1. Identitas
Nama : Tn.M Suku Bangsa : Indonesia
Jenis Kelamin : Laki – laki Pendidikan :
Umur : 54 tahun Pekerjaan : Pegawai swasta
Agama : Islam Pgg jwb : istri
Status : Menikah
Alamat :
2. Keluhan Utama :
Riwayat Penyakit Sekarang : Paien mengatakan nyeri dada menjalar hingga ke
ulu hati, nyeri dada kiri dirasakan panas hingga ke ulu hati.
Tn.M datang ke RS PHC melalui IGD tanggal 9 Oktober 2019 pukul 08.00 WIB
karena mengeluh dadanya nyeri terasa berat, disertai keringat dingin, kemudian pada
pukul 12.00
WIB Tn.M dipindahkan ke ruang ICU RS PHC dan dirawat di ICU hingga tanggal 12
Oktober 2019, Tn.M kemudian dijemput dari ruang ICU dan dipindahkan ke ruang rawat
Mirah pada tanggal 12 Oktober 2019 pukul 16.00. Pengkajian dilakukan pada tanggal 12
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
: Pasien
Riwayat alergi:
Tidak memiliki riwayat alergi
5. B2 Kardiovaskuler (Blood)
Ictus cordis : Irama jantung: Reguler
Nyeri dada : nyeri dada sebelah kiri dan menjalar ke uluh hati
jika ya, jelaskan (PQRST):
P : Nyeri karena proses penyakit
Q : Panas dan berat
R : Dada menjalar ke ulu hati
S : 4 (1-10)
T : Hilang timbul
6. B3 Persarafan (Brain)
GCS Eye : 4 Verbal : 5 Motorik: 6 Total: 15
Refleks Fisiologis
Biceps: Triceps: Patella:
Refleks Patologis:
Kaku Kuduk : Bruzinski I: Bruzinski II: Kernig:
Nervus Kranial
Nyeri Kepala : Jika ya, jelaskan:
Paralisis :
nervus I (olfaktorius) pasien tidak kesulitan mencium bau,
nervus II (optikus) pasien tidak ada gangguan pengelihatan hanya saja ketika
pasien membaca harus menggunakan kacamata,
nervus III (okulomotorius) pasien tidak ada kesulitan dalam pergerakan bola
mata, nervus IV (troklearis) pasien dapat menggerakan bola mata ke atas dank e
bawah,
nervus V (trigeminus) pasien dapat mengunyah
makanan,
nervus VI (abdusens) pasien dapat menggerakan bola mata kearah
lateral,
nervus VII (facialis) pasien tidak mengalami pelo, wajah pasien simteris, pasien
dapat menjulurkan lidah,
nervus VIII (vestibulokoklearis) pasien tidak ada gangguan
pendengaran,
nervus IX (glossofaringeus) pasien tidak ada gangguan dalam menelan dan
menjulurkan
lidah,
nervus X (vagus) pasien dapat membuka mulut dan tidak ada nyeri
telan,
nervus XI (aksesoris) pasien dapat menggerakan kepala, mengangkat bahu dengan baik,
nervus XII (hipoglosus) pasien dapat menjulurkan lidah, menggerakkan lidah ke
arah atas, ke arah bawah, ke arah samping kanan dan kiri
Penciuman
Bentuk Hidung
Septum :
Polip :
Kelainan :
Wajah & penglihatan
Mata : Kelainan :
Pupil : Refleks cahaya :
Konjungtiva : Skelra :
Lapang pandang : Gangguan :
Pendengaran
Telinga : Kelainan :
Kebersihan :
Gangguan : Alat bantu :
Lidah
Kebersihan : uvula :
Berbicara : kesulitan telan:
Masalah Keperawatan: (Jika ada, sebutkan)
7. B4 Perkemihan (Blader)
Kebersihan :Bersih Ekskresi :
Kandung Kemih: Nyeri Tekan :-
Eliminasi uri SMRS frek: 5x Jumlah : ±1000ml Warna: kuning
5 5
Kekuatan Otot:
5 5
Keterangan
Skor 1: Mandiri
2: Alat bantu
3: Dibantu orang lain dan alat
4: Tergantung/ tdk mampu
Masalah Keperawatan: (Jika ada, sebutkan)
14. Istirahat-Tidur
Istirahat tidur SMRS : 22.00 – 05.00
Jam tidur malam MRS : 22.00 – 05.00 Jam tidur siang : 13.00 – 14.00
Jumlah: Kualitas tidur : mudah terbangun Penyebab : nyeri
Masalah Keperawatan: Pola tidur
