PDF Analisa Sinyal Dalam Domain Frekuensi - Compress
PDF Analisa Sinyal Dalam Domain Frekuensi - Compress
t=-3:6/100:3; title('.hen&mena
title( '.hen&mena i')
i' )
N=input('masukan
N=input( 'masukan jumlah sinyal yang $lael('aktu(s)'
$lael('aktu(s)'))
dikehendaki : ');
' ); ylael('(t)'
ylael('(t)'))
c0=0!; 2ans&masi
"0=pi; $=t($N!1*)
#s=100; "=(0:*!!)/*!6%(#s/*);
$N=c0%&nes(1length(t)); supl&t(*1*)
& n=1:*:N;
& n=1:*:N; pl&t("as($(1:*!6)))
theta=((-1)+((n-1)/*)-1)%pi/*; gid
$N=$N,*/n/pi%c&s(n%"0%t,theta); title('4inyal
title( '4inyal pada 5&main
end #ekuensi' )
supl&t(*11) $lael('#ekuensi(7)'
$lael('#ekuensi(7)') )
pl&t(t$N) ylael('()'
ylael('()'))
gid
N=3 N= 5
N=7 N=9
Analisa:
Di deret fourier yang banyak digunakan untuk menghampiri suatu fungsi periodik dan
terintegralka
terintegralkan
n Riemann
Riemann di selang periodisasinya
periodisasinya,, tetapi akan muncul
muncul masalah ketika
fungsinya memiliki titik diskontinuitas, ketika deret fouriernya mengalami kelebihan dan
keku
kekuran
rangan
gan disek
disekit
itar
ar titik
titik disk
diskon
onti
tinu
nuit
itasn
asnya
ya,, maka
maka keja
kejadi
dian
an inil
inilah
ah yang
yang diseb
disebut
ut
Fenomena Gibbs. Sebagai akibatnya akan muncul ripple - ripple pada sinyal yang
dihasilkan.dapat diamati diatas semakin besar nilai N semakin banyak ripple yg muncul .
#s=100; 4=t(s!1*)
t=(1:100)/#s; "=(0:*!!)/*!6%(#s/*);
=!; 8=1; supl&t(*1*)
s=8%sin(*%pi%%t); supl&t(*1*)
supl&t(*11) pl&t("as(4(1:*!6)))
pl&t(ts) gid
gid $lael('#ekuensi(7)')
$lael('"aktu(s)') title('4inyal pada 5&main
title('4inyal 4inus') #ekuensi' )
Analisa:
Sinyal masukan adalah sinyal tunggal dimana frekuensi yang digunakan sebanyak
frekuensi saja sehingga sinyal gabungannya hanya berdasarkan !aktu dan
frekuensi.dapat diamati diatas bah!a semakin besar nilai " yang dimasukkan maka
frekuensi yang dihasilkan puncak dan lembahnya terpotong .
4.2. Pengamatan Fre!en"i Pa#a Kombina"i 2 Sin$a%
#s=100; $lael('"aktu(s)')
t=(1:900)/#s; title('4inyal 4inus')
1=1; 4=t(s!1*)
s1=(*/pi)%8%sin(*%pi%1%t); "=(0:*!!)/*!6%(#s/*);
*=*0; 8=10; supl&t(*1*)
s*=(*/3/pi)%sin(*%pi%*%t); pl&t("as(4(1:*!6)))
s=s1,s*; gid
supl&t(*11) $lael('#ekuensi(7)')
pl&t(ts) title('4inyal pada 5&main
gid #ekuensi' )
Analisa:
sinyal masukan frekuensi yang digunakan sebanyak dua frekuensi saja sehingga
sinyal gabungannya hanya berdasarkan !aktu dan dua frekuensi.dapat diamati juga
semakin besar frekeuensi dan amplitudo,semakin rapat frekuensinya
i l i
0.
2
0.
1
)
t
(
x
0
-
0.1
-
0.2
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 10
00
Waktu(
s)
Si
nyalAud
iod
oma i
nfr
ekue
nsi
300
200
)
f
(
x
100
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 10
00
F
rek
uen
si(
Hz) Fs=16000
F"*4+++
Analisa:
Tida ada !"#$"daan $"nt% sin&al a%dio Fs= 16000 dan fs= 4000 . da!at
dia'ati !%n(a a'!lit%do $"#ada !ada f#"%"nsi 400Hz dan t%#%n !ada
f#"%"nsi 500Hz
Kesimpulan
Dari praktikum ini analisa sinyal dalam domain frekuensi ini dapatkan bah!a
Fenomena Gibb adalah kondis dimana deret fouriernya mengalami kekurangan dan
kelebihan disisi diskontinuitas sinyalnya. Dan perbedaan dari frekuensi pada
kombinasi sinyal tunggal, ' sinyal, $ sinyal dan & sinyal adalah terletak pada jumlah
sinyal masukan sehingga hasil yang didapatkan ber(ariasi. Dan pada simulasi sinyal
audio puncak tertinggi terjadi pada frekuensi $))*+