MODUL
PELATIHAN SERTIFIKASI
KOMPETENSI
S1 – Psikologi
Skema Sertifikasi :
METODOLOGI PELATIHAN
PELATIHAN
KOMPETENSI
INSTRUKTUR SENIOR
Unit Kompetensi :
P.854900.011.01
Menyusun Program Pelatihan
2021
UNIVERSITAS GUNADARMA
MODUL
PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
S1 - PSIKOLOGI
Skema Sertifikasi :
METODOLOGI PELATIHAN
PELATIHAN
KOMPETENSI INSTRUKTUR SENIOR
Unit Kompetensi :
P.854900.011.01 - Menyusun Program Pelatihan
Penyusun :
Dr. Meta Damayanti., M.Psi., Psikolog
Dr. Quroyzhin Kartika Rini., M.Si
Editor
Dr. Wahyu Rahardjo, M.Si.
Depok, 2021
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadhirat Allah swt, atas berkat dan dan karunianya, Modul
Pelatihan Kompetensi Instruktur Senior 1, Pelatihan Sertifikasi Kompetensi
skema Metodologi Pelatihan dapat kami selesaikan. Modul ini merupakan bagian
dari seri modul pendukung untuk pelatihan sertifikasi kompetensi untuk skema
Metodologi Pelatihan yang bertujuan memberikan bekal keterampilan untuk
merencanakan, menyampaikan materi pelatihan atau pembelajaran secara terstruktur
guna mencapai tujuan pelatihan dan pembelajaran di bidangnya. Pelatihan ini
diberikan khususnya bagi mahasiswa di program studi Psikologi.
Modul ini terbagi menjadi dua bab. Bab pertama berisi menentukan kebutuhan
pelatihan mikro, bab kedua membuat surat perjanjian pemagangan. Selain itu modul
ini juga berisi soal-soal latihan, contoh studi kasus dan petunjuk praktikum.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada: Kaprodi Psikologi, Ibu Dr. Ira
Puspitawati, MSi.psikolog atas arahannya terkait agar modul ini sejalan dengan
kurikulum yang diberikan di perkuliahan, Bapak Dr. Seto Mulyadi, Psikolog, Kepala
Lembaga Pengembangan Psikologi atas koordinasinya terkait sarana prasarana dan
teknis pelaksanaan kursus sertifikasi kompetensi agar sesuai dengan kebutuhan yang
ada pada modul pelatihan ini. Saran dan kritik dari pembaca, penyusun harapkan
untuk perbaikan modul ini di masa mendatang.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LUAR ........................................................................................ i
HALAMAN JUDUL DALAM .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iv
Metodologi Pelatihan iv
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
4.3 Indikator unjuk kerja dideskripsikan untuk mencapai kriteria unjuk kerja ..... 19
4.4 Pengetahuan, keterampilan, sikap kerja dan jangka waktu (teori dan praktek)
ditentukan ........................................................................................................ 20
Metodologi Pelatihan v
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 1
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
digunakan untuk menata dan mengembangkan jabatan fungsional dan karir SDM di
setiap profesi. Dengan demikian, penyusunan dan pengembangan SKKNI merupakan
kegiatan yang strategis dan menjadi kebutuhan dari sektor atau lapangan usaha. Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat SKKNI adalah
rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau
keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Metodologi Pelatihan 2
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 3
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 4
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 5
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 6
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 7
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang
dan kualifikasi kompetensi/jabatan/pekerjaan serta spesifikasi pekerjaan. Dessler
(2017) juga menjelaskan pelatihan adalah proses pengajaran yang dilakukan bagi
karyawan baru atau yang telah bekerja mengenai keterampilan dasar yang mereka
perlukan dalam melakukan pekerjaannya.
Program pelatihan merupakan bagian integral dari sistem pelatihan. Di dalam
penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi (Competency Based Training)
program pelatihan yang dicirikan dengan karakteristik berfokus kepada peserta
pelatihan, lebih menekankan pada kegiatan yang harus dikerjakan dan kinerja yang
dinilai berdasarkan kriteria unjuk kerja peserta pelatihan. Pola penyusunan program
pelatihan berbasis kompetensi dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan antara
lain analisis standar kompetensi, analisis kualifikasi, analisis jabatan dan analisis
kompetensi yang dikehendaki. Melalui skill audit dan analisis kebutuhan pelatihan,
maka dapat disusun program pelatihan.
