Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

PERAN BEBERAPA ZAT GIZI MIKRO DALAM SISTEM


IMUNITAS

NAMA : ALBERTHIN

NIM : P00313020045

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

PRODI D IV ALIH JENJANG

2021
HASIL PENELITIAN PERAN BEBERAPA ZAT GIZI MIKRO
DALAM SISTEM IMUNITAS

1. Sistem Imun

Sistem imun adalah sistem tubuh untuk melawan infeksi, melawan

toksin dan zat racun lainnya yang bersifat antigenik dan imunogenik. Anigen

adalah senyawa yang mampu merangsang pembentukan antibodi. Antigen

didapatkan di makanan yang berupa zat gizi, antara lain serat, asam folat,

likopen, fitonutrien, probiotik, vitamin ADEK, mineral, protein, lemak dan

lain sebagainya. Imunogen artinya senyawa yang mampu merangsang

pembentukan sistem imun.

2. Zat Gizi Mikro

Zat gizi mikro adalah zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah

kecil, namun sangat penting untuk reaksi – raksi metabolik di dalam sel serta

diperlukan untuk pertumbuhan normal dan pemeliharaan kesehatan. Zat gizi

mikro meliputi vitamin dan mineral.

3. Peranan Vitamin A dalam Sistem Imum

Vitamin A mempunyai peranan penting di dalam pemeliharaan sel

epitel (pertahanan/kekebalan fisik seperti kulit selaput lendir, silia saluran

nafas), sel mukosa saluran cerna dan meningkatkan produksi sel B serta

antibodi.

Dampak kekurangan vitamin A dapat berisiko menderita penyakit

saluran pernafasan, mengalami penyakit diare, dan terganggunya penglihatan.


4. Peranan Vitamin E dalam Sistem Imun

Vitamin E mempunyai peranan penting sebagai antioksidan yang

mampu mempertahankan integritas membran sel, menjaga permeabilitas

membran dan meningkatkan produksi sitokin. Vitamin E merupakan vitamin

larut lemak yang banyak terdapat dalam membran eritrosit dan lipoprotein

plasma.

Dampak kekurangan vitamin E umumnya menyerang sistem syaraf,

otot, pembuluh darah dan sistem reproduksi. Defisiensi ini biasanya terjadi

karena adanya gangguan absorbsi lemak dan gangguan transpor lipida.

5. Peranan Vitamin C dalam Sistem Imun

Vitamin C mempunyai peranan penting sebagai antioksidan yang

membantu menetralisir radikal bebas, donor elektron, menstimulasi produksi

interferon, sintesa kolagen untuk menjaga kesehatan kulit dan dapat

menurunkan penyakit infeksi.

Dampak kekurangan vitamin C dapat menimbulkan tanda – tanda

klinis seperti perdarahan dan bengkak di gusi, rasa nyeri pada persendian dan

menyebabkan scorbut.

6. Peranan Selenium dalam Sistem Imun

Selenium mempunyai peranan penting sebagai katalisator dalam

pemecahan peroksida yang terbentuk di dalam tubuh menjadi ikatan yang

tidak bersifat toksik, dan dapat meningkatkan imunitas seluler.

Dampak kekurangan selenium akan terjadi penurunan titer IgC dan

IgM, mengganggu kemotaksis neutrofil, produksi antibodi oleh limfosit,

meningkatkan CD4+ dan menurunkan CD8+.


7. Peranan Zinc dalam Sistem Imun

Zinc memegang peranan penting sebagai kofaktor pada kegiatan

lebih dari 300 enzim, berperan dalam proliferasi, sintesa asam nukleat,

pembentukan antibodi oleh sel B, sebagai pertahanan non spesifik, sebagai

sistem pertahanan tubuh, sintesa protein, pembentukan antibodi, berperan

dalam produksi sitokin dan berperan dalam proliferasi sel.

Dampak kekurangan zinc juga berimplikasi pada penurunan

ketajaman indera perasa, melambatnya penyembuhan luka , gangguan

pertumbuhan, menurunnya kematangan seksual, gangguan homeostasis,

gangguan pertumbuhan dan pembentukan IgG.

8. Peranan Besi dalam Sistem Imun

Besi memegang peranan penting dalam sintesa hemoglobin,

kemampuannya dalam reaksi oksidasi dan reduksi, sebagai kofaktor bagi

enzim - enzim yang terlibat dalam reaksi oksidasi – reduksi, sebagai

antioksidan, berperan dalam imunitas dan pembentukan sel - sel limfosit.

Dampak kekurangan besi akan berdampak pada reaksi imunitas

berupa aktivitas neutrofil yang menurun, dan sebagai konsekuensinya

kemampuan untuk membunuh bakteri intraseluler secara nyata menjadi

terganggu.

Anda mungkin juga menyukai