Oleh
SRI WAHYUNI
1954211017
AGROTEKNOLOGI
2021
i
KATA PEGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyusun dan menyajikan karya tulis yang berisi
Maksud dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai pelaksanaan tugas kami
sebagai mahasiswa Unversitas Muslim Maros untuk mata kuliah Pengolahan Dan
Risal selaku Dosen yang telah memberi petunjuk dalam pelaksanaan penyusunan karya
tulis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih terdapat
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran yang membangun guna menyempurnakan karya tulis ini dan dapat menjadi
acuan dalam menyusun karya tulis selanjutnya. Penulis juga memohon maaf apabila
dalam penulisan karya tulis ini terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga
membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis. Akhir kata, semoga Tuhan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
Limbah Pertanian..................................................................................................3
BAB IV KESIMPULAN............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................15
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan pupuk organik saat ini menjadi hal yang digencarkan para petani
sayuran saat ini, pupuk organik terdapat dalam dua bentuk, yaitu pupuk organik cair dan
pupuk organik padat. Menurut Simanungkalit (2006) pupuk organik adalah pupuk yang
berasal dari bahan organik yaitu dari tanaman dan hewan yang dapat dirombak menjadi
hara tersedia bagi tanaman. Sedangkan pupuk organik cair adalah larutan dari
pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Menurut
Musnamar (2003) pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil
dari alam, dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami. Sumber
pupuk organik juga bisa didapatkan dari buah atau sayuran sisa yang dibuang dari pasar
atau rumah tangga, sisa buah atau sayuran yang dibuang tanpa ada perlakuan khusus
maka akan mencemari lingkungan dan menimbulkan bau yang kurang sedap, salah
Salah satu penanganan limbah salak tersebut dapat dilakukan dengan cara
mengolahnya menjadi pupuk cair, pengolahan limbah buah salak menjadi pupuk cair
akan mengurangi jumlah sampah organik yang dibuang sia-sia tanpa dimanfaatkan, buah
salak memiliki beberapa kandungan didalamnya antara lain karbohidrat yang mencapai
20,00 mg dan kalsium 28,00 mg serta kalori sebanyak 77,00 kal. Menurut Rahmah dkk
(2014) bahan baku pupuk organik cair yang sangat bagus yaitu bahan yang berasal dari
sampah organik seperti sisa buah dan sayuran. Pupuk cair tersebut tentunya bisa
1
diaplikasikan keberbagai jenis tanaman sayuran seperti selada dan tanaman sayuran
lainya.
Tujuan dalam pengelolaan limbah kulit salak menjadi pupuk kompos digunakan
sebagai pupuk yang memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan
organik tanah.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Limbah Pertanian, Potensi Limbah Pertanian dan Jenis - Jenis Limbah
Pertanian
Kata limbah sering dimaknai juga sebagai sampah. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) limbah dapat diartikan sebagai; (1) sisa proses produksi, (2) bahan
yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam
pembuatan atau pemakaian, (3) barang rusak atau cacat dalam proses produksi,
sedangkan sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses.
