Tahukah Anda bahwa ada berjuta-juta bakteri yang hidup pada tubuh Anda, baik di luar (kulit)
Pada kenyataannya, di dalam usus manusia hidup sekitar 100 triliun bakteri atau 10 kali lipat lebih
Bakteri usus atau yang juga disebut dengan flora usus, dapat mempengaruhi kesehatan seseorang
dalam banyak cara; mulai dari membantu menghasilkan energi untuk membantu membangun
sistem kekebalan tubuh hingga melindungi tubuh dari infeksi berbahaya yang disebabkan oleh
bakteri lainnya.
Hingga saat ini para ahli baru mulai mengerti apa saja dampak dari perubahan komposisi bakteri
usus seseorang terhadap kesehatannya secara keseluruhan. Di bawah ini Anda dapat melihat 5
Obesitas
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa bakteri usus dapat mempengaruhi berat badan seseorang.
Sebuah penelitian baru menemukan bahwa orang yang menderita obesitas memiliki bakteri usus
Penelitian lainnya menemukan bahwa peningkatan jumlah bakteri usus yang disebut dengan
Firmicutes dan penurunan jumlah bakteri usus yang disebut dengan Bacteroidetes juga
Penyakit Jantung
Menurut sebuah penelitian baru, saat bakteri usus diberi makan makanan tertentu, seperti telur dan
daging sapi, maka mereka akan memproduksi suatu komponen tertentu yang dapat meningkatkan
Para peserta penelitian yang memiliki kadar komponen yang lebih tinggi (komponen ini dikenal
dengan nama trimetilamin N-oksida) di dalam darahnya memiliki resiko 2.5 kali lebih besar untuk
mengalami serangan jantung, stroke, atau meninggal dalam waktu 3 tahun dibandingkan dengan
orang yang memiliki kadar trimetilamin N-oksida yang lebih rendah di dalam darahnya. Oleh karena
itu, kurangilah konsumsi makanan yang mengandung banyak lemak dan kolesterol.
Usus Anda merupakan arena utama di dalam tubuh di mana sistem kekebalan tubuh Anda akan
berinteraksi dengan berbagai hal yang berasal dari luar tubuh Anda. Oleh karena itu, interaksi di
antara bakteri usus Anda dengan sel-sel tubuh Anda sendiri tampaknya memiliki peranan yang
sangat penting di dalam perkembangan dan kekuatan sistem kekebalan tubuh Anda.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2003, para ahli menemukan bahwa jaringan
getah bening yang terdapat di dalam usus manusia mengandung banyak sekali sel-sel yang
Sebuah penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2012 menemukan bahwa bayi yang diberi ASI
eksklusif memiliki bakteri usus yang lebih beragam dibandingkan dengan bayi yang hanya diberi
susu formula. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh mereka.
Otak
Sebuah penelitian yang dilakukan pada hewan percobaan menemukan bahwa gangguan pada
bakteri usus manusia ternyata juga dapat mempengaruhi otak dan perilakunya.
Pada penelitian yang dilakukan pada tahun 2011, para ahli menemukan bahwa tikus percobaan
yang diberi antibiotika (membunuh bakteri ususnya) menjadi tidak terlalu gelisah dan saat bakteri
ususnya kembali normal, para tikus percobaan pun kembali menjadi gelisah.
Melalui percobaan tersebut, para ahli menemukan bahwa tikus percobaan yang diberikan antibiotika
mengalami perubahan pada zat kimia di dalam otaknya, yang berhubungan dengan
terjadinya depresi.
Hal ini membuat para ahli menduga bahwa bakteri usus dapat menghasilkan berbagai zat kimia
Jika bakteri usus turut berperan dalam perilaku manusia, maka terapi yang bertujuan untuk
mengembalikan keseimbangan bakteri usus seperti probiotik, mungkin juga dapat membantu
Gangguan keseimbangan bakteri usus pada bayi dapat menyebabkan terjadinya kolik atau bayi
menjadi rewel. Bayi yang menderita kolik akan menangis lebih dari 3 jam sehari walaupun tidak
Para ahli menemukan bahwa bayi yang menderita kolik memiliki jumlah proteobacteria yang lebih
tinggi di dalam ususnya dibandingkan dengan bayi lain yang tidak menderita kolik.
