Anda di halaman 1dari 84

2015

BNSP MODUL P.854900.040.01

MERENCANAKAN DAN MENGORGANISASIKAN


ASESMEN (MMA)
Modul pelatihan

Badan Nasional Sertifikasi Profesi


Hak Cipta © 2015 pada Badan Nasional Sertifikasi dan Profesi

Dilindungi Undang-Undang

MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN

Disklaimer: Buku ini merupakan modul peserta yang dipersiapkan Pemerintah dalam
rangka Pelatihan Asesor Kompetensi. Modul peserta ini disusun dan ditelaah oleh
berbagai pihak di bawah koordinasi Badan Nasional Serifikasi dan Profesi, dan dipergunakan
dalam pelaksanaan pelatihan asesor kompetensi. Modul ini merupakan “dokumen hidup”
yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika
kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Badan Nasional Sertifikasi Profesi

Merencanakan dan Mengorganisasikan Asesmen

Badan Nasional Sertifikasi Profesi.-- Edisi Revisi

Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi, 2015. viii,


….. hlm. : ilus. ; 25 cm.

Untuk Pelatihan Asesor Kompetensi

ISBN ………………………………..

1. Merencanakan dan Mengorganisasikan Asesmen I. Judul

II. Badan Nasional Sertifikasi dan Profesi

XXX.X

Kontributor Naskah : Endang Irwansyah, Irwan


Penelaah : Surono, Hendra Pribadi, Inez Mutiara Tedjosumirat
Penyelia : Asrizal Tatang
Penerbitan :
Instruksional Desainer : Nur Uswatun Hasanah

Cetakan Ke-1, 2015

Disusun dengan huruf Arial, 11 Pt


4|MERENCANAKAN DAN MENGORGANISASIKAN ASESMEN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas diterbitkannya modul pelatihan berbasis
kompetensi unit kompetensi MERENCANAKAN DAN MENGORGANISASIKAN ASESMEN
untuk tenaga skema sertifikasi asesor yang akan digunakan untuk melatih calon asesor sesuai
dengan modul yang telah ditetapkan. Tenaga-tenaga tersebut diharapkan mempunyai
kompetensi di bidangnya masing-masing.

Penyusunan modul ini dilaksanakan dalam rangka harmonisasi dengan negara-negara mitra
bisnis Indonesia dan dilakukan melalui workshop Master Asesor, uji coba dan validasi oleh Pleno
BNSP. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
modul ini, terutama kepada tim Master Asesor.

Kami menyadari bahwa modul ini masih belum sempurna. Kami sangat menghargai apabila ada
masukan untuk penyempurnaannya, yang selalu akan dikaji ulang secara periodik.

Akhir kata, diharapkan modul ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan bermanfaat dalam
upaya meningkatkan kompetensi dan kredibilitas asesor kompetensi dan dapat turut serta
membangun kompetensi bangsa dengan kompeten.

Jakarta,

Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN MENGORGANISASIKAN ASESMEN |5

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3

Pendahuluan ............................................................................................................................... 5

Acuan Normatif.................................................................................................................. 6

Definisi ............................................................................................................................. 6

Persyaratan Dasar .......................................................................................................... 10

Mengidentifikasi gambaran umum tentang asesmen kompetensi .................................... 10

STANDAR KOMPETENSI ......................................................................................................... 18

Elemen1 : Menentukan Pendekatan Asesmen ............................................................................21

Aktifitas 1 ………………………………………………………………………………………………..30

Aktifitas 2 ………………………………………………………………………………………………..30

Aktifitas 3 ………………………………………………………………………………………………..31

Elemen 2 : Mempersiapkan Rencana Asesmen ........................................................................ 32

Aktifitas 1 ………………………………………………………………………………………………..43

Aktifitas 2 ………………………………………………………………………………………………..43

Aktifitas 3 ………………………………………………………………………………………………..44

Elemen 3 : Kontekstualisasi ....................................................................................................... 46

Aktifitas 1 ………………………………………………………………………………………………..57

Aktifitas 2 ………………………………………………………………………………………………..57

Aktifitas 3 ………………………………………………………………………………………………..58

Elemen 4 : Mengorganisasikan Asesmen ................................................................................. 59

Aktifitas 1 ………………………………………………………………………………………………..60

Aktifitas 2 ………………………………………………………………………………………………..64

Aktifitas 3 ………………………………………………………………………………………………..65

Pra Asesmen ............................................................................................................................ 66

Asesmen Mandiri ............................................................................................................. 68

Kisi-kisi Peta Kompetensi .......................................................................................................... 71

Lampiran ................................................................................................................................... 78

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


6|MERENCANAKAN DAN MENGORGANISASIKAN ASESMEN

PENDAHULUAN

1.1. Umum.
Unit kompetensi ini menetapkan kompetensi yang dibutuhkan untuk merencanakan dan
mengorganisasikan proses asesmen dalam penerapan sistem asesmen berbasis
kompetensi. Unit ini juga memperlihatkan cara mengases kompetensi terhadap seorang
peserta sertifikasi dan juga cara memilih dan menetapkan alat/perangkat asesmen yang
dibutuhkan.

Unit ini juga berisikan kompetensi dalam merencanakan proses asesmen serta
pengorganisasiannya sedemikian rupa agar asesmen dapat dilaksanakan dengan efektif.
Aspek kritis pada unit ini adalah pengembangan suatu rencana asesmen yang akan
digunakan sebagai panduan oleh asesor dalam pelaksanaan asesmen berbasis
kompetensi. Unit ini juga mencakup kontekstualisasi acuan pembanding asesmen serta
penetapan perangkat asesmen yang sesuai dengan lingkungan dimana asesmen akan
dilaksanakan serta pengorganisasian personil, bahan serta sumber daya fisik yang
diperlukan dalam proses asesmen.

Perencanaan asesmen ini berfungsi untuk memberikan gambaran yang jelas tentang
tanggungjawab asesor maupun personil terkait lainnya dalam melaksanakan langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan asesmen terhadap peserta.

Kompetensi ini digunakan untuk perencanaan dan pengorganisasian suatu proses


asesmen, termasuk asesmen bagi seorang atau lebih peserta sertifikasi terhadap satu
atau lebih unit standar kompetensi.

Kompetensi ini dapat diaplikasikan pada konteks sebuah strategi asesmen dimana seluruh
dokumen-dokumen kerangka kerja untuk asesmen ditujukan pada suatu level kualifikasi.
Pada konteks ini, rencana asesmen perlu ditambah dengan detail tentang pengaturan
organisasi yang spesifik untuk asesmenpada unit/unit-unit kompetensi.
Asesor juga harus berpartisipasi dalam validasi asesmen.

1.2. Ruang Lingkup.


Ruang lingkup modul pelatihan ini mencakupi persyaratan dasar penggunaan pedoman ini,
topik pembelajaran dan asesmen.
Unit ini merupakan bagian dari klaster dari skema sertifikasi asesmen kompetensi.

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN MENGORGANISASIKAN ASESMEN |7

Modul ini merupakan pedoman bagi lembaga pendidikan dan pelatihan, para pelatih, para
master asesor dalam mengembangkan dan menyelenggarakan pelatihan asesor
kompetensi menuju registrasi asesor BNSP.

ACUAN FORMATIF

a. Pedoman BNSP 301. Pedoman Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Profesi


b. TAAASS401C-2008. Merencanakan dan Mengorganisasikan asesmen. (terlampir).

DEFINISI

1. Sertifikasi kompetensi kerja


Proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif
melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional
Indonesia, standar internasional dan/atau standar khusus.
2. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau
keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Standar kompetensi kerja internasional
Standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan ditetapkan oleh suatu organisasi
multinasional dan digunakan secara internasional
4. Standar kompetensi kerja khusus
Standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan digunakan oleh organisasi untuk
memenuhi tujuan organisasinya sendiri dan/atau untuk memenuhi kebutuhan organisasi
lain yang memiliki ikatan kerja sama dengan organisasi yang bersangkutan atau
organisasi lain yang memerlukan
5. Profesi
Bidang pekerjaan yang memiliki kompetensi tertentu yang diakui oleh masyarakat
Catatan: menggunakan batasan dalam Peraturan Presiden RI No.8 Tahun 2012
6. Proses sertifikasi
Kegiatan lembaga sertifikasi profesi dalam menentukan bahwa seseorang memenuhi
persyaratan sertifikasi (3.8), yang mencakup pendaftaran, penilaian, keputusan
sertifikasi, pemeliharaan sertifikasi, sertifikasi ulang, dan penggunaan sertifikat (3.10)
maupun logo atau penanda (mark).

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


8|MERENCANAKAN DAN MENGORGANISASIKAN ASESMEN

7. Skema sertifikasi
Paket kompetensi (3.11) dan persyaratan spesifik (lihat 8.3 dan 8.4) yang berkaitan
dengan kategori jabatan atau keterampilan tertentu dari seseorang.
8. Persyaratan Sertifikasi
Kumpulan persyaratan yang ditentukan, termasuk persyaratan skema sertifikasi yang
harus dipenuhi dalam menetapkan atau memelihara sertifikasi.
9. Pemilik skema
Organisasi yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan pemeliharaan skema
sertifikasi (3.7).
Catatan: Organisasi tersebut adalah lembaga sertifikasi profesi itu sendiri, lembaga
pemerintah, atau lainnya.
10. Sertifikat
Dokumen yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi, yang menunjukkan bahwa
orang yang tercantum namanya telah memenuhi persyaratan sertifikasi (3.8).
Catatan: Lihat 9.4.7
11. Kompetensi
Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Catatan: untuk Pedoman ini yang dimaksudkan dengan kompetensi adalah kompetensi
kerja, dan merujuk pada batasan/definisi yang digunakan dalam UU No.13 Tahun 2003.
12. Kualifikasi
Penguasaan capaian pembelajaran yang menyatakan kedudukannya dalam Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
Catatan: menggunakan batasan dalam Peraturan Presiden RI No.8 Tahun 2012
13. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
Kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan
kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja
sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
Catatan: menggunakan batasan dalam Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 dan
Peraturan Presiden RI No.8 Tahun 2012
14. Asesmen
Proses penilaian kepada seseorang terhadap pemenuhan persyaratan yang ditetapkan
dalam skema sertifikasi (3.7).

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN MENGORGANISASIKAN ASESMEN |9

15. Uji kompetensi


Tatacara yang merupakan bagian dari asesmen (3.14) untuk mengukur kompetensi
peserta sertifikasi menggunakan satu atau beberapa cara seperti tertulis, lisan, praktek,
dan pengamatan, sebagaimana ditetapkan dalam skema sertifikasi (3.7).
16. Penguji kompetensi atau asesor kompetensi
Orang yang mempunyai kompetensi (3.11) dan mendapatkan penugasan resmi untuk
melakukan dan memberikan penilaian dalam uji kompetensi yang memerlukan
pertimbangan atau pembenaran secara profesional.
17. Penyelia uji kompetensi
Orang yang diberikan kewenangan oleh lembaga sertifikasi profesi untuk melakukan
administrasi atau mengawasi pelaksanaan uji kompetensi, tetapi tidak melakukan proses
penilaian terhadap kompetensi peserta sertifikasi.
18. Personil
Individu, internal atau eksternal, dari lembaga sertifikasi profesi yang melaksanakan
kegiatan sertifikasi untuk lembaga tersebut.
19. Pemohon sertifikasi
Orang yang telah mendaftar untuk diterima mengikuti proses sertifikasi (3.6).
20. Peserta sertifikasi
Pemohon sertifikasi (3.19) yang telah memenuhi persyaratan dan telah diterima
mengikuti proses sertifikasi (3.6)
21. Ketidakberpihakan
Perwujudan atau bentuk dari objektivitas.
Catatan 1: Objektivitas berarti bahwa benturan/konflik kepentingan tidak terjadi, atau
dapat diselesaikan, agar tidak menyebabkan pengaruh yang merugikan terhadap
kegiatan sertifikasi.
Catatan 2: Istilah lain yang bermanfaat dalam menjelaskan unsur ketidakberpihakan
adalah: kemandirian, bebas dari benturan kepentingan, bebas dari bias, lack of prejudice,
kenetralan, keadilan, keterbukaan berpikir, even handedness, detachment,
keseimbangan.
22. Keadilan
Penyediaan kesempatan yang sama untuk meraih keberhasilan bagi tiap peserta
sertifikasi (3.20) dalam proses sertifikasi (3.6).
23. Validitas
Bukti bahwa asesmen (3.14) telah dilakukan menggunakan ukuran-ukuran yang
ditetapkan dalam skema sertifikasi (3.7).

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


10 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

24. Keandalan
Indikator sejauh mana nilai hasil uji kompetensi (3.15) konsisten untuk uji kompetensi
yang dilakukan pada waktu dan tempat berbeda, metode uji yang berbeda, dan asesor
kompetensi (3.16) yang berbeda.
25. Banding
Permintaan oleh pemohon sertifikasi (3.19), peserta sertifikasi (3.20), atau pemegang
sertifikat untuk peninjauan kembali atas keputusan yang telah dibuat oleh lembaga
sertifikasi profesi terkait dengan status sertifikasi yang mereka harapkan.
26. Keluhan
Pernyataan ketidakpuasan, selain banding (3.25), oleh individu atau organisasi terhadap
lembaga sertifikasi profesi berkaitan dengan hal-hal yang diharapkan dari kegiatan
lembaga sertifikasi profesi, atau pemegang sertifikat.
27. Pemangku kepentingan
Individu, kelompok atau organisasi yang dipengaruhi oleh kinerja pemegang sertifikat
atau lembaga sertifikasi profesi.
Contoh: pemegang sertifikat, pengguna layanan dari pemegang sertifikat, pimpinan dari
pemegang sertifikat, konsumen, pemerintah.
Pemangku kepentingan juga seringkali disebut sebagai para pihak yang
berkepentingan atau disebut lebih singkat sebagai para pihak.
28. Penilikan atau surveilan
Pemantauan berkala, selama periode sertifikasi, terhadap pemegang sertifikat untuk
memastikan kepatuhannya terhadap persyaratan yang ditetapkan dalam pedoman,
standar atau skema sertifikasi.
29. Asesor kompetensi adalah seseorang yang mempunyai kualifikasi yang relevan dan
kompeten untuk melaksanakan dan/atau menilai ujian
30. Peserta asesmen kompetensi adalah pemohon yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan untuk dapat ikut serta dalam proses sertifikasi.
31. Proses sertifikasi adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP untuk menetapkan
bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan, mencakup
permohonan, evaluasi, keputusan sertifikasi, survailen dan sertifikasi ulang.
32. Sistem sertifikasi adalahkumpulan prosedur dan sumber daya untuk melakukan proses
sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasinya, untuk menerbitkan sertifikat kompetensi
termasuk pemeliharaannya.
33. Surveillance adalah monitoring berkala, dalam periode sertifikasi personil untuk tetap
menjamin kompetensinya selama memegang sertifikat kompetensi.

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 11

PERSYARATAN DASAR

a. Kelembagaan pelatihan
Kelembagaan pendidikan dan pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan untuk skema
sertifikasi asesmen kompetensi khususnya unit merencanakan dan mengorganisasikan
asesmen seharusnya adalah lembaga pendidikan/pelatihan yang telah diakreditasi oleh
lembaga akreditasi pendidikan dan pelatihan dengan ruang lingkup sesuai dengan unit
kompetensi tersebut.
b. Pelatih
 Pelatih dalam pelaksanaan pelatihan untuk skema sertifikasi asesmen kompetensi
khususnya unit merencanakan dan mengorganisasikan asesmen harus pelatih
bersertifikat kompetensi dengan kualifikasi Master Asesor dan/atau pelatih berbasis
kompetensi dengan ruang lingkup skema sertifikasi asesmen kompetensi.
 Untuk menggunakan modul ini pelatih harus kompeten dan mengembangkan klaster
kompetensi mengembangkan lingkungan pembelajaran, klaster disain program pelatihan
dan pengembangan penyampaian dan fasilitasi program pelatihan.
c. Peserta
Peserta pelatihan pada skema sertifikasi klaster asesmen kompetensi ini adalah personil
yang telah mempunyai kualifikasi atau kompetensi bidang tertentu yang menjadi ruang
lingkup kompetensi yang akan diases.

MENGIDENTIFIKASI GAMBARAN UMUM TENTANG ASESMEN


KOMPETENSI.

a. Gambaran umum asesmen.


