Anda di halaman 1dari 18

PUBLIC SUMMARY

(Resume Hasil Penilaian)

HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

IUPHHK- HTI
PT. WIRAKARYA SAKTI
SK IUPHHK-HT Nomor : SK.346/Menhut-II/2004
Tanggal : 10 September 2004
Luas Areal : 293.812 Ha

Lokasi Unit Manajemen


Kabupaten Tanjung Jabung barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
Kabupaten Batanghari, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tebo
Provinsi Jambi

Oleh :

LP-PHPL PT. TUV RHEINLAND INDONESIA


RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL IUPHHK-HTI
PT. WIRAKARYA SAKTI

1. IDENTITAS LPPHPL PT. TÜV RHEINLAND INDONESIA

1. Nama Lembaga Sertifikasi : PT. TÜV Rheinland Indonesia

2. Alamat : Menara Karya 10th Floor


Jl. H.R. Rasuna Said Block X-5 Kav. 1-2,
Jakarta 12950 INDONESIA
Telp. +62-21-579 44 579, Fax .+62-21-
579 44 579
e-mail : forestry@idn.tuv.com
3 Akte Pendirian : No. 3 tanggal 11 September 1996 Notaris
Siti Mariam Muchtar Widodo, SH,
dengan
Akta perubahan :No. 3 tanggal 28 Juli
1998 Notaris Siti Mariam Muchtar
Widodo, SH No. 6 tanggal 10 September
2003 Notaris Siti Mariam Muchtar
Widodo, SH
Akta No.34 tanggal 14 Juli 2010 Notaris
H. Dana Sasmita, S.H
Akta No.06 Nopember 2013 Notaris Fitri
Susanti, S.H, M.Kn
4. Pengurus Lembaga VLK : Komisaris Utama :
Akta No.06 Nopember 2013 Notaris Stephan Nikolaus Schmitt
Fitri Susanti, S.H, M.Kn Komisaris :
Holger Helmut Kunz ,
DR. Nirmala Chandra Dewi Motik M,SH,
DR. Indaryati S Adisuryo motik, MBA.
Direktur Utama :
Ir. M. Bascharul Asana, MBA
Direktur :
Edmundus Wiharyono ,
Abdul Qohar
Kepala LV-LK dan PHPL :
Dian Susanty Soeminta, S.Hut
4. Tim Auditor PHPL-VLK Endang Abdul Rosad (Lead/Prasyarat)
Heni Handayani (Auditor Produksi)
Ibrohim Prayetno (Auditor Ekologi)
Burhanudin Gala (Auditor Sosial)
Yudi Wahyudin (Auditor VLK)
2. IDENTITAS AUDITEE

1 Nama Unit Manajemen PT Wirakarya Sakti


.
2 Alamat Kantor Jambi :
. Jl. Ir. H. Juanda No.14 Kelurahan Mayang
Mangurai Kecamatan Kota Baru, Jambi 36145
Telp. (0741) 572471 – 572402. Fax (0741)
573483
Kantor Lapangan :
Desa Tebing Tinggi, Kec. Tebing Tinggi
Kab. Tanjung Jabung Barat - Jambi
Telp. 0742-51051, Fax 0742-551710

3 Lokasi Unit Manajemen Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten


. Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Batang Hari,
Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tebo -
Provinsi Jambi.

4 Luas Areal Hutan yang 293.812 hektar (sesuai SK Menteri Kehutanan)


. Disertifikasi
5 SK IUPHHK -HT SK Menteri Kehutanan No. 346/Menhut-
. II/2004 (Add.III) tanggal 10 September 2004

6 Susunan Komisaris dan Berdasarkan Akta No. 08 tanggal 26 Maret 2013


. Pengurus Perusahaan notaris Heleni Ritliany, SH, susunan Komisaris
dan Pengurus Perusahaan adalah sebagai
berikut:
Komisaris Utama : Ir. Subardjo
Komisaris : Sukirta Mangkudjaja
Direktur Utama : Arthur Tahya
Direktur : Didi Harsa
Direktur : Stanley Najoan

7 Pemilik Perusahaan/Saham PT. Purinusa Eka Persada


.
PT. Pangkalan Usaha Maju
PT. Publisita Perdana

8 Penanggung Jawab Kris Budi Wahono (Environment Head PT


. Sertifikasi WKS)
3. RINGKASAN TAHAPAN

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Tanggal 25 Oktober Berdasarkan hasil audit I disimpulkan


Audit Tahap I 2014, PT. TUV dapat dilanjutkan audit II
Rheinland Indonesia
Koordinasi dengan Tanggal 1 September Koordinasi di BP2HP Wilayah IV,
Instansi Kehutanan 2014 dan Tanggal 8 Dinas Kehutanan Propinsi Jambi
Septembr 2014, BP2HP
Wilayah IV Jambi dan dilakukan pada saat datang dan
Dinas Kehutanan selesai penilaian lapangan.
Propinsi Di Jambi Auditor meminta masukan kinerja
auditee dan memberikan laporan
pada waktu koordinasi setelah
penilaian lapangan

