Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

TUTORIAL KLINIK

Tanggal Pengkajian : 08-09-2918


Jam : 16.00 WIB

Data Pasien
Nama : Tn. R
Usia/Tanggal Lahir : 25 Tahun, 03 Oktober 1993
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Ds. Lemo II
Suku / Bangsa : Dayak / Indonesia
Status Pernikahan : Belum Menikah
Agama / Keyakinan : Islam
Pekerjaan / Sumber Penghasilan : Swasta
Diagnosa Medik : F. 20
No. Medical Record : 00.36.XX
Tanggal Masuk : 08 September 2018

Keluhan Utama
Saat pengkajian pasien mengatakan masih mendengar suara yang mengatakan akan mengganggu dan
membunuhnya namun peasien mengatakan sudah tidak lagi melihat wujudnya, +- kurang lebih 1 mingu
yang lalu keluarga pasien mengatakan bahwa pesien berupaya melakukan bunuh diri dengan cara terjun
kesungai , dalam penuturan pasien ia melihat sosok bayangan hitam yang matanya menyala dan suara
bisikan yang menyuruh pasien lari, sehingga pasien ketakutan dan lari kesungai menceburkan dirinya,
pasien juga berupaya mencolok matanya agar tidak lagi melihat sosok yang menakutkan tersebut,
kemudian dilakukan rukyah oleh keluarga namun tidak berhasil, kemudian dibawa ke RSUD muarateweh
untuk dirawat, namun karena keadaan tidak membaik akhirnya pasien dibawa ke RSJ Kalawa Atei untuk
dilakukan pengobatan lebih lanjut.
PROBLEM HYPOTESIS MECHANISM MORE INFO DON’T KNOW LEARNING ISSUE
DS: - Halusinasi : Resiko Bunuh Diri Resiko Buhuh diri 1. Bagaimana awal 1. Fitria, Nita.
Pasien mengatakan Pendengaran dan (Effect) Data didapatkan dengan dan kejadiannya 2014. Prinsip
masih mendengar penglihatan penuturan keluarga dan sehingga Dasar dan
suara yang - Resiko Bunuh pasien: menurut keluarga halusinasi itu
Halusinasi (Core
Aplikasi Penulisan
mengatakan akan diri pasien mencoba muncul
Problem) Laporan
mengganggu dan - Harga diri rendah melakukan bunuh diri - Halusinasi muncul
Pendahuluan dan
membunuhnya namun dengan menceburkan diri ketika klien
stretegi
peasien mengatakan Harga diri rendah kesungai dan mencolok sedang sendiri dan
sudah tidak lagi matanya, menurut pasien tidak melakukan
pelaksanaan
(Causa)
melihat wujudnya dia melihat sesuatu seperti aktivitas apapun, Tindakan
Pasien mengatakan hantu sehingga berlari penting untuk Keperawatan (LP
lupa mengapa dia kesungai dan ingin klien dengan dan SP) untuk 7
sampai dirawat di RSJ mencolok matanya agar halusinasi untuk Diagnosis
DO: tidak melihat hantu menyibukan Keperawatan Jiwa
-Pasien masih tampak tersebut lagi dirinya dengan Berat bagi
sedikit gelisah Halusinasi: aktivitas ossial
program S1
-Saat berkomunikasi Data didapatkan dari ataupun aktivitas
keperawatan.
dengan perawat penuturan pasien yang fisik
Jakarta: Salemba
kontak mata tidak menyatakan bahwa 2. Apa penyebab
Medika
dapat melihat sosok yang terjadinya harga
dipertahankan menyeramkan dan diri rendah pada 2. Trimelia. 2011.
-Pasien tampak malu mendengar suara yang pasien? Padahal Asuhan
jika ditanyai menyuruhnya untuk pasien memiliki Keperawatan Klien
perawat berlari. banyak teman? Isolasi Sosial.
-Kadang pasien Harga Diri Rendah: - Klien memang Jakarta: TIM
terlihat sering Data didapatkan dari memiliki teman
termenung sendiri pasien dengan bnanya knamun
-Pasien tidak dapat melihatnya saat komunikasinya
memulai pengkajian yaitu pasien nya tidak
percakapan tidak dapat seefektif seperti
terlebih dahulu mempertahankan kontak dengan keluarga
matanya, pasien tidak dank lien dari
dapat memulai kecil adalah
percakapan, pasien orang yang selalu
kurang bergaul dengan pasiv dan jarang
sesame pasien lainnya, untuk memulai
pasien lebih sering suatu topic
menunduk ketika diajak pembicaraan
berbicara

