2021
SURAT PERNYATAAN
Nim : 0117057
“ Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pada Tenaga Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan
Covid-19 Di Kabupaten Pamekasan “ adalah bukan proposal skripsi orang lain baik sebagian
atau keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah di sebutkan sumbernya.
Pamekasan.........................
PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI
Dengan Judul :
Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pada Tenaga Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan
Covid-19 Di Kabupaten Pamekasan
Oleh
Nur Holilah
0117057
Pembimbing I Pembimbing II
NPP NPP
Mengetahui,
NPP : 10.02.184
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Persetujuan
Halaman Pernyataan
Halaman Abstrak
BAB 1 PENDAHULUAN
3.3.1 Sampling
3.3.2 Sampel
3.3.3 Sampling
3.8 Keterbatasan
4.2 Pembahasan
5.1 Simpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Di awal tahun 2020, dunia di gemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu coronavirus
jenis baru ( SARS-CoV-2 ) dan penyakitnya disebut Coronavirus Disiase ( COVID-19 ).
Diketahui asal mula virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkog. Ditemukan di akhir
Desember akhir 2019. Sampai saat ini sudah di pastikan terdapat 65 negara yang telah
terjangkit virus satu ini. ( Data WHO. 1 Maret 2020 ) ( PDPI, 2020 )
Kejadian kasus Covid-19 terus bertambah dari hari ke hari sehingga petugas kesehatan
sebagai garis depan semakin tertekan karena meningkatnya beban kerja, mengkhawatirkan
kesehatan mereka, dan keluarga (Cheng et al., 2020). Satu hal yang dapat menyebabkan
petugas kesehatan akan mengalami peningkatan kecemasan, salah satunya adalah
kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) di tempat kerjanya (Ramadhan, 2020). Petugas
kesehatan berisiko mengalami gangguan psikologis dalam merawat pasien Covid-19
karena perasaan depresi, penyebab utamanya adalah perlindungan diri yang masih kurang
dari kebutuhan petugas kesehatan (Lai et al., 2020).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 6 April 2020, jumlah penderita di
dunia adalah 1.278.523 yang terinfeksi kasus Covid-19. Dari 1,2 juta kasus positif korona,
69.757 (5,46%) pasien Covid-19 telah meninggal dan 266.732 (20,9%) orang telah
sembuh dari total kasus positif. Sedangkan di Indonesia, data terakhir tentang jumlah
kasus positif virus korona (Covid-19) masih menunjukkan peningkatan 2.491 kasus.
Tingkat kematian pasien Covid-19 juga terus meningkat 209 orang (8,39%) dan 192 orang
(7,70%) sembuh dari jumlah penderita positif. Dari perbandingan data tersebut bahwa di
Indonesia masih mengalami peningkatan dari jumlah kematian dan tingkat kesembuhan
pasien (WHO, 2020).
Menurut data dari Pusat Krisis Departemen Kesehatan (2020), jumlah penderita atau
kasus tertinggi di Provinsi DKI Jakarta adalah 1.232 positif. kasus, dengan 99 kematian
dan 65 orang pulih, Provinsi Jawa Barat dengan posisi kedua dengan 263 kasus positif, 29
meninggal dan 13 sembuh, dan Jawa Timur di tempat ketiga dengan 189 kasus positif, 14
meninggal dan 38 pulih. Sementara Provinsi Sulawesi Selatan menempati posisi keenam
dengan 113 kasus positif, 6 meninggal dan 19 pulih (Kemenkes. RI., 2020).
Ketersediaan alat pelindung diri untuk petugas kesehatan masih kurang, sehingga banyak
petugas kesehatan telah terpapar virus dan beberapa bahkan meninggal (Ramadhan, 2020).
Respon psikologis yang dialami oleh petugas kesehatan terhadap pandemi penyakit
menular semakin meningkat karena disebabkan oleh perasaan cemas tentang kesehatan
diri sendiri dan penyebaran keluarga (Cheng et al., 2020). Kecemasan adalah
kekhawatiran yang tidak jelas dirasakan oleh seseorang dengan perasaan tidak pasti dan
tidak berdaya (Stuart, 2016). Rasa panik dan rasa takut merupakan bagian dari aspek
emosional, sedangkan aspek mental atau kognitif yaitu timbulnya gangguan terhadap
perhatian, rasa khawatir, ketidakteraturan dalam berpikir, dan merasa binggung (Ghufron
& Risnawita, 2014). Sehingga dari kejadian Covid-19 ini tenaga kesehatan merasa
tertekan dan khawatir.
Hasil Penelitian Lai et al (2020) tentang tenaga kesehatan beresiko mengalami gangguan
psikologis dalam mengobati pasien Covid-19, hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat 50,4% responden memiliki gejala depresi dan 44,6% memiliki gejala kecemasan
karena perasaan tertekan. Hal yang paling penting untuk mencegah masalah kecemasan
adalah menyediakan alat pelindung diri yang lengkap, sehingga tenaga kesehatan dalam
menjalankan tugasnya tidak merasa khawatir dengan dirinya sendiri bahkan dengan
anggota keluarga mereka. Oleh karena itu, tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui
faktor yang paling berpengaruh terhadap kecemasan tenaga kesehatan dalam upaya
pencegahan Covid-19 di Kabupaten Pamekasan .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Apakah ada faktor yang mempengaruhi kecemasan pada tenaga kesehatan dalam
upaya pencegahan covid-19 ?
TINJAUAN PUSTAKA
a. Faktor eksternal
Gambar 5.I : Gaun isolasi bedah (area A,B, dan C merupakan area kritikal tingkat
tinggi); II : gaun bedah (area A dan B merupakan area kritikal tingkat tinggi )
(Sumber : CDC, 2020)
6. Celemek (apron)
Apron merupakan pelindung tubuh untuk melapisi luar gaun yang digunakan oleh petugas
kesehatan dari penetrasi cairan infeksius pasien yang bisa terbuat dari plastik sekali pakai
atau bahan plastik berkualitas tinggi yang dapat digunakan kembali (reuseable) yang tahan
terhadap klorin saat dilakukan desinfektan.
Gambar 6. Apron
7. Sarung Tangan
Sarung tangan dapat terbuat dari bahan lateks karet, polyvinyl chloride (PVC), nitrile,
polyurethane, merupakan pelindung tangan tenagakesehatan dari kontak cairan infeksius
pasien selama melakukan perawatan pada pasien. Sarung tangan yang ideal harus tahan
robek, tahan bocor, biocompatibility (tidak toksik) dan pas di tangan. Sarung tangan yang
digunakan merupakan sarung tangan yang rutin digunakan dalam perawatan, bukan sarung
tangan panjang.
9. Sepatu pelindung
Sepatu pelindung dapat terbuat dari karet atau bahan tahan air atau bisa dilapisi dengan
kain tahan air, merupakan alat pelindung kaki dari percikan cairan infeksius pasien selama
melakukan perawatan. Sepatu pelindung harus menutup seluruh kaki bahkan bisa sampai
betis apabila gaun yang digunakan tidak mampu menutup sampai ke bawah.
Tingkat panik
Kecemasan ( sangat berat )
ringan
kecemasan pada tenaga kesehatan
dalam upaya pencegahan covid-
19
Faktor predisposisi :
1. Teori psikoanalisis
2. Teori interpersonal
3. Teori perilaku
4. Teori keluarga
5. Teori biologis
Faktor presipitasi :
1. Faktor internal
2. Faktor eksternal
Gambar :
Keterangan :
: di uji
: tidak diuji
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang diperlukan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan
penelitian, yang harus di uji kasahihannya secara empiris (Nursalam, 2015). Hipotesis
dapat dipandang sebagai kesimpulan yang sifatnya sangat sementara. Sehubungan dengan
pendapat itu penulis berkesimpulan bahwa hipotesis adalah merupakan suatu jawaban atau
dugaan sementara yang bisa dianggap benar dan bisa dianggap salah, sehingga
memerlukan pembuktian dari kebenaran hipotesis tersebut melalui penelitian yang akan
dilakukan.
Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah :
H1 = Ada hubungan kecemasan dengan ketersediaan alat pelindung diri pada tenaga
kesehatan kabupaten pamekasan.
BAB III
METODE PENELITIAN
POPULASI
Target : Tenaga kesehatan yang bertugas dalam upaya pencegahan covid-19 yang
bertugas di pusat kesehatan masyarakat kabupaten pamekasan berusia 21-50 tahun
sebanyak 63 orang
Terjangkau : 43 responden yang mengembalikan kuesioner berbasis online di kabupaten
pamekasan.
SAMPEL
Tenaga kesehatan yang bertugas dalam uapaya pencegahan covid-19 di kabupaten
pamekasan sebanyak 43 orang
SAMPLING
Probability sampling dengan teknik pengambilan sampel cluster random sampling
PENGUMPULAN DATA
Kuesioner
ANALISA DATA
3.3.1 populasi
Populasi adaah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan
kemudian ditarik kesimpulannya ( Notoatmodjo, 2015 ). Populasi penelitian ini adalah
tenaga kesehatan yang bertugas dalam uapaya pencegahan covid-19 di kabupaten
pamekasan sebanyak 43 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian ini adalah bagian dari populasi yang bisa dijangkau dan dapat
dipergunakan sebagai subjek penelitian yaitu sebagian tenaga kesehatan yang bertugas
dalam upaya pencegahan covid-19. Dari 65 jumlah populasi tenaga kesehatan yang
menjadi sasaran dalam subjek penelitian terdapat 43 orang yang mengembalikan kuesioner
berbasis online yang di ambil secara acak di setiap layanan kesehatan. Sehingga jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah 43 orang yang bersedia menjadi sampel dalam
penelitian ini. Kriteria responden yng dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah tenaga
kesehatan aktif yang bertugas, tenaga kesehatan yang berusia 21 tahun hingga 50 tahun,
dan bersedia menjadi responden. Kriteria sampel sebagai berikut :
1. kriteria inklusi pada penelitian ini sebagai berikut :
a. Tenaga kesehatan yang berusia 21 tahun hingga 50 tahun
b. Tenaga kesehatan yang aktif bertugas
c. Tenaga kesehatan yang bersedia menjadi responden
2. Kriteria ekslusi pada penelitian ini sebagai berikut :
a. Tenaga kesehatan yang tidak berusia 21 tahun hingga 50 tahun
b. Tenaga kesehatan yang tidak sedang tidak aktif bertugas.
c. Tenaga kesehatan yang tidak bersedia menjadi responden
3. Besar sampel
Besar pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus berikut :
( Nursalam, 2016 )
N
N=
1+ N ( d 2)
3.3.3 Sampling
Cluster random sampling adalah suatu jenis teknik sampling dimana seorang peneliti
membagi populasi menjadi beberapa kelompok yang terpisah yang disebut sebagai cluster.
Dari beberapa cluster diambil beberapa sampel yang dipilih secara random atau acak.
3.4 Variabel Dependen
3.4.1 Variabel Independen ( Bebas )
Variabel independen pada peneitian ini adalah kecemasan pada tenaga kesehatan
3.4.2 Variabel Dependen ( Terikat )
Variabel dependen ( terikat ) dalam penelitian ini adalah keterbatasan alat pelindung
diri.
3.5 Definisi Operasional
Definis operasional faktor yang mempengaruhi kecemasan pada tenaga kesehatan dalam
upaya pencegahan covid-19 di kabupaten pamekasan.
Variabel Definisi Indikator Alat ukur Skala Skor
Operasional data
Independen: Segala Menurut Kuesioner Ordinal Jawaban
Kecemasan sesuatu yang Hamilton Anxiety benar
pada tenaga dirasakan Rating Scale mendapat
kesehatan oleh tenaga kecemasan diukur nilai : 1
dalam upaya kesehatan melalui 14 Jawaban
pencegahan mengenai indikator, yang salah
covid-19 kecemasan meliputi : mendapat
dalam upaya 1. Perasan nilai : 0
pencegahan cemas Dengan
covid-19 2. Ketegangan kategori :
3. Ketakutan Baik :
4. Gangguan ( 80%
tidur -100% )
5. Gangguan Cukup :
kecerdasan ( 65% -
6. Perasaan 795 )
persepsi Kurang :
7. Gejala ( < 65%)
somatik
( otot-otot )
8. Gejala
sensorik
9. Gejala
kardiovaskul
er
10.Gelaja
pernafasan
11.Gejala
gastroentesti
nal
12.Gejala
urogenital
13.Gejala
vegetatif /
otonom
14.Penampilan
saat
wawancaea
Dependen : APD ( alat - Pengertian Kuesioner
Keterediaan pelindung APD
alat diri) adalah - Jenis-jenis
pelindung kelengkapan APD
diri ( APD ) yang wajib - Cara
digunakan penggunaan
saat bekerja APD
sesuai - Cara
bahayadan pemakaian
resiko kerja APD dan
untuk pelepasan
menjaga APD
keselamatan - APD dalam
pekerja itu penanganan
sendiri dan jenazah pasien
orang covid-19.
disekelilingn
ya.
4. Tabulating
Pada tabulasi ini data disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari beberapa baris dan
beberapa kolom, yang disajikan untuk memaparkan sehingga mudah dibaca dan di
mengerti.
3.7 Etika Penelitian
1. Infomed concent ( Lembar Persetujuan )
Lembar persetujuan penelitian diberikan kepada responden, tujuannya supaya responden
mengetahui maksud dan tujuan penelitian sertadampak yang diteliti selama pengumpulan
data. Jika responden bersedia di teliti, maka harus menandatangani lembar persetujuan
namun jika responden menolak diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
menghargai hak responden untuk teliti.
2. Anonymity ( Tanpa Nama )
Untuk menjaga kerahasiaan identitas reponden pada lembar pengumpulan kuesioner yang
diisi oleh responden. Lembar tersebut hanya diberi inisial atau kode tertentu.
3. Confidentiality ( Kerahasiaan )
Kejujuran informasi yang diberikan oleh responden akan berguna bagi peneliti dalam
mencapai penelitian yang baik.