Tujuan pelatihan adalah abstraksi yang menggambarkan kemampuan, kondisi,
standar yang harus dicapai peserta pelatihan sampai dengan akhir proses pelatihan
kerja, dengan demikian unsur-unsur yang terkandung dalam tujuan pelatihan
meliputi:
a. subyek belajar (peserta)
b. pernyataan ingin dicapai (kompeten/Belum kompeten)
c. kata kerja aktif seperti: menyusun, mengelola, menggunakan, dan seterusnya
d. objek yang dipelajari
e. Menguraikan cakupan pelatihan yang menggambarkan kesenjangan kemampuan
(lack of skill)
f. Merupakan kalimat yang menggambarkan keseluruhan tujuan pelatihan
g. Menggambarkan uraian ringkas jabatan/pekerjaan.
Metodologi Pelatihan 8
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 9
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
tersebut dapat diuraikan dari kebutuhan pengguna (user) yang berasal dari pasar
kerja, dengan melihat atau identifikasi pekerjaan apa saja yang harus dilakukan.
Acuan standar kompetensi bisa diambil dari :
a. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah standar
kompetensi yang berlaku secara nasional dalam suatu Negara melalui suatu badan
independen, seperti Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
b. Standar Kompetensi Kerja Internasional (SKKI) adalah suatu standar yang
berlaku secara Internasional yang sudah disepakati secara Internasional seperti
standar yang dikeluarkan oleh IMO dalam standar di maritim dan Aviasi dalam
penerbangan
c. Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK) adalah standar kompetensi pada
bidang tertentu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh suatu organisasi/lembaga
nasional/internasional, seperti bidang pengelasan, perminyakan, penerbangan, dan
lain-lain.
Metodologi Pelatihan 10
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 11
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 12
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 13
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
c. Deskripsi unit
d. Elemen kompetensi
e. Kriteria unjuk kerja
f. Batasan variabel
g. Panduan penilaian
Unit-unit kompetensi dalam program pelatihan didapat dari uraian jabatan
suatu pekerjaan yang didapat dari analisis kebutuhan pelatihan. Adapun cara
menentukannya antara lain:
a. Tentukan uraian jabatan dari suatu pekerjaan
b. Buka standar kompetensi disesuaikan dengan bidang pekerjaan tersebut.
c. Lihat kesamaan antara satu pekerjaan dengan judul unit kompetensi.
d. Apabila pekerjaan tersebut lingkupnya kecil dapat juga dilihat kesamaan dengan
elemen kompetensi.
e. Tulis kode dan judul unit yang sesuai dengan pekerjaan tersebut pada tabel
kurikulum.
a. Pilih unit kompetensi yang akan dimasukan kedalam tabel kurikulum pelatihan.
b. Urutkan dari kelompok kompetensi umum terlebih dahulu dengan melihat daftar
unit kompetensi
c. Urutkan kelompok kompetensi inti dimulai dari nomor terkecil dan/atau prasyarat
kompetensi
Metodologi Pelatihan 14
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 15
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 16
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 17
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 18
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
4.3. Indikator unjuk kerja dideskripsikan untuk mencapai kriteria unjuk kerja
Indikator Unjuk Kerja (IUK) merupakan indikasi pencapaian kriteria unjuk
kerja yang mengandung aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Penulisan
IUK menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan dapat dibuat materi
materi pelatihan maupun materi penilaiannya. IUK dirumuskan dari setiap KUK
dengan memedomani kata kerja pasifnya dijadikan kata kerja aktif. Rumusan aspek
pengetahuan diawali dengan kata ’dapat’, aspek keterampilan diawali dengan kata
’mampu’, dan aspek sikap kerja diawali dengan kata ’harus’.
