Anda di halaman 1dari 25

Training Officer Course

i
Training Officer Course

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... i


BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 1
A. DESKRIPSI SINGKAT ........................................................................................................... 1
B. TUJUAN PEMBELAJARAN .................................................................................................. 1
C. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN .................................................................. 1
BAB II
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: PENGERTIAN, MANFAAT, JENIS SARANA DAN PRASARANA
PELATIHAN ..................................................................................................................................... 3
A. PENGERTIAN DAN KEGUNAAN SARANA DAN PRASARANA PELATIHAN ............................ 3
B. MANFAAT SARANA DAN PRASARANA PELATIHAN ............................................................ 3
C. JENIS SARANA DAN PRASARANA PELATIHAN.................................................................... 5
D. LATIHAN ............................................................................................................................ 6
E. RANGKUMAN .................................................................................................................... 6
F. EVALUASI .......................................................................................................................... 7
BAB III
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: PENATAAN SARANA DAN PRASARANA PELATIHAN ....................... 8
A. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENATAAN SARANA DAN PRASARANA
PELATIHAN ........................................................................................................................ 8
B. TEKNIK PENATAAN SARANA DAN PRASARANA PELATIHAN .............................................. 9
C. LATIHAN ............................................................................................................................ 17
D. RANGKUMAN .................................................................................................................... 17
E. EVALUASI .......................................................................................................................... 18
BAB IV
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: ASPEK LINGKUNGAN KELAS ........................................................... 19
A. DEKORASI KELAS ............................................................................................................... 19
B. PENGATURAN SUHU UDARA DALAM KELAS ..................................................................... 20
C. PENCAHAYAAN KELAS ....................................................................................................... 20
D. LATIHAN ............................................................................................................................ 21
E. RANGKUMAN .................................................................................................................... 21
F. EVALUASI .......................................................................................................................... 21
BAB V
PENUTUP ....................................................................................................................................... 22
A. RANGKUMAN .................................................................................................................... 22
B. TINDAK LANJUT ................................................................................................................. 23

i
Training Officer Course

BAB I

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI SINGKAT

Sarana dan Prasarana Pelatihan adalah salah satu faktor penentu keberhasilan pelaksanaan
Pelatihan mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan Pelatihan. Tanpa ada Sarana
Prasarana Pelatihan di dalam kelas dan tanpa ditata dengan baik, maka proses belajar
mengajar tidak berjalan dengan baik dan lancar. Proses belajar mengajar yang demikian itu
tidak akan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Agar proses belajar mengajar berjalan
dengan lancar sesuai dengan metode dan media pembelajaran yang digunakan maka harus
didukung dengan penataan Sarana dan Prasarana Pelatihan dengan baik dan benar. Penataan
Sarana dan Prasarana di dalam kelas merupakan salah satu tugas penyelenggara Pelatihan.
Pemahaman tentang bagaimana mempersiapkan Sarana dan Prasarana Pelatihan serta
pemeliharaannya sangat diperlukan bagi pelaksana Pelatihan. Berkaitan dengan hal tersebut
dalam Pelatihan bagi Penyelenggara Pelatihan (Training Officier Cource) diberikan muatan
mata Pelatihan ‘Sarana dan Parasana Pelatihan’.
Mata Pelatihan Sarana dan prasana Pelatian dimaksud untuk meningkatkan kompetensi
penyelenggara Pelatihan dalam hal pengertian dan kegunaan Sarana dan Prasarana Pelatihan,
syarat-syarat penataan Sarana dan Prasarana Pelatihan, keterkaitan penataan Sarana dan
Prasarana Pelatihan dengan strategi pembelajaran dan penempatan peralatan Sarana dan
Prasarana Pelatihan/media di dalam kelas, serta Teknik Penataan Sarana dan Prasarana
Pelatihan. Mata Pelatihan Sarana dan Prasarana Pelatihan ini memberikan suatu pemahaman
betapa pentingnya arti dukungan pelayanan kelas oleh penyelenggara Pelatihan.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah selesai proses pembelajaran peserta diharapkan akan mampu mempersiapkan
Sarana dan Prasrana Pelatihan sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara
efektif dan efisien.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah selesai pembelajaran peserta dapat:
a. Mendiskripsikan kembali Pengertian, Manfaat, Jenis Sarana dan Prasarana
Pelatihan dengan baik dan benar;
b. Menyusun/ Menata Sarana dan Prasarana Pelatihan sesuai dengan Strategi
Pembelajaran dengan baik dan benar;
c. Mengidentifikasi Aspek-aspek Lingkungan yang membantu kelancaran pembelajaran
dengan baik dan benar.

C. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN


1. Pengertian, Manfaat, dan Jenis Sarana dan Prasarana Pelatihan
a. Pengertian Sarana dan Prasarana Pelatihan
b. Jenis Sarana dan Prasarana Pelatihan
c. Manfaat Sarana dan Prasarana Pelatihan
2. Penataan Sarana dan Prasarana Pelatihan
a. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Penataan Sarana dan Prasarana Pelatihan

1
Training Officer Course

b. Tehnik Penataan Sarana dan Prasarana Pelatihan


3. Aspek-aspek Lingkungan kelas
a. Latar
b. Pencahayaan Kelas
c. Pengaturan Suhu Udara dalam Kelas

2
Training Officer Course

BAB II

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1:

PENGERTIAN, MANFAAT, JENIS SARANA DAN PRASARANA PELATIHAN


Tujuan Pembelajaran Khusus:

Setelah selesai Pembelajaran peserta dapat Mendeskripsikan kembali

pengertian, manfaat, jenis Sarana dan Prasarana Pelatihan dengan baik dan benar;

A. PENGERTIAN DAN KEGUNAAN SARANA DAN PRASARANA PELATIHAN


Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan Sarana adalah segala
sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Sarana dalam
hal ini dapat berupa hardware dan software. Software dalam pengertian ini diartikan sebagai
media. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak medium yang secara
harfiah disebut dengan perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim ke penerima pesan. Banyak yang memberikan pengertian/batasan
tentang media, beberapa pendapat tersebut antara lain:
1. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and
Communication Technology/ AECT) di Amerika serikat membatasi pengertian media
segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.
2. Gagne (l970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan pembelajaran yang dapat merangsang proses pembelajaran;
3. Briggs (l970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang peserta Pelatihan untuk belajar. Contoh Film, Kaset, Slide dan
lain sebagainya.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian dan minat audience
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan benar.

