Anda di halaman 1dari 177

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA

D-III KEBIDANAN

2019
ANATOMI DAN FISIOLOGI

( ISTILAH- ISTILAH PADA ANATOMI)

A. Pengertian Anatomi
 Anatomi berasal dari bahasa latin yaitu :
 Ana merupakan bagian atau memisahkan
 Tomi ( Tomie ) merupakan iris atau potong
 Anatomi manusia adalah ilmu tentang struktur tubuh manusia
 Ahli anatomi mempelajari hubungan antara bagian tubuh sebagai bagian
struktur suatu individu
 Anatomi merupakan ilmu urai yang mempelajari susunan tubuh dan hubungan
bagian-bagian satu sama lain

Pengertian anatomi adalah ilmu yang mengkaji dan mempelajari mengenai struktur
dan susunan organisme, baik pada hewan, tumbuhan ataupun manusia, serta mempelajari
hubungan bagian yang satu dengan yang lainnya.Berdasarkan bahasa anatomi berasal dari
bahasa Yunani, yaitu dari kata anatemein yang memiliki arti memotong bagian.

Anatomi Menurut Ahli :


Menurut Gray (1995:3)
Gray mendefinisikan anatomi sebagai sebuah ilmu yang mempelajari bangun atau struktur
bagian pada tubuh, kemudian apabila tanpa pelajaran yang lebih lanjut, maka biasa disebut
dengan anatomi tubuh manusia.

Pearce C.E.(2004:1)
Pearce mengungkapkan, bahwa anatomi adalah sebuah ilmu urai yang mempelajari
susunan tubuh serta mempelajari hubungan-hungan satu sama lainnya.
Irianto Koes (2014:32)
Anatomi adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagian luar maupun luar dari struktur
tubuh manusia, antara hubungan fisik dengan yang lainnya.

Anatomi Menurut Wikipedia


Anatomi adalah berasal dari bahasa Yunani yang berarti memotong, sebuah cabang
ilmu biologi yang mempelajari mengenai struktur dan bagian tubuh manusia.Seiring
perkembangannya anatomi memiliki begitu banyak cabang ilmu atau turunannya.

Anatomi Menurut KBBI


Anatomi adalah ilmu yang melukiskan atau menggambarkan letak serta hubungan
bagian tubuh manusia (lihat langsung di KBBI)

Cabang Ilmu Anatomi


1. Anatomi antropologi, ilmu yang mempelajari mengenai perbedaan tubuh manusia
dari tempat satu dengan yang lainnya.
2. Anatomi perbandingan, yaitu ilmu yang mempelajari perbandingan antara susunan
tubuh manusia dengan organisme yang lainnya.
3. Anatomi radiologi (anatomi x-ray) merupakan ilmu yang mempelajari tubuh
manusia dengan cara memanfaatkan signal radiologi atau xray.
4. Gross anatomi adalah struktur atau susunan oraganisme yang bisa dilihat
menggunakan mata telanjang.
5. Anatomi mikroskopik atau histologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
organ dengan menggunakan fasilitas mikroskop atau kaca pembesar dalam proses
pengamatannya. Misal melakukan pengamatan atau penelitian terhadap jaringan dan
sel.
6. Anatomi sistemik adalah cabang anatomi yang khusus mempelajari sistem dalam
tubuh. Jaringan dalam tubuh memiliki sistem yang sama serta menciptakan fungsi
khusus. Misalkan fungsi otot, jantung, otak dan lain sebagainnya.
7. Aanatomi regional merupakan anatomi yang mempelajari khusus bagian dalam
tubuh dimana tentu saja hal ini tidak kalah penting dengnan cabang anatomi yang
lainnya. Sebab sebelum melakukan pembedahan di haruskan mengetahui organ dalam
secara keseluruhan.
8. Anatomi perkembangan atau biasa disebut dengan embriologi yaitu cabang anatomi
yang mengkaji perubahan-perubahan sel dari pertama hingga akhir.
9. Anatomi permukaan mempelajari bagian dalam tubuh yang selanjutnya di
proyeksikan ke permukaan.

B. Pengertian Fisiologi
 Fisiologi berasal dari bahasa latin yaitu :
 Fisi (Physis) merupakan alam atau cara kerja
 Logos (Logi) merupakan ilmu pengetahuan
 Suatu disiplin keilmuan yang mempelajari fungsi struktur tubuh
 Struktur dan fungsi tidak dapat dipisahkan secara utuh
 Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari tiap-tiap
jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh dan sebagainya
 Fisiologi mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal
Fisologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang fungsi normal dari suatu
organisme mulai dari tingkat sel, jaringan, organ ,sistem organ hingga tingkat organisme itu
sendiri.

Pengertian Anatomi dan Fisiologi


Adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan
bagaimana alat tubuh tersebut bekerja.
Struktur Tubuh Manusia

STRUKTUR TUBUH MANUSIA

SEL JARINGAN ORGAN SISTEM

A. Sel

Sel merupakan satuan fungsional terkecil yang mampu melaksanakan proses yang berkaitan
untuk kehidupan fungsi dasar sel yang mencakup :

- Memperoleh makanan atau nutrient dan O2 dari lingkungan sekitar.


- Melakukan reaksi kimia untuk menghasilkan energi.
- Mengeluarkan CO2 dan produk lain hasil metabolisme.
- Membentuk protein dan komponen lain.
- Mengontrol pertukaran antar sel dengan lingkungan.
- Memperbaiki sel yang rusak.
Secara garis besar sel dibagi menjadi 3 bagian :

1. Nucleus (inti sel)

Nucleus adalah komponen tunggal terbesar yang terletak ditengah sel. Nikleus berisi
DNA ( Deoxyribunucleic Acid ) yang berfungsi untuk mengarahkan sintesis protein
dan sebagai blue print genetic selama sel bereplikasi.

nukleus sel

2. Membran Plasma

Membran plasma adalah struktur terluar yang membungkus dan memisahkan sel dari
lingkungan sekitar.Melalui membrane plasma sel dapat mengontrol pertukaran
elektrolit- elektrolit dan zat- zat yang dibutuhkan sel. Berikut gambar membrane
plasma:
3. Sitoplasma

Sitoplasma adalah bagian dalam sel yang tidak ditempati nucleus. Sitoplasma
mengandung struktur berupa organel (organ kecil) sel. Organel sel tersebut antara
lain:

a. Reticulum endoplasma

Reticulum endoplasma (RE) merupakan pabrik pembuat protein dan lemak.RE dibagi
menjadi RE halus dan RE kasar mengandung ribosom dan berfungsi untuk
menghasilkan protein, misalnya hormone dan enzim. RE halus berfungsi untuk
mengemas produk yang dihasilkan RE kasar ke dalam sebuah vesikel transport yang
selanjutnya dibawa ke badan golgi.

b. Kompleks Golgi

Didalam kompleks golgi protein dari RE dimodifikasi menjadi bentuk akhir yang
akan diangkut dengan vesikel sekretorik melalui eksositosis.
c. Lisosom

Lisosom berupa kantong berisi enzim hidrolik kuat yang mengkatalis reaksi hidrolisis.
Bahan ekstraselakan dibawa dengan endositosis. Lisosom juga mencerna organel sel
yang sudah rusak, disebut dengan proses otofagi.

d. Peroksisom

Peroksisom berupa kantung berisi enzim oksidatif untuk mempertahankan sel dari
serangan radikal bebas.Peroksisom mengandung banyak katalase yang menguraikan
banyak hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air dan oksigen yang aman bagi tubuh.

e. Mitokondria

Mitokondria merupakan generator penghasil energy pada sel. Setiap membrane


mitokondria dibungkus rangkap dan membrane dalam yang membentuk serangkaian
lekukan disebut krista. Mitokondria berperan penting untuk proses pembentukan
energi melalui tiga tahap yaitu : glokolisis, siklus krebs, dan rantai transport electron.

f. Vault

Berfungsi sebagai kendaraan transport sel. Vault akan menempelkan diri ke nucleus
dan mengambil nucleus yang disintesis oleh nucleus dan menyalurkan ke bagian luar
lain sel.

g. Sitosol
Sitosol adalah bagian setengah cair dari siotoplasma yang mengelilingi
organel.Sitosol penting dalam metabolisme intermediet, sintesis protein ribosom, dan
penyimpanan nutrient.

h. Sitoskeleton

Untuk memelihara karakteristik unik masing- masing sel diperlukan perancah intrasel
untuk menopang dan menata berbagai kompartemen sel yang disebut sitoskeleton.

B. Jaringan

Sel tidak berkumpul begitu saja menjadi jaringan. Sel berubah bentuk menjadi
jaringan melalui proses diferensiasi. Diferensiasi adalah proses perubahan struktur sel
yang disesuaikan dengan fungsinya. Struktur jaringan yang khas untuk melaksanakan
fungsi yang spesifik. Ilmu yang mempelajari dan mengkaji seluk-beluk jaringan disebut
histologi.Jaringan adalah sekelompok sel yang struktur dan fungsinya serupa.Tubuh
manusia tersusun dari berbagai macam jaringan. Berbagai jenis jaringan tubuh manusia
yang utama ada empat, yaitu:

1. jaringan otot, terdiri dari sel-sel yang menghkhususkan diri untuk berkontraksi dan
menghasilkan gaya. Jadi, fungsi jaringan otot adalah sebagai alat gerak aktif. Secara
embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan mesoderm. Terdapat tiga jenis jaringan
otot: otot rangka, otot jantung, dan otot polos. Otot rangka mengerakkan tulang; otot
jantung memompa darah keluar jantung; otot polos membungkus dan mengontrol
gerakan organ berongga.
2. jaringan saraf, terdiri dari sel-sel yang khusus menyalurkan impuls listrik, sebagai
sinyal informasi.jaringan saraf berfungsi untuk menerima rangsang, mengolah, dan
reaksi yang tepat terhadap rangsangan yang datang. Jaringan saraf ditemukan di otak,
medula spinalis, dan saraf.

3. jaringan epitel, terdiri dari sel-sel yang mengkhususkan diri mempertukarkan bahan
antara sel dan lingkungannya. Secara embriologi, jaringan epitel berasal dari lapisan
ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Jaringan ini terdiri dari sel-sel yang
mengkhususkan diri mempertukarkan bahan antara sel dan lingkungannya. Sel-sel
epitel berikatan satu sama lain secara erat membentuk lembaran jaringan yang
membungkus dan membatasi berbagai bagian tubuh. Sebagai contoh, lapisan luar
kulit adalah jaringan epitel.

4. jaringan ikat, merupakan jaringan yang menyokong atau memperkuat jaringan lain.
Jaringan ikat menghubungkan, menunjang, dan mengikat berbagai bagian tubuh. Oleh
karena itu disebut juga jaringan penguat atau jaringan penunjang. Jaringan ini
mencakup berbagai struktur misalnya tendon yang melekatkan otot rangka ke tulang;
darah, yang mengangkut bahan dari satu bagian tubuh ke bagian lain.

C. Organ Dan Sistem Organ

1. Sistem Integumen, seperti kulit, rambut, kuku penutup pada tubuh yang ada diluar
dan melindungi jaringan yang lebih dalam dari cedera. inti reseptor kulit, kelenjar
keringat, kelenjar minyak, dan mensintesis vitamin D.

2. Sistem tulang dan sendi yang mendukung dan melindungi organ-organ tubuh.


Menyediakan penggunaan otot kerangka sebuah Tulang juga menyimpan mineral dan
membuat sel-sel darah.

3. Sistem otot atau rangka untuk menjaga postur dan menghasilkan gerakan.


4. Sistem Limfatik terdiri dari  pembuluh limfatik, saluran toraks, sumsum tulang
merah, limpa, kelenjar getah bening Rumah sel darah putih (limfosit) yang terlibat
dalam kekebalan.

5. Sistem pernafasan yakni rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus, paru-paru


untuk menghapus karbon dioksida dan terus memasok darah dengan oksigen.
pertukaran udara terjadi dalam sistem pernapasan terutama paru-paru.

6. Sistem Pencernaan mulai dari rongga mulut, esofagus, hati, lambung, usus kecil,


usus besar, rektum, anus dan mengolah makanan yang akan diserap oleh tubuh dan
membuang limbah setelah

7. Sistem Saraf (otak, sumsum tulang belakang, saraf) sistem kontrol tubuh, merespon


perubahan internal dan eksternal, mengaktifkan otot dan kelenjar.

8. Sistem Endokrin kelenjar pineal, kelenjar pituitari, kelenjar tiroid dari sistem


endokrin mensekresi hormon yang mengatur banyak proses seperti pertumbuhan,
metabolisme, dan reproduksi.

9. Sistem Kardiovaskular Jantung memompa peredaran darah dan pembuluh darah


mengangkutnya ke selurah bagian tubuh. Darah membawa oksigen, karbon dioksida,
nutrisi, limbah dan lebih di seluruh tubuh.

10. Sistem Kandung Kemih yakni ginjal, ureter, kandung kemih, uretra yang bekerja
Menghilangkan limbah nitrogen dari tubuh. Mengatur asam-basa, elektrolit dan
keseimbangan air dalam tubuh.

11. Sistem Reproduksi, Fungsi utama dari sistem reproduksi adalah untuk menghasilkan
keturunan. hormon pada dan sperma dihasilkan oleh testis laki-laki. saluran laki-laki
dan kelenjar membantu memberikan sperma. Ovarium menghasilkan hormon pada
wanita dan telur. Struktur reproduksi wanita yang lainnya adalah berfungsi sebagai
media pemupukan dan pengembangan. Misalnya, kelenjar pada susu menghasilkan air
susu untuk bayi yang baru lahir.

Istilah Gerakan dalam Anatomi


1. Fleksi dan Ekstensi

Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan.Ekstensi adalah gerak untuk


meluruskan.

2. Adduksi dan Abduksi


Adduksi yaitu gerakan mendekati tubuh. Abduksi yaitu gerakan menjauhi
tubuh. Contoh: gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat
yaitu gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan kembali ke
posisi siap yaitu gerakan adduksi (mendekati tubuh).

3. Elevasi dan Depresi


Elevasi yaitu gerakan mengangkat, depresi yaitu gerakan menurunkan.
Contohnya: Gerakan membuka mulut (elevasi) dan menutupnya (depresi)juga
gerakan pundak keatas (elevasi) dan kebawah (depresi).
4. Inversi dan Eversi
Inversi yaitu gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh.Eversi yaitu
gerakan memiringkan telapak kaki ke luar.Juga perlu dikenal untuk sebutan
inversi dan eversi hanya untuk wilayah di pergelangan kaki.

5. Supinasi dan Pronasi


Supinasi yaitu gerakan menengadahkan tangan.Pronasi yaitu gerakan
menelungkupkan.Juga perlu dikenal sebutan supinasi dan pronasi hanya
dipergunakan untuk wilayah pergelangan tangan saja.

6. Endorotasi dan eksorotasi


Endorotasi yaitu gerakan ke dalam
pada sekililing sumbu panjang
tulang yang bersendi

(rotasi).Sedangkan eksorotasi yaitu gerakan rotas ke luar.

Istilah Lokasi Anatomi


Arah dan Bidang Anatomi
1. Bidang
Bidang merupakan potongan 2 dimensi terhadap ruang 3 dimensi, secara sederhana dapat
dianggap sebagai lembaran kaca yang memotong tubuh pada 2 titik lurus tertentu.Bidang
anatomis adalah garis yang digunakan untuk membagi tubuh manusia. Biasanya terlihat
sebagai model anatomi dan proyeksi..

Terdapat 3 bidang anatomis yang biasa digunakan, yaitu: sagital, koronal, tranversal

 Bidang sagital: garis vertikal yang membagi tubuh menjadi dua bagian yaitu bagian
kiri dan kanan
 Bidang koronal: garis vertikal yang membagi tubuh menjadi bagian depan (anterior)
dan bagian belakang (posterior)
 Bidang transversal: garis horizontal yang membagi tubuh menjadi bagian atas
(superior) dan bagian bawah (inferior)

2. Arah Anatomi
 Superior (=atas) atau kranial: lebih dekat pada kepala. Contoh: Mulut terletak
superior terhadap dagu.
 Inferior (=bawah) atau kaudal: lebih dekat pada kaki. Contoh: Pusar terletak inferior
terhadap payudara.
 Anterior (=depan): lebih dekat ke depan. Contoh: Lambung terletak anterior
terhadap limpa.
 Posterior (=belakang): lebih dekat ke belakang. Contoh: Jantung terletak posterior
terhadap tulang rusuk.
 Superfisial: lebih dekat ke/di permukaan. Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari
tulangnya.
 Profunda: lebih jauh dari permukaan. Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak
lebih profunda dari otot lengan bawah.
 Medial (=dalam): lebih dekat ke bidang median. Contoh: pangkal lengan terletak
medial terhadap tubuh.
 Lateral (=luar): menjauhi bidang median. Contoh: Telinga terletak lateral terhadap
mata.
 Proksimal (=dekat): lebih dekat dengan batang tubuh atau pangkal. Contoh: Siku
terletak proksimal terhadap telapak tangan.
 Distal (=jauh): lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal. Contoh: Pergelangan
tangan terletak distal terhadap pangkal lengan.

Istilah yang dipakai untuk menunjukkan ilmu yang di pakai dalam Anatomi
 OSTEOLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG TULANG)
 ARTHROLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG SENDI)
 MIOLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG OTOT)
 NEUROLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG SARAF & STRUKTUR SARAF)
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG ORGAN/ VISERA <ALAT DALAM>)
 KARDIOLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG JANTUNG)
 GASTROLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG SALURAN PENCERNAAN)
 OFTALMOLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG MATA
 UROLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG SALURAN PERKEMIHAN &
REPRODUKSI)
 DERMATOLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG KULIT)
 SPLANKHOLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG ORGAN/ VISERA <ALAT DALAM>)

Sumber :
https://cakhasan.com/pengertian-anatomi/
https://www.scribd.com/document/349403217/Definisi-Fisiologi
http://an-educational.blogspot.com/2016/11/struktur-sel-manusia.html
https://blog.ruangguru.com/struktur-dan-fungsi-jaringan-ikat-pada-manusia
https://www.ayoksinau.com/11-sistem-organ-pada-tubuh-manusia-lengkap/
http://kalimantan-utara.fj.web.id/id3/1427-1311/Dorsal_90943_kalimantan-utara-
fj.html
ppt dr. Valencia ( istilah- istilah pada anatomi
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKELETAL

Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab


terhadap pergerakan.Komponen utama system musculoskeletal adalah jaringan ikat.Sistem
ini terdiri daritulang, sendi, otot, tendon, ligament, bursae, dan jaringan-jaringan khusus yang
menghubungkanstruktur-struktur ini.

A. Tulang

tulang memiliki fungsi sebagai berikut :


1. Dukungan, mempertahankan organ vital Anda dan tulang belakang menopang tubuh
Anda untuk tegak.
2. Gerakan, otot melekat pada tulang yang disambung. Ketika otot-otot kontraksi tulang-
tulang bergerak.
3. Produksi sel darah, sel darah merah yang membawa oksigen dan sel darah putih untuk
melindungi tubuh dari infeksi, diproduksi di sumsum tulang.

Bentuk tulang manusia

Berdasarkan bentuknya, tulang manusia dibagi menjadi empat bentuk, yaitu:

1. Tulang panjang
Tulang panjang memiliki rongga dan bertanggung jawab sebagai penopang kerangka
tubuh. Contoh tulang panjang antara lain tulang paha (femur), tulang betis (fibula), tulang
kering (tibia), tulang telapak kaki (metatarsal), dan tulang telapak tangan (metacarpal), jari-
jari (phalang), serta tulang yang membentuk lengan yaitu humerus, ulna, dan radius.

2. Tulang pendek

Ukurannya kira-kira sepanjang lebar dan berbentuk seperti dadu atau bundar.Tulang
ini yang memungkinkan Anda untuk bergerak. Contoh tulang pendek antara lain tulang yang
membentuk pergelangan kaki (tarsal) dan tulang membentuk pergelangan tangan (carpal).

3. Tulang pipih

Tulang pipih memiliki ukuran yang sangat tipis, tapi ukuran dan bentuknya sangat
bervariasi.Tulang ini memiliki area permukaan untuk melindungi otot yang terdapat pada
tulang tersebut. Contoh tulang pipih antara lain tulang rusuk (rib), tulang tengkorak (cranial),
tulang dada (sternum), dan tulang belikat (scapula).

4. Tulang tidak teratur

Tulang tidak teratur memiliki bentuk yang tidak sesuai dengan tulang panjang,
pendek, atau pipih.Contoh tulang ini adalah tulang belakang (vertebrae), tulang sacrum,
tulang ekor (coccygeal), serta sebagian tulang yang membentuk wajah seperti tulang baji
(sphenoid), tulang pipi (zygomatic), dan tulang ethmoid.

Anatomi tulang manusia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu aksial dan apendikular.
A. Tulang aksial

Tulang aksial mencakup semua tulang sepanjang tubuh, termasuk kerangka


tengkorak, yang meliputi tulang tengkorak dan kerangka wajah.

Tulang tengkorak

Tengkorak melindungi bagian terpenting dari seluruh otak.Tengkorak sebenarnya


terdiri dari tulang yang berbeda. Beberapa tulang ini melindungi otak Anda, sementara yang
lain membentuk struktur wajah Anda.

Tulang tengkorak terdiri dari tulang dahi (frontal), tulang ubun-ubun (parietal), tulang
pelipis (temporal), dan  tulang pembentuk wajah yaitu tulang pipi, tulang baji, tulang rahang
bawah (mandibula), tulang rahang atas (maksila), tulang air mata (lakrimal), dan tulang
hidung (nasal).

Tulang belakang (vertebral coloumn)


Anatomi tulang belakang manusia memiliki 33 ruas tulang yang terbagi menjadi lima ruas,
yaitu 7 tulang leher (cervical), 12 tulang dada (thoracic), 5 tulang punggung bawah (lumbar),
5 tulang sacrum, dan 4 tulang ekor (coccygeal)

Masing-masing ruas tulang tersebut dinamai untuk huruf pertama dari ruas dan posisinya di
sepanjang sumbu atas sampai bawah, kecuali dari sacrum dan tulang ekor.Sebagai contoh,
tulang dada atau thoracic yang paling atas disebut T1 dan yang paling bawah disebut T12.

Tulang rusuk dan tulang dada

Tulang dada (sternum) adalah tulang tipis berbentuk pisau yang terletak di sepanjang garis
tengah tubuh Anda.Sternum terhubung ke tulang rusuk oleh tulang rawan yang disebut
kartilago kosta.

Tulang rusuk berguna untuk melindungi jantung, paru-paru, dan hati serta organ lainnya di


dalam rongga dada agar tetap aman. Tulang rusuk manusia terdiri dari 12 pasang, yang terdiri
dari 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu, dan 2 pasang tulang rusuk
melayang.

B. Tulang apendikular

Bagian apendikular  yang mencakup semua tulang yang membentuk tungkai atas, tungkai
bawah, bahu dan panggul dan menghubungkan dengan bagian aksial.
Tulang tangan( Tulang anngota gerak atas )

Anatomi tulang pada tangan, terdiri dari tulang lengan atas (humerus), pergelangan tangan
(carpal), telapak tangan (metacarpal) dan jari-jari.Setiap lengan melekat pada tulang belikat
(scapula) yaitu tulang segitiga besar di sudut tulang bagian atas setiap sisi tulang rusuk.

Humerus terletak tepat di atas siku Anda, lalu di bawah siku terdapat dua tulang, yaitu radius
dan ulna.Masing-masing berbentuk lebar pada bagian ujung dan tipis pada bagian tengah. Hal
ini untuk memberikan kekuatan ketika bertemu tulang lain.

Pada ujung jari-jari dan ulna terdapat delapan tulang kecil yang membentuk pergelangan
tangan Anda. Pada telapak tangan terdapat lima tulang. Setiap jari tangan terdiri dari tiga ruas
tulang, kecuali jempol hanya terdiri dari dua ruas tulang.

Tulang panggul

Anatomi tulang kaki akan melekat pada sekelompok tulang panggul, yang berbetuk mangkuk
yang menopang tulang belakang. Tulang panggul terdiri dari tulang panggul kanan dan kiri,
yang setiap sisinya merupakan perpaduan dari tiga tulang yang besar, pipih dan tidak teratur:
ilium, ischium, pubis.

Tulang panggul berperan sebagai pelindung organ tubuh di sekitar bagian pencernaan, sistem
kemih, dan sistem reproduksi.