Gambaran umum dalam sistem asesmen dapat digambarkan dibawah ini dimana konsep
asesmen direfleksikan dalam unit-unit kompetensi yang terkait. Dalam panduan ini kita
hanya akan membahas unit kompetensi merencanakan dan mengorganisasikan asesmen
b. Siklus asesmen.
Proses asesmen merupakan siklus yang tidak terputus yang mencakupi: pesiapan,
perencanaan, pelaksanaan, perekaman, pelaporan dan review suatu asesmen. Setiap
tahap proses ini merupakan komponen kritis dalam sistem asesmen secara luas.
Gambar dibawah menunjukkan delapan step dalam siklus asesmen

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


12 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

Siklus Asesmen
1.Mengembangkan
Kontek asesmen

2.Mempersiapkan
8.Mendukung proses banding peserta

7.Review proses 3.Merencanakan


asesmen pengumpulan bukti

6.Merekam dan 4.Mengumpulkan bukti dan


melaporkan temuan mengambil keputusan

5. Memberikan
umpan balik

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 13

c. Asesmen berbasis kompetensi


Asesmen berbasis kompetensi adalah proses pengumpulan bukti dan membuat
keputusan apakah seorang Peserta sertifikasi mencapai atau tidak kompetensinya
berdasarkan kriteria dalam persyaratan atau standar asesmen, hal ini karena Peserta
sertifikasi sedang diases berdasarkan kriteria tetap atau acuan (benchmark) yang
ditetapkan, seperti unit kompetensi. Hal ini berbeda dengan asesmen berdasarkan norma
(norm referenced assessment), dimana unjuk kerja Peserta sertifikasi dibandingkan,
diases, dan diranking terhadap unjuk kerja Peserta sertifikasi lainnya. Secara asesmen
berbasis kompetensi dapat digambarkan seperti dibawah ini.

d. Asesmen dalam Sistem Sertifikasi Kompetensi Nasional.


Asesmen kompetensi dapat dilakukan untuk berbagai tujuan seperti dalam pendidikan
berbasis kompetensi, pemastian dan pemeliharaan kompetensi dalam industri, serta
asesmen dalam rangka sertifikasi kompetensi. Pada bahasan ini akan difokuskan pada
asesmen dalam rangka sistem sertifikasi kompetensi nasional, yang mencakupi
sislatkernas, sistem sertifikasi kompetensi, ketelusuran sistem sertifikasi, skema
sertifikasi dan skema generik uji kompetensi.

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


14 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

KLASIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP)

L i s e n s i

LSP-P3 LSP-P2 LSP-P1 ind LSP-P1 VET

S e r t i f i k a s i K o m p e t e n s i

Memastikan dan Memastikan dan Memastikan dan Memastikan dan


Memelihara Memelihara Memelihara Memelihara
Kompetensi Kompetensi Kerja Kompetensi Kompetensi Kerja
terhadap SDM terhadap Peserta
Kerja untuk Lembaga Induknya
Kerja terhadap didiknya berbasis
Sektor dan atau dan SDM jejaring SDM Lembaga kompetensi dan SDM
profesi tertentu kerja nya Induknya mitra Iinduknya

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 15

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


16 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

SERTIFIKASI DAN KETELUSURAN KESESUAIAN


BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI Koordinasi Kementerian/
PP, ISO 17024, PEDOMAN BNSP
Lembaga
Pembinaan

Lisensi  Asesor Lisensi


ISO 19011, ISO 17024, ISO 17011
Pedoman BNSP 201 : 2014
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
LEMBAGA SERTIFIKASI
PROTAP BNSP …., ISO GUIDEPROFESI
65
LEMBAGA SERTIFIKASI
PROTAP BNSP PROFESI
…., ISO GUIDE 65
PEDOMAN BNSP, ISO 17024

verifikasi

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI


LEMBAGA SERTIFIKASI
PROTAP BNSP …., ISO GUIDEPROFESI
65
TEMPAT UJI….,KOMPETENSI
PROTAP BNSP ISO GUIDE 65
PEDOMAN BNSP, QMS

Sertifikasi
Asesor Kompetensi
SKKNI ASESMEN
Pedoman BNSP
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
LEMBAGA SERTIFIKASI
PROTAP BNSP …., ISO GUIDE PROFESI
65
PESERTA
PROTAP BNSPUJI
….,KOMPETENSI
ISO GUIDE 65
SKKNI

Harmonization On Conformity Assessment And Its Traceability

International Organization International Labour Organization


ASEAN RECOGNISE
ILO: Guidelines On Competency
For Standardization (ISO): ACCREDITATION ORGANISATION Standard And Certification
Standard For QMS Development

Regional Mutual Recognition Arrangement on Competency


Standardization and Certification

Accreditation Authority Accreditation/Certification Authority


Give accreditation to Vocational Education and training Give accreditation to Certtification organisations
organisations ISO 17011 + Technical regulations ISO 17011 + technical regulations

Vocational Education
Personel Certification Bodies
and Training Bodies Certify personel
ILO- CBT+ technical regulations ILO-CBA, ISO 17024 + technical regulations

PERSONEL (have an assurance)


STANDARDS OF COMPETENCE (RMCS)

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 17

JENIS-JENIS SKEMA SERTIFIKASI

Skema Sertifikasi Kualifikasi Kerja Nasional


Indonesia

Skema Sertifikasi Kualifikasi Okupasi


Nasional

Skema Sertifikasi berdasar Paket Kompetensi


(cluster)

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


18 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 19

Standar Kompetensi: Merencanakan dan MengorganisasikanAsesmen

P.854900.040.01 Merencanakan dan Mengorganisasikan Asesmen

Deskripsi Unit
Unit ini memberikan spesifikasi persyaratan kompetensi untuk merencanakan dan
mengorganisasikan proses asesmen, mencakupi RCC & RPL dalam sistem asesmen berbasis
kompetensi.

Keterangan
Unit ini menetapkan kompetensi yang dibutuhkan untuk merencanakan dan menyusun proses
asesmen dalam sistem asesmen berbasis kompetensi.

Elemen Kriteria Kinerja

1. Menentukan 1.1. Peserta sertifikasi diidentifikasi/dikonfirmasi, kemudian tujuan dan


pendekatan asesmen konteks asesmen/RPL ditetapkan/dikonfirmasi kepada orang yang
relevan sesuai dengan persyaratan hukum/organisasi/etika

1.2. Keputusan jalur asesmen dibuat, apakah asesmen dilakukan melalui


RPL, jalur pembelajaran dan asesmen atau pendekatan kombinasi

1.3. Strategi asesmen diakses dan bila perlu digunakan untuk memandu
pengembangan rencana asesmen

1.4. Acuan pembanding asesmen/RPL diidentifikasi/dikonfirmasi dan


diakses

2. Mempersiapkan 2.1. Acuan pembanding asesmen diinterpretasi guna menentukan bukti


rencana asesmen/RPL dan jenis-jenis bukti yang diperlukan untuk mendemonstrasikan
kompetensi sesuai dengan aturan-aturan bukti

2.2. Apabila standar kompetensi digunakan sebagai acuan pembanding,


semua komponen standar kompetensi dipaparkan untuk
menetapkan dan mendokumentasikan bukti yang akan dikumpulkan

2.3. Setiap dokumen terkait untuk mendukung perencanaan proses


asesmen diperoleh dan diinterpretasikan

2.4. Metode asesmen/RPL dan perangkat asesmen


dipilih/dikonfirmasi berdasarkan bukti yang akan dikumpulkan
untuk memenuhi prinsip-prinsip asesmen

2.5. Bahan dan sumber daya fisik spesifik yang diperlukan dalam
pengumpulan bukti diidentifikasi dan didokumentasi

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


20 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

Elemen Kriteria Kinerja

2.6. Peran dan tanggung jawab semua orang yang terlibat dalam proses
asesmen diklarifikasi, dimintakan persetujuan dan didokumentasikan

2.7. Jangka waktu dan periode waktu pengumpulan bukti ditentukan dan
semua informasi yang akan dimasukkan ke dalam rencana
asesmen didokumentasikan.

2.8. Rencana asesmen dikonfirmasi dengan personel yang relevan

3. Kontekstualisasi dan 3.1. Karakteristik peserta sertifikasi dan setiap kelonggaran yang
meninjau rencana diperlukan untuk penyesuaian yang wajar dan/atau kebutuhan-
asesmen kebutuhan spesifik diidentifikasi/diklarifikasi dengan orang yang
relevan, dan kemudian didokumentasikan

3.2. Bila diperlukan, standar-standar kompetensi dikontekstualisasikan,


untuk mencerminkan lingkungan tempat pelaksanaan asesmen,
sesuai dengan panduan kontekstualisasi

3.3. Metode dan perangkat asesmen yang dipilih diperiksa, bila perlu
disesuaikan guna menjamin penerapan yang berkelanjutan dengan
mempertimbangkan:

 berbagai kontekstualisasi standar kompetensi


 penyesuaian yang beralasan
 kegiatan asesmen terintegrasi
 kapasitas untuk mendukung RPL

3.4. Perangkat asesmen yang disesuaikan ditinjau untuk memastikan


bahwa spesifikasi standar kompetensi masih dapat terpenuhi

3.5. Rencana asesmen diperbaharui, sebagaimana diperlukan, untuk


merefleksikan kebutuhan kontekstualisasi yang sedang berjalan,
perubahan dalam persyaratan sumberdaya organisasi atau
perubahan dalam merespon pelaksanaan asesmen

3.6. Rencana asesmen disimpan dan ditelusuri sesuai dengan kebijakan


dan prosedur sistem asesmen maupun persyaratan
hukum/organisasi/etika

4. Mengorganisasikan 4.1. Persyaratan bahan dan kebutuhan sumber daya fisik yang telah
asesmen/RPL teridentifikasi diatur sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem
asesmen maupun persyaratan hukum/ organisasi/etika

4.2. Bila diperlukan, dukungan spesialis apapun yang dibutuhkan


untuk asesmen diorganisasikan dan diatur sesuai dengan
persyaratan hukum/organisasi/etika

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 21

Elemen Kriteria Kinerja

4.3. Peran dan tanggung jawab semua orang yang terlibat dalam proses
asesmen diorganisasikan

4.4. Strategi komunikasi efektif dengan orang yang terlibat dalam


proses asesmen ditetapkan guna mendorong terjadinya arus
komunikasi yang teratur dan didapatkannya umpan balik

4.5. Penyimpanan rekaman asesmen dan pelaporannya dikonfirmasi

PETA UNIT KOMPETENSI

1. Menentukan
pendekatan
asesmen

MERENCANAKAN DAN 3. Konstekstualisasi


MENGORGANISASIKAN dan meninjau rencana
ASESMEN asesmen

2. Mempersiapkan
rencana asesmen/RPL

4. Mengorganisasikan
asesmen/RPL

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


22 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

1. Menentukan
pendekatan
asesmen

4. Mengorganisasikan
MERENCANAKAN DAN asesmen/RPL
MENGORGANISASIKAN
ASESMEN
2. Mempersiapkan
rencana asesmen/RPL

3. Kontekstualisasi
dan meninjau
rencana asesmen

Elemen 1 : Menentukan pendekatan asesmen

TUJUAN PEMBELAJARAN

Sebagai bagian dari kegiatan perencanaan dan pengorganisasian, anda akan


memerlukan sebuah pendekatan untuk asesmen, dan hal ini mencakup :
1.1. Mengidentifikasi peserta sertifikasi dan mengkonfirmasikan tujuan dan
konteks asesmen;
1.2. Membuat keputusan jalur asesmen;
1.3. Mengakses strategi asesmen; dan
1.4. Mengkonfirmasikan acuan pembanding untuk asesmen.

1.1. Mengidentifikasi peserta sertifikasi dan mengkonfirmasikan tujuan dan konteks


asesmen

Ketika anda merencanakan dan mengorganisasikan asesmen, langkah pertama yang perlu
dilakukan adalah mengidentifikasi dan mengkonfirmasi siapa pemohon sertifikasi/peserta
yang akan diases. Identifikasi terhadap peserta sertifikasi dilakukan tidak sebatas pada
identitasnya saja tetapi juga terhadap potensi yang dikumpulkan oleh peserta sertifikasi
sebagai acuan awal dalam menentukan pendekatan metode asesmen yang akan
dilakukan.

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 23

Selanjutnya merupakan hal penting bahwa anda memahami tujuan asesmen dan hal ini
harus dikonfirmasikan kepada semua orang yang terlibat dalam proses. Pada tahap akhir,
anda harus mendiskusikan dan mengkonfirmasikan tujuan asesmen kepada peserta
sertifikasi serta tim asesor yang terlibat didalam proses asesmen. Tujuan asesmen ini
penting karena beberapa alasan. Hal ini akan mempengaruhi pilihan anda terhadap acuan
pembanding (benchmark) asesmen, persiapan rencana asesmen dan cara bagaimana
bukti dikumpulkan. Hal yang lebih penting lagi, tujuan asesmen (dan hasilnya) akan
berdampak kepada setiap peserta sertifikasi yang terlibat didalam proses. Asesmen yang
berhasil dapat mendorong peserta sertifikasi untuk menerima tanggung jawab yang lebih
besar di tempat kerja serta memiliki kapasitas belajar yang lebih tinggi. Ketidak berhasilan
asesmen dapat menyebabkan peserta sertifikasi tidak dapat memenuhi tanggungjawab
mereka saat ini di tempat kerjadan oleh karena itu memerlukan pelatihan lanjut.

Secara sederhana, tujuan suatu asesmen adalah alasan mengapa asesmen itu
dilaksanakan dan banyak alasan lainnya, termasuk :

 pengakuan kompetensi terkini dari peserta sertifikasi;


 menentukan pencapaian kompetensi peserta sertifikasi terhadap pembelajaran yang
diikuti;
 menentukan progres peserta sertifikasi terhadap pencapaian kompetensi;
 menentukan kebutuhan peserta sertifikasi terhadap bahasa, kemampuan baca tulis dan
perhitungan;
 mensertifikasi kompetensi peserta sertifikasi melalui penerbitan sertifikat kompetensi;
 menetapkan progres peserta sertifikasi terhadap kualifikasi;
 menetapkan kebutuhan pelatihan peserta sertifikasi;
 mengukur kinerja pekerjaan Peserta sertifikasi;
 mengklasifikasi dan mendukung pengembangan karir karyawan; dan
 memenuhi persyaratan organisasi dan lingkungan kerja.

Konteks suatu asesmen adalah lingkungan dimana hal itu akan dilakukan, baik yang akan
dilakukan di tempat kerja maupun di suatu lingkungan yang disimulasikan. Sebagaimana
halnya dengan tujuan asesmen, anda memerlukan diskusi dan konfirmasi konteks asesmen
ini dengan setiap orang yang terlibat didalam proses. Konteks yang berbeda akan
mempengaruhi pemilihan metoda asesmen, seperti dalam contoh berikut ini :

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


24 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

 Jika asesmen terjadi pada suatu organisasi pelatihan, seorang peserta sertifikasi harus
diobservasi pada lingkungan yang disimulasikan
 Jika asesmen terjadi di tempat kerja, mungkin dipersyaratkan untuk melaksanakan
asesmen diluar jam kerja normal, sehingga proses kerja yang ada tidak terganggu
 Jika anda bermaksud untuk melaksanakan tanya jawab di tempat kerja, anda perlu untuk
mengatur tempat yang tenang dari proses kerja
 Jika anda bermaksud menggunakan laporan dari pihak ketiga, peserta sertifikasi anda
akan membutuhkan akses ke pihak ketiga yang dapat mengevaluasi kinerja mereka
berkaitan dengan acuan pembanding asesmen.

Lingkungan yang disimulasikan.

Asesmen pada lingkungan yang disimulasikan mungkin diperlukan karena :


 pekerjaan atau penempatan kerja yang sesuai tidak selalu tersedia untuk peserta
sertifikasi;
 beberapa tempat kerja mungkin tidak membolehkan penerapan beberapa unit
kompetensi; atau
 pelaksanaan asesmen di tempat kerja mungkin tidak dapat diterima oleh pemilik
perusahaan.

