PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN sebagai
pelaksana profesi pegawai pemerintah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, harus memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat
dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, demikian yang diamanahkan
dalam Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparat Sipil
Negara.
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki tiga fungsi penting, yaitu
sebagai pelayan publik, pembuat dan pelaksana kebijakan, serta
perekat dan pemersatu bangsa.ASN juga memiliki peran yang amat
penting dalam rangka menciptakan masyarakat yang madani yang
taat hukum, berperadaban modern, demokratis, adil, makmur, dan
bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada
masyarakat. Dalam menjalankan peran dan tugasnya tersebut ASN
diikat oleh Asas, prinsip, nilai dasar, serta kode etik dan kode perilaku.
Guna untuk mewujudkan Tujuan, tugas, fungsi dan
tanggungjawab ASN, sebagaimana diamanahkan oleh peraturan-
perundang-undangan, untuk meningkatkan kualitas, profesionalisme
dan loyalitas ASN, Penulis bermaksud untuk mengidentifikasi,
hambatan, masalah dan literasi dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan
tanggungjawab sebagai profesi ASN di Kabupaten Banyumas, untuk
mendapat perhatian serius guna mencapai tujuan untuk membentuk
1
ASN yang profesional dan dalam rangka mewujudkan visi dan misi
organisasi.
Kegiatan yang dimaksud melalui aktualisasi yang menerapkan
konsep nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu, dan anti korupsi (ANEKA) yang diharapkan dapat turut serta
memberikan kontribusi melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat solutif
dan inovatif khusus dalam rangka pelaksanaan tugas sebagai dokter
umum di Puskesmas Kembaran II, Kabupaten Banyumas.
Ada beberapa masalah yang yang didapatkan di Puskesmas
Kembaran II, diantaranya masih belum optimalnya screening pasien
ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) berat, rendahnya cakupan
SPM untuk pemberian ASI eksklusif, rendahnya cakupan penemuan
pasien baru TB BTA positif di puskesmas. Masalah lain yang didapat
yaitu rendahnya pelayanan kesehatan pada pasien usia lanjut, serta
masih kurang optimalnya bagian pendaftaran di Puskesmas
Kembaran II sehingga sering menyebabkan pelayanan lama.
Oleh karena itu, penulis akan melakukan analisis pada isu-isu
tersebut untuk dipilih menjadi isu utama (core issue). Isu utama
selanjutnya akan dipecahkan dengan gagasan-gagasan kegiatan
kreatif dan inovatif yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar ASN yang
dituangkan dalam sebuah rancangan aktualisasi.
B. Identifikasi Isu, Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan, Dan
Rumusan Masalah
1. Identifikasi Isu
Rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di
Puskesmas Kembaran II, Kabupaten Banyumas, sesuai dengan
nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi) dan sesuai dengan peran dan kedudukan ASN dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rancangan kegiatan
aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarakan identifikasi isu
dengan mempertimbangkan keaktualan, problematik, kekhalayakan
2
dan kelayakan isu tersebut (metode APKL).Kemudian prioritas isu
ditentukan dengan mengukur tingkat urgensi (urgency), keseriusan
masalah (seriously), dan perkembangan masalah tersebut jika tidak
dipecahkan (growth) yang dikenal dengan metode USG.Prioritas
isu yang telah ditentukan kemudian diidentifikasi berdasarkan
sumber isu, aktor yang terlibat, peran masing-masing aktor yang
terlibat dan keterkaitan dengan mata pelatihan, dan kegiatan-
kegiatan yang digagas untuk menyelesaikan permasalahan yang
ada di Puskesmas Kembaran II Kabupaten Banyumas.
Berdasarkan ruang lingkup Cakupan Kegiatan Penilaian
Kinerja Puskesmas Kembaran II tahun 2018 ditemukan beberapa
isu yang berkembang yaitu terdapat beberapa Standar Pelayanan
Minimal yang masih belum mencapai target cakupan dan hasil
laporan dari BPJS.
Daftar isu yang diperoleh dalam lingkungan kerja penulis yang
dikatkan dengan agenda ketiga Pelatihan Dasar CPNS
(Manajemen ASN,Whole of Government (WOG), dan Pelayanan
Publik) dapat ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 1.1. Identifikasi Isu dikaitkan dengan Agenda Ketiga
Pelatihan Dasar CPNS CPNS (Manajemen ASN,
Whole of Government (WOG), dan Pelayanan
Publik)
No Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang
Diharapkan
1. Belum optimalnya Pelayanan Belum semua Semua ODGJ di
screening ODGJ Publik ODGJ wilayah Kembaran II
di wilayah terdiagnosis terdiagnosis 100%
Puskesmas
Kembaran II
2. Belum Pelayanan Cakupan Cakupan pemberian
tercapainya Publik pemberian ASI ASI eksklusif
Cakupan eksklusif masih tercapai 50%
pemberian ASI 35,18%
eksklusif di
Wilayah
3
Puskesmas
Kembaran II
3. Belum Whole of Cakupan Cakupan penemuan
tercapainya Government penemuan pasien baru TB
Cakupan temuan pasien baru TB positif tercapai 100%
pasien baru TBC positif masih
BTA positif di 51,2%
Wilayah
Puskesmas
Kembaran II
4. Belum Pelayanan Cakupan Cakupan pelayanan
tercapainya Publik pelayanan kesehatan kepada
Cakupan kesehatan lansia lansia tercapai
Pelayanan masih 31,1% 100%
Kesehatan
kepada lansia di
Puskesmas
Kembaran II
5. Belum Optimalnya Pelayanan Pelayanan Pelayanan
Pendaftaran di Publik pendaftaran pendaftaran di
Puskesmas masih belum Puskesmas lebih
Kembaran II optimal optimal
4
sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat,
atau isu yang diperkirakan bakal terjadi dalam waktu
dekat. jadi bukan isu yang sudah lepas dari perhatian
masyarakat atau isu yang sudah basi.