Tulang kaki( Tulang anggota gerak bawah )

Tulang kaki Anda untuk menopang berat tubuh Anda sehingga Anda bisa berdiri
tegak dan berjalan. Tulang kaki dimulai dari panggul hingga lutut, dinamakan tulang paha
atau femur.Ini adalah tulang terpanjang di tubuh manusia.Tulang paha ini menempel pada
tulang panggul.

Di lutut, terdapat tulang yang berbentuk segitiga yang disebut patella, atau tempurung
lutut.Tulang ini yang melindungi sendi lutut.

Di bawah lutut terdapat dua tulang kaki lainnya yaitu tibia atau dikenal dengan tulang
kering dan fibula atau tulang betis. Sama seperti tiga tulang di lengan Anda, ketiga tulang di
kaki memiliki ujung yang lebih lebar daripada di tengah untuk memberi kekuatan ketika
bertemu tulang lain.

Sementara tulang pergelangan kaki (metatarsal) sedikit berbeda dari pergelangan


tangan.Pada bagian pergelangan kaki terdapat tulang talus, yang melekat pada tulang betis
dan membentuk pergelangan kaki, lalu di bawah tulang talus terdapat tumit, yang tersambung
dengan enam tulang lainnya.
Pada tulang telapak kaki (tarsal) terdapat lima tulang panjang yang menghubungkan
ke jari-jari kaki. Setiap jari kaki memiliki tiga tulang kecil, kecuali jempol hanya memiliki
dua tulang.

Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi)

Pada bulan ke-2 dalam kandungan:

1. Jaringan embrional (mesenkim) membentuk rangka yang berupa tulang rawan


(kartilago).

2. Kartilago dirusak oleh Kondroblas (sel pembentuk tulang rawan)

3. Terbentuklah rongga yang terisi osteoblas (sel pembentuk tulang keras)

4. Osteoblas membentuk osteosit (sel tulang keras)

5. Osteosit membentuk lapisan-lapisan (lamela) dari dalam ke luar.

Pembentukan Tulang

Dalam tahap perkembangan embrio rangka tubuh masih berupa tulang


rawan.Kartilago dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Di dalam kartilago tersebut akan diisi oleh
osteoblast (sel pembentuk tulang keras). Osteoblast akan mengisi jaringan sekelilingnya dan
membentuk osteosit (sel tulang). Sel tulang di bentuk secara kosentris (dari arah dalam ke
luar), setiap sel tulang akan mengelilingi pembuluh darah dan serabut saraf, memnbentuk
sistem Havers. Di dalam tulang terdapat sel-sel osteoklas.Sel ini berfungsi menyerap kembali
sel tulang yang sudah rusak dan dihancurkan.Adanya aktivitas sel osteoklas yang
menyebabkan tulang bisa berongga. Rongga ini nantinya akan diisi oleh sumsum tulang.

Proses pembentukan tulang disebut osifikasi. Proses ini dibedakan menjadi dua, yaitu
osifikasi intramembranosa dan osifikasi intrakartilagenosa. Osifikasi intramembranisa disebut
penulangan langsung atau osifikasi primer. Proses ini terjadi pada tulang pipih, misalnya
tulang tengkorak. Penulangan ini hanya terjadi sekali dan tidak akan terulang lagi untuk
selamanya. Contoh osifikasi intrakartilagenosa yaitu pembentukan tulang pipa yang akan
menyebabkan tulang bertambah panjang di daerah cakra epifise.

Berdasarkan jaringan penyusunnya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang


rawan dan tulang keras.

Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan (kartilago) adalah jaringan ikat lentur yang ada pada tubuh manusia
maupun hewan termasuk sendi diantara tulang, sangkar rusuk, telinga, hidung, saluran
tenggorokan dan cakram intervertebra.Tulang rawan ini lebih lunak dari tulang tapi lebih
keras dan kurang lentur dari otot.Tulang Rawan tersusun atas kumpulan sel tulang rawan atau
kondosit yang menghasilkan matriks ekstraseluler berupa serat dan substansi dasar.Tulang
rawan merupakan kerangka sementara pada embrio sebelum digantikan dengan tulang sejati
secara bertahap.Sel tulang rawan mengeluarkan matriks yang disebut dengan kondrin.Matriks
tersebut membuat tulang rawan bersifat lentur, lincin dan kuat.Kelenturan tulang rawan pada
tulang rusuk penyusun rongga dada membuat tulang rusuk bergerak bebas mengikuti
pengembangan paru-paru saat bernapas.Tulang rawan di antara ruas tulang belakang sangat
kuat dan tahan terhadap tekanan sehingga dapat dengan mudah kembali ke bentuk awal.
Tulang rawan bersifat liat dan lentur karena adanya zat antar sel tulang yang banyak
mengandung zat perekat dan juga zat kapur.Zat kapur tersebut merupakan perekat tulang, zat
kapur merupakan sejenis protein yang disebut dengan kolagen.Contoh tulang rawan yang ada
pada orang dewasa terdapat di telinga, hidung, ujung tulang keras dan sendi.

Tulang rawan dibentuk oleh sel tulang rawan (kondrosit) dan matriks (bahan dasar
yang keras pada tulang).Tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tulang rawan
hialin, tulang rawan elastis, dan tulang rawan fibrosa.

 Tulang rawan hialin, yaitu tulang rawan yang bersifat halus, transparan dan memiliki
matriks yang homogen. Tulang rawan hialin terdapat pada permukaan persendian
serta dinding trakea.
 Tulang rawan elastis, yaitu tulang rawan yang bersifat lentur dan matriks mengandung
serabut elastis yang bercabang-cabang. Tulang rawan elastis terdapat pada ujung
hidung dan daun telinga.
 Tulang rawan fibrosa, yaitu tulang rawan yang bersifat kurang lentur dan matriks
mengandung banyak serabut kolagen. Tulang rawan fibrosa terdapat diantara ruas-
ruas tulang belakang dan tulang rawan pada lutut (tendon dan ligamentum).

Tulang Keras (Osteon)

Tulang keras (osteon) adalah jaringan ikat khusus yang merupakan komponen sistem
gerak.Tulang keras atau tulang sejati bersifat kaku dan keras, tulang ini merupakan alat gerak
pasif yaitu alat gerak yang bisa bergerak jika digerakkan otot.Tulang keras tersusun atas zat
kapur dan fosfor.

Berdasarkan matriksnya, tulang keras dibedakan menjadi 2 jenis yaitu tulang kompak dan
tulang spons.
a. Tulang kompak, adalah tulang yang memiliki susunan matriks rapat dan padat yang
mengandung zat kapur dan juga fosfor. Tulang kompak pada sel-sel tulang (osteosit) tersusun
dan membentuk sistem havers. Contoh tulang kompak diantaranya: tulang lengan atas, tulang
hasta, tulang pengumpil, tulang telapak tangan, tulang ruas jari tangan, tulang selangka,
tulang paha, tulang kering, tulang betis, tulang telapak kaki, dan tulang ruas jari kaki.

b. Tulang spons adalah tulang yang memiliki matriks berongga dan tersusun oleh anyaman
trabeculae (mirip pecahan genting) yang pipih serta mengandung serat kolagen. Rongga yang
ada pada tulang spons tersebut diisi dengan jaringan sumsum tulang. Contoh tulang spons
diantaranya:

 Tulang pipih, contoh tulang pipih diantaranya seperti tulang penyusun tengkorak dan
wajah, tulang dada, tulang rusuk dan tulang belikat.
 Tulang pendek, contoh tulang pendek diantaranya seperti tulang pergelangan tangan,
tulang pergelangan kaki dan ruas tulang belakang.

Berdasarkan bentuknya, tulang keras dibedakan menjadi 3 yaitu:

Tulang pipih, Jenis tulang keras ini memiliki bentuk memipih pada kedua bagian
ujungnya.Contoh tulang pipih seperti tulang penyusun tengkorak, tulang rusuk dan tulang
dada.

Tulang pendek Jenis tulang keras ini berukuran pendek dan memiliki bentuk seperti
dadu.Tulang pendek terdapat pada tulang pergelangan tangan dan ruas tulang belakang.

Tulang pipa, Jenis tulang keras ini panjang dan memiliki bentuk seperti pipa.Contoh tulang
pipa terdapat pada tulang anggota gerak.

Struktur Tulang

Tulang panjang seperti tulang paha terdiri ats dua struktur yang berbeda yaitu tulang
kompak (kortikal) dan tulang spons (cancellous atau trabecular).Tulang kompak membentuk
silinder padat pada bagian poros tengah tulang di sekitar rongga sumsum tulang. Tulang
kompak menyumbang 80% dari massa tulang dalam tubuh manusia. Tulang spons terletak di
ujung tulang panjang, menyumbang sekitar 20 % dari total massa tulang dan memiliki
struktur seperti sarang lebah.
Sebagian besar tulang terdiri dari 10-20 % air, sekitar 60-70% adalah mineral tulang
dan sisanya adalah kolagen (protein berserat utama dalam tubuh), namun tulang juga
mengandung sejumlah kecil zat lain seperti protein dan garam anorganik. Komposisi
komponen mineral tulang bisa diperkirakan sebagai hidroksiapatit (HA) yang merupakan
gabungan antara kalsium dan fosfat, dengan rumus kimia Ca10 (PO4) 6 (OH) 2.

Pada bagian ujung tulang pipa terdapat perluasan bentuk sebagai fungsi untuk
berhubungan dengan tulang lain. Ujung tulang yang melebar ini tersusun atas tulang spons
yang disebut epifise.Bagian tengan diantara ujung yang meluas disebut diafise yang
merupakan tulang kompak yang di dalamnya terdapat rongga yang disebut rongga sumsum
tulang.Antara epifise dan diafise ada daerah yang disebut cakra epifise.Daerah cakra epifise
ini yang bisa tumbuh dan bertambah panjang selama seseorang masih dalam pertumbuhan.

Bagian-bagian Persendian

Periosteum,adalah membran berserat padat yang menutupi permukaan tulang,yang terdiri dari
lapisan berserat luar dan lapisan seldalam (Kambium).lapisan luar sebagai besar tediri dari
kolagen dan mengandung serabut saraf yang menyebabkan rasa sakit ketika jaringan rusak.ini
juga mengandung banyak pembuluh darah,cabang yang menebus tulang untuk memasuk
osteosit,atau sel tulang.
Tulang Yang Membentuk Persendian

Tulang yang membentuk pesendian berhubungan antar tulang sehingga tulang dapat
digerakkan.

Hubungan dua tulang disebut pesendian (artikulasi).fungsi utama sendi adalah untuk
memberikan fleksibilitas dan pergerakan pada tempatnya,juga sebagai poros anggota gerak
terdiri dari tulang,otot dan persendian (dibantu oleh tendon,ligament dan tulang
rawan).sistem ini memungkinkan seseorang untuk duduk,berdiri,berjalan atau melakukan
kegiatan sehari-hari.

Membran sinovial

Membran sinovial ini merupakan membaran yang melapisi sendi sinovial itu sendiri. Selain
itu sobat, membran ini terdiri dari jaringan lunak yang merupakan garis permukaan non
– tulang rawan sendi dalam yang memiliki rongga ( sendisinovial ).adapun yang menjadi
fungsi dari membran sinovial ini antara lain sebagai berikut :

 Sebagai piranti yang mempunyai fungsi untuk mengadakan ruang pemisahan atau pun
pemutusan antara bagian jaringan padat sehingga gerakan dapat terjadi dengan lancar
tanpa adanya gesekan apa pun.
 Sebagai piranti yang membantu sebagai kemasan yang dapat berubah bentuk dengan
cata yang diperlukan untuk gerakan tertentu yang memang dibutuhkan oleh tubuh.
Hal inilah yang menjadi alasan kenapa membran sinovial ini harus mempunyai sifat
fleksibel.
 Sebagai piranti yang mempunyai fungsi untuk mengendalikan volume cairan yang
hadir dalam rongga sinovial sehingga hanya cukup untuk memungkinkan komponen
solid untuk bergerak bebas antara bagian satu dengan bagian yang lainnya.

meskipun struktur sinovium sangat variabel, namun umumnya terdiri dari dua lapisan, yaitu
lapisan yang ada di bagian luar dan juga lapisan yang adan di bagian dalam.

Lapisan luar ( subintima ) terdiri atas :

 Berserat
 Lemak
 Jaringan longgar areolar

Lapisan dalam ( intima ) terdiri atas :

 Lembaran sel yang memiliki ketebalan lebih tipis dari selembar kertas.
 Lembaran sub intima
Ligamen

ligamen adalah adalah pita jaringan yang elastis yang mengikat luar ujung tulang yang saling
membentuk persendian, membantu mengontrol rentang gerak, dan menstabilkan mereka
sehingga tulang bergerak dalam keselarasan.

Tanpa adanya  ligamen maka antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya tidak akan
menyatu dan tidak mungkin bisa melakukan gerak saat otot berkontraksi. Walaupun bisa,
gerakan yang ditimbulkan tidak akan sempurna.
Komponen penunjang sendi

Ligamen

Jaringan ikat yang menghubungkan tulang dengan tulang

Kapsul sendi

Lapisan serabut yang melapisi sendi dan menghubungkan 2 tulang yang membentuk
persendian

Cairan sinovial

Cairan pelumas pada ujung-ujung tulang yang terdapat pada bagian ujung-ujung tulang yang
terdapat pada bagian kapsul sendi.

Tulang rawan hialin

Jaringan tulang rawan yang menutup kedua ujung tulang yang membentuk persendian
Berguna untuk menjaga persendian dari benturan keras.

Hubungan Antar Tulang (Artikulasi/Persendian)

Artikulasi

 Sinartrosis
 Amfiartrosis
 Diartrosit

Sinartrosis/sendi mati

 Persendian yang tidak dapat digerakan,misalnya hubungan antar tulang kepala

Sinartosis

 Sinfibrosi
 Sinkondrosis

Amfiartosis

 Persendian yang mengerakkan dengan gerakan yang sangat terbatas.


Co: hubungan antar tulang rusuk dan tulang belakang

Diartrosis\sendi gerak

 Persendiaan yang paling bebas geraknya.

Macam-macam sendi gerak

 Sendi peluru
 Sendi engsel
 Sendi putar
 Sendi pelana

Gerak karna adanya persendian

 Ektensi,gerakan meluruskan¿<¿fleksi,gerak menekuk,membongkok misalnya gerakan


siku,lutut,ruas jari.
 Abdusi,gerakan menjauh badan¿<¿Adduksi,gerakan mendekari badan
 Supinasi,gerakan mengadahkan tangan ¿<¿pronasi,menelungkupkan tangan
inersi,gerak meningkatkan telapak kaki ke arah telapak kaki ke arah luar.

Gangguan dan kelainan pada tulang

• Gangguan Tulang
– Fraktura (patah tulang). Co: fraktura terbuka, fraktura tertutup, remuk dan
retak
– Bisa kembali tersambung spt sedia kala

• Gangguan Persendian
– Dislokasi sendi. Terkilir

– Ankilosis (sendi tidak bisa gerak)

– Artritis (radang sendi)


– gout artritis (asam urat)

• Gangguan Lain
– Microcephalus, osteoporosis, rachitis
• Gangguan pada Ruas Tulang Belakang
– Lordosis, skoliosis, kifosis

OTOT

Sistem otot manusia berdasarkan jenisnya

Otot manusia dapat dibagi menjadi tiga kelompok yang berbeda yaitu otot polos, otot rangka,
dan otot jantung. Semua otot ini dapat menegang dan melemas, tetapi memiliki fungsi yang
berbeda.
Otot polos

Otot polos ditemukan di dinding organ internal seperti pembuluh darah, saluran pencernaan,
kandung kemih, dan rahim. Otot polos dikendalikan oleh alam bawah sadar otak, sehingga
kerjanya tidak dapat Anda kontrol langsung dengan pikiran sadar. Anda bahkan tidak
menyadari kerja otot polos dalam tubuh.

Sel otot polos berbentuk gelendong dan memiliki satu inti sel di tengah. Otot polos
berkontraksi secara perlahan dan berirama.

Otot jantung

Seperti namanya, otot ini hanya ditemukan di jantung. Otot jantung bertanggung
jawab untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Otot jantung juga tidak dapat dikendalikan secara sadar, jadi ini juga disebut dengan
otot tak sadar. Sementara hormon dan sinyal dari otak menyesuaikan laju kontraksi, sel-sel
otot jantung merangsang jantung untuk berkontraksi.

Sel otot jantung memiliki garis-garis terang dan gelap yang disebut lurik. Susunan
serat protein di dalam sel menyebabkan pita terang dan gelap ini. Sel otot jantung berbentuk
silindris memanjang, dengan satu inti sel di tengah.

Otot rangka

Otot rangka adalah satu-satunya jaringan otot sukarela dalam tubuh manusia, karena
bisa dikendalikan secara sadar. Setiap gerakan fisik yang dilakukan seseorang secara sadar
seperti berbicara, berjalan, atau menulis membutuhkan kerja otot rangka.

Fungsi otot rangka adalah berkontraksi untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh


lebih dekat ke tulang yang melekat pada otot. Sebagian besar otot rangka melekat pada dua
tulang di sepanjang sendi, sehingga otot berfungsi untuk menggerakkan bagian-bagian tulang
lebih dekat satu sama lain.

Sel otot rangka sama dengan sel otot jantung yaitu memiliki lurik. Namun, sel otot
rangka berbentuk silindris bercabang dan memiliki inti sel banyak di setiap seratnya.

Fungsi sistem otot manusia

Setiap jenis otot manusia memiliki fungsinya masing-masing. Berikut beberapa fungsi dari
sistem otot manusia.
Melakukan gerakan tubuh

Otot rangka bertanggung jawab atas gerakan yang Anda lakukan. Otot rangka melekat pada
tulang Anda dan sebagian dikendalikan oleh sistem saraf pusat (SSP).

Karakteristik Otot

 Kontraktibilitas, yakni kemampuan otot u/ mengadakan perubahan menjadi lebih


pendek dari ukuran semula atau berkontraksi.

 Ekstensibilitas, yakni kemampuan otot u/ berelaksasi atau memanjang dari ukuran


semula

 Elastisitas, yakni kemampuan u/ kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi


atau ekstensi. Otot yg kembali ke ukuran semula disebut dalam keadaan relaksasi

Kerja Otot

 Otot Sinergis, yaitu 2 otot yang kerjanya bersamaan.

 mis : otot-otot antar tlg rusuk bekerjasama mengangkat dan menurunkan tlg rusuk
dan dada.

 Otot Antagonis : yaitu 2 otot yang kerjanya berlawanan.

 mis : otot bisep dan trisep ketika meluruskan dan membengkokan lengan bawah.

MYOLOGI

• Adalah ilmu yang mempelajari tentang otot  musculus

• Otot merupakan alat gerak aktif, dibagi menjadi:

Otot seran lintang/lurik/skelet/volunter:

- Paling banyak, melayani gerakan proses gerakan

- Perlekatan dapat pada tulang dan kulit

- ORIGO: tempat perlrkatan otot yang diam


INSERTIO: tempat perlekatan otot yang bergerak

- monoartikuler lebih tahan lama daripada poliartikuler

- sel panjang & polinucleated

- dipelihara saraf motorik

- gerakan sadar, bisa dikontrol dan dilatih

- kontraksi perlu energi yang banyak -----> kelelahan

Gangguan pada Otot

Kejang Otot (keram)  karena lelah

> Stiff (kaku leher)

> Tetanus (kejang otot karena toksin bakteri Clostridium tetani)

> Myasthenia gravis (lemah otot)

 Hernia (otot dinding perut lemah, usus melorot ke bawah dan masuk ke rongga perut)

 Hypertrofi (otot membesar karena aktivitas berlebihan)

Sumber :

https://hisham.id/2015/02/fungsi-periosteum.html

https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:96kIbNyExKYJ:https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-sendi/
+&cd=7&hl=id&ct=clnk&gl=id

https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:UGm-
5dhQIx0J:https://dosenbiologi.com/manusia/membran-
sinovial+&cd=5&hl=id&ct=clnk&gl=id

https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/sistem-otot-manusia/

https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/mengenal-anatomi-tulang/
https://www.pelajaran.co.id/2018/05/pengertian-tulang-fungsi-macam-jenis-bentuk-struktur-
dan-proses-pembentukan-tulang-lengkap.html

PPT dr. Valencia ( sistem muskusloketal )


SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang


berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH
tubuh (bagian dari homeostasis).

Alat Peredaran Darah

 Jantung
Jantung merupakan pusat sistem peredaran darah yang berfungsi sebagai alat
pemompa darah keseluruh tubuh.jantung terletak di rongga dada agak kekiri.besarnya
lebih kurang satu kepala tangan .berat jantung 300 gram.jantung terdiri atas empat
ruang yaitu serambi kanan,serambi kiri, balik kanan dan balik kiri.
 Pembuluh Darah
Jaringan pembuluh darah yang kompleks,bersama-sama dengan darah dan
jantung,menyusunsistem sirkulasi.disebut demikian karena darah mengalir dari
jantung keseluruh sel-sel dalam jaringan dan organ tubuh,kemudian kembali
kejantung.sebagian besar jaringan itu di susun oleh pembuluh kapiler halus yang
bercabang-cabang banyak menujunke sel-sel atau jaringan tubuh.didalam
jaringan,kapiler menghubungkan pembuluh ateri dan vena.jadi (ateri),pembuluh balik
(vena),dan pembuluh kapiler.
 Kapiler darah

pembuluh darah kapiler merupakan cabang dari saluran halus yang berhubungan langsung
dengan jaringan.saluran halus ini adalah merupakan bagian dari pembulu nadi yaitu
arteriol.ateriol adalah ateri bercabang yang membentuk saluran pembuluh darah yang
berfungsi pada mekanisme peredarah darah pada manusia dengan diameter yang lebih kecil.

pembuluh darah kapiler memiliki ukuran sangat kecil sehingga dindingnya tipis.hal
ini karena terdapat satu lapisan sel saja.biasanya pembuluh darah ini berhubungan dengan
jaringan dan sel tubuh.

Ciri-ciri pembuluh darah kapiler

Pembuluh darah kapiler memiliki ciri-ciri umum yang berada dari pembuluh darah lain
meliputi :

 Ukuran garis tengah1/100 milimeter


 Tekanan darah pada pembuluh darah kapiler sangat kecil
 Dinding pembuluh darah tipis
 Jaringan-jaringan pembuluh darah ada diseluruh tubuh
 Saat tubuh aktif maka kulit tampak kemerahan
 Pembuluh darah paling dapat dilihat pada retina mata

Bagian-Bagian Jantung
 jantung dibagi dua bagian yaitu kanan dan kiri yang masing-masing terdiri dari dua
bagian pula yaitu atrium dan ventrikel.

 Jantung bagian kanan berhubungan dengan fungsi pertukaran gas oksigen dan
karbondioksida di paru-paru dimana jantung kananlah yang memompa darah ke paru-
paru.

 Sedangkan jantung kiri berhubungan dengan fungsi peredaran darah ke seluruh tubuh
karena jantung kiri yang memompa darah ke seluruh tubuh.

 Dilapisi oleh selaput disebut pericardium


 Dinding jantung terdiri 3 lapisan

a. Epikardium

Epikardium merupakan lapisan jaringan ikat dan lemak yang memiliki fungsi sebagai
lapisan pelindung tambahan untuk jantung.epikardium terdiri dari lapisan mesotel yang
terletak dibagian dalam dan lapisan fibrosa pada bagian luar.pada lapisan terdapat kurang
lebih 5 cc cairan serous yang berfungsi untuk melumas setiap pergerakan.

b. Miokardium

Miokardium merupakan lapisan tengah pada jantung.miokardium adalah jaringan otot


jantung yang memiliki lapisan tebal dari dinding jantung.miokardium terdiri atas kardiomiosit
dan sel otot yang berkontraksi secara khusus melalui sel otot lainnya.miokardium bekerja
dengan mengandalkan ransangan jantung untuk memompa darah dari ventrikel dan membuat
lemas jantung.

c. Endokardium

Endokardium merupakan lapisan dalam jantung melapisi rongga serta katup


jantung.Endokardium terdiri atas jaringan ikat longgar dan jaringan epitel skuamosa.lapisan
ini mengatur kontraksi,membantu perkembangan hingga komposisi darah pada jantun.jantung
terletak disebuah kantung yang berisi cairan yang disebut sebagai perikardium
pariental.lapisan yang berserat pada bagian luar perikardium pariental melindungi jantung
akan akar didalamnya.