Problem Sloving
Halusinasi adalah terganggunya persepsi sensori seseorang dimana tidak terdapat stimulus (Varcarolis, 2006 dalam Trimelia,
2011).

Respons neurobiologis individu daapt diidentifikasi sepanjang rentang respons adaptif sampai maladaptif, menurut Stuart dan
Laraia (1998) dalam Trimelia (2011) adalah sebagai berikut:
Respons Adaptif Respons Maladaptif
 Pikiran logis  Pikiran kadang  Gangguan proses
 Persepsi akurat menyimpang pikir/delusi/waham
 Emosi konstan  Ilusi  Etidakmampuan
dengan  Reaksi untuk mengalami
pengalaman emosional emosi
 Perilaku sesuai berlebih/kurang  ketidakteraturan
 Hubungan  Perilaku ganjil  Isolasi sosial
sosial harmonis  Menarik diri  Halusinasi

No. Diagnosa Perencanaan


Tgl
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Ungkapan dari
klien mengenali
Setelah ...”
jenis halusinasi
Perubahan SP 1: Klien dapat interaksi, klien
yang menunjukan
persepsi sensori : mengidentifikasi dapat Identifikasi jenis halusinasi klien
apa yang
Halusinasi jenis halusinasi mengidentifikasi
dibutuhkan dan
jenis halusinasi
dirasakan oleh
klien.
Ungkapan dari
Setelah ...” klien mengenali isi
SP 1: Klien dapat interaksi, klien halusinasi yang
mengidentifikasi isi dapat Identifikasi isi halusinasi klien menunjukan apa
halusinasi mengidentifikasi isi yang dibutuhkan
halusinasi dan dirasakan oleh
klien.
Ungkapan dari
klien mengenali
Setelah ...” waktu halusinasi
SP 1: Klien dapat interaksi, klien yang menunjukan
mengidentifikasi dapat Identifikasi waktu halusinasi klien apa yang
waktu halusinasi mengidentifikasi dibutuhkan dan
waktu halusinasi dirasakan oleh
klien.

Ungkapan dari
klien mengenali
Setelah ...” frekuensi
SP 1: Klien dapat interaksi, klien halusinasi yang
mengidentifikasi dapat Identifikasi frekuensi halusinasi klien menunjukan apa
frekuensi halusinasi mengidentifikasi yang dibutuhkan
frekuensi halusinasi dan dirasakan oleh
klien.

SP 1: Klien dapat Setelah...” interaksi, Identifikasi situasi yang menimbulkan Ungkapan ari klien
mengidentifikasi klien dapat halusinasi pada klien mengenai situasi
situasi yang dapat mengidentifikasi halusinasi
menunjukan apa
situasi yang yang dibutuhkan
menimbulkan
menimbulkan dan dirasakan oleh
halusinasi
halusinasi klien

Ungkapan dari
Setelah...” interaksi,
klien mengenai
SP 1: klien dapat klien dapat
respon halusinasi
mengindentifikasi mengidentifikasi Identifikasi respon yang menimbulkan
menunjukan apa
respon klien respon yang halusinasi pada klien
yang dibutuhkan
terhadap halusinasi menimbulkan
dan dirasakan oleh
halusinasi
klien

Setelah...” interaksi, Tindakan


klien dapat menghardik
SP 1: klien dapat
menghardik Latih klien untuk mampu menghardik merukan salah satu
menghardik
halusinasi halusinasinya upaya mengontrol
halusinasi
halusinasi

Memasukan
kegiatan
SP 1: klien dapat Setelah...” interaksi, menghardik
memasukan cara klien dapat halusinasi kedalam
menghardik memasukan cara memasukan cara menghardik dalam jadwal jadwal harian klien
halusinasi dalam menghardik dalam kegiatan harian membantu
jadwal kegiatan jadwal kegiatan mempercepat klien
harian harian dapat mengontrol
halusinasi