Sedangkan Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya


suatu proses (Usaha, pembangunan, proyek dan lain sebagainya). Sedangkan pengertian
pelatihan telah banyak dibahas dalam modul-modul sebelumnya. Jadi yang dimaksud dengan
Sarana dan Prasarana Pelatihan adalah Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud dan tujuan Pelatihan. Sarana dan Prasarana ini dapat berupa perangkat
keras dan perangkat lunak. Seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, papan tulis serta media
pembelajaran lainnya yang dapat dan sekaligus menunjang proses pembelajaran secara
efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran
khusus.

B. MANFAAT SARANA DAN PRASARANA PELATIHAN


Sebelum berbicara lebih lanjut tentang Sarana dan Prasarana Pelatihan maka berikut ini akan
disajikan beberapa manfaat Sarana dan Prasarana Pelatihan.
1. Prasarana Pelatihan
Berbicara tentang manfaat Prasarana Pelatihan dalam pokok bahasan ini hanya dibatasi
pada manfaat penataan Prasarana Pelatihan. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

3
Training Officer Course

a. Menciptakan suasana kelas yang kondusif dalam artian sejuk, nyaman sehingga dapat
meningkatkan dan memperlancar proses belajar mengajar yang efektif;
b. Menciptakan proses pembelajaran interaktif (partisipasi aktif) dengan mudah
antara peserta dengan peserta lainnya antara peserta dengan widyaiswara/penyaji;
c. Menimbulkan perasaan “FUN” karena ada perubahan suasana dan perubahan dalam
berinteraksi dengan orang lain.
2. Sarana Pelatihan
Proses pembelajaran akan efektif dan efisien akan efektif apabila tidak ada hambatan-
hambatan dalam penyampaian pesan. Untuk itu maka diperlukan suatu media untuk
menyampaikan pesan secara sistimatis dan efisien. Media tersebut akan dapat berfungsi
dengan optimal apabila menggunakan alat (Hardware). Berikut ini disajikan hasil
penelitian daya serap pancaindera sebagai berikut:
 85 % Indera Penglihatan (Mata)
 13 % Indera Pendengaran (Telinga)
 12 % Indera Lain seperti pencecap, peraba dan lain sebagainya
(Peoples, 1988)

Berdasarkan hasil kajian tersebut ternyata peranan indera penglihatan sangat


dominan, untuk itu media Pelatihan sangat diperlukan untuk membantu dalam proses
pembelajaran. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan media dapat menyampaikan
informasi secara bersamaan dalam bentuk suara dan gambar sekaligus. Misalnya dalam
penggunaan LCD (Liquid Crystal Display). Adapun manfaat media Pelatihan dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan belaka). Contoh Apabila Widyaiswara ingin menjelaskan:

Dari gambar tersebut peserta cukup jelas apa yang dimaksud oleh seorang
Widyaiswara, sehingga Widyaiswara tidak perlu mendiskripsikan dalam bentuk kata-
kata.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera seperti:
1) Obyek yang terlalu besar dapat digantikan dengan realita seberti dengan
menambilkan gambar di layer LCD, Film bingkai atau dangan model;
2) Obyek yang terlalu kecil dapat dibantu dengan Proyektor mikro, Film bingkai atau
gambar;
3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dangan timelapse
atau high-speed photography;
4) Peristiwa yang terjadi di masa lalu dapat ditampilkan lagi lewat rekaman film,
Video maupun secara verbal;
5) Obyek yang terlalu kompleks (misalnya mesin- mesin dan alat- alat lain) yang
sangat rumit dapat disajikan dalam bentuk model, diagram dan lain sebagainya;

4
Training Officer Course

6) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat
divisualisasikan dalam bentuk bingkai, film, slide, gambar dan lain sebagainya.
c. Dengan menggunakan media Pelatihan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi
sikap apatis peserta Pelatihan, dalam hal ini media Pelatihan berperan sebagai:
1) Menimbulkan gairah kerja peserta Pelatihan;
2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara peserta Pelatihan dengan
lingkungan dan kenyataan di lapangan;
3) Menungkinkan peserta dapat belajar secara mandiri.
d. Memberikan perangsangan, pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama
kepada peserta Pelatihan.