 Terbagi atas empat ruang


 Terdapat katup yang membatasi setiap ruang
KATUP (VALVULA) JANTUNG

 Katup Trikuspidalis: antara serambi kanan dan bilik kanan

 Katup Semilunaris paru-paru: antara bilik kanan dengan arteri pulmonalis

 Katup Bikuspidalis: antara serambi kiri dan bilik kiri

 Katup Semilunaris Aorta: antara bilik kiri dan aorta

Septum(sekat): dinding antara bilik kiri dan kanan serta serambi kiri dan kanan
Letak Jantung

Jantung terletak dalam rongga dada dilindungi oleh rangka dada yaitu tulang dada,
tulang iga dan tulang belakang. Jantung terletak dalam dada bersama dengan paru-paru yaitu
terdapat diantaranya. Posisi jantung berada agak sebelah kiri dari tulang dada.

Jantung dibungkus oleh suatu lapisan yang disebut pericardium. Diantara


pembungkusnya (pericardium) dengan jantung terdapat cairan berfungsi sebagai pelumas
untuk memudahkan pergerakan jantung pada saat memompa.

CARA KERJA JANTUNG

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).
Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut
sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.

Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor)
dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena terbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi
kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.

Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil
(kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan
karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis
menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium
kiri disebut sirkulasi pulmoner.

Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan
memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam
tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

PEMBULUH DARAH

 Pembuluh Darah Arteri (nadi)

pembuluh nadi atau ateri adalah pembuluh darah berotot yang membawa


darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi  yang membawa
darah menuju jantung.

Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya


adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat
buangan seperi karbon dioksida.

 Pembuluh Darah Vena (balik)


Yaitu bagian dari sirkulasi tubuh yang bertugas mengangkut komponen darah
keseluruh tubuh.pembuluh darah vena terletak diseluruh tubuh dan memiliki bentuk
serta ukuran yang berbeda dengan pembuluh darah lain.pembuluh darah vena jika
dilihat dari permukaan tubuh tampak seperti berwarna kebiruan.dinding pembuluh
darah vena berupa lapisan tipis yang berperan dalam menjaga tekanan serta aliran
darah agar tetap normal.
Pembuluh darah ateri (nadi)

Adalah semua pembuluh darah yang arahnya meninggalkan jantung


Struktur dari dalam ke luar:

1. Endotelium, Endotelium merupakan lapisan tipis sel epitel pipih selapis yang
disebut sel endoter. Sel endotel yang kontak langsung dengan darah disebut sel endotel
vaskular, sedangkan sel endotel yang kontak langsung dengan limfa disebut sebagai
sel endotel limfatik.

2. Membran Basal, Yang dimaksud dengan Membran basal adalah lantai atau dasar suatu
membran epitel, tempat sel basal menempel.

3. Jaringan Elastis

4. Jaringan otot polos

Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat gerak aktif
yang mengerakkan tulang.

5. Jaringan Elastis
6. Jaringan Konektif (penghubung), Jaringan konektif atau jaringan penghubung yang
memiliki fungsi untuk mengikat serta menyongkong bagian jaringan yang lain.

 Dinding otot pembuluh nadi lebih tebal, kuat, dan bersifat elastis
 Tekanan pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik

Darah yang keluar dari jantung melalui 2 pembuluh nadi yaitu:


a.Arteri pulmonalis, membawa darah kaya karbondioksida ke paru-paru

b.Aorta, membawa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh

Adalah pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung

Struktur dari dalam ke luar:

1.Katup

2.Endotelium

3.Membran basal

a. Jaringan otot polos

Disepanjang pembuluh terdapat banyak katup (valvula semi lunaris) yang


menyebabkan darah mengalir ke satu arah

Secara garis besar dibagi atas 2, yaitu

 Vena Pulmonalis, membawa darah kaya oksigen kembali ke serambi kiri jantung
 Vena Kava, membawa darah kaya CO2 dari tubuh menuju serambi kanan jantung.
Terdiri atas:

1. Vena Kava Superior: dari tubuh bagian atas

2. Vena Kava Inferior: dari tubuh bagian bawah


Perbedaan antara Arteri dan vena

N Faktor Pembeda Arteri Vena


o

1. Dinding pembuluh Ototnya tebal Otot tipis

2. Letak Jauh dr permukaan tubuh Dekat permukaan tubuh

3. Katup Tidak ada Ada

4. Jika terluka Darah memancar keluar Darah hanya merembes

5. Arah aliran Keluar jantung Kembali ke jantung

6. Denyutnya terasa? Ya Tidak

7. Darahnya kaya Oksigen (O2) Karbondioksida (CO2)


akan?

Kapilari Darah

 Kapilari darah ialah saluran darah yang terkecil sekali.


 Kapilari darah menghubungkan arteriol kepada venul.
 Dinding kapilari darah hanya setebal satu sel.
 Dinding-dindingnya yang tipis memudahkan resapan bahan-bahan berlangsung
dengan cepat.
Macam Peredaran Darah

 Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang
dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah
 Darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai
peredaran darah ganda.

Peredaran darah panjan/besar/sistemik

Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik
(ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan
karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena
menuju serambi kanan (atrium) jantung.

Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal

Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan
kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang
kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena
pulmonalis.
 sistol adalah keadaan jantung yang sedang berkontraksi (mengempis) membuat
takanan ruang jantung menjadi paling tinggi (maksimum).
 diasol adalah otot jantung menjadi relaksasi (mengendur) membuat tekanan ruang
jantung menjadi paling rendah (minimum).

Sumber :

https://www.artikelsiana.com/2014/10/alat-alat-peredaran-darah-jantung-pembuluh.html

https://www.artikelsiana.com/2014/10/alat-alat-peredaran-darah-jantung-pembuluh.html

https://pengayaan.com/3-lapisan-yang-melapisi-dinding-jantung/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_nadi

https://dosenbiologi.com/manusia/pembuluh-darah-vena/amp

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Endotelium

https://www.sridianti.com/dwkb/apa-yang-dimaksud-dengan-membran-basal

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Otot

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jaringan_ikat
SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA ( RESPIRASI )

Proses pertukaran gas CO2dan O2 yang terjadi di Alveolus paru-paru

Proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida dalam rangka memperoleh


energy

Pernapasan : proses keluar masuknya oksigen ke paru-paru yang selanjutnya diteruskan


keseluruh tubuh melalui darah.

Proses pernapasan :

1. Inspirasi : proses masuknya oksigen dari hidung menuju paru-paru yang selanjutnya
diteruskan oleh darah keseluruh tubuh.

2. Ekspirasi : proses keluarnya karbondioksida dari tubuh melewati hidung.

Anatomi Sistem pernafasan

ALAT – ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA

1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)


Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung
berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan
kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing
yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal
yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat
konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang
masuk. Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua
lubang yang disebut choanae.

2. Faring (Tenggorokan)

Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran,
yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan
(orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat
laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring
akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil
berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran
pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan
mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan
sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan. Fungsi utama faring adalah menyediakan
saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang
ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung(resonansi) untuk suara percakapan

3. Batang Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh 4
cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi
menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Batang tenggorok
(trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang
tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru,
cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut
bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru
(alveolus).

4. Pangkal Tenggorokan (laring)


Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada
diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring
disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Laring diselaputi oleh
membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat
untuk menahan getaran-getaran suara pada laring. Fungsi utama laring adalah
menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara. Pangkal tenggorok
disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat
ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup
tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka. Pada
pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-
paru, misalnya pada waktu kita bicara.

5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)

Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri.
Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus
bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya
melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabangcabang lagi menjadi bronkiolus.
Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah
kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus.
Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus
sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-
cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding
alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah
oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan
jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.

6. Paru-paru (Pulmo)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paruparu ada dua
bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri
(pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis,
disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura
dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan
dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). Paru-paru tersusun oleh
bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus tidak mempunyai
tulang rawan,tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai
epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus terminalis bercabang-cabang lagi
menjadi bronkiolus respirasi, kemudian menjadi duktus alveolaris.Pada dinding duktus
alveolaris mangandung gelembung-gelembung yang disebut alveolus

Pernafasan Eksternal dan Internal

Respirasi Eksternal

Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara tersebut akan masuk ke
dalam paru-paru. Udara masuk yang mengandung oksigen tersebut akan diikat darah lewat
difusi. Pada saat yang sama, darah yang mengandung karbondioksida akan dilepaskan. Proses
pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) antara udara dan darah dalam paru-paru
dinamakan pernapasan eksternal.

Saat sel darah merah (eritrosit) masuk ke dalam kapiler paru-paru, sebagian besar
CO2 yang diangkut berbentuk ion bikarbonat (HCO- 3). Dengan bantuan enzim karbonat
anhidrase, karbondioksida (CO2) air (H2O) yang tinggal sedikit dalam darah akan segera
berdifusi keluar.

Seketika itu juga, hemoglobin tereduksi (yang disimbolkan Hb) melepaskan ion-ion
hidrogen (H+) sehingga hemoglobin (Hb)-nya juga ikut terlepas. Kemudian, hemoglobin
akan berikatan dengan oksigen (O2) menjadi oksihemoglobin (disingkat HbO2).
Proses difusi dapat terjadi pada paru-paru (alveolus), karena ada perbedaan tekanan
parsial antara udara dan darah dalam alveolus. Tekanan parsial membuat konsentrasi oksigen
dan karbondioksida pada darah dan udara berbeda. Tekanan parsial oksigen yang kita hirup
akan lebih besar dibandingkan tekanan parsial oksigen pada alveolus paru-paru. Dengan kata
lain, konsentrasi oksigen pada udara lebih tinggi daripada konsentrasi oksigen pada darah.
Oleh karena itu, oksigen dari udara akan berdifusi menuju darah pada alveolus paru-paru.

Respirasi Internal

Berbeda dengan pernapasan eksternal, proses terjadinya pertukaran gas pada


pernapasan internal berlangsung di dalam jaringan tubuh. Proses pertukaran oksigen dalam
darah dan karbondioksida tersebut berlangsung dalam respirasi seluler. Setelah
oksihemoglobin (HbO2) dalam paru-paru terbentuk, oksigen akan lepas, dan selanjutnya
menuju cairan jaringan tubuh. Oksigen tersebut akan digunakan dalam proses metabolisme
sel.

Proses masuknya oksigen ke dalam cairan jaringan tubuh juga melalui proses difusi.
Proses difusi ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida
antara darah dan cairan jaringan. Tekanan parsial oksigen dalam cairan jaringan, lebih rendah
dibandingkan oksigen yang berada dalam darah. Artinya konsentrasi oksigen dalam cairan
jaringan lebih rendah. Oleh karena itu, oksigen dalam darah mengalir menuju cairan jaringan.
Sementara itu, tekanan karbondioksida pada darah lebih rendah daripada cairan
jaringan. Akibatnya, karbondioksida yang terkandung dalam sel-sel tubuh berdifusi ke dalam
darah. Karbondioksida yang diangkut oleh darah, sebagian kecilnya akan berikatan bersama
hemoglobin membentuk karboksi hemoglobin (HbCO2).

Namun, sebagian besar karbondioksida tersebut masuk ke dalam plasma darah dan
bergabung dengan air menjadi asam karbonat (H2CO3). Oleh enzim anhidrase, asam
karbonat akan segera terurai menjadi dua ion, yakni ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat
(HCO- ). CO2 yang diangkut darah ini tidak semuanya dibebaskan ke luar tubuh oleh paru-
paru, akan tetapi hanya 10%-nya saja. Sisanya yang berupa ion-ion bikarbonat yang tetap
berada dalam darah. Ion-ion bikarbonat di dalam darah berfungsi sebagai bufer atau larutan
penyangga. Lebih tepatnya, ion tersebut berperan penting dalam menjaga stabilitas pH
(derajat keasaman) darah.

MEKANISME PERNAFASAN MANUSIA

Pernafasan pada manusia dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:

A. Pernafasan dada

Pada pernafasan dada otot yang erperan penting adalah otot antar tulang rusuk. Otot
tulang rusuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot tulang rusuk luar yang berperan dalam
mengangkat tulang-tulang rusuk dan tulang rusuk dalam yang berfungsi menurunkan atau
mengembalikan tulang rusuk ke posisi semula. Bila otot antar tulang rusuk luar berkontraksi,
maka tulang rusuk akan terangkat sehingga volume dada bertanbah besar. Bertambah
besarnya akan menybabkan tekanan dalam rongga dada lebih kecil dari pada tekanan rongga
dada luar. Karena tekanan uada kecil pada rongga dada menyebabkan aliran udara mengalir
dari luar tubuh dan masuk ke dalam tubuh, proses ini disebut proses ’inspirasi’

Sedangkan pada proses espirasi terjadi apabila kontraksi dari otot dalam, tulang rusuk
kembali ke posisi semuladan menyebabkan tekanan udara didalam tubuh meningkat.
Sehingga udara dalam paru-paru tertekan dalam rongga dada, dan aliran udara terdorong ke
luar tubuh, proses ini disebut ’respirasi’.

B. Pernafasan perut

Pada pernafasan ini otot yang berperan aktif adalah otot diafragma dan otot dinding
rongga perut. Bila otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan mendatar. Hal itu
menyebabkan volume rongga dada bertambah besar sehingga tekanan udaranya semakin
kecil. Penurunan tekanan udara menyebabkan mengembangnya paru-paru, sehingga udara
mengalir masuk ke paru- paru(inspirasi). Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara
otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh
susunan saraf otonom. Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat
dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.

Transport Gas Pernafasan


A. Ventilasi
Ventilasi merupakan proses pertukaran udara antara atmosfer dengan alveoli. Proses
ini terdiri dari inspirasi (masuknya udara ke paru-paru) dan ekspirasi (keluarnya udara
dari paru-paru). Ventilasi terjadi karena adanya perubahan tekanan intra pulmonal,
pada saat inspirasi tekanan intra pulmonal lebih rendah dari tekanan atmosfer
sehingga udara dari atmosfer akan terhisap ke dalam paru-paru.

Setelah inspirasi normal biasanya kita masih bisa menghirup udara dalam-dalam (menarik
nafas dalam), hal ini dimungkinkan karena kerja dari otot-otot tambahan isnpirasi yaitu
muskulus sternokleidomastoideus dan muskulus skalenus.

Ekspirasi merupakan proses yang pasif dimana setelah terjadi pengembangan cavum thorax
akibat kerja otot-otot inspirasi maka setelah otot-otot tersebut relaksasi maka terjadilah
ekspirasi. Tetapi setelah ekspirasi normal, kitapun masih bisa menghembuskan nafas dalam-
dalam karena adanya kerja dari otot-otot ekspirasi yaitu muskulus interkostalis internus dan
muskulus abdominis.

Kerja dari otot-otot pernafasan disebabkan karena adanya perintah dari pusat pernafasan
(medula oblongata) pada otak. Medula oblongata terdiri dari sekelompok neuron inspirasi dan
ekspirasi. Eksitasi neuron-neuron inspirasi akan dilanjutkan dengan eksitasi pada neuron-
neuron ekspirasi serta inhibisi terhadap neuron-neuron inspirasi sehingga terjadilah peristiwa
inspirasi yang diikuti dengan peristiwa ekspirasi. Area inspirasi dan area ekspirasi ini terdapat
pada daerah berirama medula (medulla rithmicity) yang menyebabkan irama pernafasan
berjalan teratur dengan perbandingan 2 : 3 (inspirasi : ekspirasi).

Fleksibilitas paru sangat penting dalam proses ventilasi. Fleksibilitas paru dijaga oleh
surfaktan. Surfaktan merupakan campuran lipoprotein yang dikeluarkan sel sekretori alveoli
pada bagian epitel alveolus dan berfungsi menurunkan tegangan permukaan alveolus yang
disebabkan karena daya tarik menarik molekul air & mencegah kolaps alveoli dengan cara
membentuk lapisan monomolekuler antara lapisan cairan dan udara.

B.Difusi
Difusi dalam respirasi merupakan proses pertukaran gas antara alveoli dengan darah pada
kapiler paru. Proses difusi terjadi karena perbedaan tekanan, gas berdifusi dari tekanan tinggi
ke tekanan rendah. Salah satu ukuran difusi adalah tekanan parsial.

Difusi terjadi melalui membran respirasi yang merupakan dinding alveolus yang sangat tipis
dengan ketebalan rata-rata 0,5 mikron. Di dalamnya terdapat jalinan kapiler yang sangat
banyak dengan diameter 8 angstrom. Dalam paru2 terdapat sekitar 300 juta alveoli dan bila
dibentangkan dindingnya maka luasnya mencapai 70 m2 pada orang dewasa normal.

Saat difusi terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida secara simultan. Saat
inspirasi maka oksigen akan masuk ke dalam kapiler paru dan saat ekspirasi karbondioksida
akan dilepaskan kapiler paru ke alveoli untuk dibuang ke atmosfer. Proses pertukaran gas
tersebut terjadi karena perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara alveoli
dan kapiler paru.

Volume gas yang berdifusi melalui


membran respirasi per menit untuk setiap
perbedaan tekanan sebesar 1 mmHg
disebut dengan kapasitas difusi. Kapasitas
difusi oksigen dalam keadaan istirahat
sekitar 230 ml/menit. Saat aktivitas meningkat maka kapasitas difusi ini juga meningkat
karena jumlah kapiler aktif meningkat disertai dDilatasi kapiler yang menyebabkan luas
permukaan membran difusi meningkat. Kapasitas difusi karbondioksida saat istirahat adalah
400-450 ml/menit. Saat bekerja meningkat menjadi 1200-1500 ml/menit.

Transportasi
Setelah difusi maka selanjutnya terjadi proses transportasi oksigen ke sel-sel yang
membutuhkan melalui darah dan pengangkutan karbondioksida sebagai sisa metabolisme ke
kapiler paru. Sekitar 97 - 98,5% Oksigen ditransportasikan dengan cara berikatan dengan Hb
(HbO2/oksihaemoglobin,) sisanya larut dalam plasma. Sekitar 5- 7 % karbondioksida larut
dalam plasma, 23 – 30% berikatan dengan Hb(HbCO2/karbaminahaemoglobin) dan 65 –
70% dalam bentuk HCO3 (ion bikarbonat). 
Saat istirahat, 5 ml oksigen ditransportasikan oleh 100 ml darah setiap menit. Jika curah
jantung 5000 ml/menit maka jumlah oksigen yang diberikan ke jaringan sekitar 250
ml/menit. Saat olah raga berat dapat meningkat 15 – 20 kali lipat.

Setelah transportasi maka terjadilah difusi gas pada sel/jaringan. Difusi gas pada sel/jaringan
terjadi karena tekanan parsial oksigen (PO2) intrasel selalu lebih rendah dari PO2 kapiler
karena O2 dalam sel selalu digunakan oleh sel. Sebaliknya tekanan parsial karbondioksida
(PCO2) intrasel selalu lebih tinggi karena CO2 selalu diproduksi oleh sel sebagai sisa
metabolisme.

VOLUME UDARA PERNAFASAN

Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc. Udara ini
dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia. Walaupun demikian, kapasitas
vital udara yang digunakan dalam proses bernapas mencapai 3500 cc, yang 1000 cc
merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi senantiasa mengisi bagian paru-paru
sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimun yang dapat
dikeluarkan seseorang setelah mengisi paruparunya secara maksimum. Dalam keadaaan
normal, kegiatan inspirasi dan ekpirasi atau menghirup dan menghembuskan udara dalam
bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal = ±
500 cc). Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk pare-paru pada pernapasan
normal. Dalam keadaan luar biasa, inspirasi maupun ekspirasi dalam menggunakan sekitar
1500 cc udara pernapasan (expiratory reserve volume = inspiratory reserve volume = 1500
cc). Lihat skema udara pernapasan berikut ini.

Sumber :
https://kliksma.com/2015/04/pengertian-respirasi-internal-dan-eksternal.html

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/1267ef1a6941f10cd436af892efd71b1
.pdf

https://firdaindiana.files.wordpress.com/2017/09/anatomi-fisiologi-sistem-pernafasan.pdf

PPT dr. Valencia ( Sistem Respirasi


SISTEM SARAF PUSAT

Pengertian sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat adalah bagian yang terpenting dari seluruh sistem saraf dalam
tubuh. Sistem saraf pusat adalah bagian yang anatomi tubuh yang sangat lunak, Sehingga
secara evolusi, bagian ini dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang. Sistem
saraf pusat, dibagi menjadi dua bagian yaitu otak/cerebrum (ensenphalon) dan sumsum tulang
belakang (medulla spinalis).

Karena bagian-bagian dari sistem saraf pusat ini adalah bagian yang sangat, maka selain
dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, juga dilapisan tiga lapisan
membran, yang disebut dengan membrane meninges. Jika membaran ini mengalami infeksi,
maka akan mengalami radang yang disebut dengan radang meningitis (radang otak).

Membran meninges itu antara lain:

 Piameter: Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-


lipatan permukaan otak.

 Arachnoidea mater: disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di


dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa
yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai
bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.

 Durameter: terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai
endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang
kepala. Di antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.
A. Cerebrum ( Otak Besar )

Otak besar atau cerebrum merupakan masa embrionik, sistem saraf pusat membentuk


kanal pusat yang dangkal yang disebut ventrikel, dan membentuk bagian putih dan abu-abu.]
Bagian abu-abu mengandung badan sel neuron, dendrit, dan akson yang tidak bermielin,
sedangkan bagian putih mengandung akson yang terbungkus mielin, sehingga neuron
tersebut berwarna putih.

Otak besar memiliki fungsi untuk gerak sadar seperti kontraksi otot rangka dan fungsi
belajar, emosi, memori, dan persepsi.  Bagian korteks berguna untuk persepsi, gerak
belajar. Korteks pada bagian kiri berguna untuk menerima informasi dan mengontrol gerak
tubuh bagian kanan, begitu pula sebalikny korteks pada bagian kanan yang akan mengontrol
gerak tubuh pada bagian kiri. Akson yang besar dbantu komunikasi otak kiri dan kanan. Pada
bagian dalam putih, terdapat basal nuclei yang berguna untuk perencanaan dan
pembelajerusakan pada saat perkembangan janin dapat menyebabkan cerebralpalsy, yaitu
penyakit yang disebabkan oleh gangguan transmisi perintah motor kepada otot  besar
memiliki empat buah lobus yaitu:

 Lobus ocipitalis yang berguna untuk memproses


 Lobus temporalis yang bergunas data audio.
 Lobus parietalis untuk memproses data sensorik.
 Lobus front yang bertanggung jawab dalam pergerakan secara sadar, kemampuan
berbicara, dan pemikiran secara elaboratif
B. Cerebellum ( otak kecil )

Otak kecil atau cerebellum yang terletak di kepala makhluk hidup dan merupakan bagian dari
sistem saraf pusat dan letaknya di atas batang otak. Fungsi yang paling utama dari otak kecil
yaitu untuk mengontrol gerakan atau keseimbangan tubuh manusia. Otak kecil hampir sama
seperti otak besar, mengkerut pada bagian tengah. Untuk ukuran otak kecil hampir
Segenggam tangan dengan berat kurang lebih sekitar 1/8 berat otak keseluruhan.

Fungsi dari otak kecil (cerebellum)

Ada beberapa fungsi peran paling penting otak kecil, sebagai berikut.

 Pengendalian otak untuk pergerakan tubuh.

 Mengatur postur serta keseimbangan tubuh.


Selain mempunyai peran penting untuk mengatur sistem motorik otak kecil juga memiliki
beberapa fungsi kognitif seperti bahasa. bahasa emosi dan perhatian seseorang.

Bagian-bagian dari otak kecil (cerebellum)

Mekanisme otak kecil lebih cepat dari pada kota-kota lain, karena disusun lebih dari 40 juta
saraf-saraf. Motor kecil itu sendiri tersusun atas dua hemisfer. Sama seperti otak besar yang
membaginya menjadi dua bagian yaitu kiri dan kanan.

Tidak jauh beda seperti bagian sistem saraf lain. Otak kecil tersusun atas 2 jaringan yaitu:
1. Grey matter (materi abu-abu). Hal ini adalah komponen utama dalam sistem saraf pusat,
yang mengandung bagian badan sel saraf saraf, sel glia dan pembuluh kapiler. Grey matter ini
juga berfungsi untuk pusat pengendalian informasi.

2. With matter (materi putih). hal ini adalah komponen sistem saraf pusat yang terdiri dari
Akson bermielin. Fungsi dari with matter untuk menghubungkan pusat Informasi yang
diperoleh dari otak.

Selain dari itu, sama seperti kebanyakan bagian sistem saraf lain, pada bagian luar otak kecil
disebut korteks dan bagian yang lebih dalam disebut dengan medula. Pada bagian korteks ada
tiga lapisan, yaitu sebagai berikut.