2 Problematik (P) Isu yang menyimpang dari harapan standar,
ketentutan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu
segera dicari penyebab dan pemecahannya.
3 Kekhalayakan (K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak, masyarakat pelanggan pada
umumnya, dan bukan hanya untuk kepentingan
seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu saja.
4 Layak (L) Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan
dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang,
dan tanggung jawab.
5
Kriteria APKL
No. Sumber Isu Isu
A P K L Keterangan
Kembaran II Kabupaten
Banyumas
Pelayanan Belum tercapainya Cakupan
Tidak
Publik SPM pemberian ASI eksklusif
2. + + - + Memenuhi
di Wilayah Puskesmas
Syarat
Kembaran II
Pelayanan Belum tercapainya Cakupan
Publik penemuan pasien baru TBC Memenuhi
3. + + + +
BTA positif di Wilayah Syarat
Puskesmas Kembaran II
Pelayanan Belum tercapainya Cakupan
Tidak
Publik Pelayanan Kesehatan kepada
4. + + + - Memenuhi
lansia di Puskesmas
Syarat
Kembaran II
Pelayanan Belum Optimalnya Bagian
Memenuhi
5. Publik Pendaftaran di Puskesmas + + + +
Syarat
Kembaran II
KETERANGAN :
1. A = Aktual
2. P = Problematik
3. K = Khalayak
4. L = Layak
Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan
memenuhi kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih
lanjut dengan menggunakan analisis USG.
6
isu
2 Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah
yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang ditimbulkan
masalah-masalah lain kalu masalah penyebab isu tidak
dipecahkan (bisa mengakibatkan masalah lain)
3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin
memburuk jika dibiarkan.
Parameter yang digunakan untuk menentukan prioritas yaitu
menggunakan skala likert pada tabel berikut :
Tabel 1.5. Tabel Parameter USG
Nilai Urgency / Seriousness / Growth /
Mendesak Kegawatan Pertumbuhan
1. Isu tidak mendesak Isu tidak begitu serius Isu lamban
untuk segera untuk di bahas karena tidak berkembang
diselesaikan berdampak ke hal yang lain
Isu kurang Isu kurang serius untuk Isu kurang cepat
2. mendesak untuk segera dibahas karena berkembang
segera diselesaiakn tidak kurang berdampak ke
hal yang lain
3. Isu cukup mendesak Isu cukup serius untuk Isu cukup cepat
untuk segera segera dibahas karena berkembang, segera
diselesaikan akan berdampak ke hal dicegah
yang lain
4. Isu mendesak untuk Isu serius untuk segera Isu cepat
segera diselesaikan dibahas karena akan berkembang untuk
berdampak ke hal yang lain segera dicegah
5. Isu sangat mendesak Isu sangat serius untuk Isu sangat cepat
untuk segera segera dibahas karena berkembang untuk
diselesaikan akan berdampak ke hal segera dicegah
yang lain
Analisis penetapan USG yang dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 1.6. Tabel Penetapan Isu USG
Indikator
No Isu U S G Jumlah Peringkat
(1-5) (1-5) (1-5)
Belum optimalnya screening ODGJ
1 di wilayah Puskesmas Kembaran II 5 5 4 14 I
Kabupaten Banyumas
2 Belum tercapainya Cakupan 3 5 4 12 II
7
penemuan pasien baru TBC BTA
positif di Wilayah Puskesmas
Kembaran II
Belum Optimalnya Bagian
3 Pendaftaran di Puskesmas 2 3 4 9 III
Kembaran II
Berdasarkan analisis USG ditetapkan isu yang menjadi
prioritas untuk segera ditindaklanjuti yaitu mengenai belum
optimalnya screening ODGJ di Wilayah Puskesmas Kembaran II
Kabupaten Banyumas.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi isu dan penetapan isu di atas,
rumusan masalah dalam rancangan aktualisasi ini yaitu, bagaimana
upayauntuk mengoptimalisasi Program Screening ODGJ serta apa
8
keterkaitkan antara kegiatan yang di usulkan dengan nilai-nilai
dasar ASN (ANEKA)?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan rancangan
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah untuk mengoptimalkan
Program Screening ODGJ di Puskesmas Kembaran II Kabupaten
Banyumas, untuk mengetahui keterkaitan antara kegiatan yang di
usulkan dengan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) yang mendasari
kegiatan baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk
mengetahui kontribusi antara visi, misi, dan penguatan nilai organisasi
dengan hasil kegiatan dari isu yang diangkat.
D. Manfaat
Manfaat rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah
sebagai berikut:
9
Mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhan dan harapannya dalam bidang kesehatan.
10
BAB II
DESKRIPSI UNIT KERJA
A. Profil Organisasi
1. Data Geografis
11
Desa Sambeng Kulon : 1, 6 km2
Desa Karangtengah : 1,5 km2
Desa Purwodadi : 1,1 km2
Desa Bojongsari : 1,64 km2
Desa Pliken : 3,47 km2
Desa Ledug : 2,01 km2
Sedangkan luas lahan pertanahan total 1.375,31 Ha dengan
pemanfaatan tanah di Kecamatan Kembaran wilayah Puskesmas
Kembaran II dapat diperinci sebagai berikut :
Tanah Pekarangan/ Bangunan : 916,48 Ha
Tanah Sawah : 197,52 Ha
Tanah Tegalan : 56,49 Ha
Tanah Tumbuhan Rakyat : 74,55 Ha
Kolam/ Tambak : 16,70 Ha
Lain-lain : 113,57 Ha
Puskesmas Kembaran IIsebagai salah satu unit pelaksana
teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau
sebagian wilayah kecamatan. Sebagai unit pelaksana teknis,
puskesmas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyumas. Puskesmas berdasarkan kebijakan dasar
pusat kesehatan masyarakat (Keputusan Menteri Kesehatan
nomor 128 tahun 2004) mempunyai kedudukan yang sangat
penting dalam sistem kesehatan nasional dan sistem kesehatan
kabupaten.
