Anda di halaman 1dari 27

Studi Kasus Pendekatan Kedokteran

Keluarga : Hipertensi

Dewi shinta Tenri D

Supervisor Pembimbing:
dr. Ari Andriyani, M.Sc

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS 
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 
2020
Dewi Shinta Tenri D1*, dr.Ari Adriyani, M.Kes1*

1) Bagian Kedokteran Komunitas dan Kedokteran Pencegahan

*Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia

 
Abstrak: Hipertensi termasuk salah satu penyakit yang sering ditemukan dalam pelayanan kesehatan primer. Dimana

menurut Data WHO bulan September 2011, disebutkan bahwa hipertensi menyebabkan 8 juta kematian per tahun di
seluruh dunia dan 1,5 juta kematian per tahun di wilayah Asia Tenggara. Kasus ini mendeskripsikan seorang pasien
penderita dengan tidak adanya penyakit penyerta dimana didapatkan faktor resiko yang di dapatkan pada pasien
berupa faktor resiko eksternal yang berupa gaya hidup pasien yang kurang baik dalam segi makanan yang
dikomsumsi oleh pasien. Pasien juga menerima pengobatan hipertensi yang telah dikomsumsi sejak 10 tahun
terakhir. Keluarga merupakan salah satu unsur penting dalam memberikan dukungan kepada pasien untuk
mempertahankan kesehatannya, sehingga dukungan keluarga sangat diperlukan untuk membantu pasien
mempertahankan kesehatannya.  

Kata Kunci: Hipertensi, Kedokteran Keluarga


2
IDENTITAS
PASIEN

Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : 56 tahun
Pekerjaan : Montir
Pendidikan: SMA
Agama : Islam
Alamat : Jl. Pongtiku lrg 26 no.4
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien masuk RS Ibnu Sina 5 bulan yang lalu dengan keluhan hilang kesadaran secara tiba-tiba
karena tekanan darah tinggi mencapai 180/110 ketika dilakukan pengecekan di rumah sakit.
Pasien mengatakan gejala dimulai dengan rasa pusing yang semakin memberat akhirnya
kehilangan kesadaran. Diketahui pasien mengkomsumsi rokok 1 bungkus perhari serta
meminum kopi bisa sampai 3 kali sehari. Saat ini pasien mengkomsumsi obat penurun
tekanan darah amlodipine 5mg secara teratur. Saat ini gejala pusing sudah jarang dirasakan
dikarenakan pasien sudah rutin meminum obat dan cek tekanan darah ke puskesmas setiap
dua bulan.
Riwayat Penyakit Dahulu
 
Pasien mengakui ada riwayat maag dan saat ini mengkomsumsi obat maag saat pasien merasakan adanya nyeri
perut
 
 
 
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien menderita penyakit yang sama dengan pasien

5
Riwayat Personal Sosial
 
Pasien saat ini hanya tinggal bersama istri dan kelima anaknya. Sehari-harinya pasien bekerja sebagai montir di
bengkel. Sosio-ekonomi keluarga pasien termasuk keluarga dengan ekonomi menengah kebawah. Sebelum
didiagnosis hipertensi bahkan sebelum masuk rumah sakit pasien senang mengkomsumsi makanan asin seperti
ikan asin dan pasien juga senang mengkomsumsi daging dan makan berlemak seperti coto dan kondro. Pasien
juga mengkomsumsi rokok sebanyak 1 bungkus perhari serta minum kopi bisa sampai 3 kali kali dalam sehari.
Pasien juga kurang berolahraga.

6
Review Sistem
Sistem Repirologi : tidak ada kelainan
Sistem kardiovaskuler : pasien didiagnosis hipertensi 10 tahun lalu
Sistem Endokrin : tidak ada kelainan
Sistem genitourinary : tidak ada kelainan
Sistem Gastrointestinal : pasien di diagnosis gastritis
Sistem reproduksi : tidak ada kelainan
Sistem Neurologi : tidak ada kelainan
Sistem dermatomuskular : tidak ada kelainan

7
A . Genogram

8
D. Family Circle

Tn. Mrs.
Said Muli

Mr Mr Miss

Miss
Miss

9
. Struktur Keluarga
 
Berdasarkan klasifikasi Goldenberg, keluarga ini termasuk bentuk keluarga inti karena hanya terdiri dari suami, istri,
dan anak kandungnya. Sedangkan menurut Sussman, keluarga ini termasuk keluarga tradisional yang
pembentukannya sesuai norma kerhidupan masyarakat dan dihormati bersama
 
F. Siklus Keluarga
 
Menurut Klasifikasi Duvall, siklus pada keluarga ini berada pada tahapan keenam, yakni keluarga dalam kehidupan
terakhir. Ny. S sebagai ibu rumah tangga dan suaminya hanya tinggal berdua saat ini. Ketujuh anaknya yang masih
hidup semuanya telah menikah dan

