Pendekatan :
Pendekatan konsep yaitu dengan konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi
kesalahan konsep yang ada.
Metode :
Deskriptif
Membaca cepat atau skimming untuk mengetahui suatu informasi yang spesifik dari suatu
bacaan.
1. Siti ansoriyah (2019), menyatakan bahwa bahasa Indonesia yang dipakai sekarang ini
berasal dari bahasa Melayu, suatu bahasa yang hidup di daerah Riau dan Johor. Sudah
berabad-abad, bahasa Melayu dipakai sebagai alat perhubungan di antara penduduk
Indonesia yang mempunyai bahasa yang berbeda. Bahasa yang juga mempengaruhi
dan memperkaya perbendaharaan kata bahasa Melayu selain bahasa Arab dan
Portugis adalah bahasa Sansekerta, bahasa Tamil dan bahasa Cina. Jadi, bahasa
Melayu yang ditetapkan menjadi dasar bahasa Indonesia juga telah diperkaya dengan
bahasa lain. Bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Minangkabau, atau bahasa Batak
yang jumlah pendukungnya jauh lebih besar daripada jumlah pendukung bahasa
Melayu, dengan rela dan senang hati menerima keputusan tersebut. Bahasa Indonesia
yang pasca awalnya berfungsi sebagai bahasa penghubung (lingua frangca) dari
waktu ke waktu mengalami perkembangan sedemikian rupa sehingga bahasa
Indonesia menjadi suatu bahasa persatuan yang pada akhirnya berkedudukan sebagai
bahasa negara dan bahasa nasional. Perubahan yang dialami oleh bahasa Indonesia
tidak hanya pada kedudukan dan fungsinya, tetapi juga terjadi pada perkembangan
kosakata dan istilah yang dialami oleh bahasa Indonesia dan merupakan suatu proses
perubahan yang amat pesat. Beratus-ratus tahun bahasa Melayu, sebagai dasar bahasa
Indonesia, yang berfungsi sebagai lingua franca di nusantara hidup dengan kosakata
yang berkembang secara lambat.
2. Nurdjan.S, dkk (2018), menyatakan bahwa Bahasa Indonesia yang berkedudukan
sebagai bahasa kebangsaan dan bahasa resmi negara Republik Indonesia merupakan
sebuah dialek Bahasa Melayu, yang pokoknya Bahasa Melayu Riau. Bahasa Melayu
juga digunakan di Jawa, disamping sebagai bahasa resmi pemerintahan, bahasa
Melayu juga sudah digunakan sebagai bahasa kebudayaan yaitu bahasa pengantar
dalam memperlajari ilmu agama dan bahasa perdagangan. Belanda menggunakan
bahasa pengantar yaitu bahasa Melayu karna bahasa Melayu sudah sangat luas
digunakan sebagai lingua franca diseluruh Nusantara. Sekarang Bahasa Indonesi telah
menjadi bahasa besar yang digunakan dan dipelajari tidak hanya diseluuh Indonesia
tetapi di banyak negara bahkan kebersihan Indonesia dalam mengajarkan bahasa
Inndonesia kepada generasi muda telah dicatat sebagai prestasi dari segi peningkatan
komunikasi antar warga negara Indonesia.
3. Kridalaksana (2010) dalam Yanti, dkk menejaskan bahwa kelahiran bahasa Indonesia
tidak terpisahkan dan kebangkitan nasional. Para perintis kemerdekaan tidak hanya
memikirkan bagaimana merebut kekuasaan dan penjajah, melainkan juga bagaimana
mengisi kemerdekaan dan menjadikan hangsa yang merdeka mempunyai kebudayaan
yang bisa dibanggakan.
4. Yanti, dkk menjelaskan bahwa peristiwa pergantian bahasa Melayu menjadi bahasa
persatuan dengan nama bahasa Indonesia berjalan menurut perputaran roda sejarah.