Konsultasi Publik Tanggal 1 September Konsultasi publik ini dihadiri oleh


2014, Kantor Dinas Dinas Kehutanan Provinsi Jambi,
Kehutanan Provinsi
Jambi BP2HP Provinsi Jambi, Dinas
Kehutanan Kabupaten Tanjung
Jabung Timur, Dinas Kahutanan
Kabupaten Tebo, BKSDA Jambi,
JPIK, FZS, Desa Lumahan, Desa
Kempas Jaya, Desa Margo Rukun,
Desa Kelagia, Desa Intan Jaya, Desa
S.Papauh, Desa Kemang Manis,
Desa S.muluk, Desa Terjun Gajah,
Desa Muara Kilis, Desa Dasal, Desa
Purwodadi, Desa Dataran Kempas,
Desa Karya Maju, DesaTanjung
karang, Desa Rantau karya, Desa LB.
Raman dan Desa Kota Baru
Hasil Konsultasi Publik Telah dibuat
Berita Acara.

Pertemuan Tanggal 2 September Pertemuan pembukaan dihadiri oleh


Pembukaan 2014, Kantor PT. perwakilan PT Wirakarya Sakti yang
Wirakarya Sakti di terdiri Peserta yang hadir terdiri dari
Tebing Tinggi
Kabupaten Tanjung Management Representative, Kepala
Jabung barat FPD mewakili FOD, Kepala
Departemen, Seksi-seksi dan
Perwakilan dari Masing – masing
Distrik serta Tim Auditor Lembaga
Sertifikasi PT TUV Rheinland
Indonesia. Perincian pelaksanaan
pertemuan pembukaan adalah :
 Pembukaan Rapat dan Perkenalan
Seluruh Tim Auditee
 Lead Auditor menjelaskan maksud
dan tujuan, ruang lingkup, jadwal,
metodologi, prosedur penilaian dan
ketentuan/ mekanisme
pengambilan keputusan
 Meminta ketersediaan,
kelengkapan data dan transparansi
data.
 Pada saat pertemuan disepakati
antara lain jadwal audit pada
dasarnya fleksibel antara audit
dokumen dan lapangan mengingat
kondisi cuaca setempat
 Penandatanganan Berita Acara
Pertemuan

Verifikasi Dokumen Tanggal 2 s/d 7 Verifikasi dokumen dan observasi


dan Observasi September 2014, Kantor lapangan dapat berjalan dengan baik
Lapangan Tebing Tinggi, Distrik dan seluruh parameter penilaian
I,II,III,IV, V, VI, VII dan sesuai peraturan yang berlaku dapat
VIII diselesaikan.
Pertemuan Tanggal 8 September Pertemuan penutupan dihadiri oleh
Penutupan 2014, Kantor PT. WKS perwakilan PT. Wirakarya Sakti yang
Tebing tinggi terdiri dari : Management
Representative, Kepala FPD mewakili
FOD, Kepala Departemen, Seksi-seksi
dan Perwakilan dari Masing – masing
Distrik serta Tim Auditor Lembaga
Sertifikasi PT TUV Rheinland
Indonesia. Lead Auditor memaparkan
hasil verifikasi dan melakukan
konfirmasi hasil dan temuan di
lapangan serta menginformasikan
batas waktu penyampaian dokumen
tambahan serta Lead Auditor dan
Auditee menandatangani Notulensi
Pertemuan Penutupan.
Pengambilan Kantor PT. TUV Dilakukan sesuai dengan ketentuan
Keputusan Rheinland Indonesia. Perdirjen BUK No. P.5/VI-
BPPHH/2014 Lampiran 3.1 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penilaian
Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari (PHPL).
RINGKASAN HASIL PENILAIAN

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi


Prasyarat
1.1. Kepastian Baik  Ketersediaan dokumen administrasi tata batas PT.
Kawasan Pemegang WIRAKARYA SAKTI di kantor lapangan
Izin dan Pemegang lengkap sesuai dengan tingkat realisasi
Hak Pengelolaan
pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan
 Realisasi penataan batas IUPHHK-HT PT.
Wirakarya Sakti adalah sepanjang 966,206 km
(97%) yang terdiri dari panjang batas Distrik I, II,
dan VII sepanjang 406,561 km (93%), Distrik III
126,555 km (100%), Distrik IV 44,546 km
(100%), Distrik V 165,767 km (100%) , Distrik VI
101,786 km (100%), dan Distrik VIII 120,991 km
(100%)
 Terdapat konflik batas dan ada upaya pemegang
izin untuk menyelesaikan konflik secara terus-
menerus.
 Terdapat perubahan fungsi kawasan, dan
telah ada perubahan perencanaan yang
disahkan sesuai dengan Revisi Rencana
Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI)
Tahun Periode pada Hutan Produksi Berbasis
Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala
(IHMB) Periode Tahun 2009-2018
 Terdapat bukti upaya PT. Wirakarya Sakti untuk
mendata & melaporkan seluruh penggunaan
kawasan di luar sektor kehutanan tersebut kepada
instansi yang berwenang dan ada upaya
pemegang izin untuk mencegah penggunaan
kawasan di luar sektor kehutanan tanpa izin.