 Lapisan molecular. Lapisan ini merupakan lapisan terluar yang mengandung sel saraf
kecil, sel saraf tak bermielin, dan sel glia.

 Lapisan purkinje, Lapisan ini yang disusun oleh banyak sel purkinje besar yang
bentuknya seperti botol. dendrit dari sel ini bentuknya bercabang dan memasuki
lapisan molekuler.

 Lapisan granular, yaitu lapisan terdalam yang tersusun atas sel-sel kecil dengan 3
sampai 6 dendrit.
Otak kecil dibagi menjadi tiga dasar pengelompokan, yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan lobusnya secara anatomi

Secara anatomi pada otak kecil mempunyai tiga lobus, yaitu sebagai berikut.

 Lobus anterior (lobus depan)

 Lobus posterior (lobus belakang)

 Lobus flocculant nodular.


Ketiga Lotus tersebut dipisahkan oleh dua benua yaitu primary fisure dan postero lateral
fisure.

Berdasarkan fungsi dari otak kecil

Berdasarkan fungsi dari otak kecil dibagi menjadi bagian dan hal ini menjadi yang paling
utama yaitu sebagai berikut:

1. Cerebrocerebellum

Merupakan bagian terbesar dari otak kecil dan fungsi utama bagian yaitu untuk mengatur
pergerakan motorik dan evaluasi terhadap informasi sensoris untuk bisa melakukan gerakan
yang tempat. Cerebrocerebellum berguna untuk menerima input informasi dari korteks
serebral otak besar.
2. Spinocerebellar

Merupakan bagian otak kecil yang sangat berfungsi untuk mengatur pergerakan tubuh
melalui sistem propriosepsi. Yaitu sensasi yang diperoleh oleh tubuh melalui stimulasi dan
aktivitas otak tertentu. Propriosepsi tersebut dipantau oleh proprioseptor yang ada pada ujung
saraf.

3. Vestibuloserebelum

Merupakan bagian dari otak kecil yang sangat berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh
serta gerak bola mata, untuk pengaturan keseimbangan tubuh bagian ini menerima input dari
sistem vestibular. Sedangkan untuk pergerakan bola mata bagian ini berguna untuk menerima
informasi dari korteks visual.

C. Medulla Oblongata dan Medulla Spinalis

 Pengertian medula oblongata

Otak terbagi menjadi 5 bagian yaitu otak besar dan otak kecil, otak tengah, pons dan medulla
oblongata. Di bawah otak kecil terdapat pons yang berfungsi sebagai pusat pernapasan.
Medula oblongata merupakan salah satu bagian dari batang otak yang berada di bawah pons.
Medulla oblongata itu sendiri berperan dalam mengontrol fungsi-fungsi otonomik (fungsi
yang tidak disadari) seperti pernapasan, pencernaan, detak jantung, fungsi pembuluh darah,
serta menelan dan bersin.
STRUKTUR MEDULA OBLONGATA

Medulla oblongata (sumsum lanjutan/sumsum sambung) juga mempunyai beberapa


struktur/bagian yang tentunya mempunyai ciri dan tugas masing-masing, bagian-bagian
tersebut adalah :

1. Traktus Desendens

Traktus asendens adalah jalur saraf yang berasal dari otak dan melewati medul aoblongata
untuk selanjutnya akan berjalan ke bawah smapai ke medulla spinalis. Traktus asendens ini
berfungsi untuk membawa impuls (sinyal) saraf yang diterima dari otak untuk dihantarkan ke
medulla spinalis sebelum dilanjutkan ke organ-organ tubuh.

2. Traktus Asendens

Traktus desendens adalah kebalikan dari traktus desendens. Jika traktus asendens berasal dari
otak, maka traktus desendens berasal dari bagian lebih bawah yaitu medulla spinalis, dan
berfungsi untuk membawa impuls (sinyal) saraf yang berasal dari organ-organ tubuh melalui
medulla spinalis, dan masuk ke medulla oblongata melalui traktus desendens ini.

3. Nukleus Saraf Spinal

Terdapat tiga nucleus (inti) saraf di dalam medulla oblongata, yaitu nucleus hipoglossus
(yang merupakan inti saraf untuk mempersarafi bagian lidah), nucleus motoric dorsalis dari
vagus (untuk mengontrol gerakan motoric) dan nucleus dari traktus solitaries.

FUNGSI MEDULA OBLONGATA

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, medulla oblongata berperan dalam mengontrol
fungsi-fungsi otonom tubuh seperti mengontrol ritme pernapasan, mengatur ritme
pencernaan, mengatur ritme jantung, mengatur fungsi pembuluh darah, dan lain-lain. Fungsi-
fungsi ini dipengaruhi oleh beberapa reseptor yang unik yang berada di seluruh tubuh yang
akan bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Contohnya seperti kemoreseptor di paru-paru
yang akan mengirim informasi ke medulla oblongata saat tubuh sedang berolahraga, maka
paru-paru harus meningkatkan pengambilan oksigen agar tubuh tetap bertahan dalam situasi
tersebut. Kemoresptor tersebutlah yang akan dikirim ke medulla oblongata agar medulla
oblongata dapat mengatur ritme pernapasan sesuai dengan kondisi tubuh.

Fungsi Medula Oblongata

Banyak fungsi-fungsi lain dari organ medulla oblongata yang belum terungkap sampai
dengan sekarang. Para ahli berupaya melakukan penelitian dmei penelitian untuk
mengungkap hal tersebut. Namun secara pasti, di bawah ini adalah beberapa fungsi dari
medulla oblongata, yaitu

1. Sebagai penghubung antara otak dan saraf tulang belakang

2. Mengatur gerak refleks tubuh

3. Merangsang terjadinya rasa haus

4. Mengatur emosi

5. Bertanggung jawab terhadap beberapa fungsi otonomik

6. Mempengaruhi produksi hormone di kelenjar hipofisis di otak

7. Pengendali kegiatan tidur


8. Mengontrol kendali fungsi pembuluh darah, apakah melebar atau menyempit sesuai
dengan keadaan tubuh

9. Mendeteksi derajat keasaman darah

10. Sebagai pusat pengatur denyut jantung

11. Membantu ritme pernapasan

12. Mengatur sirkulasi darah

13. Mengatur suhu tubuh

Cara kerja susunan saraf di dalam medulla oblongata yang sesuai dengan fungsi-fungsi yang
telah dipaparkan di atas, yaitu :

Medulla Oblongata berperan sebagai pusat pernapasan di dua tempat, yaitu :

 Dorsal Group, yaitu kelompok susunan saraf yang membentuk pernapasan otomatis
 Ventral Group, yaitu kelompok susunan saraf yang mempersarafi otot-otot pernapasan

Medula Oblongata sebagai Pusat Pengaturan Jantung

 Cardioaccelerator Center, yang bekerja untuk meningkatkan denyut jantung dan


kekuatan kontraksi jantung
 Cardioinhibitori Center, yang bekerja untuk menurunkan dneyut jantung ke
pacemaker nervus vagus (saraf parasimpatis)

Medula Oblongata sebagai Pusat VasomotorZ

 Medulla sebagai pusat vasomotor artinya medulla oblongata berfungsi mengontorl


diameter pembuluh darah melalui saraf simpatis dalam pengukuran tekanan darah

Medula Oblongata sebagai Pusat Refleks Non-Vital

 Dalam hal ini, medulla oblongata berfungsi dalam pengaturan menelan, muntah,
batuk, bersin, sampai tersedak.
Bagian Medula Oblongata

SISTEM SIRKULASI MEDULA OBLONGATA

Organ tubuh medulla oblongata sama seperti organ-organ yang lain di dalam tubuh manusia
mempunyai pembuluh darah yang khusus membawa darah untuk medulla oblongata itu
sendiri. Terdapat beberapa cabang pembuluh darah yang memperdarahi medulla oblongata ,
diantaranya adalah :

1. Arteri Anterior Tulang Belakang

Pembuluh darah arteri ini memperdarahi hampir sleuruh bagian dari meudla oblongata. Maka
jika pembuluh darah ini tersumbat, kemungkinan akan menyebabkan persarafan ke lidah ikut
terganggu.

2. Posterior Inferior Cerebellar Arteri (PICA)


Arteri ini merupakan cabang utama yang berhubungan dengan arteri Anterior Tulang
Belakang. Pembuluh darah ini memberikan pasokan darah ke bagian belakang agak ke
samping (posterolateral) medulla oblongata.

Sistem Saraf otonom

Sistem saraf otonom merupakan saraf yang mengatur organ tubuh yang bergerak secara
otomatis. Saraf otonom biasa disebut sebagai saraf motorik dimana terdiri dari dua saraf
yakni saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Kedua saraf ini memiliki fungsi yang
berlawanan sehingga tercipta suatu keseimbangan.

Berikut gambar kerja saraf simpatik dan saraf parasimpatik.

a. Saraf simpatik

Saraf simpatik terletak di depan ruas tulang belakang. Adapun fungsi dari organ ini antara
lain memacu dan menghambat kinerja organ tubuh. Fungsi memacu organ tubuh misalnya
memperbesar bronkus, memperbesar pupil mata dan memacu detak jantung. Sedangkan
fungsinya dalam menghambat kinerja organ misalnya menghambat ereksi serta menghambat
kontraksi kantong seni.

b. Saraf parasimpatik

Saraf parasimpatik memiliki fungsi kebalikannya dari saraf simpati, misalnya memperkecil
bronkus, memperkecil pupil mata, menghambat kerja jantung, memperbesar ereksi dan
memperbesar kontraksi kantong seni.
HUBUNGAN SISTEM SARAF DENGAN SISTEM REPRODUKSI WANITA

Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam
tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi.

Saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar, sehingga
mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi kandungan.
Mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.

Organ kelamin dalam membentuk sebuah jalur (saluran kelamin), yang terdiri dari:

1. Ovarium (indung telur), menghasilkan sel telur


2. Tuba falopii (ovidak), tempat berlangsungnya pembuahan
3. Rahim (uterus), tempat berkembangnya embrio menjadi janin
4. Vagina, merupakan jalan lahir.

ORGAN KELAMIN LUAR


Organ kelamin luar (vulva) dibatasi oleh labium mayor (sama dengan skrotum pada pria).
Labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak); setelah
puber, labium mayor akan ditumbuhi rambut.

Labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor dan mengelilingi lubang
vagina dan uretra. Lubang pada vagina disebut introitus dan daerah berbentuk separuh bulan
di belakang introitus disebut forset. Jika ada rangsangan, dari saluran kecil di samping
introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar Bartolin. Uretra terletak di
depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih.
Labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris, yang merupakan
penonjolan kecil yang sangat peka (sama dengan penis pada pria).

Klitoris dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut preputium (sama dengan kulit depat
pada ujung penis pria). Klitoris sangat sensitif terhadap rangsangan dan bisa mengalami
ereksi.Labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum, yang
merupakan suatu jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus.

Kulit yang membungkus perineum dan labium mayo sama dengan kulit di bagian tubuh
lainnya, yaitu tebal dan kering dan bisa membentuk sisik. Sedangkan selaput pada labium
minor dan vagina merupakan selaput lendir, lapisan dalamnya memiliki struktur yang sama
dengan kulit, tetapi permukaannya tetap lembab karena adanya cairan yang berasal dari
pembuluh darah pada lapisan yang lebih dalam.

Karena kaya akan pembuluh darah, maka labium minora dan vagina tampak berwarna pink.
Lubang vagina dikeliling oleh himen (selaput dara). Kekuatan himen pada setiap wanita
bervariasi, karena itu pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual, himen bisa robek
atau bisa juga tidak.

ORGAN KELAMIN DALAM

Dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan
sehingga tidak ada ruang di dalam vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama
pemeriksaan atau selama melakukan hubungan seksual). Pada wanita dewasa, rongga vagina
memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm. Sepertiga bagian bawah vagina merupakan otot yang
mengontrol garis tengah vagina. Dua pertiga bagian atas vagina terletak diatas otot tersebut
dan mudah teregang.

Serviks (leher rahim) terletak di puncak vagina. Selama masa reproduktif, lapisan lendir
vagina memiliki permukaan yang berkerut-kerut. Sebelum pubertas dan sesudah menopause,
lapisan lendir menjadi licin.

Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dan terletak di puncak vagina.
Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum, dan diikat oleh 6 ligamen.
Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim). Serviks merupakan
uterus bagian bawah yang membuka ke arah vagina. Korpus biasanya bengkok ke arah
depan.
Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks. Korpus
merupakan jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses
persalinan, dinding ototnya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan
vagina.

Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan
darah menstruasi keluar. Serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri,
kecuali selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur).

Saluran di dalam serviks adalah sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama kehamilan
janin tidak dapat melewatinya. Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang
sehingga bayi bisa melewatinya. Saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir.
Lendir ini tebal dan tidak dapat ditembus oleh sperma kecuali sesaat sebelum terjadinya
ovulasi.

Pada saat ovulasi, konsistensi lendir berubah sehingga sperma bisa menembusnya dan
terjadilah pembuahan (fertilisasi). Selain itu, pada saat ovulasi, kelenjar penghasil lendir di
serviks juga mampu menyimpan sperma yang hidup selama 2-3 hari.

Sperma ini kemudian dapat bergerak ke atas melalui korpus dan masuk ke tuba falopii untuk
membuahi sel telur. Karena itu, hubungan seksual yang dilakukan dalam waktu 1-2 hari
sebelum ovulasi bisa menyebabkan kehamilan. Lapisan dalam dari korpus disebut
endometrium. Setiap bulan setelah siklus menstruasi, endometrium akan menebal.

Jika tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadilah perdarahan.
Ini yang disebut dengan siklus menstruasi. Tuba falopii membentang sepanjang 5-7,6 cm dari
tepi atas rahim ke arah ovarium. Ujung dari tuba kiri dan kanan membentuk corong sehingga
memiliki lubang yang lebih besar agar sel telur jatuh ke dalamnye ketika dilepaskan dari
ovarium.

Ovarium tidak menempel pada tuba falopii tetapi menggantung dengan bantuan sebuah
ligamen. Sel telur bergerak di sepanjang tuba falopii dengan bantuan silia (rambut getar) dan
otot pada dinding tuba. Jika di dalam tuba sel telur bertemu dengan sperma dan dibuahi,
maka sel telur yang telah dibuahi ini mulai membelah.
Selama 4 hari, embrio yang kecil terus membelah sambil bergerak secara perlahan menuruni
tuba dan masuk ke dalam rahim. Embrio lalu menempel ke dinding rahim dan proses ini
disebut implantasi. Setiap janin wanita pada usia kehamilan 20 minggu memiliki 6-7 juta
oosit (sel telur yang sedang tumbuh) dan ketika lahir akan memiliki 2 juta oosit.

Pada masa puber, tersisa sebanyak 300.000-400.000 oosit yang mulai mengalami pematangan
menjadi sel telur. Tetapi hanya sekitar 400 sel telur yang dilepaskan selama masa reproduktif
wanita, biasanya setiap siklus menstruasi dilepaskan 1 telur.

Ribuan oosit yang tidak mengalami proses pematangan secara bertahap akan hancur dan
akhirnya seluruh sel telur akan hilang pada masa menopause. Sebelum dilepaskan, sel telur
tertidur di dalam folikelnya.

Sel telur yang tidur tidak dapat melakukan proses perbaikan seluler seperti biasanya,
sehingga peluang terjadinya kerusakan pada sel telur semakin meningkat sejalan dengan
bertambahnya usia wanita. Karena itu kelainan kromosom maupun kelainan genetik lebih
mungkin terjadi pada wanita yang hamil pada usianya yang telah lanjut.

Sumber :

http://repository.unimal.ac.id/3084/1/SISTEM%20SARAF%20PUSAT.pdf

https://www.kompasiana.com/psychologymania/5510d378a33311c237ba8fac/sistem-saraf-
pusat-pada-manusia

https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Brain-anatomy.jpg

https://www.hipwee.com/opini/ini-dia-pengertian-fungsi-dan-bagian-bagian-otak-kecil-yang-
perlu-kamu-tahu/

https://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-Struktur-dan-Fungsi-Medula-Oblongata-
adalah.html

https://www.siswapedia.com/susunan-saraf-tepi/
SISTEM INTEGUMEN

Sistem integumen merupakan sistem organ yang membedakan, memisahkan,


melindungi dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini
merupakan bagian sistem organ terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku,
kelenjar keringat dan produknya berupa keringat atau lendir. Intergumen berasal dari bahasa
Latin integumentum, yang berarti penutup. Organ ini merupakan organ terbesar, tertipis, dan
sangat penting. Karakter spesifik dari organ ini yaiti mampu memperbaiki sendiri atau self-
repairing dan menjadi mekanisme pertahanan tubuh pertama.

Fungsi Sistem Integumen

Adapun fungsi sistem integument, diantaranya:

 Sebagai pelindung dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, dan


mekanik, kimia, atau suhu
 Sebagai penerima sensasi berupa sentuhan, tekanan, nyeri dan suhu
 Sebagai pengatur suhu yaitu untuk menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin
dan meningkatkan kehilangan panas saat suhu panas
 Sebagai fungsi metabolik yaitu menyimpan energi melalui cadangan lemak; sintesis
vitamin D
 Sebagai fungsi Ekskresi yaitu mengeluarkan keringat, minyak dan garam.
Anatomi Kulit Manusia

Kulit adalah suatu pembungkus yang elastik yang melindungi tubuh dari pengaruh
lingkungan, kulit juga merupakan alat tubuh terberat dan terluas ukurannya yaitu 15% dari
berat tubuh manusia, rata rata tebal kulit 1-2 mm, kulit terbagi atas 3 lapisan pokok yaitu,
epidermis, dermis dan subkutan atau subkutis. Tikus putih (Rattus novergicus) memiliki
struktur kulit dan homeostatis yang serupa dengan manusia (Wibisono, 2008).

1. Epidermis

Terbagi atas beberapa lapisan yaitu :

a. Stratum basal

Lapisan basal atau germinativum, disebut stratum basal karena selselnya terletak dibagian
basal. Stratum germinativum menggantikan sel-sel di atasnya dan merupakan sel-sel induk.

b. Stratum spinosum
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat mencapai 0,2 mm terdiri dari 5-8
lapisan.

c. Stratum granulosum

Stratum ini terdiri dari sel–sel pipih seperti kumparan. Sel–sel tersebut hanya terdapat 2-3
lapis yang sejajar dengan permukaan kulit.

d. Stratum lusidum

Langsung dibawah lapisan korneum, terdapat sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma.

e. Stratum korneum

Stratum korneum memiliki sel yang sudah mati, tidak mempunyai inti sel dan mengandung
zat keratin.

2. Dermis

Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit. Batas dengan epidermis dilapisi oleh
membran basalis dan disebelah bawah berbatasan dengan subkutis tetapi batas ini tidak jelas
hanya yang bisa dilihat sebagai tanda yaitu mulai terdapat sel lemak pada bagian tersebut.
Dermis terdiri dari dua lapisan yaitu bagian atas, pars papilaris (stratum papilar) dan bagian
bawah pars retikularis (stratum retikularis).

3. Subkutis

Subkutis terdiri dari kumpulan sel lemak dan di antara gerombolan ini berjalan
serabut jaringan ikat dermis. Sel-sel lemak ini bentuknya bulat dengan inti yang terdesak
kepinggir, sehingga membentuk seperti cincin. Lapisan lemak disebut penikulus adiposus
yang tebalnya tidak sama pada setiap tempat. Fungsi penikulus adiposus adalah sebagai
shock braker atau pegas bila terdapat tekanan trauma mekanis pada kulit, isolator panas atau
untuk mempertahankan suhu, penimbunan kalori, dan tambahan untuk kecantikan tubuh.
Dibawah subkutis terdapat selaput otot kemudian baru terdapat otot. Vaskularisasi kulit diatur
oleh dua pleksus, yaitu pleksus yang terletak dibagian atas dermis (pleksus superficial) dan
yang terletak di subkutis (pleksus profunda). Pleksus yang terdapat pada dermis bagian atas
mengadakan anastomosis di papil dermis, sedangkan pleksus yang di subkutis dan di pars
retikular juga mengadakan anastomosis, dibagian ini pembuluh darah berukuran lebih besar.
Bergandengan dengan pembuluh darah terdapat saluran getah bening (Djuanda, 2003).10
4. Adneksa Kulit

Adneksa kulit terdiri atas kelenjar-kelenjar kulit, rambut dan kuku.Kelenjar kulit
terdapat di lapisan dermis, terdiri atas kelenjar keringat dan kelenjar palit.Terdapat 2 macam
kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin yang berukuran kecil, terletak dangkal pada bagian
dermis dengan sekret yang encer, dan kelenjar apokrin yang lebih besar, terletak lebih dalam
dan sekretnya lebih kental

Jaringan penunjang adalah sekumpulan sel khusus yang serupa bentuknya, besarnya dan
pekerjaannya yang berfungsi menunjang dan menyokong berbagai susunan tubuh yang ada di
sekitarnya.

Mekanisme pengaturan suhu tubuh manusia


1. Mengidentifkasi proses terjadi demam
2. Menjelaskan sistem pengaturan suhu tubuh
3. Menjelaskan faktor – faktor yang terlibat yang mempengaruhi perubahan pada suhu tubuh
baik faktor endogen maupun eksogen
• Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat.
• Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan
regulasi suhu tubuh
( Termoregulasi )
- Termoregulasi adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai keseimbangan
produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara
konstan
• Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang
diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus.
• Bila suhu tubuh meningkat , hipotalamus akan merangsang untuk melakukan
rangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi
panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu tubuh kembali normal
• Panas adalah energi kinetik pada gerakan molekul.
• Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas secara mandiri
dan tidak tergantung pada suhu lingkungan  mahluk berdarah panas
• Hipotalamus

• - Area kecil pada otak dibawah ventrikel -3.

• - Memanjang kebawah menuju batang pituitary.

• - Area sentralis kecil dari sel-sel syaraf yang

• dihubungkan sistem syaraf otonom dengan

• kelenjar pituitary.

• - Merupakan pusat yang penting untuk

• mengintegrasikan fungsi-fungsi dasar untuk

• individual.

• - Merupakan bagian sistem endokrin, yang

• berikatan dekat dengan kelenjar pituitary yang

• memberi masukan faktor-faktor kimiawi yang

• mengalir kebawah salk pituitary ke dalam kelenjar

• dan mengontrol aktivitas hormonal.

• - Merupakan pusat pengaturan suhu :


• - Respon yang diaktifkan oleh dingin dikontrol

• dari hipotalamus posterior.

• - Respon diaktifkan oleh panas dikontrol dari

• hipotalamus anterior

Hipotalamus pada otak berespon terhadap suhu dari darah yang mengalir.
Mengandung 2 pusat pengaturan suhu :
1. Berespon terhadap peningkatan suhu ---- > vasodilatasi
---- > panas ----- > menguap
2. Berespon terhadap penurunan suhu ----- > vasokonstriksi.
Hipotalamus menerima stimulus dari talamus dan melewati sistem syaraf otonom
memodifikasi :
- Aktifitas pulmoner
- Sekresi keringat
- Aktifitas kelenjar / otot.
Hipotalamus
Fungsi sebagai termostat tubuh.
Termostat
---- > rumah memantau suhu dalam suatu ruangan dan memicu mekanisme pemanasan atau
mekanisme pendinginan sesuai kebutuhan untuk mempertahankan suhu ruangan pada tingkat
yang telah ditentukan.
Sumber :

https://www.pelajaran.co.id/2017/13/pengertian-sistem-integumen-fungsi-dan-contoh-sistem-
integumen-pada-hewan.html

http://digilib.unila.ac.id/9954/13/bab2.pdf
SISTEM PENCERNAAN

Pengertian Sistem Pencernaan Manusia

Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem yang membantu manusia dalam mencerna
makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna oleh
tubuh dan diambil berbagai kandungan di dalamnya yang berguna untuk organ dalam dan
bagian tubuh secara keseluruhan.

Dalam pengertian lain. Sistem pencernaan adalah proses perubahan makanan dan penyerapan
sari makanan yang berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang
memcah molekul makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna tubuh.

Sistem Pencernaan Manusia Meliputi

 Proses memasukan makanan ke dalam mulut (Injesti)


 Proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut  oleh gigi (Pencernaan
mekanik),
 Proses mengubah molekul makanan kompleks menjadi sederehana oleh enzim, asam,
‘bile’ dan air (Pencernaan Kimiawi).
 Penyerapan Nutrisi dan Pembuangan Kotoran (Proses Penyingkiran).
1. Mulut

Mulut (Bagian Luar dan Bagian Dalam). Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem
pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Selaput lendir mulut
ditutupi epitelium yang berlapis-lapis, dibawahnya terletak kelenjar halus yg
mengeluarkan lendir. Selaput ini juga kaya akan pembuluh darah & saraf sensoris.