Puncaknya terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928. Saat para pemuda kita
mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa, dan bahasa persatuan yang semuanya
bernama Indonesia. Sejak Gubernur Jenderal Rochusen menyadani bahwa bahasa
Melayu telah digunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) hampir di
seluruh Nusantara, pemerintah Belanda menetapkan bahasa Melayu dijadikan sebagai
bahasa pengantar di sekolah-sekolah Melayu. Tindakan pemerintahan Belanda itu
sangat berpengarauh pada perkembangan bahasa Indonesia, yang akan menjadi
bahasa nasional dan bahasa pemersatu bagi seluruh penduduk yang mendiami wilayah
yang oleh Belanda disebut Híndia Belanda. Adanya Balai Pustaka ini semakin
memperluas pemakaian dan perkembangan bahasa Melayu ke seluruh pelosok tanah
air melalui tulisan-tulisan yang diterbitkannya. Sejak itu, peran bahasa Indonesia
sangatlah besar dalam mempersatukan bangsa Indonesia yang telah menyatakan
dirinya sejajar dengan bangsa lain di dunia. Pernyataan prokiamasi itu ditulis dan
disampaikan dalam bahasa Indonesia.
3 Buku Sumber :
Identitas Buku
Penerbit : Deepublish
Bahasa Indonesia yang di pakai sekarang ini berasal dari bahasa Melayu, suatu bahasa
yang hidup di daerah Riau dan Johor. Sudah berabad-abad, bahasa Melayu dipakai sebagai
alat perhubungan di antara penduduk Indonesia yang mempunyai bahasa yang berbeda.
Bangsa asing yang datang ke Indonesia juga memakai bahasa Melayu untuk berkomunikasi
dengan penduduk setempat. Prasasti yang tertua yang ditulis dalam bahasa Melayu dengan
huruf palawa berasal dan abad ke-7. Masuknya Islam ke Indonesia sekitar abad ke-13 atau
sebelumnya membawa pengaruh pada tradisi tulis dalam bahasa Melayu. Huruf Arab mulai
digunakan untuk menulis bahasa Melayu. Tradisi penulisan bahasa Melayu dengan huruf
Arab atau dikenal dengan tulisan Jawi ini masih berlangsung sampai abad ke-19 Kehidupan
bahasa Melayu sendiri ketika dipakai segagai lingua franca di Indonesia tidak terbebas dan
adanya pengaruh bahasa lain yaitu bahasa asing. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa
yang sangat banyak memberikan tambahan perbendaharaan bahasa Melayu. Bahasa yang
banyak memberikan tambahan kosakata terhadap bahasa Melayu yaitu bahasa Porugis.
Bahkan bahasa Portugis pernah menjadi lingua franca di daerah Melayu. Bahasa yang juga
mempengaruhi dan memperkaya perbendaharaan kata bahasa Melayu selain bahasa Arab dan
Portugis adalah bahasa Sansekerta, bahasaTamil dan bahasa Cina. Jadi, bahasa Melayu yang
di tetapkan menjadi dasar bahasa Indonesia juga telah diperkaya dengan bahasa lain. Hal ini
dapat terjadi karena bahasa Melayu telah dipakai sebagai bahasa perdagangan oleh berbagai
pedagang dan berbagai negara tersebut. Pedagang-pedagang dan Gujarat dan Cina yang
hendak membeli dan menjual kain arab, sutra cina, kipas tiongkok, dan sebagainya harus
melewati Bandar Malaka di Selat Malaka. Akhirnya, bahasa Melayu menjadi bahasa
perdagangan, bahasa ekonomi di nusantara. Dengan kata lain, bahasa Melayu sudah menjadi
milik orang di Nusantara, terutama bagi orang-orang yang berada di kota-kota besar, kota-
kota disepanjang pantai Nusantara, kota-kota yang terlibat dengan perdagangan tersebut.
Proses tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan bersifat alami. Oleh sebab
itu, pada saat bangsa kita memerlukan sebuah bahasa sebagai bahasa persatuan yang
dijadikan sebagai alat komunikasi nasional, penunjukan bahasa Melayu disetujui secara
aklamasi. Bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Minangkabau, atau bahasa Batak yang jumlah
pendukungnya jauh lebih besar daripada jumlah pendukung bahasa Melayu, dengan rela dan
senang hati menerima keputusan tersebut. Bahasa Indonesia yang pasca awalnya berfungsi
sebagai bahasa penghubung (lingua frangca) dari waktu ke waktu mengalami perkembangan
sedemikian rupa sehingga bahasa Indonesia menjadi suatu bahasa persatuan yang pada
akhirnya berkedudukan sebagai bahasa negara dan bahasa nasional. Perubahan yang dialami
oleh bahasa Indonesia tidak hanya pada kedudukan dan fungsinya, tetapi juga teijadi pada
perkembangan kosakata dan istilah yang dialami oleh bahasa Indonesia dan merupakan suatu
proses perubahan yang amat pesat. Beratus-ratus tahun bahasa Melayu, sebagai dasar bahasa
Indonesia, yang berfungsi sebagai lingua franca di nusantara hidup dengan kosakata yang
berkembang secara lambat. Proses perkembangan bahasa Melayu, sebelum menjadi bahasa
Indonesia, dalam mencapai sebarannya ke seluruh nusantara, merupakan proses alami yang
tidak dipaksakan oleh suatu etnis tertentu.
