Anda di halaman 1dari 8

BAHAN REFARAT

Warna pada ujung luka memar biasanya merupakan indikator usia memar yang paling baik,
dengan warna tertua berada pada bagian ujung

Durasi Pigment Warna


Fresh Oxygenasi Darah Merah
Setelah kejadian – 3 hari Deoxyhaemoglobin Biru keunguan
4 – 5hari Homesiderin Coklat sampai hitam
5 – 6 hari Biliverdin Hijau,kuning
7 – 12 hari Bilirubin Kuning kecoklatan
2 minggu - Normal

Perubahan warna juga dapat ditemukan pada kasus keracunan CO dan warna cerah akan tetap
bertahan, hal ini disebut dengan “cherry-red sign”. Dari pemeriksaan luka memar, tingkat
kekerasan fisik dapat diperkirakan dan cara terjadinya luka dapat dipastikan karena jenis
kekerasan yang berbeda menghasilkan jenis memar yang berbeda pula. Pada kematian akibat
pencekikan, jempol dan jari terlihat memar di leher. Dalam serangan kasus seksual, memar
mungkin ada di atas payudara, sisi dalam paha dan alat kelamin. Dari pola luka memar pada
lengan, dapat diketahui jika lengan tersebut digenggam oleh penyerang dan juga posisi relatif
penyerang; depan atau belakang bisa diketahui. Jika ada memar di atas tulang belikat, itu
menunjukkan tekanan pada tubuh terhadap tanah atau permukaan keras lainny

Livor mortis Memar


Perdarahan di dalam jaringan
Akumulasi darah yang disebabkan
lunak karena ruptur pembuluh
Penyebab oleh terhentinya peredaran darah
darah yang disebabkan oleh
pada korban
trauma tumpul
Sebagian atau seluruh bagian
Lokasi Bagian tubuh terendah
tubuh yang mengalami cedera
Edema Tidak ada Mungkin ada
Waktu Menetap >12 jam Akan hilang dengan sendirinya

Kejadian Postmortem Antemortem


Sayatan pada Terbentuk eksudasi cairan yang
Terjadi perembesan darah
permukaan bercampur dengan darah
tekanan menghilang Lebih terang/jelas (tida
menghilang)

DIAGNOSIS (Diagnosis dibuat berdasarkan dari hasil anamnesis dan pemeriksaan yang
dilakukan, setelah data – data yang dibutuhkan didapatkan kemudian dicoba untuk ditarik
satu kesimpulan atau beberapa assessment untuk membantu terapi yang lebih efektif yang
dibutuhkan oleh pasien)
Tabel 5 : t (4)

III. PROGNOSIS
Kebanyakan kontusio sembuh tanpa adanya kelainan. Waktu penyembuhan dapat bervariasi
tergantung keparahan trauma. Kontusio superfisial hilang dalam waktu 1 sampai 2 minggu
dengan terapi konservatif. (
 
Secara umum luka memar dapat menghilang dalam waktu lebih dar i2 minggu. Prognosis
bagi pasien ini baik

LUKA AKIBAT KEKERASAN BENDA TUMPUL


Benda-benda yang dapat mengakibatkan luka dengan sifat luka seperti ini adalah benda
yang
memiliki permukaan tumpul. Luka yang terjadi dapat berupa memar (kontusio, hematom),
luka lecet (ekskoriasi, abrasi) dan luka terbuka/robek (vulnus laseratum).
Memar adalah suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit/kutis akibat pecahnya kapiler
dan vena, yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul. Luka memar kadangkala memberi
petunjuk tentang bentuk benda penyebabnya, misalnya jejas ban yang sebenarnya adalah
suatu perdarahan tepi (marginal haemorrhage)
PSEUDO-BRUISE Ekstravasasi darah kedalam jaringan setelah kematian dapat
mengakibatkan terjadinya salah interpretasi. Kita harus menghindari penggunaan istilah
memar pada kejadian postmortem, karena pengertian forensik dari kata memar itu adalah
kejadian yang terjadi pada saat antemortem. “Pseudo-bruise” merupakan istilah yang lebih
tepat untuk digunakan untuk menyatakan perubahan warna postmortem yang menyerupai
luka memar. salah satu pernyataan yang paling sering kita dengar adalah bahwa kontusio
merupakan tanda bahwa trauma tersebut terjadi sebelum kematian, karena tidak dapat terjadi
kontusio setelah mati.

Bukti menunjukkan bahwa kontusio postmortem dapat terjadi jika diberikan pukulan yang
keras pada tubuh beberapa jam setelah kematian. Pukulan yang keras tersebut memecahkan
kapiler, membuat darah masuk ke dalam jaringan lunak dan menghasilkan kontusio
postmortem yang penampakannya hampir sama dengan kontusio antemortem. Kontusio
postmortem sangat jarang terjadi dan paling sering terlihat di kulit dan jaringan lunak yang
menutupi tulang seperti di kepala.