Agar valid dan reliabel, lingkungan yang disimulasikan harus menyerupai situasi pekerjaan
yang sebenarnya (dalam hal ini mereka harus menampilkan sedekat mungkin apa yang
berlangsung di tempat kerja). Jika anda bermaksud menggunakan suatu lingkungan yang
disimulasikan, anda harus memiliki pengalaman pada praktek di tempat kerja yang relevan
dan terkini serta familier terhadap acuan pembanding asesmen di tempat kerja. Dalam
memutuskan untuk menggunakan pendekatan simulasi, anda harus memastikan adanya
peluang untuk :
 mengujikan peralatan secara menyeluruh;
 menggunakan peralatan dan perangkat lunak yang berlaku;
 merefleksikan tekanan dan batas waktu;
 menunjukkan kompleksitas dari pemenuhan multi tugas;
 melibatkan prioritas diantara tugas-tugas yang menantang;
 sesuai dengan keinginan pengguna (termasuk hal yang sulit);
 bekerja dengan orang lain dalam sebuah tim;
 berkomunikasi dengan kelompok lain;
 menemukan, mendiskusikan dan menguji pemecahan terhadap masalah;
 mengeksplorasi masalah kesehatan dan keselamatan kerja;

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 25

 jawaban berorientasi praktis serta pertanyaan-pertanyaan pengetahuan yang aplikatif;


dan
 menunjukan level ekspresi tertulis dan verbal yang cukup terhadap persyaratan kerja

Konteks asesmen digunakan juga untuk menggambarkan dan mendokumentasikan


sejumlah faktor lain didalam asesmen proses, termasuk :
 pengaturan kerjasama;
 pendekatan yang terintegrasi terhadap asesmen (termasuk unit-unit kompetensi terkait);
 mekanisme jaminan mutu;
 pengalokasian biaya dan honor;
 proses enrolmen;
 periode waktu selama asesmen akan berlangsung;
 banyaknya kesempatan untuk mengumpulkan bukti pada sejumlah situasi;
 hubungan antara unit-unit kompetensi dan bukti untuk mendukung asesmen/rcc;
 hubungan antara unit-unit kompetensi dan aktifitas pembelajaran;
 hubungan antara unit-unit kompetensi dan tempat kerja Peserta sertifikasi;
 siapa yang secara aktual akan melaksanakan proses asesmen.

Sementara ada hal-hal esensial yang anda konfirmasikan dengan peserta sertifikasi
mengenai tujuan dan konteks asesmen, ada beberapa orang yang dapat anda ajak diskusi
mengenai tujan dan konteks asesmen, termasuk :
 staf dari tempat kerja peserta sertifikasi (manager, supervisor, team leader);
 staf dari tempat pelatihan (pelatih, koordinator pelatihan);
 para pakar teknik dan tenaga ahli
 perwakilan karyawan dan pengusaha
 anggota asosiasi profesi

Adapun cara untuk mengidentifikasi asesi dan mengkonfirmasikan tujuan dan konteks
asesmen adalah :

1. Mengakses dan mempelajari form aplikasi permohonan sertifikasi yang diajukan peserta
yang berisikan data-data peserta, tujuan asesmen serta konteks asesmen termasuk
bukti-bukti yang dikumpulkan.
2. Mengakses dan mempelajari skema sertifikasi terkait
3. Mendiskusikan dan mengklarifikasi tujuan dan konteks asesmen dengan peserta, tim
asesor dan pihak-pihak lain, termasuk :

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


26 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

 bagian sertifikasi LSP


 komite skema
 ketua/personil TUK
 staf dari tempat kerja asesi (manager, supervisor, team leader);
 staf dari tempat pelatihan (pelatih, koordinator pelatihan);
 para pakar teknik dan tenaga ahli

Ketika anda mengkonfirmasikan tujuan dan konteks asesmen, adalah penting bahwa
mereka memenuhi persyaratan legal, organisasional dan etika. Gunakan daftar cek berikut
ini untuk mendukung pendekatan anda.

1.2. Menentukan jalur pendekatan asesmen

Ketika merencanakan dan mengorganisasikan asesmen, perlu disadari bahwa


pembelajaran dapat dilakukan dalam berbagai cara. Pembelajaran formal merupakan
sebuah program terstruktur untuk mencapai suatu kualifikasi atau penghargaan/ijazah,
sementara pembelajaran non formal merupakan program terstruktur tetapi tidak untuk
mencapai suatu kualifikasi atau penghargaan/ijazah. Pembelajaran informal adalah
pengembangan keterampilan melalui pengalaman (termasuk pekerjaan terkait, sosial,
keluarga, hobi atau kegiatan lainnya).

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 27

Pada asesmen berbasis kompetensi, ada dua pendekatan yang digunakan untuk
mengases peserta sertifikasi :
 Jalur pembelajaran dan asesmen
 Proses RPL

1. Jalur pembelajaran dan asesmen melibatkan peserta sertifikasi yang diases sebagai
bagian dari pembelajaran formal. Jika anda memutuskan pada pendekatan ini, anda
akan menggunakan dua jenis kegiatan asesmen :

Asesmen dalam proses pembelajaran

Asesmen Dilakukan dalam periode belajar


Formatif
Asesmen Untuk tujuan keputusan formal:
Sumatif Pada dasarnya merupakan
kesimpulan dari seluruh
asesmen formatif

2. RPL adalah proses untuk mengases peserta sertifikasi pada jalur pembelajaran formal,
non formal dan informal untuk menentukan pengembangan terhadap mereka yang telah
mencapai persyaratan acuan pembanding asesmen (tanpa perlu untuk mengikuti
program pembelajaran). Sejumlah istilah digunakan untuk menggambarkan RPL pada
sektor pendidikan dan pelatihan kejuruan, termasuk :
 jalur asesmen;
 jalur pengakuan keterampilan; dan
 proses pengakuan kompetensi terkini

Setelah mengkonfirmasikan tujuan dan konteks asesmen, anda perlu memutuskan yang
mana asesmen akan dilakukan apakah melalui proses RPL, jalur pembelajaran dan
asesmen atau kombinasi dari keduanya.

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


28 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

Adapun cara untuk membuat keputusan jalur asesmen adalah :

1. Mengakses dan mempelajari status peserta, apakah sebagai bagian dari pembelajaran
atau bukan
2. Mengakses dan memverifikasi bukti-bukti yang diajukan peserta terhadap pencapaian
aturan-aturan bukti.

1.3. Tujuan dan Jalur Asesmen

Sementara anda perlu memastikan asesmen yang anda lakukan sesuai dengan strategi
asesmen yang telah terdefinisi dengan jelas, anda tidak perlu untuk mengembangkan
strategi asesmen.

Pengembangan strategi asesmen terdapat pada unit kompetensi berikut ini :

Bagaimanapun, anda perlu untuk mengakses strategi asesmen yang tersedia untuk
memandu pengembangan rencana asesmen anda.
Sebuah strategi asesmen biasanya mengidentifikasi :
 acuan pembanding (benchmark) asesmen;
 pengaturan RPL (termasuk panduan kepada peserta sertifikasi bagaimana
mengumpulkan bukti);
 metoda dan perangkat asesmen;
 pengaturan organisasional untuk asesmen (termasuk sumber daya manusia dan fisik,
peran dan tanggung jawab serta pengaturan kerjasama);
 aturan pemaketan kualifikasi (termasuk usulan pemaketan unit-unit kedalam bentuk
kualifikasi);
 pengaturan spesifik dari panduan paket pelatihan asesmen; dan
 mekanisme jaminan mutu (termasuk validasi) dan strategi manajemen risiko

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 29

Adapun cara untuk mengakses strategi asesmen yang tersedia adalah :


1. Mengakses dan mempelajari perencanaan asesmen yang sudah tersedia (bila ada)
2. Mengakses acuan pembanding yang ditetapkan
3. Mengakses skema sertifikasi

1.4. Mengkonfirmasikan acuan pembanding untuk asesmen

Setelah memiliki akses terhadap strategi asesmen, anda dapat menggunakannya untuk
mengidentifikasi dan mengkonfirmasikan acuan pembanding yang akan anda gunakan
untuk mengembangkan rencana asesmen. Acuan pembanding asesmen adalah kriteria
terhadap peserta sertifikasi yang diases (atau pembelajaran sebelumnya yang direkognisi).
Pada sektor pendidikan dan pelatihan vokasi, sebagian besar acuan pemanding adalah
unit-unit kompetensi.

Pada lingkungan yang lain, acuan pembanding untuk asesmen dapat mencakupi :
 kriteria asesmen dari kurikulum kursus;
 kode-kode pelaksanaan/praktis;
 pedoman dan parameter kursus;
 persyaratan lisensi;
 level dan indikator sistem pelaporan nasional;
 peraturan, persyaratan dan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja;
 persyaratan organisasional prosedur operasi standar; dan
 spesifikasi kinerja dan produk

Setiap unit kompetensi menggambarkan aktifitas kerja yang spesifik, kondisi-kondisi yang
dikerjakan dan bukti yang mungkin dikumpulkan untuk menetapkan apakah kegiatan
dilaksanakan dengan cara yang kompeten. Gunakan tabel berikut ini untuk mengklarifikasi
bagian-bagian yang berbeda dari sebuah unit kompetensi.

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


30 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

Tabel klarifikasi komponen-komponen unit kompetensi


Apa yang anda butuhkan untuk mengetahui Aktifitas kerja Dimana informasi didapatkan?

Apa Aktifitas kerjanya? Judul unit

Apa cakupan Aktifitas kerjanya? Deskripsi unit

Bagaimana unit diterapkan di tempat kerja? Aplikasi unit kompetensi

Ketrampilan apa yang dibutuhkan untuk melaksanakan Elemen


Aktifitas pekerjaan?
Level ketrampilan apa yang dibutuhkan? KUK

Pengetahuan dan ketrampilan apa yang dibutuhkan untuk Pengetahuan dan ketrampilan yang
melaksanakan Aktifitas kerja dibutuhkan

Kondisi atau persyaratan apa yang dibutuhkan untuk Batasan variabel


menjalankan Aktifitasnya
Bukti apa yang dibutuhkan untuk membuktikan bahwa Aspek kritis
seorang personil kompeten
Dimana seharusnya bukti kompetensi di kumpulkan dan Konteks dan sumberdaya spesifik
apakah sumberdaya yang dibutuhkan untuk
dari asesmen
mengumpulkan bukti-bukti
Metode asesmen yang seharusnya digunakan? Metode asesmen

Apakah ada peluang untuk integrasi asesmen Informasi panduan penilaian

Asesmen terintegrasi

Kompetensi individual jarang dilaksanakan di tempat kerja yang tertutup. Peran kerja yang
khusus selalu melibatkan sejumlah tugas yang berhubungan, dan setiap pendekatan
asesmen harus merefleksikan hal ini. Sering diistilahkan asesmen terintegrasi atau
holistik, asesmen berkelanjutan dari beberapa unit terkait adalah aktifitas yang efektif,
efisien dan otentik, karena :
a) merefleksikan secara lebih dekat aktifitas pekerjaan sebenarnya; dan
b) menghemat waktu, kertas kerja dan mengurangi biaya

Asesmen terintegrasi mengkombinasikan pengetahuan, pengertian, pemecahan masalah,


keterampilan teknik, sikap kerja dan etika kedalam satu aktifitas asesmen. Adalah penting
untuk tidak membebani asesmen dengan terlalu banyak unit, sehingga Peserta sertifikasi
memiliki kesulitan dalam melengkapi bukti dari setiap unitnya (dan anda akan mengalami
kesulitan untuk memutuskan volume bukti). Tidak ada aturan yang tegas dan cepat terkait
dengan asesmen terintegrasi, tapi direkomendasikan untuk tidak lebih dari empat atau lima
unit yang diintegrasikan dalam satu aktifitas asesmen

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 31

Asesmen terintegrasi harus direncanakan secara hati-hati, dan pada langkah awal adalah
mengelompokkan unit-unit yang relevan. Informasi ini diidentifikasi dari setiap pedoman
bukti, dimana unit-unit terkait sering direkomendasikan untuk asesmen terintegrasi.
Bagaimanapun, anda tidak dibatasi oleh rekomendasi ini dan dapat mengelompokkan unit-
unit untuk asesmen terintegrasi (mempersiapkan relevansi dan keterkaitan mereka
terhadap tempat kerja dan peran kerja dalampertanyaan).

Adapun cara untuk mengkonfirmasi acuan pembanding asesmen adalah :

1. Mengakses dan mempelajari daftar unit kompetensi yang diajukan oleh peserta dalam
form aplikasi
2. Mengakses skema sertifikasi dan mengidentifikasi daftar unit kompetensi yang
dipersyaratkan
3. Mengidentifikasi acuan pembanding lain, dapat mencakup standar/spesifikasi produk,
standar kinerja, standar kurikulum/silabus dan lain-lain
4. Mengkonfirmasikan acuan pembanding dengan pihak terkait yang dapat mencakup
peserta, tim asesor, LSP, TUK, komite skema dan lain-lain

Aktifitas Elemen 1 :

 Aktifitas 1 (Menjawab pertanyaan)

1.1. Jelaskan bagaimana cara mengidentifikasi asesi dan


mengkonfirmasikan tujuan dan konteks asesmen !
1.2. Jelaskan bagaimana cara membuat keputusan jalur
asesmen !
1.3. Jelaskan bagaimana cara mengakses strategi asesmen !
1.4. Jelaskan bagaimana cara mengkonfirmasikan acuan
pembanding untuk asesmen !

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


32 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

 Aktifitas 2 (Penugasan/Praktek)

2.1. Lakukan identifikasi dan konfirmasi mengenai tujuan dan


konteks asesmen
2.2. Tentukan keputusan jalur asesmen yang akan dipilih
2.3. Lakukan akses terhadap strategi asesmen yang ada

2.4. Konfirmasikan acuan pembanding asesmen

Asesmen Elemen 1 :

Lakukan latihan penugasan dengan mengisi form FR-MMA – Bagian 1!

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 33

FR.MMA
Judul Skema Sertifikasi : Tanggal :

No. Skema Sertifikasi : TUK : Sewaktu/Tempat Kerja/Mandiri*)


*) coret yang tidak sesuai
LSP :
Tim/Nama Asesor :

1. Menentukan pendekatan asesmen

Nama Peserta :
sertifikasi (kelompok
homogen)
1.1.
Tujuan asesmen :  Sertifikasi
 RCC  RPL  Pencapaian Proses  Lainnya:
pembelajaran …………………
TUK simulasi/tempat kerja* dengan karakteristik produk/sistem/tempat
Konteks asesmen : kerja*

Pendekatan/Jalur
1.2. :  Mengikuti proses  Proses pembelajaran  Hasil akhir proses
asesmen kerja ditempat kerja (Sumatif dan formatif) pelatihan.

Strategi asesmen : Mengikuti*:


 Benchmark asesmen (unit kompetensi)
 RPL arrangements

1.3
 Metode dan alat asesmen,
 Pengorganisasian asesmen,
 Aturan paket kualifikasi,
 Persyaratan khusus,
 Mekanisme jaminan mutu

Acuan pembanding/ : Standar kompetensi/standar produk/standar sistem/regulasi teknis/SOP: (tuliskan)


1.4
benchmark

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


34 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

1. Menentukan
pendekatanases
men

Merencanakan dan 4.
Mengorganisasikan Mengorganisasikan
Asesmen asesmen/RPL
2. Mempersiapkan
rencana
asesmen/RPL

3. Kontekstualisasi
dan meninjau
rencana asesmen

ELEMEN 2 :

Mempersiapkan rencana asesmen

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah menetapkan pendekatan asesmen, sekarang anda perlu mempersiapkan


sebuah rencana asesmen, dan hal ini akan mencakup:
2.1. Menginterpretasikan acuan pembanding (benchmark) asesmen;
2.2. Memaparkan semua komponen standar kompetensi;
2.3. Menginterpretasikan dokumen terkait;
2.4. Mengkonfirmasikan metode dan perangkat asesmen;
2.5. Mengidentifikasi bahan dan sumber daya fisik;
2.6. Mendokumentasikan rencana asesmen
2.7. Mengkonfirmasikan rencana asemen; dan
2.8. Mengkonfirmasikan rencana asesmen

2.1. Menginterpretasikan acuan pembanding asesmen

Ketika mempersiapkan rencana asesmen, anda akan memerlukan acuan pembanding


asesmen didepan anda. Setelah membacanya secara keseluruhan, anda harus

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 35

memutuskan bukti yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi terhadap setiap


pembanding.

Dalam asesmen berbasis kompetensi, bukti adalah informasi, material dan produk yang
mendukung klaim peserta sertifikasi untuk mendemonstrasikan kompetensi terhadap acuan
pembanding asesmen. Sementara ada tiga jenis utama bukti, terdapat banyak metoda
pengumpulan bukti (metoda asesmen), dan setiap kombinasinya dapat digunakan. Asesor
dan Peserta sertifikasi akan mengumpulkan bukti dari rentang sumber daya, dan hal ini
seharusnya selalu berkaitan dengan pekerjaan Peserta sertifikasi pada saat ini maupun
pekerjaan mendatang.

Gunakan tabel berikut ini untuk membedakan tiga jenis bukti utama dan metoda-metoda
yang digunakan untuk mengumpulkan bukti.

