PENDAHULUAN
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Nilai Sosial dan bagaimana ciri,jenis, serta fungsi dari Nilai
Sosial ?
2. Apa pengertian dari Norma Sosial dan bagaimana ciri, tingkatan, jenis, serta fungsi
Norma Sosial ?
3. Apa saja bentuk pelanggaran terhadap Nilai dan Norma Sosial ?
Page
|1
BAB II
PEMBAHASAN
Page
|2
2. Nilai sosial bukan bawaan lahir, melainkan dipelajari melalui proses sosialisasi,
dijadikan milik diri melalui internalisasi dan akan mempengaruhi tindakan-tindakan
penganutnya dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tanpa disadari lagi (enkulturasi)
3. Nilai sosial memberikan kepuasan kepada penganutnya
4. Nilai sosial bersifat relative
5. Nilai sosial berkaitan satu dengan yang lain membentuk sistem nilai
6. Sistem nilai bervariasi antara satu kebudayaan dengan yang lain
7. Setiap nilai memiliki efek yang berbeda terhadap perorangan atau kelompok
8. Nilai sosial melibatkan unsur emosi dan kejiwaan
9. Nilai sosial mempengaruhi perkembangan pribadi
Segala sesuatu yang berguna bagi manusia sebagai memenuhi kebutuhan fisik dan jasmani
manusia, contohnya: setiap manusia pasti membutuhkan makanan dan minuman untuk
bertahan hidup.
Segala sesuatu yang berguna bagi manusia sebagai sarana untuk malakukan aktivitas,
contohnya: traktor yang berrguna untuk membajak sawah, sepeda motor yang berguna untuk
menempuh jarak dengan cepat.
Segala sesuatu yang berguna bagi rohani dan batin manusia. Nilai kerohanian di bagi
menjadi beberapa macam, yaitu:
Page
|3
b. Nilai Kebenaran
Nilai kebenaran didapatkan dengan cara berpikir menggunakan akal manusia sesuai
dengan fakta-fakta yang ada.
Nilai moral (etika) berhubungan dengan perilaku yang dianggap terpuji atau tercela,
yang bersumber dari pada kehendak dan keinginan seseorang.
d. Nilai Religius
Nilai religius bersifat ketuhanan yang tertinggi dan mutlak yang bersumber dari
kepercayaan manusia kepada Tuhan Yang Esa.
Nilai dominan adalah nilai yang dianggap paling penting dibandingkan nilai lainnya.
Ukuran dominan atau tidaknya didasarkan pada hal-hal berikut:
Nilai yang mendarah daging (internalized value), nilai ini sudah menjadi kebiasaan atau
kepribadian sejak kecil yang dilaksanakan tanpa berpikir atau pertimbangan, melainkan
secara tidak sadar. Jika seseorang tidak melaksanakan nilai tersebut maka seseorang tersebut
akan merasa malu dan bersalah. Nilai ini berfungsi sebagai motivasi dalam setiap
perbuatannya. Jadi nilai ini mencerminkan kualitas pilihan dan pandangan hidup seseorang
Page
|4
dalam masyarakat, contohnya seorang prajurit rela berkorban jiwa dan raganya demi tanah
airnya.
C. Berdasarkan fungsinya maka nilai ini dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai
berikut:
Nilai Integratif ialah nilai-nilai yang memberikan tuntunan terhadap seseorang atau
kelompok dalam mencapai cita-cita. Sifatnya adalah universal, misalanya sopan
santun, tenggang rasa, dan kepedulian.
Nilai Disintegratif adalah nilai-nilai yang berlaku pada sekelompok orang di wilayah
tertentu. Contohnya, di Amerika seorang wanita menggunakan pakaian yang tidak
menutup auratnya merupakan hal yang wajar, sedangkan di negara yang rata-rata
rakyatnya beragama Islam seperti Arab Saudi merupakan hal yang melanggar aturan
agama atau penghinaan bagi agama.
