Anda di halaman 1dari 15

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Situasi dan Kondisi Tempat Penelitian

1. Profil Puskesmas Pringsewu

Wilayah kerja UPT Puskesmas Pringsewu terdiri dari satu kecamatan dengan

15 kelurahan. Dari jumlah penduduk sebanyak 79.032 jiwa dan luas wilayah

Puskesmas Pringsewu adalah 42,29 KM² , maka kepadatan penduduk rata-rata

adalah 619,34 / KM². Puskesmas Pringsewu merupakan salah satu puskesmas

di wilayah Kabupaten Pringsewu yang terdiri dari lima pekon (Sidoharjo,

Waluyojati, Margakaya, Fajar Agung, Fajar Agung Barat) dan empat

kelurahan (Pringsewu Timur, Pringsewu Barat, Pringsewu Selatan, Pringsewu

Utara dan Pajaresuk). Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Pringsewu terdiri

dari :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sukoharjo

b. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pagelaran

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Ambarawa

d. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Gadingrejo

Puskesmas merupakan perangkat pemerintah Daerah Kabupaten sehingga

pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah,

mendengar saran teknis dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten setelah

57
58

mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan Propinsi. Wilayah Kerja

Puskesmas Pringsewu mempunyai wilayah Kerja sebanyak lima pekon dan

memiliki posyandu balita yaitu :

Tabel 1. Data Peran Serta Posyandu

Jumlah Jumlah Kader Dukun Bayi Tokoh Masyarakat


N Kelurahan/
Posyand Dilati
o Desa Dilatih Aktif % Dilatih Aktif % Aktif %
u h
1 P. Selatan 5 2 26 7,7 - - - 2 - -
2 P. Utara 5 2 30 6,7 - - - 2 - -
3 P. Barat 6 2 15 13,3 - - - 2 - -
4 P. Timur 5 2 20 10 - - - 2 - -
5 Podomoro 3 2 25 8 - - - 2 - -
6 Rejosari 3 2 10 20 - - - 2 - -
7 Pajaresuk 5 2 15 13,3 - - - 2 - -
8 Fajar Agung 3 2 15 13,3 - - - 2 - -
9 Sidoharjo 5 2 10 20 - - - 2 - -
10 Bumi Arum 3 2 10 20 - - - 2 - -
11 Margakaya 4 2 25 8 - - - 2 - -
12 Waluyojati 5 2 25 8 - - - 2 - -
13 Bumi Ayu 3 2 10 20 - - - 2 - -
14 Podosari 3 2 15 13,3 - - - 2 - -
15 F. Agung Barat 3 2 10 20 - - - 2 - -

2. Visi, Misi, dan Motto

a. Visi

Visi Puskesmas Pringsewu adalah “Menjadi Puskesmas yang mampu

memberikan pelayanan kesehatan dasar bermutu, berkualitas,

merata dan berkeadilan”.

b. Misi

Untuk mencapai visi tersebut Puskesmas Pringsewu mempunyai misi

sebagai berikut :

1) Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang prima dan berkualitas


59

2) Pemerataan upaya pelayanan kesehatan

3) Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia dan berakhlak

mulia

4) Mengembangkan sistem keuangan, informasi dan pemasaran UPT

Puskesmas

c. Moto

Dalam pencapaian visi dan misi, UPT Puskesmas Pringsewu memiliki

motto UPT Puskesmas Pringsewu adalah “Sehatmu Adalah Senyumku”

dan menerapkan tata nilai CERMATI, yang terdiri dari :

C = Cepat

E = Efisien

R = Ramah

M = Melayani

A = Aman

T = Tepat

I = Inovasi.

3. Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan merupakan sumber daya manusia yang peranan dan

keberadaannya sangat pentinga dan berpengaruh terhadap peningkatan

pelayanan kesehatan untuk bermasyarakat. Adapun data ketenagaan UPT

Puskesmas Pringsewu adalah :


60

Tabel 2. Data Sarana Ketenagaan UPT Puskesmas Pringsewu

Yang Ada Status


No Jenis Ketenagaan Ket
Sekarang Kepegawaian
1 Dokter Umum 2 PNS
2 Dokter Gigi 1 PNS
3 S2 Kesehatan Masyarakat 1 PNS
4 Perawat Kesehatan
a. SPK 3 PNS
b. DIII Keperawatan 4 PNS
c. DIV Keperawatan 1 PNS
5 d. Profesi Perawat (Ners) 2 PNS
Bidan PNS
a. DIII Kebidanan 13 PNS
b. DIV Kebidanan 2 PNS
6 Bidan Desa (DIII Kebidanan) 13 PNS
7 Perawat Gigi 1 PNS
8 Sanitarianis (S1 Kesehatan) 1 PNS
9 Nutrisionis (DIII Gizi) 1 PNS
10 Analis (DIII Analis Kesehatan) 1 PNS
11 Pengelola Obat
a. S1 Farmasi 1
b. DIII Farmasi 1
12 Tenaga Administrasi Kesehatan 3
13 Lain-lain
a. Sopir Ambulance 1 Honorer
b. Cleaning Service 1 Honorer
c. Penjaga Malam 1 Honorer
d. Juru Masak Rawat Inap 1 Honorer
e. Operator Komputer 1 Honorer
61