Bibir
Terdiri atas dua lipatan daging yang membentuk gerbang mulut.

Lidah

Lidah berguna untuk membantu mengatur letak makanan di dalam mulut mendorong
makanan masuk ke kerongkongan. Selain itu lidah lidah juga berfungsi untuk mengecap atau
merasakan makanan. Pada lidah terdapat daerah-daerah yang lebih peka terhadap rasa-rasa
tertentu, seperti asin, masam, manis, dan pahit.

Lidah dibagi atas 3 bagian :

a.  Radiks lingua = pangkal lidah

b.  Dorsum lingua = punggung lidah

c.   Apeks lingua = ujung lidah

Letak masing-masing rasa berbedabeda yaitu :

· Rasa Manis          : Lidah Bagian Depan.


· Rasa Asin     : Lidah Bagian Tepi.

· Rasa Asam  : Lidah Bagian Samping.

· Rasa Pahit : Lidah Bagian Belakang

Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu
sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel
penyokong berfungsi untuk menopang.

Pallatum

 Palatum terdiri atas 2 bagian yaitu :

a. Palatum durum (palatum keras) yang tersusun atas tajuk – tajuk palatum dan sebelah
depan tulang maksilaris dan lebih kebelakang terdiri dari dua tulang palatum.

b. Palatum mole  (palatum lunak) terletak dibelakang yang merupakan lipatan


menggantung yang dapat bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa dan selaput lendir.

Gigi
 Gigi manusia terdiri dari gigi seri, taring, dan geraham. 
 Gigi seri terletak di depan berbentuk seperti kapak yang mempunyai fungsi
memotong makanan.
 Di samping gigi seri terdapat gigi taring. Gigi taring berbentuk runcing yang berguna
untuk merobek makanan.
 Di belakang gigi taring terdapat gigi geraham yang mempunyai fungsi menghaluskan
makanan.

Diawali dari pertumbuhan gigi susu yang lengkap pada kisaran umur tiga tahun dengan
jumlah 20 gigi, kemudian diganti dengan fase gigi tetap yang diawali pada kisaran umur 13
tahun keatas. Pertumbuhan gigi tetap ini menjadi lengkap setelah jumlah gigi menjadi 32
gigi, sekitar umur 17 sampai dengan  umur 21 tahun.

Kelenjar ludah

 Ludah dihasilkan oleh 3 pasang kelenjar ludah. Kelenjar ludah tersebut adalah
kelenjar ludah parotis, kelenjar ludah rahang bawah, kelenjar ludah bawah lidah.

1. Kelenjar Parotis

 Letaknya di bawah depan dari telinga diantara prosesus  mastoid kiri dan kanan os
mandibular, duktusnya duktus stensoni. Duktus ini keluar dari glandula parotis
menuju rongga mulut melalui pipi ( muskulus buksinator )

2. Kelenjar Submadibularis
 Terletak lebih belakang dan kesamping dari kelenjar sublingual, duktusnya bernama
duktus wharton, bermuara di rongga mulut di belakang gigi seri pertama.

3.Kelenjar Sublingualis

 Letaknya di bawah lidah, salurannya duktus rinivus menuju lantai rongga mulut.

 Kelenjar ludah di sarafi oleh saraf-saraf tak sadar.

2. Faring

 Faring atau tekak terletak dibelakang mulut dan hidung yang berupa saluran kerucut
dari bahan membran berotot (muskulo membranosa) dengan bagian terlebar di
sebelah atas.
 Panjang Faring kira-kira 7cm dan dibagi atas 3 bagian yaitu Nasofaring, Orofaring,
Laringo Faringeal.

Fungsi faring : pd sistem pencernaan, pernafasan, vokalisasi, menyamakan tekanan udara di


telinga tengah.

 Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak
mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini
terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang
rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang.

 Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang


menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga,Bagian media disebut
orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut
laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.

3. Esofagus

 Kerongkongan  adalah tabung (tube) berotot yang panjang nya 25cm dan garis tengah
2cm pada yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke
dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan
proses peristaltik. Di sebelah depan kerongkongan terdapat saluran pernapasan yang
disebut trakea.

 Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:

a. Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)

b. Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)

c. Bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).

4. Lambung
 yang dalam bahasa Inggris (stomach) dan dalam bahasa Belanda (maag) atau
ventrikulus/gaster. berupa suatu kantong yang terletak di bawah diafragma.

 FUNGSI  :  

a. Menerima makanan  dan bekerja sebagai  penampung untuk jangka waktu pendek.

b. Tempat pencampuran makanan  yang dicairkan dan dicampur dengan asam


hidroklorida.

c. Mengubah protein menjadi pepton .

d. Mencerna lemak .

 Bagian-bagian Lambung

 Lapisan Dinding Lambung

a. MUCOSA ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti


enzim, asam lambung, dan hormon.

b. SUBMUCOSA ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat


ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk
membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut

c. MUSCULARIS adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan


mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang,
dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot tersebut
mengakibatkan gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik
menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk.

d. Lapisan terluar yaitu SEROSA berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di


lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi
antara perut dengan anggota tubuh lainnya.

e. Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim


pepsinogen menjadi pepsin.

f. PEPSIN merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih
kecil.

g. MUSIN merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan.

h. RENIN merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan


sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca2+ dari susu
sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya renim susu yang berwujud cair
akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usus tanpa sempat dicerna.

HCL (Asam Klorida) merupakan enzim yang berguna untuk membunuh kuman dan
bakteri pada makanan

5. Usus halus
 Adalah tabung berukuran kira-kira 2,5 meter (panjang dlm keadaan hidup) dan 6
meter setelah meninggal. Usus halus memanjang dari lambung sampai katup ileo-
kolika, tempat bersambung dengan usus besar.
Disini merupakan tempat proses pencernaan dan absorbsi.
Karbohidrat→ monosakarida (glukosa, galaktosa, fruktosa) → usus →peredaran
darah.
Bagian dari usus halus
Usus 12 jari / Duosenum adalah bagian dari Usus Halus yang terletak
setelah Lambung dan menghubungkannya ke Usus Kosong (jejunum). ini merupakan
usus terpendek dari usus halus.
 Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan Kantung
Empedu
Lambung (Makanan) → Duodenum (Sfingter Pilorus)→ dicerna. Duodenum akan
mengirimkan signal ke Lambung untuk berhenti mengirimkan makanan
 Usus Kosong / Jejunum/ Yeyunum adalah bagian kedua dari usus halus, di
antara duodenum dan ileum. Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara
2-6 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong
 Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili),
yang memperluas permukaan dari usus.
 Secara histologi dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni
berkurangnya kelenjar Bruner.
 Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel
globet dan plak peyeri.
 Ileum / Usus penyerapan adalah bagian terakhir dari usus halus, yang memiliki
panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan
oleh usus buntu.
 Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa)
dan berfungsi menyerap vitamin B12dan garam-garam empedu.

6. Usus besar
 Usus besar / colon Adalah usus yang terletak diantara usus buntu sampai dengan
rektum. Fungsi dari colon adalah menyerap air dari feses.
Bagian dari usus besar yaitu Apendiks, Sekum, Colon dan Rektum.
Colon terdiri dari colon Assenden, Tranfersum, Desenden dan Sigmoid.
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa
bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
 Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin
K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus.
 Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri
didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya
lendir dan air, dan terjadilah diare
 Apendiks / Umbai cacing merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira
10 cm (kisaran 3-15 cm), dan berpangkal di sekum.
 Lumennya sempit di bagian proksimal dan melebar di bagian distal.
 Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda - bisa
di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.
 Namun demikian, pada bayi, apendiks berbentuk kerucut, lebar pada pangkalnya dan
menyempit pada ujungnya.
 Immunoglobulin sekretoar dengan dihasilkan GALT (gut associated lymphoid tissue)
yang ada di sepanjang saluran cerna tergolong pula apendiks ialah IGA.
Immunoglobulin ini paling efektif menjadi pelindung pada infeksi.
 Akan tetapi, pengangkatan apendik ini tidak terlalu mempengaruhi pada sistem imun
badan lantaran jumah jaringan ini / kelenjar limfe disini sangat kecil jika
dibandingkan dengan jumlah dari saluran cerna disemua badan
 Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar adalah selaput lendir, lapisan otot yang
memanjang, dan jaringan ikat. Ukurannya lebih besar daripada usus halus, mukosanya
lebih halus daripada usus halus dan tidak memiliki vili.
 Serabut otot longitudinal dalam muskulus ekterna membentuk tiga pita, taenia coli
yang menarik kolon menjadi kantong-kantong besar yang disebut dengan haustra.
Dibagian bawah terdapat katup ileosekal yaitu katup antara usus halus dan usus besar.
Katup ini tertutup dan akan terbuka untuk merespon gelombang peristaltik sehingga
memungkinkan kimus mengalir 15 ml masuk dan total aliran sebanyak 500 ml/hari.
Sekum :
 Merupakan kantong yang terletak di bawah muara ileum pada usus besar. Panjang dan
lebarnya kurang lebih 6 cm dan 7,5 cm. Saekum terletak pada fossa iliaka kanan di
atas setengah bagian lateralis ligamentum inguinale. Biasanya saekum seluruhnya
dibungkus oleh peritoneum sehingga dapat bergerak bebas, tetapi tidak mempunyai
mesenterium. Terdapat perlekatan ke fossa iliaka di sebelah medial dan lateral melalui
lipatan peritoneum yaitu plika caecalis, menghasilkan suatu kantong peritoneum kecil,
recessus retrocaecalis
 Kolon asenden:
Bagian ini memanjang dari saekum ke fossa iliaka kanan sampai ke sebelah kanan
abdomen.Panjangnya 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan dan di hati
membelok ke kiri.Lengkungan ini disebut fleksura hepatika (fleksura coli dextra) dan
dilanjutkan dengan kolon transversum.
 Kolon transversum:
Terletak tepat di bagian bawah perut dan menjalar dari kanan ke arah kiri. Kolon
transversum melekat pada perut akibat adanya kerja dari sekelompok jaringan yang
disebut sebagai omentum
 Kolon desenden :
Terletak di bagian kiri perut dan berakhir pada kolon sigmoid.
 Kolon sigmoid:
Sering disebut juga kolon pelvinum. Panjangnya kurang lebih 40 cm dan berbentuk
lengkungan huruf S. Terbentang mulai dari apertura pelvis superior (pelvic brim)
sampai peralihan menjadi rektum di depan vertebra S-3. Tempat peralihan ini ditandai
dengan berakhirnya ketiga teniae coli dan terletak + 15 cm di atas anus.Kolon sigmoid
tergantung oleh mesokolon sigmoideum pada dinding belakang pelvis sehingga dapat
sedikit bergerak bebas (mobile).
7. Rectum

 Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah sebuah ruangan yang


berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu
pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum,
maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).

 Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan


memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi.
 Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di
mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk
periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

8. Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar
dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya
dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sfingter. Feses dibuang dari
tubuh melalui proses defekasi (buang air besar - BAB), yang merupakan fungsi utama
anus

Sumber :
https://www.pelajaran.co.id/2017/13/pengertian-sistem-integumen-fungsi-dan-contoh-
sistem-integumen-pada-hewan.html
http://digilib.unila.ac.id/9954/13/bab2.pdf
https://salamadian.com/sistem-pencernaan-manusia-penjelasan-lengkap/
PPT SISTEM PENCERNAAN
SISTEM PERKEMIHAN

Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga


dara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan
dikeluarkan berupa urine (air kemih).

Sistem kemih (urinaria) terdiri dari organ-organ yang memproduksi urin dan menyalurkannya
keluar tubuh. Komponen dari sistem kemih terdiri dari:

A. Ginjal
merupakan sepasang organ yang berbentuk seperti kacang, berwarna merah tua, terletak di
belakang rongga abdomen. Satu berada di setiap sisi kolumna vertebralis dekat dengan garis
pinggang dan dua pasang iga terakhir. Ginjal dipasok oleh arteri renalis dan vena renalis.
Ginjal kanan terletak agak di bawah dibanding dengan ginjal kiri. Hal ini karena pada sisi
kanan terdapat hati. Panjang ginjal sekitar 12,5 cm dan tebal 2,5 cm. Ginjal laki-laki memiliki
berat sekitar 125-175 gr dan pada perempuan sekitar 115-155 g.

Fungsi spesifik dari ginjal meliputi:


1. Mempertahankan keseimbangan H2O dalam tubuh

2. Mengatur jumlah dan konsentrasi sebagian ion-ion penting

3. Memelihara volume plasma yang sesuai

4. Membantu memelihara keseimbangan asam-basa tubuh


5. Memelihara osmolaritas darah

6. Mengekskresikan produk-produk sisa dari metabolisme tubuh

7. Mengekskresikan banyak senyawa asing

8. Mensekresikan eritropoietin

9. Mensekresikan renin

10. Mengubah vitamin D dalam bentuk aktifnya.

Struktur internal sebuah ginjal berupa:

a. Hilum, yaitu tingkat kecekungan tepi medial ginjal


b. Sinus ginjal, yaitu rongga berisi lemak yang terbuka pada hilus. Tempat
menempelnya jalan keluar masuk ureter, vena dan arteri renalis, limfatik dan saraf.
c. Pelvis ginjal, yaitu perluasan ujung proksimal ureter, merupakan rongga pengumpul
sentral.
d. Parenkim ginjal, yaitu jaringan ginjal yang menutupi struktur sinus ginjal. Terbagi
menjadi medula dan korteks luar.

Medula terdiri dari massa triangular yang disebut piramida ginjal dan ujungnya yang sempit
disebut papila.

Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah nefron. Terletak di dalam antara piramida
medula yang bersebelahan untuk membentuk kolumna ginjal.
a. Lobus ginjal, yaitu bagian ginjal yang terdiri dari satu piramida ginjal, kolumna yang
saling berdekatan, dan jaringan korteks yang menyelubunginya.
b. Ureter,Ureter adalah sebuah duktus berdinding otot polos yang keluar dari batas
medial dekat pangkal arteri dan vena renalis. Terdapat dua buah ureter yang
mengalirkan urin dari masing-masing ginjal ke kandung kemih.
c. Kandung Kemih

Kandung kemih (vesika urinaria) yaitu suatu kantung rongga yang berfungsi menyimpan urin
secara temporer. Dapat direnggangkan dan volumenya disesuaikan kontraktil otot polosnya.

d. Uretra
Secara berkala, kandung kemih dikosongkan. Urin dikeluarkan keluar tubuh melalui uretra.
Uretra wanita berbentuk pendek dan lurus langsung dari leher kandung kemih keluar tubuh.
Uretra pria jauh lebih panjang dan melengkung melewati kelenjar prostat dan penis. Uretra
pria mempunyai dua fungsi, yaitu sebagi saluran untuk mengeluarkan urin dan saluran untuk
semen.

Selain beberapa komponen di atas, ada pula satuan fungsional ginjal yang juga
sangat berpengaruh dalam sistem kemih, yaitu nefron. Satu ginjal bisa terdapat 1-4 juta
nefron yang disatukan oleh jaringan ikat. Nefron mempunyai satu komponen vaskular dan
satu komponen tubular, terletak di dalam ginjal memebentuk dua daerah khusus. Daerah
sebelah luar tampak granuler yaitu di korteks ginjal dan daerah dalam yang berupa segitiga-
segitiga bergaris yaitu di piramida ginjal. Secara kolektif semua itu sebagai medula.

Nefron merupakan unit terkecil pembentuk urin. Karena fungsi utama dari ginjal sendiri
adalah memproduksi urin. Struktur nefron terdiri dari:

a. Glomerulus

Bagian dominan pada komponen vaskuler. Glomerulus adalah berkas kapiler berbentuk bola
tempat filtrasi sebagian air dan zat yang terlarut dalam darah yang melewatinya.
b. Kapsul Bowman
Komponen tubulus berawal dari kapsul bowman. Kapsul bowman adalah suatu invaginasi
berdinding rangkap yang melingkupi glomerulus. Kapsul bowman dan glomerulus bersama-
sama membentuk korpuskel ginjal.

c. Tubulus Kontortus Proksimal

Tubulus ini keseluruhan terletak di dalam korteks, panjangnya mencapai 15 mm.

d. Lengkung Henle (Ansa Henle)


Tubulus kontortus proksimal yang mengarah masuk ke dalam medula membentuk
lengkungan jepit dan membalik ke atas ke dalam korteks. Lengkungan yang terbenam dalam
medula disebut pars desendens dan yang berjalan kembali ke korteks disebut pars asendens.

e. Tubulus Kontortus Distal


Berbentuk panjang dan berliku. Panjangnya mencapai 5 mm dan membentuk segmen terakhir
nefron

f. Tubulus dan Duktus Pengumpul


Setiap tubulus pengumpul berdesenden di korteks. Tubulus tersebut akan mengalir ke
sejumlah tubulus kontortus distal. Tubulus pengumpul membentuk duktus pengumpul besar
yang lurus. Duktus pengumpul membentuk tuba yang lebih besar ke dalam ginjal melalui
kaliks minor. Kaliks minor bermuara ke pelvis ginjal melalui kaliks mayor. Dari pelvis ginjal,
urin dialirkan melalui ureter menuju kandung kemih.
Kelainan- kelainan pada sistem perkemihan

1. Infeksi saluran kemih (ISK)

Infeksi saluran perkemihan adalah penyakit dimana bakteri masuk ke saluran kemih. ISK
merupakan masalah sistem perkemihan yang paling umum atau banyak dialami orang, namun
resikonya lebih tinggi terjadi pada wanita karena wanita memiliki uretra yang lebih pendek
dibandingkan pria sehingga membuat bakteri lebih mudah untuk mencapai kandung kemih
sehingga lebih cepat untuk menginfeksi saluran kemih, dibandingkan dengan uretra pria yang
panjang.

2. Inkontinensia urine

Inkontinensia urine adalah keadaan dimana anda tidak bisa mengontrol pengeluaran urine
atau berkemih. Jadi anda bisa merasa ingin terus berkemih. Penyebabnya berbeda pada
wanita dan pria. Pada pria biasanya karena ada pembesaran prostat, sedangkan wanita karena
ada dorongan sering berkemih dan kebocoran urin.

3. Interstisial cystitis (IC)

Penyakit ketiga yang dapat menyerang saluran perkemihan adalah intestisial cystitis (IC).
Jika mengalami penyakit ini anda akan merasakan nyeri dan tekanan pada kandung kemih
serta panggul. Selain itu, saluran kemih yang terkena interstisial cystitis juga akan mengalami
kerusakan pada lapisan pelindung kandung kemih dan membuat kandung kemih menjadi
kurang elastis.

4. Prostatitis
Penyakit prostatitis bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti usia (umumnya terjadi pada
usia lanjut), nyeri pada panggul dan nyeri ketika buang air kecil, serta jumlah frekuensi
kencing. Prostatitis dimanefastikan dengan adanya pembengkakan pada kelenjar prostat pria.

5. Batu ginjal

Batu ginjal juga termasuk penyakit yang banyak dialami pada sistem perkemihan. Tanda dan
gejala yang dirasakan penderita batu ginjal adalah rasa sakit pada bagian punggung, dan
adanya darah pada urine. Batu ginjal terjadi karena adanya akumulasi dari massa padat pada
urine yang menganggu fungsi perkemihan.

6. Gagal ginjal

Gagal ginjal yaitu kondisi dimana ginjal mengalami penurunan fungsi dalam menyaring
limbah dari darah. Ini bisa terjadi karena gaya hidup buruk seperti makan makanan yang
tidak sehat, sering mengonsumsi alkohol dan lain-lain.

Sistem Reproduksi dengan Sistem Urinaria


Keduanya sangat berhubungan khususnya secara anatomi, pada laki-laki uretra
bergabung dengan tempat penyaluran keluar sperma, pada wanita uretra berdekatan dengan
vagina dan terletak pada vesti bulum di vulva, selain itu vesica urinaria berada di depan
uterus.
Jika terjadi infeksi pada saluran kencing maka akan mudah pula terjadi infeksi pada
sistem reproduksi atau sebaliknya.
Laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration rate, GFR) maternal dan aliran plasma ginjal
(renal plasma flow, RPF) mulai meningkat pada awal kehamilan. Pada pertengahan
kehamilan, GFR maternal meningkat sebesar 50%; dan tetap meningkat selama kehamilan.
Sebaliknya RPF maternal mulai menurun pada trisemester ketiga. Ini menyebabkan fraksi
filtrasi ginjal meningkat selama sepertiga akhir kehamilan. Akibat peningkatan GRF,
kreatinin dan ureum serum pada kehamilan lebih rendah dibandingkan pada keadaan tidak
hamil.
Peningkatan natrium yang terfiltrasi sebesar 60-70% juga menyertai peningkatan
GFR. Progesteron menyebabkan terjadinya buangan natrium dengan cara mempengaruhi
resorpsi natrium pada tubulus proksimal ginjal. Sebagai responnya, aldosteron meningkat
sekitar 2-3 kali kadar normal.
Kapasitas reabsorpsi tubulus ginjal yang relatif tetap disertai dengan peningkatan GFR
menyebabkan penurunan reabsorpsi glukosa dari tubulus proksimal pada ginjal wanita hamil.
Dengan demikian glukosa dapat terdeteksi dalam urin pada 15% wanita hamil yang normal.
Namun setiap wanita hamil dengan glikosuria harus diperiksa apakah mengalami diabetes
atau tidak.
Volume cairan urin yang terdapat di dalam pelvis ginjal dan ureter dapat meningkat
dua kali lipat pada separuh akhir kehamilan. Sistem pengumpul ginjal berdilatasi selama
kehamilan akibat obstruksi mekanis oleh uterus yang hamil disertai dengan efek relaksasi dari
progesteron terhadap otot polos. Dilatasi ini menurunkan kecepatan aliran urin di sepanjang
sistem renal dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi ginjal akut pada ibu.

Proses Pembentukan Urine

1. Filtrasi (penyaringan)

Proses pembentukan urine yang pertama adalah filtrasi atau penyaringan. Setiap ginjal
memiliki sekitar satu juta nefron, yang merupakan tempat pembentukan urine. Pada waktu
tertentu, sekitar 20 persen dari darah akan melalui ginjal untuk disaring sehingga tubuh dapat
menghilangkan zat-zat sisa metabolisme dan menjaga keseimbangan cairan, pH darah, dan
kadar darah. 

Bagian pertama dari proses pembentukan urine adalah filtrasi yaitu proses penyaringan darah
yang mengandung zat sisa metabolisme yang dapat menjadi racun untuk tubuh.
Filtrasi terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan kapsul Bowman.
Glomerulus menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea dan limbah lainnya untuk
melewati kapsul Bowman. Hasil filtrasi ini menghasilkan urine primer.

Urine primer termasuk urea di dalamnya, yang dihasilkan dari amonia yang terkumpul ketika
hati memproses asam amino dan disaring oleh glomerulus.

2. Reabsorpsi

Proses pembentukan urine kedua adalah reabsorpsi. Sekitar 43 galon cairan melewati proses
filtrasi, tetapi sebagian besar diserap kembali sebelum dikeluarkan dari tubuh. Reabsorpsi
terjadi di tubulus proksimal nefron, lengkung Henle (loop of Henle), tubulus distal dan
tubulus pengumpul. 

Air, glukosa, asam amino, natrium, dan nutrisi lainnya diserap kembali ke aliran darah di
kapiler yang mengelilingi tubulus. Air bergerak melalui proses osmosis, yaitu pergerakan air
dari area konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Hasil pada proses pembentukan
urine ini adalah urine sekunder.

Biasanya semua glukosa diserap kembali. Namun, pada orang dengan diabetes, kelebihan
glukosa tetap bertahan dalam filtrat. Natrium dan ion-ion lain diserap kembali secara tidak
lengkap, dengan proporsi yang lebih besar tersisa dalam filtrat ketika lebih banyak
dikonsumsi dalam makanan, menghasilkan konsentrasi darah yang lebih tinggi. Hormon
mengatur proses transport aktif di mana ion seperti natrium dan fosfor diserap kembali. 

3. Sekresi atau augmentasi

Proses pembentukan urine selanjutnya adalah sekresi. Sekresi adalah tahap terakhir dalam
pembentukan urine, yaitu ketika urine akhirnya dibuang. Beberapa zat mengalir langsung dari
darah di sekitar tubulus distal (distal convoluted tubule) dan tubulus pengumpul (collecting
tubule) ke tubulus tersebut. 