10
Family APGAR
SCREEM Keluraga

Aspek SCREEM Kekuatan Kelemahan


Social Pasien dapat bersosialiasi dan memelihara hubungan
baik dengan keluarga dan tetangga. Keluhan yang
dirasakan pasien tidak mengganggu fungsi sosialisasi.
Cultural Pasien dan keluarga bersuku Makassar
Religious Pasien dan keluarga beragama Islam. Pasien dan
keluarga cukup taat dalam beribadah. Saat ini, tidak
ada keluhan saat pasien menjalankan ibadah shalat.
Educational Pendidikan terakhir pasien adalah SMA. Pasien
paham akan penyakit yang dialami oleh pasien dan
taat dalam menjalani pengobatan dan kontrol rutin.
Economic Pasein mengaku pendapatannya cukup untuk
kebutuhan
Medical pasien memiliki BPJS dan akses ke Puskesmas
dekat

02/24/2021 Designed by PoweredTemplate.com 12


 
Langkah preventif dalam pandemi COVID-19

Selama pandemic pasien sangat mengikuri protocol kesehatan karena mengetahui bahwa dirinya memiliki penyakit
komorbid yang tinggi terhadap penularan virus covid-19, pasien memakai masker jika bepergian dan rajin mencuci
tangan. Keluarga pasien juga mengikuti protokol kesehatan

02/24/2021 Designed by PoweredTemplate.com 13


PEMERIKSAAN FISIS

KEADAAN UMUM
• Keadaan Umum:

Sakit sedang
• Kesadaran:

Compos mentis
• Status Gizi: baik (BB 70 kg ; TB 168 cm)
• Tanda Vital : 150/100 mmHg

Status lokalis : dalam batas normal


DIAGNOSIS HOLISTIK

1 ASPEK PERSONAL DIAGNOSIS KLINIS 2


Pasien terkadang masih merasakan
pusing walau tidak sesering yang dulu. Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan
Pasien sadar bahwa penyakitnya adalah
penyakit kronis dan jika tidak diagnosis Hipertensi.
mengontrol pola makanan maka
kejadian yang lalu dapat terulang dan
dapat memperburuk kondisinya. Saat
ini pasien sudah rutin mengubah pola
makan dengan harapan penyakitnya
dapat terkontrol.
DIAGNOSIS HOLISTIK

3 FA K T O R R I S I K O I N T E R N A L

• Tidak ditemukan bukti hubungan genetik karena pasien menyangkal adanya keluhan yang sama pada
keluarga terdekat.
• Saat ini pasien sudah mulai mengontrol pola makannya dengan tidak lagi memakan makanan yang
asin dan makan daging berlemak minum kopi serta merokok
DIAGNOSIS HOLISTIK

4 FA K T O R R E S I K O E K S T E R N A L D E R A J AT F U N G S I O A N A L 5
• Pasien tidak memikirkan masalah Pasien tidak terpengaruh buruk oleh penyakitnya.
keuangan untuk pengobatan karena
Walaupun masih sering merasa khawatir dan takut
ditanggung oleh pemerintah melalui
jaminan kesehatan. kejadian yang lalu dapat terulang seperti pusing dan
• Lingkungan pasien baik keluarga dan kehilangan kesadaran.
masyarakat juga sangat baik dalam
membantu pasien dalam
mengingatkan keteraturan minum
obat dan mengatur pola makannya.
PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
(Meliputi Lima Tahap Pencegahanan)

1. Patient-Centered

● Edukasi untuk pola makan yang benar


● Edukasi peran keluarga dalam tata laksana
● Edukasi PHBS dan pencegahan dalam kondisi pandemik COVID-19
● Edukasi untuk minuman obat secara teratur
● Edukasi pasien untuk berolahraga
● Edukasi pasien untuk berhenti merokok serta minum kopi

Kuratif (sesuai tatalaksana dari dokter)

● Amlodipin 5mg 2x1


 
2. Family-Focused (Family Wellness Plan)

No Nama Status Skrining Konseling Imunisa Kemoprofilak


. Kesehata si sis
n
1. Tn. Sakit COVID-19, - Multivitamin
Said (Hipertens PHBS,
usia 56 i) pola makan
tahun sehat
dan
seimbang,
hidrasi
cukup,
manajemen
stres,
2. Ny. COVID-19, - Multivitamin
Muli PHBS,
usia 55 pola makan
tahun sehat
dan
seimbang,
hidrasi
cukup,
manajemen
stres,

02/24/2021 Designed by PoweredTemplate.com 19


I. DATA ANGGOTA KELUARGA INTI (KELUARGA ASAL)

No. Nama Jenis Tgl Pekerjaan No.HP Status


Kelamin Lahir/ Kesehatan
Umur
1. tn. Said Laki-laki 3-2- Montir 081804781473 Sakit
1964
2. Ny. Muli Perempuan 3-6- IRT 081356770303 Sehat
1965
3. Anak A Laki-laki 28-3- Wirausaha 082196550067 Sehat
1994
4 Anak B Perempuan 10-8- Wirausaha 081234754440 Sehat
1996
5. Anak C Perempuan 12-11- - 083804250779 Sehat
1999
6 Anak D Laki-laki 25-5- Mahasiswa 083840031408 Sehat
2002
7 Anak E perempuan 13-7- Pelajar 085299585636 Sehat
2005