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas yaitu Paradigma
Sehat, Pertanggungjawaban Wilayah, Kemandirian masyarakat,
Pemerataan, Teknologi tepat guna, dan Keterpaduan dan
kesinambungan.
Dasar Hukum Pusat Kesehatan Masyarakat, yaitu:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran;
12
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
c. Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269
Tahun 2008 tentang Rekam Medis;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Kinik Pratama
Tempat Praktek Mandiri Dokter dan Tempat Praktek mandiri
Dokter Gigi; dan
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016 tentang pedoman Manajemen Puskesmas.
13
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani
diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat; dan
3) Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata
pertama. Dalam hal ini puskesmas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
3. Tenaga Kesehatan
Sumber daya manusia yang ada di Puskesmas Kembaran II
tahun 2018 sebanyak 36 orang adalah sebagai berikut :
- Dokter Umum : 2 orang
- Dokter Gigi : 1 orang
- Perawat/SPK/Akper : 3 orang
- Perawat Gigi : 1 orang
- Bidan : 18 orang
- Tenaga Kesehatan Masyarakat : 2 orang
- Tenaga Kesehatan Lingkungan : 1 orang
- Tenaga Laboratorium : 1 orang
- Tenaga Gizi : 1 orang
- Tenaga Kefarmasian : 1 orang
- Tenaga Administrasi : 3 orang
- Pekarya : 0 orang
- Tenaga lain-lain:
- Cleaning Service/ Penjaga Malam : 1 orang
- Sopir : 1 orang
14
“ Pelayanan Kesehatan Dasar Paripurna Menuju Masyarakat
Sehat Mandiri “
b. Misi
Agar Visi yang telah ditetapkan dapat tercapai maka
Puskesmas Kembaran II menetapkan misi sebagai berikut :
1. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat;
2. Meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan kesehatan;
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia;
4. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas
sektoral; dan
5. Meningkatkantertib administrasi dan keuangan.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan prakarsa dan peran serta masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatan dan kesejahteraan
sosial;
2. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam
menciptakan lingkungan sehat;
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau;
4. Meningkatkan upaya pembinaan kesehatan keluarga; dan
5. Peningkatan pelayanan kesejahteraan sosial menuju
kemandirian penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS).
15
1 Kerjasama : Puskesmas Kembaran II selalu
. mengedepankan kerjasama antar
karyawan baik dalam kondisi senang
maupun susah;
2 Ramah : Karyawan Puskesmas selalu ramah
. terhadap siapapunn baik karyawan
maupun pasien dan keluarga pasien;
3 Amanah : Karyawan Puskesmas Kembaran II
. selalu melaksanakan segala kegiatan
sesuai amanah yang diberikan;
4 Melayani : Puskesmas Kembaran II selalu melayani
. dengan Hati dengan hati saat melakukan pelayanan;
5 Adil : Puskesmas Kembaran II selalu
. memperlakukan semua karyawan dan
pasien secara adil; dan
6 Tertib : Karyawan Puskesmas Kembaran II
. selalu melakukan segala sesuatunya
dengan tertib.
16
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh dokter umum;
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh dokter umum;
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana;
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;
7. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana;
8. Melakukan kunjungan (visite) pada pasien rawat inap;
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana;
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I;
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana;
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan Ibu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan medik rawat jalan;
22. Membuat catatan medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana;
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat 1;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Melakukan tugas jaga panggilan/ on calls;
17
31. Melakukan tugas jaga di tempat; dan
32. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien, Melakukan
kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.
C. ROLE MODEL
drg. Tri Handayaningsih
menyelesaikan pendidikan sarjananya di
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Gadjah Mada. Setelah lulus, beliau menjadi
dokter gigi fungsional di wilayah kerja
Kabupaten Banyumas dari tahun 1994
sampai dengan 2012. drg Tri
Handayaningsih adalah sosok yang sangat
peduli terhadap kesehatan masyarakat, terbukti dengan pengabdian
beliau secara aktif menjadi anggota Sie Pengabdian Masyarakat
dalam Kepengurusan PDGI Cabang Kabupaten Banyumas selama 5
periode jabatan secara berurutan (dari periode 2005-2020) dan
menjadi anggota Sie Yansoskesmas dalam kepengurusan PMI
Kabupaten Banyumas periode 2011-2016. Selain itu, drg Tri juga
menjadi anggota Tim penilai angka kredit jabatan fungsional dokter
gigi dari tahun 2011-2017.
Saat ini, drg Tri Handayaningsih menjabat sebagai Plt. Kepala
Puskesmas Kembaran II, di samping kesibukan beliau sebagai Kepala
Puskesmas Kembaran I. Sikap keteladanan beliau sebagai pemimpin
yang memberi contoh adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan
pekerjaan, memberikan efek positif bagi para pegawai Puskesmas
untuk berkomitmen yang sama dalam memberikan yang terbaik bagi
masyarakat. Keteladanan seperti ini sangatlah penting untuk
meningkatkan profesionalisme dalam bekerja dan menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif dan akuntabel. Dengan kedisiplinan,
tanggung jawab dan penanaman integritas dalam setiap kinerjanya,
18
drg Tri Handayaningsih merupakan Role Model yang sangat
menginspirasi untuk bisa diteladani.