Adapun cara mendeskripsikan adalah sebagai berikut:
Elemen Kriteria Unjuk kerja Indikator Unjuk
Kompetensi Kerja
3. Melakukan 3.1 Permasalahan/ketidak • Dapat menjelaskan
penelaahan sesuaian yang mengenai
terhadap dokumen teridentifikasi dan permasalahan dalam
standar kompetensi terhimpun ditelaah standar kompetensi
kerja untuk masukan dalam • Mampu
mengidentifikasi
perbaikan standar
penerapan standar
kompetensi kerja.
kompetensi kerja dari
permasalahannya
• Harus bersikap cermat
dan teliti
3.2 Dokumen standar • Dapat menjelaskan
kompetensi kerja di temuan
edit/diperbaiki ketidaksesuaian/perma
berdasarkan temuan salahan pada dokumen
standar kompetensi
ketidaksesuaian/per
kerja
masalahan hasil
• Mampu
identifikasi.
memperbaiki/mengedit
dokumen standar
kompetensi kerja yang
telah teridentifikasi
permasalahannya
Metodologi Pelatihan 19
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
4.4. Pengetahuan, keterampilan, sikap kerja dan jangka waktu (teori dan praktek)
ditentukan
a. Cara menentukan pengetahuan
Cara menentukan pengetahuan yang harus disampaikan dalam pelatihan
yaitu dengan menyalin indikator unjuk kerja aspek pengetahuan dan
menempelnya pada kolom pengetahuan, kata awalan “dapat dan kata kerja” dapat
dihapuskan.
b. Cara menentukan keterampilan
Cara menentukan keterampilan yang harus diajarkan dalam pelatihan yaitu
dengan menyalin indikator unjuk kerja aspek keterampilan dan menempelnya
pada kolom keterampilan, kata awalan “mampu ” dapat dihapuskan.
d. Cara menentukan sikap kerja
Cara menentukan sikap kerja yang harus ditanamkan dalam pelatihan yaitu
dengan memilih kata operasional sikap dan menuliskannya pada kolom sikap.
e. Cara menentukan jangka waktu
Pada dasarnya pelatihan berbasis kompetensi tidak dibatasi waktu, karena
lebih berorientasi pada capaian kompetensi. Namun, pada proses
penyelenggaraan pelatihan terstruktur dibutuhkan rentang waktu untuk
pencapaian kompetensi oleh sekelompok orang dalam proses pembelajaran.
Ukuran waktu ditentukan dalam jam latihan @45 menit setiap 1 (satu) jam
pelatihan. Jumlah jam tersebut sangat terkait dengan variasi yang ditetapkan pada
tujuan pelatihan atau uraian silabus pada setiap mata latihan (unit kompetensi).
Perkiraan waktu pelatihan ditentukan oleh :
1) Kompleksitas pengetahuan dan keterampilan yang harus dicapai.
2) Kedalaman pengetahuan dan keterampilan yang harus dicapai
3) Latar belakang pengetahuan dan keterampilan yang dipersyaratkan, yaitu
Unit prasyarat yang dipersyaratkan dalam unit kompetensi
4) Pengetahuan yang disampaikan merupakan teori pengantar praktik (must
know). Alokasi jam untuk pengetahuan dan praktik dibuat secara
Metodologi Pelatihan 20
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 21
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 22
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 23
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
a. Pendidikan Formal
b. Kompetensi Metodologi Pelatihan dibuktikan dengan minimal Sertifikat
Pelatihan Metodologi Pelatihan yang diterbitkan oleh instansi berwenang.
c. Kompetensi Teknis yang dimiliki sesuai dengan program pelatihan dibuktikan
dengan minimal Sertifikat Pelatihan atau Sertifikat Kompetensi teknis yang
relevan sesuai unit kompetensi yang akan dilatihkan dan diterbitkan oleh
instansi berwenang.
d. Pengalaman kerja (jika diperlukan)
e. Kesehatan (pada hal tertentu)
f. Persyaratan Khusus (bila diperlukan)
Penting mencari instruktur yang memiliki keterampilan dan pemahaman yang
baik mengenai materi pelatihan yang akan diselenggarakan. Kompetensi yang
tercantum dalam studi McLagan’s American Society for Training and Development
(ASTD) (1983) meliputi:
a. Career development knowledge
b. Data reduction skill
c. Industry understanding
d. Model building skills
Ppresentation skill
e. Records management skill
f. Objectives preparation skill
g. Delegation skill
h. Cost-benefit analysis skill
i. Counseling skill
j. Feedback skill
k. library skills
l. Negotiation skills
m. Questioning skill
n. Relationship versality
Metodologi Pelatihan 24
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
o. Research skill
Wwriting skill
p. Futuring skill
Dengan beragamnya kemampuan tersebut dan dengan penelitian yang
berkelanjutan mampu menambah kedalaman kompetensi. Hal penting yang
digarisbawahi oleh ASTD adalah betapa pentingnya pengetahuan mengenai suatu
materi bagi instruktur. Kredibilitas instruktur penting jika tujuan pelatihan adalah
untuk memperluas pengalaman belajar (Laird, 2003).
