Anda di halaman 1dari 22

Varney Kala II

Ervika Gustina (P0 0340219 009)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


PRODI DIII KEBIDANAN CURUP

T.A 2019/2020

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN

PADA NY “R” G2P1A0 INPARTU KALA II

I. PENGKAJIAN DATA
1. Identitas ibu/suami
Nama : Ny. R / Tn. Z
Umur : 32 tahun / 35 tahun
Nikah/lamanya :1x / ± 10 tahun
Suku : Rejang / Rejang
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SLTP / SLTA
Pekerjaan : IRT / Buruh harian
Alamat : Jln. Kh. Agus salim Desa Rimbo Recap

2. Data biologis/fisiologis

a. Keluhan utama
Ibu mengeluh nyeri perut tembus ke belakang yang disertai pelepasan lendir dan darah.
b. Riwayat keluhan utama
Ibu merasakan perut mules sejak tanggal 5 Mei 2020 pukul 10.00 WIB dan terdapat
pelepasan lendir dan darah sejak tanggal 5 Mei 2020 pukul 14.00 WIB. Sifat nyeri yang
dirasakan hilang timbul dan semakin lama semakin sering dan tidak ada pengeluaran air
dari jalan lahir. Usaha klien untuk mengatasi keluhannya adalah dengan mengelus-
ngelus perut dan pinggangnya.
3. Riwayat menstruasi

a. Menarche : 14 tahun
b. Siklus haid: 28-30 hari
c. Lama haid : 5-7 hari
d. Disminorehea : tidak ada
4. Riwayat kehamilan sekarang
Ini merupakan kehamilan ibu yang ketiga dan tidak pernah mengalami keguguran
sebelumnya. Hari pertama haid terakhir tanggal 20 agustus 2019, ibu mengatakan hari
taksiran persalinan tanggal 28 April 2020, ibu tidak pernah merasakan nyeri perut yang
hebat selama hamil, ibu merasakan pergerakan janinnya kuat disebelah kiri perut ibu dan
dirasakan sejak usia kehamilan 5 bulan. Menurut ibu umur kehamiannya sudah ± 9 bulan.
5. Riwayat antenatal care (ANC)
a. Ibu memeriksakan kehamilannya secara teratur sebanyak 5x di Puskesmas
1) Trimester I sebanyak 3x
2) Trimester II sebanyak 1x
3) Trimester III sebanyak 1x
b. Ibu telah mendapatkan imunisasi TT
1) Imunisasi TT tanggal 22 Oktober 2019
2) Imunisasi TT tanggal 23 November 2019
c. Keluhan selama kehamilan
1) Trimester I : ibu mengalami mual dan muntah dipagi hari
3) Trimester II : tidak ada keluhan
4) Trimester III : ibu mengeluh sering kencing dan nyeri perut bagian bawah
d. Selama hamil ibu mengkonsumsi tablet merah sebagai penambah darah yang
diberikan bidan
6. Riwayat kehamilan adan persalinan yang lalu
Anak pertama ibu lahir pada tahun 2010 pada usia kehamilan 9 bulan. Ibu
melahirkan secara normal/spontan dengan tekanan darah 150/100 mmHg perdarahan
200 cc yang ditolong oleh bidan di rumah bersalin bidan A dengan keadaan anak
hidup berjenis kelamin laki-laki dengan berat badan lahir 3000 gram dan panjang lahir
42 cm.
7. Riwayat Nifas yang lalu
Ibu tidak mengeluh dalam merawat bayinya dan tidak mengalami depresi
setelah persalinan, tidak ada tanda-tanda infeksi masa nifas seperti keluar cairan yang
berbau busuk, pengeluaran air susu ibu lancar dan ibu menyusui anak pertamanya
secara eksklusif selama 6 bulan dan ditambah makanan pendamping ASI sejak usia 6
bulan.
8. Riwayat Kesehatan yang lalu
Ibu tidak memiliki riwayat penyakit seperti jantung, asma, hipertensi, diabetes
militus (DM). Ibu tidak memiliki penyakit menular seperti tubercoluosis (TBC),
malaria, hepatitis, dan Penyakit Menular Seksual (PMS). Ibu tidak memiliki riwayat
alergi terhadap makanan maupun obat-obatan ibu tidak memiliki riwayat operasi dan
juga tidak pernah di opname di rumah sakit maupun dipuskesmas
9. Riwayat Kesehatan Keluarga

a. Tidak ada riwayat penyakit menular seperti tubercuolosis (TBC), malaria, hepatitis,
dan penyakit menular seksual (PMS)
b. Tidak ada riwayat penyakit seperti jantung, asma, hipertensi, dan
diabetes