BAB III
19
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
20
Tabel 3.1. Matriks Rancangan Kegiatan dengan Keterkaitan ANEKA
KETERKAITAN
KONSTRIBUSI
SUBSTANSI PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI
NO KEGIATAN MATA NILAI-NILAI
KEGIATAN KEGIATAN MISI
PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
(ANEKA)
1 2 3 4 5 6 7
1. Penyusuna 1. Konsultasi dan Tersusunnya Akuntabilitas : Kegiatan ini Kontribusi
n koordinasi dengan surat persetujuan (Kejelasan berkontribusi dalam terhadap
rancangan Kepala Target) mewujudkan visi perwujudan tata
SK, KAK, Puskesmas Terlaksananya Puskesmas nilai Puskesmas
Buku Kembaran II dan pembuatan Kembaran II yaitu “ Kembaran II
Panduan pihak terkait surat Pelayanan yaitu“Amanah”
dan SOP persetujuan Kesehatan Dasar dan “Tertib” :
kegiatan untuk diajukan Paripurna Menuju Dapat
pelatihan kepada Kepala Masyarakat Sehat mengemban
dan Puskesmas dan Mandiri” tugasdengan
pembinaan pihak terkait Misi baik dalam
2. Membuat surat Terdapat Nasionalisme:
serta 1. Meningkatkan menyusun
persetujuan untuk persetujuan sila ke-4
21
penyuluhan diajukan kepada kegiatan dari (Koordinasi) kinerja dan mutu rencana kegiatan
kader jiwa Kepala Kepala Konsultasi dan pelayanan sesuai aturan
Puskesmas dan Puskesmas dan koordinasi kesehatan; yang berlaku
pihak terkait pihak terrkait dengan Kepala 2. Meningkatkan
seperti dinas Puskesmas kerjasama lintas
kesehatan, Kembaran II program dan
kecamatan, lintas sektoral;
kelurahan, dan Etika Publik: 3. Meningkatkan
bidan desa terkait (ramah dan tertib
sopan) administrasi dan
Konsultasi dan keuangan
koordinasi
dengan Kepala
Puskesmas
Kembaran II
dan pihak
terkait dengan
rammah dan
sopan
22
3. Menyiapkan Tercapainya Komitmen
rancangan SK persetujuan Mutu :
Kepala rancangan SK (efektif) dan
Puskesmas Kepala (efisien)
Kembaran II Puskesmas Menyusun SK,
tentang tentang KAK, Buku
pembentukan pembentukan panduan, dan
kader jiwa kader jiwa SOP dengan
4. Menyiapkan Tercapainya
efektif dan
rancangan KAK persetujuan
efisien.
pelatihan kader rancangan KAK
jiwa pelatihan kader
Anti Korupsi :
jiwa
(Kerja keras)
5. Menyiapkan Buku Tersusunnya
Dalam
Panduan Untuk Buku panduan
menyusun SK,
dibagikan kepada untuk dibagikan
KAK, buku
kader jiwa kepada kader
panduan dan
jiwa
6. Menyiapkan Tercapainya SOP dilakukan
rancangan SOP persetujuan dengan kerja
23
pelatihan kader rancangan SOP keras
jiwa pelatihan kader
jiwa
7. Pengesahan SK, Tercapainya
KAK, dan SOP pengesahan SK,
oleh Kepala KAK, buku
Puskesmas panduan dan
Kembaran II SOP oleh Kepala
Puskesmas
Kembaran II
2. Pembentuk 1. Melakukan Tercapainya Etika publik : Kegiatan ini Kontribusi
an Kader konsultasi dengan persetujuan (sopan dan berkontribusi dalam terhadap
Jiwa Kepala kegiatan santun) mewujudkan visi perwujudan tata
Puskesmas pembentukan Konsultasi Puskesmas nilai Puskesmas
tentang kader jiwa. dengan Kepala Kembaran II yaitu “ Kembaran II
pembentukan Puskesmas Pelayanan yaitu“Ramah”
kader jiwa dengan sopan Kesehatan Dasar dan “Melayani
dan santun Paripurna Menuju dengan hati” :
Masyarakat Sehat Melaksanakan
Nasionalisme : Mandiri” pelatihan kader
24
sila ke-4 Misi dengan sikap
(Konsultasi) 1.Meningkatkan ramah tamah
Konsultasiden profesionalisme dan sepenuh hati
gan Kepala sumber daya demi masyarakat
Puskesmas manusia;
dengan sopan 2.Meningkatkan
dan santun kerjasama lintas
2. Melakukan Terlaksananya Etika publik :
program dan lintas
koordinasi dengan koordinasi (ramahdan
sektoral;
para calon kader dengan calon sopan)
jiwa kader jiwa Koordinasi
dengan Ramah
dan Sopan
Komitmen
mutu:
(berorientasi
mutu)
Terlaksananya
25
koordinasi
dengan ramah
dan
berorientasi
mutu
3. Pembentukan Terbentuknya Akuntabilitas :
kader jiwa di kader jiwa di (Partisipatif)
Puskesmas Puskesmas Para calon
Kembaran II Kembaran II kader harus
berani
Berpartisipatif
untuk menjadi
kader yang
tanggung jawab
Anti Korupsi:
(tanggung
jawab)
Terbentuknya
26
kader jiwa yang
bertanggung
jawab
Komitmen
mutu:
(berorientasi
mutu).