Hasil EKG tanggal 12 Oktober 2019: Normal sinus rhytm, ST and T wave abnormality,
consider anterolateral ischemia
Hasil foto thorax tanggal 9 Oktober 2019: Kesan kardiomegali, pulmo normal
Tabel Error! No text of specified style in document..1 Pemberian Terapi Medis pada Tn.M
Dengan Diagnosis Medis PJK+HT pada tanggal 12 Oktober 2019
Tanggal Terapi Obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek samping
12/10/19 Micardis 80mg-0- Obat hipertensi Memiliki riwayat Sakit
0 hipotensi pinggang,
Oral diare
Bisoprolol 0-0-5mg Obat hipertensi Memiliki riwayat Sulit tidur,
Oral hipotensi pusing
Clopidogrel 75mg-0- Anti platelet Usia pasien <16 Mimisan,
0 tahun nyeri perut
Oral
12/10/19 Atorvastatin 0-0- Hiperkolesterol Hipersensitivitas Sakit
20mg atorvastatin tenggorokan,
Oral nyeri sendi
Thrombo 1x 1 Anti thrombotik DIC/gangguan Mual, muntah
aspilet (80mg) pembekuan
Oral darah
Nitrocaf 2x 1 Terapi angina Peningkatan Sakit kepala,
(2,5mg) TIK, anemia mengantuk
Oral berat
Sucralfat 1x1 sdm Mengobati tukak Riwayat Konstipasi,
(syrup) lambung hipersensitivitas sakit perut
sucralfat
Pantoprazole 2x1 Meredakan asam Hipersensitivitas Mual,
(40mg) lambung pantoprazole muntah, diare
Oral
Ttd perawat
B. Analisa Data (Diagnosa Keperawatan)
N : 88X/menit
RR :20 x/menit
DO:
TD : 189/70 mmHg
S : 36,3 °C
N : 88X/menit
RR :20 x/menit
DO :
TD : 189/70 mmHg
S : 36,3 °C
N : 88X/menit
RR :20 x/menit
Prioritas Masalah
Tanggal
No Masalah Keperawatan Paraf
ditemukan teratasi
1. Nyeri akut berhubungan IM
dengan agen pecedera
fisiologis (proses penyakit)
2. Gangguan pola tidur IM
Kurang kontrol tidur
3. Intoleransi aktivitas IM
berhubungan dengan
kelemahan
C. Intervensi Keperawatan
3. Intoleransi aktivitas SLKI L.05047 Hal 149 Terapi aktivitas SIKI I.05186 Hal 415
berhubungan dengan Observasi :
kelemahan Setelah dilakukan tindakan 3 x 24 1. Identifikasi defisit tingkat aktivitas
jam di harapkan intoleransi 2. Identifikasi kemampuan berpartisipasi
SDKI aktivitas dapat meningkat dalam aktivitas tertentu
dengan kriteria hasil : Terapeutik
D.0056 Hal 128 1. Kemudahan dalam 1. Fasilitasi fokus pada latihan bukan
melakukan aktivitas dari defisit yang di alami
skala 2 cukup menurun 2. Libatkan keluarga dalam aktivitas
menjadi skla 4 cukup 3. Berikan penguatan yang positif dalam
meningkat beraktivitas
2. Keluhan lelah dari skala 2 Edukasi
cukup meningkat menjadi 1. Jelaskan metode aktivitas sehari-hari
skala 4 cukup meningkat 2. Jelaskan memilih aktivitas
3. EKG iskemia dari skala 2 Kolaborasi
cukup memburuk menjadi 1. Kolaborasikan pada terapis okupasi dan
skala 4 cukup membaik monitoring program aktivitas
D. Implementasi Keperawatan
P : Intervensi lanjutkan
Hari ke 2
1. Tgl 12-12- 1. Mengidentifikasi lokasi, Tgl 12-12- S:
2020 jam karakteristik, durasi, 2020 jam 1. Pasien mengatakan masih
08.00-08.30 frekuensi, kualitas, 08.30 – merasakan sangat nyeri dada
intensitas nyeri , skala nyeri 09.00 sampai ke ulu hati.
, respon secara non verbal . 2.
Respon :. P : Nyeri karena proses penyakit
P : Nyeri karena proses penyakit Q : Panas dan berat
Q : Panas dan berat R : Dada menjalar ke ulu hati
R : Dada menjalar ke ulu hati S : 4 (1-10)
S : 4 (1-10) T : Hilang timbul
T : Hilang timbul
2. Mengidentifikasi faktor
yang O:
memperkuat dan
memperingan nyeri.