Proteobacteria merupakan bakteri yang telah diketahui dapat menghasilkan gas, yang dapat
menyebabkan terjadinya nyeri perut pada bayi dan membuatnya menjadi lebih rewel.
Gangguan ini biasanya menghilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan pertama kehidupan
Mencerna ASI: beberapa bakteri pertama yang mulai tumbuh di dalam usus bayi disebut
dengan Bifidobakteri. Bakteri jenis ini bertugas untuk mencerna gula sehat di dalam susu ASI
yang sangat penting untuk pertumbuhan.
Mencerna serat: seperti yang anda tahu bahwa serat tidak bisa dicerna oleh tubuh anda.
Tetapi beberapa bakteri tertentu dapat mencernanya sehingga mereka akan memproduksi
asam lemak rantai pendek yang sangat penting untuk kesehatan usus anda. Serat juga dapat
membantu anda mencegah kelebihan berat badan, diabetes, penyakit jantung hingga resiko
terkena kanker.
Membantu mengatur sistem kekebalan tubuh: mikrobioma dalam usus anda juga mampu
mengatur kinerja sistem kekebalan tubuh anda. Mereka akan berkomunikasi dengan sel-sel
imun di dalam tubuh dan membantu mengatur tubuh anda merespon terhadap infeksi.
Membantu mengatur kesehatan otak: penelitian baru-baru ini juga memperlihatkan bahwa
mikrobioma usus ternyata dapat mempengaruhi sistem saraf pusat yang mengendalikan
fungsi otak anda.
engan begitu, sudah dipastikan bahwa bakteri di dalam tubuh anda sangat penting dalam
mendukung kesehatan dan fungsi tubuh anda secara keseluruhan. Tetapi perlu diperhatikan juga
bahwa tidak semua efek yang diberikan oleh bakteri tersebut selalu menyehatkan tubuh anda.
Karena pada dasarnya tidak semua bakteri yang hidup di dalam tubuh manusia itu bersifat baik.
Terdapat beberapa fakta lainnya yang perlu anda ketahui bagaimana bakteri mempengaruhi tubuh
anda secara keseluruhan, dan berikut sudah kami rangkumkan di bawah ini.
Istilah untuk ketidakseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat tersebut disebut
dengan dysbiosis usus. Untungnya, probiotik dapat memberikan keuntungan terhadap bakteri baik
dan bisa mengarah ke penurunan berat badan.
Mempengaruhi Kesehatan Usus
Disamping memberikan manfaat kesehatan, beberapa mikrobioma juga ternyata dapat membuat
anda terkena beberapa penyakit terkait masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBD:
Irritable Bowel Syndrome) dan penyakit radang usus (IBD: Inflammatory Bowel Disease).
Beberapa gejala yang bisa muncul akibat IBS diantaranya adalah perut kembung, kram, dan sakit
perut, dimana sebagian besar disebabkan oleh kondisi dysbiosis usus. Hal ini karena mikroba-
mikroba tersebut dapat memproduksi lebih banyak gas dan bahan kimia lainnya.
Lain lagi dengan beberapa jenis bakteri yang dapat memberikan kesehatan usus anda. Sebut saja
Bifidobakteri dan Lactobacilus yang bisa anda temukan dalam probiotik dan yogurt, dimana mereka
dapat membantu menyegel celah diantara sel-sel usus dan mencegah sindrom usus. Faktanya,
mendapatkan probiotik yang mengandung Bifidobakteri dan Lactobacillus dapat mengurangi gejala
dari IBS.
Mempengaruhi Kesehatan Jantung
Menariknya, mikrobiome dalam usus juga ternyata dapat mempengaruhi kesehatan jantung anda.
Penelitian yang dilakukan baru-baru ini telah menunjukkan bahwa mikrobioma usus dapat
memainkan peran penting dalam mempromosikan kolesterol baik HDL dan trigliserida. Tetapi
sebaliknya, beberapa spesies bakteri jahat dalam perut juga dapat berkontribusi terhadap penyakit
jantung dengan memproduksi trimetilamin N-oksida (TMAO).
