 36.920.379
(JUTA Rp)
.id
(JUTA Rp)
o
s .g
bp
3. PRODUK DOMESTIK REGIONAL NETTO 12.944.595 15.415.900 18.161.499 21.423.727 25.516.939 28.644.702 32.940.362
ATAS DASAR HARGA PASAR
(JUTA Rp) t a.
ko
ng
4. PAJAK TIDAK LANGSUNG NETO 1.052.396 1.253.313 1.476.530 1.741.749 2.074.527 2.328.814 2.678.051
ba
(JUTA Rp)
m
le
pa
5. PRODUK DOMESTIK REGIONAL NETTO 11.892.200 14.162.587 16.684.969 19.681.978 23.442.412 26.315.887 30.262.311
://
(JUTA Rp)
ht
6. JUMLAH PENDUDUK PERTENGAHAN 1.304.211 1.338.793 1.369.239 1.394.954 1.417.047 1.438.938 1.455.284
TAHUN (JIWA)
7. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 11.124.446 12.906.047 14.866.551 17.213.648 20.182.832 22.312.077 25.369.879
PER KAPITA
(Rp)
8. PENDAPATAN REGIONAL PER KAPITA 9.118.310 10.578.624 12.185.578 14.109.410 16.543.143 18.288.409 20.794.780
(Rp)
Keterangan : r) Angka Revisi *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat-sangat Sementara
TABEL 15. PENDAPATAN REGIONAL DAN PENDAPATAN PER KAPITA KOTA PALEMBANG ATAS DASAR
HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA (DENGAN MIGAS)
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 12.226.258 13.087.898 13.998.092 14.998.693 16.037.922 16.936.204 18.053.454
(JUTA Rp)
.id
(JUTA Rp)
o
s .g
bp
3. PRODUK DOMESTIK REGIONAL NETTO 10.908.267 11.677.023 12.489.098 13.381.834 14.309.034 15.110.481 16.107.292
ATAS DASAR HARGA PASAR
(JUTA Rp) t a.
ko
ng
4. PAJAK TIDAK LANGSUNG NETO 886.842 949.342 1.015.364 1.087.943 1.163.324 1.228.482 1.309.523
ba
(JUTA Rp)
m
le
pa
5. PRODUK DOMESTIK REGIONAL NETTO 10.021.425 10.727.681 11.473.734 12.293.891 13.145.710 13.881.999 14.797.769
://
(JUTA Rp)
ht
6. JUMLAH PENDUDUK PERTENGAHAN 1.304.211 1.338.793 1.369.239 1.394.954 1.417.047 1.438.938 1.455.284
TAHUN (JIWA)
7. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 9.374.448 9.775.894 10.223.264 10.752.106 11.317.848 11.769.933 12.405.451
PER KAPITA
(Rp)
8. PENDAPATAN REGIONAL PER KAPITA 7.683.899 8.012.949 8.379.643 8.813.116 9.276.834 9.647.392 10.168.303
(Rp)
Keterangan : r) Angka Revisi *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat-sangat Sementara
TABEL 16. PENDAPATAN REGIONAL DAN PENDAPATAN PER KAPITA KOTA PALEMBANG ATAS DASAR
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 10.263.311 11.151.255 12.090.111 13.122.385 14.129.941 15.037.763 16.145.302
(JUTA Rp)
.id
(JUTA Rp)
o
s .g
bp
3. PRODUK DOMESTIK REGIONAL NETTO 9.156.926 9.949.150 10.786.797 11.707.792 12.606.733 13.416.692 14.404.838
ATAS DASAR HARGA PASAR
(JUTA Rp) t a.
ko
ng
ba
4. PAJAK TIDAK LANGSUNG NETO 744.458 808.866 876.967 951.843 1.024.927 1.090.777 1.171.113
(JUTA Rp)
m
le
pa
5. PRODUK DOMESTIK REGIONAL NETTO 8.412.468 9.140.284 9.909.830 10.755.948 11.581.806 12.325.915 13.233.725
://
(JUTA Rp)
ht
6. JUMLAH PENDUDUK PERTENGAHAN 1.304.211 1338793 1.369.239 1.394.954 1.417.047 1.438.938 1.455.284
TAHUN (JIWA)
7. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 7.869.364 8.329.335 8.829.803 9.407.038 9.971.399 10.450.598 11.094.262
PER KAPITA
(Rp)
8. PENDAPATAN REGIONAL PER KAPITA 6.450.235 6.827.257 7.237.473 7.710.612 8.173.198 8.565.981 9.093.569
(Rp)
Keterangan : r) Angka Revisi *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat-sangat Sementara
Sumber-sumber Pertumbuhan
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 r) 2008 *) 2009 **) 2010 ***)
.id
a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
o
c. Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
s .g
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1,55 1,53 1,78 1,53 1,50 1,63
bp
a. Industri Migas -0,22 -0,22 -0,23 0,21 -0,06 0,06
1. Pengilangan Minyak Bumi
2. Gas Alam Cair
-0,22
0,00
t a.-0,22
0,00
-0,23
0,00
0,21
0,00
-0,06
0,00
0,06
0,00
ko
b. Industri Tanpa Migas 1,76 1,75 2,01 1,32 1,56 1,57
ng
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 0,60 0,72 0,75 0,42 0,62 0,56
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 0,03 0,04 0,03 0,03 0,02 0,03
ba
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 0,01 0,01 0,01 -0,01 -0,02 -0,03
m
4. Kertas dan Barang Cetakan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 1,10 0,96 1,20 0,87 0,92 0,99
le
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01
pa
7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
://
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
tp
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0,10 0,14 0,09 0,07 0,05 0,09
a. Listrik 0,09 0,12 0,07 0,04 0,03 0,07
b. Gas 0,01 0,01 0,00 0,01 0,00 0,00
c. Air Bersih 0,00 0,02 0,02 0,02 0,02 0,01
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 1,74 1,57 1,62 1,69 0,57 1,33
a. Perdagangan Besar & Eceran 1,37 1,34 1,34 1,38 0,41 1,12
b. Hotel 0,00 0,01 0,03 0,05 0,02 0,02
c. Restoran 0,37 0,22 0,24 0,26 0,15 0,19
.id
e. Jasa Perusahaan 0,06 0,06 0,06 0,06 0,05 0,06
o
9. JASA-JASA 0,86 0,91 0,83 0,94 0,73 0,73
.g
a. Pemerintahan Umum 0,34 0,35 0,47 0,49 0,22 0,34
s
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 0,34 0,35 0,47 0,49 0,22 0,34
bp
2. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Swasta
1. Sosial Kemasyarakatan
0,51
0,15
t a.
0,57
0,20
0,37
0,16
0,45
0,25
0,51
0,27
0,39
0,10
ko
2. Hiburan & Rekreasi 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
ng