Anda di halaman 1dari 6

XVI.

INTERVENSI

No DIAGNOSA TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS INTERVENSI


.
1. Perubahan persepsi Klien dapat mengontrol halusinasi Klien dapat mengontrol haluinasi yang di alaminya  Bina hubungan saling percaya dengan
sensori : Halusinasi yang dialaminya Setelah dilakukan interaksi diharapkan : menggunakan prinsip terapeutik
pendengaran 1. Hubungan saling percaya dapat terjalin - Ucapkan salam, sapa Pasien dengan
ramah, baik verbal/nonverbal
- Perkenalkan diri dengan sopan
- Tanyakan nama Pasien dan nama
panggilan
- Jelaskan tujuan berkenalan
- Tanyakan perasaan Pasien hari ini
- Tanyakan apakah ada keluhan
- Tunjukan sifat empati dan menerima
Pasien apa adanya

Lakukan tindakan SP 1 Halusinasi


Setelah 3 x interaksi diharapkan : 1. Identifikasi halusinasi dengan
1. Klien mampu membina hubungan saling percaya mendiskusikan isi, frekuensi, waktu,
2. Klien mampu mengidentifikasi halusinasi situasi pencetus, perasaan dan respon
dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu, 2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi :
situasi pencetus, perasaan dan respon menghardik, obat, bercakap-cakap dan
3. Klien mampu menjelaskan cara mengontrol melakukan kegiatan
halusinasi : menghardik, obat, bercakap-cakap 3. Ajarkan cara mengontrol halusinasi
dan melakukan kegiatan dengan cara menghardik
4. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan 4. Masukan ke jadwal kegiatan untuk
menghardik latihan menghardik
Lakukan tindakan SP 2 halusinasi :
Setelah 3 x interaksi diharapkan : 1. Evaluasi kegiatan harian menghardik.
1. Klien mampu mengevaluasi kegiatan Beri pujian pada setiap tindakan
menghardik 2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan
2. Klien mampu mengetahui cara mengontrol obat (jelaskan 6 benar obat jenis, guna,
halusinasi dengan obat, mengetahui dan mampu dosis, frekuensi, kontinuitas minum
menjelaskan jenis, guna, dosis, frekuensi, obat)
kontinuitas minum obat 3. Jelaskan pentingnya penggunaan obat
3. Klien mampu mengetahui akibat jika tidak gangguan jiwa
minum obat 4. Jelaskan akibat jika tidak minum obat
4. Klien mampu melakukan kegiatan harian sesuai program
5. Jelaskan akibat putus obat
6. Jelaskan cara berobat
7. Masukan pada jadwal kegiatan harian
untuk latihan menghardik

Lakukan tindakan SP 3 Halusinasi :


Setelah 3 x interaksi diharapkan : 1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik
1. Klien mampu mengevaluasi kegiatan latihan dengan obat. Beri pujian ketika sudah
menghardik dan meminum obat dilakukan
2. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan 2. Latih cara mengontrol halusinasi
bercakap-cakap ketika halusinasi muncul
dengan cara bercakap-cakap ketika
3. Klien mampu melakukan kegiatan harian latihan
menghardik, minum obat, bercakap-cakap muncul halusinasi
3. Masukkan pada jadwal kegiatan harian
untuk latihan menghardik, minum obat
dan bercakap-cakap
Lakukan tindakan SP 4 halusinasi :
Setelah 3 x interaksi diharapkan : 1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik,
1. Klien mampu mengevaluasi kegiatan harian penggunaan obat dan bercakap-cakap.
latihan menghardik, penggunaan obat, dan
Beri pujian terhadap keberhasilan
bercakap-cakap
2. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan tindakan
melakukan kegiatan harian ke 2 2. Latih cara mengontrol halusinasi
3. Klien mampu memasukkan pada jadwal dengan melakukan kegiatan harian
kegiatan harian untuk latihan menghardik, ( latihan ke 2 )
minum obat, bercakap-cakap dan latihan harian 3. Masukan pada jadwal kegiatan harian
untuk latihan menghardik, penggunaan
obat, bercakap-cakap, dan kegiatan
latihan harian
Setelah 3 x interaksi diharapkan :
1. Kalien mampu mengevaluasi kegiatan latihan Lakukan tindakan SP 5 Halusinasi :
menghardik, penggunaan obat, bercakap-cakap, 1. Evaluasi kegiatan menghardik, minum
dan melakukan kegiatan harian obat, bercakap-cakap dan melakukan
2. Klien mampu melakukan kemampuan secara kegiatan harian. Beri pujian pada setiap
mandiri
keberhasilan tindakan
2. Latih kegiatan harian
3. Nilai kemampuan yang telah dapat
dilakukan secara mandiri
4. Nilai apakah halusinasi dapat terkontrol
2. Mekanisme koping Koping individu menjadi efektif Setelah dilakukan interaksi 2 x diharapkan : Lakukan tindakan SP 1 Mekanisme
indvidu tidak efektif 1. Pasien dapat membina hubungan saling percaya koping :
dengan perawat. 1. Bina hubungan saling percaya dengan
2. Pasien dapat mengembangkan dan klien dengan cara mengucapkan salam
menggunakan keterampilan koping yang sesuai
terapeutik, memperkenalkan diri perawat
dengan usia dan dapat diterima sosial saat
pulang. sambil berjabat tangan dengan klien.
3. Pasien dapat mengungkapkan pikiran dan 2. Dorong klien untuk mengungkapkan
perasaannya. pikiran dan perasaannya. Dengarkan
setiap perkataan klien. Beri respon,
tetapi tidak bersifat menghakimi.
3. Ajarkan klien teknik relaksasi dan
mekanisme koping.

