Anda di halaman 1dari 2

RANGKUMAN TUGAS

BUKU 1 “CITY BUILDING”

Paper Principle Two : Accessibility

Dosen:

Dr Ir Ady Rizalsyah Thahir, MA.

Disusun Oleh:

1. Kinanthi Prasetyaning (052001700077)


2. Mohamad Rezy Kusumah (052001700083)

REKAYASA LINGKUNGAN TERBANGUN BERKELANJUTAN

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS TRISAKTI

2020
Beberapa masalah yang sering dialami pada perkotaan adalah kemacetan, waktu yang
hilang sia-sia, distrik berpagar dan tembok, kurangnya keamanan dan kenyamanan pejalan
kaki, ketergantungan pada mobil. Salah satu rancangan dasar kota adalah dapat memfasilitasi
kemudahan dalam bergerak agar antar semuanya mudah dan ekonomis. Maksudnya adalah
kemudahan baik dari segi pejalan kaki, pesepeda, naik kendaraan umum, maupun kendaraan
pribadi.

Aksesibilitas itu sendiri merupakan suatu pergerakan pembangunan dimana


point-pointnya dapat mendukung kota yang berkelanjutan. Misalnya :

1. Dengan meminimalkan jarak yang perlu ditempuh orang yang dibutuhkan untuk
berjalan antara tujuan rumah dan kantor. Dimana hal tersebut dapat menghemat energi
dan waktu.
2. Tempat tujuan yang tidak memadai dan tidak dapat dijangkau oleh kendaraan umum
maupun pribadi. Misalkan untuk mobil jalanannya tidak cukup lebar, dan tidak dapat
mendukung layanan atau memfasilitasi sarana pendukung untuk pejalan kaki. Untuk
mengimbangi hal tersebut semuanya perlu didukung dengan infrastruktur yang
mendukung semua moda baik pejalan kaki maupun kendaraan, dan lebih berfokus
dengan infrastruktur untuk transit yang dapat menghubungkan langsung antara
rumah- dengan tempat tujuan, bagaimanapun walkability perlu menjadi tujuan utama.
3. Blok besar dengan jalan lebar dinilai tidak ramah bagi pejalan kaki dan rentan
terhadap kerusakan. Maka perencanaan blok-blok kecil dan jalan tersempit yang
memungkinkan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan berjalan kaki, yang
pada akhirnya mendorong penggunaan pejalan kaki.
4. Menyediakan koridor perjalanan yang memadai untuk semua moda pergerakan
pejalan kaki, sepeda, transit, dan penggunaan kendaraan pribadi serta menciptakan
fleksibilitas terbesar untuk mengelola lalu lintas perkotaan.

Jadi, pada intinya aksesibilitas perlu memenuhi kebutuhan akan prasarana jalan,
pemerataan jaringan jalan, dan pembangunan fasilitas-fasilitas secara merata. Kemudahan
untuk dijangkau dari lokasi lainnya melalui sistem transportasi. Keterjangkauan atau
aksesibilitas meliputi kemudahan waktu, biaya, dan usaha dalam melakukan perpindahan
antar tempat-tempat atau kawasan.

Anda mungkin juga menyukai