02/24/2021 Designed by PoweredTemplate.com 20


RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR

Karakteristik Sanitasi Rumah dan Tempat Tinggal


Lantai rumah Tehel
Atap rumah Genteng
Dinding rumah Tembok dan tripleks
Cat dinding rumah Cat
Luas tanah 160 m²
Luas bangunan 150 m² (1 lantai)
Jumlah kamar 4 kamar, 2 kamar mandi
Dapur Ada
Cerobong asap Tidak ada
Jendela terbuka Ada
Jendela sebagai ventilasi 4 jendela
Jendela sebagai pencahayaan 4 jendela
Sumber air bersih Ada, sumur bor

21
Sumber pencemaran dekat (<10m) dari sumber air Tidak ada
Kemudahan mendapatkan air bersih Ya (mudah)
Kualitas fisik air minum Baik
Pengolahan air minum sebelum diminum Dimasak
Tempat penampungan air sebelum dimasak Wadah tertutup

Tempat penampungan air limbah dari kamar Penampungan di kamar mandi


mandi/tempat cuci/dapur

Saluran pembuangan air limbah dari kamar Saluran terbuka


mandi/tempat cuci/dapur

Tempat pembuangan sampah di luar rumah Ada, tempat sampah terbuka


Bahan bakar untuk memasak sehari – hari Gas/LPG
Memelihara ternak di rumah Tidak

02/24/2021 Designed by PoweredTemplate.com 22


A . INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

No. Indikator PHBS Jawaban


Ya Tidak
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan √
2. Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan √
3. Menimbang berat badan balita setiap bulan √
4. Menggunakan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan √
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun √
6. Menggunakan jamban sehat √
7. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan √
lingkungannya sekali seminggu
8. Mengkonsumsi sayuran dan atau buah setiap hari √
9. Melakukan aktivitas fisik atau olahraga √
10 Tidak merokok di dalam rumah √
Kesimpulan:
Pasien sudah mengikuti seluruh indikator PHBS

02/24/2021 Designed by PoweredTemplate.com 23


LINGK. PSIKO-SOSIO-
EKONOMI
- Pengetahuan
tentang kesehatan
kurang

02/24/2021 Designed by PoweredTemplate.com 24


DISKUSI

• Pasien a.n Tn. Said terdiagnosa Hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dan sempat mengalami hilang kesadaran
pada 5 bulan yang lalu. Hipertensi sangat sering terjadi pada orang dewasa.
• Penyebab keadaan ini adalah adanya pola makan yang tidak sehat, pola hidup yang kurang sehat serta
faktor resiko keturunan
• Aktivitas atau olahraga sangat mempengaruhi terjadinya hipertensi, dimana pada orang yang kurang
aktivitas akan cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung lebih tinggi sehingga otot jantung akan harus
bekerja lebih keras pada tiap kontraksi. Makin keras dan sering otot jantung memompa maka makin besar
tekanan yang dibebankan pada arteri.

02/24/2021 Designed by PoweredTemplate.com 25


• Diketahui pasien sering kebiasaan merokok 1 bungkus per hari, seperti kita ketahui di dalam kandungan
rokok terdapat zat nikiotin yang dapat mempengaruhi tekanan darah seseorang terjadi pembentukan
aterosklerosis sehingga mennyebabkan elastisitas pembuluh darah terganggu sehingga menyebabkan
tekanan darah meningkat.
• mengkonsumsi kopi 3 kali sehari, diman didalam kopi mengandung kafein yang memiliki efek merangsang
pusat vasomotor dan perangsangan langsung miokardium yang menyebabkan tekanan.
• diberikan terapi medikamentosa untuk mengurangi gejala yaitu amlodipin 5 mg. Amlodipin termasuk dalam
golongan obat antagonis kalsium golongan dihidropiridin (antagonis ion kalsium) bekerja menghambat
infulks masuknya ion kalsium melalui membran kedalam otot polos vaskular dan otot jantung

02/24/2021 Designed by PoweredTemplate.com 26


edukasi kepada pasien dan keluarganya :
• mengurangi konsumsi garam yang berlebihan dan
• mulai mengatur pola hidup yang sehat dengan olahraga fisik 3-4 kali dalam seminggu
• Pasien juga harus rutin minum obat dan mengontrol tekanan darahnya
• Kepada keluarga juga diberikan edukasi tentang pentingnya hidup sehat, mengingat salah satu faktor risiko
hipertensi adalah faktor keturunan

02/24/2021 Designed by PoweredTemplate.com 27

Anda mungkin juga menyukai