1.2.Komitmen Sedang  Dokumen visi dan misi tersedia, legal dan


Pemegang Izin sesuai dengan kerangka PHL
 Sosialisasi dilakukan pada level pemegang
izin dan sebagian masyarakat dan ada bukti
pelaksanaan (Berita Acara)
 Implementasi PHL hanya sebagian yang
sesuai dengan visi dan misi
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1.3. Jumlah dan Baik  Keberadaan tenaga profesional bidang
Kecukupan Tenaga kehutanan di lapangan tersedia pada
Profesional Bidang
Kehutanan pada seluruh bidang kegiatan pengelolaan hutan,
Seluruh Tingkatan dengan realisasi pemenuhan tenaga
Untuk Mendukung profesional bidang kehutanan PT. Wirakarya
Pemanfaatan Sakti sebanyak 109 orang yang terdiri dari
Implementasi
Penelitian, Pendidikan Sarjana Kehutanan sebanyak 35 orang dan
dan Latihan Ganis PHPL sebanyak 74 orang, sedangkan
jumlah persyaratan Sarjana Kehutanan dan
Ganis PHPL sebagaimana diatur dalam
Peraturan Dirjen BPK No. P.8/VI-SET/2009
tanggal 12 Agustus 2009 sebanyak 68 orang.
Sehingga Realisasi pemenuhan Sarjana
Kehutanan dan Ganis PHPL PT. Wirakarya
Sakti sebesar 160,29%.
 Realisasi peningkatan kompetensi SDM 108
% dari rencana
 Dokumen ketenagakerjaan PT. Wirakarya Sakti
tersedia lengkap.

1.4. Kapasitas dan Baik  Tersedia struktur organisasi dan job


Mekanisme untuk description yang seluruhnya sesuai dengan
Perencanaan
Pelaksanaan kerangka PHPL dimana di dalamnya
Pemantauan Periodik, terdapat unit kerja yang membidangi Kelola
Evaluasi dan Produksi, Kelola lingkungan (Environment),
Penyajian Umpan Kelola Sosial (Community Development),
Balik Mengenai
Kemajuan Pencapaian Audit Internal, dan lain sebagainya dan telah
(Kegiatan) IUPHHK– disahkan oleh Direksi dan tidak ditemukan
HA/RE/ HT/ jabatan rangkap atau jabatan yang kosong.
Pemegang Hak  Perangkat SIM dan tenaga pelaksana tersedia.
Pengelolaan
 Organisasi SPI / Audit Internal tersedia dan
berjalan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan
kegiatan dalam kerangka Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari (PHPL).
 Terdapat keterlaksanaan seluruh tindak koreksi
manajemen berbasis hasil monitoring dan
evaluasi.
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1.5. Persetujuan atas Baik  Kegiatan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
dasar informasi awal Tanaman dan Tebangan di dalam areal kerja PT.
tanpa paksaan Wirakarya Sakti yang akan mempengaruhi
(PADIATAPA)
kepentingan hak-hak masyarakat setempat telah
mendapat persetujuan atas dasar informasi awal
yang memadai.
 Terdapat persetujuan dari sebagian para pihak
dalam proses tata batas areal kerja IUPHHK-HT
PT. Wirakarya Sakti.
 Terdapat persetujuan dalam proses dan
pelaksanaan CSR/CD dari masyarakat desa.
 Terdapat persetujuan dalam proses
penetapan kawasan lindung dari para pihak
Produksi
2.1 Penataan areal BAIK  PT. WKS telah menyusun dokumen RKUPHHK-
kerja jangka panjang HT dan Revisi Rencana Kerja Usaha Pemanfatan
dalam pengelolaan hutan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri
lestari (RKUPHHK-HT) Berbasis IHMB untuk jangka
waktu 10 tahun periode tahun 2009 s/d 2018.
RKUPHHK-HT tersebut telah mempertimbangkan
hasil IHMB dan Deliniasi Mikro.B
 implementasi penataan sebagian areal kerja PT.
WKS (≥ 50%) telah sesuai dengan RKUPHHK-
HT..S
 PT. WKS telah melakukan pemasangan tanda
batas blok dan petak kerja dan seluruhnya terlihat
jelas di lapangan walaupun bentuk dan material
tanda batas blok dan petak kerja masih terlihat
berbeda pada beberapa distrik. B

