Anda di halaman 1dari 11

IMPLEMENTASI KEGIATAN PATROLI KEAMANAN SEKOLAH (PKS)

DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA


DI SMK NEGERI 1 SINGARAJA

Ni Made Purnamita Sari1, Dr. Drs. I Wayan Kertih, M.Pd.1, Dr. Dewa Bagus Sanjaya,
M.Si.2

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {purnamitasari33@gmail.com, iwayankertih@gmail.com,


gussanjaya14@yahoo.co.id}

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) bagaimana model pengembangan kegiatan
patroli keamanan sekolah (PKS) di SMK Negeri 1 Singaraja; (2) bagaimana peranan Patroli
keamanan sekolah (PKS) dalam pengembangan karakter bangsa di SMK Negeri 1 Singaraja; dan (3)
Apa saja hambatan kegiatan patroli keamanan sekolah (PKS) dalam pengembangan karakter bangsa
di SMK Negeri 1 Singaraja.Lokasi penelitian yaitu di SMK Negeri 1 Singaraja. Subjek penelitian ini
adalah anggota patroli keamanan sekolah (PKS) di SMK Negeri 1 Singaraja dan pihak-pihak lain
yang nantinya bisa membatu memberikan data dalam penelitian. Penentuan informan dilakukan
dengan pengambilan sampel dengan sembarangan sesuai dengan jumlah sampel yang sudah
ditentukan. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, pencatatan dokumen, dan
data dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) model pengembangan kegiatan patroli keamanan sekolah di SMK
Negeri 1 Singaraja merupakan program OSIS yang dilaksanakan oleh perwakilan dari masing-masing
kelas yang dilaksanakan sesuai dengan jadwal piket yang telah disepakati; (2) peranan patroli
keamanan sekolah dalam pengembangan karakter di SMK Negeri 1 Singaraja yaitu sangat memiliki
peran yang sangat penting karena dalam pelaksanaan patroli keamanan sekolah, akan
menumbuhkan nilai-nilai berani, disiplin, mandiri, bertanggung jawab dan peduli sosial. Nilai-nilai
tersebut merupakan nilai-nilai dasar pembentuk karakter pada seseorang; dan (3) kendala kegiatan
patroli keamanan sekolah dalam pengembangan karakter di SMK Negeri 1 Singaraja yaitu kurangnya
tenaga pelatih yang professional dalam melatih calon anggota PKS; anggota PKS yang tidak
melaksanakan tugasnya karena mendadak tidak masuk sekolah; sikap acuh tak acuh siswa terhadap
anggota PKS.

Kata-kata kunci : Implementasi, Kegiatan Patroli keamanan sekolah, Pendidikan Karakter

Abstract
This research was aimed in order to know: (1) the models of develoving school security patrol
activities in SMK Negeri 1 Singaraja; (2) the roles of school security patrol in developing nation
character in SMK Negeri 1 Singaraja; and (3) the obstacles which were faced by school patrol in
develoving character in SMK Negeri 1 Singaraja.
Research was done in SMK Negeri 1 Singaraja. Where, the subjects were the members of school
security patrol of SMK Negeri 1 Singaraja and the others who could give supporting data for this
research. The informants were chosen by random sampling technique with quantity that was already
decided. Meanwhile, the collection used some techniques, such as: observation, interview, and
document record. Then, data was analyzed qualitative descriptively.
After that, the result of research showed: (1) the modelsof deveoving school security patrol
activities in SMK Negeri 1 Singaraja were the student’s organization program which was held by the
candidates of every class according to schedule which has been decided; (2) The roles of school
security patrol in developing nation character in SMK Negeri 1 Singaraja was very important means
that, by conducting school security patrol, it would grow some good values were the base of
someone’s character development; and (3) The obstacles which were faced in school security patrol
activities in SMK Negeri 1 Singaraja, such as: it had less professional trainers in training new
members of school security patrol, it could be found some members who were not on duty because of
their absence at school, and the last, students who were not care to the school security patrol’s
existence.

Key words: The implementation, school security patrol activities, character education
1. PENDAHULUAN minat mereka melalui kegiatan yang secara
khusus diselenggarakan oleh pendidik dan
Berdasarkan Pasal 1 butir 1 Undang atau tenaga kependidikan yang
Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem berkemampuan dan berkewenangan di
Pendidikan Nasional yang berbunyi : sekolah. Melalui kegiatan eksrakurikuler
“Pendidikan adalah usaha diharapkan dapat mengembangkan
sadar dan terencana untuk mewujudkan kemampuan dan rasa tanggung jawab
suasana belajar dan proses sosial, serta potensi dan prestasi peserta
pembelajaran agar peserta didik secara didik. Pendidikan karakter yang ditanamkan
aktif mengembangkan potensi dirinya dalam kegiatan ekstrakurikuler merupakan
untuk memiliki kekuatan spiritual salah satu alternative pengembangan
keagamaan, pengendalian diri, pendidikan karakter di sekolah. Sangat
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, banyak jenis ekstrakurikuler yang
serta keterampilan yang diperlukan mendukung pendidikan karakter. Salah
dirinya, masyarakat, bangsa dan satunya yaitu Patroli keamanan sekolah.
