Anda di halaman 1dari 3

13.

KOLOSTOMI

BATASAN
Pemberian oksigen melalui alat nasal kanul atau masker. Nasal kanul digunakan untuk
memberikan oksigen konsentrasi konsentrasi (FiO2) rendah (bila 24% berikan 1
liter/menit, bila 28% diberikan 2 liter/menit, dan bila 35-40% mendapat 4-6 liter/menit).
Face Mask digunakan untuk membersihkan oksigen dengan konsentrasi lebih dari nasal
kanul (30-60%) pada 5-8 liter/menit.

TUJUAN
Mencegah dan mencegah hipoksia

PRINSIP
1. Jauhkan sumber oksigen dari api atau rokok
2. Jaga humidikasi/ kelembapan oksigen
3. Cegah terjadinya keracunan oksigen

ALAT

1. Kantong kolostomi
2. Kapas
3. Kasa steril
4. Larutan NaCl
5. Zink salep/ zink oil
6. Plester
7. Satu set ganti balutan (pinset anatomi, pinset cirrugis, kom kecil & gunting)
8. Betadin
9. Bengkok
10. Sepasang sarung tangan
11. Kantong plastik
12. Perlak & pengalas
13. Tempat sampah

DIAGNOSA KEPERAWATAN: tuliskan diagnosa lengkap (PES) dan sumber


1. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

FORMAT PENILAIAN PROSEDUR

No. Tindakan Tgl…….. Tgl …….


M TM M TM
1. Lakukan persiapan A-G sesuai dengan indikasi
tindakan*
2. Mengecek dokumentasi / data klien, Melakukan
cuci tangan 6 langkah, Mempersiapka alat
Kolostomi
3. Memberikan salam kepada pasien, siapa nama
pasien, Memperkenalkan diri, memberitahu tujuan
& prosedur aksi, Menanyakan persetujuan &
kesiapan klien dilakukan Perawatan kolostomi.
4. Memberikan kesempatan pada klien untuk
bertanya, Menanyakan keluhan utama klien yang
dirasakan oleh klien, Menjaga privasi klien
5. Menggunakan sarung tangan/hendscoon,
Meletakkan perlak atau pengalas di bagian kanan/
kiri pasien sesuai letak/lokasi stoma, Meletakkan
bengkok tepat di atas perlak didekatkan ketbuh
klien.
6. Mengobservasi product stoma (seperti warna,
konsistensi,serta bau dll), Membuka kantong
kolostomi secara hati- hati dengan menggunakan
pinset & tangan kiri digunakan untuk menekan
area  kulit klien
7. Membersihkan kulit sekitar stoma dengan kapas
NaCl/ kaps basah (air hangat), Membersihkan area
stoma dengan amat sangat hati- hati memakai
kapas NaCl/ kapas basah, hindari terjadinya
perdarahan.
8. Mengeringkan area kulit disekitar lokasi stoma
dengan menggunakan kasa steril, Observasi stoma
& kulit area sekitar stoma
9. Memberikan zink salep/ zink oil (tipis- tipis)
apabila terdapat adanya iritasi pada kulit sekitar
stoma, Mengukur stoma & membuat lubang
kantong kolostomi sesuai dengan ukuran stoma.
10. Mengukur stoma & membuat lubang kantong
kolostomi sesuai dengan ukuran stoma,
Selanjutnya lmembuka salah satu sisi dari
sebagian perekat kantong kolostomi,
Menempelkan kantong kolostomi bisa secara
posisi vertikal / horizontal sesuai dengan
kebutuhan
11. Menggunakan pinset untuk membantu
memasukkan stoma melalui lubang kantong
kolostomi, Lalu membuka sisa perekat dan hindari
adanya  udara yang masuk ke dalam kantong
kolostomi
12. Merapihkan alat & lepas sarung tangan, Melepas
sarung tangan.
13 Mengevaluasi tindakan yg baru saja dilakukan
(subjektif & objektif), hasil pembalutan : mudah
lepas dapat mengganggu peredara darah,
mengganggu gerakan & lain- lain.
14. Berikan reinforcement positif pada klien,
Merapikan & kembalikan alat, Mencuci tangan

DOKUMENTASI: tuliskan hasil evaluasi tindakan


1. ………………………………………………………………………………………….
2. ………………………………………………………………………………………….

EVALUASI: tuliskan tanggal, hasil evaluasi, paraf, dan nama


Evaluasi diri
1. ………………………………………………………………………………….………
2. ………………………………………………………………………………….………

Evalausi peer group


1. ……………………………………………………………………………………….…
2. ……………………………………………………………………………………….…

Evalusi pembimbing
1. ……………………………………………………………………………………….…
2. ……………………………………………………………………………………….…

REKOMENDASI (oleh pembimbing): tuliskan tanggal, lulus atau tidak lulus, paraf,
nama
1. ………………………………………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………………………….................

Anda mungkin juga menyukai