Limbah pertanian adalah bagian tanaman pertanian diatas tanah atau bagian
pucuk, batang yang tersisa setelah dipanen atau diambil hasil utamanya dan merupakan
mudah busuk (perisable), dan bagian yang dipanen. Bila yang dipanen adalah biji, maka
sebagian besar bahan bagian tanaman (daun, pelapah, batang, dan bagian lainnya) akan
menjadi limbah. Sebaliknya, bila yang dipanen adalah bagian daun, maka sebagian besar
bahan tanaman akan terangkut (dipanen). Tanaman sayuran atau buah-buahan yang
dikonsumsi segar, seringkali sebagian besar bagian tanaman berubah menjadi bagian
yang tidak dapat dikonsumsi karena mengalami pembusukan atau kerusakan sehingga
menjadi limbah. Persalahan ini banyak terjadi pasar sayuran atau pusat perdagangan dan
perkotaan. Produk pertanian segar dalam waktu singkat berubah menjadi limbah dan
3
mencemari lingkungan. Konsekuensinya, fokus bahasan limbah pertanian akan mengikuti
perjalanan produk tersebut mulai dari produksi (lahan), pasar, pusat perdangan, indusri
sebagai sumber pakan ternak karena menjadi solusi alternatif yang dapat dilakukan untuk
mengurangi keberadaan limbah yang cukup mengganggu bagi lingkungan sekitar dan
juga mengatasi kekurangan pangan pada ternak. sumber potensi dari limbah pertanian
cukup baik untuk tanaman dan sebagai pakan ternak, karena banyak kandungan organik
pada limbah yang bisa dikelola kembali menjadi pupuk maupun pakan ternak, jadi harus
ada proses pembuatan dari bahan dasar limbah tersebut menjadi sebuah produk untuk
pengaplikasian ke tanaman dan sebagai sumber protein dari limbah pertanian bagi pakan
Akan tetapi kurangnya niat dalam proses pembuatan inilah yang menjadi faktor
bermanfaat bagi petani maupun peternak karena banyaknya potensi sumber daya alam
1. Menurut waktunya
pertanian dapat dibedakan menjadi limbah pra panen, panen dan pasca panen.
4
- Limbah pertanian pra panen
Limbah pertanian pra panen merupakan materi- materi atau limbah yang
terkumpul ketika sebelum atau sementara hasil utama sedang diambil. Beberapa
contoh dari limbah pertanian pra panen antara lain daun, ranting serta buah yang
pertanian panen antara lain adalah jerami, batang padi dan juga sekam padi.
Selain limbah pertanian pra panen dan limbah pertanian panen, selanjutnya
ada limbah pertanian pasca panen. Limbah pertanian pasca panen merupakan
Limbah pertanian ini dibedakan menjadi tiga macam yaitu limbah padat,
- Limbah padat
Sesuai dengan namanya, yang dimaksud limbah pertanian padat adalah limbah
pertanian dari limbah pra panen, panen dan pasca panen maupun industri
pertanian yang mempunyai bentuk padat atau bisa dipegang. Limbah ini sangat
5
banyak dihasilkan dari pertanian. Sebagai contoh adalah sisa batang, daun,
ranting, maupun buah busuk yang tidak diambil manfaat atau hasil utamanya lagi.
pupuk kompos, dan lain sebagainya. Oleh karena limbah ini biasanya bersifat
organik, maka untuk penanganannya sendiri tidak terlalu sulit karena lebih ramah
limbah organik ini sangat mudah untuk busuk, sehingga jika tidak ditangani akan
- Limbah cair
cair. Sesuai dengan namanya pula, limbah pertanian cair merupakan limbah yang
cair. Limbah cair dalam pertanian biasanya dihasilkan oleh air yang digunakan
untuk :
- Pupuk cair
Limbah cair yang dihasilkan dari pertanian banyak mengandung bahan- bahan
organik seperti karbohidrat, lemak dan protein, sehingga sangat mudah membusuk
serta menimbulkan masalah polusi udara atau bau dan juga polusi air. Dengan
6
demikian limbah pertanian cair harus ditangani dengan tepat supaya tidak
- Limbah gas
Selain limbah pertanian padat dan juga limbah pertanian cair, selanjutnya
ada limbah pertanian gas. Limbah pertanian gas merupakan limbah yang
dihasilkan kegiatan dan pengolahan pertanian yang memiliki bentuk gas. Limbah
gas ini dikeluarkan pada saat pengolahan hasil- hasil pertanian, misalnya gas
yang timbul berupa uap air pada proses pengurangan kadar air selama proses
pelayuan teh dan juga proses pengeringannya. Penanganan limbah pertanian gas
ini harus hati- hati dan dilakukan dengan jeli supaya tidak menimbulkan
pencemaran udara yang dekat dengan manusia, salah satu contohnya adalah
sumber bahan baku untuk pembuatan bahan bakar alternatif pengganti bahan
bakar minyak dan batubara. Bahan – bahan tersebut yang tadinya dianggap
sebagai limbah akan memiliki nilai ekonomi lebih tinggi apabila diolah menjadi
7
bioetanol, biodiesel, bio-oil, biobriket, maupun biogas. Dengan kata lain
memberikan nilai tambah terhadap bahan yang tadinya dianggap sebagai sampah.