Individu yang berada pada area training and development (T&D) harus siap
untuk menghadapi beberapa perubahan, termasuk:
1. Mengikuti teknologi terbaru dan menyesuaikan teknologi yang sesuai dengan
pembelajaran
2. Berperan sebagai fasilitator pembelajaran, kurator konten, pengelola informasi
dan pembangun komunitas pembelajaran
3. Menanamkan budaya konektivitas dan kolaborasi seputar pembelajaran melalui
teknologi
4. Merancang dan menyajikan pembelajaran bukan sesuatu yang terpisah, tetapi
sebagai proses yang melibatkan peserta didik
5. Memanfaatkan gaya belajar dan preferensi generasi baru yang memasuki dunia
kerja
Model kompetensi ASTD mengidentifikasikan enam kompetensi dasar dan
10 bidang khusus (AOE). Kompetensi dasar adalah kelompok keterampilan yang
merupakan landasan untuk membangun kompetensi yang lebih spesifik. AOE
adalah pengetahuan, keterampilan dan perilaku khusus yang dibutuhkan oleh
individu dibidang T&D (Tabel 1). Penting dicatat bahwa kompetensi dasar
dibutuhkan oleh banyak profesi, sedangkan AOE untuk profesi T&D.
Metodologi Pelatihan 25
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Foundation Description
Competency
Metodologi Pelatihan 26
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 27
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 28
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
m. Persyaratan Instruktur
n. Kurikulum Pelatihan
o. Silabus
p. Pelatihan di Tempat Kerja (On the Job Training/OJT)
q. Daftar Peralatan dan Bahan Pelatihan
Metodologi Pelatihan 29
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
b. Relevansi
Relevansi adalah sejauh mana peserta pelatihan akan memiliki
kesempatan untuk menggunakan atau menerapkan apa yang mereka pelajari
dalam pelatihan di tempat kerja. Relevansi penting untuk nilai pelatihan
tertinggi karena bahkan pelatihan terbaik adalah pemborosan sumber daya jika
peserta tidak memiliki aplikasi untuk konten dalam pekerjaan sehari-hari
mereka.
c. Kepuasan
Hal ini berkaitan dengan mengukur kepuasan peserta dengan pelatihan
2. Level 2 : Learning
Tingkat ini menentukan apakah peserta benar-benar mempelajari apa yang
seharusnya mereka pelajari sebagai hasil dari sesi pelatihan. Pada level Ini
mengukur perolehan pengetahuan kognitif atau keterampilan perilaku peserta.
Dimensinya antara lain:
a. Pengetahuan dan keterampilan
Pengetahuan adalah sejauh mana peserta mengetahui informasi tertentu,
seperti yang dicirikan oleh frasa, "Saya tahu itu." Kemudian, keterampilan
adalah sejauh mana mereka tahu bagaimana melakukan sesuatu atau
melakukan tugas tertentu, seperti yang diilustrasikan oleh ungkapan, "Saya
bisa melakukannya sekarang"(ASTD, 2006).
b. Sikap
Sikap adalah sejauh mana peserta pelatihan percaya bahwa pelatihan
yang diikuti akan bermanfaat dan dapat diterapkan di tempat kerja. Sikap
dicirikan oleh ungkapan, "Saya percaya pelatihan ini akan bermanfaat dalam
pekerjaan saya."
c. Percaya diri
Keyakinan adalah sejauh mana peserta pelatihan berpikir bahwa mereka
akan mampu melakukan apa yang mereka pelajari selama pelatihan di tempat
Metodologi Pelatihan 30
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
kerja. Hal ini ditandai dengan ungkapan, "Saya pikir saya bisa
melakukannya."
d. Komitmen
Komitmen adalah sejauh mana peserta didik berniat untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari selama pelatihan untuk
pekerjaan mereka. Hal ini ditandai dengan ungkapan, "Saya berniat
melakukannya di tempat kerja."