10. Riwayat ekonomi


a. Ibu mengatakan kebutuhan biaya sehari-hari dalam keluarganya mencukupi.
b. Ibu mengerjakan sendiri pekerjaan rumah tangga.
11. Riwayat psikososial
a. Ibu menikah 1 kali dengan suami yang sekarang dan sudah ± 10 tahun lamanya.
b. Suami adalah pengambil keputusan dalam keluarga.
c. Ibu dan keluarga bahagia dengan kehamilannya.
d. Keluarga menunggu selama proses persalinan.
e. Ibu tidak pernah mempersalahkan jenis kelamin anaknya.
12. Riwayat spiritual
a. Ibu dan suami rajin melaksanakan ibadah.
b. Ibu dan keluarga selalu berdoa semoga persalinannya berjalan dengan lancar
sehingga ibu dan bayi sehat dan selamat.
13. Riwayat KB
Sejak kelahiran anak pertama pada tahun 2010 ibu ibu mulai menjadi akseptor
depomedroksi progestin asetat/ suntik 3 bulan dan ibu berhenti pada tahun 2017
karena ingin hamil lagi.
14. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar
a. Kebutuhan nutrisi
Kebiasaan :
1) Pola makan : nasi, sayur, lauk
2) Frekuensi : 3 kali sehari
3) Kebutuhan minum : 6-8 gelas perhari air putih dan 2 gelas perhari susu
hamil
b. Kebutuhan eliminasi
Kebiasaan :
1) BAK : 5-6 kali sehari, berwarna kuning dan berbau amonik
2) BAB : 1 kali sehari dengan konsisten padat, berwarna kuning.

Selama inpartu :
Ibu BAK ditempat tidur karena sudah dipasang popok dan ibu belum BAB (ibu
terakhir BAB dirumah)
c. Personal hygiene
Kebiasaan :
1) Mandi, 2 kali sehari (pagi dan sore) dengan menggunakan sabun mandi
2) Sikat gigi, 2 kali (setelah makan dan sebelum tidur) dengan menggunakan
pasta gigi.
3) Keramas, 3 kali seminggu dengan menggunakan sampo
4) Mengganti pakaian, 2 kali sehari
Selama inpartu :
Ibu belum mandi dan sikat gigi
d. Kebutuhan istirahat dan tidur
Kebiasaan :
Tidur siang tidak teratur dan tidur malam 6-8 jam.
Selama inpartu :
Ibu tidak pernah tidur
15. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum ibu lemah
b. Kesadaran composmentis
c. Tanda-tanda vital
TD : 110/80 mmHg P : 22x/i
N : 85 x/I S : 36,8 C
d. Inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi
1) Kepala
Inspeksi : rambut hitam, keadaan kulit kepala bersih, tidak ada ketombe
Palpasi : tidak ada oedema dan nyeri tekan
2) Wajah
Inspeksi : tidak ada cloasma
Palpasi : tidak ada oadema dan tidak ada nyeri tekan
3) Mata
Inspeksi : konjungtiva merah muda, sklera putih dan tidak kuning

4) Mulut
Inspeksi : bibir lembab, keadaan mulut bersih, tidak ada caries dan gigi
tanggal
5) Leher
Inspeksi : tidak ada pembengkakan pada leher
Palpasi : tidak ada pembesaraan kelenjar tiroid, limfe dan vena
jugularis
6) Payudara
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, bentuk dan ukuran yang sama, puting
Susu menonjol, tampak hiperpigmentasi pada areola mammae.
Palpasi : tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan, terdapat colostrum
saat dipencet
7) Abdomen
Inspeksi : tidak ada bekas operasi, tampak pembesaran perut sesuai usia
kehamilan, tampak linea nigra, streae alba
Palpasi :

Leopold I : TFU 3 jrbpx, 32 cm, bokong


Leopold II
Leopold III : Punggung kiri

: Kepala
Leopold IV : BDP, 3/5

LP : 92 cm

TBJ : TFU X LP = 32 x 92 = 2.944 gram


Auskultasi : DJJ terdengar jelas, kuat pada kuadran kiri bawah perut ibu
dengan frekuensi 133 x/menit dan teratur
His : 4-5x dalam 10 menit durasi 50-60 detik
8) Genetalia
Inspeksi : keadaan genetalia tampak bersih, tidak ada varices, oedema,
Tidak ada pembesaran kelenjar bertholini, dan tampak
pengeluaran lendir dan darah.