C. JENIS SARANA DAN PRASARANA PELATIHAN


1. Jenis Sarana Pelatihan
a. Media Grafis (Graphics Media)
Media grafis termasuk salah satu jenis media visual yang berfungsi untuk
menyalurkan pesan dari komunikator ke komunikan. Saluran yang dipakai
menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke
dalam simbul-simbul visual. Media ini juga berfungsi untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, menggambarkan atau menghiasi fakta yang mungkin akan
cepat dilupakan. Beberapa contoh media grafis antara lain Gambar, Foto, Sketsa,
Diagram, Bagan, Grafis, kartun, poster, peta dan Globe dan Papan Flanel (Flanel
Board) serta papan Buletin (Bulletin Board).
b. Media Audio
Media Audio berkaitan dengan indera pendengaran, dalam hal ini pesan yang
akan disampaikan dituangkan ke dalam lambing-lambang auditif, baik verbal
maupun nonverbal. Beberapa contoh media ini antara lain radio, alat perekam pita
magnetic, kaset audio, piringan hitam, CD audio dan laboratorium bahasa.
c. Media Proyeksi Diam (Still Projected Media)
Media ini mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti menyajikan
rangsangan-rangsangan visual. Ada kalanya media jenis ini disertai dengan rekaman
audio tetapi kebanyakan hanya visual saja. Beberapa jenis media proyeksi diam antara
lain: Film bingkai (slide film), Film rangkai (film strip), Overhead transparency (OHT),
proyektor Opaque, micro film dengan microprojection.
d. Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual
Media ini mampu menayangkan gambar-gambar diam, bergerak dan bersuara
baik melalui proyektor maupun melalui pesawat televisii Beberapa contoh media ini
antara lain film gerak, film gelang, program siaran televisi dan Pesawat TV, Video
(Cassette, Laser Disc, Compact Disc)
e. Multi Media
Media ini mampu menampilkan gambar maupun tulisan yang diam dan bergerak
serta bersuara. Mutu tampilan gambar dan suara sangat bagus, sudah stereo
surround dan efek 3 (tiga) dimensi. Dalam media ini apabila ada perubahan tampilan,
prosesnya dapat dilakukan saat itu juga dalam waktu yang relatif cepat di depan
peserta Pelatihan, sehingga lebih menarik dan lebih informatif. Pada kenyataannya
media ini mampu menggantikan hampir semua peranan media yang ada sebelumnya.
Media ini juga memungkinkan perlunya LCD apabila tersedia power Listrik.
f. Benda Nyata

5
Training Officer Course

Benda nyata atau asli ataupun peralatan nyata dalam proses pembelajaran terutama
apabila metode yang dipakai adalah metode demontrasi serta metode simulasi
maupun praktik di lapangan. Media ini akan membuat peserta lebih memahami
masalah tersebut dengan baik Beberapa contoh benda nyata ini antara lain blangko
formulir, sepeda motor, cangkoan, mengoperasikan computer dan lain sebagainya.
2. Jenis Prasarana Pelatihan
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya
suatu proses (Usaha, pembangunan, proyek dan lain sebagainya). Sehingga yang
dimaksud dengan Prasarana Pelatihan adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
terselenggaranya suatu proses Pelatihan. Beberapa contoh Prasarana misalnya Gedung
(ruang kelas) Perpustakaan, Laboratorium dan lain sebagainya. Dalam pembahasan lebih
lanjut tentang Prasaranan dititik beratkan pada penataan ruang kelas yang merupakan
tanggungjawab penyelenggara Pelatihan.

D. LATIHAN
Sebelum saudara membaca bab ini hendaknya Saudara mengisi hal-hal sebagai berikut:

No. Kegiatan Sarana Prasarana


1 Berikan contoh-contoh tentang:

2 Jelaskan pengertian tentang:

3 Apakah perbedaan antara:

E. RANGKUMAN
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan
tujuan. Sarana dalam hal ini dapat berupa hardware dan software. Software dalam pengertian
ini diartikan sebagai media. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak
medium yang secara harafiah disebut dengan perantara atau pengantar. Media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Sedangkan Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya
suatu proses (Usaha, pembangunan, proyek dan lain sebagainya). Jadi yang dimaksud dengan
Sarana dan Prasarana Pelatihan adalah Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud dan tujuan Pelatihan. Sarana dan Prasarana ini dapat berupa perangkat
keras dan perangkat lunak. Seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, papan tulis serta media
pembelajaran lainnya yang dapat dan sekaligus menunjang proses pembelajaran secara
efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran
khusus.
Adapun manfaat penataan Prasarana Pelatihan adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan suasana kelas yang kondusif dalam artian sejuk, nyaman sehingga dapat
meningkatkan dan memperlancar proses belajar mengajar yang efektif;
2. Menciptakan proses pembelajaran interaktif (partisipasi aktif) dengan mudah antara
peserta dengan peserta lainnya antara peserta dengan widyaiswara/penyaji;

6
Training Officer Course

3. Menimbulkan perasaan “FUN” karena ada perubahan suasana dan perubahan dalam
berinteraksi dengan orang lain;
4. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis;
5. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera;
6. Menghindari sikap pasif peserta Pelatihan
7. Memotivasi peserta Pelatihan dengan memberikan perangsangan yang sama,
mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

Jenis Sarana dan Prasarana Pelatihan meliputi hardware dan software serta Prasarana
Pelatihan.

F. EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan secara partisipatif dengan mengacu pada pertanyaan-pertanyaan
berikut ini:
1. Apakah yang Saudara ketahui tentang Sarana Pelatihan?
2. Apakah perbedaan antara Sarana Pelatihan dengan Media Pelatihan?
3. Berilah contoh-contoh Media Pelatihan!
4. Apakah manfaat Sarana dan Prasarana Pelatihan?

7
Training Officer Course

BAB III

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2:

PENATAAN SARANA DAN PRASARANA PELATIHAN


Tujuan Pembelajaran Khusus:

Setelah selesai pembelajaran peserta dapat Menyususun/ Menata Sarana dan Prasarana

Pelatihan sesuai dengan strategi pembelajaran dengan baik dan benar;

A. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENATAAN SARANA DAN PRASARANA


PELATIHAN
1. Tujuan Pembelajaran
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam menata Sarana dan Prasara Pelatihan
adalah tujuan Pembelajaran. Dalam hal ini yang terkait dengan tujuan pembelajaran
khusus. Dalam tujuan pembelajaran khusus kita bisa melihat dari ranah mana, apakah
ranah afektif (sikap dan perilaku), ranah psikomotorik (ketrampilan) ataukah ranah
Kognitif. Setiap ranah juga perlu dilihat tingkatannya. Beberapa tingkatan tersebut yaitu:
a. Ranah Kognitif meliputi aspek pemahaman, penerapan, Analisis, sintesis dan
evaluasi
b. Ranah afektif meliputi Penerimaan, memberikan respon, penilaian, pengorganisasian,
karakteristik
c. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan
bertindak, aspek ini meliputi gerak reflek, keterampilan gerak dasar, kemampuan
konseptual, ketepatan, gerakan komplek dan gerakan ekpresif.