TABEL TIPE BUKTI DAN METODE PENGUMPULAN BUKTI

Jenis Bukti Metoda Pengumpulan Bukti (Asesmen)

 observasi aktifitas kerja dalam kondisi sebenarnya/kondisi kerja yang


Bukti Langsung disimulasikan

 mengkaji hasil produksi dan proyek-proyek di tempat kerja

 mengkaji laporan pihak ketiga dari sejumlah sumber, termasuk :

- pencapaian otentik sebelumnya


- buku catatan kompetensi

- diskusi dengan pengusaha, supervisor dan teman sekerja

Bukti Tidak - bukti pelatihan


Langsung - asesmen kinerja

- surat referensi
- laporan dari pengusaha, dan/atau supervisor
- testimoni-testimoni

- laporan-laporan kerja

 mengkaji jawaban-jawaban pertanyaan lisan, tertulis pertanyaan yang diatur


komputer, termasuk :
- pertanyaan tertutup/terbuka
Bukti Tambahan - respon pertanyaan-pertanyaan tepilih (ketika Asesi memilih jawaban)
- respon pertanyaan-pertanyaan terstruktur (ketika Asesi melengkapi
jawaban)

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


36 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

- pertanyaan-pertanyaan wawancara

- presentasi lisan
- asesmen mandiri
- ujian-ujian tertulis
 mengkaji dokumentasi detail pencapaian saat ini dan sebelumnya, termasuk:
- bukti portofolio

- deskripsi kerja
- jurnal/log book (buku catatan harian)
- dokumentasi pengakuan kompetensi terkini

- dokumentasi pembelajaran sebelumnya


- catatan-catatan pelatihan
- histori kerja (contoh : CV)

- catatan-catatan pekerjaan (job sheets)

 mengkaji foto-foto, video, dan catatan audio visual

 mengkaji proyek, penugasan, presentasi dan lembar kerja

 mengkaji latihan-latihan simulasi, studi kasus dan permainan peran

Bukti yang anda identifikasi tersebut harus memenuhi aturan-aturan bukti. Aturan-aturan
bukti memberikan pedoman pada pengumpulan bukti untuk memastikan bahwa bukti-bukti
adalah valid, asli, terkini dan memadai.

 Valid
Semua bukti yang terkumpul memenuhi kriteria yang terdapat pada acuan pembanding
(benchmark).

 Asli (Authentic)
Bukti yang dikumpulkan adalah milik peserta sertifikasi.

 Terkini (Current)
Bukti yang terkumpul terkini.

 Memadai (Sufficient)
Semua bukti dinyatakan cukup memenuhi kriteria yang terdapat pada acuan
pembanding (benchmark).

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 37

Adapun cara untuk menginterpretasikan acuan pembanding asesmen adalah :

1. Menyiapkan acuan pembanding yang sudah ditetapkan, mencakup : unit-unit


kompetensi, SOP/prosedur kerja terkait, spesifikasi produk, standar kinerja dan lain-lain
2. Mendeskripsikan bukti-bukti yang dibutuhkan untuk setiap KUK
3. Mengkaitkan bukti-bukti yang sudah disiapkan peserta dengan setiap KUK/Elemen

2.2. Memaparkan semua komponen unit kompetensi

Asesmen yang anda rencanakan dan organisasikan harus diarahkan kepada acuan
pembanding asesmen. Jika anda mengidentifikasi unit-unit kompetensi sebagai acuan
pembanding, pendekatan asesmen anda harus merefleksikan seluruh bagian dari unit,
termasuk :

 Deskripsi unit
 Elemen-elemen
 Kriteria unjuk kerja
 Batasan variabel, mencakup :
- Konteks variable
- Peralatan dan perlengkapan
- Peraturan yang diperlukan
- Norma dan standar
 Panduan penilaian, mencakup :
- Konteks penilaian
- Persyaratan kompetensi
- Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
- sikap kerja yang diperlukan
- Aspek kritis

Dimensi kompetensi

Unit kompetensi tidak satu dimensi tapi ada empat dimensi. Mereka diarahkan lebih
kepada tugas-tugas kerja individu, karena mereka menggambarkan aplikasi pengetahuan
dan keterampilan yang relevan untuk berpartisipasi secara efektif di tempat kerja, dan ini
termasuk kemampuan untuk mentransfer dan mengaplikasikan kepada situasi yang baru.
Untuk memastikan asesmen anda memenuhi dimensi kompetensi, anda perlu memastikan
setiap Peserta sertifikasi dapat :

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


38 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

 melaksanakan tugas-tugas individu (task skill)


 mengatur sejumlah tugas yang berbeda didalam satu pekerjaan (task management skill)
 merespon ketidakteraturan dan masalah-masalah dalam pekerjaan rutin (contingency
management skill)
 memenuhi tanggungjawab dan harapan-harapan dari lingkungan kerja (job/role
environment skill), termasuk bekerja dengan orang lain.
 mampu beradaptasi dengan lingkungan maupun alat yang baru (Transfer skill)

Adapun cara untuk membaca suatu unit kompetensi adalah dengan langkah-langkah
sebagai berikut :

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 39

Langkah yang terakhir sangat penting, karena keterkaitan didalam unit menentukan cara
bagaimana seharusnya diases. Ketika membaca sebuah unit, pastikan anda mencari :
 bagaimana kriteria unjuk kerja dikembangkan didalam batasan variabel (melalui kata
yang ditulis miring/italic)
 bagaimana aspek-aspek kritis untuk asesmen merangkum informasi yang dapat diases
(dan membantu anda untuk memvisualisasikan unit secara keseluruhan)
 apakah pengetahuan yang disyaratkan dapat ditunjukkan melalui kriteria unjuk kerja
 bagaimana keterampilan yang dipersyaratkan merefleksikan dan sesuai dengan
keterampilan employability
 bagaimana konteks asesmen, sumber daya spesifik dan metoda asesmen membantu
cara anda merencanakan kegiatan pengumpulan bukti
 bagaimana petunjuk informasi asesmen mengidentifikasi unit relevan lainnya yang
mungkin diases pada saat bersamaan

2.3. Menginterpretasi dokumen yang terkait rencana asesmen

Kegiatan ini diawali dengan mengidentifikasi dan memperoleh dokumen-dokumen yang


terkait dengan rencana asesmen untuk kemudian diinterpretasikan sesuai dengan dengan
kebutuhan. Dokumen yang terkait dengan dapat meliputi :
 Informasi yang dikemukakan di dalam standar kompetensi tentang sumber daya yang
dibutuhkan untuk asesmen, konteks asesmen, dan metode asesmen yang tepat
 kegiatan asesmen sebagaimana diidentifikasi oleh modul terakreditasi/diturunkan dari
standar kompetensi yang relevan
 persyaratan yang dijabarkan dalam Panduan Asesmen pada Paket Pelatihan yang
relevan
 kegiatan asesmen sebagaimana dikemukakan pada bahan pendukung yang berkaitan
dengan standar kompetensi yang relevan
 berbagai persyaratan K3, perundangan, kode etik, standar dan panduan
 indikator dan level kompetensi pada SKKNI
 persyaratan kinerja untuk praktek demonstrasi kerja
 spesifikasi produk

Adapun cara menginterpretasi dokumen tekait adalah :


1. Mengidentifikasi dan memperoleh dokumen-dokumen terkait yang dibutuhkan.
2. Menginterpretasikan dokumen-dokumen tersebut sesuai dengan kebutuhan

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


40 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

2.4. Mengkonfirmasikan metode dan perangkat asesmen

Setelah menetapkan bukti dan jenis-jenis bukti yang dipersyaratkan untuk


mendemonstrasikan kompetensi terhadap acuan pembanding, anda perlu memilih metoda
dan perangkat yang sesuai.. Anda juga perlu untuk mengkonfirmasikan bahwa perangkat
dan metode asesmen memenuhi strategi asesmen.

Metode-metode merupakan teknik-teknik khusus yang digunakan untuk mengumpulkan


bukti, sedangkan perangkat asesmen adalah instrumen dan prosedur yang digunakan
untuk mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti.

Metode-metode asesmen mencakup :


 melaksanakan aktifitas kerja sebenarnya (mengobservasi Peserta sertifikasi di tempat
kerja mereka);
 melaksanakan aktifitas terstruktur (memfasilitasi simulasi atau bermain peran);
 mendengarkan/membaca apa pendapat orang lain tentang Peserta sertifikasi (laporan
pihak ketiga);
 bertanya kepada Peserta sertifikasi (memfasilitasi pertanyaan lisan dan tertulis)
 mengkaji bukti-bukti historis sehubungan pembelajaran Peserta sertifikasi sebelumnya;
dan
 mengkaji item-item yang diproduksi Peserta sertifikasi (produk, proyek, portofolio)

Perangkat asesmen mencakup :


 profil-profil ukuran kinerja yang dapat diterima;
 template dan proformas
 pertanyaan dan aktifitas yang spesifik
 daftar cek bukti dan observasi
 daftar cek evaluasi dan contoh pekerjaan;
 materi asesmen mandiri

Terdapat beberapa cara untuk mengases kompetensi Peserta sertifikasi terhadap acuan
pembanding, dan metoda asesmen yang anda pilih terganung beberapa faktor, termasuk:
 jumlah waktu dan sumber yang tersedia;
 karakter dan kebutuhan Peserta sertifikasi;
 persyaratan bukti dari acuan pembanding;
 peluang untuk mengintegrasikan asesmen; dan
 resiko-resiko dan persyaratan yang berhubungan dengan konteks asesmen yang
berbeda (termasuk persyaratan lisensi dan implikasi legal mengases kompetensi).

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 41

Dengan memilih perangkat dan metoda-metoda yang efektif, asesmen yang akananda
lakukan akan memenuhi prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti. Prinsip-prinsip
asesmen yang mencakup valid, reliabel, fleksibel, dan adil harus diterapkan dalam usaha
menjamin mutu dari hasil asesmen.

Empat prinsip asesmen tersebut sangat penting untuk mencapai asesmen yang efektif
dalam sistem sertifikasi kompetensi serta pelatihan berbasis kompetensi.

Suatu asesmen dianggap adil bila tidak merugikan peserta tertentu, terbuka, bebas dari
penyimpangan, mendukung peserta.

 Valid
Seluruh aktifitas asesmen mengacu kepada acuan pembanding (benchmark) yang
digunakan.
Asesmen dianggap valid bila asesmen tersebut menilai apa yang diperlukan untuk
dinilai
 Reliabel
Instruksi yang diberikan kepada peserta sertifikasi memastikan penerapan yang
konsisten pada aktifitas asesmen dan jika digunakan oleh asesor yang berbeda, dalam
situasi yang berbeda dan peserta sertifikasi yang berbeda, hasilnya tetap konsisten.
Asesmen dianggap dapat dipercaya bila hasil-hasilnya dinterpretasikan secara
konsisten dari konteks ke konteks dan dari orang ke orang
 Fleksibel
Seluruh Aktifitas asesmen memenuhi kebutuhan peserta sertifikasi dan organisasi.
Asesmen dianggap fleksibel bila dapat memenuhi kebutuhan serangkaian konteks.
Suatu asesmen dianggap tidak fleksibel jika hal itu menolak hasil belajar sebelumnya
atau gagal memberi kesempatan seorang peserta kesempatan kedua atau ketiga untuk
diases.
 Adil
Aktifitas-aktifitas asesmen memenuhi kebutuhan dan karakteristik peserta sertifikasi
serta bebas dari bias dan memberikan kesempatan bagi peserta sertifikasi yang
memiliki kebutuhan khusus.
Suatu asesmen dianggap adil bila tidak merugikan peserta tertentu, terbuka, bebas dari
penyimpangan, mendukung peserta.

Adapun cara untuk mengkonfirmasikan metode dan perangkat asesmen adalah :

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


42 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

1. Memilih dan menetapkan metode asesmen sesuai dengan bukti dan jenis bukti yang
telah ditetapkan
2. Menetapkan perangkat asesmen bedasarkan pilihan metode asesmen
3. Mengkonfirmasikan metode dan perangkat asesmen dengan pihak terkait

2.5. Mengidentifikasi bahan dan sumber daya fisik

Bahan dan sumber daya fisik pada proses asesmen dibutuhkan untuk mendukung
kelancaran dan keberhasilan asesor dalam melaksanakan asesmen. Oleh karena itu
penting untuk mencantumkan bahan dan sumber daya tersebut pada rencana asesmen
untuk menjadi acuan bagi asesor, TUK dan pihak terkait lainnya.

Setiap batasan variabel pada unit kompetensi berisi peralatan dan perlengkapan yang
mengidentifikasi sumber spesifik yang dipersyaratkan untuk asesmen. Tetapkan sebuah
unit yang anda gunakan sebagai acuan pembanding dalam proses asesmen dan anda bisa
mengakses sumber-sumber yang dipersyaratkan yang terdapat pada Pedoman Bukti.

Bahan dan sumber daya asesmen, dapat meliputi :

 persyaratan dokumen asesor dan peserta sertifikasi, termasuk standar kompetensi dan
perangkat asesmen
 mesin dan peralatan
 teknologi
 alat pelindung diri (APD)
 tempat asesmen
 teknologi yang adaptif
 penyesuaian fisik lingkungan asesmen

Adapun cara mengidentifikasi bahan dan sumber daya fisik asesmen adalah :
1. Mengakses dan mempelajari unit kompetensi pada bagian batasan variabel mengenai
peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
2. Mengkonfirmasikan bahan dan sumber daya fisik dengan pihak TUK untuk kebutuhan
kontekstualisasi

2.6. Mengklarifikasi peran dan tanggung jawab orang yang terlibat

Dalam pelaksanaannya proses asesmen melibatkan beberapa pihak, dan yang harus
tercakup didalamnya adalah asesor dan peserta/peserta sertifikasi. Sedangkan pihak
lainnya yang terlibat dapat mencakup :

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 43

 bagian sertifikasi LSP


 personil TUK
 lead asesor kompetensi
 manager/supervisor
 teknisi/tenaga ahli
 koordinator pelatihan

Klarifikasi dengan pihak-pihak yang terlibat mengenai peran dan tanggung jawabnya
masing-masing harus dilakukan untuk memastikan bahwa mereka memahami, mendukung
serta memberikan persetujuan terhadap perencanaan yang sudah disiapkan.

Adapun cara untuk mengklarifikasi pihak-pihak yang terlibat adalah :

1. Mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam asesmen


2. Menjelaskan dan mendiskusikan peran dan tanggungjawab masing-masing pihak dalam
proses asesmen

2.7. Menentukan waktu asesmen dan mendokumentasikan rencana asesmen

Langkah berikutnya adalah menentukan waktu pelaksanaan asesmen. Ada dua hal yang
perlu ditentukan mengenai waktu pelaksanaan ini, yaitu kapan akan dilaksanakan (periode
waktu/hari dan tanggal) serta berapa lama pelaksanaannya (jangka waktu). Hal ini penting
untuk ditetapkan dan diinformasikan kepada pihak-pihak yang terlibat langsung seperti
asesor dan peserta sertifikasi maupun pihak-pihak terkait lainnya untuk bisa menjadwalkan
kegiatan asesmen ini pada agenda masing-masing sesuai dengan peluangt waktu yang
dimiliki.

Setelah mengkonfirmasikan perangkat dan metoda asesmen yang sesuai dan efektif,
sekarang anda siap untuk mendokumentasikan rencana asesmen. Rencana asesmen
biasanya dikembangkan sehubungan dengan setiap orang yang terlibat dalam proses
asesmen, seperti mereka mengidentifikasi langkah-langkah kunci dan tindakan-tindakan
yang perlu diambil.

Rencana asesmen anda akan memastikan setiap orang mengetahui apa yang akan terjadi
selama asesmen. Sebagai dokumen perencanaan yang lengkap, rencana asesmen
seharusnya mencakup :
 tujuan asesmen;
 konteks asesmen;

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


44 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

 acuan pembanding asesmen;


 seluruh informasi dan dokumentasi asesmen yang relevan;
 daftar personal yang terlibat dalam proses asesmen;
 perangkat dan metoda asesmen yang dinominasikan;
 setiap kemungkinan untuk mengintegrasikan unit-unit kompetensi yang terkait dalam
proses asesmen;
 persyaratan-persyaratan laporan K3;
 setiap bahaya-bahaya K3 yang teridentifikasi;
 setiap sumber-sumber fisik dan materi yang dipersyaratkan;
 setiap kebutuhan khusus asesmen;
 pengaturan organisasi untuk asesmen
 sebuah outline tahapan asesmen, jangka waktu dan target tanggal; dan
 prosedur asesmen mandiri Peserta sertifikasi.

Adapun cara untuk menentukan waktu asesmen dan mendokumentasikan rencana


asesmen adalah :
1. Merencanakan jadwal asesmen yang mencakup hari, tanggal, waktu dan durasi asesmen
2. Mengkonfirmasikan jadwal asesmen dengan pihak-pihak yang terlibat
3. Mendokumentasikan rencana asesmen dengan pengisian bagian 2 pada form
perencanaan dan pengorganisasian asesmen

2.8. Mengkonfirmasikan rencana asesmen

Setelah semua informasi dalam rencana asesmen didokumentasikan maka langkah


selanjutnya adalah mengkonfirmasikan rencana asesmen tersebut dengan personil yang
relevan.