Melakukan pemeriksaan dalam oleh bidan tanggal 23 april 2019


Vulva dan vagina : tidak ada kelainan
Portio : tipis
Pembukaan : 6 cm
Ketuban : utuh
Presentase : UKK lintang kiri
Penurunan : Hodge II
Molase : tidak ada
Penumbungan : tidak ada
Kesan panggul : normal
Pelepasan : lendir dan darah
9) Anus
Inspeksi : tidak ada hemoroid
10) Ekstremitas
Ekstremitas atas
Inspeksi : simetris kiri dan kanan dan terpasang infus RL pada
bagian Tangan kiri
Palpasi : tidak ada oadema
Ekstremitas bawah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : terdapat oadema dan tidak ada varices
11) Pemerikasaan penunjang
Laboratorium : tanggal 23 april 2019 pukul 08 : 50 WIB
Pemeriksaan laboratorium : 11,5 gr%
Albumin : negative (-)
Reduksi : negative (-)
Proteinuria :-

II. INTERPRETASI DATA DASAR


A. Diagnosa
Ny “R” umur 32 tahun, G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu, intrauterin, janin tunggal hidup,
presentasi belakang kepala, keadaan ibu dan janin baik, keadaan jalan lahir baik, inpartu kala
II.

1. Data subyektif :
a. Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran
sebelumnya
b. Ibu merasakan adanya pergerakan janin sejak usia kehamilan 5 bulan.
c. Ibu mengatakan nyeri didaerah pinggang ke perut bagian bawah semakin sering.
d. Ibu merasa ingin mengeran bersama dengan terjadinya kontraksi.
e. Ibu mengatakan keluar lendir semakin banyak
f. Ibu mengatakan seperti ingin BAB dan mengedan
2. Data obyektif :
a. Kesadaran : Composmentis
b. TTV : TD : 110/80 mmHg
RR : 20 x/menit
P : 86 x/menit
S : 36,8 OC
c. Pemeriksaan Dalam :

Porsio : tidak teraba

Pembukaan : lengkap

Ketuban : (+)

Presentasi : kepala

Penurunan : H-III(+),
Penunjuk : UUK depan

d. Auskultasi :
DJJ : (+)
Frekuensi : 140 x/ menit
Irama : Teratur
Intensitas : Kuat
Kontraksi / His (dalam 10 menit)
Frekuensi : 4-5 x/10 menit
Lamanya : 50-60 detik
e. Anus, perineum menonjol dan vulva membuka
f. Lendir bercampur darah semakin banyak dari jalan lahir

B. Masalah
Ibu tidak dapat mengedan dengan baik
C. Kebutuhan
a. Menghadirkan pendamping (suami atau ibu)
b. Support dari keluarga dan tenaga kesehatan
c. Menjaga privasi klien
d. Pertolongan persalinan sesuai APN

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL


Kala II lama dan gawat janin

IV. KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Lahirkan bayi segera
a. Memberikan dukungan terus-menerus kepada ibu dengan :
1) Mendampingi ibu agar merasa nyaman
2) Menawarkan minum, mengipasi, dan memijat ibu.
b. Menjaga kebersihan diri :
1) Ibu tetap dijaga kebersihannya agar terhindar dari infeksi
2) Jika ada darah lendir atau cairan ketuban segera dibersihkan.
c. Kenyamanan bagi ibu :
1) Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan/ketakutan ibu
dengan cara :
a) Menjaga privasi ibu
b) Penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan
c) Penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan keterlibatan ibu
d) Mengatur posisi ibu
e) Menjaga kandung kemih tetap kosong, ibu dianjurkan berkemih sesegera
mungkin.
f) Memberikan cukup minum agar memberi tenaga dan mencegah dehidrasi.

