Rahma Nur Fitriana-108120059-Sterilisasi Dan Disinfeksi
Rahma Nur Fitriana-108120059-Sterilisasi Dan Disinfeksi
Dosen Pengampu:
Dini Puspodewi, S.Tr.Ak., M.Imun.
Disusun Oleh:
Rahma Nur Fitriana
108120059
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................1
1.3 Tujuan Rumusan Masalah...........................................................1
1.3.1 Tujuan Umum..................................................................1
1.3.2 Tujuan Khusus.................................................................1
1.4 Manfaat.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
2.1 Strerilisasi.....................................................................................2
2.2.1 Pengertian.........................................................................2
2.2.2 Macam Jenis....................................................................2
2.3 Disinfeksi....................................................................................10
2.3.1 Pengertian.......................................................................10
2.3.2 Macam Jenis...................................................................11
BAB III PENUTUP........................................................................................16
3.1 Kesimpulan.................................................................................16
3.2 Saran............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Menambah wawasan tentang sterilisasi dan disinfeksi
Mengetahui jenis sterilisasi dan disinfeksi
Mengetahui cara melakukan sterilisasi dan disinfeksi
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Strerilisasi
2.2.1 Pengertian
Sterilisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk
mematikan organisme apapun. Suatu benda dikatakan steril jika
dipandang dari sudut pandang mikrobiologi, artinya benda tersebut
sudah bebas dari mikroorganisme hidup yang tidak diinginkan
(Infiniti Bioanalitika Solusindo, 2020). Oleh karena itu, sterillisasi
sangat umum dalam bidang kesehatan guna mencegah kontaminasi.
Sterilisasi digunakan untuk mencegah pencemaran yang
berasal dari organisme luar, termasuk pula mempertahankan
kondisi substansi aseptis. Selain itu, sterilisasi membantu agar lebih
muda mengidentifikasi suatu mikroba. Yang paling penting dalam
peran sterilisasi adalah menjaga keamanan dan keselamatan
petugas laboratorium.
2
dengan memanaskan diatas api bunsen hingga alat
tersebut memijar (menyala) (Agustiningtyas, 2020).
2) Pembakaran
Pembakaran dilakukan untuk alat-alat dari
bahan logam atau kaca dengan cara dilewatkan di
atas api bunsen namun tidak sampai memijar.
Seperti:
Melewatkan mulut tabung yang berisi kultur
bakteri di atas api bunsen
Memanaskan kaca objek di atas api bunsen
sebelum digunakan
Memanaskan pinset sebelum digunakan untuk
meletakkan disk antibiotik pada cawan petri
3
yang telah ditanam bakteri untuk pemeriksaan
uji kepekaan antibiotik
(Agustiningtyas, 2020) (Tille, 2015).
4
Gambar 2. 3 Sterilisasi Hot Air Oven
B. Pemanasan Basah
1) Autoclave
Autoclave adalah alat yang berfungsi untuk
mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air
panas bertekanan. Tekanan yg digunakan pada
umumnya adalah 15 Psi atau sekitar 2 atm dan
dengan suhu 121 °C (250 °F). Jadi tekanan yg
bekerja pada seluruh permukaan benda adalah 15
pon tiap inchi 2 (15 Psi =15 pounds per square inch).
Lama waktu sterilisasi yg dilakukan umumnya
adalah 15 menit untuk suhu 121°C.
5
Gambar 2. 4 Gambar Autoclave
6
Autoclave ini dilengkapi pompa yang
mengevakuasi hampir semua udara dari dalam
autoclave, bekerja dengan suhu 132 - 135 °C
dengan waktu 3 - 4 menit.
Cara kerjanya dimulai dengan
pengeluaran udara. Proses ini berlangsung
selama 8 - 10 menit. Ketika keadaan vakum
tercipta, uap dimasukkan ke dalam autoclave.
Akibat kevakuman udara, uap segera
berhubungan dengan seluruh permukaan
benda, kemudian terjadi peningkatan suhu
sehingga proses sterilisasi berlangsung.
Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave
Autoclave ini menggunakan aliran uap
dan dorongan tekanan di atas tekanan atmosfer
dengan rangkaian berulang. Waktu siklus pada
autoclave ini tergantung pada benda yang
disterilisasi.
(Hidayat, 2017)
7
Sterilisasi Kimiawi
Sterilisasi kimiawi dapat dibedakan menjadi 3
golongan, yaitu:
A. Golongan zat yang menyebabkan kerusakan membran
sel
B. Golongan zat yang menyebabkan denaturasi protein
C. Golongan zat yang mampu mengubah grup protein dan
asam amino yang fungsional
Sterilisasi Kimia, dapat dilakukan dengan cara
Sterilisasi Gas (biasanya menggunakan etilen oksida atau
EO) digunakan dalam pemaparan gas atau uap untuk
membunuh mikroorganisme dan sporanya. Meskipun gas
dengan cepat berpenetrasi ke dalam pori dan serbuk padat,
sterilisasi adalah fenomena permukaan dan mikroorganisme
yang terkristal akan dibunuh. Sterilisasi tersebut dilakukan di
ruangan atau chamber sterilisasi (Hidayat, 2017).
Sterilisasi Mekanik
Sterilisasi mekanik adalah sterilisasi bahan yang
tidak tahan panas. Contohnya adalah ekstrak tanaman, media
sintetik tertentu, dan antibiotik dilakukan dengan
8
penyaringan. Dasar metode ini adalah proses mekanis yang
membersihkan larutan atau suspensi dari segala organisme
hidup dengan melewatkannya pada suatu saringan, misalnya
menggunakan saringan Seitz (Hidayat, 2017).