Page
|5
6. Ciri-Ciri Norma Sosial
Ciri-Ciri Norma Sosial adalah sebagai berikut :
a. Umumnya Tidak Tertulis
Pada umumnya, norma sosial yang ada pada masyarakat bersifat abstrak atau tidak
tertulis. Aturan yang merupakan norma dalam masyarakat senantiasa diingat dan
diserap melalui interaksi antarwarga masyarakat. Norma yang sifatnya tertulis
terdapat dalam hukum yang sifatnya mengikat tegas.
b. Merupakan Hasil Kesepakatan Bersama
Setiap norma terbentu berdasarkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh seluruh
anggota masyarakat. Nilai-nilai tersebut terbentuk dari hasil proses interaksi kontinu
yang terjadi dalam masyarakat. Ketika berinteraksi akan muncul kesepakatan-
kesepakatan bersama sebagai nilai yang pada akhirnya melandasi terbentuknya
norma-norma masyarakat. Jadi, norma merupakan aturan yang terbentuk berdasarkan
nilai sebagai akaibat interaksi yangterjadi dalam masyarakat.
c. Ditaati oleh Anggota Masyarakat
Norma terbentuk berdasarkan kesepakatan bersama seluruh anggota masyarakat.
Kesepakatan tersebut sengaja dibentuk dalam upaya menjaga ketertiban dan
kestabilan masyarakat. Setiap norma yang ada dalam masyarakat wajib ditaati. Jika
seluruh anggota masyarakat menaati norma-norma tersebut maka akan tercipta
ketertiban dan kestabilan dalam masyarakat. Dengan demikian, harapan dan tujuan
bersama masyarakat akan mudah tercapai.
d. Mempunyai Sanksi bagi Setiap Pelanggarnya
Norma sosial merupakan aturan yang harus ditaati oleh seluruh anggota masyarakat.
Jika norma sosial tersebut tidak dijalankan maka warga yang melanggar akan
mendapatkan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggarannya. Sanksi tersebut sengaja
diberikan untuk memberi efek jera sekaligus sebagai alat kontrol perilaku anggota
masyarakat agar terarah dan sesuai dengan norma yang berlaku.
e. Selalu Mengalami Perubahan
Norma sosial senantiasa mengalami perubahan. Hal tersebut dikarenakan norma
sosial bergantung pada nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Nilai-nilai sosial
dapat berubah seiring dengan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat. Selain
itu, nilai-nilai sosial akan selalu dipertahankan jika nilai tersebut membawa
keuntungan dan sesuai dengan keadaan masyarakat. Sebaliknya, jika nilai sudah
Page
|6
dirasa tidak memberikan manfaat maka nilai-nilai tersebut dapat berganti sesuai
dengan kondisi masyarakat. Jadi, ketika nilai-nilai sosial masyarakat berganti maka
norma-norma sosial masyarakat pun akan berganti seiring dengan dinamika sosial
yang terjadi dalam masyarakat.
a. Cara (usage)
Cara (usage) adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang
melanggar hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan saja.
Cara atau usage menunjuk pada suatu perbuatan yang berkaitan dengan hubungan
antarindividu dalam masyarakat.
Contoh perilaku :
Page
|7
Contoh pelanggaran :
Contoh sanksi :
b. Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan (folkways) adalah suatu aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat
daripada usage karena kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-
ulang sehingga menjadi bukti bahwa orang yang melakukannya menyukai dan
menyadari perbuatannya. Kebiasaan ini apabila dilakukan oleh sebagian besar
anggota masyarakat disebut dengan tradisi dan menjadi identitas atau ciri masyarakat
yang bersangkutan.
Contoh perilaku :
2. Memberi hadiah kepada orang-orang yang berprestasi dalam suatu kegiatan atau
kedudukan
6. Membungkukan badan sebagai tanda penghormatan kepada orang yang lebih tua
Contoh pelanggaran :
Page
|8
Contoh sanksi :
Sanksinya dapat berupa celaan, cemoohan, teguran, sindiran, atau bahkan digunjingkan
masyarakat (gosip). Contoh : Saat menghadiri sebuah pengajian, Rosa mengenakan
pakaian yang mini, sehingga ia disindir oleh ibu pengajian, ada juga yang menegurnya
Contoh perilaku :
1. Melarang pembunuhan
2. Melarang pemerkosaan
Contoh pelanggaran :
1. Melakukan pembunuhan
3. Pemerkosaan
5. Mengkonsumsi narkoba
Contoh sanksi :
Pelanggarnya disebut jahat, tidak berperi kemanusiaan. Contoh : Seorang anak yang
depresi karena orang tuanya yang bercerai. Karena merasa tidak ada ang perhatian
padanya, ia kemudian mengonsumsi narkoba, sehingga orang tersebut dikucilkan dan
dicap orang yang tidak berperi kemanusian.