2.2 Tingkat BAIK  PT. WKS telah memiliki proyeksi produksi dan
penebangan/ pemanen- data potensi tegakan per tipe ekosistem sesuai
an lestari utk setiap jenis umur dan jenis tegakan dari hasil survey Pre
hasil hutan kayu utama Harvesting Inventory yang dilengkapi informasi
dan nir kayu pada setiap posisi lokasi survey, peta kelas umur tanaman, dll.
ekosistem hutan.
 PT. WKS telah memiliki data pengukuran riap
melalui PSP di setiap stratum dan site class yang
ada di areal dan data PSP telah dilakukan analisa.
 PT. WKS telah melakukan analisis data potensi
dan riap tegakan dan sudah memanfaatkan
hasilnya untuk menyusun perhitungan JTT sendiri
2.3 Pelaksanaan SEDANG  SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur
penerapan tahapan tersedia dengan lengkap, dan isinya sesuai
sistem silvikultur untuk dengan ketentuan teknis yang berlaku.
menjamin regenerasi  Terdapat implementasi sebagian SOP tahapan
hutan sistem silvikultur.
 Terdapat potensi tegakan tanaman dalam jumlah
yang masih mampu menjamin terjadinya
kelestarian pemanenan hasil (80 - 120 m3/Ha).
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
 Terdapat permudaan tanaman dalam jumlah yang
masih mampu menjamin terjadinya kelestarian
pemanenan (75-89% dari jumlah tanaman per
hektar`sesuai jarak tanam yang dipergunakan)
2.4 Ketersediaan dan BAIK  Tersedia SOP pemafaatan hutan ramah
penerapan teknologi lingkungan, dan isinya sesuai untuk karakteristik
ramah lingkungan untuk kondisi setempat.
pemanfaatan hutan.  Terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan
pada 3 atau lebih tahapan kegiatan pemanenan
hasil.
 Faktor eksploitasi kegiatan pemanenan PT. WKS
mencapai ≥ 0.70
2.5 Realisasi BAIK  PT. WKS telah memiliki dokumen RKT secara
penebangan sesuai lengkap (selama periode waktu penilaian) yang
dengan rencana kerja disusun berdasarkan RKU dan disahkan oleh
penebangan/ pejabat yang berwenang atau yang disahkan
pemanenan/ secara self approval.
pemanfaatan pada areal
kerja  Peta kerja PT. WKS sesuai RKT/RKU yang
disahkan oleh pejabat yang berwenang yang telah
menggambarkan keberadaan areal yang boleh
ditebang/dipanen/dimanfaatkan/ditanam/
dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai
kawasan lindung.
 PT. WKS telah mengimplementasi peta kerja
berupa penandaan pada seluruh batas blok
tebangan/ dipanen/dimanfaatkan/
ditanam/dipelihara beserta areal yang ditetapkan
sebagai kawasan lindung.
 Realisasi volume kegiatan pemanenan di hutan
alam dan hutan tanaman industri PT. WKS kurang
dari 70% dari rencana tebangan tahunan yang
dilakukan pada lokasi yang sesuai dengan RKT
yang disahkan serta tidak melebihi luas yang
direncanakan
2.6 Tingkat investasi SEDANG  Dari data di atas dengan ketiga parameter
dan reinvestasi yang tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi
memadai dan memenuhi kesehatan PT. WKS termasuk kategori buruk
kebutuhan dalam peman- (likuiditas < 100%, solvabilitas < 100%, rentabilitas
faatan hutan, adminis-
masih terdapat negative pada tahun 2012).BR
trasi, penelitian dan
pengembangan, serta  PT. WKS telah mengalokasi pendanaan yang
peningkatan kemampuan cukup besar untuk setiap kegiatannya yang
sumberdaya manusia. mampu mendukung terlaksananya
kegiatan/operasional di lapangan, dan realisasi
alokasi dana >80% dari kebutuhan kelola hutan
yang seharusnya berdasarkan laporan
penatausahaan keuangan yang dibuat sesuai
dengan Pedoman Pelaporan Keuangan
Pemanfaatan Hutan Produksi (yang telah diaudit
oleh akuntan publik)
 PT. WKS telah mengalokasi pendanaan yang
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
cukup besar untuk setiap kegiatannya yang
mampu mendukung terlaksananya
kegiatan/operasional di lapangan, dan alokasi
dana untuk seluruh bidang kegiatan terlihat masih
kurang proporsional (perbedaan > 20-50%).SS
 lisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan
berjalan lancar sesuai dengan tata waktu.B
 Realisasi kegiatan penanaman tanaman pokok,
tanaman kehidupan dan tanaman unggulan oleh
PT. WKS terealisasi lebih dari 80% tapi belum
seluruhnya..S
 realisasi penanaman tanaman pokok, tanaman
kehidupan dan tanaman unggulan PT. WKS
berada dalam range 50-70% dari yang
seharusnya.S

Ekologi
3.1. Keberadaan, Baik  Luas kawasan lindung yang ditetapkan IUPHHK-
kemantapan dan kondisi HT PT WKS seluas 35.884 ha atau 12,21% dari
kawasan dilindungi pada total luas konsesi telah memenuhi ketentuan
setiap tipe hutan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor:
P.21/Menhut-II/2006 tanggal 4 April 2006.
 Panjang kawasan lindung untuk seluruh jenis
kawasan lindung di seluruh distrik adalah
1.897.076 m dan hasil verifikasi dokumen dan uji
petik lapangan menunjukkan bahwa kawasan
lindung tersebut seluruhnya telah dilakukan
penataan batas
 Kondisi tutupan lahan kawasan lindung yang telah
ditetapkan, baik yang ditetapkan sesuai dengan
perencanaan tata ruang maupun berdasarkan
kesepakatan dengan masyarakat memiliki kondisi
kondisi kawasan lindung yang seluruhnya
berhutan
 Terdapat petunjuk bahwa batas kawasan lindung
yang ditetapkan tersebut diakui (disepakati) dan
terdapat dokumen pendukung seperti
kesepakatan yang tersedia
 PT WKS telah melakukan penetapan kawasan
lindung, baik berdasarkan ketentuan yang ada
maupun berdasarkan kondisi dinamika sosial dan
biofisik setempat
3.2. Perlindungan dan Baik  Prosedur yang ada mencakup seluruh jenis
pengamanan hutan gangguan hutan dan terdapat bukti bahwa
prosedur ini telah disampaikan dan dimengerti
oleh penggunanya di bagian-bagian masing-
masing sesuai dengan uraian tugas
 PT WKS telah menyediakan sarana dan
prasarana perlindungan dan gangguan hutan
dengan kondisi dan berfungsi baik
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
 PT WKS telah menyediakan SDM perlindungan
hutan dengan jumlah dan/atau kualifikasi personil
yang memadai
 PT WKS telah mengimplementasikan kegiatan
perlindungan hutan melalui tindakan preventif,
berupa patroli. Terdapat bukti kegiatan
pengamanan hutan berupa laporan patroli dan
laporan terjadinya titik api dari informasi satelit
serta penangulangannya