Personil yang harus dikonfirmasikan terkait dengan rencana asesmen adalah :

 manager/kepala bagian sertifikasi LSP


 lead asesor kompetensi
 tim asesor
 kepala/koordinator TUK
 manager/supervisor perusahaan (TUK Mandiri)

Adapun cara mengkonfirmasikan rencana asesmen adalah :

1. Mengidentifikasi personil relevan yang akan dimintakan konfirmasinya


2. Menjelaskan dan mendiskusikan rencana asesmen dengan personil relevan yang sudah
ditentukan
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 45

Aktifitas Elemen 2 :

 Aktifitas 1 (Menjawab pertanyaan)

1.1 Jelaskan bagaimana cara menginterpretasikan acuan


pembanding (benchmark) asesmen;
1.2 Jelaskan bagaimana cara memaparkan semua komponen
standar kompetensi;
1.3 Jelaskan bagaimana cara menginterpretasikan dokumen
terkait;
1.4 Jelaskan bagaimana cara mengkonfirmasikan metoda dan
perangkat asesmen;

1.5 Jelaskan bagaimana cara mengidentifikasi bahan dan


sumber daya fisik;
1.6 Jelaskan bagaimana cara mengklarifikasi peran dan
tanggungjawab orang yang terlibat
1.7 Jelaskan bagaimana cara menentukan waktu dan
mendokumentasikan rencana asesmen;
1.8 Jelaskan bagaimana cara mengkonfirmasikan rencana
asemen.

 Aktifitas 2 (Penugasan/Praktek)

1.1 Lakukan interpretasi acuan pembanding (benchmark)


asesmen;
1.2 lakukan pemaparan semua komponen standar
kompetensi;
1.3 lakukan interpretasi dokumen terkait;
1.4 Lakukan konfirmasi metoda dan perangkat asesmen;
terkait ?

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


46 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

………………………
1.5 Lakukan identifikasi bahan dan sumber daya fisik;
1.6 Lakukan klarifikasi peran dan tanggungjawab terhadap
orang yang terlibat
1.7 Lakukan penentuan waktu dan pendokumentasian
rencana asesmen;
1.8 Konfirmasikan rencana asemen.

 Aktifitas 5
Lakukan latihan penugasan dengan mengisi formulir
………………………
FR-MMA Bagian 2

2. Mempersiapkan Rencana Asesmen(pada bagian ini kalau lebih dari 2 unit sisipkan sesuai dengan jumlah unit
kompetensi)

Kode Unit :

Judul Unit :

ELEMEN :

Metode dan Perangkat Asesmen


Ceklis Observasi (CLO), CLP : Verifikasi Portofolio, VPK:
Verifikasi Pihak Ketiga, DPL: Daftar Pertanyaan Lisan,
DPT: Daftar Pertanyaan Tertulis, SK : Studi Kasus, PW:
Bukti-bukti Jenis
Kriteria Unjuk Kerja Pertanyaan Wawancara)
Bukti
Lainnya ………..
Demonstrasi

Pihak Ketiga

Wawancara
Tes Tertulis
PortoFolio
Observasi

Verifikasi

Verifikasi

(L,TL,T)
Tes Lisan

Kasus
Studi

CLO CLP

DPL

DPT

Catatan : *) L = Buklti langsung, TL = Bukti tidak langsung, T = Bukti tambahan

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 47

Pemenuhan terhadap seluruh bagian Batasan Variabel Panduan Asesmen


unit standar kompetensi :
Ya Ya
(bila tersedia)

Peran dan tanggung jawab Tim/Personil terkait: *) Khusus persetujuan Peserta sertifikasi dapat dilakukan pada saat
Konsultasi Pra Uji dan ditanda tangani pada formulir khusus persetujuan rencana asesmen.

Nama Jabatan/pekerjaan Peran dan tanggung jawab dalam Paraf/tanggal


asesmen

 Demonstrasi :
Sumber Daya Fisik/
 Tes Lisan :
Material  Metode lain yang dipilih :
 Tanggal Asesmen :
Jangka dan periode
 Durasi per metode :
waktu asesmen 1. Observasi Demonstrasi : ...... menit (Pk ..... s/d Pk ..........)
2. Tes Lisan : ................... menit (Pk..... s/d Pk ..... )
3. Metode lain yang dipilih

Lokasi asesmen

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


48 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

1. Menentukan
pendekatanases
men

Merencanakan dan 4.
Mengorganisasikan Mengorganisasikan
Asesmen asesmen/RPL
2. Mempersiapkan
rencana
asesmen/RPL

3. Kontekstualisasi
dan meninjau
rencana asesmen

ELEMEN3 :
Kontekstualisasi dan pengkajian rencana asesmen
Kewajiban asesor dalam hal “contextualise” ini dikemukan dalam KUK 3.2 untuk kemudian
hasilnya diaplikasikan sebagaimana dikemukakan KUK 3.3 dan KUK 3.5. Pada bagian ini akan
dijelaskan bagaimana sesorang asesor melakukan kontekstualisasi pada perencanaan
asesmen.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempersiapkan rencana asesmen, sekarang anda perlu


mengkontekstualisasi dan mengkajinya, hal ini mencakup :
3.1. Mengidentifikasi/mengklarifikasi kelonggaran terhadap kebutuhan spesifik
Peserta sertifikasi;
3.2. Mengkontekstualkan acuan pembanding asesmen;
3.3. Mengkaji metode dan perangkat asesmen;
3.4. Mengkaji perangkat asesmen yang disesuaikan;
3.5. Meng-update/memperbaharui rencana asesmen; dan
3.6. Menyimpan dan menelusuri rencana asesmen.

3.1. Mengidentifikasi/mengklarifikasi kelonggaran terhadap kebutuhan spesifik Peserta


sertifikasi

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 49

Setelah mempersiapkan rencana asesmen, anda perlu untuk mempertimbangkan


karakteristik peserta sertifikasi. Jika anda bekerja pada organisasi yang besar, anda
seharusnya mendiskusikan kebutuhan peserta sertifikasi dengan lead assessor atau ketua
bidang/manager sertifikasi anda. Jika anda bekerja pada organisasi yang lebih kecil, anda
dapat melaksanakannya sendirian. Setelah mengidentifikasi kebutuhan spesifik setiap
peserta sertifikasi, anda boleh melakukan penyesuaian yang beralasan terhadap perangkat
dan metoda asesmen.

Pada topik pembelajaran sebelumnya, disampaikan bahwa asesmen harus fleksibel dan
adil. Salah satu cara terbaik untuk memenuhi prinsip-prinsip asesmen adalah
menggunakan metoda dan perangkat yang sesuai dengan karakteristik peserta sertifikasi
anda, termasuk:

 tingkat pengalaman kerja mereka;


 tingkat dan pengalaman asesmen sebelumnya;
 tingkat kemampuan berbahasa, baca tulis dan hitung mereka;
 setiap ketidakmampuan fisik yang berdampak terhadap asesmen mereka;
 setiap ketidakmampuan intelektual yang berdampak terhadap asesmen mereka;
 setiap kondisi medis yang berdampak terhadap asesmen mereka;
 setiap perbedaan pada kemajuan belajar mereka;
 kepercayaan dan spiritual mereka;
 latarbelakang budaya, imej dan persepsi mereka; dan
 usia dan jenis kelamin mereka.

Anda dapat secara beralasan menyesuaikan metoda dan perangkat asesmen dalam
merespon karakteristik Peserta sertifikasi anda, dan penyesuaian meliputi:
 melakukan perhitungan terhadap persyaratan bahasa, baca tulis dan berhitung mereka;
 menyediakan dukungan pelayanan pribadi (pembaca, penterjemah);
 menggunakan teknologi adaptif atau peralatan khusus;
 menjadwalkan sesi asesmen yang fleksibel untuk kelonggaran karena kelelahan atau
kesehatan;
 menyediakan material asesmen dalam berbagai format;
 membuat penyesuaian terhadap lingkungan fisik atau tempat;
 mempertimbangkan usia, jenis kelamin, budaya, tradisi dan kepercayaan;
 mengatur anggota dari komunitas mereka untuk hadir dalam asesmen; dan
 memperbaiki metoda dan perangkat asesmen yang diusulkan.

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


50 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

Gunakan template berikut ini untuk mengidentifikasi karakteristik peserta sertifikasi anda
dan menentukan penyesuaianyang beralasan yang boleh dibuat untuk memenuhi
kebutuhan mereka.Sementara metoda dan perangkat asesmen mungkin secara beralasan
disesuaikan, mereka harus terus memelihara integritas acuan pembanding asesmen dan
memenuhi penerapan yang seimbang dari prinsip-prinsip asesmen dan aturan bukti.

Tabel karakteristik dan penyesuaian yang beralasan.

Karakteristik Peserta sertifikasi dan Penyesuaian yang Beralasan

karakteristik Isu Potensial Rentang kemungkinan metoda dan perangkat

Rendahnya Menulis, Asesmen verbal menggunakan pertanyaan-


kemampuan baca Membaca, pertanyaan pra penetapan (hal ini dapat dicatat atau
tulis atau seseorang yang lain dapat menjadi juru tulis)
Perhitungan
berhitung Presentasi dan demonstrasi dapat digunakan
Keyakinan
daripada tulisan

Gunakan diagram-diagram dan bentuk-bentuk visual


ketika melakukan pertanyaan, atau bagi Peserta
sertifikasi untuk menjelaskan jawaban-jawaban

Orang-orang yang Menulis, Demonstrasi


bahasa utamanya Membaca, Penggunaan diagram
bukan bahasa
Berbicara Hasil produksi
Inggris
Keyakinan Mengorganisasikan waktu asesmen yang sesuai

Budaya dan dengan Peserta sertifikasi untuk beribadah atau

perbedaan agama jadwal ulang terhadap kegiatan-kegiatan khusus


keagamaan
Peserta sertifikasi Berbicara Daftar cek observasi menggunakan teknologi adaptif
dengan kecacatan Membaca seperti halnya Braile untuk orang yang tidak dapat
melihat.
Menulis
Memberikan pertanyaan dan mendapatkan bantuan
Pergerakan
dari penterjemah untuk orang yang mengalami
Pendengaran
gangguan pendengaran

Menggunakan penterjemah, pembaca, attendant


career atau scribe untuk menuliskan jawaban-
jawaban

Observasi terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan


pada peralatan atau lingkungan yang telah
disesuaikan

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 51

Peserta sertifikasi Perbedaan usia Gunakan studi kasus daripada permainan peran
dengan usia lanjut dengan asesor dimana beberapa Peserta sertifikasi merasa tidak

Keyakinan nyaman

Keterbatasan Memastikan ukuran huruf tidak terlalu kecil pada

teknologi petunjuk-petunjuk untuk Peserta sertifikasi

kesehatan Kelelahan Tugas-tugas asesmen yang lebih pendek

Lemahnya diperbolehkan

konsentrasi Instruksi-instruksi spesifik pada proyek yang dapat

Efek-efek medis dilakukan pada berbagai tingkatan

Memperbolehkan periode waktu yang lebih panjang


untuk menyelesaikan tugas

Menggunakan juru tulis atau perekam audio

Jenis kelamin Budaya kerja untuk Menggunakan asesor yang berjenis kelamin sama
wanita yang bekerja (jika sesuai)
pada perdagangan Memastikan perangkat asesmen agar tidak spesifik
non tradisional pada jenis kelamin tertentu pada isinya
Perbedaan jenis
kelamin asesor

Peserta sertifikasi Membaca Periksa jika bahasa, membaca atau berhitung


dengan tingkat Menulis mungkin berdampak kepada asesmen
pendidikan Demonstrasi dan pertanyaan lisan, mungkin
Berhitung
rendah merekam jawaban-jawaban atau menggunakan juru
Keterbatasan
tulis
keterampilan belajar
Membacakan setiap informasi tertulis kepada
keyakinan
Peserta sertifikasi atau menggunakan gambar-
gambar untuk instruksi Gunakan tugas-tugas
asesmen singkat

Peserta sertifikasi keyakinan Memastikan Peserta sertifikasi memahami prosedur


yang saat ini di tempat kerja, termasuk K3
dikembalikan Jika mendemonstrasikan ditempat kerja, tentukan
menjadi tenaga waktu ketika tidak terlalu banyak orang disekitarnya
kerja

Tanggungjawab Persyaratan Memastikan waktu dan tempat asesmen tidak


keluarga menjaga untuk bentrok dengan tanggungjawab menjaga
anggota keluarga

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


52 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

Adapun cara untuk mengidentifikasi/mengklarifikasi kelonggaran terhadap kebutuhan


spesifik peserta adalah :
1. Mengidentifikasi kebutuhan khusus peserta pada saat pendaftaran atau pada aktifitas
konsultasi pra asesmen.
2. Melakukan penyesuaian yang beralasan terhadap metode dan perangkat asesmen
sesuai dengan kebutuhan peserta (bisa mengacu ke tabel karakteristik).
3. Memastikan penyesuaian yang dilakukan tetap memelihara integritas acuan
pembanding dan memenuhi prinsip-prinsip asesmen dan aturan bukti.

3.2. Kontekstualisasi acuan pembanding asesmen

Anda mungkin menemukan situasi dimana unit-unit kompetensi yang anda identifikasi
sebagai acuan pembanding tidak secara penuh mencerminkan lingkungan kerja asesmen
yang sudah anda rencanakan. Dengan merubah kalimat pada beberapa bagian unit, anda
dapat secara lebih baik merefleksikan lingkungan kerja untuk asesmen. Hal ini dikenal
sebagai kontekstualisasi suatu unit kompetensi, dan hal ini harus dikerjakan sejalan
pedoman kontekstualisasi yang diatur oleh departemen terkait.

Pedoman kontekstualisasi dapat anda temukan pada training paket yang anda gunakan.
Kontekstualisasi dapat hanya melibatkan penyediaan Informasi tambahan pada batasan
variabel dan panduan penilaian, dan perubahan ini harus tidak mengurangi keluasan unit,
mengurangi portabilitas atau membatasi penggunaannya.

Pedoman kontekstualisasi
Unit-unit dapat dikontekstualisasi untuk mengakomodasi persyaratan spesifik industri.
Sementara hasil-hasil yang dimaksudkan dari unit dipelihara, penyesuaian dan modifikasi
dapat dibuat dengan menambahkan detail pada unit untuk memenuhi konteks spesifik
pekerjaan pada industri. Kontekstualisasi harus dibuat hanya ketika dibutuhkan, dan
seharusnya menyediakan informasi tambahan yang relevan untuk :
 batasan variabel (sepanjang perubahan tidak mengurangi keluasan aplikasi kompetensi
atau mengurangi portabilitasnya), yang mencakup konteks variabel, peralatan dan
perlengkapan, peraturan serta norma dan standar dan/atau
 panduan penilaian, terdiri dari aspek-aspek kritis asesmen atau sumber-sumber spesifik
asesmen.

Batasan variabel pada standar ini mengemukakan bahwa kontekstualisasi berarti:

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 53

 Mengubah susunan kata beberapa bagian komponen suatu standar kompetensi untuk
merefleksikan lingkungan operasional asesmen yang ada.

Untuk memahami maksud kata-kata di atas, kita perlu memahami bahwa konteks asesmen/
RPL diantaranya:
 Bagian dari proses pendaftaran
 Lingkungan dimana proses asesmen/RPL dilakukan, termasuk bekerja secara langsung/
simulasi.
 Kesempatan unutk mengumpulkan bukti pada sejumlah situasi
 Hubungan antara standar komptensi dan bukti untuk mendukung rekognisi pembelajaran
lampau.
 Seseorang yang melaksanakan asesmen/RPL
 Hubungan antara standar kompetensi dan kegiatan belajar
 Pengaturan hubungan kerjasama
 Periode waktu selama pelaksanaan asesmen
 Pembagian pembiyaan, bila ada
 Mekanisme penjaminan mutu

Gambaran konteks di atas memberikan kesempatan bagi para asesor untuk


mengembangkan perencanaan asesmen yang lebih relevan kepada peserta sertifikasi.
Yang perlu di ingat adalah selalu mengikuti skema sertifikasi.

Adapun cara untuk mengkontekstualisasikan acuan pembanding adalah :


1. Mengidentifikasi kondisi tempat kerja terkini yang mencakup regulasi, perkembangan
sistem dan teknologi (termasuk peralatan dan perlengkapan) serta standar yang belum
tercakup pada unit kompetensi.
2. Menetapkan penyesuaian yang diperlukan pada unit, khususnya pada bagian batasan
variabel dan panduan penilaian.