Identitas Buku
Belanda datang ke Indonesia pada tahun 1596 ke daerah banten di bawah nama VOC
(Vereenigde Oost Indische Compagnie). Belanda menggunakan bahasa pengantar yaitu
bahasa Melayu karna bahasa Melayu sudah sangat luas digunakan sebagai lingua franca
diseluruh Nusantara. Para pemuda yang bergabung dalam berbagai organisasi, para cerdik
pandai berusaha mempersatukan rakyat. Usaha mereka mempersatukan rakyat, memumcak
pada Kongres Pemuda di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 1928. Dalam kongres tu para
pemuda mengucapkan ikrar mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, mengaku bertanah
air satu, tanah air Indonesia, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Demikianlah tanggal 28 Oktober merupakan hari yang amat pening, merupakan hari
pengangkatan atau penobatan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatuatau sebagai bahasa
nasional. Setelah masa pendudukan Jepang Bahasa Indonesia memperoleh keempatan
berkembang karena pemerintah Jepang. Perkembangan berjalan sangat cepat sehingga waktu
kemerdekaan Indonesia diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945, bahaasa Indonesia telah
siap menerima kedudukan sebagai bahasa negara, seperti tercantum dalam Undang-Undang
Dasar 1945,Bab XV, Pasal 36. Perkembangan semakin pesat sehingga tanggal 18 Agustus
ditetapkan UUD 1945 yang dalamnya terdapat pasal 36, yang menyatakan bahwa “ Bahasa
Negara ialah Bahasa Indonesi.”
Identitas Buku
Penulis : Dr. Prima Gusti Yanti, M.Hum, Dr.Fairul,M.PD, dan Fauzi Rahman,
M.Pd
Cetakan : 2016
Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan bahasa persatuan Republik Indonesia.
Penggunaan bahasa Indonesia diresmikan setelah Prokiamasi Kemerdekaan bersamaan
dengan mulai berlakunya konstitusi. Dan segi linguistiki bahasa Indonesia adalah varian dan
bahasa Melayu. Bahasa Melayu merupakan sebuah bahasa Austronesia dan cabang
Sunda•Sulawesi yang digunakan sebagai lingua franco atau bahasa perhubungan dl Nusantara
sejak abad awal penanggalan modern. Bahasa Melayu menycbar ke pelosok Nusantara
bersamaan dengan menyebarnya agama Islam dl wilayah Nusantara, seria makin berkembang
dan bertambah kokoh keberadaannya karena bahasa Melayu mudah di tenma oleh masyarakat
Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antar pedagang, antar bangsa
dan antar kerajaan . Dalam perkembangannya bahasa Indonesia mengalami perubahan akibat
penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonlal dan berbagal proses
pembakuan sejak awal abad ke-20.
Penamaan Bahasa Indonesia diawali sejak di canangkannya Sumpah Pernuda pada
tanggal 28 Oktober 1928 yang bertujuan untuk menghindari kesan “imperialisme bahasa
apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya bahasa
Indonesia saat ini dan varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung
Malaya atau bagian Sumatera. Ilingga Saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang
hidup. yang tenis menghasilkan kata-kata baru. baik melalui penciptaan maupun penyerapan
dan bahasa daerah, bahasa asing, maupun kata kata yang terripta dan Iingkungan sekitar.
Meskipun dipahami dan diruturkan oleh lebih dan 90% warga Indonesia, bahasa Indonesia
bukanbh bahasa ibu bagi kebanyakan warga Indonesia. Sehagian besar menggunakan saLah
satu dan 74 bahasa daerah yang ada di Indonesia sebagai hahasa ibu. Penutur bahasa
Indonesia kerap kali mcnggunakan versi scharl.harl (kolokial) dan/atau mencampuradukkan
dengan dialek Melayu Iainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demudan, bahasa Indonesia
digunakan sangat luas di perguruan-perguruan. media massa. sastra. Perangkat lunak. surat-
rnenyurat resmi, dan berbagai forum publik laìnnya.