3.3. Pengelolaan dan Baik  PT WKS telah menyediakan
pemantauan dampak pedoman/prosedur/instruksi kerja pengelolaan
terhadap tanah dan air dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air
akibat pemanfaatan untuk seluruh dampak dan telah
hutan mempertimbangkan dokumen RKL-RPL PT WKS
yang ada
 Tersedia sarana dan prasarana untuk
pemantauan kualitas fisik air dan tanah, namun
belum seluruh sarana tersebut sesuai dengan
yang dimasuk dalam dokumen RPL dan
RKL.Jumlah sarana pengelolaan dan pemantauan
sesuai dengan ketentuan seperti RKL-RPL dan
berfungsi dengan baik
 Telah tersedia SDM untuk pelaksanaan kegiatan
pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap
tanah dan air PT WKS dalam jumlah dan
kulaifikasi personil yang memadai dan sesuai
dengan ketentuan
 PT WKS telah menyiapkandokumen perencanaan
dan melaksanakan kegiatan pengelolaan dampak
terhadap tanah dan air sesuai dengan ketentuan,
baik bersifat teknis sipil maupun vegetative
 PT WKS telah menyiapkan dokumen
perencanaan dan melaksanakan kegiatan
pemantauan dampak terhadap tanah dan air
sesuai dengan ketentuan
 Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi yang
terus dilakukan terdapat beberapa parameter di
tahun tertentu yang diatas ambang baku mutu
tetapi tahun selanutnya berada di bawah ambang
baku mutu
3.4. Identifikasi spesies Baik  PT WKS telah memiliki prosedur identifikasi untuk
flora dan fauna yang seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,
dilindungi dan/ atau jarang, terancam punah dan endemik yang
langka (endangered), terdapat di areal pemegang izin, dimana telah
jarang (rare), terancam dilengkapi dasar/acuan yang jelas
punah (threatened) dan
endemik.  Terdapat implementasi identifikasi untuk seluruh
jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di
areal pemegang izin
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3.5. Pengelolaan flora Sedang  PT WKS telah memiliki prosedur prosedur
untuk : pengelolaan flora yang dilindungi dan/atau langka,
1. Luasan tertentu jarang dan terancam punah dan endemik yang
dari HP yang tidak terdapat di areal pengelolaan
ter ganggu, dan  Terdapat implementasi pengelolaan flora dengan
bagian yang tidak pendekatan pengelolaan kawasan, berupa
rusak.
penetapan kawasan lindung yang didalamnya
2. Perlindungan
terdapat jenis-jenis yang dilindungi dan/atau
terhadap species
flora dilindungi/ langka, jarang, terancam punah dan endemik
jairang, langka dan yang terdapat di areal pemegang izin.Ada bukti
terancam punah bahwa untuk jenis bulian (Eusideroxylon zwageri)
dan endemik. dilakukan pengelolaan dengan menetapkan di
kawasan tersebut sebagai kawasan tanaman
unggulan dan dilakukan pengayaan
 Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi
vegetasi di kawasan konservasi/lindung yang
dilakukan secara teratur/periodic dan menjaga
kawasan lindung dari gangguan memungkinkan
untuk kondisi species vegetasi yang ada di
dalamnya tidak terganggu termasuk species
vegetasi yag termasuk dilindungi

3.6. Pengelolaan fauna Baik  Tersedia beberapa prosedur/pedoman/instruksi
untuk : kerja yang terkait dengan pengelolan fauna
1. Luasan tertentu dilindungi dan RTE. Upaya yang dilakukan
dari HP yang tidak berdasarkan pengelolaan kawasan
ter ganggu, dan  Berdasarkan rekaman data/dokumen dan uji petik
bagian yang tidak lapang menunjukkan bahwa terdapat
rusak.
implementasi pengelolaan fauna dengan
2. Perlindungan
pendekatan pengelolaan kawasan, seperti
terhadap species
flora dilindungi/ menjadi kawasan lindung
jairang, langka dan  Berdasarkan observasi okuler kondisi fauna yang
terancam punah ada dalam kawasan PT WKStidak terganggu, baik
dan endemik. di dalam kawasan lindung maupun di kawasa
efektif untuk produksi
Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi Sedang  UM memiliki sebagian besar dokumen terkait
kawasan Operasional dengan pola penguasaan dan pemanfaatan
perusahaan/pemegang SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar
izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat
masyarakat hukum adat
setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh
dan/atau masyarakat
setempat pemegang izin
 Tidak terdapat mekanisme khusus penataan
batas/rekonstruksi batas kawasan secara
partisipatif tetapi terdapat mekanisme
penyelesaian permasalahan lahan dan realisasi
penyelesaian konflik batas kawasan yang
disepakati para pihak

Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
4.2. Implementasi Sedang  Telah tersedia dokumen-dokumen mulai dari
tanggungjawab sosial perencanaan, SOP, Instruksi kerja, implementasi
perusahaan sesuai dan laporan terkait tanggung jawab sosial
dengan Peraturan pemegang izin sesuai dengan peraturan
perundangan yang perundangan yang relevan. Namun dokumen
berlaku
kegiatan belum dilengkapi dengan monitoring dan
evaluasi kegiatan serta rekomendasi
 Tersedia mekanisme yang lengkap terkait dengan
pemenuhan kewajiban sosial UM terhadap
masyarakat
 Tersedia data dan informasi terkait sosialisasi
kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban
pemegang izin terhadap masyarakat dalam
mengelola SDH
 UM telah melaksanakan tanggung jawab sosial
terhadap masyarakat yang merupakan
implementasi hak-hak dasar masyarakat hukum
adat dan masyarakat setempat dalam
pengelolaan SDH. Berdasarkan verifikasi
lapangan terdapat bukti-bukti pembuatan
kesepakatan tanggung jawab sosial, dan realisasi
pemenuhannya dibuktikan pula dengan dokumen
berita acara penyerahan bantuan serta
dokumentasi foto kegiatan
 Tersedia laporan kelola sosial terkait pelaksanaan
tanggungjawab sosial UM termasuk ganti rugi.
Namun laporan hanya memuat data keuangan,
foto kegiatan dan berita acara, tidak dilengkapi
dengan analisis permasalahan dan keberhasilan
serta evaluasi kegiatan
4.3. Ketersediaan Baik  Walau tidak banyak, namun dokumen yang
mekanisme dan tersedia cukup detail membahas dan
implementasi distribusi menyediakan data dan informasi tentang
manfaat yang adil antar masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat
para pihak setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh
oleh aktivitas pengelolaan SDH
 Telah tersedia mekanisme yang lengkap dan jelas
terkait dengan usaha peningkatan peran serta dan
aktivitas ekonomi masyarakat yang bermukim di
sekitar areal konsesi UM
 Tersedia dokumen rencana UM terkait dengan
kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat, namun tidak dilengkapi
dengan detail indikator keberhasilan dan target
pencapaian dari program
 Berdasarkan uraian tersebut di atas, kajian
dokumen dan verifikasi lapangan memberikan
bukti adanya usaha UM dalam upaya
meningkatkan peran serta dan aktivitas
perekonomian masyarakat, dan usaha tersebut
berjalan dengan baik walau tetap perlu evaluasi
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
terus menerus untuk perbaikan ke depan
 UM memiliki dokumen yang cukup lengkap terkait
dengan pelaksanaan distribusi manfaat kepada
para pihak, namun belum dilengkapi dengan
analisis permasalahan dan keberhasilan kegiatan
4.4. Keberadaan Baik  Tersedia mekanisme resolusi konflik yang lengkap
mekanisme resolusi dan jelas alur dan tahapan penyelesaian
konflik yang handal konfliknya
 Berdasarkan pemaparan di atas, UM memiliki
peta konflik yang lengkap dan jelas serta telah
terdapat penyelesain konflik yang dilakukan
berdasarkan mekanisme yang telah dimiliki oleh
UM
 Berdasarkan uraian tersebut di atas, lembaga
resolusi konflik yang dimiliki oleh UM telah dapat
bekerja dengan baik dan diterima oleh para pihak
 Berdasarkan uraian tersebut di atas, pada UM
tersedia dokumen penanganan konflik yang
pernah terjadi, namun tidak disertai dengan analisi
detail peristiwa, dan tidak ada
arahan/rekomendasi untuk pembelajaran di masa
datang

4.5. Perlindungan, Baik  Berdasarkan uraian tersebut di atas, UM telah


Pengembangan dan memberi sarana terbentuknya hubungan industrial
Peningkatan antara UM dan karyawan mereka, dan
Kesejahteraan Tenaga
merealisasikan bagian-bagian yang tercatat pada
Kerja
Perjanjian Kerja Bersama, khususnya upah dan
tunjangan. Upah pokok terendah yang dibayarkan
oleh UM telah melebihi UMP Jambi Tahun 2014
yatu sebesar Rp. 1.502.230,-
 Berdasarkan pemaparan tersebut di atas terlihat
bawa UM telah merealisasikan pengembangan
kompetensi karyawannya melalui pelatihan setiap
tahun. Namun karena tidak ditemukan dokumen
tentang perencanaan peningkatan kompetensi
karyawan atau perencanaan pelatihan, maka tidak
dapat diketahui berapa besar prosentase realisasi
pengembangan kompetensi yang telah dilakukan
oleh UM
 Berdasarkan gambaran tersebut di atas, UM
memiliki dokumen jenjang karir yang lengkap dan
terimplementasikan dengan baik pada seluruh
karyawan yang memenuhi syarat
 Berdasarkan pemaparan tersebut di atas, UM
memiliki dokumen-dokumen terkait dengan
tunjangan kesejahteraan karyawan dan telah
diimplementasikan dengan baik
VLK