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


54 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

Contoh aplikasi:

KODE UNIT : MG.PA02.001.01

JUDUL UNIT : Mempersiapkan Operasi Kran Mobil s/d 25 Ton

DESKRIPSI UNIT : Unit ini kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,


keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk

mempersiapkan operasi kran mobil s/d 25 ton

BATASAN VARIABEL

1. Unit ini berlaku untuk melakukan pemeriksaan rutin dan mengidentifikasi hasil
pemeriksaan rutin yang digunakan untuk mempersiapkan operasi kran mobil s/d 25 ton.

2. Perlengkapan untuk mempersiapkan operasi kran mobil s/d 25 ton, mencakup :


2.1 Tool set, Alat pelindung diri (sarung tangan, sepatu safety, kacamata, pakaian
kerja)
2.2 SOP dan manual operasi.

3. Tugas untuk mempersiapkan operasi kran mobil s/d 25 ton, meliputi :

3.1. Melakukan pemeriksaan rutin sebelum mengoperasi Kran Mobil.


3.2. Mengidentifikasi hasil pemeriksaan rutin Kran Mobil.

4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :


4.1. Undang-Undang tentang K3.
4.2. Kebijakan dan tata tertib perusahaan tentang K3.

Langkah-langkah Kontekstualisasi Batasan Variabel :

Kontekstualisasi untuk :
4. Peraturan untuk melaksanakan unit ini meliputi :
4.1. Undang-Undang tentang K3.
bukanlah mengcopy paste tetapi dengan menuliskan (sebagai contoh, khusus untuk point
4.1 saja):

Dalam rangka pelakasanaan asesmen digunakan Undang-undang tentang K3:


Daftar Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 55

 Undang-undang Uap tahun 1930 (Stoom Ordonnantie)


 Undang Undang No 23 Tahun 1948 tentang Pengawasan Perburuhan
 Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
 Undang-Undang No. 03 Tahun 1992 : Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
 Undang-undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Apa yang kita lakukan di atas termasuk dalam kegiatan : menyesuaikan perencanaan
asesmen dengan mempertimbangkan batasan variabel yang merefleksikan lingkungan
operasional dimana asesmen tersebut akan dilaksanakan. Pastikan kepada peserta
sertifikasi dan pihak-pihak yang terlibat bahwa kontekstualisasi yang asesor lakukan sudah
sesuai dengan pekerjaan peserta sertifikasi.

Asesmen/ Rekognisi
Pembelajaran lampau Lingkungan Kerja

Batasan Variabel
Skema Sertifikasi

KONTEKSTUALISASI

3.3. Pengkajian perangkat dan metode asesmen

Setelah membuat kelonggaran terhadap kebutuhan spesifik peserta sertifikasi dan


menyeseuaikan acuan pembanding asesmen untuk merefleksikan lingkungan kerja dimana
asesmen akan dilakukan, sekarang anda perlu untuk menyesuaikan metoda dan perangkat
asesmen untuk memastikan bahwa perangkat dan metode:

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


56 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

 mencakup unit-unit yang dikontekstualisasi


 membolehkan penyesuaian beralasan yang diidentifikasi untuk Peserta sertifikasi
 menggabungkan aktifitas asesmen terintegrasi; dan
 memiliki kapasitas untuk mendukung proses RCC.

Daftar cek berikut ini menyediakan beberapa pertanyaan yang dapat anda gunakan untuk
melihat apakah metoda dan perangkat asesmen yang anda sesuaikan memenuhi prinsip-
prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti.

3.3. Memeriksa metoda dan perangkat asesmen yang dipilih (sesuai/tidak sesuai) dengan skema
sertifikasi

Bila diperlukan penyesuaian Metode dan perangkat Catatan


asesmen dipertimbangkan terhadap : (Tuliskan bila ada penyesuaian)

 Berbagai kontekstualisasi Standar Kompetensi

 Penyesuaian yang beralasan

 Kegiatan asesmen terintegrasi

 Kapasitas untuk mendukung RPL

Adapun cara untuk mengkaji metode dan perangkat asesmen adalah :

1. Mengidentifikasi penyesuaian/kelonggaran yang dilakukan terhadap peserta yang


memiliki kebutuhan spesifik
2. Mengidentifikasi penyesuaian unit-unit kompetensi khususnya pada batasan variabel
dan panduan penilaian terhadap lingkungan kerja asesmen
3. Melakukan penyesuaian terhadap metode dan perangkat asesmen berdasarkan hasil
kontekstualisasi peserta dan unit kompetensi

3.4. Mengkaji perangkat asesmen yang disesuaikan

Penyesuaian yang dilakukan terhadap perangkat asesmen harus tetap mengacu dan
memenuhi spesifikasi standar kompetensi yang menjadi acuan pembanding asesmen. Hal
ini sesuai dengan penerapan aturan bukti dan prinsip asesmen yang terkait dengan
validitas, dimana keutuhan dari unit kompetensi tetap harus dipertahankan dan dipastikan
untuk mendapatkan hasil pengumpulan bukti yang berkualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Spesifikasi standar kompetensi mencakup semua bagian dari format standard kompetensi
yang berlaku, baik itu SKKNI, Standar Internasional maupun Standar Khusus.

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 57

3.4. Meninjau Perangkat asesmen yang disesuaikan Catatan


terhadap spesifikasi standar kompetensi (Ya/Tidak) (Tuliskan bila ada)

Adapun cara untuk mengkaji perangkat asesmen yang disesuaikan adalah sebagai berikut
:
1. Mengkaji perangkat asesmen yang telah dilakukan penyesuaian
2. Memastikan bahwa spesifikasi standar kompetensi masih terpenuhi sesuai dengan
penerapan validitas pada prinsip asesmen dan aturan bukti

3.5. Memperbaharui rencana asesmen

Setelah mengkaji rencana asesmen anda, sekarang anda perlu untuk meng-update-nya
untuk memastikan hal itu merefleksikan setiap kebutuhan kontekstualisasi yang ada,
setiap perubahan persyaratan organisasi dan setiap perubahan dalam merespon
pelaksanaan asesmen. Anda juga perlu untuk menyimpan rencana asesmen anda sesuai
dengan kebijakan dan prosedur LSP anda, yang meliputi :
 akses dan proses penyesuaian beralasan;
 pengaturan kerjasama;
 persyaratan kerahasiaan dan pribadi;
 persyaratan legal (termasuk anti diskriminasi);
 keterkaitan dengan sistem dan proses sumber daya manusia/hubungan industri;
 keterkaitan dengan keseluruhan sistem manajemen mutu;
 pengaturan saling pengakuan;
 kode-kode praktek industri yang relevan;
 laporan, rekaman dan sistem pembukaan kembali untuk asesmen (RCC); dan
 proses validasi, evaluasi dan audit internal.

Adapun cara untuk memperbaharui perencanaan asesmen adalah :


1. Mengidentifikasi metode dan perangkat asesmen yang telah disesuaikan berdasarkan
kebutuhan spesifik peserta dan kontekstualisasi unit standar kompetensi.
2. Memasukkan hasil penyesuaian metode dan perangkat asesmen kedalam
perencanaan asesmen.

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


58 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

Gunakan tabel berikut ini untuk mendokumentasikan bidang-bidang dimana anda dapat
meningkatkan proses perencanaan asesmen. Hal ini akan memastikan anda mengadopsi
pendekatan peningkatan berkelanjutan untuk aktifitas asesmen dimasa mendatang.

REKAMAN UPDATE RENCANA ASESMEN

3.6. Menyimpan dan menelusuri rencana asesmen

Rencana asesmen yang sudah didokumentasikan haruslah disimpan sesuai dengan


kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang berlaku di LSP, TUK maupun tempat relevan
lainnya serta dapat ditelusuri dan diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam
rangka penggunaan maupun kaji ulang rencana asesmen dalam rangka perbaikan atau
penyesuaian.

Kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang dimaksud dapat meliputi :

 seleksi peserta sertifikasi


 alasan dan tujuan asesmen berbasis kompetensi
 rekaman asesmen/manajemen data/manajemen informasi
 pengakuan kompetensi terkini/pengakuan terhadap pembelajaran sebelumnya
 kebutuhan asesor, kualifikasi, pemeliharaan keterkinian kompetensi
 prosedur pelaporan asesmen
 banding asesmen
 keluhan / pengaduan-pengaduan peserta sertifikasi
 validasi
 evaluasi / internal audit
 biaya-biaya / penggunaan jasa pihak ketiga
 akses dan kesetaraan/penyesuaian yang beralasan
 pengaturan kemitraan
 kaitan dengan sumber daya manusia atau sistem hubungan industrial
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 59

 kaitan dengan sistim manajemen mutu secara keseluruhan

Adapun cara untuk menyimpan dan menelusuri rencana asesmen adalah :

1. Mengidentifikasi rencana asesmen yang telah diperbaharui/di-update


2. Mendokumentasikan hasil pembaharuan rencana asesmen sesuai dengan prosedur
yang berlaku di LSP.

Aktifitas Elemen 3 :

 Aktifitas 1 (Menjawab Pertanyaan)

1.1 Jelaskan bagaimana cara mengidentifikasi/


1.2 mengklarifikasi kelonggaran terhadap kebutuhan spesifik
Asesi !
1.3 Jelaskan bagaimana cara mengkontekstualisasi acuan
 pembanding asesmen !

1.4 Jelaskan bagaimana cara meninjau perangkat asesmen


yang disesuaikan !
1.5 Jelaskan bagaimana cara meng-update/memperbaharui
rencana asesmen !
1.6 Jelaskan bagaimana cara menyimpan dan menelusuri
rencana asesmen !

 Aktifitas 2 (Penugasan/Praktek)

2.1. Lakukan identifikasi/klarifikasi kelonggaran terhadap


kebutuhan spesifik Asesi !
2.2. Lakukan kontekstualisasi acuan pembanding asesmen !
2.3. Lakukan pemeriksaan metoda dan perangkat asesmen !

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


60 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

 Aktifitas 5
2.3. Lakukan peninjauan perangkat asesmen yang disesuaikan !
………………………
2.4. Lakukan update/perbaharui rencana asesmen !
2.5. Lakukan penyimpanan dan penelusuran rencana asesmen !

 Aktifitas 3

Lakukan penugasan/praktek dengan mengisi formulir FR-


MMA bagian 3

3. Kontekstualisasi dan meninjau rencana asesmen :

3.1. Karakteristik peserta sertifikasi: Penyesuaian kebutuhan spesifik peserta sertifikasi:

Pada batasan variabel :


3.2. Kontekstualisasi
standar kompetensi Diisi dengan penyesuaian yang diperlukan terhadap isi batasan variabel, diantaranya:
terhadap tempat kerja : 1. Kontek variabel
2. Peralatan dan Perlengkapan
(untuk mengakomodasi
3. Peraturan yang diperlukan
persyaratan spesifik 4. Norma dan Standar
tempat kerja, pada Apabila tidak ada kontekstualisasi maka diisi "sesuai dengan standar kompetensi"
batasan variabel dan
pedoman bukti)
Pada panduan penilaian :

Diisi dengan penyesuaian yang diperlukan terhadap isi batasan variabel, diantaranya:
1. Konteks Penilaian
2. Persyaratan kompetensi
3. Pengetahuan dan Ketrampilan
4. Sikap Kerja
5. Aspek Kritis
Apabila tidak ada kontekstualisasi maka diisi "sesuai dengan standar kompetensi"
3.3. Memeriksa metoda dan perangkat asesmen yang dipilih (sesuai/tidak sesuai) dengan skema sertifikasi

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 61

Bila diperlukan penyesuaian Metode dan perangkat asesmen Catatan


dipertimbangkan terhadap : (Tuliskan bila ada penyesuaian)

 Berbagai kontekstualisasi Standar Kompetensi

 Penyesuaian yang beralasan

 Kegiatan asesmen terintegrasi

 Kapasitas untuk mendukung RPL


3.4. Meninjau Perangkat asesmen yang disesuaikan terhadap Catatan
spesifikasi standar kompetensi (Ya/Tidak) (Tuliskan bila ada penyesuaian)

1. Menentuka
n pendekatan
asesmen

Merencanakan dan 4.
Mengorganisasikan Mengorganisasikan
Asesmen asesmen/RPL
2. Mempersiapkan
rencana
asesmen/RPL

3. Kontekstualisasi
dan meninjau
rencana asesmen

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


62 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

ELEMEN 4

Mengorganisasikan asesmen

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengkontekstualisasi dan mengkaji rencana asesmen, sekarang anda


perlu untuk mengorganisasikan pengaturan asesmen, dan hal ini akan mencakup :
4.1. Mengatur persyaratan bahan dan sumberdaya fisik;
4.2. Mengatur dukungan tenaga ahli;
4.3. Mengorganisasikan peran dan tanggungjawab orang yang terlibat
4.4. Menetapkan strategi komunikasi yang efektif;
4.5. Mengkonfirmasikan penyimpanan rekaman dan laporan asesmen

4.1. Mengatur persyaratan bahan dan sumberdaya fisik

Informasi mengenai kebutuhan bahan dan sumber daya fisik sudah ditetapkan pada
perencanaan asesmen seperti yang tercantum pada form FR.MMA. Pihak-pihak yang
terlibat, seperti asesor, personil TUK, manager/supervisor dan pihak lainnya diharapkan
dapat menyiapkan dan mengatur ketersediaan bahan dan sumber daya fisik tersebut
sebelum asesmen dilaksanakan dalam rangka mendukung kelancaran dan keberhasilan
proses asesmen.
Berdasarkan konteks asesmen, mungkin anda perlu mendapatkan bahan dan sumber daya
tertentu untuk proses asesmen, dan hal ini dapat mempengaruhi jadwal waktu yang
dibutuhkan untuk mengumpulkan bukti. Anda perlu mempertimbangkan hal-hal seperti
transportasi, akses terhadap teknologi, ketersediaan peralatan, penyesuaian fisik terhadap
lingkungan dan sumber-sumber asesmen.

Bahan-bahan dan sumber daya yang anda atur untuk asesmen harus sesuai dengan
seluruh persyaratan K3 dan tidak meningkatkan biaya asesmen.

Adapun cara untuk mengatur bahan dan sumber daya fisik adalah :

1. Mengidentifikasi bahan dan sumber daya fisik yang diperlukan untuk proses asesmen
seperti yang tercantum pada FR MMA bagian 2.
2. Mengatur penggunaan bahan dan sumber daya fisik berdasarkan metode asesmen
yang digunakan
3. Memastikan bahan dan sumber daya fisik tersedia dan dalam kondisi siap untuk
digunakan

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 63

PENGATURAN BAHAN DAN SUMBERDAYA FISIK

No. BAHAN DAN SUMBERDAYA FISIK STATUS KET.

1.

2.

3.

4.

5.

4.2. Mengatur dukungan tenaga ahli/spesialis

Setelah mengatur bahan-bahan dan sumber daya fisik yang digutuhkan, anda juga perlu
untuk mengorganisasikan dan mengatur dukungan spesialis yang dibutuhkan dalam proses
asesmen, termasuk:
 masukan dari lead assessor dan tim asesmen;
 masukan dari pengembang kebijakan dan para ahli keselamatan;
 masukan dari otoritas regulasi;
 bantuan dari pihak ketiga;
 dukungan untuk mengendalikan atau mengisolasi peserta sertifikasi dan asesor; dan
 pengembangan aktifitas asesmen online.

Ketika pengaturan untuk proses RPL identik terhadap jalur belajar dan asesmen tersebut,
ada beberapa perbedaan yang penting. Jika anda telah menetapkan bahwa proses RPL
lebih cocok untuk Peserta sertifikasi tertentu, anda perlu untuk :
 menjelaskan dan mengklarifikasi proses RPL;
 mengidentifikasi dan menginterpretasi acuan pembanding asesmen;
 menjelaskan tipe bukti yang dipersyaratkan oleh acuan pembanding;
 menyediakan peluang up-front dan asesmen mandiri terhadap acuan pembanding;

Adapun cara untuk mengatur dukungan spesialis adalah :

1. Mengidentifikasi kemungkinan adanya kebutuhan tenaga ahli/spesialis dalam proses


asesmen

2. Menjelaskan dan mendiskusikan dengan tenaga ahli terkait mengenai bentuk dan
pengaturan dukungan yang diperlukan.

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


64 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

4.3. Mengorganisasikan peran dan tanggungjawab personil

Peran dan tanggung jawab personil telah ditentukan, diklarifikasi dan disetujui oleh seluruh
personil yang terlibat seperti yang telah dilakukan pada elemen 2 unit ini. Untuk selanjutnya
adalah mengorganisasikan mereka untuk bekerja sesuai dengan peran dan
tanggungjawabnya masing-masing mulai dari proses persiapan, pelaksanaan dan setelah
selesai pelaksanaan asesmen. Pengorganisasian tersebut dapat mencakup pengaturan
kegiatan lead asesor/asesor, peserta sertifikasi, pihak TUK, pihak
industri/perusahaan/organisasi serta pihak relevan lainnya. Pengaturan terhadap personil
terkait sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya tersebut adalah agar terjadi
kerjasama dan koordinasi yang optimal selama proses asesmen berlangsung.