Limbah sisa hasil usaha pertanian dapat diolah menjadi berbagai bahan
bakar alternatif pengganti atau pensubstitusi bahan bakar minyak dan batubara.
Bahan – bahan limbah pertanian seperti kulit nenas, kulit pisang, molase atau
ampas kelapa yang masih mengandung minyak sekitar 12,2 – 15,9% dapat
pembuatan arang juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biobriket
yang nilai ekonominya akan lebih tinggi dibandingkan arang itu sendiri. Berbagai
penelitian telah dilakukan untuk mengubah limbah pertanian menjadi bahan bakar
sedemikain rupa untuk dapat dijadikan pupuk organik sebagai penyumbang unsur
hara bagi tanah yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman sumber unsur hara yang
dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Salah satu limbah pertanian
yang berpotensi di jadikan pupuk organik adalah kulit salak. Manfaat pupuk
organik dari limbah pertanian yaitu memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah ,
memiliki kandungan hara makro dan mikro yang lengkap, ramah lingkungan,
8
dapat dibuat sendiri, menyerap dan menyimpan air lebih lama, dan membantu
Limbah adalah sisa atau hasil ikutan dari produk utama limbah. Limbah
pertanian adalah bagian tanaman pertanian diatas tanah atau bagian pucuk, batang
yang tersisa setelah dipanen atau diambil hasil utamanya dan merupakan pakan
alternatif yang digunakan sebagai pakan ternak (Yani, 2011). Berbagai hasil
ikutan pertanian dapat dijadikan sebagai sumber bahan pakan baru baik untuk
dari komoditi tanaman pangan, dan ketersediaanya dipengaruhi oleh pola tanam
dan luas areal panen dari tanaman pangan di suatu wilayah. Jenis limbah
pertanian sebagai sumber pakan antara lain : limbah tanaman padi, tanaman
jagung, tanaman kedelai, tanaman kacang tanah, tanaman ubi kayu, tanaman ubi
jalar, dll.
ruminansia antara lain kulit buah nanas, bungkil kacang tanah, pucuk tebu, jerami
kedele, jerami ketela rambat, jerami kacang tanah serta limbah berupa sayur-
adanya pemanfaatan yang lebih lanjut dengan sentuhan teknologi yang dapat
mengubah bahan baku tersebut menjadi pakan bergizi dan sumber energi bagi
9
ternak sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan terutama ternak
ruminansia.
