Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN

DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN KOTA BANJARMASIN


Sugiarti
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin,
Sugiartifkmuniska@gmail.com
ABSTRAK
Kepuasan adalah kreteria utama dalam mengevaluasi kualitas pelayanan kesehatan. Dari
5 pasienyangberkunjungdiPuskesmasAlalakSelatan3diantaranyamenyatakankurangpuasdengan
pelayananyangdiberikan,sepertimasihkurangnyajumlahkursidiruangtunggu,petugaskesehatan yang
kurang ramah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan
dengan kepuasan pasien di Puskesmas Alalak Selatan Kota Banjarmasin. Metode yang dilakukan
secara survey analitik dengan rancangan cross sectional dan tehnik pengambilan sampel
Accidental sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden. Instrument yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan wawancara. Analisis yang digunakan dengan
uji Chi square dengan tingkat kepercayaan 0,1 (90%). Hasil penelitian menyatakan bahwa kualitas
pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien mempunyai hubungan (P < 0, 05). Saran yang
diberikan adalah perlunya meningkatkan pelayanan, fasilitas dan memberikan perhatian kepada
pasien untuk meningkatkan kualitaspelayanan.
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, kepuasan Pasien
ABSTRACT
Satisfactionisthemaincriteriainevaluatingthequalityofhealthservice.3outof5patients
whovisitedAlalakSelatanHealthCenterclaimedthattheywerenotsatisfiedenoughwiththegiven
service, such as there was still a lack of seats in waiting room and unfriendly health workers. The
aim of this research is to know the relation between quality of service and the patients’ satisfaction
at Alalak Selatan Health Center Banjarmasin City. Method was carried out by analytic survey with
the cross sectional design and Accidental sampling technique. Sample of the research were 100
respondents.Instrumentsusedwerequestionnaireandinterview.AnalysisusedChiSquaretestwith the
level of credibility was 0,1 (90%). Result of the research showed that the health service quality and
the patients’ satisfaction had a relation (P < 0,05). The suggestion given is that the increasing
theservice,facility,andgivingattentiontothepatientsareneededtoincreasethequalityofservice.
Keywords : Quality of Service, Patients’ Satisfaction
PENDAHULUAN
Kesehatan adalah hak fundamental setiap warga negara (UUD 1945 pasal
28 H dan UU Nomor 36/2009 tentang kesehatan). Oleh karenanya setiap individu,
keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya
dan negara bertanggung jawab mengatur agar terpenuhinya hak hidup sehat bagi
penduduknya (DepkesRI, 2009).
Kualitas dianggap sebagai faktor kunci dalam diferensiasi dan keunggulan
layanan dan merupakan sumber potensi keunggulan kompetitif yang berkelanjutan
sehingga pemahaman dan perbaikan kualitas merupakan tantangan penting bagi
semua organisasi pelayanan kesehatan (Taner dan Anthony, 2006).
Kepuasan pasien adalah kriteria utama dalam mengevaluasi kualitas
pelayanan kesehatan (Goldwak dkk, 2002). Schoenfelder (2011), menyatakan
bahwa kepuasan dapat digambarkan sebagai reaksi pasien untuk beberapa aspek
dari pengalaman mereka mendapatkan layanan.
Sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama diwilayahkerjanya,
puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan yangwajibmenyelenggarakan
pelayanan kesehatan secara bermutu, terjangkau, adil dan merata(Trihono,2005).
Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhanpokokbagi masyarakat.
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat,makasemakin
meningkatpulatuntutanmasyarakatakankualitaskesehatan.Halinimenuntut penyedia
jasa pelayanan kesehatan seperti puskesmas untukmeningkatkankualitaspelayanan
yang lebih baik, tidak hanya pelayanan yangbersifatpenyembuhan penyakit tetapi
juga mencakup pelayanan yang bersifatpencegahan(preventif)
untukmeningkatkankualitashidupsertamemberikankepuasanbagikonsumen
selaku pengguna jasa kesehatan (Anonim, 2004).
Salah satu bentuk upaya pemerintah dalam menyelenggarakan kesehatan
kepada masyarakat maka di tiap kecamatan dibangun instansi pemerintah sebagai
unit penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat, yakni Pusat Kesehatan
Masyarakat atau yang biasa disebut Puskesmas. Peraturan menteri kesehatan
republik Indonesia nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Jumlah kunjungan di Puskesmas Alalak Selatan Kota banjarmasin dari
tahun 2015 – 2016. Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Alalak Selatan Kota
Banjarmasin pada tahun 2015 jumlah kunjungan 28.495 pasien, pada tahun 2016
jumlah kunjungan 29. 610 pasien dan pada tahun 2017 jumlah kunjungannya
adalah 32.252 pasien.
DariobservasiatauwawancarayangdilakukandiPuskesmasAlalakSelatan
Kota Banjarmasin, didapatkan 3 dari 5 pasien menyatakan kurang puas dengan
saranadanpelayananpetugas,berdasarkankisaransaranasepertiketersediaankursi di
ruang tunggu pasien, sikap petugas kesehatan sebagai pemberi pelayanan
kesehatan dan keramahan petugas kesehatan yang masihkurang
Berdasarkan dari masalah tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Alalak Selatan Kota
Banjarmasin.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah survey analitik yaitu penelitian yang dilakukan
dengan tujuan untuk menganalisis tentang suatu objek yang diteliti dengan
pendekatan pengambilan data Cross sectional yaitu metode penelitian dengan cara
pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Populasi
adalahkeseluruhanobjekpenelitianatauobjekyangditelititersebut(Notoatmodjo,
2012).PopulasipenelitianiniseluruhpasienyangberkunjungdiPuskesmasAlalak
Selatan Kota Banjarmasin. Alasan. Sampel ditentukan dan diambil secara
Accedental Samplin. Pengambilan sampel secara accidental ini dilakukan dengan
mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada dan bersedia disuatu tempat
sesuai dengan penelitian (Notoatmodjo, 2014). Instrumen penelitian Kuesioner
kualitaspelayanandankepuasanpasien.Kuesionerkualitaspelayananmengadopsi
danmemodifikasimilikShintaAyuRespati(2015),dankuesionerkepuasanpasien
mengadopsi dan memodifikasi milik Darsun Hidayat (2016) Pengolahan datanya
secara editing, coding, tabulasi, entry, cleaning, dan analisa data secara univariat
dan bivariat untuk mengetahui adanya hubungan antar variabel digunakan uji chi
square dengan derajat kepercayaan 95%(α=0,05).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Univariat
Tabel .1 Distribusi Frekuensi Responden Kepuasan Pasien, Bukti Fisik,
Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan dan Empati Di Puskesmas Alalak
Selatan Kota Banjarmasin

Variabel Jumlah %
Variabel Bebas
Bukti Fisik
Baik 62 62,0
Kurang 38 38,0
Kehandalan
Baik 66 66,0
Kurang 34 34,0
Daya Tanggap
Baik 64 64,0
Kurang 36 36,0
Jaminan
Baik 68 68,0
Kurang 32 32,0
Empati
Baik 67 67,0
Kurang 33 33,0
Variabel Terikat
Kepuasan pasien
Puas 65 65,0
Tidak Puas 35 35,0

Berdasarkan tabel 1 menunjukan bahwa kepuasan pasien di Puskesmas


Alalak Selatan Kota Banjarmasin dengan kategori puas sebanyak 65 responden
(65,0%)dantidakpuas35responden(35,0%).Dengandemikiandapatdisimpulkan dari
10 responden 6 responden merasa puas dengan pelayanan yang ada di Puskesmas
Alalak Selatan KotaBanjarmasin.
Berdasarkan tabel 1 kualitas pelayanan bukti fisik kategori baik sebanyak
62 responden(62,0%) dan kurang 38 responden (38,0%). Berdasarkan data diatas
dapat disimpulkan bahwa dari 10 responden, 6 responden merasa baik terhadap
kualitas pelayanan bukti fisik di Puskesmas Alalak Selatan Kota Banjarmasin.
Berdasarkan tabel 1 diatas kualitas pelayanan kehandalan kategori baik 66
responden (66,0%) dan kurang 34 responden (34,0%). berdasarkan data diatas
menunjukan bahwa dari 10 responden, 7 responden merasa baik terhadap kualitas
pelayanan dimensi kehandalan di Puskesmas Alalak Selatan Kota Banjarmasin.
Berdasarkan tabel 1 kualitas pelayanan daya tanggap kategori baik 64
responden (64,0%) dan 36 responden (36,0%) kategori kurang. Berdasarkan data
diatas menunjukan bahwa dari 10 responden, 6 responden merasa baik terhadap
kualitas pelayanan daya tanggap di Puskesmas Alalak Selatan Kota Banjarmasin.
Berdasarkan tabel 1 kualitas pelayanan jaminan dengan kategori baik 68
responden (68,0%) dan kategori kurang sebanyak 32 responden (32,0%).
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa dari 10 responden, 7 responden
merasakualitaspelayananjaminandiPuskesmasAlalakSelatanKotaBanjarmasin
kategoribaik.
Berdasarkan tabel 1 kualitas pelayanan empati kategori baik 67 responden
(67,0%).dan kategori kurang sebanyak 33 responden (33,0%). Berdasarkan data
diatas dapat disimpulkan bahwa dari 10 responden, 7 responden merasa baik
terhadap kualitas pelayanan empati di Puskesmas Alalak Selatan Kota
Banjarmasin.

Analisis Bivariat
Untuk mengetahui ada hubungan atau tidak antara variabel bebas dengan variabel
terikat maka digunakan analisis bivariat yaitu uji chi square dengan tingkat
signifikan 5% (0,05). Hasil analisis bivariat Hubungan Kualitas Pelayanan dengan
Kepuasan Pasien Di Puskesmas Alalak Selatan Kota Banjarmasin

Tabel.2 Tabulasi Silang Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pasien di Puskesmas


Alalak Selatan Kota Banjarmasin

No. Variabel Kepuasan pasien Total P


Puas Tidak Puas value
1. Bukti fisik N % n % N %
Baik 60 96,8 2 4,8 62 100
Kurang 5 13,2 33 86,8 38 100 0,000
Total 65 65,0 35 35,0 100 100
2. Kehandalan
Baik 63 95,5 3 4,5 66 100
Kurang 2 5,9 32 94,1 34 100
Total 65 65,0 35 35,0 100 100
3. Daya Tanggap
Baik 63 95,5 1 1,6 64 100
Kurang 2 5,9 34 94,4 36 100
Total 65 65,0 35 35,0 100 100
4. Jaminan
Baik 62 91,2 6 8,8 68 100
Kurang 3 9,4 29 90,6 32 100
Total 65 65,0 35 35,0 100 100
5. Empati
Baik 63 94,0 4 6,0 67 100
Kurang 2 6,1 31 93,9 33 100
Total 65 65,0 35 35,0 100 100
Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukan kualitas bukti fisik dari 62
responden dengan kategori baik 60 responden (96,8%) merasa puas dan 2
responden (4,8%) merasa tidak puas. Dari 38 responden kategori kurang 5
responden (13,2%) merasa puas dan 33 responden (86,85) merasa tidak puas.
Karena dari kualitas pelayanan bukti fisik yang telah dilakukan seperti kebersihan
ruangan dan lingkungan puskesmas yang rapi, bersih, menarik dan nyaman
membuat pasien merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan di Puskesmas
Alalak Selatan Kota Banjarmasin. Pasien merasa ruangan tertata rapi dan nyaman
ketika menunggu untuk berobat.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Djainne Thresya
Pangarapan, Ora Et Labora I, Palandeng, A. Joy M. Rattu, p value (0,001) < ᾳ
(0,05), hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antra bukti fisik dengan kepuasan
pasien yaitu bukti fisik yang semakin baik maka pasien semakin puas. Pada
umumnya seseorang akan memandang suatu potensi rumah sakit/ puskesmas
awalnyadarikondisifisik.Dengankondisiyangbersih,rapi,danteraturorangakan
menduga bahwa rumah sakit / puskesmas akan melaksanakan fungsiinya dengan
baik.
Berdasarkankualitaspelayanankehandalandari66respondenkategoribaik 63
responden (95,5%) merasa puas dan 3 responden (4,5%) tidak puas.Sedangkan
dari 34 responden kategori kurang 2 responden (5,9%) merasa puas dan 32
responden (94,4%)tidak puas.
Karena dari kualitas pelayanan kehandalan yang talah dilakukan seperti
petugas kesehatan memberitahukan diagnosa penyakit dan melakukan pengobatan
dengan tepat serta penjelasan diagnosa yang jelas membuat pasien merasa puas
terhadap pelayanan yang diberikan.
Hal ini sesuai dengan dikemukakan oleh Meilinasari (2002) danHamdanah
(2012), terdapat hubungan antara kualitas pelayanan kesehatan dilihat dari
kehandalandengantingkatkepuasanpasien.Kehandalanadalahkemampuanuntuk
memberikan pelayanan kesehatan dengan tempat, waktu sesuai dengan yang
ditawarkan, yaitu prosedur penerimaan pasien dan keluarganya, pelayanan
pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan dan jadwalpelayanan.
HasilpenelitianinisejalandenganhasilpenelitianAchmadRizal,YeniRiza
(2014) P value (0,000) < ᾳ (0,05) menyatakan ada hubungan antara kualitas
pelayanan kehandalan dengan kepuasanpasien.
Berdasarkan kualitas pelayanan daya tanggap dari 64 responden dengan
kategori baik 63 responden (95,5%) merasa puas dan 1 responden (1,6%) tidak
puas. Sedangkan dari 36 responden kategori kurang 2 responden (5,9%) merasa
puas dan 34 responden (94,4) tidak puas. Karena dari kualitas pelayanan daya
tanggap yang telah dilakukan seperti adanya kemudahan mendapatkan informasi
mengenaipelayananyangadadipuskesmasmembuatpasienmerasapuasterhadap
pelayanan yang diberikan di Puskesmas Alalak Selatan Kota Banjarmasin. Hal ini
berarti informasi yang diberikan petugas kesehatan sangat jelas, hal ini sangat
mempengaruhi pasien untuk mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan
informasi baik dari petugas kesehatan secara langsung maupun tidaklangsung.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Djainne Thresya
Pangarapan,OraEtLaboraI,Palandeng,A.JoyM.Rattu,pvalue(0,047)<ᾳ(0,05)
. Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara daya tanggap dengan kepuasan
pasien yaitu semakin tanggap pelayanan maka penilaian pasien atau klien rawat
jalan terhadap pelayanan asuhan perawatan akan semakin puas. Hubungan daya
tanggap dengan kepuasan pasien ialah daya tanggap mempengaruhi pengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien. Semakin baik persepsi pelanggan
terhadap daya tanggap maka kepuasan pasien semakin tinggi, dan jika kepuasan
pasien terhadap daya tanggap buruk, maka kepuasan pasien akan semakin rendah.
Sesuai dengan pendapat Loboeuf (2012), bahwa daya tanggap sebagai suatu sikap
tanggap para pelayanan kesehatan melayani saat dibutuhkan para pasien berkaitan
erat dengan keputusan pelanggan.
Berdasarkankualitaspelayananjaminandari68respondendengankategori
baik 62 responden (91,2%) merasa puas dan 6 responden (8,8%) tidak puas.
Sedangkandari32respondenkategorikurang3responden(9,4%)merasapuasdan 29
responden (90,6%) tidakpuas.
Karena dari kualitas pelayanan jaminan seperti petugas kesehatanmelayani
dengan ramah dan sopan membuat pasien merasa puas terhadap pelayanan yang
diberikan di Puskesmas Alalak Selatan. Dengan keramahan yang diberikan oleh
petugas kesehatan membuat pasien nyaman dan biasanya kepuasan yang dirasa
akan keluar dari mulut ke mulut sehingga membuat pasien kembali menggunakan
jasa pelayanantersebut.
Hasilanalisishubunganmenggunakanujichisquaredenganmemperolehp
value sebesar 0,0001 (< 0,05) yang berarti ada hubungan yang bermakna antara
persepsirespondenterhadapjaminanpelayanandenganminatuntukmemanfaatkan
ulang pelayanan rawat jalan. Berdasarkan kualitas pelayanan empati dari 67
responden dengan kategori baik 63 responden (94,0%) merasa puas dan 4
responden (6,0%) tidak puas. Sedangkan dari 33 responden kategori kurang 2
responden (6,1%) merasa puas dan 31 responden (93,9%) tidakpuas.
Berdasarkan kualitas pelayanan empati dari 67 responden dengan kategori
baik 63 responden (94,0%) merasa puas dan 4 responden (6,0%) tidak puas.
Sedangkandari33respondenkategorikurang2responden(6,1%)merasapuasdan 31
responden (93,9%) tidak puas.Karena dari kualitas pelayanan empati yangtalah
dilakukan seperti petugas kesehatan selalu mengingatkan atau menyimpankan
barang berharga pasien dan keluarga membuat pasien merasa puas terhadap
pelayanan yang diberikan di Puskesmas Alalak Selatan Kota Banjarmasin. Pasien
merasa diperhatikan oleh petugas kesehatan dan merasa keberadaannya
diutamakan.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Riska, Rosita(2017)
p-value 0,003 < 0,05 menyatakan ada hubungan yang signifikan antara dimensi
mutuempatidengankepuasanpasien.Halinidiperkuatdenganpernyataankeluarga
yang menyatakan petugas pendaftaran, perawat dan dokter sama – sama peduli
terhadap kondisi pasien. Mereka bersedia mendengar keluhan pasien dan memberi
penjelasan terkait kondisi pasien. Oleh karena itu sikap yang demikian perlu
dipertahankan danditingkatkan.
KESIMPULAN
1. Kepuasan pasien di Puskesmas Alalak Selatan Kota Banjarmasin sebagian
besar dengan kategori puas yaitu sebanyak 65 responden(65%).
2. Kualitas pelayanan di puskesmas Alalak Selatan Kota Banjarmasin sebagian
besar dengan kategori baik pada dimensi bukti fisik yaitu sebanyak 62
responden (62,0%), kehandalan 66 responden (66%), daya tanggap 64
responden (64%), jaminan 68 responden (68%), dan empati 67 responden
(67%).
3. Adahubunganantarakualitaspelayananbuktifisikdengankepuasanpasiendi
Puskesmas Alalak Selatan Kota Banjarmasin (p value <ᾳ).
4. Ada hubungan antara kualitas pelayanan kehandalan dengan kepuasan pasien
di Puskesmas Alalak Selatan Kota Banjarmasin (p value <ᾳ).
5. Adahubunganantarakualitaspelayanandayatanggapdengankepuasanpasien di
Puskesmas Alalak Selatan Kota Banjarmasin (p value <ᾳ).
6. Ada hubungan antara kualitas pelayanan jaminan dengan kepuasan pasien di
Puskesmas Alalak Selatan Kota Banjarmasin (p value <ᾳ).
7. Ada hubungan antara kualitas pelayanan empati dengan kepuasan pasien di
Puskesmas Alalak Selatan Kota Banjarmasin (p value <ᾳ).