B. Pengumpulan dan Penyajian Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Tryout

a. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen dapat

dikatakan valid atau tidak sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur

penelitian. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan cara

melakukan uji coba tryout kepada 10 responden di Puskesmas Talang

Padang. Selanjutnya dianalisis menggunakan uji validitas item dengan

menggunakan rumus product moment. Berikut hasil uji validitas item

pertanyaan gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan kinerja pegawai

Puskesmas Pringsewu.

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Tryout Variabel Gaya Kepemimpinan,


Budaya Organisasi dan Kinerja Pegawai Puskesmas
Pringsewu

Gaya Kepemimpinan (X1) r-hitung r-tabel Keterangan


No Item 1 0,894 0,632 Valid
2 0,828 0,632 Valid
3 0,815 0,632 Valid
4 0,783 0,632 Valid
5 0,783 0,632 Valid
6 0,783 0,632 Valid
7 0,778 0,632 Valid
8 0,847 0,632 Valid
9 0,899 0,632 Valid
10 0,899 0,632 Valid
11 0,882 0,632 Valid
12 0,882 0,632 Valid
13 0,882 0,632 Valid
14 0,952 0,632 Valid
62

15 0,890 0,632 Valid


16 0,770 0,632 Valid
17 0,966 0,632 Valid
18 0,956 0,632 Valid
19 0,951 0,632 Valid
20 0,886 0,632 Valid
21 0,952 0,632 Valid
22 0,749 0,632 Valid
23 0,952 0,632 Valid
24 0,855 0,632 Valid
25 0,844 0,632 Valid
26 0,830 0,632 Valid
27 0,886 0,632 Valid
28 0,886 0,632 Valid
29 0,890 0,632 Valid
30 0,890 0,632 Valid
Budaya Organisasi (X2)
No Item 1 0,903 0,632 Valid
2 0,959 0,632 Valid
3 0,959 0,632 Valid
4 0,704 0,632 Valid
5 0,917 0,632 Valid
6 0,771 0,632 Valid
7 0,970 0,632 Valid
8 0,900 0,632 Valid
9 0,970 0,632 Valid
10 0,906 0,632 Valid
11 0,906 0,632 Valid
12 0,959 0,632 Valid
13 0,928 0,632 Valid
14 0,759 0,632 Valid
15 0,798 0,632 Valid
16 0,877 0,632 Valid
17 0,919 0,632 Valid
18 0,908 0,632 Valid
19 0,716 0,632 Valid
20 0,756 0,632 Valid
21 0,705 0,632 Valid
22 0,852 0,632 Valid
23 0,928 0,632 Valid
63

24 0,904 0,632 Valid


25 0,805 0,632 Valid
26 0,834 0,632 Valid
27 0,834 0,632 Valid
28 0,834 0,632 Valid
29 0,949 0,632 Valid
30 0,869 0,632 Valid
31 0,879 0,632 Valid
32 0,879 0,632 Valid
33 0,879 0,632 Valid
34 0,890 0,632 Valid
35 0,890 0,632 Valid
Kinerja Pegawai (Y)
No Item 1 0,808 0,632 Valid
2 0,820 0,632 Valid
3 0,758 0,632 Valid
4 0,815 0,632 Valid
5 0,768 0,632 Valid
6 0,781 0,632 Valid
7 0,624 0,632 Valid
8 0,696 0,632 Valid
9 0,703 0,632 Valid
10 0,781 0,632 Valid
11 0,820 0,632 Valid
12 0,758 0,632 Valid
13 0,706 0,632 Valid
14 0,759 0,632 Valid
15 0,807 0,632 Valid
16 0,681 0,632 Valid
17 0,720 0,632 Valid
18 0,713 0,632 Valid
19 0,670 0,632 Valid
20 0,689 0,632 Valid
Sumber Data : Data diolah dari lampiran SPSS
64

Berdasarkan kriteria keputusan diperoleh bahwa nilai r-hitung > r-tabel

dengan N = 10, artinya dengan validnya kuesioner, maka kuesioner yang

digunakan mampu mengukur variabel gaya kepemimpinan, budaya

organisasi dan kinerja pegawai.

b. Uji Reliabilitas Tryout

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana alat ukur yang

dipakai dapat dipercaya untuk membahas permasalahan pengaruh gaya

kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai

Puskesmas Pringsewu. Pengujian reliabilitas menggunakan rumus

cronbach alpha. Berikut hasil uji reliabilitas item pernyataan pengaruh

gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai

Puskesmas Pringsewu.