2.3 Disinfeksi
2.3.1 Pengertian
Disinfeksi adalah proses untuk merusak organisme yang
bersifat patogen, namun tidak dapat mengeliminasi dalam bentuk
spora (Tille, 2015). Disinfektan merupakan bahan kimia yang
digunakan dalam proses disinfeksi.
Disinfeksi berbeda dengan sterilisai. Hasil dari disinfeksi
tidak bebas hama, sedangkan sterilisasi bebas hama. Sehingga
tujuan utama disinfeksi hanya mengurangi jumlah mikroorganisme
saja, tanpa menghilangkannya.
Disinfeksi banyak digunakan pada bidang kesehatan,
mikrobiologi, dan sebagainya. Jika disinfektan lebih bersifat cair,
9
biasanya digunakan dengan cara menyemprot atau mengelapnya
dengan bahan disinfektan tersebut.
Tujuan disinfeksi serupa dengan sterilisasi, yaitu untuk
memastikan keamanan dan keselamatan bagi petugas laboratorium.
B. Pasteurisasi
Pasteurisasi pada suhu 63°C selama 30 menit atau
72°C selama 15 detik yang berfungsi membunuh patogen
pada makanan namun tidak mengurangi nutrisi dan rasa
dari makanan tersebut.
10
Gambar 2. 9 Alat Pasteurisasi (Pasteurizer)
11
Gambar 2. 11 Disinfeksi dengan Sinar UV
Disinfeksi Kimiawi
Disinfeksi kimiawi dilakukan dengan menggunakan bahan
kimia. Bahan yang termasuk disinfektan yaitu:
A. Etil alcohol 70%
Etil alcohol 70% lebih efektif dibandingkan dengan
etil alcohol 95%, hal ini dikarenakan kemampuan air
(H2O) dalam menghidrolisis ikatan protein dari
mikroorganisme. Sehingga, proses membunuh
mikroorganisme menjadi lebih efektif.
12
Gambar 2. 12 Alkohol 70%
B. Aldehid
Aldehid yang berupa glutraldehid dan formaldehid
memiliki kemampuan iritasi yang besar sehingga tidak
digunakan sebagai antiseptik.
C. Halogen (clorine dan iodine)
Halogen, seperti chlorin dan iodine merupakan
desinfektan yang seringali digunakan. Persiapan sebelum
dilakukan operasi seringkali menggunakan kombinasi
etil alkohol 70% diikuti dengan povidon-iodine.
D. Logam berat (air raksa)
Karena logam ini sangat berbahaya bagi
lingkungan, maka penggunaannya sebagai desinfektan
tidak direkomendasikan. Namun dalam keadaan
konsentrasi sangat rendah misalkan silver nitrat 1%,
masih efektif digunakan dalam pengobatan konjungtivitis
neonatorum karena Neisseria gonorrhoeae.
13
Gambar 2. 13 Wujud Air Raksa
E. Antiseptik
Antiseptik didefinisikan sebagai bahan yang
digunakan untuk membunuh mikroorganisme yang
menempel pada jaringan hidup, contohnya adalah kulit.
Mekanisme kerja dari antiseptik sebagian besar
adalah menghambat pertumbuhan dari mikroorganisme
(bakteriostatik) namun dapat juga membunuh bakteri
(bakterisidal).
BAB III
PENUTUP
14
3.1 Kesimpulan
Sterilisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk mematikan
organisme apapun. Jenis setrilisasi yaitu:
Sterilisasi Fisik
A. Pemanasan Kering
1) Pemijaran
2) Pembakaran
3) Hot Air Oven
B. Pemanasan Basah
1) Autoclave
Sterilisasi Kimiawi (menggunakan gas etilen oksida atau EO)
Sterilisasi Mekanik (menggunakan mikrofitler)
Disinfeksi adalah proses untuk merusak organisme yang bersifat
patogen, namun tidak dapat mengeliminasi dalam bentuk spora. Jenis
disinfeksi yaitu:
Disinfeksi Fisika
A. Merebus
B. Pasteurisasi
C. Radiasi Non-Ionisasi (Sinar UV)
Disinfeksi Kimiawi
A. Etil alcohol 70%
B. Aldehid
C. Halogen (clorine dan iodine)
D. Logam berat (Air Raksa)
E. Antiseptik
Disinfeksi berbeda dengan sterilisai. Hasil dari disinfeksi tidak bebas
hama, sedangkan sterilisasi bebas hama. Sehingga tujuan utama disinfeksi
hanya mengurangi jumlah mikroorganisme saja, tanpa menghilangkannya.
Sedangkan sterilisasi bertujuan untuk menghilangkan seluruh
mikroorganisme.
15
3.2 Saran
Makalah ini dapat memberikan wawasan tentang sterilisasi dan
disinfeksi. Para pembaca dalam hal ini dapat mengetahui tentang sterilisasi
dan disinfeksi. Sehingga kedepannya para pembaca mengetahui dan dapat
melakukan sterilisasi dan disinfeksi dengan benar. Selain itu, pembaca dapat
membedakan sterilisasi dan disinfeksi dengan benar tanpa adanya kesalahan
kembali.
16
DAFTAR PUSTAKA
17