Adapun cara untuk mengorganisasikan personil adalah :

1. Mengidentifikasi peran dan tanggung jawab setiap personil yang terlibat dalam proses
asesmen
2. Mengatur penerapan peran dan tanggung jawab setiap personil
3. Menjelaskan dan mendiskusikan pengaturan peran tanggung jawab tehadap setiap
personil

Form berikut ini dapat membantu pengorganisasian personil yang terlibat dalam proses
asesmen :

Nama personil/pihak Ringkasan peran dan Pengaturan Hasil


tanggung jawab

4.4. Menetapkan strategi komunikasi efektif

Dalam mengorganisasikan seluruh personil yang terlibat diperlukan suatu koordinasi


diantara mereka dengan menerapkan strategi komunikasi yang efektif. Hal ini diperlukan
untuk mendorong terjadinya arus komunikasi yang teratur dan didapatkannya umpan balik
dari setiap pihak untuk mengoptimalkan proses dan hasil asesmen.

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 65

Strategi komunikasi yang efektif dapat mencakup :


 wawancara, baik secara berhadapan ataupun melalui telepon
 email, memo, korespondensi
 rapat koordinasi
 video conferencing/koordinasi berbasis elektronik
 diskusi
 fokus grup

Adapun cara untuk menetapkan strategi komunikasi yang efektif adalah :


1. Mengidentifikasi berbagai strategi komunikasi yang dapat diterapkan dalam proses
asesmen (sebelum, selama dan setelah proses asesmen)
2. Menggunakan strategi komunikasi yang tepat untuk berkomunikasi dengan setiap
personil yang terlibat
3. Mengatur strategi komunikasi yang tepat antar personil yang terlibat

Form berikut ini dapat digunakan untuk menentukan dan menerapkan strategi komunikasi yang
efektif :

Nama personil/pihak Jenis komunikasi yang Hasil


digunakan

4.5. Mengkonfirmasi penyimpanan rekaman dan laporan asesmen

Rekaman asesmen serta laporan asesmen merupakan dokumen yang penting dalam
sistem asesmen dan sertifikasi kompetensi, terutama sebagai acuan dalam pengambilan
keputusan sertifikasi oleh LSP serta ketelurusan terhadap setiap kegiatan asesmen yang
tellah dilaksanakan. Rekaman asesmen juga merupakan hal yang konfidensial, dimana
hanya pihak-pihak tertentu yang dapat mengaksesnya sesuai dengan prosedur yang
berlaku.

Dengan demikian mengkonfirmasikan bahwa rekaman dan laporan asesmen telah


ditangani dan disimpan dengan baik dan aman harus dipastikan telah dilakukan oleh
petugas yang ditunjuk oleh pihak LSP.

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


66 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

Adapun cara untuk mengkonfirmasi penyimpanan rekaman dan laporan asesmen adalah :

1. Mengidentifikasi setiap rekaman dan laporan asesmen yang perlu disimpan/


didokumentasikan oleh LSP.
2. Mengkonfirmasikan dengan pihak terkait di LSP bahwa rekaman dan laporan asesmen
telah disimpan/didokumentasikan di LSP sesuai dengan prosedur yang berlaku

Aktifitas Elemen 4 :

 Aktifitas 1 (Menjawab Pertanyaan)

1.1 Jelaskan bagaimana cara mengatur persyaratan bahan dan


sumberdaya fisik !
1.2 Jelaskan bagaimana cara mengatur dukungan tenaga ahli !
1.3 Jelaskan bagaimana cara mengorganisasikan peran dan
tanggungjawab orang yang terlibat !
1.4 Jelaskan bagaimana cara menetapkan strategi komunikasi
yang efektif !
1.5 Jelaskan bagaimana cara mengkonfirmasikan
penyimpanan rekaman dan laporan asesmen !

 Aktifitas 2 (Latihan Penugasan/Praktek)

2.1 Jelaskan bagaimana cara mengatur persyaratan bahan dan


sumberdaya fisik !
2.2 Jelaskan bagaimana cara mengatur dukungan tenaga ahli !
2.3 Jelaskan bagaimana cara mengorganisasikan peran dan
tanggungjawab orang yang terlibat !
2.4 Jelaskan bagaimana cara menetapkan strategi komunikasi
yang efektif !
2.5 Jelaskan bagaimana cara mengkonfirmasikan
penyimpanan rekaman dan laporan asesmen !

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 67

 Aktifitas 3

 Aktifitas 5
Lakukan penugasan/praktek dengan mengisisi form MMA
………………………
Bagian 4

4. Mengorganisasikan asesmen :

4.1. Pengaturan sumber Sumber daya Asesmen : Diuraikan pengaturan sumber daya yang dibutuhkan dalam
daya asesmen proses asesmen

4.2. Pengaturan dukungan


spesialis

4.3. Pengorganisasian Personil :


personil yang terlibat

4.4. Strategi Komunikasi dengan Personil terkait (pilih yang sesuai)

Wawancara, baik secara berhadapan maupun melalui telepon

Email, memo, korespondensi

Rapat

Video Conference/Pembelajaran Berbasis Elektronik

Fokus Group

4.5. Penyimpanan Mengacu pada SOP tentang penyimpanan di LSP, misalnya : seluruh rekaman asesmen
Rekaman Asesmen diserahkan kepada Bagian Sertifikasi pada LSP
dan Pelaporan

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


68 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

Konfirmasi rencana asesmen dengan pihak yang relevan :

Nama Jabatan Paraf/Tanggal

Manager Sertifikasi/Direktur LSP

Pejabat dari peserta sertifikasi (Lemdiklat,


Perusahaan/Instansi) dll

PRA-ASESMEN
Pra-Asesmen adalah proses rutin dalam mengases pengetahuan dan keterampilan Peserta
sertifikasi terhadap acuan pembanding sebelumnya untuk masuk kedalam jalur belajar dan
asesmen atau proses RPL. Ini merupakan langkah yang penting dalam mengorganisasikan
sebuah proses asesmen, hal ini untuk memastikan sumber-sumber anda dan kontribusi finansial
dari Peserta sertifikasi secara efektif dan efisien. Anda dapat menggunakan asesmen up-front
untuk :
 merencanakan asesmen untuk Peserta sertifikasi individual maupun grup;
 memastikan Peserta sertifikasi mencari keuntungan dengan mengikuti proses RPL formal;
 mengumpulkan bukti untuk mendukung klaim Peserta sertifikasi untuk RPL;
 menetapkan apakah Peserta sertifikasi memerlukan dukungan kebutuhan khusus;
 memastikanPeserta sertifikasi menerima pelayanan asesmen dan dukungan yang
memenuhi kebutuhan mereka.

Asesmen up-front adalah sebuah langkah sebelum proses RPL formal. Ini adalah dimana anda
mengumpulkan informasi mengenai pembelajaran formal, non-formal dan informal sebelumnya
dari Peserta sertifikasi, dan mendorong mereka untuk mencari pengakuan melalui RPL.

Sebagai hasilnya anda dapat menggunakan asesmen up-front sebagai langkah awal untuk
mengumpulkan bukti kedepan, dan tabel berikut ini secara garis besar menunjukkan beberapa
tipe bukti yang tidak tercakup.

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 69

Asesmen mandiri
Asesmen mandiri adalah bentuk bukti yang cepat, convenient dan hemat biaya, dan ini
merupakan metoda terbaik untuk mengumpulkan informasi mengenai pembelajaran formal, non-
formal dan informal dari Peserta sertifikasi. Sebuah struktur asesmen mandiri yang baik meminta
Peserta sertifikasi untuk mempertimbangkan apakah mereka memiliki pengalaman melakukan
tugas tertentu dan apakah mereka memiliki tugas-tugas yang sama pada konteks yang lain.
Adalah penting untuk mendorong orang untuk jujur. Kebanyakan orang lebih keras terhadap
dirinya dibandingkan dengan orang lain, dan untuk mereka yang tidak jujur secara cepat akan
diketahui.

Asesmen

1. Untuk memastikan pencapaian kompetensi peserta pelatihan, maka harus dilakukan


asesmen kompetensi dalam rangkaian akhir pelatihan.
2. Untuk mendemonstrasikan unit ini peserta pelatihan harus memberikan bukti dalam proses
asesmen, bahwa peserta harus:
2.1 Telah dapat mengembangkan rencana asesmen; dan
2.2 Mengorganisasikan sumberdaya dan personel untuk mendukung proses asesmen.
2.3 Minimum 2 kali pengalaman membuat perencanaan dan pengorganisasian asesmen.
3. Asesmen kompetensi harus memastikan peserta mampu untuk:
3.1 Menjelaskan bagaimana tujuan asesmen diidentifikasi;
3.2 Mengembangkan struktur rencana asesmen yang menjelaskan pemilihan/seleksi
metode, peangkat dan lingkungan asesmen;
3.3 Memodifikasi/ penyesuaian perangkat asesmen untuk mengakomodasi kebutuhan
khusus peserta asesmen;
3.4 Kontekstualisasi asesmen;
3.5 Mengembangkan strategi komunikasi dengan personil yang relevan dengan proses
asesmen;
3.6 Mengidentifikasi sumberdaya/ bantuan khusus yang dibutuhkan melalui proses
asesmen; dan ;
3.7 Mengidentifikasi persyaratan rekaman dan pelaporan.

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


70 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

ASESMEN MANDIRI
Pada bagian ini, anda diminta untuk menilai diri sendiri terhadap unit kompetensi yang telah
dipelajari pada modul ini.

1. Pelajari seluruh standar Kriteria Unjuk Kerja (KUK), batasan variabel, panduan penilaian dan
aspek kritis serta yakinkan bahwa anda sudah benar-benar memahami seluruh isinya.
2. Laksanakan penilaian mandiri dengan mempelajari dan menilai kemampuan yang anda miliki
secara obyektif terhadap seluruh daftar pertanyaan yang ada: Ya atau Tidak
3. Siapkan bukti-bukti dari Aktifitas atau bukti lainnya terhadap unit kompetensi, serta cocokkan
setiap bukti yang ada terhadap setiap elemen/KUK, batasan variabel, pengetahuan dan
keterampilan yang dipersyaratkan serta aspek kritis

Unit Kompetensi :
Nomor : P.854900.040.01
Judul : MERENCANAKAN DAN MENGORGANISASI ASESMEN

Elemen Kompetensi : 1. MENENTUKAN PENDEKATAN ASESMEN

Komponen asesmen Penilaian Bukti-bukti


Apakah Anda dapat?
mandiri Ya Tidak Pendukung
1.1 Mengidentifikasi/mengkonfirmasikan kandidat
dan tujuan dan konteks asesmen
ditetapkan/dikonfirmasikan kepada orang
yang relevan sesuai dengan persyaratan
hukum/organisasi/etika ?

Kriteria 1.2 Membuat Keputusan, apakah asesmen


dilakukan melalui RPL, jalur pembelajaran
dan asesmen atau kombinasi keduanya.?
Unjuk Kerja
1.3 Memperoleh strategi asesmen dan digunakan
untuk memandu pengembangan rencana
asesmen, bila perlu ?
1.4 Mengidentifikasi/mengkonfirmasikan dan
memperoleh Acuan pembanding
(benchmark) ?

Elemen Kompetensi : 2. MEMPERSIAPKAN RENCANA ASESMEN


2.1. Menginterpretasikan acuan pem-banding
Kriteria asesmen untuk menentukan bukti dan
jenis-jenis bukti yang diperlukan untuk
Unjuk Kerja memperlihatkan kompetensi sesuai
dengan aturan-aturan mengenai bukti ?

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 71

Komponen asesmen Penilaian Bukti-bukti


Apakah Anda dapat?
mandiri Ya Tidak Pendukung
2.2. Menggunakan standar-standar
kompetensi sebagai acuan pembanding
(benchmark), semua bagian komponen
standar kompetensi, dipaparkan dalam
menetapkan dan mendokumentasikan
bukti yang akan dikumpulkan ?
2.3. Memperoleh dan menginterpretasikan
Dokumentasi terkait apa pun untuk
mendukung perencanaan proses
asesmen ?
2.4. Memilih dan mengkonfirmasikan
metode-metode dan alat-alat asesmen,
yang memaparkan bukti yang akan
dikumpulkan sesuai dengan prinsip-
prinsip asesmen ?
2.5. Mengidentifikasi dan mendokumentasi-
kan bahan spesifik dan sumber-sumber
fisik yang diperlukan untuk
mengumpulkan bukti ?
2.6. Mengklarifikasi, menyetujui dan
mendokumentasikan peran dan
tanggung jawab semua orang yang
terlibat dalam proses asesmen ?
2.7. Mendokumentasikan penentuan jangka
waktu dan periode waktu untuk
pengumpulan bukti dan memasukkan
semua informasi yang akan dimasukkan
ke dalam rencana asesmen ?
2.8. Mengkonfirmasikan rencana asesmen
dengan personel yang relevan ?

Elemen Kompetensi : 3. MENEMPATKAN DALAM KONTEKS DAN MENINJAU


RENCANA ASESMEN
3.1. Mengidentifikasi/mengklarifikasi
dengan orang yang relevan
Karakteristik kandidat dan izin apa
pun untuk penyesuaian yang wajar
dan/atau kebutuhan-kebutuhan
spesifik dan didokumentasikan ?
3.2. Bila diperlukan, standar-standar
Kriteria kompetensi ditempatkan dalam
konteks, untuk mencerminkan
Unjuk Kerja lingkungan operasi dimana asesmen
akan terjadi, sesuai dengan pedoman
penempatan konteks ?
3.3. Memeriksa dan melakukan
penyesuaian metode dan alat
asesmen yang dipilih, bila diperlukan,
untuk memastikan agar penerapan
yang berkelanjutan dapat di-
pertimbangkan ?

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


72 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

Komponen asesmen Penilaian Bukti-bukti


Apakah Anda dapat?
mandiri Ya Tidak Pendukung
3.4. Melakukan penyesuaian yang wajar
terhadap penempatan konteks apa pun
pada standar kompetensi, bila
diidentifikasi, membuat integrasi
kegiatan-kegiatan asesmen, bila sesuai
dan memiliki kemampuan praktek untuk
mendukung penerapan atas pengakuan
kompetensi saat ini?
3.5. Meninjau alat-alat asesmen yang di-
sesuaikan untuk memastikan spesifikasi
standar-standar kompetensi masih
dibahas?
3.6. Memutakhirkan rencana asesmen,
sebagaimana diperlukan, untuk
mencerminkan kebutuhan kontekstuali-
sasi yang berkelanjutan, perubahan apa
pun dalam kebutuhan sumber organisasi
atau perubahan-perubahan sebagai
respons terhadap pelaksanaan asesmen
?
3.7. Menyimpan dan mentelusuri rencana
asesmen sesuai dengan kebijakan dan
prosedur sistem asesmen dan
persyaratan hukum/organisasi/etika ?

Elemen Kompetensi : 4. MENGATUR SUSUNAN ASESMEN


4.1. Mengidentifikasi material dan mengatur
kebutuhan sumber fisik sesuai dengan
kebijakan dan prosedur sistem asesmen
dan persyaratan hukum/organisasi/etika
?
4.2. Menyusun dukungan spesialis apa pun
untuk asesmen dan diatur sesuai dengan
persyaratan hukum/organisasi/etika, bila
diperlukan ?
Kriteria 4.3. Mengatur peran dan tanggung jawab
Unjuk Kerja semua orang yang terlibat dalam proses
asesmen ?
4.4. Menetapkan strategi-strategi komunikasi
yang efektif untuk mendorong arus
komunikasi yang teratur dan umpan balik
(feedback) dengan orang relevan yang
terlibat dalam proses asesmen ?
4.5. Mengkonfirmasikan penyimpanan
catatan dan penyusunan laporan untuk
asesmen?

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 73

PETA UNIT KOMPETENSI


Kisi-kisi berikut ini akan memberikan anda peta aktifitas dan asesmen yang dipersyaratkan
dalam unit kompetensi ini.