Terbentuknya
kader jiwa yang
bertanggung
jawab serta
berorientasi
mutu
3. Pelatihan 1. Konsultasi dan Terlaksananya Etika publik Kegiatan ini terhadap
dan Koordinasi konsultasi dan (sopan dan berkontribusi dalam perwujudan tata
pembinaan dengan Kepala koordinasi santun) mewujudkan visi nilai Puskesmas
kader jiwa Puskesmas serta dengan Kepala Terlaksananya Puskesmas Kembaran II
bidan desa dan Puskesmas konsultasi dan Kembaran II yaitu “ yaitu“Kerja
27
dinas kesehatan Kembaran II koordinasi Pelayanan Sama” dan
kabupaten serta Bidan desa dengan sopan Kesehatan Dasar “Ramah” :
dan Dinas dan santun Paripurna Menuju Menginformasika
Kesehatan Masyarakat Sehat n kepada para
Kabupaten untuk Nasionalisme : Mandiri” kader mengenai
mendapatkan (Koordinasi) Misi kegiatan
persetujuan Terlaksananya 1.Meningkatkan pelatihan dengan
mengenai konsultasi dan profesionalisme sikap ramah
kegiatan koordinasi sumber daya
pelatihan dan dengan sopan manusia;
pembinaan dan santun 2.Meningkatkan
kerjasama lintas
2. Menentukan Terpilihnya Komitmen
program dan lintas
pengisi materi pengisi materi mutu
sektoral;
pelatihan dan pelatihan dan (Efektif dan
pembinaan. pembinaan efisien)
Terpilihnya
pengisi materi
pelatihan dan
28
pembinaan
dengan efektif
dan efisien
29
Kabupaten perihal kepada
kesediaan untuk penanggung
menjadi jawab
pembicara kesehatan jiwa
5. Memberikan Penanggung
Dinas
undangan kepada jawab kesehatan
Kesehatan
penanggung jiwa Dinas
Kabupaten
jawab kesehatan Kesehatan
perihal
jiwa Dinas Kabupaten
permohonan
Kesehatan Banyumas
pembicara
Kabupaten menerima
Banyumas undangan
6. Pelaksanaan Terlaksananya nasionalisme
pelatihan dan pelatihan dan (Kerja keras)
pembinaan kader pembinaan kader Terlaksananya
jiwa jiwa pelatihan dan
pembinaan
kader jiwa
7. Pelaksanaan pre Terlaksananya Anti Korupsi :
test sebelum pre test sebelum (Jujur)
30
pelatihan dan pelatihan dan Para kader
pembinaan, dan pembinaan, dan mengerjakan
posttest setelah posttest setelah pre test dan
pelatihan dan pelatihan dan post test
pembinaan. pembinaan. dengan jujur.
4. Praktek 1. Konsultasi dan Konsultasi dan Etika Publik : Kontribusi terhadap Kegiatan ini
Screening koordinasi dengan koordinasi (sopan dan perwujudan tata nilai memberikan
Kepala dengan Kepala ramah) Puskesmas penguatan nilai
Puskesmas serta Puskesmas serta Konsultasi dan Kembaran II yaitu organisasi
pihak terkait pihak terkait koordinasi “Ramah” dan Puskesmas
seperti, Camat, seperti, Camat, dilakukan “Melayani dengan Kembaran II
Kepala Desa, dan Kepala Desa, dengan ramah hati” :
Bidan Desa. dan Bidan Desa. dan sopan Melaksanakan
screening dengan
Nasionalisme : sikap ramah da n
(Musyawarah sepenuh hati demi
Mufakat) masyarakat
Konsultasi dan
koordinasi
31
dilakukan untuk
mencapai
musyawarah
mufakat.
2. Dokter Terlaksananya Akuntabilitas :
membimbing bimbingan oleh (tanggung
kader untuk Dokter kepada jawab)
melakukan kader jiwa untuk Kader
screening pasien melakukan melakukan
ODGJ screening pasien screening
ODGJ dengan baik
dan benar serta
dengan
tanggung
jawab
Anti korupsi :
(tanggung
jawab dan
32
kerja keras)
Kader
melakukan
screening
dengan baik
dan benar serta
dengan
tanggung
jawab
Komitmen
Mutu :
(Berorientasi
Mutu)
Kader
melakukan
screening
dengan baik
dan benar serta
33
selalu
berorientasi
mutu.
5. Monitoring 1. Melakukan Terlaksananya Akuntabilitas Sesuai dengan Misi Kontribusi
dan koordinasi dengan koordinasi (tanggung Puskesmas terhadap
Evaluasi kader dan bidan dengan kader jawab dan Kembaran II yaitu perwujudan tata
Kegiatan desa dan bidan desa reliabel) “Meningkatkan nilai Puskesmas
Terlaksananya kinerja dan mutu Kembaran II
monitoring dan pelayanan” dan yaitu “Amanah”:
evaluasi “Meningkatkan tertib Hasil laporan
kegiatan administrasi dan yang jelas dan
screening keuangan” dapat dipercaya
dengan keabsahannya
tanggung
jawab dan
reliable
Nasionalisme :
Sila ke-4
34
(koordinasi)
Koordinasi
sesuai dengan
Pengamalan
Pancasila Sila
ke-tiga
“Persatuan
Indonesia” dan
ke-empat
“Kerakyatan
yang dipimpin
oleh hikmat
kebijaksanaan
dalam
permusyawarat
an perwakilan”
2. Melakukan Tercatat data Etika Publik :
tabulasi data hasil yang didapat (Jujur)
kegiatan telah dilaporkan Data yang
35
screening pasien dan ditabulasi didapat telah
ODGJ secara jujur dilaporkan dan
ditabulasi
secara jujur
Anti Korupsi :
(Jujur)
Data yang
didapat telah
dilaporkan dan
ditabulasi
secara jujur
36
dengan efektif
dan efisien
6. Home visit 1. Melakukan terlaksananya Nasionalisme Sesuai dengan Misi Kontribusi
pasien koordinasi dengan koordinasi (koordinasi) Puskesmas terhadap
ODGJ kader dan bidan dengan kader Terlaksananya Kembaran II yaitu perwujudan tata
desa dan bidan koordinasi “Meningkatkan nilai Puskesmas
desa dengan kader kinerja dan mutu Kembaran II
dan Bidan desa pelayanan” dan yaitu
“Meningkatkan kerja “Kerjasama”:
2. Melaksanakan Terlaksananya Komitmen
sama lintas program kerja sama antar
Home visit ke Home visit Mutu :
dan lintas sektoral” profesi
pasien ODGJ kepastian ODGJ (Orientasi
hasil screening hasil screening Mutu)
Melaksanakan
Home visit
harus selalu
berorientasi
mutu
Anti Korupsi :
37
(Kerja keras)
Terlaksananya
Home visit
pasien ODGJ
Etika Publik
(Integritas
tinggi)
Terlaksananya
Home visit
pasien ODGJ
3. Pencatatan hasil Tercatatnya hasil Akuntabilitas
home visit pasien Home visit (tanggung
ODGJ pasien ODGJ. jawab dan
reliable)
Tercatatnya
hasil home visit
pasien ODGJ
38
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kembaran II. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan
di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 3.2.