TMAO sendiri merupakan bahan kimia yang dapat menyumbat arteri sehingga bisa menyebabkan
anda terkena serangan jantung dan stroke.
Kedua, usus anda secara fisik terhubung langsung ke otak melalui jutaan saraf. Dengan begitu,
mikroorganisme dalam usus anda juga dapat mempengaruhi kesehatan otak anda dengan
membantu mengontrol pesan yang dikiriwmkan ke otak melalui saraf-saraf tersebut.
Untuk menetapkan nama atau identifikasi suatu kuman (bakteri) dari hasil
isolasi, diperlukan urut-urutan pemeriksaan seperti berikut :
1. Reaksi terhadap pewarnaan dan morfologi bakteri.
2. Sifat-sifat pertumbuhan (media) dan morfologi koloni.
3. Pengujian sifat-sifat fisiologis/reaksi biokimia dan gerak.
4. Reaksi aglutinasi dan presipitasi.
5. Pathogenitet hewan percobaan.
6. Test kulit.
7. Serologi (reaksi pengikat komplemen).
1. Morfologi dan reaksi terhadap pewarnaan.
Untuk mengethui morfologi (bentuk) kuman dan sekaligus reaksi
terhadap pewarnaan, dilakukan dengan pewarnaan Gram. Tetapi jika hanya
untuk mengetahui adanya kuman dan bentuk saja, dapat diperiksa dengan
pewarnaan Methylen biru. Dalam routine di laboratorium, biasanya dipulas
dengan Gram, kecuali bakteri-bakteri tahan asam. Dengan mengetahui
Gramnya suatu bakteri, dapat kita memilih media-media apa yang
diperlukan.
Dengan pewarnaan Gram dapat dibagi bakteri-bakteri itu atas 2
golongan : Gram positif dan Gram negatif.
Gram positif :
a. Semua Bacillus, misalnya: B.substilis, B.anthrax, B.mycoides.
b. Semua Clostridium, misalnya: Cl.tetani, Cl.botulinum, Cl.Welchii.
c. Semua coccus, misalnya: Streptococcus, Staphylococcus, Pneumococcus,
Gaffkya, Tetragena.
d. Semua diphtheroid, misalnya: C.B.diphtheri, C.xerosis, C.Hoffman.
e. Genus Mycobacterium, misalnya: @#$% tbc, lepra.
f. Treponemataceae
g. Sel-sel ragi (yeast).
Gram negatif :
a. Bakteri-bakteri usus pathogen, misalnya: B typhus dan paratyphus,
B.dysenteri.
b. Bakteri-bakteri usus apathogen: E.coli, E.intermedium, A.aerogenes,
Paracolobactrum.
c. Semua Reisseria, misalnya: Gonococus, Meningococcus dan Neisseria lain.
d. Semua bacteroid, misalnya: B.fragillis, B.funduliformis.
e. Semua Brucella, misalnya: B.melitensis, B.Ab.Bang.
f. Hemophilus2.
g. Pasteurella.
7. Serologi.
Beberapa penyakit dapat diperiksa dengan “complement fixation
test” (reaksi pengikat komplemen). Untuk reaksi ini diperlukan : ekstrak-
antigen, amboceptor, serum-pasien, eritrosit biri-biri dan serum
komplemen. Cara-cara melakukan complement fixation test, lihat diktat
serologi. Yang dapat diperiksa dengan test ini, antara lain:
a. Gonococcus (gonorrhoea).
b. Brucella.
c. Yeast dan Fungi.
d. Treponema (penyakit syphilis), dll.
Di dalam routine (pekerjaan sehari-hari) pemeriksaan bakteri
hanya dilakukan dengan: pewarnaan, kultur (media), reaksi biokimia,
agglutinasi dan percobaan hewan.
http://oprg.blog.uns.ac.id/2017/07/22/fakta-dan-pengaruh-bakteri-terhadap-kesehatan-manusia/
http://oprg.blog.uns.ac.id/2017/07/22/fakta-dan-pengaruh-bakteri-terhadap-kesehatan-manusia/