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Tryout Variabel Gaya Kepemimpinan,


Budaya Organisasi dan Kinerja Pegawai Puskesmas
Pringsewu

Cronbach
No Variabel r-tabel Keputusan
Alpha
1 Gaya Kepemimpinan (X1) 0,764 0,60 Reliabel
2 Budaya Organisasi (X2) 0,761 0,60 Reliabel
3 Kinerja Pegawai (Y) 0,763 0,60 Reliabel
Sumber Data : Data diolah dari lampiran SPSS

Hasil perhitungan reliabilitas, didapat nilai cronbach alpha pada variabel

gaya kepemipinan sebesar 0,764, variabel budaya organisasi sebesar

0,761, sedangkan nilai cronbach alpa pada variebel kinerja pegawai


65

sebesar 0763, artinya variabel gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan

kinerja pegawai sudah memenuhi syarat reliabel kareana nilai cronbach

alpha > 0,60. Setelah dilakukan uji tryout, maka dapat disimpulkan bahwa

kuesioner dapa dinyatak valid dan reliabel sehingga kuesioner ini bisa

diteruskan untuk pengambilan dan penelitian yang disebarkan kepada

responden.

C. Analisis Data

Telah diuraikan pada bab sebelumnya, untuk menjawab hipotesis dan melihat

pengaruh pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja

pegawai Puskesmas Pringsewu, maka digunakan alat statistik yaitu regresi

sederhana. Berikut hasil penghitungan regresi sederhana yang didasari dari hasil

penyebaran kuesioner kepada 72 orang pegawai di Puskesmas Pringsewu.

Tabel 5. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi


  Coefficients Std Error t Stat P-value
Intercept 25.674 8.071 3.181 0.002
Gaya Kepemimpinan 0.207 0.078 2.642 0.010
Budaya Organisasi 0.197 0.062 3.174 0.002
Regression Statistics
Multiple R 0.480
R Square 0.230
Adjusted R Square 0.208
Standard Error 12.086
Observations 72
Sumber : Data diolah dari lampiran SPSS
66

Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda, diperoleh persamaan sebagai

berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Y = 25,674 + 0,207 + 0,197

Dari persamaan yang terbentuk di atas dapat dijelaskan interpretasinya sebagai

berikut:

a (konstanta) = 25,674 artinya apabila variabel gaya kepemimpinan (X1) dan

budaya organisasi (X2) dalam keadaan konstan, maka kinerja karyawan (Y)

adalah sebesar 25,674 satuan.

b1 = 0,207, artinya apabila variabel gaya kepemimpinan (X1) meningkat 1 satuan,

maka kinerja pegawai (Y) akan meningkat sebesar 0,207satuan.

b2 = 0,197, artinya apabila variabel budaya organisasi (X2) meningkat 1 satuan,

maka kinerja pegawai (Y) akan meningkat sebesar 0,197 satuan.

1. Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Uji Parsial (uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel gaya kepemimpinan

dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai secara parsial (sendiri-

sendiri). Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t

tabel atau melihat nilai signifikansinya. Apabila t hitung > t tabel dan nilai

signifikansi < α 0,05, maka dikatakan pengaruhnya signifikan, dan apabila

t hitung < t tabel dan nilai signifikansi > α 0,05, maka dikatakan

pengaruhnya tidak signifikan. Dari tabel di atas diperoleh t hitung untuk


67

variabel gaya kepemimpinan (X1) lebih besar dari t tabel, yakni 2,642 >

1,993 dan nilai signifikansi 0,010 < α 0,05. Jadi, variabel gaya

kepemimpinan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai (Y) secara parsial. T hitung untuk variabel budaya

organisasi (X2) lebih besar dari t tabel, yakni 3,174 > 1,993 dan nilai

signifikansi 0,005 < α 0,05. Jadi, variabel budaya organisasi mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y) secara

parsial.

Dari hasil uji t tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa variabel yang

paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja pegawai pada Puskesmas

Pringsewu adalah variabel budaya organisasi dengan nilai t htiung terbesar

(3,174) dan nilai signifikansi terkecil (0,002).