1.1.1. Pemegang izin Memenuhi a. PT. Wirakarya Sakti telah memperoleh Ijin Usaha
mampu menunjukkan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan
keabsahan IUPHHK Tanaman melalui Surat Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor SK. 346/ Menhut-II/2004
(Addendum III) tanggal 10 September 2004 di
Provinsi Jambi, seluas ± 293.812 Ha

b. PT. Wirakarya Sakti dapat menunjukan SPP dan


bukti bayar IIUPH

c. Terdapat izin lain atau penggunaan lain yang


berada dalam kawasan hutan yang dikelola oleh
IUPHHK-HT PT. Wirakarya Sakti berupa izin pinjam
pakai kawasan hutan sesuai dengan SK Menteri
Kehutanan Nomor SK.70/Menhut-II/2011 tanggal 2
Maret 2011

2.1.1. Memenuhi a. PT. Wirakarya Sakti telah memiliki dokumen


RKUPHHK/RPKH dan RKUPHHK-HTI Berbasis IHMB yang telah disahkan
Rencana Kerja dan ditandatangani A.n. Menteri Kehutanan
Tahunan (RKT/Bagan
Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan U.b.
Kerja/RTT) disahkan
oleh yang berwenang Direktur Bina Usaha Hutan Tanaman dan
dilengkapi dengan Peta RKUPHHK serta telah
memiliki RKT yang telah disahkan secara Self
Approval serta dilengkapi dengan Peta Rencana
Kerja Tahunan
Memenuhi b. Wirakarya Sakti telah memetakan areal/lokasi yang
tidak ditebang pada Peta RTKUPHHK-HTI dan
Peta Kawasan Lindung dan dapat diverifikasi
keberadaannya di lapangan
Memenuhi c. Blok/petak tebang pada peta persetujuan RKT
2013 dan RKT 2014 seluruhnya telah ditandai
dengan jelas batasnya serta telah disayahkan
secara self Approval dan hasil uji petik lapangan
keberadaan blok tebang, petak tebang dapat
dibuktikan di lapangan

2.2.1. Pemegang izin Memenuhi a. PT. Wirakarya Sakti telah memiliki dokumen Revisi
mempunyai rencana Rencana Kerja Usaha Pemanfatan Hasil Hutan
kerja yang sah sesuai Kayu Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI)
dengan peraturan
untuk jangka waktu 10 tahun periode tahun 2009
yang berlaku
s/d 2018 dan telah mendapatkan persetujuan
dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor SK.165/VI-BUHT/2011 tanggal 7 Desember
2011, serta dilengkapi dengan Peta RKU dengan
skala 1 : 100.000
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
NA b. PT. Wirakarya Sakti sudah tidak melakukan
kegiatan pemanfaatan kayu hutan alam pada areal
penyiapan lahan yang diizinkan untuk
pembangunan hutan tanaman industry

3.1.1. Seluruh kayu Memenuhi  PT. Wirakarya Sakti telah menunjukkan seluruh
bulat yang dokumen LHP perode September 2013 sampai
ditebang/dipanen atau dengan Agustus 2013 yang telah dibuat oleh
yang
Petugas Pembuat LHP dan telah disahkan oleh
dipanen/dimanfaatkan
telah di LHP-kan P2LHP. Berdasarkan hasil uji petik LHP yang
dibuat dan disahkan sesuai dengan fisik kayu;
serta nomor petak tebang dan nomor tumpukan
kayu di lapangan dapat ditemukan

3.1.2. Seluruh kayu Memenuhi  Kayu yang diangkut dari PT. Wirakarya Sakti yang
yang diangkut keluar keluar dari areal dan untuk ke tujuan Industri telah
areal izin dilindungi disertai dengan dokumen Surat Keterangan
dengan surat
Sahnya Hasil Hutan (FA-KB dan DKBK) dan
keterangan sahnya
hasil hutan dibuat oleh pejabat yang berwenang

3.1.3. Pembuktian asal Memenuhi a. Berdasarkan hasil verifikasi lapangan kesesuaian


usul kayu bulat (KB) antara tanda-tanda atau label pada nomor
dari pemegang tumpukan kayu di petak tebang dengan dokumen
IUPHHK-HA/IUPHHK-
LHP terdapat kesesuaian dan dapat ditelusuri.
HT/IUPHHK-
RE/Pemegang Hak Memenuhi b. PT. Wirakarya Sakti telah menerapkan sistem
Pengelolaan dalam penulusuran kayu yang berbasis komputer
yang disebut dengan wood tracking dan
berdasarkan uji petik lapangan menunjukkan bahwa
identitas kayu pada dokumen dapat ditelusuri
sampai ke petak tebang