3. Level 3 : Perilaku
Level 3 berfokus pada sejauh mana peserta pelatihan mampu mentransfer
pembelajaran ke perilaku tempat kerja mereka. Level tiga ini terdiri dari perilaku
kritis, driver (penggerak), dan pembelajaran di tempat kerja.
a. Perilaku kritis
Perilaku kritis adalah beberapa tindakan spesifik yang, jika dilakukan
secara konsisten dalam pekerjaan, akan memiliki efek besar pada hasil yang
diinginkan. Mungkin ada ribuan perilaku yang mungkin dilakukan karyawan
tertentu di tempat kerja; perilaku kritis adalah perilaku yang telah
diidentifikasi sebagai yang paling penting untuk mencapai keberhasilan
organisasi.
b. Driver (penggerak)
Driver (penggerak) yang dibutuhkan adalah proses dan sistem yang
memperkuat, memantau, mendorong, dan menghargai kinerja perilaku kritis
di tempat kerja.
Metodologi Pelatihan 31
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Support Accountability
4. Level 4 : Results
1. Verifikasi
Verifikasi program merupakan proses penilaian kesesuaian rancangan dari
suatu perumusan program terhadap ketentuan dan/atau acuan yang telah
ditetapkan. Verifikasi dilakukan oleh verifikator yang ditunjuk oleh pimpinan
Metodologi Pelatihan 32
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 33
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
DAFTAR PUSTAKA
Allen. Peter L. (2007). Managing performance to maximize results, performance
appraisal with more gain, less pain. Boston: Harvard Bussiness School Publishing
Corporation
Ardana, Komang dkk. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Calista, A., & Rakhmalina, I. (2020). Tugas pokok sebagai fungsi organisasi terhadap
peningkatan kinerja karyawan pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil
kabupaten musi banyuasin. Integritas Jurnal Manajemen Profesional (IJMPro).
1(2) DOI: https://doi.org/10.35908/ijmpro.
Dessler, G. (2010). Manajemen sumber daya manusia (edisi kesepuluh). Jakarta Barat:
PT Indeks
Flippo, E.B. (1983). Personnel management. New York: McGraw-Hill Book Company.
Gibson, J., L & Robbins. (2007). Organizations behaviour, structure, processes. Dallas :
Business Pub.
Hasibuan, S., P., M. (2007). Manajemen sumber daya manusia. Edisi Revisi. Jakarta :
Bumi Aksara
Metodologi Pelatihan 34
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Mathis, R., L. & John H., J. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, Alih Bahasa.
Jakarta: Salemba Empat.
Mathis, R., L., & Jackson, J., H. (2000). Human resource management 10th Edition.
Thomson : South -Western, United States
Miller, J., A., & Osinski, D., M. (2002). Training needs assessment. SHRM. Training
and Development Committee.
Moekijat (2007). Tata laksana kantor (manajemen perkantoran). Bandung : Mandar Maju
Metodologi Pelatihan 35
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Peraturan Presiden Republik Indonesia no. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia
Robbins, S., P. (1994). Teori organisasi: Struktur, desain dan aplikasi. Alih bahasa Jusuf
Udaya. Jakarta : Arcan
Sedamaryanti, Komariyah, A., Kurniady, D., A., Zafar, T., S. (2020). Membangun dan
mengembangkan human capital unggul melalui pendidikan, kinerja dan
produktivitas kerja di era industri 4.0. Bandung: PT Refika Aditama
Sinambela, L., P. (2016). Manaajemen sumber daya manusia. Jakarta : PT Bumi Aksara
Wilson, J. P. (1999). Human resource development 2nd edition learning & training for
individuals & organizations. London: Kogan page
Metodologi Pelatihan 36
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
3. Unit kompetensi pilihan dapat ditentukan oleh kepentingan/ pengguna, yang terdiri
atas……, kecuali
a. Pemilik/pengusaha
b. Pekerja
c. Instruktur
d. Lembaga pelatihan kerja.
Metodologi Pelatihan 37
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
Metodologi Pelatihan 38
MENYUSUN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN 2021
b. SKKNI
c. Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas no. KEP.
185/LATTAS/XII/2013
d. Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas no. KEP.
225/LATTAS/XII/2013
10. Bagian dari SKKNI dan merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas atau pekerjaan
yang akan dilakukan adalah
a. Unit kompetensi
b. Elemen Kompetensi
c. Indikator Unjuk Kerja
d. Kriteria Unjuk Kerja
Metodologi Pelatihan 39