MODUL
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
1|Page
MENANGANI PELANGGAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas diterbitkannya modul pelatihan berbasis
kompetensi unit kompetensi Menangani Pelanggan sebagai acuan bagi tenaga
pengajar/Mentor yang akan digunakan untuk melatih calon Barista sesuai dengan modul
yang telah ditetapkan.
Penyusunan modul ini dilaksanakan dalam rangka harmonisasi yang mengacu pada SKKNI
yang sudah ada.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan modul
ini. Kami menyadari bahwa modul ini masih belum sempurna. Kami sangat menghargai
apabila ada masukan untuk penyempurnaannya, yang selalu akan dikaji ulang secara
periodik.
Akhir kata, diharapkan modul ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan bermanfaat
dalam upaya meningkatkan mutu pelatihan yang bermuara pada daya saing dan nilai
tambah bagi seorang barista serta menuju Indonesia Kompeten.
Penyusun
Desy Ningrum
2|Page
MENANGANI PELANGGAN
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 4
1.1 Umum .................................................................................................. 4
1.2 Ruang Lingkup ...................................................................................... 4
3|Page
MENANGANI PELANGGAN
1. PENDAHULUAN
1.1 Umum.
Unit kompetensi ini menetapkan kompetensi yang dibutuhkan untuk Menangani
Pelanggan dalam penerapan sistem pelatihan berbasis kompetensi. Pengguna dari unit
ini, khususnya tenaga pengajar atau mentor dituntut untuk mampu mengembangkan
dan memperluas keahliannya dalam melaksanakan pembelajaran dan pelatihan secara
efektif dengan mengembangkan strategi-strategi yang tepat serta memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam mengarahkan dan memberikan
dukungan kepada para peserta didik serta memiliki kemampuan dalam
mengidentifikasi, merekomendasikan kebutuhan dan peluang pengembangan bagi
para barista dan atau calon barista.
Personil yang memiliki tugas dalam unit Menangani Pelanggan juga harus memiliki
kemampuan dalam memonitor pelaksanaan pelatihan secara sistematis serta
menerapkan teknik-teknik fasilitasi individual dalam membimbing dan mendukung
para barista dan calon barista pada saat mereka bekerja.
Kemampuan dalam mengkoordinasikan aktifitas validasi pelatihan ini harus dimiliki
oleh pengguna unit ini, termasuk menginterpretasikan dan menerapkan kebijakan dan
prosedur validasi yang berlaku di lingkungan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan,
melaksanakan dan mendokumentasikan proses validasi serta merekomendasikan hasil
validasi.
Unit kompetensi ini juga dapat diaplikasikan pada konteks suatu proses asesmen
dimana pengguna atau mentor bahkan bagi asesor yang ditugaskan oleh LDP untuk
memimpin sistem asesmen dan pelayanan asesmen agar asesmen berlangsung
secara efektif.
4|Page
MENANGANI PELANGGAN
2. ACUAN NORMATIF
3.1 Asesmen
Proses penilaian kepada seseorang terhadap pemenuhan persyaratan yang
ditetapkan dalam skema sertifikasi
3.2 Barista
Seseorang yang berprofesi meracik dan menyajikan minuman berbahan dasar
kopi
3.5 Instruktur
adalah seseorang yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang serta hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan
pelatihan dan pembelajaran kepada peserta pelatihan dibidang atau kejuruan
tertentu;
3.6 Kompetensi
Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Catatan: untuk Pedoman ini yang dimaksudkan dengan kompetensi adalah
kompetensi kerja, dan merujuk pada batasan/definisi yang digunakan dalam UU
No.13 Tahun 2003
5|Page
MENANGANI PELANGGAN
3.8 Kualifikasi
Penguasaan capaian pembelajaran yang menyatakan kedudukannya dalam
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
Catatan: menggunakan batasan dalam Peraturan Presiden RI No.8 Tahun
2012
3.9 Keandalan
Indikator sejauh mana nilai hasil uji kompetensi konsisten untuk uji kompetensi
yang dilakukan pada waktu dan tempat berbeda, metode uji yang berbeda, dan
asesor kompetensi yang berbeda.
3.10 Keluhan
Pernyataan ketidakpuasan, selain banding, oleh individu atau organisasi terhadap
lembaga sertifikasi profesi berkaitan dengan hal-hal yang diharapkan dari
kegiatan lembaga sertifikasi profesi, atau pemegang sertifikat.
3.11 Mentor
adalah seseorang yang ditunjuk sebagai pembimbing untuk memberikan arahan,
konseling dan nasehat-nasehat pada peserta pelatihan
3.12 Profesi
Bidang pekerjaan yang memiliki kompetensi tertentu yang diakui oleh
masyarakat
Catatan: menggunakan batasan dalam Peraturan Presiden RI No.8 Tahun 2012
6|Page
MENANGANI PELANGGAN
3.21 Sertifikat
Dokumen yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi, yang menunjukkan
bahwa orang yang tercantum namanya telah memenuhi persyaratan sertifikasi
7|Page
MENANGANI PELANGGAN
4. PERSYARATAN DASAR
4.2 Pelatih
Pelatih atau mentor dalam pelaksanaan pelatihan untuk skema sertifikasi Barista
khususnya unit Menangani Pelanggan harus pelatih bersertifikat dengan
kualifikasi Instruktur/Mentor/Master Trainer/Lead Asesor Kompetensi.