3.1.4 Pemegang izin Memenuhi  Arsip Dokumen FA-KB dan DKB sebagai
mampu membuktikan lampirannya, tersedia dan seluruhnya dibuat oleh
adanya catatan petugas yang berwenang
angkutan kayu ke luar
TPK
3.2.1. Pemegang izin Memenuhi a. PT. Wirakarya Sakti telah membayar PSDH dan DR
menunjukkan bukti sesuai dengan Surat Perintah Pembayaran PSDH
pelunasan Dana yang telah diterbitkan sesuai dengan LHP yang
Reboisasi (DR) dan
telah disahkan.
atau Provisi Sumber
Daya Hutan (PSDH) Memenuhi b. Berdasarkan hasil telaah dokumen terhadap bukti
bukti pembayaran (aplikasi Bank) bahwa PT.
Wirakarya Sakti telah membayar lunas kewajiban
PSDH sesuai SPP yang dikeluarkan oleh Pejabat
penagih
Memenuhi c. Dari hasil pemeriksaan dokumen SPP PSDH dan
bukti setor, seluruh kayu yang telah di LHP-kan
telah diterbitkan SPP PSDH sesuai dengan tarif
yang berlaku, dan telah dibayar lunas
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3.3.1. Pemegang izin NA  PT. Wirakarya Sakti tidak melakukan penjualan
yang mengirimkan kayu keluar pulau sehingga dokumen PKAPT
kayu bulat antar pulau tidak diperlukan
memiliki pengakuan
sebagai Pedagang
Kayu Antar Pulau
Terdaftar (PKAPT)
3.3.2. Pengangkutan NA  Alat angkut yang digunakan untuk mengangkut
kayu bulat yang kayu dengan tujuan industri adalah Loging truck,
menggunakan kapal sehingga dalam proses pengangkutan kayu tidak
harus kapal yang
menggunakan kapal
berbendera Indonesia
dan memiliki izin yang
sah
4.1.1. Pemegang izin Memenuhi  PT. Wirakarya Sakti telah memiliki Dokumen
telah memiliki Analisis Dampak Lingkungan (Andal), RKL, RPL
Dokumen Hak Pengusahaan Hutan IUPHHK dan telah
AMDAL/DPPL/UKL-
mendapatkan pengesahan sesuai peraturan yang
UPL meliputi Analisa
Dampak Lingkungan berlaku
(ANDAL), Rencana
Kelola Lingkungan
(RKL), dan Rencana
Pemantauan
Lingkungan (RPL)
yang telah disahkan
sesuai peraturan yang
berlaku meliputi
seluruh areal kerjanya
4.1.2. Pemegang izin Memenuhi a. Dokumen RKL dan RPL yang digunakan PT.
memiliki laporan Wirakarya Sakti tetap berpedoman pada dokumen
pelaksanaan RKL dan RKL dan RPL yang disahkan oleh Gubernur Jambi
RPL yang melalui Surat Keputusan Gubernur Jambi Nomor
menunjukkan 78 Tahun 2005, tanggal 21 April 2005 tentang
penerapan tindakan Penggabungan Dan Tambahan Rencana
untuk mengatasi Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan
dampak lingkungan Rencana Pementauan Lingkungan Hidup (RPL)
dan menyediakan Kegiatan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
manfaat social. Kayu Pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) PT.
Wirakarya Sakti di Tanjung Jabung Barat, Tanjung
Jabung Timur, Batanghari, Tebo Dan Muaro
Jambi, Provinsi Jambi

Memenuhi b. PT. Wirakarya Sakti telah melaksanakan


pengelolaan dan pemantauan lingkungna, serta
keberadaannya terbukti di lapangan
5.1.1. Prosedur dan Memenuhi a. PT. Wirakarya Sakti telah memiliki dokumen
Implementasi K3 mengenai pelaksanaan/prosedur kegiatan
keselamatan dan kesehatah kerja /K3 dalam
melaksanakan kegiatan dilapangan telah dibentuk
struktur organisasi pengurus P2K3
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Memenuhi b. Dalam kegiatan operasionalnya PT. Wirakarya
Sakti telah memiliki peralatan K3 dan dari hasil
pengecekan terhadap kelengkapan kesehatan
keselamatan kerja dan peralatan perlindungan
hutan masih berfungsi dengan baik
Memenuhi c. PT. Wirakarya Sakti telah memiliki Laporan
Kecelakaan Kerja yang isinya memuat kronologis
penyebab kejadian, kondisi fisik korban dan
penanganan kejadian serta telah telah menyusun
Program K3 dalam Upaya menekan tingkat
kecelakaan kerja

5.2.1. Kebebasan Memenuhi  PT. Wirakarya Sakti terdapat Serikat


berserikat bagi pekerja Pekerja/Serikat Buruh, Yaitu : Serikat Pekerja
Wira Sylva , Pengurusan Komisariat Federasi
Serikat Buruh Kehutana (PK FSB Hukatan) dan
Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan
konfederasi Serikat Pekerja seluruh Indonesia
(PUK.SPPP.K-SPSI)

5.2.2. Adanya Memenuhi  PT. Wirakarya Sakti telah memiliki dokumen


Kesepakatan Kerja Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan telah
Bersama (KKB) atau mendapat pengesahan dari Kepala Dinas Sosial
Peraturan Perusahaan
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi
(PP)
5.2.3. Perusahaan Memenuhi  Berdasarkan hasil penelaahan terhadap daftar
tidak mempekerjakan karyawan di PT. Wirakarya Sakti Tidak terdapat
anak di bawah umur pekerja yang masih di bawah umur

Anda mungkin juga menyukai