Anda di halaman 1dari 3

17.

PERAWATAN WDS

BATASAN
WSD merupakan suatu tindakan drainase intrapleural yang digunakan setelah prosedur
intrathorakal. Satu atau lebih kateter dada dipasang dalam rongga pleura dan difiksasi ke
dinding dada yang kemudian disambung ke sistem drainase (suction).
.

TUJUAN
Bertujuan untuk mengeluarkan gas, cairan darah, atau cairan asing yang yang bersifat
solid dari rongga dada pleura atau rongga thoraks dan ruang mediastinum.

PRINSIP
1. Jauhkan sumber oksigen dari api atau rokok
2. Jaga humidikasi/ kelembapan oksigen
3. Cegah terjadinya keracunan oksigen

ALAT
1. Handscoen bersih dan steril.
2.   Kapas dan kassa steril.
3.   Set angkat jahitan (kalau perlu).
4.   Klem/kocher 2 buah.
5.   Betadine.
6.   Alkohol 70%.
7.   Perlak / alas.
8.   Neirbeken / bengkok.
9.   Kantong/tempat balutan kotor.
10.   Sampiran.
11.   Plester dan gunting.
12.  Botol WSD yang baru kalau perlu (jika botol WSD yang sedang dipakai sudah penuh
/ pecah).

DIAGNOSA KEPERAWATAN: tuliskan diagnosa lengkap (PES) dan sumber


1. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

FORMAT PENILAIAN PROSEDUR

No. Tindakan Tgl…….. Tgl …….


M TM M TM
1. Lakukan persiapan A-G sesuai dengan indikasi
tindakan*
2. Mencuci tangan dan memakai handscoen bersih.,
memasang sampiran, membuka pakaian bagian
atas klien.
3. Mengatur posisi klien, memberi posisi
semifowler / duduk, menyokong dinding dada
dekat pemasangan selang WSD, menganjurkan
klien untuk nafas dalam dan batuk efektif.
4. Membuka dan melepaskan balutan dengan sangat
hati-hati, masukkan kedalam kantong yang
tersedia, mengamati kondisi luka; apakah ada
tanda-tanda infeksi.
5. Melakukan palpasi sekitar luka dan selang adanya
bengkak dan krepitasi, mebuka set angkat jahitan,
memakai sarung tangan steril dan melakukan
perawatan luka secara steril.
6. Mengobservasi kepatenan fiksasi selang pada dada
dan pada botol WSD, memfiksasi selang dada
pada alat tenun tempat tidur dengan klem.
7. Memepertahankan level air pada water seal
sesuai program, pemeriksa adanya kebocoran
udara dengan memonitor gelembung-gelembung
udara di botol water seal.
8. Memelihara / menjaga agar posisi selang dada
/sistem drainase lebih rendah daripada dada,
mengangkat selang dada sesering mungkin untuk
mendrainase cairan kedalam botol WSD, memijat
atau mengurut selang setiap 30 menit jika cairan
adalah darah.
9. Mengobservasi adanya bekuan darah pada selang
dada, bila ada segera atasi, mengobservasi adanya
fluktuasi / undulasi dalam water seal setiap kali
klien bernafas. Normal : 2 – 4 detik (5 – 10 cm).
10. Mengontrol lubang pipa udara apakah berfungsi
dengan baik, memastikan bahwa 2 buah klem
selalu tersedia disamping tempat tidur klien.
11. Mengobservasi warna, konsistensi, dan jumlah
cairan drain setiap  jam sesudah operasi (24 jam) /
bila jumlah cairan drain banyak, beri tanda pada
botol untuk setiap shift, menganjurkan klien untuk
batuk dan nafas dalam secara periodik.
12. .Menganjurkan kepada klien untuk
memberitahukan segera bila ada kesulitan
bernafas, mengkolaborasikan bila kondisi klien
memburuk (sianosis, pernafasan cepat dan sesak,
empisema subcutan, nyeri dan perdarahan hebat).
13. Lakukan tindakan penutup V-Z*
DOKUMENTASI: tuliskan hasil evaluasi tindakan
1. ………………………………………………………………………………………….
2. ………………………………………………………………………………………….

EVALUASI: tuliskan tanggal, hasil evaluasi, paraf, dan nama


Evaluasi diri
1. ………………………………………………………………………………….………
2. ………………………………………………………………………………….………

Evalausi peer group


1. ……………………………………………………………………………………….…
2. ……………………………………………………………………………………….…

Evalusi pembimbing
1. ……………………………………………………………………………………….…
2. ……………………………………………………………………………………….…

REKOMENDASI (oleh pembimbing): tuliskan tanggal, lulus atau tidak lulus, paraf,
nama
1. ………………………………………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………………………….................

Anda mungkin juga menyukai