Respon : Pasien TD : 175/80 mmHg
mengatakan nyeri yang
S : 36,2 °C
dirasakannya tak kunjung
sembuh , nyeri berkurang N : 87X/menit
saat pasien tidur, akan
tetapi jika bangun nyeri RR :20 x/menit
akan muncul kembali . - Pasien bisa
3. Memberikan teknik non mempraktekkan cara
farmakologis untuk terapi non farmakologis
memperingan nyerinya. relaksasi nafas dalam
Respon : Pasien mau yang sudah
diajarkan teknik relaksasi diajarkan oleh perawat
nafas dalam oleh perawat
4. Menjelaskan penyebab dan A:
cara menangani nyeri Masalah teratasi sebagian
Respon : Pasien tampak
antusias saat diberikan I:
penyuluhan kesehatan dan Intervensi di lanjutkan
pasien dapat divalidasi
tentang pendidikan
kesehatan yg telah diberikan
5. Memberikan kolaborasi
terapi analgetik
P : Intervensi lanjutkan
Hari ke 3
1. Tgl 13-12- 1. Mengidentifikasi lokasi, Tgl 13-12- S:
2020 jam karakteristik, durasi, 2020 jam 1. Pasien mengatakan masih
08.30 – 09.00 frekuensi, kualitas, 09.00 – merasakan sangat nyeri dada
intensitas nyeri , skala nyeri 09.30 sampai ke ulu hati.
, respon secara non verbal . 2.
Respon :. P : Nyeri karena proses penyakit
P : Nyeri karena proses penyakit Q : Panas dan berat
Q : Panas dan berat R : Dada menjalar ke ulu hati
R : Dada menjalar ke ulu hati S : 4 (1-10)
S : 4 (1-10) T : Hilang timbul
T : Hilang timbul
2. Mengidentifikasi faktor
yang O:
memperkuat dan
memperingan nyeri.
Respon : Pasien TD : 170/80 mmHg
mengatakan nyeri yang S : 36 °C
dirasakannya tak kunjung
sembuh , nyeri berkurang N : 85X/menit
saat pasien tidur, akan
RR :20 x/menit
tetapi jika bangun nyeri
akan muncul kembali . - Pasien bisa
3. Memberikan teknik non mempraktekkan cara
farmakologis untuk terapi non farmakologis
memperingan nyerinya. relaksasi nafas dalam
Respon : Pasien mau yang sudah
diajarkan teknik relaksasi A:
nafas dalam oleh perawat Masalah teratasi sebagian
4. Menjelaskan penyebab dan
cara menangani nyeri I:
Respon : Pasien tampak Intervensi di lanjutkan
antusias saat diberikan
penyuluhan kesehatan dan
pasien dapat divalidasi
tentang pendidikan
kesehatan yg telah diberikan
5. Memberikan kolaborasi
terapi analgetik
N : 85X/menit
RR :20 x/menit
A : Masalah teratasi
P: Intervensi di hentikan
3. Tgl 13-12- 10. Identifikasi gangguan Tgl 13-12- S : Pasien mengatakan bisa
2020 jam 2020 jam
fungsi tubuh yang melakukan beraktivitas ringan
10.30 – 11.00 11.00 –
mengakibatkan kelelahan 11.30
11. Sediakan lingkungan O:
nyaman dan rendah stimulus TD : 170/80 mmHg
(mis : cahaya, suara)
12. Anjurkan tirah baring S : 36 °C
13. Anjurkan melakukan N : 85X/menit
aktivitas secara bertahap RR :20 x/menit
Kolaborasi dengan ahli gizi 1. Pasien terlihat sudah
tentang cara meningkatkan
mulai aktivitas ringan
asupan makanan.
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Evaluasi Sumatif
O:
TD : 170/80 mmHg
S : 36 °C
N : 85X/menit
RR :20 x/menit
- Pasien bisa mempraktekkan cara terapi non
farmakologis relaksasi nafas dalam yang sudah
A:
Masalah teratasi sebagian
I:
Intervensi di lanjutkan
13-12- Gangguan pola tidur berhubungan dengan Kurang S:
2020 kontrol tidur Ny.T mengatakan bahwa ia masih susah tidur tetapi setelah
mendengarkan lagu rohani selama kurang lebih 15 menit
SDKI ia langsung tertidur.
O: Tn M tampak lebih bugar
D.0055 Hal 126
TD : 170/80 mmHg
S : 36 °C
N : 85X/menit
RR :20 x/menit
A : Masalah teratasi
P: Intervensi di hentikan
13-12- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan S : Pasien mengatakan bisa melakukan beraktivitas ringan
2020 kelemahan
SDKI O:
N : 85X/menit
RR :20 x/menit
1. Pasien terlihat sudah mulai aktivitas ringan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan