IUPHHK- HTI
PT. WIRAKARYA SAKTI
SK IUPHHK-HT Nomor : SK.346/Menhut-II/2004
Tanggal : 10 September 2004
Luas Areal : 293.812 Ha
Oleh :
Ekologi
3.1. Keberadaan, Baik Luas kawasan lindung yang ditetapkan IUPHHK-
kemantapan dan kondisi HT PT WKS seluas 35.884 ha atau 12,21% dari
kawasan dilindungi pada total luas konsesi telah memenuhi ketentuan
setiap tipe hutan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor:
P.21/Menhut-II/2006 tanggal 4 April 2006.
Panjang kawasan lindung untuk seluruh jenis
kawasan lindung di seluruh distrik adalah
1.897.076 m dan hasil verifikasi dokumen dan uji
petik lapangan menunjukkan bahwa kawasan
lindung tersebut seluruhnya telah dilakukan
penataan batas
Kondisi tutupan lahan kawasan lindung yang telah
ditetapkan, baik yang ditetapkan sesuai dengan
perencanaan tata ruang maupun berdasarkan
kesepakatan dengan masyarakat memiliki kondisi
kondisi kawasan lindung yang seluruhnya
berhutan
Terdapat petunjuk bahwa batas kawasan lindung
yang ditetapkan tersebut diakui (disepakati) dan
terdapat dokumen pendukung seperti
kesepakatan yang tersedia
PT WKS telah melakukan penetapan kawasan
lindung, baik berdasarkan ketentuan yang ada
maupun berdasarkan kondisi dinamika sosial dan
biofisik setempat
3.2. Perlindungan dan Baik Prosedur yang ada mencakup seluruh jenis
pengamanan hutan gangguan hutan dan terdapat bukti bahwa
prosedur ini telah disampaikan dan dimengerti
oleh penggunanya di bagian-bagian masing-
masing sesuai dengan uraian tugas
PT WKS telah menyediakan sarana dan
prasarana perlindungan dan gangguan hutan
dengan kondisi dan berfungsi baik
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
PT WKS telah menyediakan SDM perlindungan
hutan dengan jumlah dan/atau kualifikasi personil
yang memadai
PT WKS telah mengimplementasikan kegiatan
perlindungan hutan melalui tindakan preventif,
berupa patroli. Terdapat bukti kegiatan
pengamanan hutan berupa laporan patroli dan
laporan terjadinya titik api dari informasi satelit
serta penangulangannya
3.3. Pengelolaan dan Baik PT WKS telah menyediakan
pemantauan dampak pedoman/prosedur/instruksi kerja pengelolaan
terhadap tanah dan air dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air
akibat pemanfaatan untuk seluruh dampak dan telah
hutan mempertimbangkan dokumen RKL-RPL PT WKS
yang ada
Tersedia sarana dan prasarana untuk
pemantauan kualitas fisik air dan tanah, namun
belum seluruh sarana tersebut sesuai dengan
yang dimasuk dalam dokumen RPL dan
RKL.Jumlah sarana pengelolaan dan pemantauan
sesuai dengan ketentuan seperti RKL-RPL dan
berfungsi dengan baik
Telah tersedia SDM untuk pelaksanaan kegiatan
pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap
tanah dan air PT WKS dalam jumlah dan
kulaifikasi personil yang memadai dan sesuai
dengan ketentuan
PT WKS telah menyiapkandokumen perencanaan
dan melaksanakan kegiatan pengelolaan dampak
terhadap tanah dan air sesuai dengan ketentuan,
baik bersifat teknis sipil maupun vegetative
PT WKS telah menyiapkan dokumen
perencanaan dan melaksanakan kegiatan
pemantauan dampak terhadap tanah dan air
sesuai dengan ketentuan
Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi yang
terus dilakukan terdapat beberapa parameter di
tahun tertentu yang diatas ambang baku mutu
tetapi tahun selanutnya berada di bawah ambang
baku mutu
3.4. Identifikasi spesies Baik PT WKS telah memiliki prosedur identifikasi untuk
flora dan fauna yang seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,
dilindungi dan/ atau jarang, terancam punah dan endemik yang
langka (endangered), terdapat di areal pemegang izin, dimana telah
jarang (rare), terancam dilengkapi dasar/acuan yang jelas
punah (threatened) dan
endemik. Terdapat implementasi identifikasi untuk seluruh
jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di
areal pemegang izin
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3.5. Pengelolaan flora Sedang PT WKS telah memiliki prosedur prosedur
untuk : pengelolaan flora yang dilindungi dan/atau langka,
1. Luasan tertentu jarang dan terancam punah dan endemik yang
dari HP yang tidak terdapat di areal pengelolaan
ter ganggu, dan Terdapat implementasi pengelolaan flora dengan
bagian yang tidak pendekatan pengelolaan kawasan, berupa
rusak.
penetapan kawasan lindung yang didalamnya
2. Perlindungan
terdapat jenis-jenis yang dilindungi dan/atau
terhadap species
flora dilindungi/ langka, jarang, terancam punah dan endemik
jairang, langka dan yang terdapat di areal pemegang izin.Ada bukti
terancam punah bahwa untuk jenis bulian (Eusideroxylon zwageri)
dan endemik. dilakukan pengelolaan dengan menetapkan di
kawasan tersebut sebagai kawasan tanaman
unggulan dan dilakukan pengayaan
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi
vegetasi di kawasan konservasi/lindung yang
dilakukan secara teratur/periodic dan menjaga
kawasan lindung dari gangguan memungkinkan
untuk kondisi species vegetasi yang ada di
dalamnya tidak terganggu termasuk species
vegetasi yag termasuk dilindungi
3.6. Pengelolaan fauna Baik Tersedia beberapa prosedur/pedoman/instruksi
untuk : kerja yang terkait dengan pengelolan fauna
1. Luasan tertentu dilindungi dan RTE. Upaya yang dilakukan
dari HP yang tidak berdasarkan pengelolaan kawasan
ter ganggu, dan Berdasarkan rekaman data/dokumen dan uji petik
bagian yang tidak lapang menunjukkan bahwa terdapat
rusak.
implementasi pengelolaan fauna dengan
2. Perlindungan
pendekatan pengelolaan kawasan, seperti
terhadap species
flora dilindungi/ menjadi kawasan lindung
jairang, langka dan Berdasarkan observasi okuler kondisi fauna yang
terancam punah ada dalam kawasan PT WKStidak terganggu, baik
dan endemik. di dalam kawasan lindung maupun di kawasa
efektif untuk produksi
Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi Sedang UM memiliki sebagian besar dokumen terkait
kawasan Operasional dengan pola penguasaan dan pemanfaatan
perusahaan/pemegang SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar
izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat
masyarakat hukum adat
setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh
dan/atau masyarakat
setempat pemegang izin
Tidak terdapat mekanisme khusus penataan
batas/rekonstruksi batas kawasan secara
partisipatif tetapi terdapat mekanisme
penyelesaian permasalahan lahan dan realisasi
penyelesaian konflik batas kawasan yang
disepakati para pihak
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
4.2. Implementasi Sedang Telah tersedia dokumen-dokumen mulai dari
tanggungjawab sosial perencanaan, SOP, Instruksi kerja, implementasi
perusahaan sesuai dan laporan terkait tanggung jawab sosial
dengan Peraturan pemegang izin sesuai dengan peraturan
perundangan yang perundangan yang relevan. Namun dokumen
berlaku
kegiatan belum dilengkapi dengan monitoring dan
evaluasi kegiatan serta rekomendasi
Tersedia mekanisme yang lengkap terkait dengan
pemenuhan kewajiban sosial UM terhadap
masyarakat
Tersedia data dan informasi terkait sosialisasi
kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban
pemegang izin terhadap masyarakat dalam
mengelola SDH
UM telah melaksanakan tanggung jawab sosial
terhadap masyarakat yang merupakan
implementasi hak-hak dasar masyarakat hukum
adat dan masyarakat setempat dalam
pengelolaan SDH. Berdasarkan verifikasi
lapangan terdapat bukti-bukti pembuatan
kesepakatan tanggung jawab sosial, dan realisasi
pemenuhannya dibuktikan pula dengan dokumen
berita acara penyerahan bantuan serta
dokumentasi foto kegiatan
Tersedia laporan kelola sosial terkait pelaksanaan
tanggungjawab sosial UM termasuk ganti rugi.
Namun laporan hanya memuat data keuangan,
foto kegiatan dan berita acara, tidak dilengkapi
dengan analisis permasalahan dan keberhasilan
serta evaluasi kegiatan
4.3. Ketersediaan Baik Walau tidak banyak, namun dokumen yang
mekanisme dan tersedia cukup detail membahas dan
implementasi distribusi menyediakan data dan informasi tentang
manfaat yang adil antar masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat
para pihak setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh
oleh aktivitas pengelolaan SDH
Telah tersedia mekanisme yang lengkap dan jelas
terkait dengan usaha peningkatan peran serta dan
aktivitas ekonomi masyarakat yang bermukim di
sekitar areal konsesi UM
Tersedia dokumen rencana UM terkait dengan
kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat, namun tidak dilengkapi
dengan detail indikator keberhasilan dan target
pencapaian dari program
Berdasarkan uraian tersebut di atas, kajian
dokumen dan verifikasi lapangan memberikan
bukti adanya usaha UM dalam upaya
meningkatkan peran serta dan aktivitas
perekonomian masyarakat, dan usaha tersebut
berjalan dengan baik walau tetap perlu evaluasi
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
terus menerus untuk perbaikan ke depan
UM memiliki dokumen yang cukup lengkap terkait
dengan pelaksanaan distribusi manfaat kepada
para pihak, namun belum dilengkapi dengan
analisis permasalahan dan keberhasilan kegiatan
4.4. Keberadaan Baik Tersedia mekanisme resolusi konflik yang lengkap
mekanisme resolusi dan jelas alur dan tahapan penyelesaian
konflik yang handal konfliknya
Berdasarkan pemaparan di atas, UM memiliki
peta konflik yang lengkap dan jelas serta telah
terdapat penyelesain konflik yang dilakukan
berdasarkan mekanisme yang telah dimiliki oleh
UM
Berdasarkan uraian tersebut di atas, lembaga
resolusi konflik yang dimiliki oleh UM telah dapat
bekerja dengan baik dan diterima oleh para pihak
Berdasarkan uraian tersebut di atas, pada UM
tersedia dokumen penanganan konflik yang
pernah terjadi, namun tidak disertai dengan analisi
detail peristiwa, dan tidak ada
arahan/rekomendasi untuk pembelajaran di masa
datang
1.1.1. Pemegang izin Memenuhi a. PT. Wirakarya Sakti telah memperoleh Ijin Usaha
mampu menunjukkan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan
keabsahan IUPHHK Tanaman melalui Surat Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor SK. 346/ Menhut-II/2004
(Addendum III) tanggal 10 September 2004 di
Provinsi Jambi, seluas ± 293.812 Ha
2.2.1. Pemegang izin Memenuhi a. PT. Wirakarya Sakti telah memiliki dokumen Revisi
mempunyai rencana Rencana Kerja Usaha Pemanfatan Hasil Hutan
kerja yang sah sesuai Kayu Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI)
dengan peraturan
untuk jangka waktu 10 tahun periode tahun 2009
yang berlaku
s/d 2018 dan telah mendapatkan persetujuan
dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor SK.165/VI-BUHT/2011 tanggal 7 Desember
2011, serta dilengkapi dengan Peta RKU dengan
skala 1 : 100.000
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
NA b. PT. Wirakarya Sakti sudah tidak melakukan
kegiatan pemanfaatan kayu hutan alam pada areal
penyiapan lahan yang diizinkan untuk
pembangunan hutan tanaman industry
3.1.1. Seluruh kayu Memenuhi PT. Wirakarya Sakti telah menunjukkan seluruh
bulat yang dokumen LHP perode September 2013 sampai
ditebang/dipanen atau dengan Agustus 2013 yang telah dibuat oleh
yang
Petugas Pembuat LHP dan telah disahkan oleh
dipanen/dimanfaatkan
telah di LHP-kan P2LHP. Berdasarkan hasil uji petik LHP yang
dibuat dan disahkan sesuai dengan fisik kayu;
serta nomor petak tebang dan nomor tumpukan
kayu di lapangan dapat ditemukan
3.1.2. Seluruh kayu Memenuhi Kayu yang diangkut dari PT. Wirakarya Sakti yang
yang diangkut keluar keluar dari areal dan untuk ke tujuan Industri telah
areal izin dilindungi disertai dengan dokumen Surat Keterangan
dengan surat
Sahnya Hasil Hutan (FA-KB dan DKBK) dan
keterangan sahnya
hasil hutan dibuat oleh pejabat yang berwenang
3.1.4 Pemegang izin Memenuhi Arsip Dokumen FA-KB dan DKB sebagai
mampu membuktikan lampirannya, tersedia dan seluruhnya dibuat oleh
adanya catatan petugas yang berwenang
angkutan kayu ke luar
TPK
3.2.1. Pemegang izin Memenuhi a. PT. Wirakarya Sakti telah membayar PSDH dan DR
menunjukkan bukti sesuai dengan Surat Perintah Pembayaran PSDH
pelunasan Dana yang telah diterbitkan sesuai dengan LHP yang
Reboisasi (DR) dan
telah disahkan.
atau Provisi Sumber
Daya Hutan (PSDH) Memenuhi b. Berdasarkan hasil telaah dokumen terhadap bukti
bukti pembayaran (aplikasi Bank) bahwa PT.
Wirakarya Sakti telah membayar lunas kewajiban
PSDH sesuai SPP yang dikeluarkan oleh Pejabat
penagih
Memenuhi c. Dari hasil pemeriksaan dokumen SPP PSDH dan
bukti setor, seluruh kayu yang telah di LHP-kan
telah diterbitkan SPP PSDH sesuai dengan tarif
yang berlaku, dan telah dibayar lunas
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3.3.1. Pemegang izin NA PT. Wirakarya Sakti tidak melakukan penjualan
yang mengirimkan kayu keluar pulau sehingga dokumen PKAPT
kayu bulat antar pulau tidak diperlukan
memiliki pengakuan
sebagai Pedagang
Kayu Antar Pulau
Terdaftar (PKAPT)
3.3.2. Pengangkutan NA Alat angkut yang digunakan untuk mengangkut
kayu bulat yang kayu dengan tujuan industri adalah Loging truck,
menggunakan kapal sehingga dalam proses pengangkutan kayu tidak
harus kapal yang
menggunakan kapal
berbendera Indonesia
dan memiliki izin yang
sah
4.1.1. Pemegang izin Memenuhi PT. Wirakarya Sakti telah memiliki Dokumen
telah memiliki Analisis Dampak Lingkungan (Andal), RKL, RPL
Dokumen Hak Pengusahaan Hutan IUPHHK dan telah
AMDAL/DPPL/UKL-
mendapatkan pengesahan sesuai peraturan yang
UPL meliputi Analisa
Dampak Lingkungan berlaku
(ANDAL), Rencana
Kelola Lingkungan
(RKL), dan Rencana
Pemantauan
Lingkungan (RPL)
yang telah disahkan
sesuai peraturan yang
berlaku meliputi
seluruh areal kerjanya
4.1.2. Pemegang izin Memenuhi a. Dokumen RKL dan RPL yang digunakan PT.
memiliki laporan Wirakarya Sakti tetap berpedoman pada dokumen
pelaksanaan RKL dan RKL dan RPL yang disahkan oleh Gubernur Jambi
RPL yang melalui Surat Keputusan Gubernur Jambi Nomor
menunjukkan 78 Tahun 2005, tanggal 21 April 2005 tentang
penerapan tindakan Penggabungan Dan Tambahan Rencana
untuk mengatasi Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan
dampak lingkungan Rencana Pementauan Lingkungan Hidup (RPL)
dan menyediakan Kegiatan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
manfaat social. Kayu Pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) PT.
Wirakarya Sakti di Tanjung Jabung Barat, Tanjung
Jabung Timur, Batanghari, Tebo Dan Muaro
Jambi, Provinsi Jambi