Selain itu menurut Lesser dan Keane dalam buku Midwifery oleh Varney (2002)
menyatakan bahwa kebutuhan ibu selama persalinan antara lain :

1) Perawatan tubuh
2) Pendampingan oleh keluarga
3) Bebas dari rasa nyeri persalinan
4) Penghormatan akan budaya dan informasi tentang diri dan janinnya.
Asuhan tubuh artinya metode sentuhan oleh pendamping persalinan, misalnya :
a) Mengusap muka dengan washlap lembab
b) Memperhatikan kebersihan tubuh
c) Memperhatikan kebersihan pada vulva agar ibu nyaman, dan
d) Pemberian nutrisi
V. INTERVENSI

No Tujuan/Kriteria Intervensi Rasionalisasi


DX Tujuan : 1. Informasikan kepada 1. Diharapkan dengan
ibu dan keluarga setelah diinformasikan
Kala II berlangsung
bahwa pembukaan bahwa pembukaan
normal lama dan tidak
sudah lengkap dan sudah lengkap ibu lebih
lebih dari 2 jam. (Pada
minta ibu untuk bersemangat untuk
ibu primi tidak lebih
mengedan sesuai mengedan dan
dari 2jam sedangkan
dengan tehnik yang mengedan saat puncak
pada ibu multi tidak
telah diajarkan pada his dapat membantu
lebih dari 1jam)
saat puncak his dan turunnya kepala lebih
istirahat jika tidak cepat dan istirahat pada
Kriteria :
ada his. his tidak ada untuk
mengumpulkan tenaga
1. Adanya dorongan
ibu kembali.
untuk mengedan
2. Adanya tekanan
pada anus
3. Perineum
2. Saat kepala bayi 2. Diharapkan dengan
menonjol
membuka vulva melindunginya
4. Vulva telah
dengan diameter 5-6 perineum dan
membuka
cm lindungi mengendalikan
5. Bayi lahir spontan
perineum dengan keluarnya kepala bayi
satu tangan dilapisi dengan hati-hati dapat
kain steril dan mencegah terjadinya
tangan yang lain robekan perineum
beralaskan kasa
dikepala bayi untuk
menahan posisi
defleksi dan
membantu lahirnya
kepala.

3. Periksa lilitan tali 3. Pengecekkan pada


pusat lilitan tali pusat dapat
menghindari pencekikan
pada leher bayi
sehingga kepala bayi
sulit untuk lahir.

4. Putaran paksi luar dapat


4. Tunggu hingga
menyesuaikan
kepala melakukan kedudukan kepala
putaran paksi luar dengan punggung atau
secara spontan untuk menghilangkan
torsi pada leher yang
terjadi karenaa putaran
paksi dalam

5. Menyanggah kepala
5. Sanggah kepala bayi bayi secara Biparietal
dengan cara dapat mencegah
biparietal. terjadinya trauma pada
bayi

6. Kelahiran bahu dengan


6. Bantu untuk mengikuti sumbu jalan
kelahiran bahu atas lahir diharapkan tidak
dan bahu bawah terjadinya distosia pada
sesuai dengan bahu bayi
sumbu jalan lahir

7. Penyusuran pada bagian


7. Susuri dari bagian tangan hingga tubuh
tangan hingga bayi tidak terjadi tangan
memegang mata menjungkit ketika bahu
kaki telah lahir.

8. Penilaian secara cepat


8. Lakukan penilaian pada bayi dapat
secara cepat pada mengetahui adanya
bayi dan segera penyulit-penyulit pada
mengeringkan tubuh bayi.
bayi kemudian
membungkus bayi
dengan kain kecuali
bagian pusat dan
dada

9. Untuk mengetahui ada


9. Lakukan palpasi atau tidaknya janin
abdomen kedua

10. Melakukan perawatan


tali pusat dapat
10. Jepit, potong dan
mencegah terjadinya
bungkus tali pusat
infeksi pada tali pusat.
dengan kassa steril

11. Sentuhan dan isapan


pada payudara ibu
11. Ganti kain bayi
mendorong
dengan kain yang
terbentuknya oksitosin
kering dan
yang berdampak pada
meletakkan bayi di
kontraksi pada uterus
atas perut ibu atau
sehingga membantu
melakukan Inisiasi
mempercepat lahinya
Menyusu Dini
plasenta
(IMD)

