BAB IV
Wilayah kerja UPT Puskesmas Pringsewu terdiri dari satu kecamatan dengan
15 kelurahan. Dari jumlah penduduk sebanyak 79.032 jiwa dan luas wilayah
dari :
57
58
a. Visi
b. Misi
sebagai berikut :
mulia
Puskesmas
c. Moto
C = Cepat
E = Efisien
R = Ramah
M = Melayani
A = Aman
T = Tepat
I = Inovasi.
3. Tenaga Kesehatan
a. Uji Validitas
dikatakan valid atau tidak sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur
Puskesmas Pringsewu.
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana alat ukur yang
Puskesmas Pringsewu.
Cronbach
No Variabel r-tabel Keputusan
Alpha
1 Gaya Kepemimpinan (X1) 0,764 0,60 Reliabel
2 Budaya Organisasi (X2) 0,761 0,60 Reliabel
3 Kinerja Pegawai (Y) 0,763 0,60 Reliabel
Sumber Data : Data diolah dari lampiran SPSS
alpha > 0,60. Setelah dilakukan uji tryout, maka dapat disimpulkan bahwa
kuesioner dapa dinyatak valid dan reliabel sehingga kuesioner ini bisa
responden.
C. Analisis Data
Telah diuraikan pada bab sebelumnya, untuk menjawab hipotesis dan melihat
sederhana. Berikut hasil penghitungan regresi sederhana yang didasari dari hasil
berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
berikut:
budaya organisasi (X2) dalam keadaan konstan, maka kinerja karyawan (Y)
tabel atau melihat nilai signifikansinya. Apabila t hitung > t tabel dan nilai
t hitung < t tabel dan nilai signifikansi > α 0,05, maka dikatakan
variabel gaya kepemimpinan (X1) lebih besar dari t tabel, yakni 2,642 >
1,993 dan nilai signifikansi 0,010 < α 0,05. Jadi, variabel gaya
organisasi (X2) lebih besar dari t tabel, yakni 3,174 > 1,993 dan nilai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y) secara
parsial.
Dari hasil uji t tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa variabel yang
Dari tabel di atas diperoleh F hitung lebih besar dari F tabel, yakni 10,332
> 3,13. Jadi, variabel gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi
2. Koefisien Determinasi
variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat. Dari tabel di atas
diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,230 (23%). Ini berarti bahwa variasi
variabel terikat kinerja karyawan (Y) dapat dijelaskan oleh variabel gaya
kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) sebesar 23%, sedangkan sisanya
diperoleh koefisien sebesar 0,207, t-hitung 2,642 dan nilai signifikansi 0,010
69
satuan. Dengan kata lain kinerja pegawai akan meningkat sejalan dengan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Handoko (2012) di Pondok Serrata, Maulvinizar (2011) pada PT. Pos Indonesia
(persero) cabang Kudus dan Rusdan Arif (2010) pada PT. Bank mega cabang
karyawan.
mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang untuk
karyawan untuk bekerja lebih baik, hal ini akan membuat karyawan lebih hati-
hati dalam berusaha mencapai target yang diharapkan perusahaan, hal tersebut
diperoleh koefisien sebesar 0,197, t-hitung 3,174 dan nilai signifikansi 0,002
yang berarti jika variabel budaya organisasi meningkat 1 satuan maka akan
satuan. Dengan kata lain kinerja pegawai akan meningkat sejalan dengan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Indonesia (persero) cabang Kudus dan Rusdan Arif (2010) pada PT. Bank
pengendali dan arah dalam membentuk sikap dan perilaku manusia yang
perilaku etis.
71
Karyawan
dan budaya organisasi (X2) diperoleh nilai F-hitung 10,332 dan nilai
Pringsewu.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Indonesia (persero) cabang Kudus dan Rusdan Arif (2010) pada PT. Bank
memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik, hal ini akan membuat