Peristiwa pergantian bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan dengan nama bahasa
Indonesia berlalan menurut perputaran roda sejarah Puncaknya terjadi pada tanggal 28
Oktober 1928. saat para pemuda kita mengikrarkan satu tanah air, saw bangsa. dan bahasa
persatuan yang semuanya bernama Indonesia. Sejak Gubernur Jenderal Rochusen menyadani
bahwa bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) hampir di
seluruh Nusantara, pemcilntah Relanda menetapkan bahasa Melayu dijadikan sebagai bahasa
pengantar di sekolah-sekolah Mclayu. Tujuannya adalah agar nanti pemerintah Belanda
memperoleh tenaga administrasi yang murah yang berasal dan kalangan pribumi. Tindakan
pemerintahan Helanda itu sangat berpengarauh pada perkembangan bahasa Indonesia, yang
akan menjadi bahasa nasional dan bahas.a pemersatu bagi seluruh penduduk yang mendiami
wilayah yang oleh Belanda disebut Híndia Belanda. Pada tanggal 25 Juni 1918, atas desakan
anggota-anggota Volkstraad (Dewan Rakyat) bangsa Indonesia, Ratu Kerjaan Belanda
menyetujui penggunaan bahasa Melayu di samping bahasa Bela nda di lembaga Dewan
Rakyat itu. Persetujuan itu makin memperkukuh kedudukan bahasa Melayu di tengah-tengah
masyarakat Indonesia. Pada tahun 1908, pemerintah Belanda mendirikan suatu badan
penerbit dengan Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat) yang kemudian pada tahun 1917
namanya diubah menjadi Balai Pustaka. Adanya Balai Pustaka ¡ni makin memperluas
pemakaian dan perkembangan bahasa Melayu ke seluruh pelosok tanah air melal ui tulisan-
tulisan yang diterbitkannya. Buku-buku tersebut disebarkan hampir di seluruh perpustakaan
sekolah Melayu. Saat yang paling penting bagi perjalan bahasa Indonesia dan bangsa
Indonesia adalah Saat diikrarkannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Perlstiwa itu kemudian menjadi tonggak sejarah bagi tcrwujudnya scbuah bangsa yang
akhirnyamemprokiamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Sejak itu, peran bahasa Indonesia sangatlah besar dalam mempersatukan bangsa
Indonesia yang telah menyatakan dirinya sejajar dengan bangsa lain di dunia. Pendirian suatu
perkumpulan dengan nama Pujangga Baru oleh sekelompok punjangga muda tambah
mengangkat kedudukan bahasa Indonesia. Maabh yang juga mereka namakan dengan
Pujangga Baru itu telah menjadi cerobong untuk menyampaikan pernyataan ide Pilaran dan
perasaan mereka. Kelompok Puangga Rani yang sudab mulal menggunakan bahasa Indonesia
dengan gaya baru ini dipelopon oleh Sutan Takdir Alisjahbana. Karya. karya seperti layar
Terkembang (karya Sutan Takdir Alislahbana), Releng,gu karya Armin Pane sudah berbeda
bahasanya dengan buku-buku terbitan Balai Pustaka, baik dalam tema maupun daiam gaya
bahasanya.
Peran yang tidak kecil dalarn perkembangan bahasa Indonesia juga diperlihatkan oleh
pengarang-pengarang novel yang terbit di Sumatra (Medan dan Padang), seperti ilamka,
Matu Mona. Jusuf Sjuib. Mereka saling bahu-membahu mengahasilkan tulisan dalarn bahasa
Indonesia yang pembacanya sainapai di seluruh nusantara. Peran malalah-majalah umum dan
agama seperti Pedoman Masyarakat yang juga terbit di Sumatra juga Lidak dapat diabaikan
dalarn perkembangan bahasa Indonesia. Perang dunla ke-2 berakhr dengan kckabhan Jepang.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta menyampaìkan pernyataan
prokiamasi bangsa Indonesia ke seluruh dunia. Pernyataan prokiamasi ¡tu ditulis dan
disampaikan dalam bahasa Indonesia. Kemudian. dengan dikukuhkannya batiasa Indonesia
sebagai bahasa negara dalam Undang-Iindang Dasar RI 1945 dalam Bab XV, pasal 36.
iengkaplah sudah sejarah perkembangan bahasa Indonesia dalam menentukan
kedudukannnya di tengah-tengah bangsa yang menamakan dirinya Indonesia.