Page
|9
Contoh perilaku :
Contoh pelanggaran :
Contoh sanksi :
Pelanggaran terhadap adat istiadat akan menerima sanksi yang keras baik langsung
maupun tidak langsung. Juga akan menerima pengucilan,dikeluarkan dari
masyarakat,atau harus memenuhi persyaratan tertentu.Contoh : Ada penduduk Bali
yang sebenarnya ia mampu mengadakan upacara ngaben, tetapi ia tidak mau
melakukan upacara tersebut, maka ia akan dikucilkan masyarakat Bali yang lain,
bahkan ia akan diusir.
a. Norma Agama
Norma agama adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran atau kaidah suatu agama.
Norma ini bersifat mutlak dan mengharuskan ketaatan bagi para pemeluk dan
penganutnya. Yang taat akan diberikan keselamatan di akhirat, sedangkan yang
melanggar akan mendapat hukuman di akhirat. Agama bagi masyarakat Indonesia
mampu membentuk religius yang hidup penuh kesenangan jasmani dan rohani. Di
Indonesia, agama terbagi atas 5 bagian yaitu agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
dan Budha.
Contoh :
Page
| 10
- Norma agama Islam antara lain adalah kewajiban melaksanakan hukum Islam
dan rukun Imam.
- Dalam agama Kristen, kewajiban menjalankan sepuluh perintah Allah.
- Dalam agama hindu, kepercayaan terhadap reinkarnasi, yaitu adanya kelahiran
kembali bagi manusia yang telah meninggal sesuai karmanya, sesuai dengan
kehidupan di masa lampau.
b. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan didasarkan pada hati nurani atau akhlak manusia. Norma kesusilaan
bersifat universal. Artinya, setiap orang di dunia ini memilikinya, hanya bentuk dan
perwujudannya saja yang berbeda. Misalnya, perilaku yang menyangkut nilai
kemanusiaan seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan pengkhianatan, pada umumnya
ditolak oleh setiap masyarakat di mana pun.
c. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang
berlaku di masyarakat seperti cara berpakaian, cara bersikap dalam pergaulan, dan
berbicara. Norma ini bersifat relatif. Maksudnya, penerapannya berbeda di berbagai
tempat, lingkungan, dan waktu. Misalnya, menentukan kategori pantas dalam
berbusana antartempat yang satu dengan yang lain terkadang berbeda. Demikian pula
antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin
Contoh :
- Tidak memakai perhiasan dan pakaian yang mencolok ketika berkabung
- Mengucapkan terima kasih ketika mendapatkan pertolongan atau bantuan
- Meminta maaf ketika berbuat salah atau membuat kesal orang lain
d. Norma Kebiasaan
Norma kebiasaan merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-
ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Orang yang tidak
melakukan norma ini biasanya dianggap aneh oleh lingkungan sekitarnya.
Contoh :
- Kebiasaan melakukan “selametan” atau doa bagi anak yang baru dilahirkan
- Kegiatan mudik menjelang hari raya.
· - Acara memperingati arwah orang yang sudah meninggal pada masyarakat
Manggarai, Flores
e. Norma Hukum
Page
| 11
Norma hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sanksi norma hukum bersifat
mengikat dan memaksa. Sanksi ini dilaksanakan oleh suatu lembaga yang memiliki
kedaulatan, yaitu negara. Ciri norma hukum antara lain adalah diakui oleh masyarakat
sebagai ketentuan yang sah dan terdapat penegak hukum sebagai pihak yang
berwenang memberikan sanksi. Tujuan norma hukum adalah untuk menciptakan
suasana aman dan tentram dalam masyarakat.
Contoh :
- Tidak melakukan tindak kriminal, seperti mencuri, membunuh, menipu
- Wajib membayar pajak
- Memberikan kesaksian di muka sidang pengadilan
f. Norma Mode (Fashion)
Norma mode ialah cara dan gaya dalam melakukan dan membuat sesuatu yang
sifatnya berubah-ubah dan diikuti banyak orang. Mode biasanya dimulai dengan
meniru sesuatu yang dianggap terbaru. Dalam tingkah laku manusia ada
kecenderungan untuk dipengaruhi oleh mode yang diikutinya. Tindakan yang
cenderung mengikuti mode disebut modis.