Penggunaan modul ini pelatih/mentor wajib memiliki sertifikat kompetensi Barista.
Selanjutnya memiliki kemampuan dalam mengembangkan okupasi barista,
mengembangkan lingkungan pembelajaran, mendisain program pelatihan, serta
unit-unit kompetensi lain yang terdapat pada skema okupasi barista.
4.3 Peserta
Seseorang yang telah direkomendasikan untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan pada skema sertifikasi okupasi Barista, .
5. STANDAR KOMPETENSI
DESKRIPSI UNIT
Unit ini berhubungan dengan keterampilan antar-personal, komunikasi dan layanan
pelanggan yang dibutuhkan oleh semua orang yang bekerja dalam industri pariwisata dan
perhotelan.
8|Page
MENANGANI PELANGGAN
2.3 Produk dibuat sesuai dengan pesanan pelanggan, berdasarkan standar yang berlaku
2.4 Produk yang sudah dibuat, dipastikan kebenarannya sesuai SOP perusahaan mengenai
produk
PETA KOMPETENSI
TP 1
Melakukan
Menangani komunikasi
Pelanggan dengan setiap
pelanggan yang TP 2
datang Mengerjakan
produk sesuai
pesanan
Komunikasi adalah pengiriman dan penerima pesan antara dua orang atau lebih dapat
dipahami. Berkomunikasi merupakan penyampaian pesan dua arah atau lebih, maka dalam
menyampaikan pesan kepada orang lain harus dilakukan dengan benar, agar apa yang
disampaikan itu mudah untuk diterima dan dipahami oleh orang lain.
1.1 Pelanggan disapa dengan ramah dan sopan sesuai dengan SOP Perusahaan.
9|Page
MENANGANI PELANGGAN
Selain hal tersebut diatas, maka diperlukan pengetahuan semua produk yang
dijual. Seperti informasi mengenai ;
a. Ingredient atau bahan dasar
b. Metoda pembuatan
c. Citarasa
d. Waktu yang dibutuhkan untuk proses pembuatan
e. Asal produk
10 | P a g e
MENANGANI PELANGGAN
Aktifitas 1
1. Keterampilan dalam berkomunikasi
2. Sikap dalam berkomunikasi dengan pelanggan
3. Keterampilan dalam melakukan suggest kepada pelanggan
2.1 Produk dibuat sesuai dengan pesanan pelanggan, berdasarkan standar yang
berlaku
Produk yang telah dipesan oleh pelanggan selanjutnya dibuat berdasarkan metoda
dan proses yang sesuai dengan SOP.
Seluruh pesanan harus dibuat sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Standar yang dimaksud adalah standar dengan mesin yang digunakan atau
sesuai spesifikasi/standar pabrik. . Beberapa contoh mesin pembuat minuman
dingin adalah ; granita, Ice cube machine, Ice crusher, blender, juicer dan lain
sebagainya.
Selain itu dalam proses pembuatan produk, harus sesuai dengan standar
keamanan dan kesehatan pangan. Sedangkan standar alat dan perlengkapan
pembuatan kopi sesuai dengan metoda akan dibahas dalam unit lain.
11 | P a g e
MENANGANI PELANGGAN
2.2 Produk yang sudah dibuat, dipastikan kebenarannya sesuai SOP perusahaan
mengenai produk
2.2.2 Produk dibuat Sesuai dengan Standar Waktu yang Telah Ditentukan
Waktu adalah salah satu bagian terpenting pada usaha sektor makanan dan
minuman. Pada beberapa kejadian seringkali pelanggan tidak kembali lagi oleh
sebab waktu pembuatan dan penyajian terlalu lama. Waktu dapat saja
dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti ketersediaan bahan baku, kekurangan
sumber daya manusia, kejadian yang tidak terduga seperti ; kerusakan mesin,
pelanggan yang tiba-tiba membludak, kerusakan listrik dan lain sebagainya. Itu
sebabnya sebelum operasional, semua dipastikan sudah siap untuka digunakan.
Aktifitas 2 ;
1. Keterampilan dalam berkomunikasi dengan pelanggan
2. Mengatasi masalah dengan pelanggan
3. Sikap kerja dalam pelayanan dan penyajian minuman dan makanan ringan
12 | P a g e
MENANGANI PELANGGAN
DAFTAR PUSTAKA
SKKNI Sektor Hotel Restoran. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, nomor
239 tahun 2004
SKKNI Sub Golongan Bar Kelompok Usaha Rumah Minum/Kafe. Keputusan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi RI, nomor 370 tahun 2013.
13 | P a g e