Akibat gravitasi, lokasi hematom mungkin terletak jauh dari letak benturan, misalnya
kekerasan benda tumpul pada dahi menimbulkan hematom palpebra atau kekerasan benda
tumpul pada paha dengan patah tulang paha menimbulkan hematom pada sisi luar tungkai
bawah

TRAUMA TUMPUL Suatu keadaan yang disebabkan oleh karena kekerasan mekanik dari
benda tumpul (bendabenda yang mempunyai permukaan tumpul/ keras/ kasar seperti : batu,
kayu, martil, kepalan tangan, kuku, dll) terhadap jaringan tubuh yang mengakibatkan luka/
cedera/ trauma.

Jika terjadi pembengkakan atau nyeri hebat, dokter mungkin ingin melakukan rontgen pada
area tersebut untuk memastikan tidak ada tulang yang patah.
Jika memar sering terjadi dan tanpa alasan yang jelas, dokter mungkin akan melakukan tes
darah Anda untuk mencari kelainan perdarahan.
Memar tertentu, pola memar dari waktu ke waktu dan dalam berbagai tahap penyembuhan
mungkin mengingatkan dokter akan kemungkinan penyiksaan fisik.
BENTUK LUKA MEMAR 
#erdarahan tepi (marginal hemorrhage) merupakan luka memar yang
ditimbulkan oleh penekanan permukaan benda pada kulit yang menyebabkan terjadi
perdarahan bawah kulit yang kemudian berpindah ke tempat yang kurangtertekan, yakni
perdarahan akan menepi sehingga terbentuk perdarahan tepi yang bentuknya sesuai dengan
benda yang menekan tubuh.
terdapat 3 tipe luka memar, yaitu memar subkutan yang muncul pada bawahkulit, memar
intermuskular yang muncul di dalam otot dan memar periosteal yang muncul pada
permukaan tulang.
memar dapat terjadi tepat pada tempat dimana tubuh mendapat kekerasan dan dapat pula
berpindah ke tempat lain, oleh karena mengalirnya darah mencari tempat yang lebih rendah
dan ini dapat terjadi bila kekerasan mekanik itu mengenai tubuh yang mempunyai jaringan
yang longgar atau bila pasien sudah tua usianya. Bila kekerasan benda tumpul yang
mengakibatkan luka memar terjadi pada daerahdimana jaringan longgar berada, seperti
daerah mata, leher atau pada orang yanglanjut usia, maka luka memar yang tampak seringkali
tidak sebanding dengankekerasan, dalam arti seringkali lebih luas dan adanya jaringan
longgar tersebut memungkinkan berpindahnya memar ke daerah yang lebih rendah,
berdasarkangra&itasi misalnya pukulan pada kening kepala akan mengakibatkan memar
sekitar mata

anamnesis : Pada anamenis penting untuk ditanyakan mengenai waktu kejadian perlukaan
terjadi,sebab luka dapat sembuh sehingga penampakan luka akan berbeda tergantung kapan
kejadian terjadi. selain itu, juga ditanyakan apakah terdapat beberapa luka dari beberapa
kejadian berbeda dan diperjelas waktu spesifik untuk masing-masing kejadian dan jenis
senjata apa yang digunakan sehingga terjadi luka. Penggunaan tangan dominan pasien dan
pelaku. pakaian yang digunakan pasien dan juga perlu digali mengenai penyakit dasar,
apakah pasien dalam pengobatan obat tertentu, atau penggunaan alkohol.

Terdapat perbedaan yang mendasar antara pemeriksaan medikolegal dengan


pemeriksaan klinis untuk kepentingan pengobatan, yaitu pemeriksaan
medikolegal bertujuan untuk menegakkan hukum pada suatu peristiwa pidana
yang dialami korban melalui penyusunan visum et repertum yang baik. Oleh
karena itu penting diperhatikan ada tidaknya tanda-tanda kekerasan yang
merupakan hasil suatu tindak pidana. Tanda kekerasan yang secara klinis dapat
sembuh dengan sendirinya (seperti luka lecet yang ukurannya relatif kecil)
dapat saja tidak “begitu” bermakna dalam temuan klinis. Namun dipandang dari
sudut medikolegal apapun jenis dan ukuran luka merupakan temuan yang sangat
bermakna. Dengan demikian pada pemeriksaan suatu luka, bisa saja ada
beberapa hal yang dianggap penting dari segi medikolegal, tidak dianggap perlu
untuk tujuan pengobatan, seperti misalnya lokasi luka, tepi luka, dan sebagainy.
Tujuan pemeriksaan klinis pada peristiwa perlukaan adalah untuk memulihkan
kesehatan pasien melalui pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan medis lainnya
Tujuan pemeriksaan medikolegal pada seorang korban adalah untuk
menegakkan hukum pada peristiwa pidana yang dialami korban melalui
penyusunan VeR yang baik