Tabel 3.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Habituasi Hari ke-
Portofolio/ Bukti Kegiatan
No Kegiatan November-Desember
04 05 06 07 08 0910 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 01
1. Penyusunan Lembar kosultasi, SK, KAK, SOP, buku
rancangan panduan, notulen, dan foto
SK, KAK,
SOP dan buu
39
panduan
kegiatan
2. Pembentukan Lembar konsultasi, Foto, video, daftar
kader jiwa hadir peserta/ kader, surat undangan,
surat pernyataan kesediaan kader,
notulen
3. Pelatihan dan Lembarn konsultasi, Foto, video, daftar
Pembinaan hadir peserta/ kader, notulen, materi
kader jiwa pembinaan, dan materi pelatihan
4. Praktek Lembar konsultasi, Foto, video, daftar
screening hadir, lembar form screening, dan
notulen
5. Monitoring Lembar konsultasi, Foto, video, materi
dan Evaluasi refreshing kader, Lembar hasil tabulasi
data, daftar hadir, notulen
6. Home visit Foto, video,
pasien ODGJ
Keterangan : Pelaksanaan Kegiatan
40
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
41
6. Menyiapkan rancangan Buku Panduan.
7. Pengesahan SK, KAK, SOP, dan Buku
Panduan.
Nasionalisme
(Musyawarah)
(Melakukan Konsultasi dan Koordinasi
dengan Pimpinan dan Pihak terkait)
Etika Publik
(Ramah dan Sopan)
(Konsultasi dan koordinasi dengan atasan
dan pihak terkait dilakukan dengan sopan
santun)
Komitmen mutu
(Efisien dan Efektif)
(Menyiapkan SK, SOP, KAK dan Buku
Panduan dengan cepat, dan tepat)
Anti Korupsi :
(Kerja keras)
Dalam menyusun SK, KAK, buku panduan
dan SOP dilakukan dengan kerja keras
Dampak Jika Nilai-Nilai Dasar 1. Jika pelaksanaan kegiatan ini tidak ada
ASN Tidak Dihabituasikan kejelasan target, maka surat persetujuan
tidak akan tersampaikan.
2. Jika tidak dilakukan koordinasi dalam
perencanaan kegiatan ini. Maka kegiatan
tidak akan mendapat masukan dari
berbagai pihak dan kerjasama tidak akan
terjalin dengan baik.
3. Jika pelaksanaan kegiatan ini tidak
menggunakan bahasa yang ramah dan
sopan maka komunikasi baik pada
Kepala Puskesmas, dan seluruh pihak
terkait maka kegiatan tidak akan berjalan
dengan baik.
42
4. Jika kegiatan tidak dilakukan dengan
efektif dan efisien maka tidak akan
mendapatkan hasil yang memuaskan.
5. Jika pelaksanaan kegiatan ini tidak
dilakukkan dengan kerja keras maka
tidak akan maksimal.
43
Tahapan Kegiatan 1. Konsultasi dengan atasan
2. Koordinasi dengan calon kader jiwa
3. Pembentukan Kader Jiwa
Nasionalisme
(Musyawarah)
(Melakukan musyawarah dengan atasan)
Etika Publik
(Ramah, Sopan dan santun)
(melakukan musyawarah dengan atasan
dengan ramah dan sopan)
Komitmen Mutu
(Berorientasi Mutu)
(terbentuk kader jiwa yang melaksanakan
tugas selalu berorientasi mutu)
Anti Korupsi
(tanggung jawab)
Terbentuknya kader jiwa yang bertanggung
jawab
Dampak Jika Nilai-Nilai Dasar 1. Jika dalam memilih kader tidak dilandasi
ASN Tidak Dihabituasikan atas dasar tanggung jawab, maka kader
yang terpilih tidak akan melaksanakan
tugas dengan baik.
2. Jika tidak dilakukan musyawarah dalam
perencanaan kegiatan ini. Maka kegiatan
tidak akan mendapat masukan dari
berbagai pihak dan kerjasama tidak akan
terjalin dengan baik.
3. Jika pelaksanaan kegiatan ini tidak
menggunakan bahasa yang sopan dan
santun, serta ramah maka komunikasi
baik pada Kepala Puskesmas juga tidak
akan berjalan dengan lancar.
4. Jika dalam melaksanakan kegiatan tidak
44
berorientasi pada mutu, maka kegiatan
tersebut tidak akan berjalan dengan
maksimal.
5. Jika pelaksanaan kegiatan tidak
dilaksanakan dengan tanggung jawab
maka tidak akan berjalan sesuai yang
diharapkan.
.