Negara”. Patroli keamanan sekolah (PKS)
Itu berarti bahwa pendidikan adalah salah satu jenis kegiatan
merupakan usaha sadar yang dilakukan ekstrakurikuler yang biasanya ditemui di
untuk mewujudkan suasana belajar agar sekolah-sekolah di Indonesia. Patroli
peserta didik dapat mengembangkan keamanan sekolah atau yang biasa disebut
potensi dirinya. Salah satu dari tujuan PKS merupakan suatu organisasi sekolah
pendidikan nasional adalah yang berperan untuk menjaga kondusivitas
mengembangkan pendidikan karakter. dan keamanan sekolah sesuai dengan
Pendidikan karakter dapat diartikan usaha norma yang berlaku. PKS (patroli
kita secara sadar untuk membantu keamanan sekolah) merupakan aspek
pembentukan karakter secara optimal. wadah untuk belajar bagi siswa dan siswi
Pendidikan karakter ini harus guna mencari akar masalah keselamatan,
dikembangkan dan harus ditanamkan kelancaran dan keamanan. PKS memiliki
dalam satuan pendidikan, karena tanggungjawab dalam rangka mendidik dan
pendidikan karakter sebagai dasar membina kaum muda Indonesia guna
pendidikan moral. Pendidikan karakter ini mengembangkan mental, moral, spiritual,
tidak hanya bisa dipelajari dalam suatu emosional, sosial, intelektual, dan fisiknya,
mata pelajaran saja, melainkan juga bisa sehingga menjadi sosok yang
dipelajari melalui kegiatan di luar berkepribadian, berwatak, dan berbudi
pembelajaan di kelas. Salah satu wahana pekerti luhur serta Warga Negara Republik
pembentukan karakter di luar pembelajaran Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan
di kelas yaitu dengan mengikuti kegiatan patuh kepada Negara Kesatuan Republik
ekstrakurikuler. Indonesia.
Kertih (2014) dalam disertasinya
yang berjudul:” Pendidikan Budaya dan Berdasarkan observasi awal yang
Karakter Bangsa melalui Integrasi Mata dilakukan ketika melaksanakan PPL-Real
Pelajaran IPS Berbasis Kearifan Lokal pada tanggal 3 Nopember 2015, SMK
(Studi Etnografi Pendidikan Di Sekolah Negeri 1 Singaraja merupakan salah satu
Menengah Pertama Negeri 1 Singaraja, sekolah yang sudah menerapkan
Kabupaten Buleleng-Provinsi Bali)” pendidikan karakter, baik dalam proses
menyimpulkan bahwa pembudayaan nilai- pembelajaran maupun dalam kegiatan
nilai karakter dapat dilakukan melalui ekstrakurikuler, karena pendidikan karakter
integrasi ke dalam mata pelajaran, program merupakan pendidikan dasar yang harus
OSIS dan melalui program-program ditanamkan kepada peserta didik di
ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler merupakan sekolah. Kegiatan Patroli keamanan
kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran sekolah (PKS) di SMK Negeri 1 Singaraja
yang ditujukan untuk membantu mempunyai fungsi menjaga kondusifitas
perkembangan peserta didik, sesuai keamanan sekolah yang membantu
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan kegiatan pembelajaran di sekolah tugasnya
yaitu melaksanakan penyebrangan di jalan Singaraja”. Sehingga tujuan yang dicapai
baik itu siswa SMK Negeri 1 Singaraja dalam penelitian ini yaitu: untuk
maupun warga masyarakat yang lewat di menggambarkan model pengembangan
jalan tersebut, mengadakan sidak terhadap Patroli keamanan sekolah (PKS) di SMK
siswa, membantu dalam UKS, Negeri 1 Singaraja, Untuk menggambarkan
mengamankan upacara, serta menjaga peranan Patroli keamanan sekolah (PKS)
kelancaran sekolah saat ada acara di dalam pengembangan karakter bangsa di
sekolah. Dalam pelaksanaanya Patroli SMK Negeri 1 Singaraja, dan Untuk
keamanan sekolah (PKS) dibantu oleh menggambarkan hambatan-hambatan
satpam sekolah dan dalam latihannya kegiatan Patroli keamanan sekolah (PKS)
dibantu oleh anggota polres yang dalam pengembangan karakter bangsa di
bekerjasama dengan SMK Negeri 1 SMK Negeri 1 Singaraja.