Anamnesis mencakup tentang keluhan utama, bagaimana peristiwa tersebut


terjadi, maupun riwayat penyakit sebelumnya yang pernah diderita. Apabila
korban dalam keadaan tidak sadar dapat dilakukan alloanamnesis. Semua
anamnesis dicatat dengan lengkap dan benar dalam berkas rekam medis.
Meskipun demikian penarikan kesimpulan hasil anamnesis harus dilakukan
dengan hati-hati. Hasil anamnesis yang tidak berhubungan dengan tindak pidana
tidak perlu dituliskan dalam visum et repertum. 2. Pemeriksaan tanda-tanda
vital Pemeriksaan ini meliputi keadaan umum, tingkat kesadaran, frekuensi
nafas, frekuensi nadi, tekanan darah dan suhu. Tanda-tanda vital perlu
dituliskan nantinya pada visum et repertum apabila dokter menganggap bahwa
hasil pemeriksaan tersebut penting untuk menggambarkan keadaan penderita
sehubungan dengan tindak kekerasan yang dialaminya. 3. Deskripsi luka Luka-
luka yang ditemukan harus dideskripsikan dengan jelas, lengkap dan baik, hal
ini penting untuk mengetahui jenis kekerasan yang telah dialami oleh korban.
Bila perlu gunakan gambar dan dimasukkan dalam berkas rekam medis.
Deskripsikan luka secara sistematis dengan urutan sebagai berikut : regio,
koordinat, jenis luka, bentuk luka, tepi luka, dasar luka, keadaan sekitar luka,
ukuran luka, jembatan jaringan, benda asing dan sebagainya. Di bawah ini akan
diberikan contoh-contoh mendeskripsikan luka : Luka Lecet Pada pipi kanan,
em

Lebam Mayat (livor mortis). Lebam mayat timbul 20-30 menit setelah kematian
sebagai bercak-bercak kebiruan, setelah 6-8 jam lebam terbentuk sempurna.
Warna lebam menentukan penyebab kematian seperti keracunan gas Co
berwarna merah muda. Lebam mayat juga bisa digunakan sebagai petunjuk saat
kematian, posisi korban dan sebab kematian

Metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi umur dari suatu memar adalah pemeriksaan
histologi dan perubahan warna memar, sedangkan metode yang paling sering yang digunakan
untuk menentukan umur memar adalah perubahan warna dari memar yang terjadi seiring
dengan sembuhnya memar. Dalamnya memar dan pigmentasi kulit dapat memberikan efek
pada penampakan dan deteksi warna. Warna kuning akan terlihat lebih cepat pada memar
yang supefisial daripada memar yang dalam; sedangkan pigmentasi kulit yang lebih gelap
dapat menyembunyikan memar. Dalam dan lokasi memar dapat berpengaruh pada waktu dari
penampakan memar itu sendiri, contohnya seperti memar yang terjadi pada kelopak mata
(dengan jaringan ikut longgar yang lunak) akan muncul lebih cepat, sedangkan memar yang
dalam bisa tidak muncul dalam beberapa hari Seiring dengan waktu terjadinya memar,
memar mengalami perubahan warna yang terjadi karena degradasi hemoglobin. Tidak ada
standar yang pasti untuk mendiskripsikan warna dari memar. Memar yang sama dapat
dideskripsikan violet, ungu kemerahan, ungu kebiruan, ungu, atau biru. Sebagian besar
memar mulanya tampak berwarna merah, biru tua, ungu, violet atau hitam. Seiring dengan
hemoglobin yang terdegradasi, warna akan secara bertahan berubah menjadi violet, hijau,
kuning gelap dan kuning pucat sebelum akhirnya menghilang. Perubahan ini dapat terjadi
selama beberapa hari sampai minggu. Sayangnya, perubahan ini bervariasi, tidak hanya antar
orang bahkan pada orang yang sama dan pada memar yang satu ke memar yang lain. Pada
orang yang sama dapat mempunyai dua memar yang keluar di saat waktu yang sama dan
yang satu bisa mengalami perubahan dari biru ke violet lalu ke kuning dan menghilang,
sedangkan yang satu tetap berwarna violet. Warna coklat mengindikasikan bahwa memar
tidak terjadi barusan. Langlois dan Gresham menyimpulkan bahwa memar dengan warna
kuning sudah terjadi selama lebih dari 18 jam. Mereka juga menyimpulkan bahwa ketiadaan
warna kuning pucat bukan berarti bahwa memar 16 terjadi kurang dari 18 jam. Perubahan
warna seharusnya dipertimbangkan sebagai panduan umum untuk menginterpretasikan umur
dari memar. Hal terbaik untuk dilakukan adalah mengatakan apakah memar itu adalah memar
itu baru ataupun lama. 19

Anda mungkin juga menyukai