meningkatkan taraf hidup petani( thompson, 2007). Dalam pengelolahan limbah sudah
positif bagi para petani dalam persoalan bagaimana agar tanamannya bisa tumbuh dengan
baik dan sehat dengan sumber limbah organik, karena akan bermanfaat bagi tanaman dan
lingkungan yang setiap selalu memberikan pupuk non organik kepada tanaman secara
10
BAB III
PEMBAHASAN
A. Awalnya para petani memanfaatkan limbah kulit salak karena sangat banyak kulit salak
yang terbuang sia-sia dan membuat kawasan menjadi kotor sehingga petani memiliki
inisiatif untuk mengolahnya menjadi pupuk. Dan akhirnya sudah terbukti bahwa limbah
kulit salak dapat mempercepat pertumbuhan salak serta membuat rasa salak pondoh
terasa lebih manis. Alasan lain limbah salak dijadikan pupuk kompos adalah karena
limbah kulit salak ini sangat mudah terurai. Mikro organisme lokal dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk kompos, dekomposer untuk pembuatan kompos, dan dapat digunakan
sebagai pestisida nabati untuk mengusir hama. Komposisi cara pembuatan mikro
organisme lokal dapat berupa buah salak yang sudah busuk sebanyak lima kilogram, air
1. Pemilahan Sampah. Pada tahap ini dilakukan pemisahan sampah organik dari sampah
anorganik (barang lapak dan barang berbahaya). Pemilahan harus dilakukan dengan teliti
karena akan menentukan kelancaran proses dan mutu kompos yang dihasilkan
sehingga sampah dapat dengan mudah dan cepat didekomposisi menjadi kompos
3. Penyusunan Tumpukan. Bahan organik yang telah melewati tahap pemilahan dan
pengecil ukuran kemudian disusun menjadi tumpukan. Desain penumpukan yang biasa
11
12m x 1,75m. Pada tiap tumpukan dapat diberi terowongan bambu (windrow) yang
setiap bagian tumpukan, meratakan pemberian air, serta membantu penghancuran bahan
5. Penyiraman. Pembalikan dilakukan terhadap bahan baku dan tumpukan yang terlalu
kering (kelembapan kurang dari 50%). Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat
dilakukan dengan memeras segenggam bahan dari bagian dalam tumpukan. Apabila pada
saat digenggam kemudian diperas tidak keluar air, maka tumpukan sampah harus
ditambahkan air. sedangkan jika sebelum diperas sudah keluar air, maka tumpukan
menurun hingga mendekati suhu ruangan. Pada saat itu tumpukan telah lapuk, berwarna
coklat tua atau kehitaman. Kompos masuk pada tahap pematangan selama 14 hari
dengan kebutuhan serta untuk memisahkan bahan-bahan yang tidak dapat dikomposkan
yang lolos dari proses pemilahan di awal proses. Bahan yang belum terkomposkan
dikembalikan ke dalam tumpukan yang baru, sedangkan bahan yang tidak terkomposkan
8. Pengemasan dan Penyimpanan. Kompos yang telah disaring dikemas dalam kantung
sesuai dengan kebutuhan pemasaran. Kompos yang telah dikemas disimpan dalam
gudang yang aman dan terlindung dari kemungkinan tumbuhnya jamur dan tercemari
12
oleh bibit jamur dan benih gulma dan benih lain yang tidak diinginkan yang mungkin
terbawa oleh angin.
Nilai hasil dari proses pembuatan kompos dari kulit salak bisa di gunakan untuk
pembuatan pupuk atau sebagai sumber keuntungan karena jumlah yang di dapatkan
tersebut lumayan menguntungkan yaitu: Jika di jual dengan harga per kilo akan
mendapatkan Rp 7000-7500/kg. Jadi nilai hasil proses pembuatan kompos itulah yang akan
13
BAB IV
KESIMPULAN
Kompos adalah bahan bahan organic yang telah mengalami pelapukan karena adanya
interaksi antara mikroorganisme yang bekerja didalamnya. Manfaat kompos dapat dilihat dari
aspek ekonomi, lingkungan dan aspek bagi tanah atau tanaman. Lama pembuatan kompos
dipenaruhi oleh suhu, kelembaban, derajat keasaman dan bahab yang digunakan. Alasan lain
limbah salak dijadikan Pupuk kompos adalah karena limbah kulit salak ini sangat mudah terurai.
Untuk bisa menjadi POC pengolahan Limbah salak menggunakan EM4. EM4 merupakan kultur
campuran dari mikroorganisme yang menguntungkan yang berasal dari alam Indonesia,
bermanfaat bagi kesuburan tanah, pertumbuhanan dan produksi tanaman serta ramah lingkungan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Aji, B.K. dan F. Kurniawan. 2012. Pemanfaatan Serbuk Biji Salak (Salacca zalacca)
sebagai Adsorben Cr(VI) dengan Metode Batch dan Kolom. Jurnal Sains POMITS. 1 (1): 1-6.
15