Singaraja, sehingga siswa anggota PKS Penelitian ini merupakan penelitian
mempunyai karakter yang berbeda dengan deskriptif kualitatif yang dalam pengambilan
siswa yang tidak mengikuti PKS. Namun, data menggunakan teknik observasi,
pada kenyataannya masih banyak siswa di wawancara dan pencatatan dokumen. Dari
SMK Negeri 1 Singaraja yang memiliki hal tersebut, penelitian ini bermanfaat baik
perilaku menyimpang seperti berkata yang secara teoritis maupun secara praktis.
tidak sopan, banyaknya siswa yang Secara teoritis, hasil penelitian diharapkan
terlambat ketika datang ke sekolah, bolos bermanfaat untuk kepentingan keilmuan,
ketika ada jam pelajaran, perkelahian yang hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
tidak hanya dilakukan oleh siswa laki-laki masukan bagi pengembangan ilmu
tetapi juga oleh siswa perempuan, adanya pengetahuan khususnya mengenai
sikap acuh tak acuh ketika diperingatkan implementasi kegiatan Patroli keamanan
oleh guru dan lain-lain. Padahal di sini sekolah (PKS) dalam pengembangan
tujuan dari Patroli keamanan sekolah yaitu karakter bangsa, sedangkan manfaat
membentuk karakter siswa yang disiplin praktisnya bagi peneliti ialah sebagai
dan bertanggung jawab. Selain itu, Patroli bentuk pengamalan Tri Darma perguruan
keamanan sekolah (PKS) juga berguna tinggi terutama dalam bidang penelitian,
untuk meningkatkan sikap keberanian, bagi mahasiswa dapat menuangkan pikiran
keikhlasan, kooperatif, mandiri, ketaatan, ilmiah dalam bentuk sebuah penelitian dan
tertib, ketulusan serta menumbuhkan jiwa sebagai sebuah pengalaman praktis teoritis
sosial anak. Dan inilah yang memunculkan di bangku perkuliahan dengan berbagai
suatu permasalahan yang harus penulis masalah yang terjadi di lapangan. Bagi
ungkap untuk mendapatkan suatu siswa, dapat memberikan pengetahuan
kebenaran yang bersifat nyata. bagi siswa terkait dengan implementasi
Sesuai dengan hal tersebut, maka kegiatan Patroli keamanan sekolah (PKS)
penulis tertarik untuk melakukan sebuah dalam pengembangan karakter bangsa di
penelitian yang mengkaji tentang SMK Negeri 1 Singaraja, dan bagi sekolah
implementasi kegiatan Patroli keamanan dapat memberikan sumbangan atau
sekolah (PKS) dalam pengembangan masukan kepada Sekolah dalam rangka
pendidikan karakter pada siswa di SMK meningkatkan kualitas kegiatan Patroli
Negeri 1 Singaraja. keamanan sekolah (PKS) sebagai sarana
Berdasarkan uraian diatas, maka ditarik Pendidikan Karakter Bangsa di Sekolah.
beberapa masalah penelitian yaitu sebagai
berikut: ”Bagaimana model pengembangan 2. METODE PENELITIAN
kegiatan Patroli keamanan sekolah (PKS)
di SMK Negeri 1 Singaraja”, “Bagaimana 2.1 Jenis Penelitian
peranan Patroli keamanan sekolah (PKS)
dalam pengembangan karakter bangsa di Penelitian ini menggunakan pendekatan
SMK Negeri 1 Singaraja”, dan “Apa saja kualitatif yaitu suatu jenis penelitian yang
hambatan kegiatan Patroli keamanan menelaah sesuatu secara kualitatif dan
sekolah (PKS) dalam pengembangan lebih menekankan pada analisanya pada
karakter bangsa di SMK Negeri 1 proses penyimpulan serta analisis terhadap
dinamika hubungan antara fenomena yang anggota Patroli keamanan sekolah (PKS) di
diamati dengan menggunakan logika ilmiah. SMK Negeri 1 Singaraja.
Melalui pendekatan ini, peneliti akan
mencoba untuk mengungkapkan 2.4.2 Observasi
bagaimana implementasi kegiatan Patroli Observasi adalah pengamatan
keamanan sekolah (PKS) dalam yang cara pengambilan data dengan
pengembangan Pendidikan Karakter pada menggunakan mata tanpa ada pertolongan
siswa di SMK Negeri 1 Singaraja. Semua alat standar lain untuk keperluan tersebut
data yang diperoleh tersebut nantinya akan (Nazir, 2005: 175). Lewat metode observasi
diuraikan secara sistematis dan aktual ini adapun data yang ingin dikumpulkan
dalam kata-kata secara deskriptif. adalah terkait data implementasi kegiatan
Patroli keamanan sekolah (PKS) dalam
2.2 Lokasi Penelitian pengembangan pendidikan karakter pada
Penelitian ini dilaksanakan di SMK siswa di SMK Negeri 1 Singaraja.
Negeri 1 Singaraja. Hal yang
melatarbelakangi peneliti melakukan 2.4.3 Dokumentasi
penelitian di SMK Negeri 1 Singaraja ialah Metode dokumentasi yaitu mencari
dimana SMK Negeri 1 Singaraja data mengenai hal-hal atau variabel yang
merupakan salah satu SMK yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
menerapkan pendidikan karakter. Hal ini kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
didukung dengan penerapan kurikulum lengger, agenda, dan sebagainya
2013 di SMK Negeri 1 Singaraja. (Arikunto, 2006: 231). Dalam penelitian ini
Pelaksanaan kurikulum 2013 ini lebih adapun jenis data yang diperlukan dalam
menekankan pada pendidikan karakter. metode ini adalah mengenai informasi
Disamping itu juga, SMK Negeri 1 Singaraja terkait data dari implementasi kegiatan
juga merupakan salah satu SMK di Patroli keamanan sekolah (PKS) dalam
Buleleng yang menerapkan kegiatan Patroli pengembangan pendidikan karakter pada
keamanan sekolah, dan masih banyak siswa di SMK Negeri 1 Singaraja.