Kontribusi Kegiatan terhadap Manfaat bagi pencapaian Visi Misi
Visi Misi Organisasi Puskesmas Kembaran II adalah kegiatan ini
mendukung visi dan misi organisasi melalui
misi “meningkatkan profesionalisme
sumber daya manusia” dan
“meningkatkan kerjasama lintas program
dan lintas sektoral”.
45
Tanggal Pelaksanaan Tanggal 26 November 2019
Nasionalisme
(Musyawarah)
(Terlaksananya konsultasi dan koordinasi
dengan sopan dan santun)
(Kerja Keras)
Terlaksananya pelatihan dan pembinaan
kader jiwa
Etika Publik
(Kesopanan)
(Terlaksananya konsultasi dan koordinasi
dengan sopan dan santun)
46
Komitmen Mutu
(Efektif dan Efisien)
(Terpilihnya pengisi materi pelatihan dan
pembinaan dengan efektif dan efisien)
Anti Korupsi
(Kerja Keras)
(Terlaksananya pre test sebelum kegiatan
dan post test setelah kegiatan)
Dampak Jika Nilai-Nilai Dasar 1. Jika tidak ada kejelasan target, maka
ASN Tidak Dihabituasikan pembuatan soal-soal dan surat
undangan tidak bisa maksimal.
2. Jika tidak dilakukan koordinasi dan
konsultasi maka kegiatan tidak akan
mendapat masukan dari berbagai pihak
dan kerjasama tidak akan terjalin dengan
baik.
3. Jika pelaksanaan kegiatan ini tidak
menggunakan bahasa yang sopan dan
santun maka komunikasi baik pada
Kepala Puskesmas maupun pihak terkait
tidak akan berjalan dengan lancar.
4. Jika dalam memilih pemateri tidak
dilakukan efektif dan efisien maka tidak
akan menemukan pemateri yang cocok.
5. Jika tidak kerja keras dalam
melaksanakan pre test dan posttest
maka tidka akan mendapatkan hasil
memuaskan.
Kontribusi Kegiatan terhadap Manfaat bagi pencapaian Visi Misi
Visi Misi Organisasi Puskesmas Kembaran II adalah kegiatan ini
mendukung visi dan misi organisasi melalui
misi “Meningkatkan profesionalisme sumber
daya manusia” dan “Meningkatkan
kerjasama lintas program dan lintas
sektoral”.
47
Kontribusi terhadap Penguatan Kegiatan pendistribusian dan pemasangan
Nilai Organisasi poster ini memberikan kontribusi
mendukung tata nilai organisasi yaitu
Kerjasama dan Ramah.
4. Praktek Screening
Uraian kegiatan secara rinci tercantum pada tabel 4.4 berikut ini :
Tabel 4.4. Pelaksanaan Kegiatan 4
Nasionalisme
(Musyawarah)
(Terlaksananya konsultasi dan koordinasi
dengan sopan dan santun)
Etika Publik
48
(Ramah dan Sopan)
(Konsultasi dan koordinasi dilakukan
dengan ramah dan sopan)
Komitmen Mutu
(Efektif dan Efisien)
(membimbing kader dilakukan secara
efektif dan efisien)
Anti Korupsi
(tanggung jawab)
(Kader melakukan screening dengan baik
dan benar serta dengan tanggung jawab)
49
Kontribusi Kegiatan terhadap Manfaat dari kegiatan ini dapat
Pihak Lain meningkatkan kemampuan dan kemandirian
kader agar dapat mendeteksi dini gangguan
jiwa.
Kontribusi terhadap Penguatan Kegiatan screening ODGJ ini memberikan
Nilai Organisasi kontribusi mendukung tata nilai organisasi
yaitu Ramah dan Melayani dengan Hati.
50
Nasionalisme
(Musyawarah)
Koordinasi dengan kader terkait pelaporan
data hasil screening.
Etika Publik
(Jujur)
Data yang didapat telah dilaporkan dan
ditabulasi secara jujur
Anti Korupsi
(Jujur)
Data yang didapat telah dilaporkan dan
ditabulasi secara jujur
Komitmen Mutu
(efektif dan efisien)
Tersusunnya laporan hasil kegiatan dengan
efektif dan efisien
Nasionalisme
(Kerja Keras)
(semua kader sudah bekerja keras dalam
52
melaksanakan home visit saat hari minggu)
(Musyawarah)
(Melakukan koordinasi dengan kader jiwa
dan bidan desa terkait home visit)
Etika Publik
(Integritas Tinggi)
(kader harus mempunyai integritas tinggi
agar kegiatan berjalan sesuai rencana)
Komitmen Mutu
(Orientasi Mutu)
Melaksanakan Home visit harus selalu
berorientasi mutu
Anti Korupsi
(Kerja keras)
Terlaksananya Home visit pasien ODGJ
54
B. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar ASN
Proporsi nilai-nilai dasar ASN direkap dalam tabelberikut :
Tabel 4.7. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar ASN
Capaian Nilai-Nilai Dasar ASN
No
Kegiatan Komitmen
. Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Antikorupsi Total
Mutu
Penyusunan rancangan
SK, KAK dan SOP
kegiatan pelatihan dan Kejelasan target Musyawarah Kesopanan Efektif, efisien Kerja keras
pembinaan serta
penyuluhan kader jiwa
Pembentukan kader jiwa Berorientasi
2. Tanggung jawab Musyawarah Kesopanan Tanggung jawab
Mutu
Pelatihan dan Musyawarah,
Kejelasan target Kesopanan Efektif, efisien Kerja keras
pembinaan kader jiwa Kerja keras
Screening ODGJ
Tanggung jawab Musyawarah Kesopanan Efektif, efisien Tanggung jawab
Tanggung jawab,
Monitoring dan Evaluasi Musyawarah Kejujuran Efektif, efisien Kejujuran
reliabel
Tanggung jawab, Musyawarah, Integritas Berorientasi
Home visit pasien ODGJ Kerja keras
reliabel Kerja keras tinggi Mutu
Jumlah 3 2 3 3 3 14
3/14 x 100 = 2/14 x 100 = 3/14 x 100 = 3/14 x 100 = 3/14 x 100 =
Presentasi 100%
21,4% 14,4% 21,4% 21,4% 21,4%
55
Proporsi penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan
kegiatan Aktualisasi dan habituasi direkapitulasi sebagai berikut :
1. Akuntabilitas sebesar 100%
Nilai dasar akuntabilitas diterapkan pada semua kegiatan
untuk memecahkan isu yang ada. Nilai akuntabilitas yang
paling banyak diterapkan adalah tanggung jawab dan
profesional. Melalui penerapan nilai dasar akuntabilitas,
diharapkan setiap kegiatan dihabituasikan dengan penuh
tanggung jawab dan professional guna mencapai visi dan misi
Puskesmas Kembaran II.