M1 Tujuan : 1. Pimpin ibu untuk 1. Pemimpin mengedan


Ibu dapat meneran mengedan saat his dengan baik dengan
dengan baik puncak dan ingatkan cara cari posisi yang
ibu cara mengedan paling nyaman saat
Kriteria : yang baik dan benar mengejan, Posisikan
1. TTV dalam saat his berkurang dagu di atas dada dan
tarik kaki ke arah dada.
batas normal :
Posisi ini akan
TD : 110/80-130/90
membantu semua otot-
mmHg
ototmu bekerja dengan
N : 80-90x/menit
baik, ambil napas
P : 18-24 x/menit
dalam-dalam ketika
S : 36,5-37,5 C
kontraksi datang lalu
2. DJJ dalam
tahan, kencangkan otot
batas normal
perut dan mulai
frekuensi 120-
mengejan sampai
160 x/menit
hitungan ke-10,
3. Ibu masih
kemudian ambil napas
mampu
cepat dan mengejan
meneran
kembali sampai
4. Pengeluaran
hitungan 10. Ulang satu
bayi selama 50
kali lagi, usahakan
menit
untuk mengejan
sebanyak tiga kali setiap
kali kontraksi, Gunakan
seluruh tenaga saat
mengejan. Namun pada
waktu tertentu,
mungkin akan diminta
untuk mengejan dengan
lembut, untuk
menghindari robekan
perineum dan dinding
vagina, jangan
menegangkan wajah
saat mengejan, Jangan
lupa untuk beristirahat
di antara waktu
kontraksi untuk
menambah energi, Saat
mengejan, juga bisa
memakai otot-otot yang
gunakan ketika buang
air besar. Otot-otot
tersebut sangat kuat dan
efektif untuk
mendorong bayi keluar.
Tidak perlu takut akan
mengeluarkan tinja saat
memakai otot-otot ini,
karena hal tersebut biasa
terjadi dalam persalinan,
Gunakan kaca untuk
melihat kepala bayi. Hal
ini bisa memberi
motivasi dan semangat
sewaktu merasa lelah
saat proses persalinan.
Namun, jangan patah
semangat ketika melihat
kepala bayi mulai sudah
terlihat tapi masih juga
sulit untuk dilahirkan.
Diharapkan proses
persalinan lancar dan
kelelahan dapat
dikurangi

2. Untuk mempertahankan
2. Anjurkan ibu untuk
kondisi optimal pada
minum di saat his
ibu dan bayinya dan
berkurang
mencegah dehidrasi

3. Anjurkan ibu untuk 3. Hal ini dimaksudkan


mengedan yang untuk mengantisipasi
benar, minta ibu agar ibu tidak kelelahan
untuk meneran bila dan menghindari resiko
ada dorongan yang asfiksia (kekurangan
kuat dan spontan, oksigen pada janin)
jangan meminta ibu karena suplay oksigen
untuk meneran melalui plasenta
terus-menerus atau berkurang.
tidak boleh meneran
sambil menahan
nafas.

MP1 Tujuan : 1. Lakukan 1. Pemasangan infus


Kala II lama tidak pemasangan infus adalah cara untuk
terjadi jika diperlukan mempertahan kan
hidrasi maternal
Kriteria : - Pencegahan kala II lama
1. Bayi lahir segera penanganan awal
2. Keadaan umum berikan Oksitosin Drip.
ibu baik
3. TTV dalam batas 2. Lakukan persiapan 2. Rujukan dalam kondisi
normal rujukan dengan optimal dan tepat waktu
TD : 110/80-120/80 ke fasilitas rujukan
mmHg BAKSOKUDA dengan sarana lebih
N : 80-90x/menit lengkap, diharapkan
P : 16-24 x/menit masalah /penyulit dapat
S : 36,5-37,5 C di tangani
4. Bayi lahir spontan,
menangis kuat,
tonus otot baik,
warna kulit
kemerahan