terjadi pelanggaran-pelanggaran yang
menyimpang dari pendidikan karakter pada 2.4.4 Metode Analisis Data
siswa di SMK Negeri 1 Singaraja. Metode analisis data adalah proses
merinci usaha secara formal untuk
2.3 Subyek Penelitian menentukan tema dan merumuskan
Subjek penelitian adalah Anggota hipotesis atau ide seperti yang disarankan
Patroli keamanan sekolah (PKS) di SMK oleh data dan sebagai usaha untuk
Negeri 1 Singaraja. Ada dua kemungkinan memberikan bantuan pada tema dan
yang bisa dilakukan dalam menentukan hipotesis itu (Moleong, 2004: 3). Langkah-
subjek penelitian. Pertama, meneliti semua langkah yang ditempuh dalam menganalisis
subjek yang ada, yang dikenal dengan data penelitian ini adalah dengan berbagai
penelitian populasi. Kedua, meneliti sebagai kegiatan, meliputi pengumpulan data,
subjek dari jumlah populasi yang ada, yang reduksi data, penyajian data, dan
disebut dengan sampel penelitian. pengambilan kesimpulan.
a) Pengumpulan data merupakan langkah
2.4 Teknik Pengumpulan Data yang dilakukan dalam penelitian
2.4.1 Wawancara setelah melakukan observasi ke
Wawancara adalah dialog yang lapangan. Dalam pengumpulan data ini
dilakukan oleh pewawancara untuk dilakukan dengan cara berbagai
memperoleh informasi dari terwawancara metode yang diteliti.
(interviewer) (Arikunto,2006: 155). Dalam b) Reduksi data adalah proses
tahap ini wawancara dilakukan dengan satu pengubahan rekaman data ke dalam
tahap, yaitu yang dilakukan terhadap pola, focus, katagori atau focus
informan yaitu Kepala Sekolah, Guru permasalahan tertentu. Dimana data
pembimbing, Guru Pembina, dan siswa yang terkumpul lewat catatan-catatan
yang didapat di lapangan kemudian
diresume dan diseleksi. Dalam membuka empat program keahlian yaitu AP
melakukan resume dan menyeleksi (Administrasi Perkantoran), AK (Akuntansi),
data harus didasarkan pada focus atau TN (Tata Niaga), dan UPW (Usaha
pokok permasalahan yang sesuai. Perjalanan Wisata).
Selanjutnya semua data yang relevan
diharapkan telah tersusun dan Visi Misi SMK Negeri 1 Singaraja
terorganisir sesuai dengan kebutuhan. Visi Sekolah : cerdas, berbudaya,
c) Penyajian data adalah penampilan kompetitif, dan berkarakter berlandaskan
data dengan cara memasukan data ke nilai-nilai kemanusiaan.
dalam sejumlah matriks yang Misi Sekolah :
diinginkan. Hal ini dilakukan setelah 1. Menumbuhkan motivasi berprestasi
proses reduksi data, selanjutnya data untuk seluruh warga sekolah melalui
diolah lagi dengan menyusun atau manajemen partisipatif.
menyajikannya ke dalam matrik-matrik 2. Menumbuhkembangkan budaya yang
yang sesuai dengan keadaan data. positif melalui pembiasaan prilaku
Matrik-matrik ini pada dasarnya sopan berdasarkan budi pekerti yang
berfungsi sebagai berikut, luhur sebagai sumber kearifan dalam
diantaranya : memilah-milah data yang bertindak.
telah direduksi, memudahkan 3. Membiasakan siswa dan warga
pengkontruksian data yang berguna sekolah menciptakan kondisi yang
untuk menuturkan, menyimpulkan, dan kondusif melalui budaya disiplin,
menginterpretasi data, memudahkan bersih, nyaman dan sehat.
menegetahui cakupan data yang telah 4. Mengimplementasikan kurikulum untuk
terkumpul sehingga bila data dianggap memenuhi kesetaraan dan
masih kurang atau belum lengkap, kesepadanan dengan dunia industri.
segera dapat dilengkapi dengan cara 5. Menerapkan pendidikan dan
pengumpulan ulang di lapangan. pengajaran melali pengembangan
d) Pengambilan kesimpulan adalah suatu nilai-nilai kebenaran, kebajikan,cinta
upaya untuk mencari kesimpulan atas kasih, kedamaian dan tanpa
data yang direduksi dan disajikan. kekerasan.