DAFTAR PUSTAKA
Andriani. 2017. Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien
Di Ruangan Poli Umum Puskesmas Bukit Tinggi. (Jurnal)
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.(2013). Riset
Kesehatan Dasar
(Riskesdas 2013). (Jurnal). Jakarta: KementerianKesehatan.
Burhanudin,Nurfardiansyah.2016.HubunganMutuPelayananKesehatanDengan
Kepuasan Pasien RSUD Syekh Yusuf Gowa. Bagian AKK, Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Universitas MuslimIndonesia
Bustami, 2011. Penjamin Mutu Pelayanan Kesehatan dan Akseptabilitasnya,
(Skripsi) Jakarta: Erlangga
Daryanto, setyabudi, I. 2014. Konsumen dan layanan Prima. (Jurnal). Yogyakarta
: Gava Media
Depkes RI. Undang – undang Tentang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009. (Skripsi)
Jakarta: Depkes RI: 2009
. 2004. Keputusan Mentri Kesehatan RI
Nomor128/Menkes/SKJII/2004.Tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat (Skripsi).Jakarta
. 2008 Profil Kesehatan Indonesia (Skripsi). Jakarta. Indonesia
Djeine Thresye Pangerapan, Ora Et Labora I, Palandeng, A, Jay M. Rattu,
HubunganAntaraMutuPelayananDenganKepuasanPasienDiPoliKlinik
Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum GMIM Pancaran Kasih Manado.Ilmu
Kesehatan masyarakat Pascasarjana Universitas SamRatulangi
Goldwag, R., Berg, A., Yuval D., Benbassat, J. 2002. Predictor of patient
dissatisfaction with emergency care. Isr Med Assoc J 2002 : 4:603-6
(Jurnal)
Hidayat, Darsun. 2016. Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Dengan
tingkat Kepuasan Pasien Di BP Umum Puskesmas Kelayan Dalam.
Skripsi Sarjana. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Islam
Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari. Banjarmasin
Juliansyah, Elvi.,Achmad Rizal. Faktor Umur, Pendidikan, Dan Pengetahuan Dengan Perilaku
Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Durian, Kabupaten Sintang. VISIKES:
Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018; 17(1); h.92-107.