Sekresi alias pembuangan ion hidrogen melalui proses ini adalah bagian dari mekanisme
tubuh untuk menjaga pH yang tepat, atau keseimbangan asam dan basa tubuh. Ion kalium,
ion kalsium, dan amonia juga dibuang pada tahap ini, seperti beberapa obat. Ini supaya
komposisi kimia darah tetap seimbang dan normal.
Prosesnya terjadi dengan meningkatkan pembuangan zat seperti kalium dan kalsium ketika
konsentrasi tinggi dan dengan meningkatkan reabsorpsi dan mengurangi sekresi ketika
tingkatnya rendah.

Urine yang dibuat oleh proses ini kemudian mengalir ke bagian tengah ginjal yang disebut
pelvis ginjal, kemudian terus mengalir ke ureter dan kemudian tersimpan di kandung kemih.
Dari kandung kemih, urine selanjutnya mengalir ke uretra dan akan dibuang keluar saat
buang air kecil.

Sumber :

https://www.dictio.id/t/bagaimana-anatomi-dan-fisiologi-sistem-perkemihan-urinaria/13418
http://azkurs.org/sistem-perkemihan.html
https://perawatku.id/artikel/umum/hati-hati-ini-6-penyakit-yang-menyerang-sistem-
perkemihan/
https://www.liputan6.com/health/read/3856749/proses-pembentukan-urine-pada-manusia-
dan-mengenal-sistem-kemih

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA


Sistem reproduksi manusia biasanya melibatkan pertilisasi internal dengan hubungan
seksual. Dalam proses ini, laki-laki memasukkan penis ke dalam vagina dan berejakulasi
semen yang mengandung sperma. Sebagian kecil dari sperma melewati leher rahim ke dalam
rahim, kemudian ke saluran telur untuk pembuahan ovum. Hanya satu sperma yang
dibutuhkan untuk membuahi ovum. Setelah berhasil pembuahan, ovum dibuahi atau zygot,
berjalan keluar dari tuba falopi ke rahim, di mana ia berimplan di dinding rahim. Ini
merupakan tanda-tanda awal kehamilan, yang berlangsung selama sekitar sembilan bulan
bagi janin untuk berkembang. Ketika janin telah berkembang ke titik tertentu, kehamilan
diakhiri dengan proses persalinan, yang melibatkan tenaga kerja. Selama persalinan, otot-otot
rahim berkontraksi dan melebarkan leher rahim selama berjam-jam, dan bayi melewati keluar
dari vagina. Bayi manusia yang hampir tak berdaya membutuhkan pengasuhan. Bayi akan
bergantung pada pengasuh mereka untuk kenyamanan, kebersihan, dan makanan. Makanan
dapat diberikan melalui asi atau susu formula.

Sistem reproduksi wanita memiliki dua fungsi: untuk memproduksi sel telur, dan
untuk melindungi dan memelihara janin hingga lahir. Sistem reproduksi laki-laki memiliki
satu fungsi: untuk produksi dan penyimpanan sperma. Manusia memiliki tingkat diferensiasi
seksual yang tertinggi. Selain perbedaan di hampir setiap organ reproduksi, ada banyak
perbedaan ciri-ciri seks skundr yang khas.

Sistem Reproduksi Pada Manusia

• Reproduksi merupakan ciri dari suatu makhluk hidup

• Pada manusia, proses reproduksi dilakukan oleh sistem reproduksi,

yang terdiri atas alat reproduksi dan sel kelamin.

• Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, melalui perkawinan

Alat Reproduksi Pria


Sistem reproduksi pada pria memiliki beberapa bagian yang berfungsi untuk
membantu berjalannya proses reproduksi. Pada pria sistem reproduksi akan melalui berbagai
saluran dan membantu proses menghasilkan sperma yang kemudian digunakan untuk
membuahi sel telur sehingga menciptakan janin. Sistem reproduksi pada pria ini harus
dirawat dan dijaga dari hal-hal yang membahayakan. Berikut adalah sistem reproduksi yang
dimiliki oleh pria.

1. Penis

Penis merupakan organ bagian luar dari alat reproduksi dan bisa dilihat dengan mata
tanpa bantuan alat apapun. Penis ini memiliki jaringan erektil yang cukup besar. Jaringan
penis  terdapat tiga jaringan dan setiap jaringannya memiliki pembuluh darah dengan jumlah
yang cukup besar dan mengandung beranastomoso. Adapun fungsi dari penis ini adalah
sebagai jalur keluarnya air seni dibuang selain itu juga untuk mengeluarkan kotoran yang
berada di dalam. Air seni dan juga kotoran ini dikeluarkan agar tidak terjadi penyakit di
dalamnya. Selain itu penis berfungsi untuk alat senggama.

2. Skrotum

Skrotum merupakan alat yang digunakan untuk membungkus testis. Skotum ini
terletak di antara penis dan juga testis atau didepan perineum. Skrotum ini ada dua atau
sepasang yang dibatasi oleh jaringan ikat dan otot dartos. Otot dalam skrotum berfungsi
sebagai alat gerak agar bisa mengendur dan mengerut. Fungsi dari skrotum ini adalah untuk
mengatur suhu pada testis agar terus bisa terjaga dan untuk memberi ruang testis agar bisa
bergerak.

3, Testis

Testis merupakan organ reproduksi pria yang terletak di dalam organ reproduksi.
Testis ini memiliki bentuk oval yang terletak di bagian dalam skrotum. Adapun fungsi testis
untuk alat penghasil sperma atau sel kelamin jantang, untuk menghasilkan hormon seks
testosteron dan juga menjaga suhu agar spermatogenesis tetap terjaga.

4. Epididimis
Epididimis merupakan bagian organ pada alat reproduksi sebagai saluran yang
berkelok-kelok. Saluran epididimis ini berada diskrotum dan di luar testis. Epididimis
memiliki bentuk seperti huruf C. Adapun fungsi dari epididimis ini sebagai alat
penyimpanan, untuk pengangkutan dan tempat untuk pematangan sperma.

5. Vas deferens

Vas deferens merupakan saluran organ reproduksi yang memiliki bentuk seperti
tabung. Van deferens ini berfungsi untuk menampung sperma, untuk proses pematangan
sperma dan juga sebagai jalannya sperma ke veskula.

6. Kelenjar kelamin

Kelenjar kelamin ini juga merupakan organ reproduksi pada kelamin pria. Kelenjar
kelamin ini memiliki empat bagian yaitu :

1. Vesikula seminalis atau kandung mani


Merupakan organ yang berfungsi untuk mensekresikan cairan dalam tubuh yang
memiliki sifat basa.
2. Kelennjar prostat
Merupakan organ reproduksi pria yang berada dibawah kandung kemih.kenjar prostat
ini berfungsi untuk mensekresikan cair yang berada didalam kelenjar ini.cairan
tersebut bermanfaat untuk tempat ruang gerak sperma.
3. Kelenjar bulboutetra
Merupakan kelenjar yang memiliki jumblah sepasang.kelenjar bulboutetra ini
berfungsi untuk menghasilkan lender pada saluran ejakulasi yang bersifat basa.
4. Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi ini berfungsi untuk mengeluarkan air mani di saat melakukan
hubungan seksual.

Proses reproduksi yang berlangsung antara wanita dan pria tidak dapat dilepaskan dari peran
sistem perproduksi yang mereka miliki.sistem reproduksi pada memiliki beberapa bagian
yang berfungsi untuk membantu berjalannya proses reproduksi tersebut.
TESTIS dan EPIDIDYMIS

TESTIS

 Organ primer untuk reproduksi pria


 Mengalami penurunan dari daerah asalnya, melalui kanalis inguinalis ke dalam
skrotum
 Fungsi & struktur diatur o/ hormon gonadotropin
 Fungsi :
1.Kelenjar endokrin : hormon testosteron

2.Kelenjar eksokrin : penghasil sel sperma

 Tidak terdapat dalam tubuh


 Struktur : alat ini tersusun atas kerangka bungkus & Struktur dalam

EPIDIDYMIS

 Saluran transport sperma pertama


 caput, corpus dan cauda
 Mempunyai 4 fungsi :

1) Transpor sperma Transport

2) konsentrasi sperma

3) Penyimpanan sperma

4) Maturasi/pematangan sperma (khususnya di daerah cauda)


1. Kelenjar Testis

Testis adalah organ yang sangat penting penting pada sistem reproduksi pria. Fungsi
testis adalah untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron. Karena peranannya yang
penting itu, kesehatan testis haruslah selalu dijaga, agar terhindar dari berbagai macam
gangguan.

Setiap pria memiliki sepasang testis, yang panjangnya sekitar 5 cm. Testis tumbuh pada tahap
awal pubertas, yaitu sekitar usia 10 hingga 13 tahun. Saat testis tumbuh, kulit pembungkus
testis yang dikenal dengan skrotum akan berwarna lebih gelap, ditumbuhi rambut, serta
menggantung ke bawah.

2. Saluran Kemih

a.Saluran yang berfungsi mengangkut sel sperma dari testis keluar dari tubuh.

b.Berturut-turut dimulai dari epididimis, vas deferens, duktus ejakulatoris dan berakhir di
uretra
3.Kelenjar Kelamin (Asesoris)

 Merupakan kelenjar yang menghasilkan sekret sebagai campuran dari sel sperma
(semen).
 Ada 3 jenis kelenjar kelamin, yaitu kelenjar vesika seminalis, kelenjar prostat, dan
kelenjar bulbouretra.
1.Vesika seminalis : menghasilkan cairan yang mengandung fruktosa.
2.Prostat : menghasilkan cairan alkalis
3.Bulbouretra : menghasilkan sekret lain
Kelenjar
Prostat
Vas deferens

Kelenjar
Bulbouretra

Epididimis
Uretra

Testis

TESTOSTERON

Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen Penghasil utama testosteron


adalah testis pada jantan dan indung telur (ovari) pada betina, walaupun sejumlah kecil
hormon ini juga dihasilkan oleh zona retikularis korteks kelenjar adrenal. Hormon ini
merupakan hormon seks jantan utama dan merupakan steroid anabolik. Baik pada jantan
maupun betina, testoren memegang peranan penting bagi kesehatan. Fungsinya antara lain
adalah meningkatkan libido, energi, fungsi imun, dan perlindungan ada
terhadap osteosporosis.Secara rata-rata, jantan dewasa menghasilkan testosteron sekitar dua
puluh kali lebih banyak daripada betina dewasa. Hormon ini juga berperan dalam
bertambahnya hormon adrenalin yang menyebabkan ketertarikan atau kekaguman terhadap
lawan jenis.

1.diperlukan dalam proses pembentukan sperma (spermatogenesis)

2. Turut menentukan pematangan organ reproduksi dan sifat seks sekunder : kumis, jenggot,
rambut dada, suara dan libido

Air mani à sperma dan plasma semen.

sperma : kecebong, panjang 50 mikron, 20 juta/ml, bergerak aktif 8-24 jam

semen : 2-6 ml, bau bunga akasia, warna putih keruh


Alat Reproduksi Wanita

Berfungsi selain menghasilkan sel ovum, juga berfungsi menerima sel sperma dan
memberikan tempat berkembang bagi embrio yang tumbuh setelah fertilisasi.Terdiri dari
ovarium, saluran kelamin, dan kelenjar kelamin (asesoris) .

Alat-alat Reproduksi Wanita

Organ kelamin luar: Organ reproduksi wanita bagian luar berkelompok di daerah bernama
vulva, yang letaknya di luar vagina. Organ-organ tersebut termasuk:
 Labia
Labia adalah organ reproduksi wanita bagian luar yang terdiri dari dua pasang lipatan
kulit di kedua sisi bukaan vagina, bernama labia mayora dan labia minora. Labia
mayora (bibir kemaluan besar) berada di bagian luar dan akan ditutupi dengan rambut
kemaluan setelah memasuki masa pubertas, sedangkan labia minora (bibir kemaluan
kecil) tidak berambut.

 Mons pubis
Tonjolan lemak di atas labia yang ditutupi dengan rambut setelah memasuki masa
pubertas. Bagian ini mengeluarkan zat feromon yang diduga berperan dalam proses
terjadinya ketertarikan seksual.

 Lubang vagina
Ini merupakan pintu masuk ke vagina.

 Lubang uretra
Lubang uretra adalah tempat keluarnya urine dari kandung kemih.

 Klitoris
klitoris merupakan tonjolan kecil di bagian atas labia minora, yang sangat sensitif dan
merupakan sumber utama kenikmatan seksual wanita.

 Kelenjar Bartholin atau kelenjar vestibular


Kelenjar ini terletak di kedua sisi bukaan vagina, dan berfungsi menghasilkan lendir
kental untuk melumasi vagina ketika berhubungan seksual.
Organ Reproduksi Wanita Bagian Dalam :Organ reproduksi wanita yang ada di dalam
tubuh, terletak dalam rongga panggul (pelvis). Organ-organ tersebut termasuk:

 Vagina
Organ ini terletak antara bagian bawah rahim dan tubuh bagian luar. Vagina
merupakan lorong atau jalan keluar untuk melahirkan, serta tempat masuknya penis
selama berhubungan seksual.

 Serviks atau leher rahim


Leher rahim adalah pintu masuk antara vagina dan rahim, yang berupa lorong sempit.
Dinding serviks bersifat fleksibel, sehingga dapat meregang dan membuka jalan lahir
saat persalinan.

 Rahim atau uterus


Merupakan organ berbentuk seperti buah pir yang menjadi rumah bagi janin yang
sedang berkembang.

 Ovarium (indung telur)


Organ ini merupakan kelenjar kecil berbentuk oval yang terletak di kedua sisi rahim.
Ovarium berfungsi untuk menghasilkan sel telur dan memproduksi hormon seks
utama, yakni estrogen  dan progesteron, yang dilepaskan ke dalam aliran darah.

 Saluran telur atau tuba fallopi


tuba fallopi adalah saluran sempit yang melekat pada bagian atas rahim mengarah ke
ovarium. Saluran ini merupakan jalan bagi telur dari ovarium ke rahim, serta tempat
terjadinya pembuahan telur oleh sperma.
Proses Pembentukan Sel Kelamin (Gametogenesis)

Spermastogenesis

Spermatogenesis adalahh proses pembentuk sel kelamin jantan atau sel sperma melalui
pembelahan meiosis. Proses ini terjadi dalam testis. Testis tersusun atas jaringan epitel dan
jaringan pengikat. Jaringan epitel terdapat sel spermatogonium (sel induk sperma) dan sel
sertoli (untuk memberi makan sperma). Jaringan pengikatnya berupa sel-sel leyding (untuk
membentu hormon testosteron).

Spermatogenesis berlangsung mulai usia pubertas sampai akhir hayat selama keadaan sehat.
Proses ini terjadi tiap hari. Dalam sekali proses satu sel spermatogonium akan menghasikan
empat sperma fungsional, dan akan dikeluarkan melalui uretra atau disebut sebagai ejakulasi
(sekali ejakulasi normal ± 5 mL atau ± 50 juta sel sperma) yang didahului dengan
membesarnya pen is (ereksi).

Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan gamet betina (ovum) melalui pembelahan meiosis.
Proses ini terjadi di ovarium (indung telur)

 Oogenesis berlangsung secara bertahap.

 Pada waktu masih embrio mulai terbentuk oogonium


 Pada waktu bayi dilahirkan mulai terjadi oosit primer
 Pada waktu mulai masa pubertas sampai menopause (± 13 tahun sampai ± 45 tahun
50 tahun) berlangsung pembentukan oosit sekunder sampai menjadi ovum fungsional.

Pembentukan oosit sekunder menjadi ovum berlangsung tiap bulan dan hanya menghasilkan
satu ovum fungsional dan matang dalam sekali proses yang normal.Proses pelepasan ovum
matang dari ovarium ini yang disebut dengan ovulasi. Jika ovum dibuahi sperma, maka akan
terjadi kehamilan, tetapi jika tidak terjadi pembuahan, maka ovum akan mati bersama dinding
endometrium yang disebut menstruasi.

Siklus Menstruasi

 Terjadi hanya pada wanita dan hewan mamalia tertentu.


 Siklus menstruasi terdiri dari 3 fase, yaitu :

a. Fase Pra Ovulasi (proliferasi)

Menstruasi, haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang


terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-
Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi
setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi
pada primata-primata besar.

Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku
umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang
siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari,
kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari paling lama 15 hari.
Jika darah keluar lebih dari 15 hari maka itu termasuk darah penyakit. Umumnya darah yang
hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata
35mL per harinya.

b. Fase Ovulasi

Ovulasi merupakan proses yang terjadi di dalam siklus menstruasi wanita. Pada
proses ini folikel yang matang akan pecah dan mengeluarkan sel telur ke tuba falopi untuk
dibuahi.Pada tahapan ini lapisan rahim telah menebal untuk mempersiapkan sel telur yang
telah dibuahi. Jika pembuahan tidak terjadi, lapisan rahim serta darah akan diruntuhkan.
Ovulasi dimulai pada masa pubertas dan terus berlangsung secara bulanan pada tahun-tahun
usia subur. Ovulasi terhenti pada waktu kehamilan.

Fase Ovulasi

Pada fase ini kurva dari konsentrasi estrogen akan menyebabkan


naiknya ekspresi dari hormon luteinizing (LH) dan hormon pestimulasi folikel (FSH).. Fase
ini terjadi selama 24 hingga 36 jam. oocyte pada fase ini akan di lepaskan
dari ovarium melalui oviduct.

Melalui sinyal tranduksi kaskade yang diprakarsai oleh hormon LH membuat enzim


proteolitik yang dikeluarkan oleh folikel akan menurunkan jaringan follicular di situs blister
yang akan membentuk lubang yang disebut stigma.Yang kompleks cumulus-oocyte (coc)
meninggalkan pecah folikel dan bergerak ke dalam rongga peritoneum melalui stigma, di
mana ia tertangkap oleh fimbriae pada akhir tuba falopi (juga disebut oviduk). Setelah
memasuki oviduk, yang kompleks ovum-cumulus didorong bersama oleh silia, awal
perjalanannya ke arah rahim.

Setelah oosit menyelesaikan fase meiosis, sel tersebut akan menghasilkan dua sel, yaitu yang
lebih besar oosit sekunder yang berisi semua bahan mitoplasma, dan yang lebih kecil tidak
aktif pertama tubuh kutub. Pada tahapan meiosis II akan mengikuti secara bersamaan namun
akan ditahan pada fase metaphase dan akan jadi masih tinggal sampai pertilisasi. Gelendong
aparatus kedua divisi meiosis muncul pada saat ovulasi. Jika tidak ada pembuahan terjadi,
oosit akan merosot antara 12 hingga 24 jam setelah ovulasi

c. Fase Peluruhan (Menstruasi)

Fase Pertama - Menstruasi

Fase dalam siklus menstruasi yang pertama biasanya terjadi selama 3-7 hari. Pada masa ini,
lapisan dinding rahim luruh menjadi darah menstruasi. Banyaknya darah yang keluar selama
masa menstruasi berkisar antara 30-40 ml pada tiap siklus.

Pada hari pertama hingga hari ke-3, darah menstruasi yang keluar akan lebih banyak. Pada
saat ini, biasanya wanita akan merasakan nyeri atau kram pada bagian panggul, kaki, dan
punggung.

Nyeri pada bagian perut yang juga kerap dirasakan pada hari-hari pertama menstruasi dipicu
karena adanya kontraksi dalam rahim. Kontraksi otot rahim ini terjadi karena adanya
peningkatan hormon prostaglandin selama menstruasi terjadi.

Adapun kontraksi yang kuat dalam rahim dapat menyebabkan suplai oksigen ke rahim tidak
berjalan dengan lancar. Karena kekurangan asupan oksigen inilah, kram atau nyeri perut
dirasakan selama menstruasi.

Meski menyebabkan rasa sakit, kontraksi yang terjadi selama menstruasi sebetulnya
berfungsi membantu mendorong dan mengeluarkan lapisan dinding rahim yang luruh
menjadi darah menstruasi.

Luruhnya lapisan dinding rahim ini juga disebabkan oleh penurunan kadar estrogen
dan progesteron. Pada saat yang sama, hormon perangsang folikel (FSH) mulai sedikit
meningkat dan memancing perkembangan 5-20 folikel (kantong yang berisi indung telur) di
dalam ovarium. Dari beberapa folikel yang berkembang, hanya ada satu folikel yang terus
berkembang akan memproduksi estrogen.

Selama masa menstruasi inilah hormon estrogen Anda akan berada pada tingkatan yang
rendah. Maka tak heran jika secara emosional Anda lebih mudah untuk marah ataupun
tersinggung selama masa menstruasi.
Fase Kedua – Pra ovulasi dan Ovulasi

Pada fase pra ovulasi, lapisan dinding rahim yang sempat luruh akan mulai menebal kembali.
Lapisan dinding rahim tersebut cukup tipis, sehingga sperma dapat melewati lapisan ini
dengan mudah dan bisa bertahan kurang lebih selama 3-5 hari. Proses penebalan rahim dipicu
oleh peningkatan hormon.

Mungkin Anda sempat berpikir bahwa ovulasi selalu terjadi pada hari ke-14 setelah siklus
pertama. Tapi nyatanya masa ovulasi tiap wanita tidaklah sama, tergantung kepada siklus
menstruasi masing-masing dan beberapa faktor, seperti penurunan berat badan, stress, sakit,
diet dan olahraga.

Jika Anda sedang berencana memiliki momongan, ada baiknya Anda melakukan hubungan
intim dengan suami pada masa praovulasi hingga ovulasi. Sebab, ini adalah waktu terbaik
yang memungkinkan terjadinya pembuahan. Di samping itu, sperma dapat bertahan kurang-
lebih selama 3 hingga 5 hari di dalam rahim.

Fase Ketiga – Pra Menstruasi

Pada fase ini lapisan dinding rahim makin menebal. Hal ini dikarenakan folikel yang telah
pecah dan mengeluarkan sel telur, membentuk korpus luteum. Korpus luteum kemudian
memproduksi progesteron yang membuat lapisan dinding rahim makin tebal.

Jika tidak terjadi pembuahan, Anda akan mulai merasakan gejala pramenstruasi (PMS)
seperti perubahan emosi yang lebih sensitif dan perubahan kondisi fisik, seperti nyeri pada
payudara, pusing, cepat lelah, atau kembung. Selain gejala tersebut, korpus luteum akan
mengalami degenerasi dan berhenti memproduksi progesteron. Jika tidak terjadi pembuahan,
kadar progesteron dan estrogen akan menurun, lapisan dinding rahim juga akan luruh hingga
menjadi darah menstruasi.

Jika Anda mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, menstruasi lebih dari 7 hari, atau
tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan secara berturut-turut, segera konsultasikan
kepada dokter kandungan. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi
Anda. Dengan begitu, kejanggalan yang muncul pun bisa segera dideteksi dan diberikan
penanganan yang tepat.
OVARIUM WANITA

Ovarium atau indung telur adalah kelenjar kelamin yang ada pada manusia,memiliki dua


ovarium yang berfungsi memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon. Sel telur pada
wanita (manusia) berada bagian dalam di kiri dan kanan pinggul. Sel telur yang di produksi
jika tidak di buahi lama kelamaan akan mengering, dan menempel pada dinding rahim. Lama
kelamaan sel telur tersebut akan rontok, dan keluar melalui vagina.

FERTILISASI

Suatu proses bukan 1 event tunggal, bertahap, proses meleburnya sel sperma (pronukleus
jantan) dengan sel telur (pronukleus betina) (karyogami) yang masing-masing punya
kromosom , Spesies-specific membran di membran vitelin atau diskriminator zona pelusida
(ZP3) , Sel telur membawa cadangan makanan, materi genetik, Sel sperma membawa materi
genetik dan motil.
PERKEMBANGAN EMBRIO

adalah suatu proses perkembangbiakan makluk hidup yang dimulai dari bertemunya sel telur
yang dilepaskan oleh ovarium dengan sepermatozoa yang dihasilkan oleh testis sehingga dari
proses tersebut terbentuk suatu makluk hidup baru yang disebut dengan zigot yang kemudian
kondisi tersebut disusul oleh terjadinya kebuntingan serta berakhir dengan kelahiran.
Perkembangan Membran Embrio

Plasenta

 Transportasi oksigen dan karbondioksida serta makanan dan limbah dari janin ke ibu

 Melindungi janin dari mikroorganisme

 Menghasilkan hormon pembantu kehamilan

KELAHIRAN KEMBAR

Kelahiran kembar kemungkinan dapat terjadi karena berbagai hal, diantaranya,

 sel telur mengalami pembelahan dan masing-masing dibuahi oleh sel sperma (kembar
fraternal)

 satu sel telur dibuahi oleh dua buah sperma, kemudian berkembang menjadi dua
embrio (kembar identik)
LAKTASI

Asi adalah makanan paling baik bagi bayi baru lahir, hingga mencapai usia 3 bulan.