Berdasarkan dari pengertian ini,
peneliti menarik kesimpulan- Keadaan Geografis SMK Negeri 1
kesimpulan sebagai jawaban atas Singaraja tepatnya berlokasi di Kelurahan
permasalahan penelitian yang Banjar Bali, Kecamatan Buleleng. Lokasi
diajukan. SMK Negeri 1 Singaraja sangat srategis,
berada di kawasan perkotaan yang padat
3. Hasil dan Pembahasan penduduk. SMK Negeri 1 Singaraja berdiri
3.1 Hasil Penelitian di atas lahan dengan luas 5975 m2 yang
3.1.1 Gambaran Umum SMK Negeri 1 dibatasi oleh :
Singaraja 1. Sebelah utara :Bank Indra Cabang
Singaraja
SMA Negeri 1 Singaraja semula 2. Sebelah timur :Perumahan Penduduk
bernama SMEA (Sekolah Menengah 3. Sebelah selatan : SMA Negeri 1
Ekonomi Atas) Negeri Singaraja yang mulai Singaraja
dibuka pada tanggal 22 Nopember 1954. 4.Sebelah barat :Kantor Gerakan
Namun, karena adanya penyeragaman Pramuka Kwartil Cab.
nama-nama sekolah secara nasional, Singaraja
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
melalui surat keputusan nomor Penataan Lingkungan Sekolah
0537/C.4.1/LL/97 tanggal 18 Maret 1997 Bangunan yang ada di SMK Negeri
menetapkan SMEA Negeri Singaraja 1 Singaraja ditata dengan sangat baik dan
berubah menjadi Sekolah Menengah rapi sesuai dengan fungsinya masing-
Kejuruan Negeri 1 Singaraja (SMK Negeri 1 masing.Tanaman-tanaman dikelompokkan
Singaraja). SMK Negeri 1 Singaraja sesuai dengan fungsinya masing-masing,
misalnya saja tanaman obat-obatan agar berdisiplin, bertanggung jawab dan
ditanam dalam satu area yang khusus untuk mencegah serta menangani
untuk tanaman obat. Selain penataan yang kenakalan remaja. Disamping itu, anggota
baik secara fisik, SMK Negeri 1 Singaraja PKS juga membantu warga yang berada
juga memiliki fasilitas yang cukup lengkap disekitar sekolah seperti contohnya
dalam mendukung proses belajar mengajar membantu menyebrang jalan, mengatur
yang terjadi. Beberapa fasilitas yang ada lalu lintas di sekitar sekolah dll.
berupa jaringan internet (WIFI) yang dapat Pelaksanaan kegiatan Patroli keamanan
dimanfaatkan bagi pembelajaran siswa sekolah juga difasilitasi oleh sekolah.
yang berfungsi di lingkungan sekolah, Fasilitas yang diberikan seperti seragam
mesin fotocopy, kipas angin, speaker dan saat melakukan patroli, kelengkapan saat
lain sebagainya. Speaker sendiri sudah patroli serta pelatihan-pelatihan yang
diletakkan di masing-masing kelas guna didatangkan sekolah untuk meningkatkan
memberitahukan informasi - informasi kedisiplinan dari anggota PKS.
penting mengenai seluruh kegiatan yang
ada di SMK Negeri 1 Singaraja. Di dalam 3.1.3 Peranan Patroli keamanan
penataan lingkungan sekolah SMK Negeri 1 sekolah dalam Pengembangan
Singaraja mengikuti konsep Tri Hita Karana Karakter di SMK Negeri 1
yaitu Pahrayangan, Pawongan, Palemahan, Singaraja
begitu juga konsep Tri Mandala yaitu Peranan kegiatan Patroli keamanan
Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista sekolah dalam mengembangkan
Mandala. pendidikan karakter pada siswa di SMK
Negeri 1 Singaraja, sesuai dengan
3.1.2 Model Pengembangan Kegiatan wawancara yang saya lakukan dengan
Patroli keamanan sekolah (PKS) Buda Merta Yasa (anggota PKS) pada
di SMK Negeri 1 Singaraja tanggal 7 Maret 2016 diperoleh hasil
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara bahwa Patroli keamanan
wawancara dengan I Wayan Ngara, S.Pd. sekolah erat kaitannya dengan
pada tanggal 4 Maret 2016, didapatkan mengembangkan pendidikan karakter
informasi bahwa Patroli keamanan sekolah terutama dalam pengembangan sikap
di SMK Negeri 1 Singaraja sudah berdiri disiplin, sikap tanggung jawab dan sikap
dari sejak dulu. Patroli keamanan sekolah peduli sosial. Selama mengikuti kegiatan
merupakan program kerja OSIS yang PKS banyak perubahan yang dirasakan
dilaksanakan oleh orang-orang tertentu oleh anggota PKS seperti dari yang
yang diwakili oleh siswa dari masing- awalnya sering terlambat masuk ke
masing kelas. Anggota PKS pada awalnya sekolah, setelah menjadi anggota PKS
dilatih oleh Polres Buleleng, namun saat ini menjadi lebih disiplin dan tidak pernah
anggota PKS hanya dilatih oleh kader- melanggar. Selain itu dengan mengikuti
kader dari siswa kelas XII dibantu oleh PKS, anggota PKS memiliki tanggung
Waka Kesiswaan dan pengurus OSIS. jawab yang lebih tinggi dibandingkan
Pelaksanaan Patroli keamanan sekolah, dengan siswa yang tidak mengikuti
dilakukan oleh anggota PKS, satpam dan organisasi atau kegiatan lainnya.