Tugas
Elemen Kriteria Unjuk Kerja Halaman Kegiatan
Asesmen
1.1 Peserta sertifikasi
diidentifikasi/ dikonfirmasi,
kemudian tujuan dan
konteks asesmen/RPL
ditetapkan/dikonfirmasi
kepada orang yang relevan
sesuai dengan persyaratan
hukum/organisasi/ etika

1.2 Keputusan jalur asesmen


1. Menentukan dibuat, apakah asesmen
pendekatan dilakukan melalui RPL, jalur
pembelajaran dan asesmen
asesmen
atau pendekatan kombinasi
1.3 Strategi asesmen diakses
dan bila perlu digunakan
untuk memandu
pengembangan rencana
asesmen
1.4 Acuan pembanding
asesmen/RPL
diidentifikasi/dikonfirmasi dan
diakses

2.1 Rencana asesmen diikuti


Acuan pembanding asesmen
diinterpretasi guna
menentukan bukti danjenis-
jenis buktiyang diperlukan
untuk mendemonstrasikan
kompetensi sesuai dengan
aturan-aturan bukti
2. Mempersiapkan 2.2 Apabila standar kompetensi
rencana digunakan sebagai acuan
asesmen/RPL pembanding, semua
komponen standar
kompetensi dipaparkan untuk
menetapkan dan
mendokumentasikan bukti
yang akan dikumpulkan
2.3 Setiap dokumen terkait untuk
mendukung perencanaan
proses asesmen diperoleh
dan diinterpretasikan

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


74 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

Tugas
Elemen Kriteria Unjuk Kerja Halaman Kegiatan
Asesmen

2.4 Metode asesmen/RPL dan


perangkat asesmen
dipilih/dikonfirmasi
berdasarkan bukti yang akan
dikumpulkan untuk memenuhi
prinsip-prinsip asesmen
2.5 Bahandan sumber daya
fisik spesifik yang diperlukan
dalam pengumpulan bukti
diidentifikasi dan
didokumentasi
2.6 Peran dan tanggung jawab
semua orang yang terlibat
dalam proses asesmen
diklarifikasi, dimintakan
persetujuan dan
didokumentasikan
2.7 Jangka waktu dan periode
waktu pengumpulan bukti
ditentukan dan semua
informasi yang akan
dimasukkan ke dalam
rencana asesmen
didokumentasikan.
2.8 Rencana asesmen
dikonfirmasi dengan personel
yang relevan

3.1 Karakteristikpeserta
sertifikasi dan setiap
kelonggaran yang diperlukan
untuk penyesuaian yang
wajar dan/atau kebutuhan-
kebutuhan spesifik
diidentifikasi/ diklarifikasi
dengan orang yang relevan,
dan kemudian
didokumentasikan
3. Kontekstualisasi 3.2 Bila diperlukan, standar-
dan meninjau standar kompetensi
rencana asesmen dikontekstualisasikan, untuk
mencerminkan lingkungan
tempat pelaksanaan
asesmen, sesuai dengan
panduan kontekstualisasi
3.3 Metode dan perangkat
asesmen yang dipilih
diperiksa, bila perlu
disesuaikan guna menjamin
penerapan yang berkelanjutan
dengan mempertimbangkan:

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 75

Tugas
Elemen Kriteria Unjuk Kerja Halaman Kegiatan
Asesmen
 berbagai kontekstualisasi
standar kompetensi
 penyesuaian yang
beralasan
 kegiatan asesmen
terintegrasi
 kapasitas untuk mendukung
RPL
3.4 Perangkat asesmen yang
disesuaikan ditinjau untuk
memastikan bahwa spesifikasi
standar kompetensi masih
dapat terpenuhi
3.5 Rencana asesmen
diperbaharui, sebagaimana
diperlukan, untuk
merefleksikan kebutuhan
kontekstualisasi yang sedang
berjalan, perubahan dalam
persyaratan sumberdaya
organisasi atau perubahan
dalam merespon pelaksanaan
asesmen
3.6 Rencana asesmen disimpan
dan ditelusuri sesuai dengan
kebijakan dan prosedur
sistem asesmen maupun
persyaratan hukum/
organisasi/etika

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


76 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

Tugas
Elemen Kriteria Unjuk Kerja Halaman Kegiatan
Asesmen

4.1 Persyaratan bahan dan


kebutuhan sumber daya fisik
yang telah teridentifikasi diatur
sesuai dengan kebijakan dan
prosedur sistem asesmen
maupun persyaratan hukum/
organisasi/etika
4.2 Bila diperlukan, dukungan
spesialis apapun yang
dibutuhkan untuk asesmen
diorganisasikan dan diatur
sesuai dengan persyaratan
4. Mengorganisasikan hukum/organisasi/etika
asesmen/RPL 4.3 Peran dan tanggung jawab
semua orang yang terlibat
dalam proses asesmen
diorganisasikan
4.4 Strategi komunikasi efektif
dengan orang yang terlibat
dalam proses asesmen
ditetapkan guna mendorong
terjadinya arus komunikasi
yang teratur dan
didapatkannya umpan balik
4.5 Penyimpanan rekaman
asesmen dan pelaporannya
dikonfirmasi

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 77

Tugas
Persyaratan Keterampilan Halaman Kegiatan
Asesmen
 keterampilan analisis dan interpretasi untuk:
 menguraikan substansi/ isi standar
kompetensi
 menginterpretasi perangkat asesmen dan
informasi lainnya
 mengidentifikasi kebutuhan peserta sertifikasi
 membuat keputusan berbasis bukti hasil
asesmen
 keterampilan observasi untuk:
 mengakui pembelajaran terdahulu peserta
sertifikasi
 menentukan kesiapan peserta sertifikasi
dalam pelaksanaan asesmen
 mengobservasi kinerja peserta sertifikasi
 mengidentifikasi peserta sertifikasi sekiranya
membutuhkan asistensi selama pelaksanaan
asesmen
 keterampilan meneliti dan mengevaluasi untuk:
 mengakses persyaratan individu pelaksana
dan sumber daya asesmen
 mengakses kebijakan dan prosedur sistem
asesmen
 mengakses kebijakan dan prosedur RPL
 mengevaluasi bukti
 mengevaluasi proses asesmen
 keterampilan kognitif untuk:
 menghargai bukti dan membuat keputusan
 memperhatikan dan merekomendasikan
penyesuaian yang wajar
 keterampilan membuat keputusan:
 mengakui pembelajaran terdahulu peserta
sertifikasi
 membuat keputusan atas pencapaian
kompetensi peserta sertifikasi
 keterampilan literasi untuk:
 membaca dan menginterpretasi informasi
yang relevan tentang pelaksanaan asesmen
 mempersiapkan kebutuhan dokumentasi dan
informasi yang diperlukan untuk proses
asesmen
 keterampilan komunikasi/interpersonal untuk:
 menjelaskan pengertian asesmen, termasuk
proses RPL, kepada peserta sertifikasi
 memberikan innstruksi yang jelas dan tepat
 mengajukan pertanyaan secara efektif
 menyampaikan klarifikasi
 mendiskusikan proses asesmen dengan pihak
terkait lainnya
 memberikan umpan balik yang sesuai kepada
peserta sertifikasi
 mendiskusikan hasil asesmen dengan peserta
sertifikasi

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


78 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

Tugas
Persyaratan Keterampilan Halaman Kegiatan
Asesmen
 menggunakan bahasa secara tepat dengan
peserta sertifikasi dan lingkungan asesmen
 mempertahankan suatu hubungan kerja yang
baik dengan peserta sertifikasi
 sikap yang harus dimiliki:
 kemauan untuk memandu dan mendukung
peserta sertifikasi
 mampu memberi semangat kepada peserta
sertifikasi, menerima dan memanfaatkan
umpan balik
 sensitif terhadap perbedaan keperluan setiap
individu
 beretika dalam pelaksanaan asesmen
 asesmen berbasis kompetensi mencakup:
 pelatihan dan pendidikan vokasi sebagai
suatu sistem berbasis kompetensi
 asesmen berpatokan kriteria/keunggulan atas
asesmen perpatokan norma
 menyetujui kriteria yang digunakan pada
pelatihan dan pendidikan vokasi di tingkat
nasional atau penjelasan yang dikemukakan
standar kompetensi tentang spesifikasi kinerja
suatu pekerjaan/fungsi kerja dan
keterampilan/pengetahuan
 pelaporan asesmen berbasis kompetensi
 standar kompetensi sebagai basis kualifikasi
 prinsip-prinsip asesmen berbasis kompetensi
 struktur dan penggunaan standar kompetensi
 prinsip-pronsip asesmen dan penerapannya
 aturan bukti dan penerapannya
 pengertian tujuan asesmen dan konteks
asesmen, termasuk RPL
 berbagai metode asesmen, termasuk
kecocokannya dalam pengumpulan berbagai
jenis bukti; persyaratan sumber daya dan
kaitannya dengan biaya
 pengertian penyesuaian yang wajar dan
penerapannya
 metodologi evaluasi dasar yang cocok untuk
tinjauan pengalaman individu
 jenis dan bentuk bukti, termasuk penggunaan
perangkat asesmen yang relevan untuk
pengumpulan berbagai jenis bukti pada
asesmen berbasis kompetensi
 pengetahuan praktis tentang hambatan dan
proses terkait perangkat dan metode asesmen
 sistem asesmen serta kebijakan dan prosedur
asesmen yang digunakan oleh industri,
organisasi atau otoritas pelatihan
 kebijakan dan prosedur RPL yang digunakan
oleh organisasi
 perhatian terhadap budaya yang sensitif dan

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 79

kebersamaan
 kebijakan relevan lainnya, perundangan, kode
etik dan standar nasional, misalnya:
 hak paten
 keamanan informasi
 plagiatisme
 paket pelatihan/standar kompetensi
 persyaratan lisensi
 persyaratan industri/tempat kerja
 persyaratan rekaman informasi dan
kerahasiaan
 anti diskriminasi termasuk kesamaan
kesempatan, pencemaran nama baik,
diskriminasi ketidakmampuan
 hubungan tempat kerja
 persetujuan perusahaan/penghargaan industri
 tanggungjawab K3 berkaitan dengan rencana
dan pengorganisasian asesmen, seperti:
 persyaratan pelaporan bahaya dan insiden
 prosedur darurat dan prosedur penggunaan
alat pelindung diri
 penggunaan peralatan secara aman dan
pemeliharaannya
 informasi sumber daya K3

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


80 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

LAMPIRAN

FR-MMA. 01. MERENCANAKAN DAN MENGORGANISASIKAN ASESMEN

Judul Skema
Sertifikasi : Tanggal :

No. Skema :

LSP : TUK : Sewaktu/Tempat Kerja/Mandiri*)

Tim/Nama
Asesor :

1. Menentukan pendekatan asesmen

1.1. Nama Asesi :


(kelompok
homogen)

Tujuan asesmen :  Sertifikasi  RCC  RPL  Pencapaian Proses  Lainnya:


pembelajaran ……………………

Konteks asesmen : TUK simulasi/tempat kerja* dengan karakteristik produk/sistem/tempat kerja*

1.2. Pendekatan/Jalur :  Mengikuti proses kerja  Proses pembelajaran  Hasil akhir proses
ditempat kerja (Sumatif dan formatif) pelatihan.
asesmen

1.3 Strategi asesmen : Mengikuti*:


 Benchmark asesmen (unit kompetensi)
 RPL arrangements
 Metode dan alat asesmen,
 Pengorganisasian asesmen,
 Aturan paket kualifikasi,
 Persyaratan khusus,
 Mekanisme jaminan mutu
Standar kompetensi/standar produk/standar sistem/regulasi teknis/SOP: (tuliskan)
1.4 Acuan :
pembanding/

benchmark

2. Mempersiapkan Rencana Asesmen (pada bagian ini kalau lebih dari 2 unit sisipkan sesuai dengan jumlah unit
kompetensi)

Kode Unit :

Judul Unit :

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 81

ELEMEN :

Metode dan Perangkat Asesmen (CL: Ceklis, CLP : Verifikasi


Portofolion, PK: Verifikasi Pihak Ketiga, PL: Pertanyaan
Lisan, PT: Pertanyaan Tertulis, PW: Pertanyaan
Jenis Bukti (L, TL Wawancara, L: Lainnya)
Kriteria Unjuk Kerja Bukti-bukti
dan T)*

Pihak Ketiga
Demonstrasi

PortoFolio

Verifikasi
Observasi

Wawancara
Verifikasi

Tes Tertulis
Tes Lisan

Lainnya
Kasus
Studi
ELEMEN :

Metode dan Perangkat Asesmen (CL: Ceklis, OPK: Observasi


Jenis Bukti (L, TL
Kriteria Unjuk Kerja Bukti-bukti Pihak Ketiga, PL: Pertanyaan Lisan, PT: Pertanyaan Tertulis,
dan T)*
PW: Pertanyaan Wawancara, L: Lainnya)

Pihak Ketiga
Demonstrasi

Wawancara
Tes Tertulis
Tes Lisan
PortoFolio

Verifikasi
Observasi

Verifikasi

Lainnya
Kasus
Studi
ELEMEN :

Metode dan Perangkat Asesmen (CL: Ceklis, OPK: Observasi


Jenis Bukti (L, TL
Kriteria Unjuk Kerja Bukti-bukti Pihak Ketiga, PL: Pertanyaan Lisan, PT: Pertanyaan Tertulis,
dan T)*
PW: Pertanyaan Wawancara, L: Lainnya)
Pihak Ketiga
Demonstrasi

Wawancara
Tes Tertulis
Tes Lisan
PortoFolio

Verifikasi
Observasi

Verifikasi

Lainnya
Kasus
Studi

Sumber Daya Phisik/Material :


 Observasi Demonstrasi :
 Tes Lisan :
 Dll.

Catatan : *) L = Buklti langsung, TL = Bukti tidak langsung, T = Bukti tambahan

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


82 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

Pemenuhan terhadap seluruh bagian Batasan Variabel Panduan Asesmen Kompetensi Kunci
unit standar kompetensi : (bila
tersedia) Ya Ya Ya

Peran dan tanggung jawab Tim/Personil terkait: *) Khusus persetujuan Asesi dapat dilakukan pada saat Konsultasi
Pra Uji dan ditanda tangani pada formulir khusus persetujuan rencana asesmen.

Nama Jabatan/pekerjaan Peran dan tanggung jawab dalam Paraf/tanggal


asesmen

 Tanggal Asesmen :
Jangka dan periode
waktu asesmen  Durasi per metode :
1. Observasi Demonstrasi : ...... menit (Pk ..... s/d Pk ..........)
2. Tes Lisan : ................... menit (Pk..... s/d Pk ..... )
3. Metode lain yang dipilih

Lokasi asesmen

3. Kontekstualisasi dan meninjau rencana asesmen :

3.1. Karakteristik asesi : Penyesuaian kebutuhan spesifik asesi:

Pada batasan variabel :


3.2. Kontekstualisasi standar
kompetensi : Diisi dengan penyesuaian yang diperlukan terhadap isi batasan variabel :
(untuk mengakomodasi 1. Kontek variabel
persyaratan spesifik industri, 2. Peralatan dan Perlengkapan
pada batasan variabel dan 3. Peraturan yang diperlukan
pedoman bukti) 4. Norma dan Standar
Pada panduan penilaian :

1. Konteks Penilaian
2. Persyaratan kompetensi
3. Pengetahuan dan Ketrampilan
4. Sikap Kerja
5. Aspek Kritis
3.3. Memeriksa metoda dan perangkat asesmen yang dipilih (sesuai/tidak sesuai) dengan skema sertifikasi

Bila diperlukan penyesuaian Metode dan perangkat asesmen Catatan


dipertimbangkan terhadap :
(Tuliskan bila ada penyesuaian)

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


MERENCANAKAN DAN M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N | 83

1. Berbagai kontekstualisasi Standar Kompetensi

2. Penyesuaian yang beralasan

3. Kegiatan asesmen terintegrasi

4. Kapasitas untuk mendukung RPL

3.4. Meninjau Perangkat asesmen yang disesuaikan terhadap spesifikasi Catatan


standar kompetensi (Ya/Tidak) (Tuliskan bila ada)

4. Mengorganisasikan asesmen :

4.1. Pengaturan sumber Sumber daya Asesmen :


daya asesmen

4.2. Pengaturan
dukungan spesialis

4.3. Pengorganisasian Personil :


personil yang terlibat
• -

• -

• -

• -
4.4. Strategi Komunikasi (pilih yang sesuai)

 Wawancara, baik secara berhadapan maupun melalui telepon

 Email, memo, korespondensi

 Rapat

 Video Conference/Pembelajaran Berbasis Elektronik

 Fokus Group
• -
4.5. Penyimpanan
Rekaman Asesmen dan
Pelaporan

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI


84 | M E R E N C A N A K A N D A N M E N G O R G A N I S A S I K A N A S E S M E N

Konfirmasi dengan pihak yang relevan :

Nama Jabatan Paraf/Tanggal

Penyusun Rencana dan Pengorganisasi Asesmen : Nama Asesor :

No. Reg.

Tanda tangan/

Tanggal

Diverifikasi oleh Manajemen Sertifikasi Nama :

Jabatan :

Tanda tangan/

Tanggal

PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI

Anda mungkin juga menyukai