 Kadar laktosa tinggi

 Tidak mengandung bibit penyakit

Kolostrum berwarna kuning dan kental berfungsi membersihkan saluran pencernaan bayi dari
mukoneum .
KELAINAN DAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI

• Impotensi

• Tumor Payudara

• Kanker rahim

• Infertilitas

• Gonorea

• Sifilis

• AIDS
Sumber :

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_reproduksi_manusia

https://greatedu.co.id/greatpedia/sistem-reproduksi-pada-pria-beserta-fungsinya

https://www.alodokter.com/fungsi-penting-testis-dan-risiko-yang-menyertainya

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Testosteron

https://www.alodokter.com/mengenal-organ-reproduksi-wanita

https://www.sridianti.com/proses-pembentukan-sel-kelamin-gametogenesis.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ovulasi

https://www.alodokter.com/yang-terjadi-selama-siklus-menstruasi

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ovarium

https://fa.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/56/2016/06/Fertilisasi-2014-revisi.pdf

https://www.dosenpendidikan.co.id/perkembangan-embrio/

SISTEM PANCA INDERA

Pengertian alat indera


Alat indera merupakan organ-organ pada tubuh manusia yang mampu untuk
menerima rangsang dari luar dan mengolahnya di otak sebelum diterjemahkan menjadi kerja
organ tersebut. Manusia mempunyai 5 alat indera meliputi mata, kulit, lidah, telinga, dan
hidung. Alat indera ini hanya akan befungsi apabila tidak terjadi kelainan pada organnya,
saraf penghubung antara ogan indera dan sistem saraf pusat, dan sistem saraf pusat manusia.

Ke lima alat indera yang ada di tubuh manusia itu sendiri mempunyai fungsi masing-masing.
Mata memiliki fungsi sebagai indera penglihatan, lidah memiliki fungsi sebagai indera
perasa, kulit sebagai indera peraba, telinga sebagai indera pendengaran, dan hidung sebagai
indera penghidu.

Bermula dari rangsnagan dari dunia luar yang diterima oleh masing-masing alat indera ini,
maka rangsangan tersebut akan diteruskan ke otak dalam bentuk impuls. Sesampai di otak,
impuls tersebut akan diolah menjadi data-data sehingga selanjutnya akan diteruskan ke organ
indera semula untuk memberikan tanggapan atas rangsangan yang diterima sebelumnya.

 MACAM – MACAM ALAT INDERA DAN FUNGSINYA

1. Mata
Mata berfungsi sebagai alat penglihatan, oleh karena itulah organ ini dapat menerima
rangsangan berupa cahaya dari luar tubuh. Bola mata terletak di dalam rongga mata di tulang
tengkorak dan diikat oleh lapisan-lapisan lemak.

a. Bagian-Bagian Mata

1) Otot Mata

Muskulus Rekti Okuli Medial (otot mata bagian tengah), otot ini bekerja dengan
menggerakkan bola mata ke bagian tengah.

Muskulus Obliquus Okuli Inferior (otot mata bagian bawah), berfungsi menggerakkan mata
ke arah bawah dan arah dalam.

Muskulus Obliquus Okuli Superior (otot mata bagian atas), berfungsi menggerakkan mata ke
arah atas dan bawah.

Lalu, ada juga otot mata yang berfungsi untuk membuka atau menutup mata. Otot-otot
tersebut adalah Muskulus Orbicularis Okuli dan Muskulus Rektus Okuli Inferior yang
berfungsi menutup mata, sedangkan Muskulus Levator Palpebra Superior berfungsi
mengangkat kelopak mata atau membuka mata.

2) Kornea

Kornea terletak di bagian mata paling luar, jika mata terbuka, maka kornea lah yang
menerima rangsangan cahaya dari luar untuk diteruskan ke bagian mata yang lebih dalam.
Kornea berwarna bening dan transparan dan dilindungi oleh suatu selaput tipis yang disebut
dengan konjungtiva. Lalu, terdapat juga selaput putih di bagian belakang dan samping kornea
yang disebut dengan sklera.

3) Iris

Iris terletak di belakang kornea dan berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang akan
masuk. Iris disebut juga dengan selaput pelangi karena irislah yang memberi warna pada
mata. Warna iris akan tergantung kepada rasa atau suku orang tersebut.

4) Pupil

Pupil merupakan bagian mata yang berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya ke dalam
mata. Pupil terletak di bagian tengah iris yang berlubang, berbentuk bulat, dan berwarna
gelap. Untuk mendukung fungsinya, maka pupil dapat melebar ataupun mengecil

5) Lensa Mata

Lensa mata berfungsi untuk mengatur cahaya yang masuk agar diteruskan tepat ke jatuh ke
bintik kuning mata. Oleh karena itu, lensa mata dapat berubah bentuk menjadi cembung atau
pipih sesuai kebutuhan. Kemampuan lensa mata untuk mencembung atau memipih disebut
dengan daya akomodasi mata.

6) Retina

Retina terletak di bagian mata dalam dan berfungsi sebagai penerima cahaya yang masuk
untuk diubah menjadi impuls. Kemampuan retina ini dikarenakan adanya dua sel, yaitu sel
batang yang bertugas untuk menerima cahaya yang redup dan tidak berwarna, serta sel
kerucut yang bertugas menerima cahaya yang kuat dan berwarna.

7) Bintik Kuning

Bintik kuning merupakan bagian mata yang paling vital, karena dapat menerima rangsang
cahaya yang masuk sebelum akhirnya diteruskan ke sel saraf mata.

8) Bintik Buta

Bintik buta merupakan tempat masuknya rangsangan dan berbelok rangsangan saraf menuju
ke otak. Bintik buta tidak memiliki sel penglihatan.

b. Proses Melihat
Sebenarnya, mata sebagai alat indera penglihatan memerlukan adanya cahaya untuk bekerja.
Jika tidak ada cahaya, maka mata tidak dapat menagkap apa-apa. Jadi, berkat adanya cahaya
yang dipantulkan oleh benda ke mata, maka mata akan menangkap rangsangan cahaya
tersebut melalui kornea dan diteruskan ke pupil. Pupil bertugas untuk mengatur intensitas
cahaya yang masuk, agar cahaya tersebut tepat jatuh ke bintik kuning.

Setelah memasuki bintik kuning, maka selanjutnya cahaya itu akan diterima oleh sel kerucut
atau sel batang sesuai dengan cahaya yang masuk. Setelah menerjemahkan cahaya tersebut,
maka bintik kuning akan meneruskan melalui serabut saraf sampai ke otak. Di otak, rangsang
cahaya yang masuk tersebut akan diterjemahkan sehingga akan diteruskan kembali ke mata
dan jadilah benda yang kita lihat tadi.

Proses ini memang kelihatannya sangat panjang, akan tetapi, mulai dari mata menerima
rangsangan cahaya sampai diterjemahkan dan dikembalikan ke otak itu hanya membutuhkan
waktu sepersekian detik saja.

2. Telinga

Telinga merupakan organ indera yang berfungsi untuk menerima rangsangan berupa
gelombang suara yang memiliki frekuensi sekitar 20-20.000 Hz. Untuk mendukung
fungsinya, telinga diberikan berbagai macam sel penerima rangsang suara yang disebut
dengan fonoseptor.
Telinga Sebagai Indera Pendengaran

TELINGA SEBAGAI INDERA PENDENGARAN

a. Bagian-Bagian Telinga

1) Telinga Bagian Luar

Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga, dan liang pendengaran (lubang telinga). Bagian
luar dari telinga ini berfungsi untuk menangkap dan mengumpulkan gelombang suara yang
masuk sebelum diteruskan ke telinga bagian tengah

2) Telinga Bagian Tengah

Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, tiga buah tulang pendengaran yang terdiri
dari tulang maleus (martil), tulang inkus (landasan), dan tulang stapes (sanggurdi), serta
saluran eustachius. Gendang telinga berfungsi untuk menyaring bunyi yang masuk sebelum
diteruskan ke bagian yang lebih dalam.

Tiga buah tulang pendengaran berfungsi untuk memperkuat getaran dari rangsang suara yang
masuk dan meneruskannya ke koklea (rumah siput). Lalu, saluran eustachius berfungsi untuk
menghubungkan bagian telinga tengah ke rongga mulut.

3) Telinga Bagian Dalam

Telinga bagian dalam terdiri dari koklea (rumah siput), saluran setengah lingkaran, dan
ronga-rongga yang berisi cairan. Telinga bagian dalam berfungsi untuk merubah rangsang
suara tersebut menjadi impuls sehingga bisa diteruskan k eotak. Selain itu, di telinga bagian
dalam juga terdapat organ keseimbangan bagi manusia.

b. Proses Pendengaran

Gelombang suara yang masuk ke melalui liang telinga akan sampai ke membran timpani
(gendang telinga) sehingga gendang telinga akan bergetar karena adanya gelombang ini.
Getaran tersebut akan diteruskan ke tiga tulang pendengaran dan selanjutnya ke tingkap
jorong dan selanjutnya ke rumah siput (koklea). Di dalam koklea ini, cairan limfe akan
bergetar sehingga merangsang saraf pendengaran dan merubahnya menjadi impuls untuk
selanjutnya diteruskan ke otak melalui saluran saraf telinga. Lalu, impuls yang sudah diterima
oleh otak kemudian akan diolah menjadi informasi yang selanjutnya akan dikembalikan lagi
ke telinga, sehingga terdengarlah suara-suara yang tadi.

Telinga sendiri selain berfungsi sebagai alat pendengaran, juga berfungsi sebagai alat
keseimbangan yang terletak di dalam ampula. Di dalam ampula ini, terdapat sel-sel rambut
yang peka terhadap gaya gravitasi. Sel-sel rambut inilah yang memberikan rangsang
perubahan gerakan tubuh ke dalam otak.

3. Hidung

Hidung berfungsi sebagai alat indera penciuman atau pembau. Hidung menerima rangsangan
berupa bau atau zat-zat kimia berupa gas. Di dalam hidung, terdapat serabut-serabut saraf
yang terdiri dari banyak sel pembau. Sel-sel pembau ini memiliki rambut-rambut halus (silia
olfaktori) yang akan menerima rangsnagan tersebut dan mengubahnya menjadi impuls bau
sebelum diteruskan ke otak.

a. Bagian-Bagian Hidung

1) Tulang Hidung

Tulang hidung berfungsi sebagai pembentuk rongga hidung pada manusia. Tulang hidung
terdiri dari tulang rawan dan tulang sejati. Tulang sejati hidung berada di atas tulang rawan.
2) Selaput Lendir

Selaput lender ini terletak di bagian atap rongga hidung yang berfungsi memproduksi lender
agar hidung tetap terjaga kelempabapannya. Fungsi kelembapan ini agar tidak adanya bau-
bau kimia berbahaya yang masuk yang dapat berbahaya bagi tubuh.

3) Rambut Hidung

Rambut hidung berada di seluruh rongga hidung dan berfungsi untuk menyaring bau yang
masuk dan melindungi tubuh dari serangan luar yang memberikan dampak berbahaya.

4) Sel-Sel Pembau (Silia Olfaktorius)

Sel-sel pembau ini terletak di atap rongga hidung dan memiliki ujung saraf (dendrit)
berbentuk rambut. Sel pembau inilah yang menangkap baud an mengubahnya menjadi impuls
saraf.

b. Proses Penghidung

Pada saat kita bernapas, sumber bau yang berasal dari macam-macam sumber bau-bauan
akan masuk ke dalam hidung melalui lubang hidung. Lalu, bau tersebut akan dilarutkan di
selaput lender dan kemudian akan merangsang sel-sel pembau untuk dirubah menjadi impuls
yang kemudian akan disalurkan ke otak melalui serabut saraf hidung. Informasi yang telah
diolah di otak akan dikembalikan ke hidung dan kita akan mengatahui jenis bau tersebut.

4. Lidah

Lidah bergungsi sebagai alat indera untuk pengecapan dan menerima rangsangan berupa zat
kimia larutan. Lidah memiliki otot-otot yang tebal dan dilindungi oleh lender (air liur) serta
dipenuhi oleh bintil-bintil di seluruh permukaannya. Di lidah, terdapat sel-sel reseptor yang
peka terhadap zat kimia yang bertugas untuk merubah rangsangan menjadi impuls sebelum
diteruskan ke otak.
Lidah Sebagai Indera Pengecap

LIDAH SEBAGAI INDERA PENGECAP

a. Bagian-Bagian Lidah

1) Papila

Papilla ini terletak di permukaan lidah berupa bintil-bintil pada lidah dan merupakan
kumpulan ujung-ujung saraf. Papilla memiliki permukaan yang agak kasar karena
terdapatnya tonjolan-tonjolan pada permukaan lidah.

2) Taste Bud atau Kuncup Pengecap

Merupakan suatu bangunan yang berbentuk bundar yang terdiri dari dua jenis selm yaitu sel
penyokong dan sel pengecap.

b. Proses Pengecapan

Jika terdapat rangsangan berupa zat-zat yang masuk ke dalam mulut, maka zat-zat tersebut
akan bertemu dengan lidah yang berfungsi sebagai indera pengecapan atau indera perasa.
Rangsangan ini diteruskan oleh papilla ke dalam taste bud untuk merubahnya menjadi impuls
sebelum disampaikan ke otak. Impuls yang diberikan oleh taste bud tersebut dapat berupa
berbagai jenis rasa yang kita kenal sekarang ini.
Sebenarnya, hanya terdapat empat jenis rasa utama yang dapat dikecapi oleh lidah, yaitu
manis, asam, asin, dan pahit. Namun, adanya rasa-rasa lain seperti rasa pedas muncul karena
adanya pengelupasan dari papilla-papila tersebut. Rasa lain ini juga timbulkarena campuran
dari empat rasa utama tadi dan dipengaruhi oleh penciuman. Oleh karena itu, jika kita
mengalami pilek atau dengan kata lain hidung tersumbat, maka kita juga akan kehilangan
kemampuan merasa walaupun sebenarnya indera pengecapan kita normal.
Diantara ke-empat jenis rasa utama yang dapat dikenal oleh lidah, maka ke-empat rasa
tersebut memiliki daerah tertentu di lidah yang peka terhadap rasa itu sendiri. Hal ini
tergantung letak kuncup pengecap dari masing-masing rasa. Rasa manis akan terjadi jika
mengenai kuncup pengecap yang berada di ujung lidah. Rasa pahit akan terjadi jika mengenai
kuncup pengecap di bagian pangkal lidah. Rasa asam akan terjadi jika mengenai kuncup
pengecap di bagian samping lidah pada bagian pangkal, dan rasa asin akan terjadi jika
mengenai kuncup pengecap di bagian samping lidah pada bagian ujung.

5. Kulit
Kulit merupakan alat indera yang memiliki fungsi sebagai indera peraba. Mengapa dikatakan
sebagai indera peraba? Ini dikarenakan kulit memiliki sel-sel yang pek aterhadap sentuhan,
tekanan, panas, dingin, dan rasa nyeri atau sakit. Kepekaan tersebut muncul karena adanya
ujung-ujung saraf yang ada pada kulit.

Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas, yang melindungi tubuh dari lingkungan luar.
Walaupun kulit terdapat di seluruh permukaan tubuh, akan tetapi keberadaan ujung-ujung
saraf ini tidak merata di seluruh kulit. Bagian-bagian tubuh yang memiliki banyak ujung saraf
ialah seperti ujung jari, telapak tangan, telapak kaki, bibir, dan daerah kemaluan.
Pada umumnya, terdapat dua jenis sel pada kulit, yaitu sel saraf bebas yang peka terhadap
rangsangan nyeri atau sakit, dan ujung sraaf berselaput yang terdiri dari empat macam dan
memiliki kepekaan tersendiri. Ke-empat ujung saraf berselaput ini adalah :
 Korpuskel Pacini, yang memiliki kepekaan terhadap rangsang tekanan

 Korpuskel Ruffini, yang memiliki kepekaan terhadap rangsang panas

 Korpuskel Krausse, yang memiliki kepekaan terhadap rangsang dingin

 Korpuskel Meissner yang memiliki kepekaan terhadap rangsang sentuhan

Sumber :

https://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-Macam-Macam-dan-Fungsi-Sistem-Indera-
Pada-Manusia-adalah.html

PPT dr. Aris ( sistem penginderaan )


SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin adalah sistem control  kelenjar  tanpa saluran (ductless) yang


menghasilkan  hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa
oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan"
tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar
eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran
gastroinstestin.

Cabang kedokteran yang mempelajari kelainan pada kelenjar endokrin disebut endokrinologi,


suatu cabang ilmu kedokteran yang cakupannya lebih luas dibandingkan dengan penyakit
dalam.

Anatomi Sistem Endokrin

Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang sangat penting yaitu, kelenjar
hipofisis, paratiroid, tiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pancreas, ovum, dan testis.
1. Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis (pituitary) juga disebut master of gland atau kelenjar pengendali karena


menghasilkan hormone-hormone yang mengatur kinerja hormone lain. Terletak didasar
tengkorak, di dalam fossa hipofisis tulang sfenoid. Kelenjar ini berbentuk bulat dan
berukuran kecil dengan diameter 1,3 cm. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior,
hipofisis bagian tengah (pars intermedia), dan hipofisis bagian posterior.

1. Hipofisis Lobus Anterior

Hormon yang dihasilkan lobus Anterior antara lain :


 Hormon pertumbuhan (Growth Hormone / GH)
Hormon pertumbuhan berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tulang, terutama tulang pipa
dan otot. Kekurangan hormon ini pada anak-anak akan menghambat pertumbuhan
(kerdil/kretinisme), jika kebanyakan akan menyebabkan pertumbuhan raksasa (gretinisme).
Jika kelebihan saat dewasa akan menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang antara tulang jari
tangan, kaki, rahang, ataupun tulang hidung.
 Prolaktin (PRL) atau Lactogenic Hormone (LTH)
Prolaktin (PRL) berfungsi untuk membantu kelenjar dan memelihara sekresi susu oleh
kelenjar susu.
 Hormon Tirotropin (Thyroid Stimulating Hormone)
Hormon Tirotropin berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar
gondok serta merangsang sekresi insulin.
 Adrenocorticorotripic Hormone (ACTH)
Adrenocorticorotripic Hormone (ACTH) berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan
glukokortiroid (hormone yang dihasilkan untuk metabolism karbohidrat).
 Hormon Gonadotropin pada wanita
1. Folicle Stimulating Hormone (FSH), berfungsi untuk merangsang pematangan
folikel dalam ovarium, menghasilkan estrogen.
2. Luteinizing Hormone (LH), berfungsi untuk mempengaruhi pematangan
folikel dalam ovarium, menghasilkan progestron.
 Hormon Gonadotropin pada pria
1. FSH, berfungsi untuk merangsang terjadinya spermatogenesis (proses
pematangan sperma)
2. Intersitial Cell Stimulating Hormone (ICSH), berfungsi untuk merangsang sel-
sel intersitial testis untuk memproduksi testosterone dan androgen.

2. Hipofisis Bagian Tengah (Pars Media)

Hormon yang dihasilkan Hipofisis Bagian Tengah (Pars Media) adalah :

 Melanosit Stimulating Hormone (MSH)


Melanosit Stimulating Hormone (MSH) berfungsi untuk mempengaruhi warna kulit individu
dengan cara menyebarkan butiran-butiran melanin, apabila hormone ini banyak dihasilkan
maka kulit akan menjadi hitam.

3. Hipofisis Lobus Posterior

Hormon yang dihasilkan lobus posterior antara lain :

 Oksitosin
Oksitosin berfungsi untuk menstimulasi kontraksi otot polos pada Rahim wanita selama
proses kelahiran
 Hormon ADH
Hormon ADH berfungsi untuk menurunkan volume urine dan meningkatkan
tekanan darah dengan cara penyempitan pembuluh darah.

Banyak sedikitnya cairan yang masuk akan dideteksi oleh hipotalamus. Jika cairan (plasma)
dalam darah sedikit maka hipofisis akan mensekresikan ADH untuk melakukan reabsorpsi
sehingga darah mendapatkan cairan dari reaksi tersebut. Dengan demikian kadar cairan
(plasma) dalam darah dapat kembali seimbang.

2. Kelenjar Tiroid

Gambar Kelenjar Tiroid dan hormon yang dihasilkan

Tiroid merupakan kelenjar-kelenjar yang terdiri dari folikel-folikel dan terletak di depan
trakea. Struktur: terdiri atas sejumlah besar vesikel yang dibatasi oleh epitelium silinder,
mendapat persediaan darah berlimpah-limpah dan yang disatukan oleh jaringan ikat. Sel itu
mengeluarkan secret cairan yang bersifat lekat yaitu koloida tiroid (yang mengandung zat
senyawa yodium). Zat aktif yang utama dari senyawa yodium ialah hormone tiroxin.
Kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan
pembesaran gondok sebanyak 15x. Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormone, yaitu
tiroksin (T4) dan triodontiroin (T3)

Hormon Dari Kelenjar Tiroid antara lain :

 Tiroksin, berfungsi untuk mengatur metabilisme, pertumbuhan, perkembangan dan


kegiatan system saraf.
 Triodontironin, berfungsi untuk mengatur metabilisme, pertumbuhan, perkembangan
dan kegiatan system saraf.
 Kalsitonin, berfungsi untuk menurunkan kalsium dalam darah dengan mempercepat
absorpsi kalsium oleh tulang|

Jenis Penyakit Kelenjar Tiroid

1. Hipertiroidisme : Bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan secret pada waktu bayi
mengakibatkan suatu keadaan yang dikenal sebagai kretinisme (hambatan
pertumbuhan mental dan fisik). Pada orang dewasa mengakibatkan mixudema; proses
metabolic mundur, kulitmenjadi tebal dan kering, rambut rontok dan menjadi jarang.
2. Hipersekresi : kecepatan metabolism naik dan suhu dapat lebih tinggi dari normal.
Pasien turun beratnya, gelisah dan mudah marah, kecepatan denyut nadi naik dan
kegagalan jantung.

3. Kelenjar Paratiroid
image.jpg700×300 76.7 KB

Gambar Kelenjar Paratiroid dan hormon yang dikeluarkan

Kelenjar paratiroid adalah empat kelenjar-kelenjar seukuran kacang polong yang berlokasi
pada kelenjar tiroid di leher. Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher,
kelenjar ini berjumlah 4 buah yang bersusun berpasangan yang menghasilkan hormon pada
tiroksin. Masing-masing melekat pada bagian posterior kelenjar tiroid. Salah satu dari jenis
sel ini mensekresi hormone parathormon.

Pharathormon berfungsi untuk mengatur ion kalsium dari usus, ekskresi kalsium
pada ginjal dan ekskresi pelepasan tulang. Hormon paratiroid meningkatkan
kalsium darah dengan cara merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal dan dengan cara induksi
sel-sel tulang osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada osteoklas dan pada tulang
sejati, dan melepaskan kalsium ke dalam darah. Jika kekurangan hormone ini akan
menyebabkan kekejangan yang disebut tetanus. Jika kelebihan maka akan berakibat kadar
kalsium dalam darah meningkat, hal ini dapat terjadi endapan kapur pada ginjal.

Struktur Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior kedua lobus kelenjar tiroid
oleh karenanya kelenjar paratiroid berjumlah empat buah. Kelenjar ini terdiri dari dua jenis
sel yaitu chief cells dan oxyphill cells. Chief cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar
paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon paratiroidatau parathormon disingkat PTH.