kadang juga dibantu oleh polisi yang Kegiatan PKS di SMK Negeri 1
berjaga ketika anggota PKS sedang Singaraja yang secara rutin dilaksanakan
melakukan tugas dalam membantu untuk meningkatkan kedisiplinan peserta
kelancaran lalu lintas. Biasanya dalam didik adalah kegiatan berpatroli mengawasi
melaksanakan tugasnya, anggota PKS keamanan di sekolah dan melakukan sidak
membentuk anggota piket dalam membagi ke seluruh kelas yang dibantu oleh
tugasnya dalam berpatroli. pengurus OSIS. Selain itu anggota PKS
Tujuan kegiatan Patroli keamanan juga ikut melakukan sidak bagi siswa-siswa
sekolah di SMK Negeri 1 Singaraja adalah yang terlambat datang ke sekolah. Selain
menciptakan rasa aman bagi warga menumbuhkan sikap disiplin, kegiatan PKS
sekolah serta bagi tamu yang datang ke juga menumbuhkan sikap tanggung jawab
SMK Negeri 1 Singaraja, melatih siswa dan peduli sosial. Hal ini bisa dilihat ketika
anggota PKS bertugas dalam mengatur lalu lakukan maka alternatif penyelesainnya
lintas di sekitar SMK Negeri 1 Singaraja, adalah dengan cara :
saat ada orang yang ingin menyebrang 1. Sekolah mengadakan pelatihan-
jalan baik itu warga sekolah maupun pelatihan yang diberikan oleh anggota
masyarakat, ketika mereka mengalami Polres Buleleng untuk melatih anggota
kesulitan dalam menyebrang, anggota PKS PKS di SMK Negeri 1 Singaraja.
tanpa disuruh langsung membantu warga
yg mengalami kesulitan. Disamping itu, 2. Anggota PKS membuat komitmen
masing-masing anggota PKS memiliki rasa dengan piket bergilir, agar seluruh
tanggung jawab ketika membantu anggota bertanggung jawab dengan
masyarakat dalam mengatur lalu lintas tugasnya.
karena menyangkut keselamatan warga
pengguna jalan. 3. Meningkatkan komunikasi antar
anggota PKS agar tidak terjadi mis
3.1.4 Kendala Kegiatan Patroli komunikasi ketika tidak bisa
keamanan sekolah dalam hadir/bertugas pada saat piket.
Pengembangan Karakter di SMK 4. Bersikap tegas kepada siswa-siswa
Negeri 1 Singaraja yang tidak mau mematuhi peraturan.
Berdasarkan hasil wawancara yang Disamping itu kegiatan Patroli
dilakukan dengan Bela Ayu Sasmita keamanan sekolah ini juga diawasi oleh
(anggota PKS) pada tanggal 14 Maret satpam, Waka Kesiswaan dan Kepala
2016, didapatkan hasil bahwa dalam Sekolah. Jadi apabila terjadi
melaksanakan kegiatan Patroli keamanan pelanggaran-pelanggaran di dalam
sekolah, terdapat kendala-kendala yang sekolah, akan langsung ditindaklanjuti
dihadapi dalam melaksanakan kegiatan oleh Waka Kesiswaan dan Kepala
Patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 1 Sekolah.
Singaraja seperti:
1. Kurangnya tenaga pelatih yang 3.2 Pembahasan
professional dalam melatih calon
anggota PKS. Pendidikan merupakan hal yang
sangat penting bagi perkembangan
2. Anggota PKS yang tidak melaksanakan kehidupan manusia. Faturrahman, dkk
tugasnya karena mendadak tidak (2012: 1) menyatakan bahwa pendidikan
masuk sekolah adalah setiap usaha, pengaruh,
perlindungan dan bantuan yang diberikan
3. Saat mengatur lalu lintas, ada kepada anak tertuju kepada pendewasaan
pengguna jalan yang tidak mau anak itu, atau lebih tepat membantu anak
mematuhi perintah dari anggota PKS agar cukup cakap melaksanakan tugas
yang menyebabkan terjadinya hidupnya sendiri. Melalui pendidikan, kita
kecelakaan lalu lintas. bisa membentuk karakter seseorang.
4. Selain itu banyak siswa sekolah yang Lickona (dalam Wibowo & Hamrin, 2012:
tidak menghiraukan perkataan dari 42) karakter merupakan sifat alami
anggota PKS, karena beberapa seseorang dalam merespon situasi secara
anggota PKS merupakan siswa kelas X bermoral. Sifat alami itu dimanifestasikan
yang menyebabkan siswa kelas XI dan dalam tindakan nyata melalui tingkah laku
XII kurang menghargai perintah- yang baik, jujur, bertanggung jawab,
perintah yang diberikan oleh anggota menghormati dan menghargai orang lain
PKS. dan karakter-karakter mulia lainnnya.
Menurut Kusuma dkk (2011: 5)
Untuk mengatasi kendala-kendala mendefinisikan pendidikan karakter dalam
yang di hadapi oleh kegiatan Patroli seting sekolah sebagai “Pembelajaran yang
keamanan sekolah di SMK Negeri 1 mengarah pada penguatan dan
Singaraja, sesuai wawancara yang telah di pengembangan perilaku anak secara utuh
yang didasarkan pada suatu nilai tertentu PKS juga ikut berpartisipasi dalam menjaga
yang dirujuk oleh sekolah”. keamanan dan kelancaran kegiatan.
Sekolah merupakan lembaga Pendidikan karakter di SMK Negeri
pendidikan formal yang berfungsi 1 Singaraja, dapat dikembangkan melalui
membelajarkan peserta didik melalui dua kegiatan Patroli keamanan sekolah. Hal ini
kegiatan yaitu proses pembelajaran bisa dilihat dari peranan pelaksanaan
(intrakurikuler) dan kegiatan organisasi kegiatan Patroli keamanan sekolah di SMK
(ekstrakurikuler). Patroli keamanan sekolah Negeri 1 Singaraja. Peranan kegiatan
merupakan salah satu kegiatan diluar Patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 1
proses pembelajaran. Patroli keamanan Singaraja yaitu untuk meningkatkan sikap
sekolah atau yang biasa disebut PKS mandiri, berani, kedisiplinan pada siswa,
berperan untuk menjaga kondusivitas dan meningkatkan sikap tanggung jawab serta
keamanan sekolah sesuai dengan norma meningkatkan sikap peduli sosial. Sikap-
yang berlaku. PKS (Patroli keamanan sikap tersebut merupakan nilai karakter
sekolah) merupakan kegiatan yang tumbuh dalam karakter siswa melalui
ekstrakurikuler yang berperan dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
melayani dan melindungi warga sekolah anggota Patroli keamanan sekolah di SMK
terhadap berbagai hal yang terjadi didalam Negeri 1 Singaraja. Hal ini juga sejalan
lingkup intern sekolah sehingga mampu dengan pendapat Hesti Utami (2012) dalam
mendukung kegiatan akademik maupun penelitiannya yang berjudul “Kontruksi dan
non akademis siswa. Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa
Pada Ekstrakurikuler Patroli keamanan
Model kegiatan Patroli keamanan sekolah (PKS) di SMP Negeri 1 Sambi
sekolah di SMK Negeri 1 Singaraja Boyolali” yang menyebutkan bahwa
dilakukan oleh siswa perwakilan dari kegiatan Patroli keamanan sekolah dapat
masing-masing kelas. Kegiatan ini mengembangkan karakter pada siswa
merupakan kegiatan yang dilaksanakan khususnya pada nilai-nilai karakter yang
berdasarkan program kerja OSIS SMK menyangkut tentang disipin, tanggung
Negeri 1 Singaraja. Pelaksanaannya jawab, berani dan peduli sosial.
dilakukan secara bergilir sesuai dengan Sehingga dapat disimpulkan bahwa
jadwal piket yang telah disepakati. Kegiatan kegiatan Patroli keamanan sekolah sangat
Patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 1 berperan dalam pengembangan pendidikan
Singaraja bertujuan untuk menciptakan karakter terutama pada nilai displin,
keamanan di lingkungan sekolah. Kegiatan tanggung jawab dan peduli sosial.
Patroli keamanan sekolah di SMK Negeri 1 Namun dalam melaksanakan
Singaraja juga memiliki peranan dalam kegiatan Patroli keamanan sekolah untuk
mencapai tujuan untuk mengembangkan mengembangankan pendidikan karakter di
dan menjadikan siswa siswi yang SMK Negeri 1 Singaraja, terdapat kendala-
berkarakter. Peranan Patroli keamanan kendala yang dihadapi seperti:
sekolah di SMK Negeri 1 Singaraja
meningkatkan sikap disiplin, tanggung 1. Kurangnya tenaga pelatih yang
jawab dan sikap peduli social yang professional dalam melatih calon
ditumbuhkan melalui kegiatan-kegiatan anggota PKS.
seperti menjaga keamanan sekolah,
mengatur lalu lintas, melakukan sidak antar 2. Anggota PKS yang tidak melaksanakan
siswa serta membantu masyarakat yang tugasnya karena mendadak tidak
masuk maupun keluar dari SMK Negeri 1 masuk sekolah.
Singaraja agar tetap aman. Kegiatan Patroli 3. Saat mengatur lalu lintas, ada
keamanan sekolah di SMK Negeri 1 pengguna jalan yang tidak mau
Singaraja juga difasilitasi oleh sekolah. mematuhi perintah dari anggota PKS
Seperti halnya dalam seragam untuk yang menyebabkan terjadinya
berpatroli serta pelatihan-pelatihan guna kecelakaan lalu lintas.
meningkatkan kedisiplinan antar anggota.
Dalam kegiatan-kegiatan besar di sekolah,
4. Selain itu banyak siswa sekolah yang penyeberangan jalan, berpatroli di
tidak menghiraukan perkataan dari lingkungan sekolah dan melaksanakan
anggota PKS, karena beberapa sidak antar siswa. Kegiatan Patroli
anggota PKS merupakan siswa kelas X keamanan sekolah di SMK Negeri 1
yang menyebabkan siswa kelas XI dan Singaraja, dilakukan secara bergilir dengan
XII kurang menghargai perintah- membentuk piket.
perintah yang diberikan oleh anggota 2. Peranan Patroli keamanan sekolah
PKS. dalam pengembangan pendidikan karakter
di SMK Negeri 1 Singaraja yaitu sangat
Untuk mengatasi kendala-kendala berhubungan karena melalui kegiatan-
yang di hadapi oleh kegiatan Patroli kegiatan PKS seperti mengatur lalu lintas,
keamanan sekolah di SMK Negeri 1 berpatroli di lingkungan sekolah,
Singaraja, sesuai wawancara yang telah di melaksanakan sidak antar siswa dan
lakukan maka alternatif penyelesainnya membantu mesyarakat dalam menyebrang
adalah dengan cara : jalan akan mengembangkan pembentukan
1. Sekolah mengadakan pelatihan- karakter pada siswa seperti sikap disiplin,
pelatihan yang diberikan oleh anggota berani, mendiri, tanggung jawab dan peduli
Polres Buleleng untuk melatih anggota sosial.