Kotler, P. 2004. Menejemen Pemasaran: Analisis, perencanaan, implementasi dan


control, edisi sebelas. Alih Bahasa, Hendra Teguh, (Skripsi)Jakarta:
Penerbit PT. Prenbalindo Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani, (2005),
Menejemen Pemasaran Jasa.(Skripsi) Jakarta:Salemba Empat
Marsianah, Jeviya. 2017. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Pendidikan ibu
Dengan Status Gizi Kurang Pada Balita Di Wilayah Kerja
Puskesmas Anjir Muara Kabupaten Barito Kuala.. Skripsi Sarjana.
Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Iaslam Kalimantan
Muhammad Arsyad Al Banjari. Banjarmasin
Mubarak, Wahit Iqbal dan Nurul Chayatin, 2009. Ilmu Kesehatan
Masyarakat : Teori dan Aplikasi, (Skripsi). Jakarta : Salemba Medika
Mukti, Ali Ghufron. 2007. Strategi Terkini Peningkatan Mutu Pelayanan
Kesehatan : Konsep implementasi. (Skripsi) Yogyakarta : PT. Karya
Husada Mukti
Notoadmojo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan seni. Jakarta PT. Rineka
Cipta
. 2014. Metedologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : RinekaCipta
Nursini. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien
Rawat Jalan Di Puskesmas Teras Boyolali Tahun 2010. Surakarta :
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Panduan, Skripsi. 2017. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Islam
Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, Banjarmasin.
Pohan, Imbalo S. 2006. Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan. Dasar – dasar
Pengertian. (Skripsi), Jakarta : Kesaint Blanc
Prastiwi, Niken, Arya, Ayubi, Dian. 2008. Hubungan Kepuasan Pasien Bayar
Dengan Minat Kunjungan Ulang Di Puskesmas Wisma Jaya Kota Bekasi
Tahun 2007. Fakulats Kesehatan Masyarakat. Universitas Insonesia
Puskesmas Alalak Selatan, 2018. Profil Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Kota
Banjarmasin
Nursalam, 2014. Menejemen Keperawatan : Aplikasi dalam praktek keperawatan
professional Edisi 4, (Skripsi) Jakarta : Salemba Medika
Rizal, Achmad.,Yeni, Riza. Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan
Tingkat Kepuasan Pasien di BP. Gigi Puskesmas Kelayan Dalam Kota
Banjarmasin. Jurnal. An Nadaa Fakultas Kesehatan Masyarakat UNISKA.
2014; 1(1); h.26-31.
Rizal, Achmad.,Agus Jalpi. Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan
Kesehatan Di Puskesmas Kota Banjarmasin Tahun 2016. Prosiding Hasil
Penelitian Dosen-Dosen Uniska. 2017. H. 234-241.
Rizal, Achmad. Analisis Pemanfaatan Puskesmas oleh Kepala keluarga di
Puskesmas Kelayan Dalam Kota Banjarmasin tahun 2015. Jurnal. An
Nadaa Fakultas Kesehatan Masyarakat UNISKA. 2016; 3(1); h.10-14.
Rizal, Achmad.,Agus Jalpi. Peningkatan Pengetahuan Siswa Dalam Memilih
Jajanan Makanan Di Lembaga Pendidikan Permata Jannati Kota
Banjarmasin Tahun 2016. Jurnal Pengabdian Al-Ikhlas Universitas Islam
Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary. 2017; 2(2); h.49-55.
Rizal, Achmad. Analisis Penatalaksanaan Petugas Kesehatan Balita Diare Di
Puskesmas Lanjas Muara Teweh Kabupaten Barito Utara Tahun 2016.
Jurnal Kesehatan Indonesia. 2017; 7(2); h. 17-21.
Rizal, Achmad.,Elvi Juliansyah. Faktor Pekerjaan Dan Jarak Tempat Tinggal
Terhadap Kepuasan Pasien Di Puskesmas Kota Banjarmasin. 2018; 4 (2);
h. 138-142.
Juliansyah, Elvi.,Achmad Rizal. Faktor Umur, Pendidikan, Dan Pengetahuan
Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Durian,
Kabupaten Sintang. VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018; 17(1);
h.92-107.
Respati,Shinta,Ayu.2015.HubunganMutuPelayananKesehatanDenganTingkat
Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Halmahera Kota Semarang,
Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas NegriSemarang
Santoso 2017. Analisis Pengaruh kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien
Rawat Inap Kelas III Pada RS. Roemani Muhammadiyah Semarang.
(Skripsi). Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Schoenfelder, T: Klewer, J. 2011. Determinants of patient Statisfaction a study


Among 39 hospitals in an In-patient setting in Germany. International
Journal Quality in Health Care 2011: Volume 23, Number 5: pp, 503-509
(Jurnal)
Sisca, Dianita, Veronika. 2009. Analisis Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap
Kualitas Pelayanan Kesehatan Ditinjau Dari Status Ekonomi Studi Kasus
Rumah Sakit Daerah Senopati Kabupaten Bantul (Skripsi)
Sudibyo 2014. Hubungan Antara Kualiatas Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien
TerhadapPelayananDiRSIASRIKANDIIBUJembertahun2014(Skripsi).
Jember. Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan
Masyarakat UniversitasJember
Sugiyono, 2010. Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta
Taner, T &Antony, J, 2006. Comparing Public and Private hospital care service
quality in Turkey. Leadersh Health Serv 2006, 19;1-10 (Jurnal)
Trihono, 2005. Menejemen puskesmas Berbasis Paradigma Sehat. (Skripsi).
Jakarta : CV Sagung Seto
Trimurti, Iga. 2008. Analisis Hubungan Persepsi Pasien tentang Mutu Pelayanan
Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas
Pendanaran Kota Semarang (Tesis). Program Pascasarjana. Universitas
Dipenogoro Semarang
Rosita, Riska, (2017). Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit
Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap. APIKES Citra Medika
Surakart.

Anda mungkin juga menyukai