Setelah ...” interasi Evaluasi akan


SP 2: klien dapat
klien dapat membantu untuk
mengevaluasi
mengevaluasi Evaluasi jadwal kegiatan harian klien merencanakan
jadwal kegiatan
jadwal kegiatan selanjutnya.
harian klien
harian klien
SP 2: klien dapat Setelah ...” interasi Latih klien untuk mengendalikan halusinasi Bercakap-cakap
dengan orang lain
klien dapat merupakan salah
mengendalikan
mengendalikan satu tindakan yang
halusinasi dengan dengan cara bercakap-cakap dengan orang
halusinasi dengan dapat
cara bercakap-cakap lain
cara bercakap-cakap mengendalikan
dengan orang lain
dengan orang lain halusinasi

Memasukan
kegiatan
menghardik
Setelah ...” interasi halusinasi kedalam
SP2 : klien dapat
klien dapat Masukan bercakap-cakap dengan orang lain jadwal harian klien
memasukan jadwal
memasukan jadwal kedalam jadwal kegiatan harian klien. membantu
kegiatan harian
kegiatan harian mempercepat klien
dapat mengontrol
halusinasi

Setelah ...” interasi Evaluasi akan


SP 3: klien dapat
klien dapat membantu untuk
mengevaluasi
mengevaluasi Evaluasi jadwal kegiatan harian merencanakan
jadwal kegiatan
jadwal kegiatan selanjutnya.
harian
harian
SP 3 : klien dapat Setelah ...” Melakukan
mengendalikan interaksi, klien kegiatan di RSJ
halusinasi dengan dapat yang sesuai dengan
melakukan kegiatan mengendalikan kegiatan biasa
Latih klien mengendalikan halusinasi dengan
d RSJ yang sesuai halusinasi dengan dilakukan dirumah
melakukan kegiatan d RSJ yang sesuai
dengan kegiatan melakukan kegiatan merupakan salah
dengan kegiatan yang biasa dilakukan klien
yang biasa d RSJ yang sesuai satu tindakan yang
dirumah
dilakukan klien dengan kegiatan dapat
dirumah yang biasa mengendalikan
dilakukan klien halusinasi
dirumah
SP 3 : klien Setelah ...” interaksi Masukan kegiatan yang dilakukan klien di
memasukan klien memasukan RSJ ke dalam jadwal kegiatan harian Masukan kegiatan
kegiatan di atas ke kegiatan di atas ke yang dilakukan
klien di RSJ ke
dalam jadwal
kegiatan harian
dalam jadwal dalam jadwal
klien membantu
kegiatan harian kegiatan harian.
mempercepat klien
dapat mengontrol
halusinasi
Setelah...” interaksi Evaluasi akan
SP 4: Klien dapat
Klien dapat membantu untuk
mengevaluasi
mengevaluasi Evaluasi jadwal kegiatan klien merencanakan
jadwal kegiatan
jadwal kegiatan selanjutnya.
hariannya
hariannya

Menggunakan obat
Setelah...” interaksi secara teratur
SP 4: Klien dapat
Klien dapat Dorong klien untuk menggunakan obat secara merupakan salah
menggunakan obat
menggunakan obat teratur satu tindakan yang
secara teratur
secara teratur dapat
mengendalikan
halusinasi

Setelah...” interaksi Masukan kegiatan


SP 4: Klien dapat
Klien dapat mengunakan obat
memasukan
memasukan secara teratur
kegiatan
kegiatan Masukan kegiatan mengunakan obat secara kedalam kegiatan
menggunakan obat
menggunakan obat teratur kedalam kegiatan jadwal harian jadwal harian klien
secara teratur
secara teratur dapat membantu
kedalam jadwal
kedalam jadwal mempercepat klien
kegiatan harian
kegiatan harian mengontrol
halusinasi.
Palangka Raya, September 2018

Kelompok

( Kelompok 2 )

Preseptor Akademik,

( )

Anda mungkin juga menyukai