Panitia penyelenggara perlu mengecek tujuan pembelajaran khusus ini di buku pedoman
sehingga akan mempersiapkan Sarana dan Prasarana Pelatihan sesuai dengan yang
diharapkan. Hal inipun perlu dikomunikasikan dengan Widyaiswara tentang kebutuhan
Sarana dan Prasarana, baik menyangkut hardwarenya maupun lay out ruang kelasnya.
Sebagai contoh apabila ranah sampai dengan mempraktekkan tentu saja yang terkait
dengan Sarana prasaranya perlu diidentifikasi. Sarana dan Prasarana apakah yang akan
digunakan, bentuk ruangan yang bagaimanakah yang harus dipersiapkan. Apakah perlu
ruang laboratorium, ruang di alam terbuka, ruang diskusi ataukah kelas bentuk klasikal.
Hal-hal seperti ini perlu dipahami oleh panitya penyelenggara yang professional.

2. Peserta
Peserta dalam pengertian ini adalah latar belakang peserta Pelatihan, meliputi tingkat
pendidikan, pengalaman, jabatan, usia, jenis kelamin dan lain sebagainya. Hal-hal seperti
ini sangat perlu diketahui oleh peserta Pelatihan untuk menyesuaikan dengan jenis musik
yang akan sebagai latar, tata letak tempat duduk serta media yang akan digunakan dalam
pelatihan.
3. Metode Pelatihan
Metode adalah cara atau teknik yang digunakan oleh Widyaiswara dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus. Ragam metode yang
dipergunakan dalam pembelajaran sangat berpengaruh terhadap Sarana dan Sarana yang
diperlukan. Misalnya ragam metode yang digunakan adalah diskusi maka lay out ruangan
harus disusun dalam bentuk untuk diskusi. Apakah diskusi panel, diskusi kelompok atau

8
Training Officer Course

diskusi Buzz Group. Pilihan ragam diskusi akan berdampak terhadap bentuk lay out
ruangan dan Sarana yang diperlukan apakah memerlukan LCD, OHT dan OHP dan berapa
banyaknya microfon yang diperlukan dan lain sebagainya.
4. Biaya
Berapa anggaran yang tersedia juga sangat menentukan Sarana dan Prasarana yang
diperlukan. Apabila di Unit Pelatihan tersebut tidak ada apakah perlu menyewa di tempat
lain ataukah membeli dan lain sebagainya.
5. Kemampuan Widyaiswara
Apakah Widyaiswara sudah trampil dalam penggunaan Sarana yang dipersiapkan?
Apabila belum apakah perlu didampingi panitia penyelenggara? Hal ini perlu ditekankan,
karena ada kebiasaan pejabat yang membawa asrot (asisten sorot misalnya untuk
mengoperasionalkan LCDnya) hal ini tentu saja akan berdampak terhapap pembayaran
honor asisten.

B. TEKNIK PENATAAN SARANA DAN PRASARANA PELATIHAN


1. Persyaratan Umum Penataan Sarana dan Prasarana Pelatihan.
Syarat–syarat Sarana dan Prasarana Pelatihan agar dapat memberi manfaat sebesar-
besarnya adalah sebagai berikut:
a. Ukuran luas ruang kelas, jumlah ruang kelas tergantung pada jumlah peserta, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, karakteristik peserta, metode dan media
pembelajaran yang digunakan.
b. Penerangan listrik, jumlah watt listrik yang tersedia cukup dan cahayanya dapat
diredupkan atau digelapkan.
c. Pengaturan suhu udara, pengaturan suhu udara dapat dilakukan dengan air
conditioning atau dengan ventilasi atau kipas angin.
d. Tempat duduk dan meja ringan, mudah diangkat/dipindah-pindahkan
e. OHP dan layarnya tersedia, siap dioperasikan
f. OHT dan OHP-Pen tersedia secukupnya
g. Flipchart tersedia cukup
h. Kertas koran, kertas buram, kertas HVS dan marker serta lakban
i. Papan tulis putih dan spidolnya tersedia cukup dan penghapus
j. Lingkungan kelas tidak mengganggu
k. Stop kontak tersedia minimal 2 (dua), didepan dan dibelakang
2. Hal-hal yang perlu dilakukan panitia penyelenggara sebelum mempersiapkan Sarana dan
Prasarana Pelatihan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan panitia penyelenggara dalam mempersiapkan Sarana dan
Prasaran Pelatihan antara lain:
a. Berkoordinasi dengan pihak proyek berkaitan dengan komponen dana yang
dialokasikan untuk Sarana dan Prasarana Pelatihan;
b. Berkoordinasi dengan bagian umum tentang kondisi Sarana dan Prasarana yang ada;
c. Mengecek Buku Pedoman yang berkaitan dengan mata Pelatihan, tujuan
pembelajaran, Sarana dan Prasarana yang diperlukan (biasanya sudah dituliskan di
dalam buku pedoman).
d. Mengecek modul, perlu digandakan atau tidak;
e. Mengecek media lain sesuai dengan kebutuhan setiap jenis Pelatihan;
f. Menghubungi Widyaiswara berkaitan dengan hal-hal apakah yang harus dipersiapkan
oleh panitia penyelenggara berkaitan dengan Sarana dan Prasarana yang diperlukan.

9
Training Officer Course

Apabila ada instrumen atau makalah perlu diambil dimana dan kapan mengambilnya
serta perlukah digandakan dan lain sebagainya;
g. Mengecek Sarana dan Prasarana yang dimiliki lembaga, dalam hal ini bagaimana
kondisinya apakah masih layak pakai atau tidak?
h. Membuat rencana kebutuhan Sarana dan Prasarana Pelatihan dikoordinasikan
dengan Pengelola Pelatihan;
i. Mengecek persyaratan umum Sarana dan Prasarana Pelatihan.
3. Penataan Sarana dan Prasarana disesuaikan dengan Ragam Metode Pembelajaran.
Salah satu tugas Penyelenggara Pelatihan adalah menyiapkan Sarana dan Prasara
Pelatihan; dalam hal ini mempunyai kewajiban untuk menyediakan dan menata Sarana
dan Prasarana Pelatihan yaitu; menata meja dan tempat duduk peserta; Menyiapkan dan
menempatkan OHP dan layar di depan kelas sesuai dengan aturan penempatannya;
Menyiapkan dan membersihkan papan tulis putih; menyiapkan spidol serta penghapus
papan tulis. Berkaitan dengan tugas dan peranan penyelenggara Pelatihan tersebut maka
dalam sub pokok bahasan ini akan dibahas tentang tata cara penataan Sarana dan
Prasarana Pelatihan disesuaikan dengan ragam metode pembelajarannya sebagai berikut:
a. Metode Ceramah
Metode ceramah banyak digunakan oleh para Widyaiswara karena tidak banyak
memerlukan Sarana dan Prasarana yang cukup rumit. Hal-hal yang perlu dipersiapkan
oleh Panitia penyelenggara antara lain:
1) Overhead Proyektor (OHP) dan OHTnya serta OHP- Pen;
2) Layar OHP;
3) Papan Tulis dan marker serta penghapus;
4) Flipechart (Lembar balik);
5) Bahan ajar;
6) Lembar sajian;
7) Ruang kelas;
8) Kertas HVS;
9) Sound system dll.

Apabila Pembelajaran menggunakan metode ini maka beberapa alternatif model


penataan lay out ruangannya bisa berbentuk V, U atau bentuk klasikal. Berikut ini
disajikan contoh bentuk tersebut sebagai berikut:

10
Training Officer Course

Bentuk U
(Model penataan Tempat duduk seperti huruf U dengan penataan Sarana yang lain)

media Papan tls


layar

Ldr/
WI OHP

peserta

Model ini dipergunakan apabila jumlah peserta kurang antara 20 sampai dengan 30
orang dan kondisi kelas lebar. Dalam bentuk ini panjang Ukuran Ruang Kelas dengan
penataan seperti huruf V panjangnya kurang lebih 30 M dan Lebarnya kurang lebih
20 M. Jika ruangannya lebih sempit maka dapat dipergunakan penataan seperti huruf
V sebagai berikut:

Bentuk V
(Model Penataan Tempat duduk seperti huruf V serta penataan Sarana yang lain)

layar Papan
widyaiswara tulias

OHP/L
CD

peserta

Bentuk Tapal Kuda


(model penataan Tempat duduk Tapal kuda beserta Sarana yang lain)

11
Training Officer Course

Model penataan tempat duduk peserta seperti tapal (sepatu) kuda ini adalah
penataan tempat duduk setengah lingkaran, dimana panjang kurang lebih 45 M dan
lebar lebih kurang 30 Meter. Contoh penataannya sebagai berikut:

Papan tls

widyaiswara

Model lain adalah model klasikal, model ini kurang menarapkan prinsip andragogi karena
interaksi peserta Pelatihan kurang, pandangan peserta Pelatihan terhalang oleh pandangan
yang lain. Di samping itu kurang komunikatif. Contoh model tersebut adalah sebagai berikut:

Contoh Model Klasikal


(model penataan tempat duduk secara klasikal memungkinkan peserta Pelatihan dengan
jumlah banyak, namun kurang komunikatif)

b. Metode Seminar
Metode seminar merupakan salah satu metode belajar mengajar yang melibatkan
sekelompok orang yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang mendalam
atau dianggap mempunyai pengalaman dan pengetahuan mendalam tentang suatu
hal dan membahas hal tersebut bersama-sama dengan tujuan agar setiap peserta

12
Training Officer Course

dapat saling belajar dan berbagi pengalaman dengan rekannya. Sarana dan Prasarana
yang dipergunakan dengan menggunakan metode ini antara lain:
1) Ruang kelas besar (dapat berupa aula)
2) Sound sistem (mic minimal setiap meja ada satu), kalau tidak menungkinkan ada
panitia penyelenggara yang tugasnya mendistribusikan mic agar seluruh peserta
seminar dapat berpartisipasi aktif;
3) LCD beserta perangkatnya;
4) OHP, OHT, Marker;
5) Flipe Chart, Kertas HVS;
6) Makalah.

Pengaturan ruangan kelas dapat menggunakan beberapa alternatif tata kelas, yang
penting adalah bahwa dengan tata kelas tersebut dapat memungkinkan terjadinya
dialog yang dinamis diantara para pelaku seminar. Contoh tat ruang kelas tersebut
adalah sebagai berikut:

Tata Ruang Seminar Altenatif I

PEMB MODR NARSUM

Notulis
Layar

Kel I
Kel II

Kel III

Pengamat

13
Training Officer Course

Salah satu kreteria pemilihan Metode diskusi dimaksudkan agar terjadi komunikasi
antara peserta dengan peserta dan peserta dengan widyaiswara sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik ada beberapa alternatif bentuk lay out
ruangan yang dipergunakan untuk kegiatan ini. Beberapa contoh yang disajikan
adalah sebagai berikut:
Tata Ruang Seminar Altenatif II
(Metode Curah Pendapat)

Tata Ruang Seminar Altenatif III


(Metode Diskusi Kelompok)

14
Training Officer Course

c. Metode Simposium
Dalam metode ini memungkinkan jumlah peserta antara 20-40 orang dimana peserta
berpartisipasi aktif dalam membahas suatu permasalahan tertentu. Alternatif bentuk
tata ruangnya adalah sebagai berikut:
Model Simposium ALternatif I

Model Simposium Alternatif II

OHP pem
bica
ra

pem
bica
ra

15
Training Officer Course

d. Metode Diskusi Panel


Istilah diskusi panel atau “Panel discussion” merupakan salah satu metode diskusi
yang melibatkan para panelis dan peserta Pelatihan. Dalam kegiatan ini ada yang
memandu yaitu moderator, yang memandu para panelis yang membahas topik
pembicaraan yang controversial. Berkaitan dengan hal tersebut maka Sarana dan
Sarana yang perlu dipersiapkan oleh panitya penyelenggara tidak jauh berbed yang
dipersiapkan dalam seminar. Lay Out ruangan yang disarankan adalah sebagai
berikut:
Lay Out Diskusi Panel

e. Metode Simulasi
Kata simulasi merupakan terjemahan “Simulation” yang berarti pekerjaan tiruan atau
meniru. Simulasi sebagai salah satu metode pembelajaran dengan memberikan

16
Training Officer Course

kesempatan kepada peserta untuk meniru satu kegiatan atau pekerjaan yang dituntut
dalam kehidupan sehari-hari atau yang berkaitan dengan tugas-tugas yang
ditanggungnya. Dalam kegiatan ini panitia penyelengara perlu berkoordinasi dengan
Widyaiswara, Sarana dan Prasarana apa yang akan dipakai sebagai model dalam
pelaksanaan simulasi. Adapun bentu lay out ruangan disarankan sebagai berikut:
Contoh Lay Ouy Metode Simulasi

C. LATIHAN
Latihan dipandu oleh Widyaiswara dengan mengacu pada hal-hal sebagai berikut:
1. Sebelum membahas bab ini Widyaiswara memandu dengan menggunakan pendekatan
BUZZ Group untuk mendiskusikan bentu-bentuk tata ruang kelas (dikerjakan oleh
kelompok 1,2 dan 3);
2. Kelompok 4 membahas tentang hal-hal yang harus dipersiapkan oleh panitia
penyelenggara dalam kaitannya dengan penyiapan Sarana dan Prasarana Pelatihan;
3. Kelompok 4 diminta untuk membahas kegunaan lay out ruangan disesuaikan dengan
metode pembelajaran;
4. Hasil peserta disajikan oleh masing-masing kelompok;
5. Widyaiswara memimpin diskusi dan mengkaitkan dengan materi yang akan disajikan.

D. RANGKUMAN
Salah satu tugas dan peranan penyelenggara Pelatihan adalah menyiapkan Sarana dan
Prasarana Pelatihan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam penataan Sarana dan Prasarana Pelatihan antara lain faktor
tujuan pembelajaran khusus, peserta, Metode Pelatihan, Biaya, serta kemampuan
widyaiswara. Dalam rangka penataan ini penyelenggara perlu memahami persyaratan umum
penataan Sarana dan Prasarana Pelatihan seperti jenis ruangan, ukuran ruangan, penerangan,
pengaturan suhu udara dan lain sebagainya. Disamping itu panitia penyelenggara perlu
memahami hal-hal apa saja yang harus dilakukan sebelum mempersiapkan Sarana dan
Prasarana Pelatihan. Penguasaan lay out Ruangan mutlak diperlukan. Beberapa jenis tata
ruang tersebut antara lain bentuk U, bentuk V, bentuk Tapal kuda, bentuk klasikal, serta
bentuk untuk seminar, diskusi kelompok serta diskusi panel.

17
Training Officer Course

E. EVALUASI
Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui daya serap peserta Pelatihan setelah selesai
proses pembelajaran, evaluasi dilakukan secara Tanya jawab pada akhir kegiatan
pembelajaran dengan mengacu pada pertanyaan sebagai berikut:
1. Apabila saudara sebagai penyelenggara Pelatihan hal-hal apakah yang akan Saudara
lakukan dalam penataan Sarana dan Prasarana Pelatihan?
2. Pernahkah Saudara menyusun ruangan dalam bentuk tapal kuda? Kalau ya dalam situasi
yang bagaimanakah lay out ini di pergunakan?
3. Hal-hal apa sajakah yang Saudara persiapkan apabila Widyaiswara menggunakan metode
Diskusi panel? dan bagaimanakah bentuk lay out ruangannya?
4. Sarana apa sajakah yang akan Saudara persiapkan apabila para Widyaiswara
menggunakan metode seminar?
5. Bagaimanakah syarat tata ruang yang ideal?

18
Training Officer Course

BAB IV

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3:

ASPEK LINGKUNGAN KELAS


Tujuan Pembelajaran Khusus:

Setelah selesai Pembelajaran peserta dapat mengidentifikasi

aspek-aspek lingkungan yang membantu dalam kelancaran pembelajaran.

A. DEKORASI KELAS
Belajar itu bertaraf ganda, dengan kata lain belajar terjadi baik secara sadar maupun secara
tidak sadar. Peranan otak dalam belajar sangat menentukan. Otak senantiasa dibanjiri oleh
stimulus, dan otak memilih fokus tertentu saat demi saat. Otak dapat berfungsi secara optimal
apabila berada dalam lingkungan yang memberikan stimulus positif. Oleh karena itu aspek
lingkungan kelas sangat membantu otak dalam menyerap informasi. Berkaitan dengan hal
tersebut penataan lingkungan kelas sangat membantu dalam proses pembelajaran yang
efektif. Salah satu Prinsip Quantum Teaching adalah “Segalanya bebicara, Segalanya!!!
Selalu”. Prinsip ini mengisyaratkan pada kita bahwa apapun yang ada dalam lingkungan
belajar semua dapat berbicara, misalnya tata tempat duduk, cat ruangan, gordyn, poster-
poster, penempatan vas bunga, penempatan spanduk. Segalanya dapat berbicara apakah
belajar itu menyenangkan? belajar itu membosankan? Belajar itu menyegarkan atau belajar
itu membosankan. Oleh karena itu penyelenggara perlu memahami hal tersebut. Hal-hal yang
perlu diperhatikan oleh penyelenggara agar dapat menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan antara lain:
1. Pemasangan tanda-tanda di pintu masuk, ruang penerimaan tamu, tanda-tanda
menuju kelas dan asrama serta Ruang makan, Toilet dan lain sebagainya.
2. Pemasangan spanduk di pintu masuk gedung Pelatihan, hal ini memberikan afirmasi
positif bagi peserta Pelatihan karena sebagai salah satu penghargaan dan dapat dipakai
sebagai ucapan selamat datang bagi peserta Pelatihan.
Contoh spanduk tersebut:

Selamat Datang
PESERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TINGKAT III
Tanggal 5 Agustus s/d 25 September 2018

3. Pemasangan spanduk di dinding atas depan kelas. Isi spanduk adalah nama Pelatihan,
lama Pelatihan dan tema Pelatihan.
4. Menempatkan vas bunga, baik dengan bunga segar maupun bunga plastik, namun lebih
disarankan yang segar karena aroma alami sangat merangsang saraf otak.
5. Menempatkan tanaman hidup di pojok-pojok ruangan sangat membantu suasana kelas
yang baik. Ingat !!!! penempatan di dalam lay out ruangan sangat mengganggu gerakan
peserta dan Widyaiswara (bila metodenya mengharuskan peserta dan widyaiswara
melakukan gerakan-gerakan).
6. Pemasangan poster afirmasi sangat disarankan. Contoh poster afirmasi adalah:

19
Training Officer Course

Aku Mampu mempelajarinya!!!

Aku Menjadi Semakin Pintar dengan Setiap Tantangan Baru

Poster-poster afirmasi ini di tempel di dinding samping setinggi mata orang duduk.
Kadang-kadang juga ada yang memasang setinggi telinga. Ketika peserta Pelatihan
memandang sekeliling kelas seakan-akan poster tersebut berkata “mengucapkan”
sesuatu yang berarti memberikan afirmasi seperti dialog internal sehingga menguatkan
keyakinan tentang belajar dan tentang isi yang dipelajari hari ini. Untuk memberikan
afirmasi juga permainan warna sangatlah disarankan seperti warna hijau, ungu, dan
merah untuk kata-kata penting. Jingga dan kuning untuk menggarisbawahi, hitam dan
putih untuk kata-kata penghubung seperti “Dan, Sebuah, dari” dan sebagainya.

B. PENGATURAN SUHU UDARA DALAM KELAS


Dalam pengaturan suhu udara meliputi:
1. Kelas yang ber- AC
Jika ruangan kelas AC-nya adalah AC sentral maka sulit untuk mengaturan suhu udara
kelas. Oleh karena itu hal ini harus sudah diinformasikan kepada peserta Pelatihan agar
mempersiapkan baju yang tahan dingin, misalnya baju yang berasal dari bukan katun.
Apabila AC kelas tersendiri (tidak sentral) dapat diatur oleh penyelenggara atau petugas.
Umumnya suhu udara yang diatur melalui AC di daerah Tropis berkisar antara 270 C
sampai dengan 280C. Jika banyak peserta kelas yang tidak tahan suhu dingin, AC disetel
untuk memfungsikan kipas Anginnya saja.
2. Kelas yang tidak ber–AC
Kelas yang tidak memiliki AC suhu udara dapat disejukkan dengan kipas Angin atau
ventilasi.
3. Disamping pengaturan suhu udara kelas agar menjadi sejuk, perlu menambahkan
pengharum ruangan yang bernuansa alami agar menghilangkan bau ruangan kelas yang
kurang sedap.

C. PENCAHAYAAN KELAS
Pencahayaan kelas, baik dengan listrik maupun dengan matahari sesungguhnya sudah
disiapkan secukupnya pada pembuatan atau pendirian kelas atau gedung yang bersangkutan.
Pencahayaan yang di lakukan oleh penyelenggara adalah memastikan atau meredupkan
cahaya listrik atau menutup grordyn agar sinar matahari tidak masuk kelas. Mematikan lampu
listrik atau menutup gordyn agar ruangan gelap, sehingga materi yang dituangkan dengan
OHP, LCD tampak jelas pada layar OHPnya. Demikian juga jika memakai media Film atau CD.

20
Training Officer Course

D. LATIHAN
1. Usaha-usaha apa yang harus dilakukan oleh penyelenggara agar ruangan kelas supaya
tampak asri, suhu udara sejuk dan apabila menayangkan materi pembelajaran dengan
OHP atau LCD, agar materi pembelajaran tersebut tambak jelas di layar OHP?
2. Diminta dua orang untuk menjelaskan kepada peserta lain usaha-usaha penyelenggaraan
yang dimaksud.