MP2 Gawat janin 1. Pantau DJJ setiap 30 1. Pemantauan DJJ


Tujuan : menit dan pastikan dilakukan untuk
Gawat janin tidak DJJ dalam batas mengkaji status bayi.
terjadi normal Frekuensi DJJ <120
atau >160 kali/menit
Kriteria : dapat menunjukkan
DJJ dalam batas gawat janin dan perlu
normal 120-160 dievaluasi segera
x/menit

2. Anjurkan ibu untuk


2. Tekhnik pernapasan ini
mengatur pola nafas
bertujuan untuk
dengan cara menarik
meningkatkan relaksasi,
nafas dalam dari
dan membersihkan
hidung dan
napas dengan
mengeluarkan secara
menghilangkan
perlahan dari mulut
kemungkinan
hiperventilasi selama
kontraksi

3. Dengan posisi ibu


3. Anjurkan ibu untuk
miring ke kiri maka
mengatur posisinya
tidak terjadi penekanan
yaitu posisi miring pada vena karva
ke kiri. sehingga sirkulasi darah
dari ibu ke janin melalui
plasenta tidak terganggu

VI. IMPLEMENTASI

No Tanggal/Hari/ Implementasi Respon


Jam
Selasa, 5 Mei 2020 1. Menginformasikan 1. Ibu mengetahui bahwa
kepada ibu dan pembukaan sudah
14.15 wib
keluarga bahwa lengkap dan akan
pembukaan sudah mengejan bila terdapat
lengkap dan minta ibu puncak his
untuk mengedan sesuai
dengan tehnik yang
telah diajarkan pada
saat puncak his dan
istirahat jika tidak ada
his.

14.18 wib 2. Melindungi perineum


2. Tangan penolong sudah
dengan satu tangan
melindungi perineum
dilapisi kain steril dan
dan menahan posisi
tangan yang lain
defleksi
beralaskan kasa
dikepala bayi untuk
menahan posisi
defleksi dan membantu
lahirnya kepala.

3. Memeriksa lilitan tali


14.20 wib 3. Tidak adanya lilitan tali
pusat
pusat

4. Menunggu hingga
4. Kepala bayi telah
kepala melakukan
14.23 wib melakukan putaran paksi
putaran paksi luar
luar
secara spontan

5. Menyanggah kepala
bayi dengan cara 5. Kepala bayi telah
14.26 wib biparietal. disanggah secara
biaparietal

6. Membantu untuk
kelahiran bahu atas dan 6. Bahu atas dan bawah
14.29 wib bahu bawah sesuai dapat dilahirkan
dengan sumbu jalan
lahir

7. Menyusuri dari bagian


tangan hingga 7. Badan bayi telah disusuri
14.30 wib memegang mata kaki
8. Melakukan penilaian
8. Penilaian bayi telah
secara cepat pada bayi
dilakukan dan bayi
14.32 wib dan segera
sudah dikeringkan serta
mengeringkan tubuh
telah dibungkus dengan
bayi kemudian
kain
membungkus bayi
dengan kain kecuali
bagian pusat dan dada

9. Melakukan palpasi
abdomen 9. Tidak adanya janin
14.35 wib
kedua

10. Menjepit, memotong


dan membungkus tali 10. Tali pusat telah dipotong
14.37 wib pusat dengan kassa dan dibungkus dengan
steril kassa steril

11. Mengganti kain bayi


dengan kain yang 11. Kain bayi telah diganti
14.39 wib kering dan meletakkan dengan kain yang kering
bayi di atas perut ibu
atau melakukan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD)
VII. EVALUASI

No Tanggal/jam Evaluasi Paraf


1 5 Mei 2020 S:

14.40 wib 1. Ibu mengatakan nyeri berkurang


saat di pijat pada punggung
2. Ibu tidak cemas dengan adanya
pendamping persalinan suami dan
keluarga
3. Rasa letih berkurang saat ibu
beristirahat

O:

1. Keadaan umum : Baik


2. Kesadaran : Composmetis
3. TTV
TD :110/80 mmHg
Nadi : 85 x/mnt
Pernafasan : 20 x/mnt
Suhu : 36,80C
4. Bayi lahir spontan segera menangis
pada pukul 14.30 wib, JK : laki-
laki, BB : 2900 gram

A : Ny.”R” umur 32 tahun P2A0, inpartu


kala II, Masalah teratasi.

P : Intervensi di lanjutkan kala III

Anda mungkin juga menyukai