PKS di SMK Negeri 1 Singaraja. 3. Kendala-kendala kegiatan Patroli
keamanan sekolah dalam pengembangan
2. Anggota PKS membuat komitmen pendidikan karakter pada siswa di SMK
dengan piket bergilir, agar seluruh Negeri 1 Singaraja seperti: kurangnya
anggota bertanggung jawab dengan tenaga pelatih yang professional dalam
tugasnya. melatih calon anggota PKS; anggota PKS
3. Meningkatkan komunikasi antar yang tidak melaksanakan tugasnya karena
anggota PKS agar tidak terjadi mis mendadak tidak masuk sekolah; saat
komunikasi ketika tidak bisa mengatur lalu lintas, ada pengguna jalan
hadir/bertugas pada saat piket. yang tidak mau mematuhi perintah dari
anggota PKS yang menyebabkan terjadinya
4. Bersikap tegas kepada siswa-siswa kecelakaan lalu lintas; selain itu banyak
yang tidak mau mematuhi peraturan. siswa sekolah yang tidak menghiraukan
Disamping itu kegiatan Patroli perkataan dari anggota PKS, karena
keamanan sekolah ini juga diawasi oleh beberapa anggota PKS merupakan siswa
satpam, Waka Kesiswaan dan Kepala kelas X yang menyebabkan siswa kelas XI
Sekolah. Jadi apabila terjadi dan XII kurang menghargai perintah-
pelanggaran-pelanggaran di dalam perintah yang diberikan oleh anggota PKS.
sekolah, akan langsung ditindaklanjuti
oleh Waka Kesiswaan dan Kepala 4.2 Saran
Sekolah. Dari penjelasan simpulan diatas, dapat
disarankan beberapa hal sebagai berikut :
4. Simpulan dan Saran 1. Untuk Kepala Sekolah, seharusnya
4.1 Simpulan kegiatan Patroli keamanan sekolah
Dari seluruh uraian diatas tentang (PKS) di Sekolah khususnya tingkat
Implementasi Kegiatan Patroli keamanan Sekolah Menengah Atas lebih
sekolah dalam Pengembangan Pendidikan ditingkatkan lagi karena di Sekolah
Karakter Pada Siswa di SMK Negeri 1 Menengah Atas akan lebih efektif
Singaraja, maka dapat dirumuskan dalam menumbuhkan sikap siswa.
beberapa simpulan, yakni sebagai berikut: 2. Untuk siswa, seharusnya lebih aktif
1. Kegiatan Patroli keamanan sekolah di dalam mengikuti kegiatan Patroli
SMK Negeri 1 Singaraja diberikan dalam keamanan sekolah (PKS) karena
bentuk-bentuk kegiatan yang menarik, kegiatan Patroli keamanan sekolah
menantang, dan menyenangkan tetapi (PKS) bertujuan membentuk karakter
tetap pada kaidah pendidikan yang dan pendirian pribadi yang kuat.
sesungguhnya. Antara lain dalam
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur


Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktek.Jakarta: PT Rineka Cipta.
Faturrahman, dkk. 2012. Pengantar
Pendidikan. Jakarta: PT. Prestasi
Pustakaraya.
Kertih. 2014. Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa melalui Integrasi
Mata Pelajaran IPS Berbasis
Kearifan Lokal (Studi Etnografi
Pendidikan Di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Singaraja,
Kabupaten Buleleng-Provinsi Bali).
Sekolah Pascasarjana UPI:
Bandung.
Kusuma, Dharma dkk.2011. Pendidikan
Karakter Kajian Teori dan Praktik di
Sekolah. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Milles, Matthew B dan A. Michael
Huberman. 2007. Analisis Data
Kualitatif. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia
Moleong, Lexy J. 1998. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:PT
Remaja Rosadakarya.
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Utami, Hesti. 2012. Kontruksi dan
Implementasi Pendidikan Karakter
Bangsa Pada Ekstrakurikuler Patroli
keamanan sekolah (PKS) di SMP
Negeri 1 Sambi Boyolali. Universitas
Muhammadiyah Surakarta:
Surakarta
Wibowo, A., & Hamrin. 2012. Menjadi Guru
Berkarakter: Strategi Membangun
Kompetensi & Karakter Guru.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Zusnani, I. 2012. Manajemen Pendidikan
Berbasis Pendidikan Karakter.
Yogyakarta: Tugu Publisher.

Anda mungkin juga menyukai