2. Nasionalisme sebesar 100%
Nilai dasar Nasionalisme diterapkan pada semua kegiatan
untuk memecahkan isu yang ada. Nilai nasionalisme yang
paling banyak diterapkan adalah musyawarah. Hal ini karena
setiap kegiatan yang akan dilaksanakan diawali dengan
musyawarah guna mencapai kesepakatan agar pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan yang diharapkan.
3. Etika Publik sebesar 100%
Nilai dasar Etika publik diterapkan pada semua kegiatan untuk
memecahkan isu. Nilai etika publik yang paling banyak
diterapkan adalah sopan santun. Hal ini karena ASN
merupakan pelayan publik yang harus memiliki sikap sopan
santun baik terhadap atasan, teman sejawat maupun
masyarakat.
4. Komitmen Mutu sebesar 100%
Nilai dasar Komitmen Mutu diterapkan pada semua kegiatan
untuk memecahkan isu. Nilai Komitmen Mutu yang diterapkan
adalah efisien, berorientasi mutu dan inovatif. Hal tersebut
karena apabila kegiatan yang dilakukan memiliki bersifat
inovatif, maka kegiatan tersebut juga berorientasi terhadap
mutu dan diharapkan dilaksanakan secara efisien.
56
5. Antikorupsi sebesar 100%
Nilai dasar Anti Korupsi diterapkan pada semua kegiatan
untuk memecahkan isu. Nilai Antikorupsi yang diterapkan
adalah disiplin dan kejujuran. Hal tersebut karena apabila
kegiatan ini tidak dilakukan dengan kejujuran, maka tidak akan
membawa manfaat
57
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
d. Praktek screening ;
58
a. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
B. Rekomendasi
2. Bagi Institusi
C. Rencana Aksi
59
No. Kegiatan Rencana Aksi Waktu
Pelaksanaan
1 Penyusunan Melakukan pengkajian dan Hari Efektif
. rancangan SK, peninjauan kembali SK, KAK, mulai 02
SOK, KAK, dan Buku panduan, dan SOP di Desember
Buku Panduan puskesmas kembaran II 2019-
kegiatan November
pelatihan, 2020
pembinaan dan
penyuluhan
kader jiwa
2 Pembentukan Merencanakan screening rutin Hari Efektif
kader jiwa
. setiap 3 bulan sekali mulai 02
Desember
2019-
November
2020
3 Pelatihan dan Mengadakan pertemuan rutin Hari Efektif
pembinaan kader
. untuk refreshing materi tentang mulai 02
jiwa
pelatihan dan pembinaan Desember
2019-
November
2020
4 Praktek Melaksanakan screening rutin di Hari Efektif
Screening
. RT/ wilayah masing-masing mulai 02
Desember
2019-
November
2020
60
2019-
November
2020
6 Home visit Melaksanakan home visit untuk Hari Efektif
Pasien ODGJ
. pemeriksaan rutin setiap pasien mulai 02
ODGJ Desember
2019-
November
2020
61
DAFTAR PUSTAKA
B. Peraturan Perundang-undangan :
1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar
Pelayanan Minimal;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
62
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 Tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
8. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 139 Tahun 2003 Tentang Jabatan
Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya;
9. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor
12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil.
C. Lain-lain :
1. Puskesmas Kembaran II. 2018. Standar Pelayanan Minimal;
2. Puskesmas Kembaran II. 2019. Profil Puskesmas Kembaran II.
63
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
a. Identitas Diri
1. Nama Lengkap dr. Rifqi Maziyansyah
2.` Formasi Jabatan Dokter Umum
3. NIP 19891029 201902 1 007
Tempat dan Tanggal
4. Purwokerto, 29 Oktober 1989
Lahir
Purwanegara, RT 08/03, Purwokerto
5. Alamat Rumah
Utara
6. Nomor HP 085726212814/ 085747917178
Jl. Raya Kramat, No. 1, Kec. Kembaran,
7. Alamat Kantor
Kab. Banyumas
8. Alamat e-mail maziyansyah@gmail.com
b. Riwayat Pendidikan
64
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Rifqi Maziyansyah
NIP.19891029 201902 1 007
65
LAMPIRAN
KEGIATAN 1
66
Konsultasi dengan Kepala Puskesmas
67
KEGIATAN 2
Pembentukan Kader jiwa
68
Konsultasi dengan Kepala Desa
69
KEGIATAN 3
Pelatihan dan Pembinaan kader jiwa
70
Pelaksanaan pretest dan posttest
KEGIATAN 4
Praktek Screening
71
KEGIATAN 5
Monitoring dan Evaluasi
72
KEGIATAN 6
Home visit pasien ODGJ
73