Fungsi Kelenjar Paratiroid

1. Mengatur metabolism fosfor


2. Mengatur kadar kalsium darah

4. Kelenjar Adrenalin (Anak Ginjal)

image.jpg700×244 80.7 KB

Gambar Kelenjar Adrenalin

Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Setiap ginjal ada satu kelenjar
adrenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medulla).
Korteks suprarenal berasal dari jaringan mesodermis. Hormon terpenting disekresikan oleh
kortex adrenal adalah hidroktison, aldosterone, dan kortikosteron. Pada korteks diidentifikasi
tiga zona jaringan terpisah, yaitu :

1. Zona Glomerulosa
2. Zona Fasikulata
3. Zona Retikularis

Hormon Dari Anak Ginjal

 Bagian korteks adrenal:


1. Mineralokortikoid, berfungsi untuk mengontrol metabolism ion anorganik.
2. Glukokortikoid, berfungsi untuk mengontrol metabolism glukosa.
 Bagian Medula Adrenal

Adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin, Kedua hormone tersebut bekerja sama dalam hal :

1. Dilatasi bronkiolus
2. Vasokonstraksi pada arteri
3. Vasodilatasi pembuluh darah dan otak
4. Mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati.
5. Gerak peristaltik

Gambar Regulasi Hormon Adrenal
Gambar Regulasi Hormon Medula Adrenal

5. Kelenjar Kelamin (Ovum dan Testis)

Regulasi Hormon di Ovarium

image.jpg700×300 90.9 KB

Gambar Hormon di Ovarium
Ovarium merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur,
hormone estrogen dan progestron Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf yang
dirangsang oleh FSH. Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda
kelamin sekunder pada wanita. Misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit
menjadi halus. Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum yang dirangsang oleh LH.
Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding agar siap menerima sel telur yang telah
dibuahi. Plasenta membentuk estrogen dan progesterone selama kehamilan guna mencegah
FSH dan LH.

Regulasi Hormon Jantan

Gambar Hormon Jantan

Testis mensekresikan hormone testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma


(spermatogenesis) dan pembentukan tanda-tanda kelamin pria. Seperti
tumbuhnya rambut kumis, rambut dada, dan jakun, dada terlihat bidang, suara semakin
membesar. Sekresi hormone tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hepofisis
bagian anterior.

Pankreas
 adalah organ aksesoris pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama:
menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksokrin serta menghasilkan
beberapa hormon atau fungsi endokrin. Pankreas terletak pada kuadran kiri
atas abdomen atau perut [1] dan bagian kaput/kepalanya menempel pada organ duodenum.
Produk enzim akan disalurkan dari pankreas ke duodenum melalui saluran pankreas utama.

Beberapa fungsi dari pankreas adalah:

 Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukagon, yang menambah
kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
 Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana
mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga
merangsang hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam
sel-selnya.

Kelenjar umpan balik hormon

umpan balik negative

Regulasi hormon yang banyak dilakukan oleh umpan balik negatif.

Dalam umpan balik negatif, hormon yang menyebabkan efek. Sel-sel yang membuat hormon
mendeteksi efek ini. Setelah deteksi hormon, produksi berhenti.
Sebuah contoh yang baik dari umpan balik negatif adalah dengan, hormon insulin . Insulin
diproduksi oleh pankreas . Insulin dilepaskan oleh pankreas dalam menanggapi konsumsi
glukosa . Jumlah glukosa dalam darah meningkat dan pankreas mendeteksi peningkatan ini.
Hal ini kemudian mengeluarkan insulin ke dalam darah. Insulin meningkatkan penyerapan
glukosa dalam sel target. Beberapa glukosa digunakan oleh sel-sel tetapi beberapa juga
diubah dan disimpan dalam bentuk glikogen . Glukosa penyerapan oleh sel mengurangi
tingkat glukosa darah - penurunan ini terdeteksi oleh pankreas dan di respon, berhenti
mensekresi insulin ke aliran darah. Seperti kadar insulin dalam penurunan darah, seperti
halnya pengambilan glukosa oleh sel.

Ini umpan balik negatif karena itu membantu untuk mempertahankan tingkat glukosa darah
normal dan mencegah perubahan ekstrim.

Ada dua jenis utama dari hormon: steroid hormon - ini adalah non-polar dan tidak perlu
reseptor. Yang lainnya adalah hormon peptida.

hormon peraturan Kontra

Kadang-kadang dua atau lebih hormon mengendalikan hal yang sama. Sebagai contoh,
glukosa darah sangat penting untuk organisme. Jadi tidak dikontrol oleh hanya satu hormon.
Hormon lain juga membuat tingkat glukosa naik atau turun. Jika kadar glukosa terlalu
rendah, tubuh melepaskan hormon yang melakukan kebalikan dari insulin. Mereka tidak
memberitahu sel-sel dalam tubuh untuk mengambil glukosa dari darah. Mereka memberitahu
sel untuk menempatkan glukosa kembali ke darah. Semacam hormon yang bekerja kebalikan
dari hormon-hormon lain yang disebut kontra-regulasi hormon. Kontra-regulasi hormon
insulin glukagon dan epinefrin

Umpan balik positif

Hal yang paling penting dalam organisme disimpan dalam homeostasis dengan umpan balik
negatif dan kontra-regulasi hormon. Namun beberapa hal dikendalikan dalam cara yang
berbeda. Salah satu cara yang jarang adalah umpan balik positif. Dalam umpan balik negatif,
efek hormon membuat kelenjar berhenti membuat hormon. Dalam umpan balik positif
sebaliknya terjadi. Efek hormon memberitahu kelenjar hormon untuk membuat bahkan lebih.

Sebuah contoh dari umpan balik positif adalah hormon yang menyebabkan melahirkan
Hormon yang menyebabkan ini adalah oksitosin (ketika bayi lahir.). Hormon ini dibuat oleh
kelenjar hipofisis . Ketika bayi mulai keluar, itu meregangkan otot di leher rahim (bagian
bawah rahim.) Saraf di leher rahim mengirim pesan ke hipofisis. Pesan ini membuat oksitosin
rilis pituitari lebih. Oksitosin kemudian menyebabkan otot-otot rahim untuk berkontraksi,
atau menekan. Hal ini menyebabkan lebih peregangan di leher rahim. Ini peregangan
kemudian memberitahu pituitari untuk membuat oksitosin bahkan lebih. Jadi tingkat
oksitosin terus meningkat sampai meremas atau kontraksi rahim kekuatan bayi keluar.
(Rahim ini juga disebut rahim .)

Macam-macam Hormon Reproduksi

 Luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH)

merupakan dua hormon reproduksi yang umum dikenal memiliki peran terhadap perubahan
fisik yang terjadi saat memasuki masa pubertas. Namun sebenarnya masih ada banyak
hormon lain yang turut andil terhadap perkembangan dan kesehatan organ reproduksi.
Berikut ini beberapa hormon reproduksi tersebut

 Follicle Stimulating Hormone (FSH)

Hormon reproduksi FSH diproduksi di kelenjar pituitari, yaitu kelenjar di otak yang
berukuran sebesar kacang polong. Hormon ini memiliki peranan penting terhadap
perkembangan seksual seseorang. Selain memengaruhi perubahan fisik saat memasuki masa
pubertas, hormon FSH pada wanita juga memiliki peran terhadap proses pembentukan sel
telur di ovarium serta turut mengendalikan siklus menstruasi. Sedangkan pada pria, hormon
ini berfungsi untuk mengendalikan produksi sperma dan perkembangan organ kelamin.

 Luteinizing Hormone (LH)

Hormon ini juga diproduksi di kelenjar pituitari dan memiliki korelasi dengan hormon FSH
serta saling melengkapi. Pada wanita, hormon reproduksi ini memengaruhi fisiologis
ovarium, produksi sel telur (ovulasi), siklus menstruasi, dan kesuburan. Sementara pada pria,
LH merangsang produksi testosteron, yang memengaruhi tingkat produksi sperma pria.

 Hormon testosteron
Kadar hormon testosteron pada pria lebih tinggi dibandingkan wanita. Selama masa pubertas,
terjadi peningkatan kadar hormon testosteron. Kemudian akan menurun setelah memasuki
usia 30 tahun. Fungsi hormon ini pada pria, termasuk mengendalikan gairah seksual,
produksi sperma, kepadatan tulang, dan juga massa otot, sehingga mampu memengaruhi
perubahan fisik dan emosional pria secara signifikan. Sementara kehadiran hormon
testosteron pada wanita berfungsi untuk mengontrol suasana hati dan gairah seksual, menjaga
tulang tetap kuat, meringankan nyeri, dan menjaga kesehatan kognitif.

 Hormon estrogen

Kadar hormon estrogen, berbanding terbalik dengan hormon testosteron pada pria dan
wanita. Hormon estrogen lebih tinggi pada wanita, dibandingkan pria.  Hormon estrogen
pada wanita berperan dalam perkembangan seksual saat masa pubertas. Juga berperan
mengendalikan pertumbuhan dinding rahim selama siklus menstruasi dan masa kehamilan,
serta turut andil terhadap kenaikan atau penurunan berat badan. Untuk pria, salah satu fungsi
estrogen adalah mengontrol kesehatan sperma. Namun, jika kadar estrogen pada pria terlalu
tinggi, dapat terjadi penurunan kualitas sperma dan dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_endokrin

https://www.dictio.id/t/bagaimana-anatomi-sistem-endokrin-pada-manusia/16999/2

https://id.wikipedia.org/wiki/Pankreas

https://www.alodokter.com/jenis-dan-fungsi-hormon-reproduksi-pada-pria-dan-wanita
SISTEM SEL-SEL DARAH DAN SISTEM LIMFATIK

A.    Perkembangan Sel-sel Darah

Fungsi Darah Fungsi darah dalam metabolisme tubuh kita antara lain sebagai alat pengangkut
(pengedar), pengatur suhu tubuh dan pertahanan tubuh. Peredaran Oksigen pada tubuh :

1.      Oksigen diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel darah merah.

2.      Darah yang dipompa dari bilik kanan jantung menuju paru-paru melepaskan CO2 dan
mengambil O2 dibawa menuju serambi kiri.

3.      O2 dari serambi kiri disalurkan ke bilik kiri

4.      Dari bilik kiri O2 dibawa ke seluruh tubuh oleh sel darah merah untuk pembakaran
sidasi)

5.      Peredaran darah besar yaitu peredaran darah yang berasal dari jantung membawa
oksigem dan sari makanan ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung membawa
karbondioksida.

6.      Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah dari jantung membawa karbondioksida
menuju paru-paru untuk dilepas dan mengambil oksigen dibawa ke jantung.
B.     Pembentukan Sel-sel Darah

Sewaktu janin, sel-sel darah diproduksi oleh yolk sac, limpa, hati, sumsum tulang, dan
kelenjar lympha. Pada orang dewasa sel-sel darah diproduksi pada sumsum merah (jaringan
myeloid) yang terdapat di dalam tulang-tulang axial skeleton seperti tulang iga, tulang dada,
dan  tulang-tulang kepala. Sumsum merah juga terdapat pada tulang pelvis bagian epiphysis
femur dan tibia. Sedangkan lymphosit diproduksi oleh jaringan lymphatic.

Sel-sel darah berasal dari sel mesenchym yang berubah menjadi sel induk (sel stem).
Kemudian berdiferensiasi lagi menjadi lima tipe sel atas pengaruh berbagai hormon dan zat-
zat kimia lainnya. Kelima tipe sel tersebut ialah:

1)      Erythroblast, kemudian akan membentuk erithrosit.

2)      Megakarioblast, kemudian akan membentuk thrombosit.

3)      Lymphoblast, kemudian akan membentuk lymphosit.

4)      Monoblast, kemudian akan membentuk monosit.

5)      Myeloblast, kemudian akan membentuk granulosit.

C.    Metabolisme Darah

1.      Metabolisme darah selama penyimpanan

      Pada darah yang disimpan di luar tubuh (dalam botol/kantong plastik), dimana kondisinya
sangat berbeda dengan kondisi dalam tubuh, dan keseimbangan alamiah tidak ada, maka
tentunya akan terjadi perubahan-perubahan dalam berbagai hal, termasuk perubahan-
perubahan dalam metabolisme darah tersebut.

Adapun perubahan-perubahan yang terjadi selama penyimpanan invitro tersebut adalah


sebagai berikut :

a.      Daya hidup sel darah merah

1)      Daya hidup sel darah merah

Pada waktu penyadapan dalam botol 1 – 5 % sel darah merah rusak.


Setelah darah disimpan 2 minggu dalam ACD, walaupunhampir semua sel darah mudah
hidup normal setelah ditransfusikan, kira-kira 10 % musnah dalam waktu 24 jam. Setelah
penyimpanan 4 minggu dalam ACD, daya hidup setelah transfusi menurun dan sebanyak
25% dari sel darah merah hancur dalam bekerja jam pertama setelah transfusi. Makin lama
darah disimpan makin banyak sel darah merah yang dihancurkan dan makin kecil jumlah sel
darah merah yang dapat bertahan hidup. % sel darah merah yang hidup 24 jam setelah
transfusi menjadi patokan perhitungan masa simpan darah dalam bentuk cair, minimal 70 %.
Bila sel darah merah yang hidup 24 jam setelah transfusi tidak baik untuk resipien.

D.    Fungsi Umum Darah

1.      Fungsi Darah dan Sel Darah

Fungsi darah dan sel darah adalah sebagai berikut:

a.       Bekerja sebagai sistem transport dari tubuh, mengantarkan bahan kimia, oksigen dan
zat makanan yang diperlukan untuk tubuh supaya fungsi normalnya dapat dijalankan, dan
menyingkirkan karbon dioksida dan hasil buangan yang lain.

b.      Sel darah merah mengantarkan oksigen ke jaringan dan menyingkirkan sebagian dari
karbon dioksida.

c.       Sel darah putih menyediakan banyak bahan pelindung dan karena berakan fagisitosis
dari beberapa sel maka melindungi tubuh terhadap serangan bakteri.

d.      Plasma membagi protein yang diperlukan untuk pembentukan jaringan: menyegarkan


cairan jaringan karena melalui cairan ini semua sel tubuh menerima makanannya. Merupakan
kendaraan untuk mengangkut bahan buangan ke berbagai organ exkretorik untuk di buang.

e.       Hormon dan enzim diantarkan dari organ ke organ dengan perantaraan darah.

Semua jaringan mempunyai persediaan darah yang memadai, yang tergantung pada tekanan
darah arteri normal yang dipertahankan. Dalam keadaan duduk atau berdiri, darah yang
menuju ke otak harus dipompa ke atas, namun dalam keadaan rebahan tekanan darah adalah
normal. Bila otak tidak menerima darah selama lebih dari 3 sampai 4 menit, maka akan
terjadi perubahan-perubahan yang tidak dapat pulih kembali dan beberapa sel otak akan mati.
2.      Sifat Fisik dan Komposisi Darah

a.      Sifat Fisik Darah

Darah lebih berat dari air. Berat jenis darah 1,058. pH darah 7,35 – 7,45. Darah lebih kental
dari air dengan viskositas (kekentalan) 4,5 – 5,5 (viskositas air = 1). Temperatur darah ±
38oC. Darah berbau anyir dan sedikit terasa asin dengan konsentrasi NaCl 0,85 – 0,9%.

b.      Komposisi Darah

Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah,
angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan
yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang
membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.

Korpuskula darah terdiri dari:

·         Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%)


Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari
segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah
juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit menderita
penyakit anemia.

·         Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)

Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.

·         Sel darah putih atau leukosit (0,2%)

Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imum tubuh dan bertugas untuk memusnahkan
benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri.
Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan
leukosit menderita penyakit leukopenia.

Susunan darah, serum darah atau plasma terdiri atas:

·         Air (91,0%)

·         Protein (8,0%)

Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen.

·         Mineral (0.9%)

Natrium, klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan zat besi,
dan lain-lain.

Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung:

·         Albumin

·         Bahan pembeku darah

·         Immunoglobin (antibodi

E.     Fungsi Getah Bening

1.      Definisi dan Fungsi Getah Bening


      Selama darah beredar dalam kapiler, ada cairan darah yang merembus keluar dari kapiler
darah. Cairan tersebut mengisi ruang antarsel. Cairan ini disebut cairan ekstrasel atau cairan
jaringan. Cairan jaringan ini kemudian masuk ke dalam pembuluh limfa di sebut cairan limfa
atau getah bening. Kelenjar getah bening adalah sebuah jaringan berbentuk oval di dalam
tubuh yang bertindak sebagai penghasil dan penyaring cairan yang disebut sebagai getah
bening (limfosit).

Getah bening ini berfungsi dalam pengeluaran sel-sel mati, dan yang paling utama adalah
sebagai alat pertahanan terhadap infeksi atau mematikan kuman penyakit yang masuk ke
dalam tubuh.

2.      Asal Getah Bening

Limfa berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskuler ke dalam jaringan
sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses ke dalam
kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi.

3.      Komposisi Getah Bening

      Cairan limfa atau getah bening memiliki komposisi yang sama dengan plasma darah tapi
dengan kadar protein yang lebih kecil dan mengandung sejumlah besar limfosit yang
mengalir disepanjang pembuluh untuk masuk ke dalam pembuluh darah.

Sumber :

https://www.posciety.com/apa-itu-sistem-limfatik-pengertian-sirkulasi-limfatik-fungsi-limfatik/

https://www.academia.edu/32495959/MAKALAH_SEL-SEL_DARAH

PPT dr. Aris ( sistem Limfatik)


SISTEM METABOLISME

metabolisme adalah suatu proses dalam tubuh yang mana pada proses ini zat gizi diubah
menjadi energi. Energi yang dihasilkan dari proses metabolisme selanjutnya akan digunakan
untuk segala macam kegiatan seperti berpikir dan bernapas serta berbicara. Oleh karena itu,
suatu makhluk hidup yang memiliki metabolisme tubuh kurang baik akan kesulitan
melakukan aktivitasnya.

Metabolisme juga kerap disamakan dengan makna proses mencerna padahal keduanya
memiliki beda yang mencolok yang belum banyak diketahui. Proses mencerna adalah proses
yang ada di dalam tubuh dengan ciri mengolah dan memecah makanan yang masuk menjadi
zat gizi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi proses mencerna dahulu sebelum
metabolisme itu sendiri terjadi.

Proses mencerna dimulai ketika makanan masuk ke dalam mulut kemudian akan dipecah
dengan bantuan enzim yang ada di dalam mulut. Lalu makanan yang telah berubah bentuk
atau telah dilumatkan akan diambil zat gizinya kemudian akan diubah menjadi energi yang
diperlukan. Sedangkan pada metabolisme, zat gizi seperti karbohidrat akan menjadi energi
untuk melakukan kegiatan sehari-hari.

Tak hanya diartikan sebagai perubahan saja, metabolisme juga diartikan sebagai suatu
proses kimiawi yang dilakukan oleh tubuh. Proses kimiawi yang terjadi diantaranya
mengubah senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana begitu juga
sebaliknya. Metabolisme memiliki fungsi atau guna untuk mempertahankan kehidupan
seorang makhluk hidup menurut buku yang ditulis oleh Briggs 1973.

1. Anabolisme

Anabolisme adalah sebuah proses yang merupakan bagian dari metabolisme yang
terjadi dalam rangkaian rekasi kimia berupa penyusunan zat kompleks dari zat-zat yang
sederhana. Dengan kata lain proses anabolisme adalah proses kimia berupa penyusunan zat-
zat sederhana menjadi zat-zat yang lebih kompleks.

Mekanisme Kerja Reaksi Anabolisme

Reaksi anabolisme merupakan suatu lintasan metabolisme yang menyusun beberapa


senyawa orgnik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini
membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi
cahaya maupun energi kimia lainnya. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat
senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam
proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-
ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.

Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti asam
amino, monosakarida, dan nukleotida. Kedua, adalah aktivasi senyawa-senyawa tersebut
menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan prekursor
tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat.

Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis, sedangkan


anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis.

Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial. Hasil-hasil tersebut


misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat untuk
pengkopian informasi genetik. Protein, lipid, dan karbohidrat menyusun struktur tubuh
makhluk hidup, baik intraselular maupun ekstraselular. Bila sintesis bahan-bahan ini lebih
cepat dari perombakannya, maka organisme akan tumbuh.

2. Katabolisme

Katabolisme adalah suatu proses kimia yang terjadi dalam organisme berupa
perpecahan molekul zat kompleks menjadi molekul/zat yang lebih sederhana. Katabolisme
merupakan kebalikan dari proses anabolisme.

Mekanisme Kerja Reaksi Katabolisme

Katabolisme merupakan lintasan metabolisme yang merombak suatu substrat


kompleks molekul organik menjadi komponen-komponen penyusunnya sambil melepaskan
energi, pada umumnya berupa ATP. Pada lintasan katabolisme, molekul berukuran besar
seperti polisakarida, lipid, asam nukleat dan protein akan terombak menjadi beberapa
molekul yang lebih kecil seperti monosakarida, asam lemak, nukleotida, dan asam amino.

Pada reeaksi katabolisme akan menyederhanakan bentuk protein menjadi asam amino.
Kemudian asam amino ini dioksidasi menjadi urea dan karbondioksida. Reaksi ini
menghasilkan energi. Selain memecah protein, katabolisme juga bisa memecah karbohidrat
kompleks (polisakarida) menjadi karbohidrat sederhana (glukosa, fruktosa, dan ribosa).
Karbohidrat sederhana ini akan dipecah lagi melalui sebuah reaksi yang dinamakan glikolisis.
Dari reaksi inilah energi dihasilkan.

Sedangkan lemak akan melalui proses pemecahan yang disebut proses hidrolisis.
Proses ini menghasilkan asam lemak dan gliserol, yang selanjutnya akan melalui reaksi
glikolisis dan reaksi lainnya hingga terbentuklah energi. Energi yang dihasilkan sangat
dibutuhkan oleh setiap organisme, jadi terjawab sudah betapa pentingnya metabolisme dalam
tubuh organisme, termasuk manusia.

Keseimbangan Energi

Keseimbangan energi dicapai bila energi yang masuk ke dalam tubuh melalui
makanan sama dengan energi yang dikeluarkan. Keadaan ini akan menghasilkan berat badan
ideal/ normal. Ada cara lain untuk menentukan berat badan ideal orang dewasa adalah dengan
mengukur Indeks Masa Tubuh (IMT) (Body Mass Index/BMI).

Keterangan:
BB = Berat badan (kg)
TB = Tinggi badan (m)
Nilai IMT didapat dihubungkan dengan risiko terhadap penyakit. Berikut hubungan antara
keduanya:

IMT Risiko terhadap penyakit

20-25 Sangat rendah

25-30 Rendah

30-35 Sedang

35-40 Tinggi

   >40 Sangat tinggi


Adapun klasifikasi Indeks Masa Tubuh di Indonesia dapat dilihat di bawah ini:

Kategori IMT

Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0

Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,5

Normal 18,5 – 25,0

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0 – 27,0

Kelebihan berat badan tingkat ringan >27,0

Perubahan Metabolisme Tubuh Ibu Hamil

Adanya Peningkatan Basal Metabolic Rate (BMR)Basal Metabolic Rate (BMR)


adalah kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh
yang vital seperti untuk bernafas, peredaran darah, pekerjaan ginjal, pankreas, dan lain-lain
alat tubuh. Serta untuk proses metabolisme di dalam sel-sel dan untuk mempertahankan suhu
tubuh. Pada ibu hamil, BMR akan meningkat sekitar 15-20% di trimester akhir.

Keseimbangan Asam-Alkali BerubahJika saat tidak hamil kadar dalam tubuh normal,
namun pada saat hamil akan terjadi perubahan konsentrasi darah ke arah lebih alkali atau
basa.

Peningkatan Kadar Protein, Protein sangat diperlukan saat hamil untuk


perkembangan badan, alat kandungan, payudara dan tentu untuk janin. Protein ini juga
disimpan kelak untuk proses laktasi atau menyusui. Diperkirakan 1 gram protein setiap kg
berat badan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Peningkatan Kadar Kalsium Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk


pembentukan tulang-tulangnya dan ini terjadi utamanya di trimester akhir. Makanan yang
kita konsumsi setiap harinya diperkirakan mengandung 1,5-2,5 gr kalsium. Diperkirakan pula
0,2-0,7 gr kalsium tertahan dalam tubuh untuk keperluan selama hamil.

Peningkatan Kadar Fosfor, Magnesium dan Tembaga Berdasarkan penelitian kadar


ketiganya ini mengalami peningkatan namun karena kadarnya dalam tubuh memang cukup
rendah jadi jumlah pastinya bervariasi. Namun kadar tembaga bisa meningkat dari 109
sampai 222 mcg per 100 ml.

Peningkatan Kadar Zat Besi Untuk wanita hamil diperlukan tambahan zat besi sekitar
800 mg, saking pentingnya sehingga perlunya pemberian zat besi sebanyak 90 tablet selama
hamil.

Peningkatan Berat Badan Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira antara 6,5-
16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan ini terutama dalam kehamilan 20 Minggu terakhir.
Adanya kenaikan berat badan yang terlalu banyak sering ditemukan pada ibu hamil yang
memiliki beberapa penyakit.

Sumber :

https://thegorbalsla.com/metabolisme/

https://mengakujenius.com/proses-anabolisme-dan-katabolisme-pada-makhluk-hidup/
https://kumparan.com/babyologist/apa-saja-perubahan-metabolisme-tubuh-saat-hamil-
1539940339538940789

Anda mungkin juga menyukai