Norma-norma berdasarkan sifatnya :
a. Norma Formal (resmi)
Norma formal ialah peraturan yang dibuat tegas oleh pihak yang berwenang untuk
dijalankan dan wajib ditaati oleh seluruh anggota masyarakat. Norma formal
merupakan suatu badan hukum yang dimiliki oleh masyarakat modern.
b. Norma Nonformal (tidak resmi)
Norma nonformal ialah peraturan yang tidak dirumuskan secara jelas dan tidak wajib
untuk dilaksanakan oleh seluruh anggota masyarakat. Norma ini tumbuh dan
berkembang karena adanya kebiasaan-kebiasaan yang sama dalam berperilaku
sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Meskipun norma ini tidak diwajibkan oleh
seluruh anggota masyarakat, tetapi norma ini dijalankan dengan penuh kesadaran.
Page
| 12
yang dianggap mutlak sebagai pencerminan kualitas keagamaan seseorang.
Pelanggaran terhadap nilai dan norma agama dapat dianggap sebagai orang yang tidak
taat agama. Contohnya, larangan berzina bagi umat muslim akan mendapatkan sanksi
dari masyarakat, sedangkan dari kaidah-kaidah agama akan mendapatkan balasan
yang tidak terduga dari Tuhan.
b. Pelanggaran Nilai dan Norma Kesusilaan
Nilai dan Norma kesusilaan ialah nilai-nilai dan peraturan yang berasal dari hati
nurani manusia yang menghasilkan perilaku. Dalam hal ini, perilaku yang dihasilkan
oleh anggota masyarakat dapat membedakan perilaku yang baik dan buruk.
Pelanggran dalam norma kesusilaan berkaitan dengan nilai moral seseorang.
Contohnya, pemerkosaaan dan kekerasan dalam rumah tangga. Para pelanggar nilai
dan norma kesusilaan dianggap sebagai orang yang tidak bermoral baik dan akan
mendapatkan sanksi pengucilan, baik secara fisik maupun batin.
c. Pelanggaran Nilai dan Norma Kebiasaan
Nilai dan norma kebiasaan berkaitan dengan apa yang sering dilakukan dalam suatu masyarakat.
Pelanggaran pada nilai dan norma ini biasanya dianggap sebagai orang yang aneh karena tidak
sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Pelanggaran pada norma ini akan mendapatkan sanksi
bergantung pada tingkat pelanggaran yang dilakukan. Sanksi yang diberikan biasanya berupa
kritikan, celaan, dan gunjingan. Contohnya, mencium tangan orang tua untuk izin pergi ke
manapun merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia. Jika tidak melakukannya akan
mendapatkan teguran.
- Pertama, perkara yang masuk dalam kategori pidana adalah perkara yang
dmelanggar nilai-nilai kemanusiaan, harkat, dan martabat manusia, serta hak
asasi manusia. Pelanggaran terhadap norma ini akan ditindak dan dituntut
sesuai hukum oleh para penegak hukum
Page
| 13
- Kedua, perkara yang masuk dalam kategori perdata adalah berkaitan dengan
Dhubungan anatarmanusia dalam berbagai macam perkara. Pelanggaran
terhadap J perkara ini akan ditangani jika pihak-pihak yang dirugikan
melaporkan kepada aparat penegak hukum. Jika perkaranya tidak
dilaporkan maka tidak ada Jkewajiban penegak hukum untuk menyelesaikan
perkara tersebut. Contoh : pembagian harta warisan dan masalah utang
piutang.
Page
| 14
BAB III
PENUTUP
Nilai Sosial dan Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku
dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan berkembang
seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut dengan
peraturan sosial. Nilai Sosial dan Norma sosial menyangkut perilaku-perilaku yang pantas
dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat
memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah
terbentuk. Pada dasarnya, Nilai Sosial dan Norma sosial disusun agar hubungan di antara
manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan.
Nilai Sosial dan Norma sosial lahir karena adanya interaksi sosial dalam masyarakat.
Masyarakat yang berinteraksi membutuhkan aturan main, tata pergaulan yang dapat mengatur
mereka untuk mencapai suasana yang diharapkan, yaitu tertib dan teratur. Untuk
mencapainya, maka dibentuklah norma sebagai pedoman yang dapat digunakan untuk
mengatur pola perilaku dan tata kelakuan yang akhirnya disepakati bersama oleh anggota
kelompok masyarakat tersebut.
Page
| 15