Setelah dilakukan interaksi 2 x diharapkan : Lakukan tindakan SP 2 Mekanisme


1. Pasien terlibat dalam aktivitas kelompok yang koping :
pasien sukai. 1. Libatkan klien dalam setiap aktivitas
kelompok, terutama aktivitas yang ia
sukai.
2. Berikan klien pujian setiap kali klien
melakukan kegiatan dengan benar.

Setelah dilakukan interaksi 2 x diharapkan : Lakukan tindakan SP 3 Mekanisme


1. Pasien minum obat dengar benar dan teratur koping :
1. Ajarkan klien cara meminum obat
dengan benar.
2. Awasi klien saat minum obat.

3. Harga diri rendah Harga diri klien meningkat dan Setelah dilakukan interaksi 3 x diharapkan : Lakukan tindakan SP 1 HDR :
(HDR) dapat berhubungan dengan orang 1. Pasien mampu melakukan kegiatan dan aspek 1. Identifikasi kemampuan melakukan
lain secara optimal. positif kegiatan dan aspek positif pasien (buat
2. Pasien mampu menilai kegiatan yang dapat daftar kegiatan)
dilakukan 2. Bantu pasien menilai kegiatan yang
3. Pasien mampu memilih salah satu kegiatan dapat dilakukan saat ini (pilih dari
yang dapat dilakukan saat ini untuk dilatih daftar kegiatan) buat daftar kegiatan
4. Pasien berlatih kegiatan yang dipilih yang dapat dilakukan pasien saat ini
5. Pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan 3. Bantu pasien memilih salah satu
untuk latihan dua kali per hari kegiatan yang dapat dilakukan saat ini
untuk dilatih
4. Latih kegiatan yang dipilih (alat dan
cara melakukannya)
5. Masukkan dalam jadwal kegiatan untuk
latihan dua kali per hari

Setelah dilakukan interaksi 2 x diharapkan : Lakukan tindakan SP 2 HDR :


1. Pasien mampu memilih kegiatan kedua 1. Evaluasi kegiatan pertama yang telah
2. Pasien berlatih kegiatan kedua yang dipilih dilatih dan berikan pujian
2. Bantu pasien memilih kegiatan kedua
3. Pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
yang akan dilatih
untuk latihan dua kali per hari 3. Latih kegiatan kedua (alat dan cara
melakukannya)
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan dua kegiatan maisng-maisng dua
kali per hari

Setelah dilakukan interaksi 2 x diharapkan : Lakukan tindakan SP 3 HDR :


1. Pasien mampu memilih kegiatan ketiga 1. Evaluasi kegiatan pertama dan kedua
2. Pasien berlatih kegiatan ketiga yang dipilih yang telah dilatih dan berikan pujian
3. Pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan 2. Bantu pasien memilih kegiatan ketiga
untuk latihan dua kali per hari yang akan dilatih
3. Latih kegiatan kedua (alat dan cara
melakukannya)
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan dua kegiatan masing-masing dua
kali per hari

Lakukan tindakan SP 4 HDR :


Setelah dilakukan interaksi 2 x diharapkan : 1. Evaluasi kegiatan pertama, kedua dan
1. Pasien mampu memilih kegiatan keempat ketiga yang telah dilatih dan berikan
2. Pasien berlatih kegiatan keempat yang dipilih pujian
3. Pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan 2. Bantu pasien memilih kegiatan keempat
untuk latihan dua kali per hari yang akan dilatih
3. Latih kegiatan keempat (alat dn cra
melakukanny)
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan dua kegiatan masing-masing dua
kali per hari

Lakukan tindakan SP 5 HDR :


Setelah dilakukan interaksi 2 x diharapkan : 1. Evaluasi kegiatan latihan dan beri
1. Pasien mampu berlatih kegiatan sampai tak pujian
terhingga 2. Latih kegiatan dilanjutkan sampai tak
2. Pasien mampu berlatih mandiri terhingga
3. Pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan 3. Nilai kemampuan yang telah mandiri
untuk latihan dua kali per hari 4. Masukkan nilai apakah harga diri pasien
meningkat

Anda mungkin juga menyukai