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel gaya kepemimpinan

dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai secara simultan (bersama-

sama). Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F

tabel. Apabila F hitung > F tabel, maka dikatakan pengaruhnya signifikan,

dan apabila F hitung < F tabel, maka dikatakan pengaruhnya tidak

signifikan, berikut hasil uji F yang diuraikan dalam tabel :


68

Tabel 6. Tabel Hasil Uji F Anova


ANOVAa
Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
Regression 3018.357 2 1509.178 10.332 .000b
1 Residual 10078.921 69 146.071
Total 13097.278 71
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Organisasi, Kepemimpinan

Dari tabel di atas diperoleh F hitung lebih besar dari F tabel, yakni 10,332

> 3,13. Jadi, variabel gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi

(X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai (Y) secara simultan.

2. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi

variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat. Dari tabel di atas

diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,230 (23%). Ini berarti bahwa variasi

variabel terikat kinerja karyawan (Y) dapat dijelaskan oleh variabel gaya

kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) sebesar 23%, sedangkan sisanya

77% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar variabel yang diteliti.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan

pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1)

diperoleh koefisien sebesar 0,207, t-hitung 2,642 dan nilai signifikansi 0,010
69

yang berarti jika variabel gaya kepemimpinan 1 satuan maka akan

meningkatkan kinerja pegawai pada Puskesmas Pringsewu sebesar 0,207

satuan. Dengan kata lain kinerja pegawai akan meningkat sejalan dengan

perbaikan gaya kepemimpinan pada Puskesmas Pringsewu.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Suharyanto (2011) di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Teguh Rhiman

Handoko (2012) di Pondok Serrata, Maulvinizar (2011) pada PT. Pos Indonesia

(persero) cabang Kudus dan Rusdan Arif (2010) pada PT. Bank mega cabang

Semarang dimana kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan.

Kepemimpinan berarti kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan, dan

mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang untuk

tujuan tertentu. Dalam upaya mempengaruhi tersebut seorang pemimpin

menerapkan gaya yang berbeda-beda dalam setiap situasi. Kepemimpinan

yang diperankan dengan baik oleh seorang pemimpin mampu memotivasi

karyawan untuk bekerja lebih baik, hal ini akan membuat karyawan lebih hati-

hati dalam berusaha mencapai target yang diharapkan perusahaan, hal tersebut

berdampak pada kinerjanya.

2. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan

pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel budaya organisasi (X2)


70

diperoleh koefisien sebesar 0,197, t-hitung 3,174 dan nilai signifikansi 0,002

yang berarti jika variabel budaya organisasi meningkat 1 satuan maka akan

meningkatkan kinerja pegawai pada Puskesmas Pringsewu sebesar 0,197

satuan. Dengan kata lain kinerja pegawai akan meningkat sejalan dengan

perbaikan budaya organisasi pada Puskesmas Pringsewu.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Suharyanto (2011) di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Teguh Rhiman

Handoko (2012) di Pondok Serrata, Maulvinizar (2011) pada PT. Pos

Indonesia (persero) cabang Kudus dan Rusdan Arif (2010) pada PT. Bank

mega cabang Semarang dimana budaya organisasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan.

Budaya organisasi merupakan nilai keyakinan bersama yang mendasari

identitas perusahaan dan suatu kesepakatan bersama para anggota dalam

organisasi atau perusahaan sehingga mempermudah lahirnya kesepakatan

yang lebih luas untuk kepentingan perorangan. Budaya organisasi menjadi

pengendali dan arah dalam membentuk sikap dan perilaku manusia yang

melibatkan diri dalam suatu kegiatan organisasi. Budaya organisasi

mempengaruhi produktivitas, kinerja, komitmen, kepercayaan diri, dan

perilaku etis.
71

3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja

Karyawan

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan

pengujian secara simultan diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1)

dan budaya organisasi (X2) diperoleh nilai F-hitung 10,332 dan nilai

signifikansi 0,000 yang berarti variabel gaya kepemimpinan dan budaya

organisasi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai Puskesmas

Pringsewu.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Suharyanto (2011) di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Teguh Rhiman

Handoko (2012) di Pondok Serrata, Maulvinizar (2011) pada PT. Pos

Indonesia (persero) cabang Kudus dan Rusdan Arif (2010) pada PT. Bank

mega cabang Semarang dimana kepemimpinan dan budaya organisasi

berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan.

Kepemimpinan yang diperankan dengan baik oleh seorang pemimpin mampu

memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik, hal ini akan membuat

karyawan lebih hati-hati berusaha mencapai target yang diharapkan

perusahaan, hal tersebut berdampak pada kinerjanya. Budaya organisasi

mampu memoderasi pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja

yang berdampak pada peningkatan kinerja karyawan.

Anda mungkin juga menyukai