E. RANGKUMAN
Belajar itu bertaraf ganda, dengan kata lain belajar terjadi baik secara sadar maupun secara
tidak sadar. Peranan otak dalam belajar sangat menentukan. Otak senantiasa dibanjiri oleh
stimulus, dan otak memilih fokus tertentu saat demi saat. Otak dapat berfungsi secara optimal
apabila berada dalam lingkungan yang memberikan stimulus positif. Oleh karena itu aspek
lingkungan kelas sangat membantu otak dalam menyerap informasi. Berkaitan dengan hal
tersebut aspeklingkungan yang dapat ditata oleh penyelenggara untuk mendukung proses
belajar mengajar agar dapat belajar dengan lancar antara lain:
1. Menempatkan spanduk yang memuat nama Pelatihan dan lama Pelatihan;
2. Memberikan poster afirmasi di dalam kelas;
3. Menempatkan vas berisi bunga segar atau bunga plastik di meja penyaji atau widyaiswara;
4. Menempatkan tanaman hidup atau tanaman plastik disudut-sudut ruang kelas atau di
tengah ruang kelas;
5. Menghidupkan, mematikan AC Split atau kipas angin;
6. Mengatur suhu udara ruangan sesuai dengan kebutuhan peserta;
7. Menggelapkan ruangan kelas tatkala penyaji menggunakan media OHP, LCD maupun
media Film.

F. EVALUASI
1. Sebutkan dan jelaskan pendekorasian kelas yang dilakukan oleh penyelenggara untuk
mendukung proses pembelajaran berjalan dengan lancar
2. 2. Sebutkan dan jelaskan usaha-usaha apa yang dilakukan oleh penyelenggara untuk
mengatur suhu udara di dalam kelas?
3. 3. Usaha-usaha apakah yang dilakukan dalam pengaturan pencahayaan untuk
mendukung proses pembelajaran?

21
Training Officer Course

BAB V

PENUTUP

A. RANGKUMAN
Sarana adalah Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
dan tujuan. Sarana dalam hal ini dapat berupa hardware dan software. Software dalam
pengertian ini diartikan sebagai media. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan
bentuk jamak medium yang secara harafiah disebut dengan perantara atau pengantar.
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Sedangkan Prasarana adalah Segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya
suatu proses (usaha, pembangunan, proyek dan lain sebagainya). Jadi yang dimaksud dengan
Sarana dan Prasarana Pelatihan adalah Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud dan tujuan Pelatihan. Sarana dan Prasarana ini dapat berupa perangkat
keras dan perangkat lunak. Seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, papan tulis serta media
pembelajaran lainnya yang dapat dan sekaligus menunjang proses pembelajaran secara
efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran
khusus. Adapun manfaat penataan Prasarana Pelatihan adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan suasana kelas yang kondusif dalam artian sejuk, nyaman sehingga dapat
meningkatkan dan memperlancar proses belajar mengajar yang efektif;
2. Menciptakan proses pembelajaran interaktif (partisipasi aktif) dengan mudah antara
peserta dengan peserta lainnya antara peserta dengan widyaiswara/penyaji;
3. Menimbulkan perasaan “FUN” karena ada perubahan suasana dan perubahan dalam
berinteraksi dengan orang lain;
4. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis;
5. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera;
6. Menghindari sikap pasif peserta Pelatihan;
7. Memotivasi peserta Pelatihan dengan memberikan perangsangan yang sama,
mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

Salah satu tugas dan peranan penyelenggara Pelatihan adalah penyiapkan Sarana dan
Prasarana Pelatihan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam penataan Sarana dan Prasarana Pelatihan antara lain faktor
tujuan pembelajaran khusus, peserta, Metode Pelatihan, Biaya, serta kemampuan
widyaiswara. Dalam rangka penataan ini penyelenggara perlu memahami persyaratan umum
penataan Sarana dan Prasarana Pelatihan seperti jenis ruangan, ukuran ruangan, penerangan,
pengaturan suhu udara dan lain sebagainya. Disamping itu panitya penyelenggara perlu
memahami hal-hal apa saja yang harus dilakukan sebelum mempersiapkan Sarana dan
Prasarana Pelatihan. Penguasaan lay out ruangan mutlak diperlukan. Beberapa jenis tata
ruang tersebut antara lain bentuk U, bentuk V, bentuk Tapal kuda, bentuk klasikal, serta
bentuk untuk seminar, diskusi kelompok serta diskusi panel.

Belajar itu bertaraf ganda, dengan kata lain belajar terjadi baik secara sadar maupun secara
tidak sadar. Peranan otak dalam belajar sangat menentukan. Otak senantiasa dibanjiri oleh
stimulus, dan otak memilih fokus tertentu saat demi saat. Otak dapat berfungsi secara optimal
apabila berada dalam lingkungan yang memberikan stimulus positif. Oleh karena itu aspek
lingkungan kelas sangat membantu otak dalam menyerap informasi. Berkaitan dengan hal

22
Training Officer Course

tersebut aspek lingkungan yang dapat ditata oleh penyelenggara untuk mendukung proses
belajar mengajar agar dapat belajar dengan lancar antara lain:

1. Menempatkan spanduk yang memuat nama Pelatihan dan lama Pelatihan;


2. Memberikan poster afirmasi di dalam kelas;
3. Menempatkan vas berisi bunga segar atau bunga plastik di meja penyaji atau widyaiswara;
4. Menempatkan tanaman hidup atau tanaman plastik disudut-sudut ruang kelas atau di
tengah ruang kelas;
5. Menghidupkan, mematikan AC Split atau kipas angin;
6. Mengatur suhu udara ruangan sesuai dengan kebutuhan peserta;
7. Menggelapkan ruangan kelas tatkala penyaji menggunakan media OHP, LCD maupun
media Film.

B. TINDAK LANJUT
Untuk memperlancar keterampilan saudara dalam melaksanakan salah satu tugas pokok
seorang penyelenggara Pelatihan, maka saudara perlu mempraktikan dalam ruang lingkup
pekerjaan Saudara. Di samping itu perlu pula melaksanakan patok banding di Intansi lain yang
sudah mampu memberikan pelayanan prima bagi peserta Pelatihan.

23

Anda mungkin juga menyukai